Anggota kelompok:
Pandemi COVID-19 di Cina pada Januari 2020 awalnya dianggap sebagai masalah lokal
(meskipun dampak ekonomi globalnya diakui segera), penyebaran virus ke bagian lain dunia
pada bulan Februari dan Maret 2020 mulai menjadi masalah besar. krisis global dengan skala
dan sifat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagaimana Sekjen PBB António Guterres
amati, dunia kini menghadapi ujian global paling serius sejak Perang Dunia Kedua (BBC,
2020a). Krisis COVID-19 menjadi lebih mudah diprediksi. Apa yang banyak dipandang sebagai
'masalah Cina,' dan kemudian 'masalah Italia' telah menjadi masalah seluruh dunia. Dengan
sedikit pengecualian, pemerintah awalnya meremehkan penyakit ini sampai transmisi komunitas
berkelanjutan berlangsung. Kemudian negara-negara memaksakan sosial yang parah dan
kebijakan ketat, penutupan kantor dan sekolah, dll. Hal ini tak terhindarkan menyebabkan
kesulitan ekonomi yang hampir seketika, yang kemudian membuat pemerintah mengusulkan
langkah-langkah yang lebih agresif untuk memerangi resesi. Perilaku ini melanjutkan pola di
Eropa, dan penampilannya menjadi pola di Amerika Serikat dan negara lainnya. Ini semua
karena sifat virus yang sangat menular dan konsekuensi tak terhindarkan dari penyebaran
eksplosif selama "fase percepatan" epidemi (Baldwin & Mauro, 2020). Pandemi COVID-19 saat
ini pada dasarnya adalah krisis kesehatan, dengan serangan mendadak kedatangan, penularan
cepat dan berpotensi mematikan, dan kekurangan vaksin saat ini untuk memerangi dampaknya.
Namun, krisis global coronavirus (GCC) yang lebih luas lebih berdampak pada bidang ekonomi,
sosial, politik, dan lingkungan. Dimensi ekonomi yang paling terpukul. Tingkat pengangguran di
sekitar negara naik tajam ke tingkat yang tidak terlihat sejak Depresi Hebat. Ada 4.444
penutupan bisnis besar, beberapa sementara, 4.444, tetapi banyak yang permanen.Volume dan
nilai perdagangan internasional mengalami penurunan. Utang publik dan swasta meningkat, dan
pemulihan dari kondisi ekonomi ini tidak akan mudah (Leigh, 2020).
Rumusan Masalah
Pembahasan
Ekonomi politik dalam bahasa Yunani terdiri dari kata: Oikonomike dan Polis yang secara
umum berarti keterkaitan erat antara faktor produksi, keuangan dan perdagangan dengan
kebijakan pemerintah di bidang moneter, fiskal dan komersial. Martin Staniland mengatakan
ekonomi politik menjelaskan interaksi sistematis antara aspek ekonomi dan aspek politik. Politik
ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari produksi, perdagangan, dan hubungannya dengan
hukum dan pemerintah. Ini adalah studi tentang bagaimana teori ekonomi mempengaruhi sistem
sosial-ekonomi yang berbeda seperti sosialisme dan komunisme, bersama dengan pembuatan dan
implementasi kebijakan publik. Dan dalam hal tersebut terdapat para teori tokoh yang berkaitan
dengan ekonomi politik yaitu :
1. ADAM SMITH
Ekonomi politik adalah cabang ilmu negarawan atau legislator dengan tujuan
A) menciptakan suatu sumber pendapatan masyarakat dan
B) menyediakan daya bagi negara agar mampu menjalankan berbagai tugas dan fungsinya.
2. Gregory dan Stuart
Beliau mencoba menjelaskan keterlibatan negara dalam kehidupan ekonomi suatu negara dengan
mengemukakan empat aspek. Mereka membuat suatu kerangka analisis yang membedakan
sistem ekonomi politik atas empat aspek dan masing-masing aspek mengandung dua sisi.
Keempat aspek itu adalah sebagai berikut :
1. organisasi pembuatan keputusan yang mengandung dua sisi yaitu sentralisasi dan
desentralisasi
2. penyediaan informasi dan koordinasi yang mengandung sisi mekanisme pasar dan melalui
perencanaan pemerintah
3. hak kepemilikan yang mengadnung sisi hak milik pribadi dan umum atau kooperatif yang
memuat unsur pemilikan pribadi dan umum
4. sistem insentif apakah bersifat moral atau material
Berdasarkan kategori ini maka didapatkan kategori sistem ekonomi politik yaitu kapitalisme,
sosialisme pasar dan sosialisme terencana
3. Gastil