Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hotdin Nopriandi Simanjuntak

Nim : 7183540014

Prodi : Ilmu Ekonomi A

Mata Kuliah : Ekonomi Politik

UTS

1. Dari sudut pandang interdisipliner, ekonomi politik berfokus pada ekonomi, sosiologi,
dan ilmu politik untuk memahami bagaimana sistem ekonomi, institusi politik, dan
lingkungan saling mempengaruhi dan mempengaruhi. Jelaskan!
2. Journal of Economic Literature mengasosiasikan ekonomi politik dengan tiga subbidang:
(1) peran pemerintah dan / atau kelas dan hubungan kekuasaan dalam alokasi sumber
daya untuk setiap jenis sistem ekonomi ; (2) ekonomi politik internasional , yang
mempelajari dampak ekonomi dari hubungan internasional ; dan (3) model ekonomi dari
proses kelas politik atau eksploitatif. Jelaskan !
3. Dalam ekonomi politik dikenal dengan dua pendekatan antara lain pendekatan pilihan
publik dan pendekatan Neo-Marxis. Jelaskan !
4. Jelaskan beberapa prinsip dalam ekonomi politik yang diuraikan oleh Mill (2009) !
5. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan
kebudayaan. Semakin hari permasalahan sosial ekonomi yang ditimbulkan akibat
Covid19 semakin terlihat nyata bagi masyarakat. Jelaskan beberapa masalah sosial
ekonomi yang terjadi akibat Covid-19!

Jawab

1. Maksudnya, Ekonomi politik paling sering mengacu pada studi interdisipliner


yang diambil dari ekonomi , sosiologi dan ilmu politik dalam menjelaskan bagaimana
institusi politik, lingkungan politik, dan sistem ekonomi - kapitalis , sosialis , komunis ,
atau campuran - saling mempengaruhi karena pendekatan ini pemecahan suatu masalah
dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau
tepat guna secara terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi,
sosiologi, dan ilmu politik dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang
serumpun.

2. Maksudnya dengan teori mikrofondasi yang terkait erat dengan ekonomi politik. Kedua


pendekatan tersebut mencontohkan pemilih, politisi, dan birokrat sebagai berperilaku
terutama untuk kepentingan diri sendiri, berbeda dengan pandangan, yang dianggap
berasal dari ekonom arus utama sebelumnya, tentang pejabat pemerintah yang mencoba
memaksimalkan utilitas individu dari beberapa jenis fungsi kesejahteraan
sosial .  Dengan demikian, ekonom dan ilmuwan politik sering mengasosiasikan
ekonomi politik dengan pendekatan menggunakan asumsi pilihan rasional , terutama
dalam teori permainan  dan dalam memeriksa fenomena di luar kewenangan standar
ekonomi, seperti kegagalan pemerintah dan pengambilan keputusan yang kompleks di
mana konteks istilah "ekonomi politik positif" adalah umum. 

3. Pendekatan Pilihan Publik adalah suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka
secara rasional. Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor.  Aktor dianggap
sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan berlandaskan pada asumsi dasar
individualisme metodologis, yang menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi
non-pasar.  Namun karena sifatnya yang longitudinal, maka hasil yang dimunculkan oleh
model-model pilihan publik berbeda-beda pada satu negara ke negara lainnya. 
Pendekatan Neo-Marxis. Pendekatan neo-marxis dalam ekononomi politik, menekankan
pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek
ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik. Selain itu, pendekatan ini
memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni berusaha membandingkan secara
eksplisit. Pendekatan ini juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar-
negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan ketergantungan kelas sosial
di masyarakat.

4. John Stuart Mill, seorang yang menguraikan Prinsip Ekonomi Politik Malthus. Dia


menyebut karya Malthus sebagai "doktrin yang lebih nakal", dan mengejek Malthus
karena percaya bahwa intervensi pemerintah adalah solusi yang tepat untuk resesi.  Mill
mengambil pendekatan bahwa pemerintah terlalu korup dan bahwa individu yang
bermoral tidak akan menerima bantuannya.  Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Hukum
Say akurat dan dapat dibenarkan dalam studi ekonomi.  William Blake , ekonom lain
pada saat itu, mengambil pendapat yang berlawanan dengan Mill. Blake memuji gagasan
Malthus tentang pengeluaran pemerintah untuk merangsang ekonomi.  Tanpa intervensi
pemerintah yang disarankan Malthus, Blake yakin ekonomi akan tetap terjebak dalam
depresi.

5. Beberapa masalah sosial ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 yaitu:


1) Kelangkaan Barang
Sejak jumlah korban Covid-19 terus meningkat di Indonesia, beberapa barang
menjadi langka di pasaran. Bukan hanya langka namun barang tersebut dijual
berkali-kali lipat dari harga semula sebelum adanya kasus Corona di Indonesia.
Beberapa barang yang menjadi langka seperti masker, handsanitizer, cairan
pembunuh kuman, dan APD. Barang-barang tersebut kini dijual dengan harga yang
jauh lebih mahal dibandingkan harga semula.
2) Disorganisasi dan disfungsi sosial
Jika mengamati berita yang beredar belakangan ini, ada fakta sosial menarik yang
terjadi di masyarakat. Fakta menarik tersebut yaitu adanya prasangka dan
diskriminasi terhadap korban Covid-19. Prasangka dan diskriminasi ini disebabkan
oleh ketakutan masyarakat terhadap situasi yang tidak menentu akibat penyebaran
virus Corona.
3) Tindakan Kriminal
Masalah Covid-19 juga dikhawatirkan berdampak pada peningkatan tindakan
kriminal. Tindakan kriminal yang dilakukan bisa beragam seperti pencurian alat
pelindung diri yang tengah langka saat ini, pembuatan handsanitizer atau
desinfektan palsu yang justru membahayakan kesehatan, penipuan harga bahan
pokok, dan lain-lain.
4) Melemahnya sektor pariwisata 
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar bagi
pendapatan daerah maupun bagi peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat.
Sektor pariwisata ini terkait dengan hotel, restoran, tempat wisata, dan lain-lain.
Namun sejak kasus Covid-19 meningkat, berbagai tempat wisata harus ditutup
dalam waktu yang belum ditentukan demi mencegah penyebaran Corona. Dengan
ditutupnya berbagai tempat wisata, otomatis akan mempengaruhi pada pendapatan
daerah dan khususnya pendapatan masyarakat.
5) Angka Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai