Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Roozdinal Sudirgo Fajribahri

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045365258

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4102/Hukum dan Masyarakat

Kode/Nama UPBJJ : Jakarta

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut saya kasus diatas sangatlah berkaitan dengan perubahan social di era
perkembangan teknologi informasi karena dengan adanya perubahan teknologi di jaman
sekarang ini semua serba mudah sehinggal pinjaman online seperti kasus diatas mudah
untuk melakukan pinjaman uang dengan proses yang mudah dan cepat yang menjadikan
masyarakat menjadi konsumtif, sehingga membawa sebuah perubahan di dalam
masyarakat, dengan adanya media social saat ini menjadikan pola-pola perilaku
masyarakat umumnya mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada saat
ini. Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunaannya yang bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi maupun menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, maupun forum. gaya hidup digital merupakan revolusi gaya hidup (bahkan budaya
hidup) akibat perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat,
dengan menggunakan perlatan digital, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
dalam arti menghemat biaya dan juga waktu, dapat lebih efektif karena tujuan utama gaya
hidup digital adalah cepat dari sebelumnya. Dikutip dari perdimanurungstimkpringsewu,
2016 para ahli mengatakan bahwa tujuan utama gaya hidup digital adalah optimalisasi
produktivitas dengan menggunakan berbagai perangkat dari manfaat teknologi informasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hubungan sosial (social relationships) atau
juga sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan-hubungan sosial
dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap
maupun pola perilaku diantara kelompok-kelompokyang ada di dalam masyarakat
tersebut. Dalam kasus diatas kebanyakan masyarakat belum mengetahui dan kurangnya
sosialisasi mengenai perlindungan dan haknya, keberadaan platform pinjaman online
secara yuridis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang mengawasi sektor
jasa keuangan di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
NO. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi.
dalam Pasal 29 POJK NO. 77/POJK.01/2016 penyelenggara wajib dalam penerapan prinsip
dasar dari perlindungan pengguna yakni kerahasiaan, perlakuan yang adil, transparansi,
keandalan penyelesaian sengketa pengguna secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau
serta keamanan data. Dalam hal tersebut perusahaan pinjaman online sebagai
penyelenggara telah diwajibkan oleh OJK untuk mengajukan pendaftaran dan perizinan.

