EKONOMI POLITIK
NEOKLASIK
Bhayu Rhama, Ph.D
bhayurhama@fisip.upr.ac.id
www.bhayurhama.com
• Pakar-pakar ekonomi pada generasi ini, yaitu: Piero Srafa, Joan Violet Robinson,
dan Edward Chamberlint. Pakar-pakar ekonomi Neoklasik generasi kedua lebih
mengasumsikan pasar persaingan tidak sempurna, bisa berbentuk kompetisi,
monopoli, atau obligasi.
Perburuan Rente oleh Pengusaha dan Penguasa
Keynes menganjurkan salah satu cara yang dinilai paling ampuh adalah lewat
kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, di pasar tenaga kerja pemerintah perlu
menetapkan kebijakan upah minimum.
• Dalam hal ini terdapat perbedaan fokus kajian antara teori perilaku
birokratis Neo klasik dengan teori birokratis klasik. Teori birokratis
klasik lebih fokus pada analisis dampak birokrasi sebagai suatu
organisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi dan politik
masyarakat. Birokrasi sendiri cenderung dilihat berdasarkan fungsi
sebagai Perangkat pelaksana administrasi negara. Di sisi lain, teori
perilaku birokratis Neoklasik lebih memusatkan perhatian pada
perilaku individu-individu yang berada dalam birokrasi itu sendiri.
Rujuknya Kembali Ekonomi dengan Politik
• Dalam ekonomi politik Neoklasik, peran politik negara justru diperlukan
untuk mengantisipasi penggunaan kekuasaan yang terlalu besar di tangan
perusahaan, terutama dalam pasar monopoli, maupun penggunaan
kekuasaan oleh aparat dan birokrat dalam menjalankan pemerintahan.
Campur tangan pemerintah diharapkan dapat menyelesaikan beberapa
masalah yang tidak bisa diatasi oleh pasar, akan tetapi kenyataan campur
tangan pemerintah ini justru menimbulkan persoalan baru sebab dalam
melakukan aktivitasnya para penyelenggara negara ternyata punya
kepentingan masing-masing.
• Ternyata cerai dan rujuknya ilmu ekonomi dengan ilmu politik ada kaitannya
dengan kalkukus dalam literatur perkembangan pemikiran-pemikiran
ekonomi (misalnya, Deliarnov, 2005), Kemajuan ilmu ekonomi berkat
bantuan kalkulus dalam membuat ilmu ekonomi dan ilmu politik bercerai
dan ilmu ekonomi muncul sebagai disiplin ilmu yang mandiri. Sebaliknya,
dalam literatur ekonomi politik penerapan kalkulus dalam politik justru
menunjukkan bahwa ilmu ekonomi dan Ilmu Politik kembali bersatu.
Penerapan Ekonomi Mikro dalam Politik