1
PRAKATA
DAFTAR ISI
2
PRAKATA..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1. DASAR EKONOMI MANAJERIAL...................................................5
1. TINJAUAN UMUM MANAJERIAL....................................................................5
2. RUANG LINGKUP MANAJERIAL.....................................................................7
BAB 2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN..............................................20
1. PENGERTIAN PERMINTAAN (DEMAND)......................................................21
2. PENGERTIAN PENAWARAN (SUPPLY)..........................................................27
3. PENGERTIAN KESEIMBANGAN PASAR.........................................................31
BAB 3. PROSES PRODUKSI DAN BIAYA-BIAYA....................................34
1. FUNGSI PRODUKSI........................................................................................35
2. UKURAN PRODUKTIVITAS............................................................................36
BAB 4. ORGANISASI PERUSAHAAN.........................................................51
1. METODE-METODE DALAM PEMBELIAN MATERIAL (INPUTS)....................53
2. BIAYA TRANSAKSI DAN JENIS-JENIS INVESTASI KHUSUS.............................57
3. CARA OPTIMAL UNTUK MEMPEROLEH MATERIAL (INPUT)........................60
4. PRINCIPAL-AGENT PROBLEM.......................................................................64
BAB 5. TEORI PERILAKU INDIVIDU..........................................................69
1. PENGERTIAN PERILAKU...............................................................................69
2. BATASAN-BATASAN INDIVIDU.....................................................................70
3. KESEIMBANGAN KONSUMEN.......................................................................74
BAB 6. MENGELOLA DI TENGAH PERSAINGAN DAN MONOPOLI
PASAR YANG KOMPETITIF..........................................................................81
1. KOMPETISI PASAR.........................................................................................81
2. KEKUATAN MONOPOLI................................................................................91
3. HAMBATAN DARI ENTRI IMPLIKASI..........................................................100
BAB 7. MODEL DASAR OLIGOPOLI.........................................................106
1. KONDISI OLIGOPOLI...................................................................................107
2. HUKUM KEYAKINAN DAN INTERAKSI STRATEGIS....................................108
3. MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA EMPAT MODEL OLIGOPOLI.......109
BAB 8. TEORI PENENTUAN HARGA........................................................119
1. KEUNGGULAN KOMPETITIF (COMPETITIVE ADVANTAGE)......................120
2. DISKRIMINASI HARGA................................................................................125
3. PERANAN HARGA.........................................................................................127
BAB 9. STRATEGI HARGA DENGAN KEKUATAN PASAR...............146
3
1. STRATEGI HARGA UNTUK PERUSAHAAN DENGAN DAYA PASAR..........147
2. STRATEGI YANG MENGHASILKAN KEPUTUSAN YANG LEBIH BAIK...........149
3. STRATEGI HARGA UNTUK BIAYA KHUSUS DAN STRUKTUR PERMINTAAN
151
4. STRATEGI PENETAPAN HARGA DI PASAR DENGAN INTENS PERSAINGAN
HARGA..............................................................................................................153
BAB 10. TEORI PERMAINAN.......................................................................158
1. KLASIFIKASI PERMAINAN...........................................................................160
2. MATRIKS PEMBAYARAN (PAY OF MATRIX)..............................................167
3. PERMAINAN DUA-PEMAIN JUMLAH-NOL................................................168
BAB 11. INFORMASI EKONOMI................................................................181
1. THE MEAN DAN THE VARIANS................................................................182
2. KETIDAKPASTIAN DAN PERUSAHAAN......................................................191
3. KETIDAKPASTIAN DAN PASAR..................................................................199
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................228
TENTANG PENULIS........................................................................................230
5
gelandangan; atau ( 3 ) bertugas membuat keputusan, lain seperti produk
harga atau kualitas
Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang pengambilan keputusan dalam
menghadapi kelangkaan sumber daya
Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial adalah alat analisis
yang sangat berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan bisnis.
Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari ilmu
ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi adalah studi tentang
perilaku manusia dalam memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi
barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang tersedia untuk
mewujudkannya.
Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen dapat diartikan
sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana mengorganisasikan dan
mengalokasikan sumber daya perusahaan yang terbatas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dengan demikian ekonomi manajerial adalah
aplikasi dari analisis ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar
sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaannya
yang paling baik.
Ilmu Ekonomi Manajerial adalah studi tentang bagaimana
pengolahan sumber daya yang langka dengan cara paling efisien
sedemikian rupa sehingga tujuan manajerial dapat tercapai.
6
2. Ruang Lingkup Manajerial
Dengan Ilmu Lain Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial
mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang lain yaitu:
a.Teori ekonomi
Dalam pengambilan keputusan akan memberikan landasan teori untuk
melakukan peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan
menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan
dengan teori perusahaan.
b. Ilmu pengambilan keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan
ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model
keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimum
perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan
dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori
ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik
(terutama analisis regresi) pada data sunia nyata untuk mengestimasi
7
model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk
peramalan (forecasting). Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan
bahwa kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas adalah fungsi
yang tergantung pada harga komoditas tersebut (P), pendapatan
konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang berhubungan yaitu;
komoditas komplementer (Pc), dan substitusi (Ps). Bila diasumsikan
bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model
formal matematika sebagai berikut Q = f(P, Y, Pc, Ps) Dengan formula
diatas kita dapat mengestimasi hubungan empirisnya (ekonometri) yang
memungkinkan perusahaan untuk menentukan seberapa besar perubahan
Q degan adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk meramalkan
permintaan di masa yang akan datang untuk komoditas tersebut agar
manajemen dapat mencapai maksud dan tujuan perusahaan (maksimasi
laba) dengan cara yang paling efisien.
c. Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan Bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi, keuangan,
pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Jadi
ekonomi manajerial merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas
yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan
area fungsional ilmu administrasi bisnis dan membahas bagaimana ketiga
hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan berusaha
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
3. Teori Perusahaan
a. Sasaran dan Nilai Perusahaan.
Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan
adalah memaksimumkan laba sekarang atau dalam jangka pendek.
Namun demikian ada kalanya perusahaan rela mengorbankan atau
melepaskan laba jangka pendeknya untuk meningkatkan laba dalam
jangka panjang. Jika laba perusahaan sama dengan nilai perusahaan maka
8
secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran kas suatu
perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
Nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan pada masa yang akan
datang: PV, Present Value of all expected future laba (nilai sekarang dari
seluruh laba yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
n : Expected Laba at year n (laba yang diharapkian pada tahun ke –
n. dan t sama dengan 1,2, 3,...sampai ke n Nilai perusahaan TR = P.Q,
b. Kendala Perusahaan dan keterbatasan Teori
Dalam usahanya tesebut perusahaan menghadapi kendala. Kendala
tersebut muncul karena terbatasnya ketersediaan input yang esensial,
seperti perusahaan tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah khusus
sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala mempersempit gerak
perusahaan dalam upayanya mencapai tujuan perusahaan yaitu
memaksimumkan laba atau nilai perusahaan.
Masalah ini selanjutnya disebut sebagai kendala optimasi.
2.4. Laba
a. Fungsi Laba.
Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan
mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut
mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam
suatu waktu.
b. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi
Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya eksplisit. Biaya
eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau
meggaji input yang digunakan dalam proses produksi. Laba ekonomi
berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya eksplisit maupun biaya
implisit. Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan
oleh perusaahaan dalam prosees produksi.
9
• Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik yang dapat
diperoleh dari orang / pihak lain yang setara.
• Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari investasi modalnya,
menyewakan tanahnya atau pendapatan dari input yang lain. Laba
ekonomi ini penting agar keputusan investasinya benar.
c. Teori tentang Laba.
1. Risk-Bearing Theory of Profit
Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan
bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.
2. Frictional Theory of Profit
Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari
keseimbangan jangka panjang.
3. Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi
output dan mengenakan harga yang tinggi dibandingkan dengan
harga pada pasar persaingan.
4. Innovatioan Theory of Profit.
Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang
berhasil.
5. Managerial Efficieny Theory of Profit.
Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil
normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien
dari rata rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba ekonomi.
Adapun Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan
manajerial yaitu:
• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
• Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan
tersebut.
• Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi
• Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
• Megimplementasikan keputusan tersebut.
10
3.1.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager di pecat
Pada hari selasa perusahaan software amcott di akhir tahun telah
membukukan kerugian operasional sebesar USD 3,5 juta. Kabarnya, USD
1,7 juta dari kerugian yang berasal dari divisi bahasa asing. Dengan
suku bunga jangka pendek sebesar 7% amcott memutuskan untuk
menggunakan USD 20 juta atas pendapatan yang di dapat untuk membeli
saham dalam jangka tiga tahun pada Magicword, sebuah paket software
yang mengubah generik software pengolah data processor yang
menyimpan teks berbahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris. Penjualan
pada tahun-pertama dari software trsebut (Magicword) adalah sebesar
USD 7 juta, akan tetapi setelah penjualan dihentikan / tertunda atas
pelanggaran hak cipta yang dituntut atau yang diajukan oleh pihak asing.
Amcott mengalami kerugian dan harus membayar denda sebesar USD 1,7
juta. Orang dalam mengatakan pelanggaran atas hak cipta berkaitan
dengan komponen yang sangat kecil dari perusahaan Magicword.
Ralp adalah seorang manajer Amcott yang telah dipecat atas
kejadian diatas sebagaimana dikutip, “aku hanyalah sebagai kambing
hitam untuk pengacara di Amcott yang tidak mengerjakan tugas sebelum
membeli hak cipta untuk Magicword”. Saya memperkirakan penjualan
tahunan USD 7 juta per tahun selama tiga tahun. Menurut saya perkiraan
penjualan akan mencapai target tersebut. Apakah anda tahu mengapa
Ralp dipecat ?
3.1.2 Perusahaan Manufaktur
Sebagai seorang marketing manajer di salah satu perusahaan
pembuat mobil terbesar didunia, Anda bertanggung jawab kampanye
iklan untuk kendaraan sport terbaru yang hemat energi. Tim dukungan
Anda telah menyiapkan jadwal sebagai berikut, yang meliputi
profitabilitas (akhir), perkiraan jumlah kendaraan dijual, dan rata-rata
perkiraan harga jual untuk alternatif tingkat iklan. Proyek departemen
akuntansi yang menggunakan alternatif terbaik untuk dana yang
11
digunakan dalam kampanye iklan adalah investasi kembali 10%.
Sehubungan dengan biaya iklan (yang account untuk keuntungan
diproyeksikan lebih rendah dalam tahun 1 dan 2 tinggi dan moderat iklan
intensitas), pemimpin tim merekomendasikan intensitas rendah iklan
untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Apakah Anda setuju? Jelaskan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager di pecat
Dalam Keputusan Perusahaan memiliki perilaku sesuai dengan
prinsip etika dan pasar adalah suatu bentuk kompetisi. Perdagangan
bergantung pada honoring contractdan kerjasama satu sama lain. Oleh
karena itu, setiap Pimpinan Perusahaan harus bertindak sesuai dengan
pedoman etika dalam berbisnis. Bisnis adalah self-interest. Self-
interest mempunyai konsekuensi dalam meningkatkan Pendapatan
Perusahaan setiap. Bisnis bukan suatu bentuk ketamakan.
Etika, Bisnis dan Hukum
Etika, bisnis dan hukum saling berhubungan tetapi ada bagian-
bagian yang saling tumpang tindih misalnya masalah aturan dan
peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan dimana hukum dibuat
oleh pemerintah, badan-badan regulator, asosiasi profesional dan lainya.
Ada juga tumpang tindih antara hukum dengan etika terkait dengan
larangan membunuh, dan juga terdapat area lain yang saling
bersinggungan antara aktivitas bisnis dengan norma-norma etika. Intinya
adalah etika seharusnya menjadi panduan tingkah laku diatas hukum.
Hukum biasanya adalah standar minimum tentang tingkah laku yang bisa
diterima, akan tetapi terkadang seringkali terjadi konflik hukum
diberbagai negara yang berlarut-larut, atau mungkin tidak berlaku disuatu
tempat. Sehingga dalam kasus seperti itu, etika ditempatkan diatas hukum
standar minimal.
Teori-teori Utama tentang Etika yang dapat membantu memecahkan
masalah dilema etika
12
1. Teleology: Utilarism dan Consequentialism – Analisis Dampak
Mengevaluasi keputusan sebagai hal baik atau buruk, diterima dan tidak
bisa diterima terkait dengan konsekuensi suatu keputusan
2. Etika Deotologi – Motivasi yang mendasari tingkah laku
Mengevaluasi keetisan perilaku berdasarkan motibvasi pembuat
keputusan dan berdasarkan tindakan deontologi yang dapat dianggap
benar secara etis meskipun keputusan tersebut berdampak buruk terhadap
si pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya
3. Keadilan dan Kelayakan – Penilaian Keseimbangan
Kebutuhan akan keadilan timbul karena dua hal yaitu ketika Perusahaan
software pengambil kebutusan terhadp Ralp untuk dipecat dari analisi
yuridis keputusan perusahaan sudah pengambil keputusan tepat karena
untuk mempertahankan kestabilitas Software dalam berbisnis menujukan
keperusahaan asing yang menjual aplikasi tersebut karna Ralp tidak
konsistem dalam pengambilan keputusan walaupun Perusahaan Utung
tetapi Nama dari perusahaan Software bisa menjatuhkan bisnis yang telah
berlangsung.
Pendapat Hukum Dan Teknologi
E-Government sifatnya interdisipliner karena melibatkan isu-isu
yang berkaitan dengan domain hukum tradisional maupun modern,
sosial, politik, ekonomi dan dilema budaya. Sebuah hukum adat membuat
pendekatan untuk mengembangkan e-government hukum kerangka kerja
yang sedang dihadapkan pada tantangan dan pendekatan-campuran
dengan penekanan pada dialog dan koperasi hubungan di tingkat
pemerintahan (misalnya pemerintah pusat dan daerah). Pengalaman
OECD menunjukkan bahwa tidak ada pendekatan yang ”tepat”. Negara-
negara telah mengadopsi pendekatan yang berbeda:
Memperkenalkan hukum baru vs memodifikasi yang sudah ada.
Pendekatan whole-of-government untuk pengembangan legislatif
kohesif kerangka kerja (misalnya, ’E-Government Act’ seperti di
Denmark dan Norwegia) vs pengesahan undang-undang yang
13
mendukung tujuan e-government pada dasar yang dibutuhkan
(misalnya, di Belanda, Hungaria dan Portugal).
Teknologi saat ini berkembang lebih cepat dari pada hukum. Perubahan
materi pelajaran akan membuat hukum cepat usang.
Pentingnya keberlanjutan hukum pada sasaran teknologi.
Formulasi spesifik teknologi yang mengacu pada sarana komunikasi
tidak diinginkan mengingat perubahan teknologi yang cepat.
Ide memiliki peraturan teknologi TIK yang murni didukung dari
berbagai perspektif yaitu:
Perspektif tujuan peraturan : Dampak TIK harus diatur, dan bukan
teknologi itu sendiri.
Perspektif pengembangan teknologi: Peraturan tidak harus memiliki
pengaruh negatif pada pengembangan teknologi dan tidak boleh terlalu
membedakan antar teknologi.
Perspektif murni legalistik: Legislasi harus abstrak dari teknologi beton
sejauh mereka cukup berkelanjutan dan pada saat yang sama
menghormati persyaratan pada kejelasan dan ketepatan hukum.
Sehingga Bisa ditarik kesimpulan ,untuk Perusahaan software terhadap
Manager Ralp sudah tepat untuk mempertanggung jawabkan apa yang
telah dilakukan terhadap perusahaan asing tersebut
3.2.1 Perusahaan Manufactur
Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan diwajibkan membuat
laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan,
minimal terdiri dari laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan
laporan neraca. Akhir-akhir ini perusahaan juga diminta untuk membuat
laporan arus kas karena laporan arus kas memberikan tambahan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Para investor dan kreditor tidak dapat mengavaluasi sebuah
perusahan dengan hanya menguji data untuk satu tahun.inilah alasan
mengapa sebagian besar laporan keuangan setidaknya melaporkan 2
periode atau 3 periode,seperti laporan laba rugi pada
14
kenyataannya,sebagian besar analisis keuangan melakukan penelitian
untuk mengambarkan kemajuan perusahaan dari waktu kewaktu.
Inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan terbesar di dunia yang
begerak di bidang pembuatan mobil mengalami kendala peningkatan
profit, dalam 2 tahun terakhir ini,di akibatkan oleh tingginya biaya iklan
yang di keluarkan oleh manajer marketing, sehingga profit yang
didapatkan perusahaan teresubut dalam 2 tahun terakhir ini mengalami
penurunan frofit.
Sebagai manajer keuangan mengkoordinasikan kepada manajer
marketing agar iklan yang biasa di tayangkan di media elektronik 10 kali
dalam sehari dapat di tayangkan 5 kali,begitupun dengan iklan yang di
media massa dan pemasangan iklan melalui baliho kalo bisa jaraknya
jangan terlalu dekat.semua itu untuk menekan biaya iklan selama ini
terlalu tinggi di keluarkan oleh perusahaan.agar pada tahun ketiga
perusahan bisa mendapatakan frofit yang maksimun.
Berikut grafik dalam Ilustrasi menunjukan sejumlah data penting
atau mengambarkan kecenderungan penjualan bersih serta riset dalam
pengembangannya selama 3 tahun terakhir. Penjualan serta riset dan
pengembangan adalah faktor penting untuk meningkatkan laba atau profit
setiap tahunnya.
Gambar 3.1. Ilustarsi data keuangan PT. Kelompok III Kutim, dalam
bentuk grafik
Penjualan bersih (dalam jutaan)
15
Riset dalam pengembangan
16
Mari kita gunakan sebuah analisis yang memberikan perbandingan
dari tahun ke tahun atau selama 3 tahun ini ( 2011 s/d 2013 ).Banyak
keputusan yang di tempu apakah dalam penjualan laba dan beban
meningkat.atau menurun.mari kita ilustrasi ini:
Kenaikan
2013 2011/2012 Jumlah Prosentase
Penjualan $
bersih 18,119 $ 17,987 $ 132 0,7%
2011/201
2013 2 Kenaikan
$18,119 - $ 17,987 = $ 132
Membagi nilai dolar perubahan dengan nilai periode dasar.Hal ini menghitung prosentase perubahan
untuk periode tersebut.
Pada tahun 2013 PT. Kelompok III Kutim Mendapatkan Laba atau Frofit
Senilai 57,3%, Dengan menekan biaya iklan 9 juta dolar atau'0,1%
Kesimpulan
Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori ekonomi dan ilmu
pengambilan keputusan untuk dunia bisnis. Teori perusahaan
diasumsikan tujuan perusahaan dalam jangka pendek adalah
memaksimumkan laba. Namun demikian orientasi pencapaian laba
maksimum tersebut bergeser karena perusahaan menghadapi
ketidakpastian dalam. Jangka panjang. Dalam jangka panjang tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Memaksimumkan laba jangka pendek berbeda dengan
memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
18
BAB 2. PERMINTAAN DAN PENAWARAN
19
Permintaan (demand) dan penawaran (supply) merupakan
informasi dasar yang perlu diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi
guna menyusun strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya. Permintaan
adalah informasi penting yang menggambarkan peluang pasar bagi
produsen, sementara bagi konsumen merupakan informasi dasar
mengenai kecenderungan perubahan harga barang dan jasa. Selanjutnya
permintaan ini juga merupakan informasi penting bagi pemerintah untuk
menyusun perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumsi masyarakat.