2. Contoh kasus tentang dampak negatif perubahan social


LBH Konsumen Jakarta Layangkan Somasi ke Akulaku, Ada Apa?
TEMPO.CO, Jakarta - LBH Konsumen Jakarta mengumumkan mereka secara resmi telah
melayangkan surat somasi kepada aplikasi pinjaman online Akulaku. Somasi ini dilayangkan
karena klien mereka, Sjaifuddin, mendapat tagihan dari debt collector atau penagih utang
Akulaku.
Padahal, menurut LBH, Sjaifuddin tidak pernah sekalipun mengajukan pinjaman. Meskipun
telah menjelaskan hal tersebut berulang kali, tapi debt collector ini tetap saja menghubungi
Sjaifuddin untuk melakukan penagihan.
"Saudara Sjaifuddin merasa sangat terganggu privasinya dengan adanya penagihan-
penagihan dari aplikasi pinjaman online Akulaku tersebut," kata Direktur Eksekutif LBH
Konsumen Jakarta, Zentoni, dalam keterangan resmi, Jumat, 29 Oktober 2021.
Zentoni menceritakan bahwa kejadian yang menimpa kliennya berlangsung sejak 6
September sampai 4 Oktober 2021. Debt collector disebut melakukan penagihan melalui
aplikasi WhatsApp. Dalam proses penagihan, debt collector ini pun sampai mengancam
akan mendatangi rumah dan tempat kerja Sjaifuddin. Debt collector tersebut ternyata
telah mengantongi alamat yang sama persis dengan rumah Sjaifuddin.
Lalu, Zentoni menyebut debt collector ini menghubungi kontak darurat, baik keluarga atau
temen kliennya. Sjaifuddin juga diancam akan di-black list alias dicoret dari sistem OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia) checking. Akibat kejadian tersebut, LBH
Konsumen Jakarta mengajukan surat somasi ke kantor Akulaku yang beralamat di Sahid
Sudirman Center, Jakarta Selatan pada 15 September 2021. LBH pun memberikan tenggang
waktu selama 7 hari.
Dalam waktu seminggu tersebut, LBH meminta pihak Akulaku segera mengentikan
penagihan-penagihan tesebut. "Untuk menghindari tuntutan pidana dan atau perdata,"
kata Zentoni. Saat ini, sebenarnya ada tiga perusahaan di bawah grup bisnis Akulaku.
Pertama yaitu perusahaan pembiayaan, PT Akulaku Finance Indonesia. Perusahaan ini dulu
bernama PT Maxima Auto Finance.
Per 18 April 2018, OJK telah memberikan izin usaha kepada perusahaan ini. Selain itu,
perusahaan ini juga sudah tercatat di Direktori Jaringan Kantor Lembaga Pembiayaan di
OJK, per September 2021. Kedua yaitu perusahaan pinjaman online atau fintech peer-to-
peer (P2P) lending, PT Pintar Inovasi Digital (Asetku). Perusahaan ini juga sudah masuk
dalam fintech terdaftar di OJK per 21 Desember 2018, namun belum mendapat izin usaha.
Lalu yang ketiga adalah perusahaan e-commerce PT Akulaku Silvrr Indonesia.
Zentoni memperlihatkan bukti-bukti chat WhatsApp dari debt collector kepada Sjaifuddin.
Tapi dalam chat tersebut, disebutkan peringatan atas pembayaran Akulaku dan Asetku. Di
sisi lain, surat somasi ditujukan ke kantor Akulaku yang ada di Sahid Sudirman Center. Dari
situs resmi, lokasi ini jadi kantor bagi Akulaku Finance Indonesia dan Akulaku Akulaku Silvrr
Indonesia.
Zentoni juga belum mengetahui pasti dari mana datang tagihan ke kliennya ini. Tapi karena
semua alamat penagih tersebut berasal dari entitas seperti Akulaku dan Asetku, maka
somasi tetap diajukan ke pihak Akulaku. Sementara itu, Presiden Direktur Akulaku Finance
Indonesia Efrinal Sinaga belum mengetahui adanya surat somasi dari LBH Konsumen
Jakarta tersebut. Efrinal pun mempertanyakan kepada siapa sebenarnya LBH mengajukan
somasi.
Tapi kalaupun ada, Efrina menyebut pihaknya akan merespon hal tersebut dengan baik.
"Tim legal dan litigasi kami akan mempelajari sambil menunggu surat somasi," katanya.
Direktur Akulaku Finance Indonesia itu juga mengatakan klien dari LBH yang merasa
dirugikan sebenarnya juga bisa menyampaikan pengaduan tersebut kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
https://bisnis.tempo.co/read/1522761/lbh-konsumen-jakarta-layangkan-somasi-ke-
akulaku-ada-apa
Dampak negative dari contoh kasus tersebut yaitu, karena terlalu mudah mengakses
teknologi informasi sehingga terjadi kebocoran data sehinnga pada kasus tersebut yang
ditagih tidak pernah merasa meminjam ke pinjaman online tersebut.
- Pidana menurut Sudarto, merupakan perubahan dimana yang menurut
Sudartoberbanding terbalik karena pihak yang ditagih tidak merasa melakukan
pinjaman online di platform tersebut (akulaku).
3. Kesimpulan saya mengenai kegunaan hukum dan masyarakat berkaitan dengan perubahan
masyarakat dalam era teknologi informasi ialah adanya batasan2 hukum mengenai apa yg
boleh dan apa yg tidak boleh sehingga hukum & masyarakat bersinergi tidak ada
ketimpangan, kesimpulan mengenai ttg kerukunan hukum & masyarakat dalam era
teknologi informasi ialah adanya batasan2 hukum mengenai apa yg boleh dan apa yg tidak
boleh sehingga hukum & masyarakat bersinergi tidak ada ketimpangan.

Anda mungkin juga menyukai