Anda di halaman 1dari 5

TINGKAT KEAKTIFAN DAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT IMIGRAN DI

DESA TUBANAN KOTA SURABAYA


Djafa Prananda Surya Airlangga
NIM : 20041344029
Pendidikan IPS 2020 A, Universitas Negeri Surabaya
djafaprananda.20029@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Indonesia adalah negara dengan budaya yang sangat beragam. Artinya Indonesia dapat
digambarkan sebagai negara multikultural, dimana negara tersebut mimiliki banyak hal yang
berbeda yang dimana perlu dipahami oleh setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kehidupan sosial, setiap individu berinteraksi dengan orang lain sebagai sistem sosial
yang mengatur masyarakat untuk memfasilitasi kehidupan sosial. DesaTubanan yang terletak di
kota Surabaya merupakan salah satu desa dengan masyarakat yang beragam.
Berdasarkan pandangan realitas tersebut, penelitian ini berfokus untuk mengetahui
bagaimana interaksi antara masyarakat asli dan pendatang menciptakan keseimbangan dalam
sistem sosial Desa Tubanan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, dan kajian pustaka. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah Miles &
Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil kajian
menunjukkan bahwa interaksi sosial antara masyarakat adat dan masyarakat pendatang di Desa
Tubanan Kota Surabaya berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya sistem sosial
yang seimbang, menurut teori Talcott Parsons, dimana seluruh elemen masyarakat Desa Tubanan
secara fungsional saling terkait sedemikian rupa sehingga memperkokoh rasa solidaritas sosial
dan memupuk hubungan persahabatan antar sesama.
Kata Kunci : Interaksi Sosial, Multikultural, Sistem Sosial
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan, yang dimana memiliki berbagai suku, ras,
agama, adat istiadat, dan bahasa yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lain.
Keberagaman yang ada tersebut merupakan anugerah Tuhan yang perlu dilestarikan dari waktu
ke waktu. Keragaman Indonesia ini memiliki perbedaan dari setiap daerahnya yaitu akan
berbeda antara daerah satu dengan yang. Perbedaan yang ada pada setiap individu telah
tercermin dalam sila Pancasila yang berisi lima pedoman yang menjadi dasar kehidupan bangsa
Indonesia untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang menganut nilai-nilai humanisme,
pluralisme dan toleransi (Rahmawati & Anwar, 2013).
Kebhinekaan Indonesia atau perbedaan yang ada di Indonesia dapat menjadi penguatan
sosial jika semua individu dapat bekerja sama dengan baik. Namun keberagaman juga bisa
menjadi sumber konflik sosial yang melemahkan sendi-sendi bangsaitu sendiri jika tidak dikelola
dengan baik. Karena masih terdapat konflik terkait kebhinekaan di Indonesia. Setiap individu
dalam kerangka keragaman membangun hubungan dengan masyarakat. Hal ini tentunya tidak
terlepas dari statusnya sebagai makhluk sosial, suatu bentuk interaksi sosial yang dipicu oleh rasa
saling ketergantungan (Hafid, 2016). Sehingga masyarakat yang hidup dalam keberagaman harus
menyadari pentingnya memahami nilai-nilai multikultural ketika hidup dengan perbedaan yang
berbeda. Pancasila juga sangat penting untuk keberlangsungan hidup setia individu maka kita
harus mengamalkan sila-sila pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sistem sosial itu sendiri merupakan masalah penting dalam kehidupan bermasyarakat,
karena untuk menciptakan interaksi sosial yang baik maka diperlukan sistem yang tertata dengan
baik untuk menciptakan kehidupan yang damai. Sebaliknya, sistem sosial yang baik juga
menciptakan interaksi sosial yang baik. Agar lebih mudah menjalani kehidupan yang majemuk
dalam masyarakat yang heterogen. Sehingga penelitian ini harus dilakukan di Desa Tubanan