Penawaran (supply) adalah informasi dasar yang perlu diketahui
oleh para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun strategi atau kiat
mencapai tujuannya. Informasi mengenai penawaran (supply)
menggambarkan peluang bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumsinya, sementara bagi produsen merupakan
informasi dasar mengenai tingkat persaingan bisnis. Selanjutnya
penawaran ini juga merupakan informasi penting bagi pemerintah untuk
menyusun perencanaan ekonomi makro guna memajukan perekonomian
nasionalnya.
21
barang dan jasa utama meningkat, maka permintaan akan barang
dan jasa penggantinya akan menurun, dan sebaliknya.
e. Barang dan jasa peengkap (complement goods) adalah barang
dan jasa yang berfungsi sebagai pelengkap barang utama. Tanpa
ada barang pelengkap ini, barang utama tidak atau kurang
berfungsi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Misalnya, untuk barang utama mobil, maka barang pelengkapnya
dapat berupa bahan bakar, atau ban mobil. Untuk jasa utamanya
dokter, maka barang pelengkapnya, dapat berupa obat-obatan
ataupun alat-alat kedokteran. Permintaan barang pelengkap ini
berhubungan lurus dengan permintaan barang utamanya. Bila
permintaan barang dan jasa utama meningkat, maka permintaan
akan barang dan jasa pelengkapnya juga naik, dan sebaliknya.
f. Barang dan jasa publik (public goods) adalah barang dan jasa
yang untuk mengkonsumsinya yang bersifat non rivalry (dapat
dikonsumsi secara bersamaan, pada waktu yang sama, tan pa
saling meniadakan) dan non exclusive (semua orang dapat
memanfaatkannya, tanpa harus membayar), seperti jalan raya,
jembatan, terminal, pelabuhan, taman kota, dan sarana publik
lainnya. Penyediaan barang dan jasa publik ini merupakan beban
negara, yang diselenggarakan oleh pemerintahan. Permintaan
akan barang dan jasa publik ini berhubungan lurus dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat.
g. Barang dan jasa privat (private goods) adalah barang dan jasa
yang bersifat exclusive (tidak semua orang dapat
mengkonsumsinya karena harus membayar sesuai dengan harga
yang berlaku). Dengan demikian, maka yang dapat
mengkonsumsi barang privat ini adalah orang-orang yang
mempunyai cukup pendapatan atau income saja. Permintaan
akan barang privat ini, sangat dipengaruhi oleh hukum
22
ekonomi,khususnya pendapatan, harga, dan jenis-jenis barang
dan jasa di atas, kecuali untuk barang dan jasa publik.
Kurva Permintaan Dasar
Menunjukkan sejumlah barang yang akan dibeli pada harga
alternatif, dengan menganggap faktor lain konstan.
Hukum Permintaan (Law of Demand)
Kurva Permintaan mengarah ke bawah
Hukum permintaan adalah makin rendah harga suatu
barang makin banyak permintaan atas barang tersebut
dan sebaliknya makin tinggi dan harga suatu barang
makin sedikit permintaan atas barang tersebut.
Fungsi Permintaan
23
Persamaan umum yang mempresentasikan kurva
permintaan
Qxd = f(Px, Py, M, H)
Qxd = banyaknya permintaan barang X
Px = harga barang X
Py = harga barang yang berhubungan dengan
barang Y
Barang substitusi
Barang pelengkap
M = pendapatan
Barang normal
Barang inferior
H = variabel lain yang mempengaruhi
Invers dari Fungsi Permintaan
24
Surplus Konsumen
Nilai konsumen didapat dari sebuah barang tetapi tidak harus
membayar
Surplus konsumen (consumer’s surplus) didefinisikan
sebagai keuntungan yang diterima oleh konsumen karena
mempunyai kesempatan untuk membeli suatu barang pada
harga marjinalnya bukan pada harga rata-ratanya. Misalnya
kurva permintaan Marshallian berbentuk garis linier dengan
slope menurun seperti pada gambar 1 berikut ini. Kurva ini
mempunyai persamaan fungsi.
X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0
25
1 unit keempat terbesar Rp. 15,- , maka total
yang harus dibayar adalah Rp. 90,- . Nilai ini dikatakan
bahwa konsumen membayar dengan nilai rata-
ratanya.
Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai rata-ratanya.
Nilai rata-rata perunit dibayar adalah : = Rp. 22.50,-
Untuk 4 unit dibeli, konsumen harus membayar : 4 x
Rp. 22.50,- = Rp. 90,-
Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada bagian 1 dan 2.
Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,- merupakan
surplus konsumen (consumer’s surplus) dan digambar 1
ditunjukkan pada bagian 1.
Misal sekarang harga barang naik menjadi Rp. 20,- perunit,
maka konsumen akan membeli sebanyak 3 unit dengan total
Rp. 60,-
Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar Rp. 30,-
Unit kedua sebesar Rp. 25,- dan
Unit ketiga sebesar Rp. 20,- maka total yang harus
dibayar oleh konsumen adalah sebesar :
Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp. 75,-
Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp. 15,- merupakan
surplus konsumen
Perubahan harga dari Rp. 15,- perunit menjadi Rp. 20,-
menyebabkan surplus konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp.
15,- = Rp. 15,-
26
khususnya dalam hal penyediaan (supply) barang dan jasa yang
menjadi usaha utamanya.
Penawaran adalah jumlah (dan kualitas) barang dan jasa yang mau
dijual oleh produsen, pada kondisi tertentu. Penawaran ini biasanya
dilambangkan dengan Qs. Dengan demikian, penawaran (supply)
akan barang dan jasa dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa
yang ingin dijual (secara bisnis menguntungkan) oleh produsen.
Penawaran Pasar (Market Supply)
Penawaran pasar adalah jumlah barang yang tersedia dan mau dijual
oleh para produsen di pasar pada kondisi tertentu. Atau dapat juga
digambarkan sebagai hubungan antara daftar harga jual barang dan
jasa dengan kemauan dan kesediaan para produsen untuk menjual
barang dan jasa yang bersangkutan.
Penawaran ini dapat digambarkan dalam bentuk :
a. Kurva atau gravik : Menunjukkan perkembangan (arah)
penawaran barang dan jasa menurut harga dan satuan waktu.
b. Tabel atau daftar : Menunjukkan besarnya volume (kuantitas)
penawaran barang dan jasa, menurut kelompok atau kriteria
tertentu.
c. Fungsi : Menunjukkan hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan produsen (untuk dijual), dengan faktor terkait,
seperti harga (price), dari barang dan jasa yang bersangkutan,
maupn biaya (cost) untuk memproduksi barang dan jasa tersebut.
27
jumlah barang yang ditawarkan (untuk dijual) dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Bila diamati dengan teliti, ternyata jumlah barang yang ditawarkan
(untuk dijual) oleh produsen (Qs) atau keputusan produsen untuk
menjual sejumlah barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal,
antara lain :
a. Harga jual atau price (P) barang dan jasa
Produsen tidak mungkin mau menjual barang dan jasa bila harga
jual (price)nya tidak memadai, atau tidak menghasilkan laba.
Dengan demikian, maka perubahan harga jual (price,P) barang
dan jasa akan mengubha jumlah penawaran barang dan jasa yang
bersangkutan oleh produsen. Oleh karena itu, maka semakin
tinggi harga, produsen cenderung menjual lebih banyak, karena
labanya makin besar, dan sebaliknya.
b. Biaya atau cost dari barang yang ditawarkan (untuk dijual)
Biaya produksi dan pengadaan barang dan jasa yang akan
ditawarkan oleh produsen akan mempengaruhi besar kecilnya
laba yang didapat oleh produsen. Semakin tinggi biaya, semakin
kecil laba yang didapat, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian,
bila biaya meningkat, produsen cenderung mengurangi
penawarannya, karena labanya berkurang, begitu juga sebaliknya.
c. Bahan baku dan teknologi produksi (RM dan Tek) untuk
memproduksi barang dan jasa
Semakin mudah akses kepada bahan baku dan teknlogi produksi,
produsen cenderung menyediakan barang dan jasa lebih banyak,
dan sebaliknya.
d. Faktor lainnya
Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran (supply) barang
dan jasa oleh produsen, antara lain: tingkat persaingan, tersedia
tidaknya barang substitusi, kecenderungan harga barang
pelengkap dan sebagainya.
28
Oleh karena itiu, maka fungsi penawaran akan barang dan jasa
dapat dirumuskan berikut : Qs = f (P, Cost, RM, Tek, O, dst)
Hukum Penawaran
Istilah hukum penawaran yang dimaksudkan adalah hubungan
sebab akibat (kausalitas), antara penawaran barang dan jasa dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalnya hubungan antara
jumlah penawaran barang dan jasa dengan harga barang dan jasa
tersebut, atau hubungan antara jumlah antara jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan dengan tingkat pendapatan (income)
konsumen, dan seterusnya.
Kurva Penawaran
29
Kurva adalah gambaran atau lukisan dari fungsi. Oleh karena itu,
maka kurva penawaran (supply curved) adalah gambaran atau
lukisan dari fungsi penawaran.
Syarat keseimbangan
Sebagaimana disinggung di atas, bahwa keseimbangan pasar terjadi
bila ada kesepakatan (baik tulus ataupun terpaksa) antara konsumen
yang membutuhkan dengan produsen yang menjual barang dan
jasa. Oleh karena itu maka syarat keseimbangan pasar dapat didekati
dengan matematika, yaitu jumlah (Q) maupun harga (P) barang dan
30
jasa yang ingin dibeli oleh konsumen adalah sama. Atau
keseimbangan tersebut akan terjadi bila kepentingan masing-masing
pihak bertemu pada kesepakatan tersebut. Dengan demikian
keseimbangan pasar dapat dirumuskan dalam bentuk kesamaan
fungsi penawaran (Qs) dengan fungsi permintaan (Qd) atau bila
Qd=Qs.
A. Pembatasan Harga
Harga Tertinggi (Price Ceiling) adalah harga sah maksimum yang
dapat dibebankan.
Contoh :
- Harga bensin tahun 1970an
- Perumahan di kota New York
- Mengajukan pembatasan pada biaya ATM
Harga Terendah (Price Floor)
Harga minimum yang dapat dibebankan
Contoh :
- Upah minimum
- Harga penunjang pertanian
B. Perbandingan Statis
Bagaimanakah harga keseimbangan dan perubahan kuantitas ketika
sebuah faktor penentu dari penawaran dan / atau permintaan
berubah ?
Analisis perbandingan statis menunjukkan bagaimana
keseimbangan harga dan kuantitas akan berubah ketika sebuah
faktor penentu atau permintaan mengalami perubahan.
Kesimpulan
Analisis Permintaan dan penawaran untuk :
31
1. Memperjelas gambaran besar (dampak umum dari peristiwa saat
ini pada keseimbangan harga dan kuantitas).
2. Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam
produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia,
rencana pemasaran, dll)
3. Pengembangan bisnis.
Hubungan permintaan dan penawaran berinteraksi untuk
menentukan struktur pasar yang diamati dalam berbagai industri.
B. Saran
Ekonomi adalah bagian dari kehidupan, menyangkut masalah
keberlanjutan (sustainablity) kepuasan dari pihak-pihak yang
bertransaksi, maka masalah etika atau norma berupa nilai-nilai yang
dianut oleh pihak-pihak yang bertransaksi dan berlaku di
masyarakat. Bila salah satu pihak tidak puas dengan transaksi yang
dilakukan dan ,erasa dirugikan atau dizalimi oleh pihak lain, maka
kemungkinan untuk terjadinya transaksi berikutnya akan sangat
kecil. Oleh karena itu maka idealnya para pihak yang bertransaksi
akan berusaha menjaga keberlanjutan kepuasan masing-masing
pihak tersebut. Sehubungan dengan hal ini diperlukan masalah etika
yang disepakati bersama.
32
BAB 3. PROSES PRODUKSI DAN BIAYA-BIAYA
33
1. Fungsi Produksi
Untuk memahami teori produksi, kita perlu mengetahui fungsi
produksi terlebih dahulu. Fungsi produksi adalah fungsi yang
mendefinisikan jumlah maksimum output yang dapat diproduksi
dengan seperangkat input yang diberikan. Fungsi produksi menjelaskan
hubungan antara faktor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor
produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi disebut
sebagai output hubungan kedua variable (input dan output) tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :
Q = f (K,L)
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K
adalah jumlah modal, L adalah jumlah tenaga kerja Besarnya jumlah
output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut.
Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan
jumlah input K dan L. Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen
dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Konsep-konsep penting dalam analisa produksi :
1. Jenis input :
a. Variabel inputs adalah semua input yang dapat dirubah-rubah
dalam jangka pendek sesuai dengan kebutuhan. Contoh : tenaga
kerja
b. Fixed inputs adalah semua input yang tidak dapat dirubah seketika
tanpa biaya yang sangat besar.
2. Jangka waktu :
a. Jangka pendek adalah suatu periode dimana paling tidak terdapat
1 jenis input yang bersifat tetap (fixed)
b. Jangka panjang adalah suatu periode waktu dimana produsen
34
Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana manajer tidak dapat
menyesuaikan dalam jangka pendek. Faktor-faktor variabel adalah
input yang mana manajer dapat mengatur untuk mengubah produksi.
Pekerjaan seorang manajer adalah menggunakan fungsi produksi yang
tersedia secara efisien. Hal ini berarti bahwa seorang manajer harus
menentukan berapa banyak tiap input yang digunakan untuk
menghasilkan output. Manajer harus menentukan berapa banyak tiap
input yang digunakan untuk menghasilkan output. Dalam jangka
pendek, beberapa faktor produksi tetap, dan ini membatasi pilihan
Anda dalam membuat keputusan masukan.
2. Ukuran Produktivitas
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara
tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor produksi yang
variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan
ditekankan pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel
dengan output. Dalam hungungan tersebut terdapat satu faktor tetap
yang tidak berubah jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan
tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih ditekankan pada
hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang dihasilkan.
1. Total produk (total product) adalah tingkat output maksimum yang
dapat diproduksi dengan jumlah input tertentu. Rumusannya sebagai
berikut :
TP = f (K,L)
Dimana :
TP = produksi total
K = barang modal (yang dianggap konstan)
L = tenaga kerja/ buruh
2. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang
dihasilkan per unit faktor produksi.
Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product)
35
L = Tenaga kerja (labor)
TP = Produk keseluruhan (Total product)
Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja
APL = Q/L
Mengukur output dari “rata-rata” pekerja
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari
tenaga kerja adalah APL = [(16)0.5(16)0.5]/16=1
Produk Rata-Rata dari Modal
APK = Q/K
Mengukur output dari “rata-rata” unit modal
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk rata-rata dari modal
adalah APK = [(16)0.5(16)0.5]/16=1
Produk Marginal adalah Perubahan total output disebabkan oleh
unit terakhir dari input. Produk Marginal Tenaga Kerja : MP L =
ΔQ/ΔL
a. Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja terakhir
b. Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek (terhadap
tenaga kerja)
Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK
a. Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal yang
terakhir
b. Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka pendek maka
MPK adalah kemiringan dari fungsi produksi (terhadap modal)
Salah satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan
adalah pengukuran berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-
Douglas, yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua
variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y)
dan yang lain disebutvariabel dependent (X).
36
Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi
produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output
untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji
terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul Douglas di 1900-
1928.
Contoh :
Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
K adalah tetap sebanyak 16 unit
Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4 L0.5
Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q = 4 (100) 0.5 = 4(10) =
40 unit
Manfaat dari dari fungsi produksi Cobb-Douglas
a. Mengetahui produktivitas marginal dari input tertentu yang
tergantung pada tingkat penggunaan semua input.
b. Fungsi tersebut dilinierkan dengan melogaritmakan menggunakan
37
Keterangan :
1. Increasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input
dimana produk marjinal meningkat.
2. Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input
dimana produk marjinal menurun.
3. Negatif Marginal Returns adalah jangkauan penggunaan input
dimana produk marjinal negatif.
4. Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai penggunaan input
meningkat, produk marjinal awalnya meningkatkan (marjinal return
meningkat), kemudian mulai menurun (penurunan marjinal return ),
dan akhirnya menjadi negatif (marjinal return negatif ).
dengan gaji :
VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL
b. Modal sampai nilai produk marginal modal sama dengan tarif sewa
:
VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK
3. Isoquant Linear
Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang sempurna
a. Q = aK + bL
39
b. MRTSKL = b/a
c. Isoquant yang linear menyiratkan bahwa input-input dapat
disubstitusi pada tingkat yang konstan, tidak terpengaruh dari
tingkat input yang digunakan.
Kurva 2.4 Isoquant Linear
4. Leontief Isoquant
a. Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang sempurna
b. Modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tetap
c. Q = min{bK,cL}
d. Karena modal dan tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang
40
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang
menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan
sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost
sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku
konsumen.
a. Kombinasi dari input-input yang menghasilkan tingkat output
pada biaya yang sama:
wL + rK = C
b. Disusun kembali, K = (l/r)C – (w/r)L
c. Untuk harga input yang diberikan, isocost yang lebih jauh dari
titik asal adalah berhubungan dengan biaya-biaya yang lebih
tinggi
d. Perubahan dari harga input mengubah kemiringan dari garis
isocost
Kurva 2.6 Isocost
D. Minimalisasi Biaya
Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus sama untuk semua
input :
41
Kurva 2.7 Minimalisasi Biaya
42
F. Analissis Fungsi Biaya
Fungsi biaya adalah gambaran matematis tentang bagaimana biaya
berubah mengikuti perubahan tingkat aktivitas yang berhubungan
dengan biaya tersebut. Penggunaan konsep biaya relevan untuk
keputusan penentu tingkat output dan harga secara, tepat
membutuhkan suatu pemahaman tentang hubungan antara biaya
dan output suatu perusahaan atau dengan kata lain fungsi biayanya
tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan fungsi penawaran
pasar dari input-input yang digunakan perusahaan tersebut.
c. Biaya total adalah biaya tetap total (TFC) ditambah biaya variabel
total (TVC).
(TC = TFC + TVC). TC(Q) : Biaya total minimum untuk
menghasilkan berbagai tingkat alternatif output. TC(Q) = VC(Q) +
FC
Kurva 2.11 Biaya Total
44
e. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah perbandingan antara total biaya
45
2. Fungsi Cobb-Douglas (efektif untuk. Fungsi biaya jangka panjang)
Fungsi Kubik adalah sebuah fungsi dari output; menyediakan
aproksimasi yang wajar untuk hampir setiap fungsi biaya.
C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3
Biaya Marginal untuk Dihafalkan :
MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2
Kalkulus :
dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2
48
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum
yang mampudiproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input atau
faktor produksi yang ada.Isoquant adalah kurva yang menunjukkan
semua kombinasi input yang dibutuhkan dalammenghasilkan suatu
produksi oleh produsen. Garis biaya sama adalah kurva
yangmenggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat
digunakan dengan sejumlah biaya tertentu. Untuk membuat garis biaya
sama, diperlukan data tentang harga faktor-faktor produksi yang
digunakan dan jumlah uang yang tersedia untuk membayar faktor-
faktor produksi.
Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu menentukan
perilaku memaksimalkan keuntungan.
Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan biaya) manajer
harus menggunakan input sedemikian rupa sehingga nilai marginal dari
tiap input mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan untuk
menggunakan input.
49
BAB 4. ORGANISASI PERUSAHAAN
50
dan Graves, 1995). Dalam hal ini majaer berharap pemasok material dapat
lebih fleksibel dan akomodatif terhadap kuantitas pesanan perusahaannya.
Semakin besarnya suatu perusahaan, masalah barupun muncul. Kita dapat
menemukan adanya pemisahaan antara kepemilikan dan pengelolaan di
mana pemilik merupakan stockholder jauh (tidak secara langsung
mengatur dan mengontrol perusahaannya), sedangkan kegiatan harian
perusahaan lebih diambil alih oleh seorang manajer (Baye, 2009). Keadaan
seperti ini membuat pemilik tidak dapat dengan mudah mengetahui
kondisi yang sebenarnya mengenai penurunan keuntungan
perusahaannya; apakah karena penurunan permintaan dari pasar atau
karena kesalahan manajer dalam mengelola perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan wajib memiliki sumber daya manusia yang tidak hanya
memiliki pengetahuan dan skill yang bagus, melainkan juga komitmen
dan kesetiaan yang tinggi kepada perusahaan agar mereka dapat bekerja
dengan kemampuan terbaiknya demi terwujudnya tujuan bersama
perusahaan.
Peranan manajer adalah untuk mencari metode yang sesuai untuk
memperoleh material (input) yang digunakan untuk produksi barang
yang diharapkan dapat meminimalisasi biaya produksi. Namun,
terkadang manajer menghadapi masalah untuk menentukan cara optimal
untuk pembelian material. Selain itu, suatu perusahan juga menghadapi
permasalahan terkait tenaga kerja yang kurang memiliki komitment untuk
bekerja demi tujuan perusahaan.
Keuntungan Kelemahan
Fleksibilitas dalam hal kuantitas Kemungkinan mendapatkan
dan jenis-jenis material yang material dengan harga yang lebih
dibutuhkan mahal (tidak mendapatkan
diskon) dari penjual
Dapat menyesuaikan dengan Kualitas material tidak konsisten
kondisi pasar
Source: Baye (2009)
52
2.1.2 Mendapatkan Material dengan Ikatan Kontrak
Berbeda dengan spot exchange, di metode berikut ini manajer memperoleh
material (input) yang dibutuhkan dengan menggunakan kontrak yang
disepakati oleh pembeli dan pemasok, dimana bersifat formal dan legal.
Dalam sebuah kontrak terdapat istilah yang mana kedua belah pihak
setuju untuk bekerja sama pada suatu periode tertentu. Kontrak biasanya
mencakup jenis produk/jasa yang ditawarkan, harga dari setiap
produk/jasa tersebut, dan sebagainya sesuai dengan apa yang disetujui
oleh kedua belah pihak pembeli dan penjual (Baye, 2009)
Contoh: Misalnya penjahit tersebut memilih untuk membuat proses
pembeliannya lebih formal dengan toko kain A dengan menandatangani
kontrak kerja sama. Di dalam kontrak tersebut, dapat dijelaskan mengenai
harga-harga setiap jenis kain, kuantitas yang dibutuhkan, dan periode
kontrak yang diinginkan, misalnya 2 tahun.
Dengan menggunakan kontrak, perusahaan (pembeli) dapat lebih
menspesialisasikan/ memfokuskan kegiatannya yang memberikan “added
value”, karena untuk hal material telah diambil alih oleh perusahaan lain
(pemasok).
Sedangkan kelemahan metode ini adalah mahal untuk membuat sebuah
kontrak karena membutuhkan biaya legal (notaris) dan membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk menuliskan spesifikasi dan tanggung
jawab kedua belah pihak secara detail. Selain itu, metode ini juga kurang
fleksibel dan sangat susah untuk mengatasi kemungkinan-kemungkinan
yang bisa terjadi di masa depan, di luar apa yang tertuang pada kontrak.
Metode ini cocok digunakan jika untuk membuat kontrak dan menjelaskan
spesifikasi produk/jasa yang dibutuhkan relative mudah.
Keuntungan Kelemahan
Perusahaan (pembeli) dapat lebih Mahal
focus/menspesialisakan Memakan waktu yang cukup
53
kegiatannya pada kegiatan- lama untuk membuat sebuah
kegiatan yang memberikan kontrak
“added-value” Kurang fleksibel untuk
menghadapi kemungkina-
kemungkinan di masa datang
Source: Baye (2009)
2.1.3 Memproduksi Input secara Internal (Vertical Integration)
Manajer juga dapat memilih untuk membuat sendiri material (input) yang
dibutuhkan untuk produksi dalam perusahaannya secara internal.
Contoh: Penjahit tersebut memutuskan untuk memproduksi kain sendiri
yang dia gunakan sebagai bahan baku untuk membuat baju. Oleh karena
itu, ia mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan kain.
Dalam hal ini, ketika sesorang/sebuah perusahaan memilih untuk
memproduksi material secara internal, tanpa adanya supplier perusahaan
lain maka ia melakukan yang disebut “vertical integration”
Keuntungan dari metode ini adalah perusahaan tidak perlu lagi
bergantung pada perusahaan lain untuk memproduksi dan
mempersiapkan material yang dibutuhkan. Methewson dan Winter (1983)
berpendapat bahwa dengan vertical integration, perusahaan akan
memiliki control penuh terhadap kualitas dan harga dari material-material
tersebut. Selain itu, vertical integration juga akan mengurangi resiko-
resiko yang berkaitan dengan supply seperti kemungkinan
keterlambatan/kekurangan material, kehilangan intellectual property,
alasan keamanan dan kesehatan, dll yang dapat berdampak negative pada
reputasi perusahaan (Bowersox, et. al, 2012)
Kendatipun demikian, karena kegiatan produksi material menjadi bagian
dari perusahaan, mereka tidak dapat menspesialisasikan kegiatannya.
Selain itu, tanggung jawab baru untuk mengatur produksi material dan
produk akhir menyebabkan bertambahnya biaya-biaya birokrasi karena
perusahaan yang semakin besar (Baye, 2009)
54
Lebih lanjut, keputusan melakukan vertical integration sesuai jika aktifitas
supply chain tersebut merupakan daya saing utama (core competencies)
perusahaan di mana memiliki added value yang tinggi bagi keuntungan
dan kinerja perusahaan.
Table 3: Keuntungan dan Kelemahan Produksi Material Secara Internal (Vertical Integration)
Keuntungan Kelemahan
Tidak perlu bergantung Tidak dapat melakukan
dengan perusahaan lain spesialisasi
tentang material Biaya-biaya terkait birokrasi
Kontrol penuh terhadap bertambah
kualitas dan harga material Kompleksitas bertambah
Meminimalisasi resiko-resiko
terkait supply
Source: Mathewson dan Winter (1983); Baye (2009); Bowersox, et. al (2012)
55
Baye (2009) mengungkapkan bahwa biaya-biaya transaksi akan
mempengaruhi level optimal pembelian material (input). Lebih lanjut,
tidak semua biaya transaksi penting terlihat dengan jelas. Hal ini terjadi
berhubungan dengan adanya hubungan kerjasama antara pembeli dan
penjual yang disebut investasi khusus (specialized investment). Investasi
khusus sendiri dapat berbentuk a) penspesifikasian lokasi pabrik (site
specificity), b) penspesifikasian asset fisik (physical asset specificity), c)
asset yang didedikasikan (dedicated asset), d) tenaga kerja (human
capital).
2.2.1 Investasi Khusus (Specialized Investment)
a. Penspesifikasian Lokasi Pabrik (Site Specificity)
Hal ini terjadi ketika penjual dan pembeli mendisain atau membuat lokasi
mereka berdekatan satu sama lain (Baye, 2009). Contoh: Perusahaan
pembangkit listrik tenaga batu bara biasanya akan berada berdekatan
dengan lokasi perusahaan batu bara dengan tujuan untuk meringankan
biaya transportasi, mengingat biaya transportasi batu bara yang cukup
tinggi. Investasi pembangunan kedua lokasi ini merupakan investasi
khusus yang mungkin tidak akan terlalu bernilai lagi ketika mereka sudah
tidak bekerja sama.
59
Source: Khalifa (2007)
Jangka waktu kontrak optimal (L) adalah ketika marginal cost (MC) dan
marginal benefit (MB) adalah sama.
Lebih lanjut, jangka waktu optimal suatu kontrak akan lebih panjang jika
level investasi khusus yang dilakukan bertambah. Hal ini karena
perusahaan telah mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan investasi
khusus, dan jika kontrak berakhir mereka harus membayar biaya transaksi
yang lebih tinggi (memperbarui kontrak).
Selain itu, jika material (input) lebih terstandarisasi dan lingkungan bisnis
ke depannya terlihat lebih jelas, maka marginal cost (MC) akan menurun
dan jangka waktu optimal kontrak (L) bisa lebih panjang
Gambar 3: Pengaruh Lingkungan Kontrak terhadap Jangka Waktu
Kontrak
60
c. Vertical Integration
Ketika investasi khusus menyebabkan munculnya biaya-biaya transaksi
yang disebabkan oleh “opportunism”, underinvestment dan costly
bargaining cost; ketika material/produk yang dibutuhkan sanagtlah
kompleks; ketika lingkungan kontrak penuh ketidakpastian; atau ketika
menulis sebuah kontrak menjadi sangat mahal/susah untuk dilakukan,
maka pilihan untuk membuat material secara internal adalah yang paling
sesuai. Namun, karena kompleksitas yang harus dihadapi jika melakukan
vertical integration, metode ini sebaiknya digunakan sebagai pilihan
terakhir.
2.3.1 Economic Trade-Off dari Spot Exchange, Contract dan Vertical
Integration
Baye (2009) menyimpulkan bahwa trade-off yang ekonomis dari ketiga
metode tersebut bergantung pada karakteristik material (input) dan
kebutuhan kita pada investasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan supply
chain.
4. Principal-Agent Problem
Masalah ini muncul ketika satu pihak (agent) setuju untuk melakukan
suatu pekerjaan yang diminta oleh pihak lainnya (principal) dengan
61
harapan insentif. Perjanjian seperti ini membuat agent terkadang harus
terbeban biaya yang cukup tinggi, menyebabkan masalah terkait moral
dan kepentingan (conflict of interest) terjadi. Karena alasan tersebut, agent
melakukan kegiatan pribadinya dan mengabaikan kepentingan principal
(The Economic Times, 2013).
Lebih lanjut, akar masalah agent-principal berada pada perbedaan sudut
pandang antara bawahan (agent) dan atasan (principal) tentang hak dan
kewajiban mereka masing-masing. Oleh karena itu, isu ini menjadi tugas
para atasan untuk bagaimana mengkompensasi para bawahannya agar
mereka termotivasi untuk bekerja pada kemampuan terbaiknya untuk
mencapai tujuan atasan (principal).
2.4.1 Antara Pemilik Perusahaan dan Manajer
Masalah yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan besar adalah
pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Ketika
pemisahaan kepemilikan terjadi, berarti pemilik tidak selalu berada di
tempat memonitor kerja para manajernya, sehingga manajer tidak benar-
benar melakukan pekerjaan yang sebenarnya harus ia lakukan.
Manajer ingin mendapatkan penghasilan dan bersenang-senang. Ketika
pemilik perusahaaan tidak memonitor kegiatannya, manajer cendrung
menggunakan waktu kerjanya untuk mencari kesenangan seperti bermain
computer games atau menggunakan alasan perjalanan bisnis hanya untuk
bertamasya. Sebagai akibatnya, goal dan objektif perusahaan/pemilik
tidak dapat tercapai. Itulah sebabnya mengapa pemilik perusahaan tidak
dapat menilai mengapa keuntungan perusahaannya menurun, mengingat
ia tidak mengetahui kegiatan harian manajer-manajernya.
Kebanyakan perusahaan menggunakan gaji tetap sebagai bentuk
kompensasi kepada seorang manajer. Namun perlu diperhatikan bahwa
gaji merupakan pengeluaran tetap yang harus dikeluarkan perusahaan
tanpa memperhatikan apakah si manajer benar-benar melakukan
pekerjaannya atau tidak; atau perusahaan menghasilkan profit atau tidak.
62
Di satu sisi tujuan gaji tetap adalah untuk memberikan perasaan “safe”
pada manajer dan menarik bakat-bakat terbaik. Namun, gaji bisa
berdampak negative bagi perusahaan karena tidak mampu meberikan
dorongan kuat bagi manajer untuk melakukan pekerjaannya (Baye, 2009).
Oleh karena itu, untuk mendorong para manajer benar-benar melakukan
tugasnya demi kepentingan perusahaan, pemilik harus tahu cara terbaik
mengkompensasi mereka (push their button).
a. Incentive Contracts (Stock Option)
Salah satu cara untuk mendorong manajer bekerja lebih keras adalah
pilihan stock options dan bonus-bonus pencapaian lainnya yang
berhubungan langsung dengan pertumbuhan keuntungan. Dalam artian,
jika suatu perusahaan menghasilkan profit Rp 1 milyar, maka manajer
mendapatkan pembagian dividen, misalnya 10% dari laba bersih
perusahaan. Hal ini mengimplikasikan jika manajer mampu meningkatkan
laba perusahaan, maka insentif yang ia terima akan semakin besar.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Walt Disney dll
menggunakan system ini untuk memberikan ‘financial reward” kepada
manajernya.
b. Reputasi
Era globalisasi telah membuat setiap orang di dunia semakin memiliki
mobilitas, begitu pula dengan para manajer. Ketika seorang manajer
mampu menunjukkan kemampuan manajerial yang handal, perusahaan-
perusahaan akan berusaha mendapatkan jasanya. Dengan alasan tersebut,
demi membangun reputasi yang baik di mata perusahaan-perusahaan
lain, para manajer harus menunjukkan kinerja yang bagus ketika
memimpin suatu perusahaan. Ketika ia berhasil membawa sebuah
perusahaan mencapai kesuksesan, manajer dapat dengan mudah diterima
di perusahaan lain. Sebaliknya, kegagalan dalam memimpin perusahaan
tertentu dapat berdampak pada karir manajer tersebut.
Contoh: Kasus jatuhnya market share dan penjualan nokia beberapa tahun
terakhir membuat para analyst mengkritik strategi mantan CEO Nokia,
63
Stephen Elop yang lebih memilih untuk meluncurkah smartphone berbasis
windows OS daripada android yang sedang ramai di industry dan
menjadi preferensi konsumen, sehingga menyebabkan Nokia terpuruk dan
harus diakusisi oleh Microsoft. Kegagalan Elop memimpin Nokia
berdampak negative pada reputasinya sebagai seorang manajement level
atas (Sandeen, 2013).
c. Take Over
Cara lain untuk memaksa manajer berusaha keras memaksimalkan laba
perusahaan adalah dengan kemungkinan take over. Jika seorang manajer
gagal memimpin suatu perusahaan hingga menyebabkan perusahaan
tersebut terpuruk, maka kemungkinan terbesar adalah perusahaan akan di
take over oleh perusahaan lain, di mana pemilik yang baru bisa saja
mengubah jajaran manajemen.
65
Lebih lanjut, di dalam sebuah perusahaan terdapat isu yang disebut agent-
principal problems. Hal ini muncul karena perbedaan sudut pandang
antara atasan (principal) dan bawahan (agent) mengenai tanggung jawab
dan hak mereka satu sama lain. Oleh karena itu, kompensasi yang tepat
diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan komitmen
manajer/karyawan kepada perusahaan dan mereka dapat melalukan
pekerjaan dengan kemampuan terbaiknya demi tercapainya kepentingan
bersama perusahaan.
Pada dasarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan principal untuk
memotivasi dan meningkatkan komitmen kerja manajer dan karyawan.
Pemilik perusahaan dapat menggunakan stock option sebagai salah satu
cara untuk mendorong manajer melakukan usaha terbaik demi
memaksimalkan laba perusahaan karena jika laba perusahaan meningkat,
ia juga akan mendapatkan dividen lebih. Selain itu, faktor eksternal seperti
pembangunan reputasi diri dan alasan take over juga dapat menjadi
cambuk bagi manajer untuk meningkatkan usahanya. Lebih lanjut, bagi
manajer yang memiliki masalah produktifitas dengan karyawannya, ia
dapat menggunakan metode seperti profit sharing, revenue sharing, dan
piece rates. Semua metode di atas meruapakan salah satu solusi untuk
meminimalisasi agent-principal problem. Tentang metode mana yang
sebaiknya digunakan oleh principal, tergantung pada karakteristik
pekerjaan dan di industri perusahaan bergerak.
66
BAB 5. TEORI PERILAKU INDIVIDU
1. Pengertian Perilaku
Seorang konsumen adalah individu yang membeli b arang dan jasa
dari perusahaan demi tujuan konsumsi. Dalam mengkarakterisasikan
perilaku konsumen, ada dua factor penting tapi berbeda untuk
dipertimbangkan: peluang konsumen dan pilihan konsumen. Peluang
konsumen merepresentasikan barang dan jasa yang memungkinkan dibeli
konsumen. Pilihan konsumen menentukan barang mana yang akan
dikonsumsi.
Dalam ekonomi global saat ini yang secara harafiah jutaan barang
dan jasa ditawarkan. Akan tetapi, untuk berfokus pada aspec penting
perilaku individu dan menjaga agar barang-barang tersebut dapat diatur,
kami mengasumsikan bahwa hanya dua barang yang ada dalam ekonomi.
Asumsikan seorang konsumen mampu memesan pilihannya demi
alternative atau kombinasi barang dari yang terbaik sampai yang terburuk.
Kami akan menjadikan > mendenotasikan susunan ini dan menulis A>B
kapanpun konsumen memilih kelompok A sampai kelompok B. jika
konsumen memandang dua kelompok itu sama-sama memuaskan, kami
akan mengatakan bahwa dia adalah berbeda antara kelompok A dan B
dan penggunaan A-B. Jika A>B, kemudian memberikan pilihan antara
kelompok A dan B tidak akan peduli dengan kelompok mana yang dia
dapat. Susunan pilihan diasumsikan memuaskan empat property dasar:
kelengkapan, lebih banyak lebih baik, tingkat marginal substitusi
berkurang, dan transitivity.
