Anda di halaman 1dari 2

EKONOMI POLITIK

Menganalisa Baha Perkuliahan

NAMA : FERY FEBRIYANTO


NIM : E041221016

ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TA 23/24
Analisis yang lebih mendalam dari materi Ekonomi Polik mengungkap perkembangan
pemikiran ekonomi dari berbagai perspektif sepanjang sejarah. Dalam kerangka ekonomi
politik, tujuan utama adalah memahami hubungan kompleks antara politik dan ekonomi, serta
dampaknya terhadap distribusi kekuasaan, kekayaan, dan sumber daya dalam masyarakat. Ini
bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam agar kebijakan yang efektif
dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan mempertimbangkan dimensi politik dan
ekonomi secara bersamaan.

Pemikiran ekonomi pra-klasik, seperti merkantilisme, menyoroti perlindungan industri dalam


negeri dan pembatasan perdagangan luar negeri. Konsep siklus perekonomian juga
diperkenalkan dalam konteks ini. Kemudian, muncul pemikiran ekonomi klasik yang
dicetuskan oleh tokoh seperti Adam Smith, Jean Batiste Say, dan David Ricardo. Mereka
memperkenalkan gagasan pasar yang mengatur dirinya sendiri, teori nilai, distribusi, dan
mekanisme pasar yang dikenal sebagai "Invisible Hand". Konsep bahwa penawaran
menciptakan permintaan sendiri juga menjadi fokus utama dalam pemikiran ini.

Pemikiran ekonomi sosialis, di sisi lain, menyoroti kritik terhadap aliran sosialis terkait
dengan intervensi pemerintah dalam ekonomi. Pandangan tentang nilai barang juga beragam,
dengan beberapa tokoh seperti Lauderdale, Muller, dan List menekankan nilai barang tidak
hanya ditentukan oleh kerja manusia, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti modal fisik,
mental, dan intelektual. Teori pembangunan ekonomi oleh Marx juga menjadi bagian penting
dari pemikiran ini, yang memperkenalkan gagasan tentang proses akumulasi, kesengsaraan
yang semakin meningkat, dan pembangunan ekonomi.

Terakhir, pemikiran ekonomi institusionalisme menyoroti faktor-faktor sosial dan psikologis


yang memengaruhi perilaku individu dan masyarakat dalam konteks ekonomi. Tokoh-tokoh
seperti Veblen, Schumpeter, Mitchel, dan Myrdal mengakui bahwa perilaku ekonomi tidak
hanya didorong oleh motivasi ekonomi semata, tetapi juga oleh faktor-faktor seperti adat,
kebiasaan, hukum, dan psikologi.

Dengan demikian, analisis ini memberikan gambaran menyeluruh tentang perkembangan


pemikiran ekonomi dari berbagai aliran dan perspektif, yang penting untuk dipahami dalam
konteks pengembangan kebijakan ekonomi dan politik yang lebih baik dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai