Anda di halaman 1dari 20

PAPER

RESUME EKONOMI MANAJERIAL

Devi Ambar Ayu


2120110071

Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Humaniora
Universitas Tangerang Raya
Tahun Ajar 2022

1
Daftar Isi

Bab 1. Definisi, Ruang Lingkup, Fungsi Dan Tujuan Ekonomi Manajerial 2


A. Definisi Ekonomi Manajerial 2
B. Ruang Ligkup Ekonomi Manajerial 3
C. Fungsi Dan Tujuan Ekonomi Manajerial 4
Bab 2. Teknik Analisis Ekonomi Manajerial 5
A. Teknik Optimasi 5
B. Teknik Analisis Resiko 6
C. Identifikasi dan Analisa RisikoTahapan 9

Bab 3. Analisis Permintaan Dan Penawaran Dalam Ekonomi Manajerial 10

A. Permintaan ( Demant) 10
1. Pengertian Permintaan 10
2. Faktor Yang Memengaruhi Permintaan 10
B. Penawaran ( Suply) 11
1. Pengertian Penawaran 12
2. Faktor Yang Memengaruhi Penawaran 12

Bab 4. Pengertian , Analisis, Jenis, Dan Faktor Perilaku Konsumen 14


A. Pengertian Perilaku Konsumen 14
B. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli 15
C. Analisis Perilaku Konsumen 16
D. Contoh Kasusnya 17
E. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen 17
F. Manfaat Perilaku Konsumen 18
G. Hubungan Perilaku Konsumen dan Konsep Pemasaran 19
H. Perilaku Konsumen dan Strategi 19

2
BAB 1

DEFINISI, RUANG LINGKUP, FUNGSI DAN TUJUAN EKONOMI


MANAJERIAL

A. Definisi Ekonomi Manajerial

Ekonomi manajerial merupakan ilmu dan seni yang menggabungkan teori ekonomi dan 
teknik pengambilan keputusan. Ilmu ini bermanfaat agar sebuah organisasi dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien. Wawasan tentang hal ini juga dapat menjadi strategi
yang bagus dalam menjalankan bisnis agar perusahaan dapat mengatur dan mengelola
sumber daya yang terbatas tetapi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.

Ilmu ini sering dikaitkan dengan teori ekonomi yang merupakan “Teori Perusahaan”,
yang menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan. Secara
umum, proses pengambilan keputusan dalam ekonomi manajerial akan melibatkan beberapa
hal, diantaranya:

 Penetapan tujuan perusahaan.


 Identifikasi masalah yang terlibat dalam pencapaian tujuan tersebut.
 Pengembangan berbagai solusi alternatif.
 Pemilihan alternatif terbaik.
 Implementasi keputusan.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi manajerial adalah
penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan yang digunakan oleh suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan para ahli mengenai definisi managerial


economics.

1. Menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi sebagai
metode untuk pengambilan keputusan menajerial dan administratif.
2. Menurut Dominic Salavatore (1996), managerial economics adalah pengetahuan atau
wawasan yang menunjukan adanya teori ekonomi dan analisis terhadap pengambilan
keputusan berdasarkan teori ekonomi tersebut untuk menelaah bagaimana bisnis dapat
mencapai tujuan dengan efisien.

3
3. Menurut Paul G. Keat (2000), managerial economics adalah ilmu dan seni tentang
bagaimana mengorganisir dan mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Menurut Evan J. Douglas (1995), ekonomi manajerial adalah bagian ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses
pengambilan keputusan sebuah perusahaan/ organisasi.
5. Menurut Campbell R. McConnell (1993), managerial economics adalah alat analisis
yang sangat penting bagi manajer dalam mengambil keputusan bisnis. Sesuai dengan
namanya, ekonomi manajerial merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dan ilmu
manajemen.

B. Ruang Ligkup Ekonomi Manajerial

Mengacu pada pengertian managerial economics yang telah dijelaskan di atas, maka


dalam penerapannya terdapat ruang lingkup ekonomi manajerial sebagai berikut:

a. Teori Ekonomi.

Teori ekonomi menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan di dalam ekonomi
manajerial. Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua area utama, yaitu ekonomi
makro dan ekonomi mikro. Ekonomi mikro berkaitan erat dengan perilaku ekonomi,
seperti sistem perdagangan, sumber daya, dan perilaku individu. Sedangkan ekonomi
makro lebih berkaitan dengan investasi, pendapatan, agregat, output, dan lapangan kerja.

b. Teknik Pengambilan Keputusan

Dalam ekonomi manajerial diperlukan teknik pengambilan keputusan yang tepat.


Pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan pada ketersediaan sumber daya
seperti “man, material, money, methode”. Ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi perlu
dikombinasikan dalam pengambilan keputusan agar mencapai hasil yang optimal.

c. Ilmu Keputusan

Ekonometrika dan ilmu penunjang seperti matematika dan statistika dapat digunakan
untuk menunjang pengambilan keputusan agar bisnis dapat mencapai tujuan secara
efektif, efisien, dan optimal.

4
d. Ilmu Administrasi Bisnis

Ilmu administrasi bisnis merupakan salah satu ilmu penting yang dapat menunjang
pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan keuangan, pengelolaan sumber daya
manusia dan material, serta akuntansi.

C. Fungsi Dan Tujuan Ekonomi Manajerial

Berikut ini adalah beberapa peran dan tujuan managerial economics yang diterapkan


dalam sebuah bisnis:

 Mengelola Keuangan. Ekonomi manajerial dapat berfungsi untuk mengelola keuangan


agar perusahaan mendapatkan profit yang maksimal dengan menganalisis bagian yang
menunjang profit dan sebaliknya. Hal ini bertujuan agar perusahaan terhindar dari
kebangkrutan.
 Alat Evaluasi. Wawasan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan yang
lama sebelum membuat kebijakan yang baru. Hal ini juga sangat bermanfaat saat terjadi
pergantian manajer. Manajer yang baru dapat menganalisis kebijakan lama yang sudah
berjalan sehingga dapat melakukan peningkatan atau perbaikan.
 Membantu Menyelesaikan Masalah. Fungsi lain dari ilmu pengambilan keputusan
ekonomi ini yaitu membantu manajer dalam menyelesaikan masalah. Kondisi ekonomi
dan pasar yang senantiasa berubah, menuntut manajer melakukan penyesuaian kebijakan
agar perusahaan tetap berkembang dan mendapatkan keuntungan.
 Menganalisis Lingkungan Industri. Ilmu ini juga dapat berfungsi sebagai analisis
lingkungan industri, lingkungan perusahaan, dan kondisi ekonomi. Analisis kondisi ini
perlu dilakukan untuk memantau kondisi supplier, konsumen, dan keberadaan pesaing.
Hasil analisis selanjutnya dapat digunakan untuk menunjang keputusan yang diambil
guna meningkatkan profit perusahaan.
 Mendapatkan Keuntungan. Tujuan utama menerapkan ekonomi manajerial adalah
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

Kesimpulan

Dari sspenjelasan di atas dapat kita pahami bahwa managerial economics penting


sebagai strategi yang paling efisien dan efektif untuk menjalankan bisnis. Ekonomi
manajerial merupakan wawasan gabungan antara teori ekonomi dan pengambilan keputusan
yang dapat digunakan untuk melakukan analisis dan pengambilan keputusan yang

5
menguntungkan bagi perusahaan. Fungsinya antara lain sebagai alat analisis dan pengambilan
keputusan yang tepat bagi kemajuan perusahaan.

BAB 2

TEKNIK ANALISIS EKONOMI MANAJERIAL

Ekonomi manajerial (manajerial economics) adalah aplikasi teori ekonomidan


perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatuorganisasi
dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang palingefisien.

Ekonomi manajerial merupakan aplikasi teori dan metode ekonomi dalamproses


pengambilan keputusan manajerial dan administrative (Hirschey, M.,2003) dengan
demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkanprinsip-prinsip keilmuan
yang dapat digunakan sebagai rujukan untukmeningkatkan kualitas dan efektivitas
pengambilan keputusan manajerial.Ekonomi manajerial akan sangat membantu para
manajer untuk memahamibagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi
dan perilaku manajerial.

A. Teknik Optimasi

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memilikisejumlah
besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain, sumberdaya ekonomi sebagai
pemuas kebutuhan dan keinginan manusia relatif langka.Dua hal ini memberikan latar
belakang yang kontradiktif dan mengharuskanmanusia memilih. Maka manusia selaku
homoekonomicus akan senantiasaberupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi
optimal yang dapatdilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang nyaris
tanpa batasitu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan yang optimal itu?
Apakahkonsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?. Dari aspek Manajerial, pilihanyang
optimal merupakan solusi yang efektif dan efisien. Secara harpiah, kataefektif dapat
dipadankan dengan kata berdaya guna, sedangkan efisien lebihbersesuaian makna dengan
kata berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi untuk
mencapai output maksimal pada levelpenggunaan input yang sudah ditetapkan
besarannya, sementara pilihan yangefisien merujuk kepada alternatif proses produk untuk
mencapai besaran out puttertentu dengan penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat

6
disimpulkanbahwa optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan
minimalisasiinput atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik
padakajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.

Analisis optimisasi dapat dengan baik dijelaskan dengan mempelajari


prosesmaksimisasi laba oleh perusahaan. Perusahaan memaksimumkan laba total padatingkat
output dimana perbedaan positif antara penerimaan total dan pengeluarantotal terbesar, dapat
pendapatan marginal sama dengan biaya marginalnya. Lebihumum, menurut analisis
marginal, optimisasi terjadi dimana keuntungan marginalsuatu aktivitas sama dengan biaya
marginal.

B.Teknik Analisis Resiko

1. Pengertian Teknik Analisis Resiko

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan
/aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan danproyek
konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi,pasti ada berbagai
ketidakpastian (uncertainty).

Faktor ketidak pastian inilah yangakhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu
kegiatan. Para ahlimendefinisikan risiko sebagai berikut :

a. Risiko adalah suatu variasi dari hasil – hasil yang dapat terjadi selama
periodetertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).
b. Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young,1995).
c. Risiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi
atauakibatnya (Siahaan, 2007.

2. Macam-macam Risiko

Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyaksekali faktor –
faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunyadapat menghasilkan berbagai macam
risiko. Risiko dapat dikelompokkanmenjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu
lain:

1. Risiko berdasarkan sifat.

 Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memangsengaja diadakan,


agar dilain pihak dapat diharapkan hal – halyang menguntungkan. Contoh: Risiko

7
yang disebabkan dalamhutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual
produk,dan sebagainya.
 Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yangjika terjadi dapat
menimbulkan kerugian secara tiba – tiba.Contoh : Risiko kebakaran,
perampokan, pencurian, dan sebagainya.

2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan

 Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapatdipertanggungkan


sebagai obyek yang terkena risiko kepadaperusahaan asuransi dengan
membayar sejumlah premi. Dengandemikian kerugian tersebut menjadi
tanggungan (beban)perusahaan asuransi.
 Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yangtermasuk dalam
risiko spekulatif yang tidak dapatdipertanggungkan pada perusahaan asuransi

3. Risiko berdasarkan asal timbulnyaa.

 Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itusendiri. Misalnya
risiko kerusakan peralatan kerja pada proyekkarena kesalahan operasi, risiko
kecelakaan kerja, risikomismanagement, dan sebagainya
 Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaanatau lingkungan luar
perusahaan. Misalnya risiko pencurian,penipuan, fluktuasi harga, perubahan
politik, dan sebagainya.

Selain macam – macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt, (2001),juga


mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya :

1.Risiko Statis dan Risiko Dinamis

 Risiko Statis.Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidakberubah yang
berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapatbersifat murni ataupun
spekulatif. Contoh risiko spekulasi statis :Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil.
Contoh risiko murni statis :Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin
topan, dankematian secara acak (secara random).
 Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan dalammasyarakat.
Risiko dinamis dapat bersifat murni ataupun spekulatif.Contoh sumber risiko
dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi,dan perubahan undang – undang atau
perubahan peraturan pemerintah.