Kota Surabaya yang banyak terdapat perbedaan agama, adat istiadat, dan lain sebaginya.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi antara masyarakat adat dan masyarakat
imigran membentuk sistem sosial yang seimbang yang berada di Desa Tubanan Kota Surabaya.
METODE PENELITIAN
Penelitian pada hal ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu. penelitian deskriptif-kualitatif yang mencoba menggambarkan situasi
sosial secara keseluruhan. Kajian ini berfokus pada interaksi yang terjadi antara masyarakat
pendatang dengan masyarakat asli Desa Tubanan Kota Surabaya dalam pembentukan sistem
sosial yang seimbang. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada fakta bahwa Desa Tuabanan
Kota Surabaya memiliki masyarakat yang heterogen. Penelitian mengenai hal ini dilaksanakan
pada tanggal 8 sampai 16 Desember 2022, dan dalam hal yang penting yaitu dengan penelitian
yaitu dengan masyarakat yang tinggal di Desa Tubanan Kota Surabaya. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan informan atau wawancara yaitu. H. masyarakat adat dan
pendatang yang tinggal di Kelurahan Tubanan Kota Surabaya disurvei melalui pengamatan
langsung (observasi) dan studi literatur. Teknik analisis data menggunakan Miles & Huberman
melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN
Interaksi Sosial Pada Masyarakat Asli Serta Masyarakat Imigran di Desa Tubanan Kota
Surabaya
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara kita tidak akan terlepas dari pluralisme, yaitu
dimana Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keberagaman.Adanya pluralitas ini tentu
akan berpengaruh dan harus mengarah pada masyarakat yang memahami perbedaan antar
manusia. Individu yang hidup dalam kehidupan bermasyarakat, suka atau tidak suka, tidak akan
lepas dari adanya aktivitas sosial yang muncul sebagai akibat dari interaksi sosial di dalam
masyarakat.
Interaksi sosial merupakan bentuk hubungan antara satu individu dengan individu lainnya
(Muslim, 2013). Interaksi sosial penting untuk kelangsungan hubungan sosial antar manusia.
Interaksi sosial masyarakat di Desa Tubanan Kota Surabaya dapat digolongkan ke dalam jenis
proses pergaulan dimana interaksi sosial yang terbentuk mengarah pada hubungan sosial yang
positif. Karena meskipun masyarakat desa tubanan di kota surabaya cukup heterogen dan
terdapat perbedaan antara masyarakat asli dan pendatang, namun perbedaan yang ada dapat
berbaur secara harmonis. Dalam hal ini Desa Tubanan Kota Surabaya memiliki kegiatan yang
akan menambah interkasi sosial antara warga asli serta imigran yang ada dengan berbagai
kegiatan seperti :
1. Pembersihan Desa serta Sedekah Bumi setiap tahun
Dalam mewujudkan suatu lingkuan yang bersih maka perlu diadakannya pembersihan
desa. Setiap sebulan sekali masyarakat yang ada di Desa Tubanan akan melaksankan
kerja bakti untuk membersihakan kampung. Kegiatan kerja bakti inipun dilaksanankan
secara bersama-sama dan suka rela antar masyarakat, adapun yang selalu di bersihan
yaitu selokan,masjid untuk tempat ibadah serta jalanan yang ada disekitar desa. Dalam
pembersihan desa juga tidak memandang status sosial yang ada, para masyarakat turut
bekerja sama untuk membersihakan desa.Selain itu terdapat satu kegiatan yang unik
untuk dibahas yaitu Sedekah Bumi, dimana setiap setahun sekali akan dilaksankan
kegitan tersebut untuk bentuk rasa syukur terhadap Tuhan dan menghormati para leluhur
yang ada. Bapak Pramono selaku ketua RW yang ada di Desa Tubanan menjelsakan
bahwasannya sedekah bumi merupakan kegiatan turun menurun dari dahulu. Dan
dipercaya dengan adanya sedekah bumi maka masyarakat yang ada di Desa Tubanan
akan terjauh dari musibah atau mala petaka. Meskipun tanah pertanian yang ada di Desa
Tubanan tidak luas tetapi masyarakat masih mengembangkan dan menjalankan tradisi
Sedekah Bumi.

2. Adanya Kegiatan Tahlilan dan Arisan


Kegiatan tahlilan selalu dilakukan seminggu sekali khususnya hari kamis malam. Hal
tersebut dipercaya masyarakat desa Tubanan untuk berterima kasih dan mengucap rasa
syukur terhadap Tuhan yang selalu melindungi dan melimpahkan rahmatnya. Selain itu
terdapat kegiatan arisan yang diadakan para ibu-ibu yang tinggal di Desa Tubanan.
Menurut Ibu Santi selaku ketua arisan, beliau mengatakan bahwasanya tujuan dengan
adanya arisan mingguan ini untuk menambah rasa kebersamaan antar masyarakat dan
menjadikan rasa solidaritas yang ada.
Interaksi Sosial Masyarakat Asli dan Imigran yang ada di Desa Tubanan Kota Surabaya
Masyarakat Asli desa Tubanan merupakan masyarakat asli dari Kota Surabaya.
Seiring berjalannya waktu banyak masyarakat imigran atau pendatang dari daerah menuju
Kota. Rata-rata masyarakat imigran ini pindah untuk mencari pekerjaan dan merubah
nasibnya. Letak desa Tubanan yang dekat dengan Kota Gresik menjadikan hal yang baik bagi
para imigran, kebanyakan para imigran ini bekerja di pabrik yang lokasinta berada di Kota
Gresik. Banyaknya imigran yang ada membuat alkuturasi budaya yang beraneka ragam, tetapi
menurut Ibu Santi selaku masyarakat asli Desa Tubanan bahwa para imigrin cenderung
mengikuti budaya yang ada di Desa Tubanan dan menerima kebudayaan tersebut dengan baik.
Sesuai dengan penjelasan diatas bahwasannya interaksi sosial yang terjadi antara
masyarakat asli dengan masyarakat imigran dapat dikatakan sebagai interaksi yang positif.
Sebab, interaksi sosial yang terjadi dinilai sangat mampu melekatkan hubungan sosial
masyarakat pendatang dengan masyarakat asli. Para imigran juga merasa berharga karena
masyarakat asli desa Tubanan menerima mereka dengan baik tanpa membedakan suku,ras,dan
agama yang dianut. Interaksi sosial yang tertata baik antara masyarakat serta para imigran ini
menunjukkan adanya keseimbangan sistem sosial di Desa Tubanan Kota Surabaya. Mengenai
teori Talcott Parsons yang menganggap bahwa masyarakat yang membentuk sistem harus
memenuhi kebutuhannya, dimana bagian-bagian yang saling berhubungan harus berfungsi
atau fungsional agar masyarakat dapat memenuhi tugasnya dengan baik (Rizqi Turama,
2018). Hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat Desa Tubanan , dimana setiap bagian
terhubung secara fungsional.
Secara struktural dan fungsional, Talcott Parsons memandang kehidupan sosial
bergantung pada sistem sosial yang seimbang, artinya bagian-bagian yang ada harus saling
bergantung. Karena ketika satu sistem sosial mengalami perubahan, maka menyebabkan
perubahan pada sistem lainnya (Rizqi Turama, 2018). Begitu juga dalam sistem
kemasyarakatan Desa Tubanan Kota Surabaya, dimana setiap elemen masyarakat
berhubungan dengan elemen masyarakat lainnya. Ketika terjadi perubahan, maka juga
menyebabkan perubahan pada elemen masyarakat.

Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang setiap daerah memiliki budayanya masing-masing.
Dan Indonesia merupakan negra multikultural.Keanekaragaman yang ada menjadikan
masyarakat sebagai satu kesatuan yang kohesif. Selalu berpedoman pada petunjuk dalam
pancasila. Setiap masyarakt yang tinggal di tempatnya masing-masing membentuk sistem sosial
untuk memfasilitasi kehidupan sosialnya. Interaksi sosial antara masyarakat asli dan masyarakat
pendatang di desa Tubanan Kota Surabaya berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya sistem sosial yang seimbang, menurut teori Talcott Parsons, dimana setiap elemen
masyarakat desa Tubanan saling berhubungan secara fungsional. Memperkuat rasa solidaritas
sosial dan mempererat hubungan persahabatan satu sama lain.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dimana telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mendapat kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat selama menyelesaikan tugas ini, yang diantaranya ialah Prof. Dr. Sarmini,
M.Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Multikultural yang telah memberikan
bimbingan, dan juga para narasumber penelitian yakni Bapak Pramono selaku ketua rukun
warga, Ibu Santi selaku masyarakat Desa Tubanan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun akan selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Daftar Pustaka

Alfin Syah K. Putri. (2017). TRADISI SEDEKAH BUMI (Kajian Tentang Keberadaan Tradisi
Sedekah Bumi di Kelurahan Tubanan, Kecamatan Tandes, Kotamadya Surabaya).
TRADISI SEDEKAH BUMI (Kajian Tentang Keberadaan Tradisi Sedekah Bumi di
Kelurahan Tubanan, Kecamatan Tandes, Kotamadya Surabaya), 120.
Boty, M. (2022). tudi Interaksi Sosial Masyarakat Islam Melayu dengan Non Melayu pada
Masyarakat Sukabangun kel. Sukajadi kec. Sukarami Palembang.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jsa/issue/view/303, 56.
Ika Yanuarizki, D. W. (2013). PARTISIPASI MASYARAKAT PENDATANG DALAM
PELESTARIAN. Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, 9.
Muslim, A. (2013). Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Multietnis. Jurnal Diskursus Islam.
Rizqi Turama, A. (2018). Formulasi Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons. Journal of
Language, Literacy and Cultural Studies.

Anda mungkin juga menyukai