8
2. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektifa.

 Risiko Subyektif . Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang


yangmengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu.
 Risiko Obyektif Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata -
rata)sesuai pengalaman.

3. Manajemen Risiko

Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi,diperlukan sebuah


proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko.Adapun beberapa definisi manajemen
risiko dari berbagai literatur yangdidapat, antara lain :

a. Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor – faktorrisiko secara


sistematis diidentifikasi, diukur, dan dicari
a. b. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formaldimana
dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolanperistiwa atau
kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yangtidak diinginkan.
b. Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuandalam
mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor – faktorrisiko sepanjang
masa proyek.

C. Identifikasi dan Analisa RisikoTahapan

Pertama dalam proses manajemen risiko adalah tahapidentifikasi risiko.


Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secarasistematis dan terus menerus
dilakukan untuk mengidentifikasikemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap
kekayaan, hutang,dan personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah
proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang adaatau yang mungkin
terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi.

Adapun proses identifikasi harus dilakukan secara cermat dankomprehensif,


sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidakteridentifikasi. Dalam
pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukandengan beberapa teknik, antara lain:

a. Brainstormingb.

9
b. Questionnairec.
c. Industry benchmarkingd.
d. Scenario analysise.
e. Risk assessment workshopf.
f. Incident investigationg.
g. Auditing
h. Inspectioni.
i. Checklist
j. HAZOP (Hazard and Operability Studies)k.

Adapun cara – cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam sebuah proyek, adalah

1. Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.


2. Membuat checklist kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftarkerugian
dan peringkat kerugian yang terjadi.
3. Membuat klasifikasi kerugian.

a. Kerugian atas kekayaan (property).

 Kekayaan langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untukmengganti kekayaan


yang hilang atau rusak.
 Kekayaan yang tidak langsung, misalnya penurunan permintaan,image perusahaan,
dan sebagainya.

b. Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau cideranya pribadi
orang lain.

c. Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya akibat kematian,ketidakmampuan,


usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.

BAB 3

Analisis Permintaan Dan Penawaran Dalam Ekonomi Manajerial

A. Permintaan ( Demant)
1. Pengertian Permintaan
Gramedians, secara umum, permintaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
meminta sesuatu atau meminta barang dalam jumlah tertentu, yang akan dibeli atau diminta
dengan suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan, berhubungan erat dengan keinginan

10
konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang akan dipenuhi. Permintaan konsumen akan
suatu barang dan jasa, jumlahnya tak terbatas.
2. Faktor Yang Memengaruhi Permintaan

Ternyata permintaan tidak berdiri sendiri. Banyak faktor yang memengaruhi munculnya
permintaan. Nah, kira-kira apa saja ya? Yuk simak penjelasan berikut ini.

a. Harga barang itu sendiri

Gramedians, jika ada promo great sale suatu produk, pasti kalian akan buru-buru
membeli barang itu kan? Itulah yang memengaruhi tingginya permintaan, karena barangnya
murah, apalagi berkualitas, maka peminatnya banyak, sehingga permintaan tinggi. Begitu
juga sebaliknya, jika harga cenderung tinggi, atau tidak ada promo, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan cenderung sedikit.

b. Harga barang lain yang terkait

Pada teori ekonomi menyatakan, apabila harga barang pengganti dan barang
pelengkapnya turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin berkurang.
Namun, apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat.

c. Tingkat pendapatan dan daya beli konsumen

Daya beli konsumen ditentukan oleh pendapatan konsumen tersebut sendiri. Jika
pendapatan konsumen tinggi, maka secara otomatis, daya beli meningkat. Daya beli ini,
nantinya meningkatkan permintaan terhadap suatu barang.Tingkat pendapatan konsumen
akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin
meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut.

Sebagai contoh, konsumen tidak perlu menunggu promo, untuk membeli suatu barang,
karena konsumen memiliki dana yang cukup untuk membeli suatu barang.

d. Selera masyarakat

Jika suatu produk sesuai dengan selera atau kebiasaan konsumen, maka permintaan
terhadap suatu produk itu akan meningkat. Selera yang meningkat, dengan diikuti tren produk
yang mengikuti selera, maka akan meningkatkan permintaan barang tersebut.

e. Jumlah penduduk

11
Meski kebutuhannya beragam, namun jumlah penduduk memengaruhi permintaan. Hal
ini ditandai dengan, semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka akan
semakin akan tinggi permintaan suatu barang dengan harga tertentu.

Grameds dapat mempelajari baik penawaran maupun permintaan lebih mudah dengan
contoh kasus yang up-to-date untuk penerapan teori yang tepatnya. Temukan hal tersebut
pada buku Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga oleh Sadono Sukirno.

B. Penawaran ( Suply)
1. Pengertian Penawaran
Penawaran dapat diartikan sebagai banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Jadi bisa dikatakan, pelaku penawaran ini merupakan pihak produsen atau penjual.

2. Faktor Yang Memengaruhi Penawaran

a. Adanya sumber daya yang tersedia

Penawaran dapat terjadi, jika ketersediaan barang mencukupi. Jika barang atau jasa
yang ditawarkan terbatas, atau langka, hal ini berpotensi memengaruhi kenaikan harga.
Kelangkaan barang atau jasa, berpengaruh langsung pada elastisitas penawaran. Maka
penawaran sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya yang.

b. Faktor penjual atau produsen

Banyaknya jumlah produsen yang memproduksi suatu barang, berbanding lurus dengan
ketersediaan barang. Maka, produsen atau penjual, memiliki sebuah keyakinan untuk
melakukan penawaran, karena ketersediaan barang mendukung adanya proses penawaran.
Bahkan, jika barang tidak ditawarkan, akan menumpuk dan perputaran ekonomi tidak terjadi.

c. Harga

Harga merupakan faktor pendukung pertama dalam suatu penawaran. Jika tidak ada
harga, penjual atau produsen pasti bingung untuk melakukan penawaran. Begitu juga
terhadap calon pembeli, calon pembeli akan mengalami kebingungan, ketika memiliki suatu
kebutuhan, namun tidak mengetahui harga barang yang akan dibelinya. Semakin tinggi harga
suatu barang atau jasa, maka produsen atau perusahaan akan melakukan penawaran barang
dengan jumlah lebih banyak, begitu pula sebaliknya.

12
d. Harga dan ketersediaan barang sejenis sebagai pengganti

Jika suatu barang (yang disebut sebagai barang utama) mengalami kenaikan harga,
maka konsumen akan mencari alternatif lain, sebagai pengganti pemenuhan kebutuhan akan
barang utama. Konsumen akan melirik barang pengganti, karena biasanya barang pengganti
akan memiliki harga yang relatif lebih murah, dibanding harga barang utama. Sebagai
contoh, jika beras tipe A, yang paling digemari oleh konsumen mengalami kenaikan harga,
maka konsumen akan mencari alternatif pengganti, dengan menggunakan barang B, yang
fungsi dan kegunaannya sama, namun harga lebih murah.

e. Biaya produksi

Untuk dapat melakukan produksi, seorang produsen memerlukan modal untuk


membiayai produksinya, seperti untuk membeli bahan baku, untuk membayar gaji karyawan,
sebagai pembiayaan untuk pengadaan bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Jika biaya
produksi meningkat, maka harga barang akan menjadi tinggi. Akibatnya, barang yang
ditawarkan jumlahnya hanya sedikit.

f. Waktu produksi

Waktu produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang. Penawaran akan terjadi,


ketika barang yang ditawarkan dapat diprediksi akan tersedia dalam tenggang waktu tertentu.
Biasanya ketersediaan barang ini bergantung pada seberapa lama waktu produksi yang
diperlukan.

g. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi membantu mempermudah produsen dalam menyediakan barang


maupun jasa. Pemanfaatan teknologi dapat mempersingkat waktu produksi, meningkatkan
kualitas produksi, meningkatkan kapasitas produksi, dan biaya produksi dapat ditekan.
Dengan sendirinya, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin banyak.

h. Kebijakan pemerintah

Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai peningkatan produksi dalam


negeri, guna mengurangi impor, hal ini mendorong para petani untuk meningkatkan jumlah
dan kualitas panen (bagi petani) atau meningkatkan jumlah dan kualitas produksi (produsen
barang dan jasa). Hal ini dapat menekan laju impor barang dari luar, karena produk lokal
dapat memenuhi kebutuhan secara kualitas maupun kuantitas.

13
i. Pajak dan subsidi

Secara umum dalam istilah perpajakan, pajak dikenal sebagai kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Meski merupakan ketetapan
dari pemerintah, pajak sangat berpengaruh terhadap harga. Jika pajak yang ditetapkan terlalu
tinggi, maka produsen tidak dapat melakukan penawaran, sehingga, permintaan pun juga
menurun.

Sedangkan subsidi, merupakan  bentuk bantuan atau dukungan dari pemerintah yang
diberikan sebagai bentuk upaya peningkatan hasil produksi kepada suatu bisnis atau sektor
ekonomi. Subsidi dapat berupa uang, atau komoditi. Dengan adanya subsidi dari pemerintah,
maka jumlah produksi akan meningkat, begitu juga pada sisi penawaran.

BAB 4

Pengertian , Analisis, Jenis, Dan Faktor Perilaku Konsumen

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen “consumer behavior”..?? Pengertian perilaku konsumen ialah suatu


proses atau kegiatan saat seseorang melakukan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta mengevaluasi suatu produk “barang atau jasa” untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginannya.

Setiap pembeli biasanya memiliki pertimbangan sebelum memutuskan untuk


melakukan transaksi pembelian terhadap suatu produk. Consumer behavior inilah yang
menjadi dasar bagi seorang konsumen dalam mengambil keputusan pembelian terhadap
produk tertentu “barang atau jasa”.

Harga merupakan salah satu faktor penentu keputusan konsumen, dimana produk
dengan harga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan konsumen lebih mudah
dibanding dengan produk berharga jual tinggi. Selain itu kualitas produk, kegunaan dan
berbagai hal lainnya juga menjadi bahan pertimbangan bagi seorang konsumen sebelum
memutuskan untuk membeli.

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam
mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun jasa setelah

14
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Atau Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]:
adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhannya.

Konsumen dapat merupakan seorang individu maupun suatu organisasi, mereka


memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian, dan
tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya
melakukan pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut.

Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau jasa. Dan
pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk,
evaluasi kinerja produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau
jasa tersebut setelah digunakannya.

B. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli

Agar lebih dapat memahami apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen maka kita
dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

 Menurut Schiffman Dan Kanuk

Pengertian perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi barang
dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan orang tersebut.

 Menurut Mowen

Pengertian perilaku konsumen adalah suatu aktivitas saat seseorang mendapatkan,


mengkonsumsi atau membuang suatu produk “barang atau jasa” pada saat proses pembelian.

 Menurut Engel, Balckwell Dan Miniard

Pengertian perilaku konsumen adalah berbagai tindakan terhadap produk dan jasa,
termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan
pembelian tersebut. Tindakan tersebut dilakukan dengan terlibat secara langsung dalam
proses memperoleh, mengkonsumsi, membuang suatu produk “barang atau jasa”.

 Menurut The American Marketing Association

15
The American Marketing Association, consumer behavior adalah proses membagi
interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan, dimana seseorang
melakukan pertukaran aspek kehidupan.

 Menurut Loudon dan Bitta (1995)

Mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen


secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang atau
jasa.

 Menurut Hawkins, Best dan Coney (2007)

Merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan


proses pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman atau
ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat.

C. Analisis Perilaku Konsumen

Memahami konsumen dan proeses konsumsinya memberikan berbagai keuntungan


antara lain: membantu manager dalam membuat keputusan, memberikan dasar teoritis bagi
peneliti dalam menganalisa konsumen, membantu legislatif dan pemerintah dalam menyusun
undang-undang dan membuat keputusan, dan membantu konsumen untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Lebih dari itu studi tentang konsumen dapat membantu kita untuk
lebih memahami tentang faktor-faktor psikologi, sosiologi, dan ekonomi yang mempengaruhi
perilaku manusia.

Analisis konsumen merupakan dasar dari managemen pemasaran. Perencanaan dan


strategi pemasaran harus disusun berdasarkan pemahaman akan konsumen yang menjadi
target pasar bagi perusahaan. Pentingnya pemahaman mengenai konsumen dapat dijumpai
dalam definisi pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk
memeuni kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Dari definisi tersebut ada dua hal penting. Pertama pemasasar berusaha memuaskan
kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua, pemasaran melibatkan studi tentang pertukaran
dalam mana orang saling menyerahakn sumber daya. Agar menjadi pemasar yang berhasil
mereka harus memahami factor-factor yang mempengaruhi keinginan dan kebutuhan
konsumen.

16
Alasan mempelajari perilaku konsumen dapat diiktisarkan sebagai berikut:

 Analisis konsumen menjadi dasar bagi manager pemasaran. Hal ini membantu
menajer dalam ( menyusun bauran pemasaran, segmentasi, defferensiasi dan product
positioning, menyediakan dasar analisisi lingkungan, mengembangkan riset
pemasaran).
 Analisis konsumen memainkan peranan kritis dalam pengembangan kebijakan
publik.
 Pengetahuan mengenai perilakuk konsumen mengembangkan kemampuan
konsumen untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
 Analisis konsumen memberikan pengetahuan tentang perilaku manusia.
 Studi perilaku konsumen memberikan 3 jenis informasi ( rientasi konsumen, fakta
mengenai perilaku pembelian., teori yang membimbing dalam proses berfikir)

D. Contoh Kasusnya

Anggun Maharani, mahasiswa Universitas swasta terkenal di Bekasi dan ia juga bekerja
di sebuah bank swasta di Bekasi (Who) ingin membeli (How) laptop (What). Ia ingin
membelinya karena mudah untuk dibawa-bawa (Why). Ia berencana membelinya akhir bulan
depan setelah menerima gajinya (When) dipusat perdagangan komputer di daerah Mangga
Dua (Where). Mempelajari 5W + 1H ini merupakan inti dari perilaku konsumen.

E. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen

Secara umum ada dua jenis konsumen yaitu konsumen rasional dan konsumen irasional,
keduanya memiliki ciri-ciri tertentu yang membuat keduanya mudah dikenali.

1. Konsumen Rasional

Konsumen yang mengedepankan berbagai aspek konsumen secara umum, seperti:


kebutuhan utama, kebutuhan mendesak dan kegunaan produk terhadap konsumen tersebut.
Berikut ini ciri-ciri konsumen rasional yaitu:

 Konsumen rasional hanya membeli suatu produk berdasarkan kebutuhannya, bukan


berdasarkan keinginan.
 Produk yang dibeli oleh konsumen ini memberikan kegunaan optimal bagi dirinya.

17
 Konsumen ini hanya membeli produk-produk yang terjamin kualitas dan mutunya.
 Konsumen ini umumnya membeli suatu produk yang harganya sesuai dengan
kemampuan keuangannya.

2. Konsumen Irasional

Konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming potongan harga atau strategi
marketing lainnya dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kegunaan
produk tersebut bagi dirinya, berikut ciri-ciri konsumen irasional yaitu:

Konsumen irasional sangat mudah dipengaruhi oleh iklan dan promosi di berbagai media.

 Konsumen ini cenderung memilih barang-barang berdasarkan popularitas merk,


bukan berdasarkan kegunaannya.
 Biasanya konsumen ini cenderung membeli barang karena prestise atau gengsi, bukan
berdasarkan kebutuhannya.
 aktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah


sebagai berikut:

 External Influnces ( Pengaruh Luar)


Faktor pengaruh dari luar yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi kultur,
subkultur, demografi, status sosial, referensi kelompok, keluarga, kegiatan pemasaran.
 Internal Influences (Pengaruh Pribadi)
Faktor pengaruh dari pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi
persepsi, proses belajar, memori, motivasi, kepribadian, emosi dan sikap.
 Self Concept and Life Style (Konsep Diri dan Gaya Hidup)
Konsep diri dan gaya hidup, yang telah mendapat pengaruh dari luar dan pribadi akan
mempengaruhi keinginan dan kebutuhan
 Decision Proses (Proses Pengambilan Keputusan)
Kebutuhan atau keinginan konsumen akan memicu proses keputusan konsumen.
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pembelian yang dilakukan konsumen,
mereka mencurahkan sedikit usaha untuk proses ini, emosi dan perasaan seringkali lebih
berpengaruh seperti halnya fakta dan keutamaan produk.
F. Manfaat Perilaku Konsumen

18
Ada beberapa tujuan mempelajari perilaku konsumen bagi pemasar. Karena memang
perilaku konsumen ini dapat dikatakan sebagai salah satu hal yang sangat penting di dalam
pemasaran. Dan di dalam pemasaran, konsumen dapat pula di katakan sebagai komponen
keberhasilan. Dalam pencapaian keberhasilan dari proses pemasaran ini haruslah dapat
diketahui dan dipahami bagaimana perilaku dari konsumen itu sendiri dan hal ini amatlah
penting untuk diketahui oleh pihak pasar. Di dalam mempelajari perilaku konsumen, terdapat
beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pihak pemasar adalah sebagai berikut:

 Membuat produk yang di hasilkan dapat di terima oleh konsumen

Inilah yang paling penting yang harus dilakukan oleh seorang pemasar atau pelaku bisnis
yaitu bahwa semua produk yang ia hasilkan dapat diterima di pasar dan laku oleh konsumen.
Dengan adanya hal ini maka akan menandakan bahwa apa yang apa yang ia lakukan di dalam
bisnis akan menghasilkan suatu keberhasilan. Dengan ini maka ia pun akan mendapatkan
keuntungan atau laba yang cukup besar. Maka dari itu, sangatlah penting untuk mempelajari
perilaku konsumen yaitu tentang bagaimana dan apa yang mereka butuhkan. Kemudian,
setelahnya pihak pemasar akan mencoba untuk menciptakan produk yang disesuaikan dengan
apa yang dibutuhkan oleh pemasar ini. Dengan ini sangat diharapkan bahwa apa yang di buat
oleh pemasar dapat memenuhi apa yang di butuhkan oleh konsumen.

 Mendapatkan keloyalan dari konsumen kepada produk yang telah dibuat

Selain untuk membuat produk yang ada di dalam pasar dapat diterima oleh pihak
konsumen, tujuan lain dapat mempelajari perilaku konsumen bagi pemasar adalah untuk
mendapatkan keloyalan dari pihak konsumen terhadap dirinya. Konsumen tidak hanya akan
memakai dan membeli barang yang telah ia produksi namun konsumen akan menjadi loyal
terhadap barang tersebut. Dengan keloyalan ini, konsumen akan menjadi setia dan tak akan
begitu mudah untuk beralih menggunakan produk lain. Setelah itu, konsumen juga dapat di
posisi kan sebagai agen pemasaran gratis kepada orang lain.

G. Hubungan Perilaku Konsumen dan Konsep Pemasaran

Konsep atau strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk
mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran diarahkan
untuk meingkatkan frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan atau
pembelian. Peningkatan ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran
pemasaran yang diarahkan pada target pasar yang dipilih.

19
Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita
harus memahami apa yang konsumen pikirkan, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka
lakukan, serta kejadian apa yang mempengaruhi pemikiran konsumen. Strategi pemasaran
bukan hanya disesuaikan dengan konsumen , tetapi mengubah apa yang dipikirkan dan
dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar,
serta situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk.

H. Perilaku Konsumen dan Strategi

Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu
menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan
dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen
untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan
strategi bauran pemasaran yang lengkap untuk segmen tersebu

Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran.
Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM),
yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal
lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan
karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan
diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya.

20

Anda mungkin juga menyukai