2. Batasan-batasan Individu
Dalam membuat keputusan, individu menghadapi batasan-batasan.
Ada batasan hokum, waktu, fisik dan tentu saja batasan anggaran. Untuk
68
mempertahankan focus kami pada kepentingan ekonomi manajerial tanpa
menyelidiki dua isu diluar cakupan materi ini, kami akan menguji harga
peran dan permainan pendapatan dalam membatasi perilaku konsumen.
Batasan Anggaran
Batasan anggaran membatasi perilaku konsumen dengan memaksa
konsumen memilih kelompok barang yang tidak dapat dibeli. Jika
konsumen hanya memiliki 30 dollar di sakunya saat sampai pada antrian
keluar di supermarket, nilai total barang yang ditunjukkan konsumen
kepada kasir tidak dapat melebihi 30 dolalr.
Untuk mendemonstrasikan bagaimana adanya batasan anggaran
membatasi pilihan konsumen, kami memerlukan beberapa gagasan cepat.
M merepresentasikan pendapatan konsumen. Dengan menggunakan M,
kami memperoleh generalitas dalam teori tersebut valid bagi konsumen
dengan pendapata berapapun. Px Py merepresentasikan harga barang X
dan Y secara berturut-turut. Dengan gagasan ini, maka jika diekspresikan
secara matematis:
Px X + Py y ≤M
Dengan kata lain, anggaran menentukan kombinasi barang X dan Y yang
dapat dibeli bagi para konsumen. Hubungan ini disebut aliran anggaran:
69
Batasan anggaran dalam bagan 4-3 adalah aliran anggaran. Jika
konsumen menghabiskan semua pendapatan mereka pada barang X,
pengeluaran barang X akan sama dengan pendapatan konsumen:
P x X =M
Dengan memanipulasi persamaan ini, kita melihat kuantitas barang X
maksimal yang dapat dibeli untuk dikonsumsi:
Perubahan Pendapatan
70
Susunan peluang konsumen tergantung pada harga pasar dan
pendapatan konsumen. Seperti perubahan parameter ini, jadi apakan
peluang konsumen. Anggaplah bahwa pendapatan awal konsumen dalam
bagan 4-5 adalah M0. Apa yang terjadi jika M0 meningkat menjadi M1
sedangkan harga tidak berubah? Dibawah asumsi bahwa harga tetapi
tidak berubah, peningkatan pendapatan tidak akan mempengaruhi lereng
aliran anggaran. Akan tetapi, potongan vertical dan horizontal antara
aliran anggaran meningkat seiring dengan pendapatan konsumen yang
meningkat, karena lebih dari masing-masing barang dapat dibeli dengan
pendapatan lebih tinggi.
Perubahan Harga
Sekarang anggaplah bahwa pendapatan konsumen tetap pada M,
meningkat menjadi
Jawaban:
Awalnya, jika konsumen menghabiskan seluruh pendapatannya pada
barang X, dia akan membeli M/P = 100/1 =100 imot X. ini adalah
perpotongan horizontal aliran anggaran awal dalam bagan 4-7. Jka
konsumen menghabiskan seluruh pendapatan pada barang Y, dia dapat
membeli M/Py=100/5= 20 unit Y. ini adalah perpotongan vertical aliran
anggaran awal. Lereng aliran produknya adalah
71
Saat harga barang X meningkat sampai 5, jumlah maksimal X yang
dapat dibeli konsumen dikurangi menjadi M/Px=100/5 =20 unit X. Ini
adalah perpotongan horizontal aliran anggaran baru dalam bagan 4-7. Jika
konsumen menghabiskan seluruh pendapatannya pada barang U, dia
dapat membeli M/Px=100/5 =20 unit Y. sehingga, perpotongan vertical
3. Keseimbangan Konsumen
Tujuan konsumen untuk memilih kelompok konsumsi yang
memaksimalkan utilitas atau kepuasannya. Jika tidak ada kelangkaan,
lebih banyak property lebih baik, akan mengimplikasikan bahwa
konsumen akan ingin mengkonsumsi kelompok yang membatasi jumlah
barang tak terbatas. Akan tetapi, implikasi kelangkaan adalah bahwa
konsumen harus memilih kelompok yang mendasari susunan
anggarannya, yaitu anggaran yang dapat diperoleh. Istilah kesetimbangan
mengacu pada fakta bahwa konsumen tidak memiliki insentif untuk
berubah pada kelompok yang dapat diperoleh sekali poin ini dicapai.
Kelompok konsumsi kesetimbangan adalah kelompok yang dapat
diperoleh yang menghasilkan kepuasan terbesar bagi konsumen.
Pertimbangkan kelompok seperti A pada bagan 4-8. Kombinasi
barang X dan Y mendasari aliran anggaran, sehingga biaya kelompok A
sepenuhnya menghabiskan pendapatan konsumen. Dengan jelas, jika
konsumen mengkonsumsi kelompok B dari pada A, dia akan lebihbaik
berhenti sejak kurva persamaan melalui B mendasari diatas satu-satunya
72
melalui A. pendeknya, jika ini tidak efisien bagi konsumen untuk membeli
kelompok A karena kelompok B keduanya dapat dicapai dan
menghasilkan tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
75
Keputusan para Manajer
William Baumol telah menyangkal bahwa banyak manajer
memperoleh kepuasan dari hasil dan keuntungan mendasari perusahaan
mereka. Menurutnya, keuntungan dan penjualan lebih tinggi
mengarahkan pada perusahaan lebih besar dan perusahaan lebih besar
menyediakan lebih banyak “tambahan” seperti kantor yang luas, klub
kesehatan eksekutif, jet korporat dan lainnya.
Anggaplah bahwa pilihan manajer adalah bahwa dia memandang
“keuntungan” dan “hasil/output” perusahaan sebagai “barang-barang”
sehingga lebih banyak masing-masing yang dipilih dari pada yang kurang.
Kami tidak sedang menyarankan bahwa ini optimal bagi anda, sebagai
seorang manajer, untuk memiliki tipe pilihan ini, melainkanbanyak contoh
dimana pilihan anda sangat diluruskan.
78
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mampu memahami mengenai :
Harga optimal, output, dan iklan keputusan manajer yang
beroperasi dalam lingkungan kompetisi : Sempurna, Monopoli dan
Persaingan Monopoli.
Keputusan output manajer yang beroperasi di pasar yang sangat
kompetitif.
1. Kompetisi Pasar
Kita mulai analisis kami dengan memeriksa keputusan output manajer
yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif. Kondisi kunci untuk
persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
1. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar, yang masing-masing adalah
relatif terhadap pasar.
2. Setiap perusahaan di pasar menghasilkan produk (identik) yang
homogen.
3. Pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
4. Tidak dikenakan biaya transaksi.
5. Ada gratis masuk ke dalam dan keluar dari pasar.
79
Diambil bersama-sama, empat asumsi menyiratkan bahwa perusahaan
tidak dapat mempengaruhi harga produk. Fakta bahwa ada banyak
perusahaan kecil, masing-masing yang menjual produk yang identik,
berarti bahwa konsumen melihat produk yang semua perusahaan di pasar
sebagai pengganti sempurna.
Karena ada informasi yang sempurna, konsumen tahu kualitas dan
harga masing-masing perusahaan untuk produk. Tidak dikenakan biaya
transaksi (seperti biaya perjalanan ke toko) jika satu perusahaan dituntut
dengan harga sedikit lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan
lainnya, kontra pasar jika mereka mempertahankan kerugian. Seperti yang
kita akan menunjukkan kemudian dalam bab ini, asumsi ini menyiratkan
bahwa dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di
pasar yang sangat kompetitif memperoleh keuntungan ekonomi nol.
Salah satu contoh klasik dari pasar yang sangat kompetitif adalah
pertanian. Ada banyak petani dan peternak, dan masing-masing begitu
kecil relatif terhadap pasar bahwa ia telah ada dampak yang terasa pada
harga jagung, gandum, daging babi atau daging sapi. Produk pertanian
cenderung homogen; ada sedikit perbedaan antara jagung yang dihasilkan
oleh petani Jones dan jagung yang dihasilkan oleh petani Smith.
Pasar mailorder ritel untuk perangkat lunak komputer dan cip memori
komputer juga berada dekat dengan pasar persaingan sempurna. Sebuah
cepat melihat bagian belakang majalah komputer mengungkapkan bahwa
ada ratusan mail order pengecer produk komputer, setiap menjual merek
identik paket perangkat lunak dan cip memori dan pengisian harga yang
sama untuk produk tertentu. Ada alasannya sehingga variasi harga kecil
adalah bahwa jika satu perusahaan mail order dikenakan biaya harga yang
lebih tinggi daripada pesaing, konsumen akan membeli dari pengecer lain.
Permintaan Pada Pasar Dan Tingkat Perusahaan
Tidak beroperasi perusahaan yang satu di pasar yang sangat kompetitif
diberikannya pengaruh pada harga, Harga ditentukan oleh interaksi dari
semua pembeli dan penjual di pasar. Manajer perusahaan harus mengisi
80
ini harga atau konsumen akan membeli dari sebuah firma pengisian harga
yang lebih rendah. Sebelum kita ciri memaksimalkan laba output
keputusan manajer yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif,
penting untuk menjelaskan lebih tepatnya hubungan antara permintaan
pasar untuk produk dan permintaan untuk produk yang diproduksi oleh
perusahaan sempurna kompetitif individu.
Dalam pasar yang kompetitif, harga ditentukan oleh perpotongan
kurva pasokan dan permintaan pasar. Karena kurva pasokan dan
permintaan pasar tergantung pada semua pembeli dan penjual, harga
pasar adalah di luar kendali perusahaan sangat kompetitif. Dengan kata
lain, karena perusahaan individu relatif terhadap pasar, memiliki
pengaruh tidak mencolok pada harga pasar.
Gambar 8-1 menggambarkan perbedaan antara kurva permintaan pasar
dan kurva permintaan yang menghadapi sebuah perusahaan sangat
kompetitif. Panel kiri menggambarkan pasar, dimana harga keseimbangan
Pe ,ditentukan oleh perpotongan kurva pasokan dan permintaan pasar.
Dari masing-masing perusahaan sudut pandang, perusahaan dapat
menjual sebanyak itu keinginan dengan harga Pe ,dengan demikian, kurva
permintaan yang dihadapi perusahaan sempurna kompetitif individu
diberikan oleh garis horizontal di panel kanan, berlabel D f .Fakta bahwa
kurva permintaan individu firma sempurna elastis mencerminkan fakta
bahwa jika perusahaan dikenai biaya harga yang bahkan sedikit di atas
harga pasar, mereka akan menjual apa-apa. Jadi, di pasar yang sangat
kompetitif, kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan untuk
produk adalah hanya harga pasar.
Sejak kurva permintaan untuk individu dengan sempurna kompetitif
perusahaan untuk produk sempurna elastis, keputusan harga perusahaan
individu sepele biaya harga yang setiap perusahaan lain dalam industri
biaya. Semua yang tersisa adalah untuk menentukan berapa banyak
output harus diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan.
81
Gambar 8-1 Permintaan di pasar dan perusahaan tingkat di bawah persaingan
sempurna
Maka
Gambar 8-2 Pendapatan, biaya, dan keuntungan untuk perusahaan yang sangat
kompetitif
Meminimalkan kerugian
Di bagian sebelumnya, kami menunjukkan tingkat optimal output
untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam beberapa kasus, kerugian
jangka pendek tak terelakkan. Sini kami menganalisis prosedur untuk
meminimalkan kerugian dalam jangka pendek. Jika kerugian yang
berkelanjutan dalam jangka panjang, hal terbaik bagi perusahaan untuk
melakukan adalah keluar industri.
83
Kerugian Operasi Jangka Pendek
Pertimbangkan pertama situasi dimana terdapat beberapa tetap biaya
produksi. Misalnya harga pasar Pe , terletak di bawah kurva biaya total
rata-rata tetapi di atas kurva biaya variabel rata-rata, seperti pada gambar
8-4. Dalam hal ini, jika perusahaan menghasilkan output Q *, dimana Pe =
MC, kerugian daerah teduh akan menghasilkan. Namun, karena harga
melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit yang terjual menghasilkan
pendapatan lebih besar daripada biaya per unit input variabel. Dengan
demikian, perusahaan harus terus menghasilkan dalam jangka pendek,
meskipun itu adalah menimbulkan kerugian. Ditunjukkan dengan cara
berlainan, perhatikan bahwa perusahaan pada gambar 8-4 tetap memiliki
biaya yang harus dibayar bahkan jika perusahaan memutuskan untuk
menutup operasinya.
Gambar 8-4 Minimalisasi Kerugian
84
kisaran meningkatkan biaya marjinal). Ketika harga P1 , perusahaan
memproduksi Q1 unit output. Untuk harga antara P0 dan P1, output
ditentukan oleh persimpangan harga dan biaya marjinal.
Ketika harga jatuh dibawah kurva AVC, namun, perusahaan
menghasilkan unit nol, karena tidak menutupi biaya variabel produksi.
Dengan demikian, untuk menentukan berapa banyak perusahaan yang
sempurna bersaing akan menghasilkan harga masing-masing, kita hanya
menentukan output di mana biaya marjinal sama dengan harga itu. Untuk
memastikan bahwa perusahaan akan menghasilkan tingkat output yang
positif, harga harus di atas kurva biaya variabel rata-rata.
Keputusan Jangka Panjang
Salah satu penting asumsi yang mendasari teori kompetisi yang
sempurna adalah bahwa bebas masuk dan keluar. Jika perusahaan yang
mendapatkan keuntungan ekonomi short-run, dalam jangka panjang
perusahaan tambahan akan masuk ke industri dalam upaya untuk menuai
keuntungan. beberapa dari mereka Semakin banyak perusahaan yang
masuk industri, pasokan industri kurva bergeser ke kanan. Ini adalah apa
yang digambarkan dalam angka 8-8 sebagai beralih dari S0 untuk S1, yang
menurunkan keseimbangan harga pasaran dari P0 untuk P1. Ini bergeser
turun permintaan kurva bagi sebuah individu perusahaan s produk, yang
pada gilirannya menurunkan keuntungannya.
85
Jika perusahaan-perusahaan dalam industri kompetitif
mempertahankan kerugian jangka pendek, dalam jangka panjang mereka
akan keluar industri karena mereka tidak menutupi biaya kesempatan
mereka. Sebagai perusahaan keluar industri, pasar pasokan curve
penurunan dari S0 pada gambar 8-8 ke S2, sehingga meningkatkan harga
pasar dari P0 ke P2 . Ini, pada gilirannya, bergeser atas kurva permintaan
untuk masing-masing perusahaan produk, yang meningkatkan
keuntungan perusahaan-perusahaan yang tersisa di industri.
Proses yang baru saja dijelaskan terus sampai akhirnya harga pasar
adalah sedemikian rupa sehingga semua perusahaan di pasar memperoleh
keuntungan ekonomi nol. Ini adalah kasus di gambar 8-9. Harga Pe , setiap
perusahaan menerima hanya cukup untuk menutupi biaya rata-rata
produksi (AC digunakan karena dalam jangka panjang tidak ada
perbedaan antara biaya tetap dan variabel), dan keuntungan ekonomi
adalah nol.
Gambar 8-9 keseimbangan kompetitif jangka panjang
Jika keuntungan ekonomi yang positif, akan terjadi dan harga pasar
akan jatuh sampai kurva permintaan untuk masing-masing perusahaan
produk hanya bersinggungan dengan kurva AC. Jika keuntungan
ekonomi yang negatif, keluar akan terjadi, meningkatkan harga pasar
sampai kurva permintaan bersinggungan dengan kurva AC.
86
Jangka panjang kompetitif keseimbangan
Dalam jangka panjang, sempurna kompetitif perusahaan
menghasilkan tingkat output seperti yang
1. P = MC
2. P = minimum of AC
Ini jangka panjang sifat sempurna kompetitif pasar memiliki dua
implikasi penting kesejahteraan. Pertama, perhatikan bahwa harga pasar
sama dengan biaya marjinal dari produksi. Harga pasar mencerminkan
nilainya terhadap masyarakat dari unit tambahan output. Penilaian ini
didasarkan pada preferensi semua konsumen di pasar. Biaya marjinal
mencerminkan biaya kepada masyarakat memproduksi unit lain output.
Biaya-biaya tersebut mewakili sumber daya yang harus diambil dari
beberapa sektor lain ekonomi untuk menghasilkan lebih banyak output
dalam industri ini.
Untuk melihat mengapa hal ini penting, dari perspektif sosial, harga
sama dengan biaya marjinal, misalkan melebihi harga biaya marjinal
dalam kesetimbangan. Ini menyiratkan bahwa masyarakat akan
menghargai unit lain output lebih dari biaya untuk menghasilkan unit lain
output. Jika industri menghasilkan output sedemikian rupa sehingga biaya
harga yang melebihi marjinal, maka akan tidak efisien; kesejahteraan sosial
akan ditingkatkan dengan memperluas output. Karena dalam industri
kompetitif harga sama dengan biaya marjinal, industri menghasilkan
tingkat sosial efisien output.
Hal kedua yang perlu diperhatikan tentang keseimbangan
kompetitif jangka panjang adalah harga yang sama dengan titik minimum
pada kurva biaya rata-rata. Ini berarti tidak hanya bahwa perusahaan
mendapatkan nol keuntungan ekonomi (yaitu hanya meliputi biaya
kesempatan mereka) tetapi juga bahwa skala ekonomi semua telah habis.
Tidak ada cara untuk menghasilkan output dengan rata-rata lebih rendah
biaya produksi.
87
Hal ini penting untuk mengingat perbedaan kita dibuat dalam Bab 1
dan 5 antara keuntungan ekonomi dan akuntansi keuntungan. Kenyataan
bahwa sebuah perusahaan dalam industri sempurna kompetitif
memperoleh keuntungan ekonomi nol dalam jangka panjang tidak berarti
bahwa keuntungan akuntansi adalah nol; Sebaliknya, keuntungan
ekonomi nol menyiratkan bahwa keuntungan akuntansi hanya cukup
tinggi untuk mengimbangi biaya apapun implisit produksi. Perusahaan
mendapatkan lagi, dan tidak kurang, dari itu bisa mendapatkan dengan
menggunakan sumber daya dalam beberapa kapasitas. Inilah sebabnya
mengapa perusahaan terus menghasilkan dalam jangka panjang bahkan
meskipun mereka keuntungan ekonomi nol.
2. Kekuatan Monopoli
Dalam menentukan apakah pasar ini ditandai oleh monopoli, hal ini
penting untuk menentukan pasar yang bersangkutan untuk produk.
Misalnya, beberapa perusahaan publik, seperti listrik atau air perusahaan,
adalah lokal monopoli dalam bahwa hanya ada satu utilitas menawarkan
pelayanan kepada lingkungan yang diberikan. Meskipun mungkin ada
yang mirip perusahaan melayani kota, lain mereka tidak langsung
bersaing dengan satu sama lain untuk pelanggan. Yang pengganti electric
services dalam satu kota miskin dan, pendek dari pindah ke sebuah kota
yang berbeda, konsumen harus membayar harga untuk daerah layanan
atau pergi tanpa listrik. Hal ini dalam pengertian ini yang sebuah
perusahaan fasilitas dapat monopoli dalam pasar lokal untuk utilitas
layanan.
Ketika orang berpikir dari monopoli, satu biasanya membayangkan
sebuah perusahaan sangat besar. Ini tidak perlu menjadi kasus, namun
pertimbangan yang relevan adalah apakah ada perusahaan lain yang
menjual dekat pengganti yang baik di pasar. Misalnya, sebuah stasiun gas
yang terletak di sebuah kota kecil yang beberapa ratus mil dari Stasiun gas
lain adalah sebuah monopoli di kota ini. Di sebuah kota besar biasanya
88
ada banyak pompa bensin, dan pasar untuk bensin tidak ditandai dengan
monopoli.
Kenyataan bahwa sebuah perusahaan penjual tunggal yang baik di
pasar jelas memberi kekuatan pasar bahwa perusahaan lebih besar
daripada itu akan jika itu bertanding melawan perusahaan lain bagi
konsumen. Karena ada hanya satu produsen di pasar, kurva permintaan
pasar merupakan kurva permintaan untuk monopoli produk. Ini adalah
berbeda dengan kasus persaingan sempurna, dimana kurva permintaan
untuk sebuah perusahaan individu sangat elastis. Sebuah monopoli tidak
memiliki kekuasaan tak terbatas, namun
Gambar 8-10 Monopoli Pada Permintaan
perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih tinggi daripada rata-
rata biaya produksi dan dengan demikian memperoleh keuntungan
positif. sekarang misalnya lain perusahaan memasuki pasar dan dua
perusahaan berakhir berbagi pasar (setiap perusahaan yang memproduksi
QM/2). Jumlah total yang dihasilkan akan sama, dan dengan demikian
harga akan tetap di PM. Tetapi dengan dua perusahaan, masing-masing
menghasilkan hanya QM/2 unit, masing-masing perusahaan
Gambar 8-11 Skala Ekonomi dan Harga Minimum
90
memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi total biaya rata-
rata daripada ketika perusahaan memproduksi semua output. Juga
perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan biaya rata-rata lebih
besar daripada PM memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi
total biaya rata-rata daripada ketika perusahaan memproduksi semua
output. Juga perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan biaya
rata-rata lebih besar daripada PM yang merupakan harga konsumen
bersedia membayar untuk total QM unit diproduksi di pasar.
Memiliki dua perusahaan dalam industri menyebabkan kerugian, tetapi
perusahaan dapat memperoleh keuntungan positif karena memiliki
volume yang lebih tinggi dan menikmati mengurangi biaya rata-rata
karena skala ekonomi
Paten dan lain hambatan legal
Sumber-sumber kekuatan monopoli yang baru saja dijelaskan teknologi
di alam. Dalam beberapa kasus, pemerintah dapat memberikan seorang
individu atau sebuah perusahaan hak monopoli. Misalnya, kota dapat
mencegah perusahaan utilitas lain bersaing dengan perusahaan utilitas
lokal. Contoh lain adalah kekuatan monopoli yang potensial yang
dihasilkan oleh sistem paten.
Sistem paten penemu produk baru memberikan hak eksklusif untuk
menjual produk untuk jangka waktu (Lihat di dalam bisnis 8-2) yang
diberikan. Alasan di balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu
baru didasarkan pada argumen berikut Penemuan mengambil banyak
tahun dan uang dalam jumlah yang cukup untuk mengembangkan.
Setelah penemuan menjadi informasi publik, dengan ketiadaan dari paten
sistem, perusahaan lain bisa menghasilkan produk dan bersaing dengan
individu atau perusahaan yang mengembangkan. Sejak perusahaan ini
tidak perlu mengeluarkan sumber daya mengembangkan produk, mereka
akan membuat keuntungan yang lebih tinggi dari yang asli pengembang.
Dengan ketiadaan dari paten sistem, akan ada pengurangan incentive
pada bagian dari firma untuk mengembangkan teknologi baru dan produk
91
Penting untuk menekankan bahwa paten jarang menyebabkan mutlak
Monopoli karena pesaing sering cepat mengembangkan produk serupa
atau teknologi untuk mendapatkan bagian dari tindakan. Selain itu,
beberapa perusahaan mengambil berbeda R & D jalan mungkin masing-
masing mendapatkan paten untuk sebuah produk yang merupakan
pengganti yang dekat untuk produk dipatenkan lain. Misalnya, dua obat
kolesterol terlaris Merck Zocor dan Pfizer Lipitor tetap pesaing meskipun
keduanya memiliki paten. Untuk alasan ini, manajer menikmati
perlindungan paten tidak berarti kebal dari tekanan kompetitif.
Gambar 8-12 Elastisitas permintaan dan total pendapatan
Memaksimalkan keuntungan
Sekarang anda tahu bahwa kekuatan monopoli dan faktor-faktor
yang menyebabkan kekuatan monopoli, kita akan melihat bagaimana
manajer monopoli dapat mengeksploitasi kekuatan ini untuk
memaksimalkan keuntungan. Secara khusus, dalam bagian ini kita
menganggap bahwa manajer yang bertanggung jawab atas perusahaan
yang monopoli. Tujuan kami adalah untuk menandai harga dan output
keputusan yang memaksimalkan monopoli keuntungan.
92
Pendapatan marginal
Misalkan wajah monopoli kurva permintaan untuk produk seperti
yang ada di gambar 8-2(a). Dalam bab 3, kita belajar bahwa kurva
permintaan linier elastis pada harga tinggi dan elastis di harga rendah. Jika
monopoli menghasilkan nol unit output, pendapatannya adalah nol.
Seperti yang Keluaran meningkat di atas nol, permintaan elastis dan
peningkatan output (yang berarti harga yang lebih rendah) mengarah ke
peningkatan total pendapatan, seperti ditunjukkan pada gambar 8-2(b). Ini
mengikuti dari total pendapatan tes. Keluaran meningkat melampaui Q0
ke wilayah inelastis permintaan, kenaikan lebih lanjut dalam output benar-
benar menurunkan total pendapatan, sampai di titik D harga nol dan
pendapatan yang lagi nol. Ini digambarkan dalam gambar 8-2(b). Dengan
demikian total pendapatan yang maksimal pada output dari Q0 di gambar
8-2(b). Ini sesuai dengan harga P0 dalam gambar 8-2(a), di mana
permintaan sangat elastis seragam.
Garis label MR dalam gambar 8-12(a) adalah jadwal pendapatan
marjinal monopoli. Ingat bahwa pendapatan marjinal adalah perubahan
dalam total pendapatan yang berkaitan dengan unit terakhir dari output;
geometris, Itu adalah kemiringan dari total pendapatan kurva. Seperti
gambar 8-12 menunjukkan, pendapatan marjinal jadwal untuk monopoli
terletak di bawah permintaan kurva; bahkan, untuk cara permintaan
kurva, Pendapatan marjinal jadwal terletak persis di tengah jalan antara
permintaan kurva dan sumbu vertikal. Ini berarti bahwa untuk monopoli,
penerimaan marjinal kurang dari harga yang dikenakan bagi kepentingan.
Ada dua cara untuk memahami mengapa jadwal pendapatan marjinal
terletak di bawah kurva permintaan monopoli. Mempertimbangkan
pertama penjelasan geometris. Pendapatan marjinal adalah lereng kurva
total pendapatan [R(Q)] di gambar 8-2(b). Seperti yang Keluaran
meningkat dari nol sampai Q0, lereng kurva total pendapatan turun
hingga menjadi nol pada Q0. Selama rentang ini, pendapatan marjinal
menurun hingga mencapai nol ketika Keluaran Q0. Seperti output
93
mengembang luar q0, dari total pendapatan kemiringan kurva menjadi
negatif dan mendapatkan semakin negatif seperti output terus
memperluas. Ini berarti yang marjinal pendapatan adalah negatif untuk
output lebih dari Q0.
Formula: Monopoli pendapatan marjinal. Pendapatan marjinal monopoli
diberikan oleh rumus
95
tingkat output antara poin dan B, fungsi pendapatan terletak di atas fungsi
biaya, dan keuntungan positif untuk tingkat keluaran tersebut
Gambar 8-13 (b) menggambarkan fungsi keuntungan, yang adalah
perbedaan antara R dan C panel (). Sebagai menunjukkan angka 8-13 (a),
keuntungan terbesar pada output dari QM, dimana jarak vertikal antara
fungsi pendapatan dan biaya adalah yang terbesar. Ini sesuai dengan titik
keuntungan maksimum dalam panel (b). Sebuah properti yang sangat
penting dari memaksimalkan laba tingkat output (QM) adalah bahwa
lereng fungsi pendapatan di panel sama dengan lereng fungsi biaya.
Dalam istilah ekonomi, pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal
di output dari QM.
8-13 Biaya, pendapatan, dan keuntungan di bawah monopoli
Intuisi ekonomi di balik aturan ini penting adalah sebagai berikut. Jika
pendapatan marjinal lebih besar daripada biaya marjinal, peningkatan
output akan meningkatkan pendapatan lebih dari itu akan meningkatkan
biaya. Dengan demikian, seorang manajer memaksimalkan keuntungan-
96
output akan mengurangi biaya dengan lebih dari ini akan mengurangi
pendapatan. Memaksimalkan laba manager jadi termotivasi untuk
menghasilkan mana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Karakterisasi alternatif memaksimalkan laba output keputusan
monopoli disajikan dalam gambar 8-14. Kurva pendapatan marjinal
bersimpangan kurva biaya marjinal ketika QM unit yang diproduksi,
sehingga memaksimalkan laba tingkat output QM. Maksimum harga per
unit yang konsumen bersedia membayar untuk QM unit adalah
Gambar 8-14 Keuntungan maksimal di bawah monopoli
97
memiliki kekuasaan monopoli. Penting untuk dicatat, bagaimanapun,
bahwa kehadiran kekuatan monopoli tidak berarti keuntungan positif; itu
tergantung sepenuhnya pada mana kurva permintaan terletak dalam
kaitannya dengan kurva biaya total rata-rata. Sebagai contoh, monopoli
yang digambarkan dalam gambar 8-15 memperoleh keuntungan ekonomi
nol, karena harga optimal persis sama dengan rata-rata total biaya
produksi. Selain itu, dalam jangka pendek monopoli mungkin bahkan
pengalaman kerugian.
Gambar 8-15 Sebuah monopoli yang memperoleh keuntungan nol
98
Hal pertama yang harus diperhatikan tentang monopoli adalah harga
harga di pasar yang nilainya terhadap masyarakat dari unit lain output.
Biaya marjinal mencerminkan biaya untuk masyarakat dari sumber daya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit tambahan output. Karena
harga melebihi biaya marjinal, monopoli menghasilkan output kurang
daripada yang diharapkan sosial. Akibatnya, masyarakat akan bersedia
membayar lebih untuk satu unit lain output dari biaya untuk
menghasilkan unit. Namun monopoli menolak untuk melakukannya
karena ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Hal ini karena
pendapatan marjinal untuk sebuah monopoli terletak di bawah kurva
101
permintaan pasar untuk produk tetapi pada permintaan individu firma
produk.
Kurva permintaan yang menghadapi sebuah monopoli, sebaliknya,
adalah kurva permintaan pasar. Dibedakan produk, gagasan tentang
kurva permintaan industri atau pasar ini tidak didefinisikan dengan baik.
Untuk menemukan permintaan pasar, salah satu harus menambahkan
hingga jumlah total yang dibeli dari semua perusahaan di pasar harga
masing-masing. Tapi di monopoli kompetitif pasar, setiap perusahaan
memproduksi produk yang berbeda dari produk perusahaan lainnya.
Menambahkan produk berbeda akan seperti menambahkan apel dan
jeruk.
1. Kondisi Oligopoli
Situasi di mana terdapat relatif sedikit perusahaan dalam suatu
industri disebut dengan oligopoli. Tidak ada jumlah pasti untuk oligopoli,
namun biasanya antara 2-10 perusahaan. Produk yang ditawarkan
perusahaan bisanya identik (seperti pada pasar persaingan sempurna)
atau berbeda jenis (seperti pada pasar persaingan monopoli). Pada pasar
oligopoli yang hanya terdiri dari dua perusahaan disebut duopoli.
Oligopoli memiliki struktur paling menarik dari seluruh pasar. Dari
sudut pandang manajer, perusahaan yang beroperasi dengan sistem
oligopoli sangat susah untuk di kelola. Alasan utamanya karena terdapat
beberapa perusahaan dalam pasar oligopoli dan manajer harus
mempertimbangkan kemungkinan dampak dari keputusan yang diambil
terhadap keputusan - keputusan perusahaan lain dalam industri. Selain itu
tindakan yang akan diambil oleh perusahaan lain akan menimbulkan
dampak serius dari keputusan optimal manajer. Ini menjadi catatan bahwa
karena kekompleksitasannya, tidak ada satu pun model yang relevan
untuk seluruh oligopoli.
Gambar 1-1
a. Sweezy Oligopoli
Model Sweezy didasarkan pada asumsi yang sangat spesifik tentang
bagaimana perusahaan lain akan merespon kenaikan harga dan
penurunan harga.
Sebuah industri merupakan Oligopoli Sweezy jika memenuhi ciri-ciri:
1. terdapat beberapa perusahaan di pasar yang melayani banyak
konsumen.
2. perusahaan-perusahaan menghasilkan produk yang homogen
atau terdiferensiasi.
3. setiap perusahaan percaya bahwa pesaing akan merespon
dengan cara mengurangi harga untuk menanggapi pengurangan
harga tetapi tidak akan menaikkan harga untuk menanggapi
kenaikan harga.
4. hambatan bagi pesaing baru.
Dalam Sweezy Oligopoli, manajer perusahaan percaya bahwa
perusahaan pesaing akan tepat dalam menurunkan harga tetapi tidak
tepat dalam menaikkan harga, kurva permintaan untuk produk
perusahaan diberikan oleh ABD1 pada Gambar 1-2 berikut ini.
Untuk harga di atas P0, kurva permintaan yang relevan adalah D2,
dengan demikian pendapatan marjinal sesuai dengan kurva permintaan
ini. Untuk harga di bawah P0, kurva permintaan yang relevan adalah D1,
dan pendapatan marjinal yang sesuai adalah D1. Dengan demikian, kurva
penerimaan marjinal (MR) perusahaan merupakan kurva penerimaan
marjinal yang berhubungan dengan D2; pada Q0, keuntungan marjinal
menurun ke kurva penerimaan marjinal sesuai dengan D1. Dengan kata
lain, daftar keuntungan marjinal pada kurva Sweezy oligopoli
dilambangkan dengan MR, adalah ACEF pada Gambar 1-2.
106
Gambar 1-2
Tingkat keuntungan maksimal untuk output terjadi ketika
pendapatan marjinal sama dengan biaya marginal, dan harga untuk
mendapatkan laba maksimal adalah konsumen akan membayar harga
maksimum untuk output. Sebagai contoh, jika biaya marjinal diberikan
oleh MC0 pada Gambar 1-2, pendapatan marjinal sama dengan biaya
marjinal di titik C. Dalam hal ini keuntungan maksimal output adalah Q0
dan harga optimal adalah P0.
Perusahaan dalam oligopoli Sweezy tidak ingin mengubah harga
mereka karena efek dari perubahan harga pada perilaku perusahaan-
perusahaan lain di pasar.
Model Sweezy telah dikritik karena tidak menawarkan penjelasan
tentang bagaimana industri mengendap pada harga awal P0 yang
menghasilkan ketegaran dalam kurva permintaan masing-masing
perusahaan. Meskipun demikian model Sweezy tidak menunjukkan
kepada kita bahwa interaksi strategis antara perusahaan dan keyakinan
manajer tentang reaksi pesaing dapat memiliki dampak pada keputusan
harga. Dalam prakteknya, harga awal dan keyakinan seorang manajer
mungkin didasarkan pada pengalaman seorang manajer dengan pola
harga dari pesaing di pasar tertentu. Jika pengalaman menunjukkan
bahwa pesaing akan menurunkan harga tetapi tidak akan menaikkan
harga, model Sweezy mungkin adalah alat terbaik untuk digunakan dalam
merumuskan keputusan harga Anda.
107
b. Cournot Oligopoli
Jika setiap perusahaan harus menentukan tingkat output pada saat
yang sama perusahaan lain menentukan tingkat output mereka, atau lebih
umum, jika setiap perusahaan mengharapkan keputusan outputnya
sendiri untuk tidak berdampak pada keputusan keluaran pesaing, maka
skenario ini menggambarkan oligopoli Cournot.
Sebuah industri merupakan Oligopoli Cournot jika memenuhi ciri-
ciri :
1. ada beberapa perusahaan di pasar yang melayani banyak
konsumen.
2. perusahaan-perusahaan menghasilkan produk baik dibedakan
atau homogen.
3. setiap perusahaan pesaing yakin untuk tetap menjada output jika
terjadi perubahan output.
4. hambatan masuk ada.
Dengan demikian, berbeda dengan model Sweezy oligopoli, model
Cournot adalah relevan untuk pengambilan keputusan ketika manajer
membuat keputusan output dan percaya bahwa keputusan mereka tidak
mempengaruhi keputusan output perusahaan pesaing. Selain itu, model
Cournot berlaku untuk situasi di mana produk yang identik atau berbeda.
Q1 = r1(Q2)
Q2 = r2(Q1)
Gambar 1-3
109
Kurva Isoprofit
Laba suatu perusahaan dalam oligopoli tidak hanya tergantung pada
output yang dipilhnya untuk memproduksi tetapi juga pada output
yang dihasilkan oleh perusahaan lain dalam oligopoli tersebut. Dalam
duopoli, meningkatnya ouput perusahaan 2 akan mengurangi harga
output. Alat dasar yang digunakan untuk meringkas keuntungan dari
sebuah perusahaan di oligopoli Cournot adalah kurva Isoprofit, yang
mendefinisikan kombinasi output dari semua perusahaan.
Gambar 1-4
c. Stackelberg Oligopoly
Sebelumnya kita telah menganalisis bahwa situasi oligopoli adalah
simetris dimana perusahaan 2 merupakan "bayangan cermin" dari
perusahaan 1. Dalam banyak pasar oligopoli, bagaimanapun juga
perusahaan berbeda satu sama lain. Dalam oligopoli Stackelberg,
perusahaan berbeda ketika mereka membuat keputusan. Secara khusus,
satu perusahaan (pemimpin) diasumsikan untuk membuat keputusan
sebelum perusahaan lain mengambil keputusan. Mengingat output
pengetahuan yang dimiliki pemimpin, semua perusahaan lain (para
pengikut) akan mengambil output seperti yang diberikan oleh pemimpin
dan memilih keputusan yang memaksimalkan keuntungan. Dengan
demikian, dalam oligopoli Stackelberg, setiap pengikut berperilaku seperti
oligopoli Cournot. Bahkan, pemimpin tidak mengambil output dari
110
pengikutnya melainkan memilih output yang memaksimalkan
keuntungan mengingat bahwa setiap pengikut akan bereaksi terhadap
keputusan output ini sesuai dengan fungsi reaksi Cournot.
Sebuah industri ditandai sebagai oligopoli Stackelberg jika
memenuhi ciri-ciri :
1. Ada beberapa perusahaan yang melayani banyak konsumen.
2. Perusahaan-perusahaan menghasilkan produk baik dibedakan
atau homogen.
3. Sebuah perusahaan tunggal (pemimpin) memilih output sebelum
semua perusahaan lain memilih output mereka.
4. Semua perusahaan lain (para pengikut) mengambil output
seperti yang diberikan oleh pemimpin dan memilih output yang
memaksimalkan keuntungan.
5. Hambatan masuk ada.
Gambar 1-5
Perhatikan bahwa keuntungan pemimpin yang lebih tinggi daripada
mereka akan di Kesetimbangan Cournot (titik C), dan keuntungan
pengikut lebih rendah daripada di Cournot kesetimbangan. Dengan
mendapatkan bergerak pertama, pemimpin memperoleh keuntungan yang
lebih tinggi daripada yang akan terjadi. Solusi aljabar untuk oligopoli
Stackelberg juga dapat diperoleh, perusahaan pro-vided memiliki
informasi tentang permintaan pasar dan biaya. Secara khusus, mengingat
bahwa keputusan pengikut adalah identik dengan model Cournot.
Misalnya, dengan produk homogen, permintaan linear, dan biaya marjinal
konstan, output dari pengikut diberikan oleh fungsi reaksi :
112
Namun, pemimpin dalam oligopoli Stackelberg memperhitungkan
fungsi reaksi ini ketika memilih Q1. Dengan inverse fungsi permintaan
linear dan biaya marjinal konstan, keuntungan pemimpin adalah
d. Bertrand Oligopoli
Untuk menjelaskan bahwa kenyataannya tidak ada satu model
oligopoli yang dapat diterapkan manager untuk seluruh permsalahan dan
untuk menggambarkan bahwa kekuatan oligopoli selalu menghasilkan
keuntungan positif, kita akan mempelajari Bertrand oligopoli.
Ciri-ciri industry Oligopoli Bertrand adalah :
1. ada beberapa perusahaan yang melayani banyak konsumen.
2. perusahaan-perusahaan menghasilkan produk homogen pada
harga marjinal yang konstan.
3. perusahaan berkompetisi harga dan bereaksi optimal atas
perubahan harga oleh pesaing
4. pembeli memiliki informasi sempurna dan tidak ada biaya
transaksi.
5. hambatan masuk ada.
KESIMPULAN
1. Pada struktur pasar oligopoli, antara perusahaan yang satu dengan
lainnya memiliki kaitan erat terhadap industri total. Dalam
menentukan berapa harga untuk biaya, manajer harus
mempertimbangkan dampak dari keputusannya pada perusahaan lain
dalam industri tersebut.
2. Pada oliopoli terdapat empat buah model dasar, dimana masing-
masing model oligopoli memiliki implikasi yang berbeda bagi manajer
dalam mengambil keputusan yang optimal, dan perbedaan-perbedaan
ini muncul karena perbedaan dari cara pesaing dalam menanggapi
tindakan perusahaan.
Model dasar oligopoly, yaitu : Sweezy Oligopoli, Cournot Oligopoli,
Stackelberg Oligopoli dan Bertrand Oligopoli.
114
BAB 8. TEORI PENENTUAN HARGA
V=B–C
117
P
S
M
P E
N Q
Pilihan strategi yang tepat tergantung pada PED produk. Jika PED
tinggi, harga yang lebih rendah akan memungkinkan perusahaan untuk
menangkap pangsa pasar yang signifikan dari pesaing. Di sisi lain, jika
PED rendah, potongan harga besar tidak akan meningkatkan pangsa pasar
banyak; dalam kasus ini lebih baik untuk menjaga harga pada tingkat yang
sama sebagai pesaing dan meningkatkan margin keuntungan.
Dua aspek strategi yang erat kaitannya dengan kompetitif
keuntungan dan posisi. Segmen pasar merujuk kepada kelompok
konsumen di pasar yang lebih luas yang homogen dalam beberapa hal
yang berkaitan dengan perilaku pembelian mereka. Pasar dapat
tersegmentasi dalam berbagai cara Menurut karakteristik yang berbeda:
120
faktor demografi (pendapatan, Umur, etnis dan seks, misalnya), lokasi,
frekuensi pembelian atau penggunaan, gaya hidup dan koran pembaca
yang semua sarana umum segmentasi.
Peran harga dalam pengambilan keputusan manajerial, sekarang kita
dapat melihat harga yang terbaik dianggap sebagai salah satu dari banyak
saling ketergantungan keputusan perusahaan dan sering yang tidak paling
mendasar. Perusahaan perlu mulai dari tujuan mereka secara umum
persyaratan, dan kemudian mempertimbangkan mereka keunggulan
kompetitif dalam hal sumber daya dan kemampuan, dalam hubungannya
dengan kondisi eksternal pasar pelanggan dan pesaing mereka. Harga
dianggap menentukan dalam konteks ini mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen melalui jumlah surplus konsumen.
2. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual
barang yang sama di bawah pengawasan produksi yang sama dengan
harga berbeda kepada pembeli yang berbeda. Diskriminasi harga telah
ditetapkan dalam sejumlah cara yang berbeda. Definisi paling sederhana
berkaitan dengan situasi di mana sebuah perusahaan menjual produk
yang sama dengan harga yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda.
Namun, definisi paling berguna melibatkan sebuah perusahaan yang
menjual produk-produk yang sama atau mirip dengan harga yang berbeda
di pasar yang berbeda, di mana perbedaan harga seperti itu tidak
didasarkan pada perbedaan dalam biaya marjinal. Definisi kedua ini
mencakup serangkaian luas situasi dan mengarah pada pemahaman yang
lebih mendalam mengenai sifat diskriminasi harga.
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in
terms of dollars and cens, or any other monetary medium of exchange,
kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar
dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.
121
Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang
(kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai
nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana
berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk
barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga
merupakan unsur satu–satunya dari unsur bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding
unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
“Pada tingkat harga, bila manfaat yang dirasakan konsumen
meningkat, maka nilainya akan meningkat pula, Demikian pula pada
tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat seiring
dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan”
Asumsi :
o Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah : misalnya Iuran,
tarif, Sewa, Bunga, Komisi, Upah, Gaji, Honorarium dsb.
o Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung pada
laba perusahaan:
Laba = Pendapatan Total – Biaya Total (Harga per unit x Kuantitas yg
terjual) – (Biaya Tetap)
o Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan
sebagai indikator Nilai, bilamana harga tsb. dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
124
yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau
perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.
125
diberikan oleh tiga segitiga, GAP1, ABE dan BCF. Jenis strategi dapat
digunakan dalam menjual produk seperti listrik.
A
P1
B
P2
P3 MC
F C
D
Q1Q2 Q3
127
Ketika perusahaan memproduksi banyak produk, dan kadang-kadang
ketika mereka menghasilkan satu produk, produk lainnya cenderung
secara otomatis dihasilkan pada saat yang sama karena sifat dari proses
produksi. Produk-produk ini sering disebut sebagai oleh-produk atau
produk bersama. Sebuah contoh yang baik adalah produksi bensin, yang
secara otomatis melibatkan produksi minyak diesel dan Penghangat
Ruangan minyak, antara produk-produk lain. Kadang-kadang yang
dihasilkan oleh produk tidak diinginkan; misalnya produksi bahan kimia
melibatkan penciptaan zat beracun dan polusi.
c. produk bersama
Dengan produk-produk bersama keterkaitan produksi tidak dapat
dihindari Ketika product X diproduksi, produk Y juga akan diproduksi,
apakah ini yang diinginkan atau tidak. Hal ini berguna untuk
mengelompokkan bersama produk tersebut ke dalam dua kategori utama:
orang-orang yang diproduksi dalam proporsi yang tetap dan orang-orang
yang diproduksi di variabel proporsi.
1) bersama produk yang dihasilkan dalam proporsi yang tetap
Situasi ini lebih mudah untuk menganalisis karena produk yang
tidak dapat secara efektif dipisahkan dari produksi atau biaya
pandang, dan oleh karena itu produk tersebut tidak benar-benar
beberapa produk sama sekali, tetapi benar-benar produk kumpulan.
2) bersama produk yang dihasilkan dalam proporsi variabel ini adalah
lagi situasi yang lebih rumit, tapi, seperti biasa, yang lebih realistis.
Fixity tepat proporsi adalah biasanya hanya diamati dalam kimia
reactions, ketika senyawa adalah berubah menjadi zat lain
khususnya.
128
Gambar1.3Output yang optimal sendi produk diproduksi dalam
proporsi variabel.
130
beberapa produk menengah. Ada dua fungsi utama pengisian dengan
harga internal:
1. untuk mendorong efisiensi yang lebih besar dalam perusahaan
secara keseluruhan, sehingga seluruh perusahaan akan
memaksimalkan keuntungan.
2. untuk mengevaluasi kinerja Divisi-divisi berbagai perusahaan,
sebagai pusat laba di kanan mereka sendiri.
131
Bukti yang tersedia, cenderung menyarankan bahwa elastisitas harga
dapat diharapkan menurun untuk tiga tahapan pertama dari siklus:
pengenalan, pertumbuhan dan kematangan. Pada tahap pengenalan ada
biasanya banyak pengeluaran promosi untuk mendapatkan pengakuan
dan kesadaran; diskon besar, kupon dan sampel gratis yang umum. Ini
berarti bahwa strategi penetrasi pasar sering menguntungkan, karena
permintaan sangat elastis. Sebagai produk keuntungan dalam gambar dan
loyalitas merek dan produk diferensiasi meningkat, permintaan menjadi
kurang elastis, dan harga umumnya dibangkitkan.
Setelah produk telah mencapai kedewasaan biasanya ada cukup
banyak kompetisi di pasar. Penekanan cenderung beralih dari inovasi
produk untuk proses inovasi; Produk menjadi lebih standar dan
meminimalkan biaya menjadi faktor penting. Pada titik ini, bukti
menunjukkan bahwa elastisitas permintaan meningkat lagi, sebagai
produk bergerak ke fase penurunan.
e. Strategi harga lain
Bagian ini agak lain di alam ini membahas beberapa strategi harga
lain yang ditemukan dalam praktek, tetapi yang lebih sulit untuk model
dalam istilah ekonomi. Ini tidak berarti bahwa strategi ini tidak membantu
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka pendek atau
jangka panjang, tetapi bahwa mereka cenderung berkaitan dengan aspek
perilaku konsumen lebih kompleks yang tidak umumnya diambil ke
dalam pertimbangan dalam model neoklasik. Hal pantas menyebut model
ini sebagai model perilaku.
Konsep ini adalah penilaian yang subyektif, mirip dengan sikap,
bukan faktor objektif berhubungan dengan atribut fisik yang intrinsik,
meskipun jelas kedua berfungsi sebagai isyarat yang konsumen sering
menyimpulkan kualitas. Dengan demikian dianggap kualitas mewakili
konsep abstrak yang bersifat global, dan penilaian yang dibuat mengenai
itu dibuat dalam konteks komparatif.
3.1. Studi Kasus
132
3.1.1.Studi kasus 10.1: Mobile Phone
Berita buruk yang sering mengalir dan cepat itu membuat
kehancuran yang memukul industri telekomunikasi global, dipimpin oleh
operasi mobile pada puluhan perusahaan yang telah mempertaruhkan
masa depan mereka. Banyak yang akan ingin melupakan tanggal 24 April
hitam hari Selasa bahwa melihat serangkaian pengumuman yang menjadi
contoh masalah-masalah yang dihadapi oleh operator dan produsen yang
sama:
1. di Jepang, NTT DoCoMo, nirkabel NTT, menunda peluncuran
komersial generasi ketiga (3G) jaringan mobile dari bulan depan
sampai Oktober. Dikatakan sistem diperlukan tes selanjutnya yang
dilakukan sebelum itu akan cukup kuat. Pukulan untuk DoCoMo
ada di gengsi daripada keuntungan, sebagai perusahaan masih
diperhitungkan menjadi pemimpin dalam teknologi 3G. Namun
Berita mengkhawatirkan terlilit hutang,saingan yang telah melihat
DoCoMo menunjukkan bahwa 3G dapat bekerja.
133
bertujuan untuk mengembangkan merek konsumen ponsel baru dan
menjadi pesaing global jangka panjang.
Dalam kondisi normal, kesepakatan Ericsson mungkin tampak
seperti satu-satunya kabar baik daripada sebelumnya. Tapi itu datang
setelah perusahaan itu mengumumkan penghematan besar dan 12.000
orang kehilangan pekerjaan. Pada kuartal pertama tahun ini,
membuatSKr4.9billion($502m) kerugian sebelum pajak dan mengakui
bahwa bisnis handset mobile terlihat goyah.Saham yang bernilai sekitar
70% lebih sedikit daripada mereka dapatkan setahun yang lalu dan telah
jatuh lebih dari sepertiga sejak awal Maret.
Jadi tidak mengherankan bahwa Kurt Hellstrom, chief executive
Ericsson, tampak tenang pada konferensi pers untuk mengumumkan
merapat dengan Sony. Dia membayar harga yang besar karena telah
melewatkan pergeseran strategis ponsel menjadi barang trendi konsumen
daripada barang murni fungsional. Ericsson tidak berinvestasi dalam
desain dan telah dikalahkan oleh saingan terbagus, terutama Nokia
Finlandia.
Dengan demikian, kesepakatan dengan Sony lebih baik dilihat
sebagai ukuran seberapa cepat Ericsson telah diberi rahmat. Hal ini
menyebabkan kebobolan 50% dari perusahaan kepada Jepang, meskipun
jauh lebih besar, menjual ponsel 43m tahun lalu terhadap 7.5m Sony.
Dalam sebuah industri yang bergerak cepat, usaha baru akan
menghasilkan produk pertama dalam beberapa waktu tahun kedepan. Mr
Hellstrom mungkin tidak lagi menjadi bos saat itu.
Ada tanda-tanda yang jelas bahwa booming seluruh
industritelekomunikasitelah berakhir. Drama penghematan oleh pesaing
terkuat mungkin terlihat panik, tetapi kenyataannya bahwa sebagian
memiliki beberapaalternatif. Sebagai sektor mobile telah berkembang,
pertumbuhan yang sudah pasti mulai lambat, menyebabkan investor
untuk mempertanyakan prospek operator tradisional yang telah
menempatkan taruhan besar pada teknologi mobile. Tidak hanya pasar
134
modal yang menjadi rewel tentang pembiayaan telekomunikasi terkait,
tetapi pasar ekuitas yang lemah telah membuat hampir mustahil untuk
hanyut dari usaha ponsel dan membayar kembali utang. Ketukan efek
untuk produsen ponsel-ponsel telah menjadi terlalu jelas-paling tidak
karena mereka harus memberikan miliaran dolar dalam 'menjaja
keuangan' sehingga operator seluler-jaringan dapat terus membeli produk
mereka.
Titik terang langka setelah Nokia, pembuat ponsel terbesar di dunia.
Total penjualan pada tahun 2000 meningkat sebesar 54% dibanding tahun
sebelumnya, dengan sekitar e30 miliar. Laba bersih juga meningkat 53%.
Bahkan di kuartal pertama bergolak 2001 total penjualan meningkat 22%,
sedangkan laba operasional meningkat 8%. Hasil kuartal pertama ini lebih
baik daripada yang diharapkan dan pangsa pasar ponsel global merayap
sampai ke arah 40% sebagai Ericsson falls. Jadi sahamnya berbuat baik?
Relatif, ya: pada akhir April itu hanya 40% di bawah tingkat mereka tahun
sebelumnya.
137
Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan
daya beli
2. Peranan Informasi dari Harga :
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas.
Di jepang, NTT DoCoMo perusahaan yang memproduksi jaringan
(3G) menunda peluncuran komersil jaringan (3G) mobil dikarenakan
perusahaan terlilit hutang, NTT DoCoMo merupakan perusahaan yang
diperhitungkan dan menjadi pemimpin dalam perkembangan teknologi
(3G). Namun berita yang memperlihatkan NTT DoCoMo yang terlilit
hutang menjadikan peluang yang dilihat oleh saingannya, apalagi produk
tersebut memperlihatkan bahwa jaringan (3G) tersebut dapat bekerja
dengan baik dan lebih canggih dari jaringan sebelumnya.
Motorola, handset dan produsen peralatan ponsel Amerika,
mengatakan pihaknya menutup pabrik terbesar di Inggris, dengan
kerugian lebih dari 3.000 pekerjaan.Motorola menyalahkan runtuhnya
tiba-tiba permintaan atau berkurangnya permintaan terhadap produknya
untuk telepon seluler dan mungkin harus menyerahkan kembali £ 17m
($25 m) dari bantuan negara.
Ericsson dari Swedia, pembuat handset mobile ketiga terbesar
didunia, mengumumkan membuat usaha ponsel bersama dengan Sony.
Dalam kondisi normal, kesepakatan Ericsson mungkin tampak kabar baik
daripada sebelumnya. Tapi itu datang setelah perusahaan itu
mengumumkan penghematan besar dan 12.000 orang kehilangan
pekerjaan.
Jadi tidak mengherankan bahwa Kurt Hellstrom, chief executive
Ericsson, tampak tenang pada konferensi pers untuk mengumumkan
merapat dengan Sony. Dia membayar harga yang besar karena telah
membuat pergeseran strategis ponsel menjadi barang trendi konsumen
daripada barang murni fungsional. Ericsson tidak berinvestasi dalam
138
desain dan telah dikalahkan oleh saingan terbagus, terutama Nokia
Finlandia.
Saran
Keputusan NTT DoCoMo perusahaan yang memproduksi jaringan
(3G) menunda peluncuran komersil jaringan (3G) mobil dikarenakan
perusahaan terlilit hutang, NTT DoCoMo terlihat tergesa-gesa dalam
mempublikasikan produknya tanpa diperhitungkan hal tersebut menjadi
peluang oleh saingannya, apalagi produk tersebut memperlihatkan bahwa
jaringan (3G) tersebut dapat bekerja dengan baik dan lebih canggih dari
jaringan sebelumnya.
Keputusan Motorola, sebagai perusahaan handset dan produsen
peralatan ponsel Amerika, mengatakan pihaknya menutup pabrik terbesar
di Inggris, dengan kerugian lebih dari 3.000 pekerjaan.Kerugian Motorola
diakibatkan karena kurangnya permintaan terhadap produk Motorola
tersebut. Motorola memproduksi ponsel berteknologi tinggi dengan nilai
harga yang dianggap tidak sesuai dengan konsumen. Manfaat yang
dirasakan konsumen sangat sedikit bagi konsumen dibanding harga
produk tersebut yang cenderung lebih mahal. Disini Motorola tidak
cermat dalam membaca pasar dan mengembangkan teknologi tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika dilihat kedepan konsumen
bukan hanya butuh peralatan yang canggih tapi juga fitur dan aplikasi
ponsel itu sendiri yang lebih berbasis kepada sosial media. Dari sisi teknis
motorola telah mengembangkan teknologi tersebut tetapi dirasakan sedikit
manfaatnya oleh konsumen karena tidak sesuai dengan yang di inginkan
atau yang diharapkan oleh konsumen tersebut.
Keputusan Ericsson perusahaan mobile terbesar ketiga didunia
mengumumkan bergabung untuk melakukan usaha bersama dengan Sony
dalam memproduksi ponsel dinilai sudah tepat. Ericsson sendiri
sebelumnya telah memecat karyawannya sebanyakan 12.000 orang.
Langkah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan tersebut
dari krisis didalam perusahaan itu sendiri.
139
Jadi tidak mengherankan bahwa Kurt Hellstrom, chief executive
Ericsson, tampak tenang pada konferensi pers untuk mengumumkan
merapat dengan Sony. Dia membayar harga yang besar karena telah
membuat pergeseran strategis ponsel menjadi barang trendi konsumen
daripada barang murni fungsional. Ericsson tidak berinvestasi dalam
desain dan telah dikalahkan oleh saingan terbagus, terutama Nokia
Finlandia.
Sudah seharusnya kedepan Ericsson harus melihat kekurangannya
sebagai perusahaan ponsel, perusahaan yang besar dapat menentukan
harga ponsel juga bagi dunia. Belajar dari pengalaman Ericsson kedepan
juga harus berinvestasi dalam desain agar tidak kalah bersaing terhadap
saingannya seperti Nokia dari Finlandia.
Perusahaan Ericsson juga harus harus mengetahui selera yang di
inginkan konsumen. Jangan sampai Perusahaan Ericsson membuat ponsel
tidak sesuai dengan selera pasar. Produk Ericsson juga harus bisa memberi
Manfaat yang dirasakan kepada konsumen, jangan sampai manfaat
tersebut tidak sesuai dengan selera konsumen.
Perusahaan Ericsson juga harus melihat Keunggulan Kompetitif
(Competitive Advantage) pada perusahaan itu. Perusahaan tersebut harus
tau mana produk mereka yang unggul untuk diproduksi dan mana yang
tidak. Dengan mengetahui itu diharapkan Perusahaan Ericsson dapat
mensubtitusikan komponen didalam produknya tersebut agar bisa
menekan harga menjadi lebih murah. Ericsson juga harus
menginvestasikan desain dalam bentuk produknya dan harus mengetahui
selera masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat kedepan menginginkan ponsel yang yang
semakin canggih, bisa menggunakan sosial media, memiliki layar sentuh
dan sebagainya. Hal tersebut dapat dibaca oleh Samsung sehingga dia
menelurkan Ponsel Android pertama yang lahir sesuai keinginan
konsumen.
140
BAB 9. STRATEGI HARGA DENGAN KEKUATAN PASAR
141
Salah satu strategi pemasaran produk adalah strategi penetapan
harga yang dapat mencerminkan nilai kualitatif dan kuantitatif dari
produk kepada pelanggan. Situasi pasar yang kompetitif menyebabkan
perusahaan harus dapat bertahan dan menguasai pasarnya sendiri dengan
cara menyiasati harga produk.
146
b. Subsidi Silang
Strategi penetapan harga berikutnya kita akan membahas-subsidi
silang-relevan dalam situasi di mana perusahaan memiliki biaya dan
melengkapi permintaan oleh konsumen untuk sekelompok produk yang
saling tergantung. Afirm yang terlibat dalam strategi subsidi silang
menggunakan keuntungan yang dibuat dengan satu produk untuk
mensubsidi penjualan produk lain.
c. Transfer Harga
Analisis kami dari keputusan harga telah diduga bahwa seorang
manajer bertugas untuk menetapkan keputusan. Namun, sebagian besar
perusahaan besar memiliki manajer hulu dan hilir yang harus membuat
keputusan harga dan output untuk divisi mereka sendiri. Sebagai contoh,
mobil seperti Toyota memiliki manajer hulu yang kendali produksi input
(seperti mesin mobil) yang diproduksi di divisi hulu. Input ini "ditransfer"
ke divisi hilir, di mana hilir para manajer mengoperasikan pembangkit
yang menggunakan input untuk menghasilkan hasil akhir (mobil). Suatu
hal yang penting dalam pengaturan ini adalah optimal transfer pricing-
harga intern di mana divisi hulu harus menjual masukan kepada divisi
hilir perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan keseluruhan
147
perusahaan. Transfer pricing ini penting karena sebagian besar manajer
divisi diberikan insentif untuk memaksimalkan keuntungan divisi mereka
sendiri. Seperti yang akan kita lihat, jika pemilik dari suatu perusahaan
tidak menetapkan harga transfer yang optimal, melainkan membiarkan
manajer divisi mengatur harga input yang diproduksi secara internal
sehingga memaksimalkan keuntungan divisi mereka, hasilnya mungkin
keuntungan keseluruhan yang lebih rendah bagi perusahaan.
148
menyesuaikan harga yang lebih rendah ditemukan di pasar. Iklan tersebut
akan terlihat seperti berikut: Harga kami adalah P.
Jika Anda menemukan harga yang lebih baik di pasar, kita akan
sesuai dengan harga itu. Kami tidak akan undersold! Ini terdengar seperti
kesepakatan yang baik bagi konsumen; memang, hanya mengumumkan
strategi ini dapat menyebabkan beberapa konsumen untuk membeli dari
perusahaan yang akan "meyakinkan" dari banyak. Ternyata,
bagaimanapun, bahwa jika seluruh perusahaan dalam pasar
mengumumkan kebijakan seperti itu, mereka dapat menetapkan harga (P)
dengan harga monopoli yang tinggi dan mendapatkan keuntungan besar
bukan nol keuntungan yang akan mereka peroleh dalam biasa satu-shot
Bertrand oligopoli. Bagaimana ini bekerja? Misalkan semua perusahaan
diiklankan harga monopoli tinggi tetapi berjanji untuk menyesuaikan
harga yang lebih rendah ditemukan oleh konsumen. Karena semua
perusahaan pengisian harga tinggi yang sama, konsumen tidak dapat
menemukan harga yang lebih baik di pasar. Hasilnya adalah bahwa
perusahaan berbagi pasar, biaya harga monopoli, dan mendapatkan
keuntungan yang tinggi. Selain itu, perhatikan bahwa tidak ada
perusahaan memiliki insentif untuk menetapkan harga yang lebih rendah
dalam upaya untuk mencuri pelanggan dari saingan.
Jika suatu perusahaan menurunkan harganya, maka rival akan cocok
harga dan mendapatkan kembali pangsa pasar mereka. Dengan
menurunkan harga, perusahaan secara efektif memicu perang harga, yang
mengakibatkan tidak ada bagian yang lebih besar dari pasar dan lebih
rendah prof-nya. Jadi, jika semua perusahaan mengadopsi strategi harga-
matching, hasilnya adalah bahwa setiap perusahaan menetapkan harga
monopoli dan berbagi pasar untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
b. Pendorong Loyalitas Merek
Strategi lain perusahaan dapat digunakan untuk mengurangi
ketegangan persaingan Bertrand adalah untuk strategi yang mendorong
loyalitas merek. Pelanggan merek setia akan terus membeli produk
149
perusahaan bahkan jika perusahaan lain menawarkan (sedikit) harga yang
lebih baik. Dengan loyalitas merek induksi-ing, perusahaan mengurangi
jumlah konsumen yang akan "switch" ke perusahaan lain jika memotong
harga. Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode untuk
menginduksi loyalitas merek. Salah satu metode yang lebih umum adalah
untuk terlibat dalam kampanye iklan yang mempromosikan produk
perusahaan sebagai lebih baik daripada pesaing. Jika iklan membuat
konsumen percaya bahwa produk-produk lain di pasar adalah bukan
pengganti yang sempurna, perusahaan terlibat dalam persaingan harga
dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Ketika saingan
memotong harga perusahaan, beberapa pelanggan akan tetap setia kepada
perusahaan, yang memungkinkan untuk menetapkan harga yang lebih
tinggi dan membuat keuntungan positif.
Perhatikan, bagaimanapun, bahwa strategi iklan tersebut tidak akan
bekerja jika konsumen percaya produk homogen. Sebuah stasiun bensin
self-service akan kesulitan untuk meyakinkan konsumen bahwa
produknya benar-benar "berbeda" dari merek identifier-kal dijual di
seberang jalan. Dalam hal ini, perusahaan dapat resor untuk alternatif
strategi untuk meningkatkan loyalitas merek. Beberapa stasiun bensin
sekarang memiliki "frequent-filler" program, model setelah program
frequent-flyer diprakarsai oleh penerbangan. Program Frequent-filler
memberikan konsumen dengan potongan tunai setelah jumlah tertentu
fill-up. Dengan strategi ini, meskipun produk yang identik, konsumen
memiliki insentif untuk tetap setia kepada stasiun yang sama untuk
memaksimalkan berapa kali ia memperoleh rabat. Misalnya, stasiun
menawarkan $ 5 rebate setelah 10 fill-up. Jika con-sumer mengisi di 10
stasiun yang berbeda, dia tidak mendapatkan rebate, tetapi jika semua 10
fill-up di stasiun yang sama, konsumen mendapatkan $ 5. Jadi, sering-filler
strategi-egy menyediakan konsumen dengan insentif untuk tetap setia
pada stasiun tertentu meskipun menawarkan produk yang identik dengan
para pesaingnya.
150
c. Random Harga
Perusahaan-perusahaan strategi akhir dapat digunakan untuk
meningkatkan keuntungan di pasar dengan persaingan harga yang ketat
adalah untuk terlibat dalam strategi acak harga. Dengan strategi acak
harga, perusahaan bervariasi harganya dari jam ke jam atau hari ke hari.
Strategi semacam itu dapat menguntungkan perusahaan untuk dua alasan.
Pertama, ketika perusahaan mengadopsi strategi harga secara acak,
konsumen tidak bisa belajar dari pengalaman yang perusahaan biaya
harga terendah di pasar. Pada beberapa hari, satu perusahaan biaya harga
terendah pada hari lain, beberapa perusahaan lain menawarkan
kesepakatan terbaik. Dengan meningkatkan ketidakpastian tentang di
mana kesepakatan terbaik yang ada, perusahaan mengurangi insentif
konsumen untuk berbelanja untuk informasi harga. Karena salah satu toko
menawarkan kesepakatan terbaik hari ini tidak berarti itu juga akan
menawarkan kesepakatan terbaik besok. Untuk terus menemukan harga
terbaik di pasar, konsumen terus-menerus harus berbelanja untuk kontrak
baru.
Akibatnya, hanya ada keuntungan satu-shot ke konsumen menjadi
informasi; informasi yang berharga ketika harga baru ditetapkan. Hal ini
mengurangi insentif konsumen untuk berinvestasi dalam informasi
tentang harga. Sebagai konsumen memiliki sedikit informasi tentang harga
yang ditawarkan oleh com-petitors, perusahaan kurang rentan terhadap
saingan mencuri pelanggan dengan menetapkan harga yang lebih rendah.
Keuntungan kedua dari harga acak adalah bahwa mereka mengurangi
kemampuan perusahaan saingan untuk memotong harga perusahaan.
Ingatlah bahwa di Bertrand oligopoli, suatu perusahaan ingin sedikit
melemahkan harga saingan. Jika perusahaan lain menawarkan
kesepakatan sedikit lebih baik, konsumen informasi akan beralih ke
perusahaan itu. Harga Acak tidak hanya mengurangi informasi tion
tersedia untuk konsumen tetapi menghalangi saingan dari mengetahui
persis apa harga untuk biaya untuk memotong harga perusahaan yang
151
diberikan . Strategi acak harga cenderung mengurangi insentif saingan
untuk terlibat dalam perang harga dan dengan demikian dapat
meningkatkan keuntungan.
154
1. Permainan berhingga (finite game), yaitu suatu permainan yang
mempunyai sejumlah langkah berhingga, dengan setiap langkah yang
memuat pilihan yang berhingga pula.
2. Permainan tak berhingga (infinite game), yaitu untuk suatu permainan
selain permainan berhingga.
Berdasarkan jumlah pemain (orang):
Suatu permainan dikatakan permainan n orang jika jumlah orang yang
bermain adalah n. Di sini orang dapat berperan sebagai individu atau
kelompok.
Berdasarkan jumlah pembayaran:
1. Permainan berjumlah nol (zero sum game), yaitu suatu permainan
dengan jumlah kemenangan kedua belah pihak sama dengan nol. Hal
ini berarti bahwa jumlah pembayaran yang diterima bagi salah satu
pemain yang menang sama dengan jumlah pembayaran yang
dibayarkan oleh pihak yang kalah. Dalam hal ini, kemenangan dari
pihak yang satu merupakan kekalahan pihak lainnya. Bila ada dua
orang yang ber-main di dalam permainan maka dinamakan permainan
berjumlah nol dari dua orang (two person zero sum game). Jika ada n
orang (pemain) dinamakan permainan berjum-lah nol dari n orang (n
person zero sum game).
2. Permainan berjumlah tidak nol (non zero sum game), yaitu permainan
dengan total pembayaran dari masing-masing pemain pada akhir suatu
permainan tidak sama dengan nol. Permainan ini dapat dimainkan 2
orang atau n orang.
Matriks Pembayaran (Pay off Matrix)
Matriks pembayaran (pay off matrix) adalah suatu tabel berbentuk segi
empat dengan elemen-elemennya yang merupakan besarnya nilai
pembayaran yang bersesuaian dengan strategi yang digunakan oleh kedua
pihak.
I. Matriks pembayaran two person zero sum game.
Bentuk umum matriks pembayaran ini adalah:
155
Keterangan:
m adalah banyaknya strategi yang dipunyai oleh P1.
n adalah banyaknya strategi yang dipunyai oleh P2.
aij, i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n adalah nilai pembayaran yang
didefinisikan secara numerik (bilangan positif, negatif atau nol)
yang bersesuaian dengan strategi ke i bagi pemain P1 dan strategi
ke j bagi pemain P2.
Dengan demikian, baris-baris dari matriks pembayaran tersebut
menunjukkan strategi bagi pemain P1 dan kolom-kolom matriks
pembayaran menunjukkan strategi bagi pemain P2. Matriks
pembayaran A = (aij), dengan i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n,
menunjukkan pembayaran kepada pemain pertama P1, sehingga
pembayaran untuk pemain kedua P2 merupakan negatif dari
pembayaran kepada pemain pertama P1. Dengan kata lain, jika
pemain pertama P1 menerima pembayaran sebesar aij, maka pemain
kedua P2 harus membayar sebesar aij atau menerima pembayaran
sebesar -aij.
Pemain pertama P1 (pemain baris) merupakan pemain yang berusaha
memaksimumkan perolehan (pembayaran atau keuntungan), sedangkan
pemain kedua P2 (pemain kolom) merupakan pemain yang berusaha
meminimumkan pembayaran (kerugian).
Contoh:
Adanya persaingan perebutan pasar barang-barang elektronika dari
pengu-saha A dan pengusaha B dengan mengadakan kampanye
promosi. Pengusaha A meng-gunakan 3 media promosi, yaitu televisi,
156
radio, dan surat kabar, sedangkan pengusaha B hanya menggunakan 2
media promosi, yaitu televisi dan radio. Dengan informasi pasar yang
diperoleh dari hasil riset pemasaran diperoleh data sebagai berikut:
1. Jika pengusaha A melakukan promosi menggunakan media televisi
dan media B juga berpromosi dengan media televisi, maka
pengusaha A akan memperoleh keuntungan Rp. 5.000.000,- (5 juta).
2. Jika pengusaha A melakukan promosi menggunakan media radio
dan pengusaha B berpromosi dengan televisi, maka pengusaha A
akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 6.000.000,- (6 juta).
3. Pengusaha A akan rugi sebesar Rp. 10.000.000,- (10 juta) jika
berpromosi menggunakan media surat kabar di saat pengusaha B
berpromosi menggunakan televisi.
4. Jika pengusahan A berpromosi menggunakan televisi dan
pengusaha B berpromosi menggunakan radio, maka baik pengusaha
A maupun pengusahan B tidak akan dapat menikmati keuntungan
atau pun kerugian.
5. Jika kedua pengusaha tersebut sama-sama menggunakan media
radio, maka pe-ngusaha B akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.
2.000.000,- (2 juta).
6. Pengusaha B juga akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.
3.000.000,- (3 juta) jika ia promosi menggunakan media radio di saat
pengusaha A berpromosi meng-gunakan media surat kabar.
Dari data tersebut, dapat disajikan matriks pembayaran (dalam jutaan
rupiah):
Pengusaha B
i/j Televisi Radio
Televisi 5 0
Pengusaha A Radio 6 -2
Surat -10 -3
Kabar
Penjelasan:
157
a11 = 5 berarti keuntungan bagi pengusaha A sebesar 5.
a21 = 6 berarti keuntungan bagi pengusaha A sebesar 6.
a31 = -10 berarti keuntungan bagi pengusaha B sebesar 10.
a12 = 0 berarti tidak ada yang untung atau rugi.
a22 = -2 berarti keuntungan bagi pengusaha B sebesar 2.
a32 = -3 berarti keuntungan bagi pengusaha B sebesar 3.
Strategi Pembayaran
A B C A B C
X1 Y1 Z1 -3 2 1
X1 Y1 Z2 4 -5 1 Dengan jumlah
X1 Y1 Z3 0 2 -2 pemain n = 3,
X1 Y2 Z1 -6 4 2
X1 Y2 Z2 2 -4 2 maka terdapat 3
X1 Y2 Z3 4 0 -4 koalisi yang
X2 Y1 Z1 1 1 -2
X2 Y1 Z2 -1 -2 3 mungkin, yaitu: A
X2 Y1 Z3 2 1 -3 melawan B
X2 Y2 Z1 -3 -2 5
X2 Y2 Z2 -1 1 0 dan C; A dan B
X2 Y2 Z3 4 -1 -3 melawan C; B
melawan A dan C. Dengan demikian, ada 3 buah matriks
pembayaran sesuai dengan koalisi tersebut.
158
a. Matriks pembayaran untuk A melawan B dan C. Pemain A
dipandang sebagai pemain baris.
Pemain B, C
Pemain i/j Y1, Z1 Y1,Z2 Y1, Z3 Y1,Z1 Y1, Z2 Y1, Z3
A X1 -3 4 0 -6 2 4
X2 1 -1 2 -3 -1 4
Pemain A
i/j X1 Y1
Y1,Z1 3 -1
Pemain Y1, Z2 -4 1
B,C Y1,Z3 0 -2
Y1,Z1 6 3
Y1,Z1 -2 1
Y1, Z1 -4 -4
Pemain C
i/j Z1 Z2 Z3
Pemain A, X1,Y1 -1 -1 2
B X1, Y2 -2 -2 4 Elemen
X2, Y1 2 -3 3 a11 = -1
X2,Y2 -5 0 3
diperoleh dari penjumlahan pembayaran untuk pemain A dan
pemain B jika koalisi AB memilih strategi X1,Y1 dan pemain C
memilih strategi Z1. Jadi a11 = -3+ 2 = -1. Demikian juga untuk
elemen-elemen lain.
a12 = 4 - 5 = -1 a32 = -1 - 2 = -3
a13 = 0 + 2 = 2 a33 = 2 + 1 = 3
a21 = -6 + 4 = -2 a41 = -3 - 2 = -5
a22 = 2 - 4 = -2 a42 = -1 + 1 = 0
a23 = 4 + 0 = 4 a43 = 4 - 1 = 3
a31 = 1 + 1 = 2
Demikian juga untuk bentuk pasangan koalisi yang lain. Dalam
tabel soal terlihat bahwa jumlah pembayaran untuk semua
pemain dalam setiap kombinasi pemili-han strategi para pemain
sama dengan nol.
2. Matriks Pembayaran (Pay of Matrix)
Dari matriks pembayaran yang tersedia terlihat bahwa kedua
pihak (pemain) yang saling bersaing tersebut dapat menentukan
strategi optimum dan nilai permainannya.
160
Strategi optimum adalah strategi yang menjadikan seorang pemain
(pihak) berada dalam posisi pilihan terbaik, tanpa memperhatikan
langkah-langkah pemain pesaingnya.
Pengertian posisi pilihan terbaik ini bahwa setiap penyimpangan
dari strategi ini akan
mengakibatkan turunnya pembayaran (pay off).
Nilai permainan (value of the game) adalah rata-rata pembayaran
(ekspetasi perole-han) per permainan jika kedua pihak (pemain) yang
saling bersaing tersebut melakukan strategi optimum (strategi yang
terbaik)mereka.
Dengan kata lain, nilai permainan adalah suatu pembayaran yang
bersesuaian dengan strategi optimum yang dilakukan oleh kedua
pemain tersebut. Yang dimaksud dengan nilai di sini adalah nilai
yang diperoleh pihak (pemain) pertama pada akhir suatu
permainan.
Berdasarkan nilai permainan, permainan dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Permainan dikatakan adil (fair) jika nilai permainan sama
dengan nol.
2. Permainan dikatakan tidak adil (unfair) jika nilai permainan
tidak sama dengan nol
Definisi 2.1. Dalam permainan berjumlah nol dari dua orang, pilihan strategi
oleh masing masing pemain merupakan titik ekuilibrium jika tidak ada pemain
162
yang dapat meningkatkan pembayaran dengan mengganti strategi secara
sepihak.
Jadi, titik pelana (saddle point) dapat dipandang sebagai titik ekuilibrium
(equilibrium point) jika tidak ada pemain yang mendapatkan tambahan
pembayaran dengan mengganti strateginya secara sepihak.
Catatan: Jika Persamaan (1.1) tidak dipenuhi, maka permainan dengan
matriks pembayaran
tersebut tidak mempunyai titik pelana dan harus diselesaikan dengan
strategi campuran (Mixed Strategy)
Contoh 1:
Dua perusahaan, A dan B, menjual dua jenis obat flu. Perusahaan A
mengadakan promosi produknya melalui radio (A1), televisi (A2), dan
surat kabar (A3). Perusahaan B, selain melalui radio (B1), televisi (B2),
dan surat kabar (B3), juga menggunakan brosur (B4) untuk
mempromosikan produk miliknya. Berdasarkan tingkat efektifitas dari
masing-masing media promosi di atas, salah satu perusahaan dapat
merebut proporsi pasar dari perusahaan lain. Matriks pembayaran
berikut merepresentasikan persentase pasar yang direbut atau hilang
oleh perusahaan A.
Perusahaan B Min/Baris
Perusahaa i/j B1 B2 B3 B4
A1 8 -2 9 -3 -3
nA A2dari Min
Max 6 5 6 8 5 Solusi dari
A3 -2 4 -9 5 -9 permainan
Max/Kolo 8 5 9 8
di atas
m Min dari Max
berdasarkan pada prinsip “the best of the worst” (pilihan terbaik dari
yang terburuk) untuk setiap pemain.
1. Jika perusahaan A memilih strategi A1, maka tanpa memperhatikan
strategi pilihan B, kondisi terburuk yang dapat terjadi adalah A
163
kehilangan 3% penguasaan pasar (market share) yang pindah ke B.
Hal ini direpresentasikan dengan nilai minimum pada baris 1.
2. Kondisi terburuk jika perusahaan A memilih strategi A2 adalah
merebut 5% market share dari B, sedangkan
3. Kondisi terburuk jika perusahaan A memilih strategi A3 adalah
kehilangan market share sebesar 9% yang pindah ke B.
Hasil ini disusun pada kolom min/baris. Untuk mencapai prinsip the
best of the worst, perusahaan A harus memilih strategi A2, yang
berkorespondensi dengan nilai maximin, yaitu nilai terbesar pada kolom
min/baris.
Selanjutnya, perhatikan strategi-strategi perusahaan B. Karena matriks
pembayaran yang diberikan adalah pembayaran untuk perusahaan A,
maka prinsip the best of the worst untuk perusahaan B berkebalikan
dengan perusahaan A, yaitu bersesuaian dengan kriteria minimax.
Sehingga perusahaan B harus memilih strategi B2.
Solusi optimal dari permainan di atas diperoleh dengan memilih
strategi A2 dan B2, yaitu kedua perusahaan harus memilih televisi
sebagai media promosi. Pada kondisi ini, market share dari perusahaan
A meningkat sebesar 5%. Pada kasus ini, nilai permainan adalah 5%,
dan perusahaan A dan B menggunakan solusi titik pelana (saddle-point
solution).
Dengan solusi titik pelana, dapat menghindarkan pemilihan strategi
yang lebih baik bagi
perusahaan lain (Perhatikan Definisi 2.1).
Jika perusahaan B memilih strategi lain (B1, B3, atau B4), perusahaan
A dapat bertahan menggunakan strategi A2, yang mengakibatkan
perusahaan B akan semakin kehilangan market share (6% atau 8%).
Dengan kondisi yang sama, perusahaan A tidak mau menggunakan
strategi lain, karena jika A memilih strategi A3, B dapat berpindah
strategi B3 untuk merebut market share 9% dari A. Demikian juga jika
164
A memilih strategi A1, B dapat berpindah ke strategi B4 untuk
meningkatkan market share sebesar 3%.
Contoh 2. Diberikan pembayaran sebagai berikut.
Pemain P2 Min/Baris
Pemain i/j 1 2 3 4
1 5 -4 -2 -1 -4
P1 2 dari Min
Max 3 1 -1 2 -1
3 2 3 -3 -2 -3
Max/Kolo 3 3 -1 2
m
Min dari Max
165
membayar $1 ke B. Sehingga diperoleh matriks pembayaran untuk
pemain I sebagai berikut.
Pemain II Min/bar
i/j G A
Pemain I is
G 1 -1 -1
A -1 1 -1
Max/kolom 1 1
B. Aturan Dominanisasi
Sebelum menyelesaikan suatu permainan, perlu dipertimbangkan
apakah ada baris atau kolom dalam matriks pembayarannya yang
tidak efektif pengaruhnya di dalam penentuan strategi optimum dan
nilai permainan. Jika ada, maka baris atau kolom tersebut dapat
dihapus. Hal ini berarti bahwa probabilitas untuk memilih strategi
sesuai baris atau kolom tersebut sama dengan nol. Dengan demikian
ukuran matriks pembayaran yang tersisa akan lebih kecil. Hal ini
akan lebih mempermudah untuk penyelesaiannya. Aturan demikian
disebut aturan dominansi, yaitu
Pemain P1 : memaksimumkan kemenangan/keuntungan. Jika
terdapat suatu baris dengan semua elemen dari baris tersebut
adalah sama atau lebih kecil (sekolom) dari baris yang lain, maka
baris tersebut dikatakan didominasi dan baris itu dapat dihapus.
Pemain P2 : meminimumkan kekalahan/kerugian. Jika terdapat
suatu kolom dengan semua elemen dari kolom tersebut adalah
sama atau lebih besar (sebaris) dari kolom yang lain, maka kolom
tersebut dikatakan didominasi dan kolom itu dapat dihapus.
Catatan:
Aturan dominansi dapat dimulai dari pemain sebarang.
Aturan dominansi dapat diulang jika masih ada baris/kolom
yang didominansi oleh baris/ kolom yang lain. Dan ini
memungkinkan matriks pembayaran semula akan tersisa menjadi
matriks pembayaran dengan satu elemen saja. Jika hal ini terjadi,
maka permainan dapat diselesaikan dengan strategi murni
dengan nilai permainan = elemen tersisa.
167
Tidak semua permainan yang mempunyai titik pelana dapat
diselesaikan dengan aturan dominansi yang berulang-ulang
tersebut (tersisa satu elemen).
Bagi Pemain P1 :
Perhatikan elemen-elemen pada baris ke 1, 2 dan 4. Untuk setiap j
= 1, 2, 3, 4, 5, berlaku a1j < a4j dan a2j < a4j. Dengan demikian,
pemain P1 tidak akan memilih strategi sesuai baris ke 1 dan 2
apapun strategi dari pemain P2. Dari sini baris ke 1 dan 2 dapat
dihapus, sehingga matriks pembayaran menjadi
Pemain P2
Pemain i/j 1 2 3 4 5
P1 1 -2 8 9 2 3
2 5 1 8 0 2
Bagi Pemain P2 :
168
Perhatikan kolom ke 2, 3, 4, dan 5. Untuk setiap i = 3, 4 berlaku ai2
> ai4, ai3 > ai4, dan ai5 > ai4. Dengan demikian, pemain P2 tidak
akan memilih strategi ke 2, 3, dan 5 apapun strategi dari pemain
P1. Dari sini, maka kolom ke 2, 3, dan 5 dapat dihapus, sehingga
matriks pembayaran menjadi
Pemain P2
Pemain i/j 1 2
P1 3 -2 2
4 5 0
B. Strategy Campuran
Di dalam permainan di mana permainan tersebut tidak mempunyai
titik pelana, maka para pemain akan bersandar kepada apa yang
disebut sebagai strategi campuran. Hal ini berarti:
1. Pemain P1 memainkan setiap strategi baris dengan proporsi
waktu (probabilitas) tertentu.
2. Pemain P2 memainkan setiap strategi kolom dengan proporsi
waktu (probabilitas) tertentu.
Jadi, tugas setiap pemain adalah menentukan proporsi waktu
(probabilitas) yang diperlukan untuk memainkan strateginya. Jadi,
strategi campuran adalah strategi dengan setiap pemain
menggunakan distribusi probabilitas dalam memilih strateginya.
Diberikan suatu matriks pembayaran yang berukuran m x n , di
mana pemain P1 mempunyai m strategi i, i = 1, 2, ..., m dan pemain
P2 mempunyai n strategi j, j = 1, 2, ..., n. Misalnya:
xi = probabilitas pemain P1 memilih strategi ke-i.
yj = probabilitas pemain P2 memilih strategi ke-j.
169
aij = nilai pembayaran dalam matriks pembayaran (aij) yang
bersesuaian dengan strategi ke-i untuk pemain P1 dan
strategi ke-j untuk pemain P2.
Pemain P2
y1 y2 y3 … y4
i/j 1 2 3 … n
Pemain x1 1 a11 a12 a13 … a11
x2 2 a21 a22 a23 … a21
P1 x3 3 a31 a32 a33 ... a31
… … … … … … …
xm m am1 am2 am3 … amn
170
Misal didefinisikan
x = proporsi waktu pemain P1 yang digunakan untuk memainkan
strategi ke 1. dengan 0 ≤ x ≤ 1. Maka proporsi waktu (probabilitas)
yang diperlukan untuk memainkan strategi pada baris kedua
adalah 1-x, sehingga jumlah semua proporsi waktu yang
diperlukan untuk memainkan seluruh strateginya adalah x + (1-x)
= 1.
Pemain P2
Misal didefinisikan
y = proporsi waktu pemain P2 yang digunakan untuk memainkan
strategi ke 1.Dengan 0 ≤ y ≤ 1. Maka proporsi waktu (probabilitas)
yang diperlukan untuk memainkan strategi pada kolom kedua
adalah 1-y, sehingga jumlah semua proporsi waktu yang diperlukan
untuk memainkan seluruh strateginya adalah y + (1-y) = 1.
Pemain P2
y 1-y
Pemain P1 i/j 1 2
x 1 5 3
1-x 2 1 4
Ketika P2 Ketika P2
memainkan startegi memainkan strategi
171
P2 ke 2
P1 memainkan P1 menang 5 unit, x P1 menang 3 unit, x
strategi ke 1, x kali kali kali
P1 memainkan P1 menang 1 unit, P1 menang 4 unit,
strategi ke 2, (1-x) (1-x) kali` (1-x) kali
kali
Total kemenangan 5x + 1 (1-x) 3x + 4 (1-x)
harapan P1
Bagi pemain P1, agar dapat mencapai strategi optimum, maka
perlu menyamakan kemenangan harapan yang diperoleh ketika
pemain P2 memainkan strategi ke 1, yaitu [5x + (1-x)], dengan
kemenangan harapan yang diperoleh ketika pemain P2
memainkan strategi ke 2, yaitu [3x + 4(1-x)]. Dengan demikian,
berarti bahwa:
5x + (1-x) = 3x + 4(1-x)
5x – x – 3x + 4x = 4 – 1
5x = 3
x = 3/5
Sehingga x1* = 3/5 dan x2* = 2/5. Jadi strategi campuran optimum
P1 adalah x* = (3/5, 2/5)
Kesimpulan
1. Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan
dalam suatu konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang
saling berhadapan sebagai pesaing. Permainan dua pemain jumlah nol
(two person zero sum game) terbagi menjadi dua strategi yaitu:
a. Strategi murni, yaitu pemain baris mengidentifikasi strategi
optimalnya melalui kriteria maximin (maksimum diantara
minimum baris) sedang pemain kolom menggunakan kriteria
minimaks (minimum diantara maksimum kolom) pada kasus ini
maksimin sama dengan minimaks maka dikatakan titik ekuilibrium
telah dicapai yang biasa disebut sebagai titik pelana.
172
b. Strategi campuran, yaitu pemain baris mengidentifikasi strategi
optimalnya melalui kriteria maximin (maksimum diantara
minimum baris) sedang pemain kolom menggunakan kriteria
minimaks (minimum diantara maksimum kolom) pada kasus ini
maksimin tidak sama dengan minimaks maka tidak ada titik
pelana.
2. Saran
Jika penggunaan strategi murni belum mampu menemukan nilai
permainan (sadle point) yang sama, mana penyelesaian masalah
permainan/persaingan di atas dilanjutkan dengan digunakannya strategi
campuran. Strategi campuran ini disamping mampu menemukan nilai
permainan (sadle point) yang sama, dan memberikan hasil yang lebih
baik.
173
Gambaran dari beberapa aspek yang lebih penting dari keputusan di
bawah ketidakpastian.
Ketidakpastian dan meneliti dampak ketidakpastian pada perilaku
konsumen.
Sarana yang manajer dapat mengatasi risiko.
Implikasi penting dari ketidakpastian pada proses pasar, termasuk
pasar lelang.
175
variabel acak. Untuk menggambarkan pentingnya mempertimbangkan
risiko dalam pengambilan keputusan, con-Sider dua pilihan berikut:
Opsi 1: Flip koin. Jika muncul kepala, Anda menerima $ 1; jika muncul
ekor, Anda membayar $ 1.
Opsi 2: Flip koin. Jika muncul kepala, Anda menerima $ 10; jika muncul
ekor, Anda membayar $ 10.
Meskipun taruhannya jauh lebih tinggi di bawah opsi 2 daripada di
bawah opsi 1, masing-masing pilihan memiliki nilai yang diharapkan dari
nol. Rata-rata, Anda akan tidak membuat atau kehilangan uang dengan
salah satu opsi. Untuk melihat ini, perhatikan bahwa ada peluang 50-50
koin akan mendarat di kepala. Dengan demikian, nilai yang diharapkan
dari opsi 1 adalah
Eoption 1 [x] = ½ ( $1 ) + ½ ( -$1 ) = 0
dan nilai yang diharapkan dari opsi 2 adalah
Eoption 2 [x] = ½ ( $10 ) + ½ ( -$10 ) = 0
Kedua pilihan memiliki nilai yang diharapkan sama tetapi pada
dasarnya berbeda di alam. Dengan meringkas informasi tentang pilihan
menggunakan mean ( rata rata ), kita telah kehilangan beberapa informasi
tentang risiko yang terkait dengan dua pilihan. Apapun pilihan Anda
memilih, Anda akan baik mendapatkan uang atau kehilangan uang
dengan membalik koin. Di bawah opsi 1, separuh waktu Anda akan
membuat $ 1 lebih dari rata-rata dan separuh waktu Anda akan
menghasilkan $ 1 kurang dari rata-rata. Di bawah opsi 2, deviasi dari rata-
rata keuntungan atau kerugian yang sebenarnya jauh lebih besar: Separuh
waktu Anda akan membuat $ 10 lebih dari rata-rata, dan separuh waktu
Anda akan kehilangan $ 10 lebih dari rata-rata. Karena penyimpangan ini
dari rata-rata jauh lebih besar di bawah opsi 2 daripada di bawah opsi 1,
adalah wajar untuk memikirkan opsi 2 sebagai lebih berisiko daripada
opsi 1.
Sementara pembahasan sebelumnya memberikan alasan untuk opsi
2 memanggil lebih berisiko daripada opsi 1, sering nyaman bagi manajer
176
untuk memiliki nomor yang merangkum risiko yang terkait dengan hasil
acak. Ukuran yang paling umum dari risiko adalah variance, yang
tergantung dengan cara khusus pada penyimpangan dari hasil yang
mungkin dari mean. Varians dari variabel random adalah jumlah dari
prob-kemampuan yang hasil yang berbeda akan terjadi kali kuadrat
deviasi dari mean dari variabel acak. Secara formal, jika kemungkinan
hasil dari variabel acak adalah x1, x2,. . . , Xn, probabilitas yang sesuai
mereka q1, q2,. . . , Qn, dan nilai yang diharapkan dari x diberikan oleh E
[x], maka varians x diberikan oleh
σ 2 = q1(x1-E[x])2 + q2 ( x2 – E[x])2 + ……… + qn(xn-E[x])2
Standar deviasi hanyalah akar kuadrat dari varians:
σ = √σ2 = q1(x1-E[x])2 + q2 ( x2 – E[x])2 + ……… + qn(xn-E[x])2
Mari kita menerapkan formula ini untuk contoh koin melempar
kami untuk melihat bagaimana varians dapat digunakan untuk
mendapatkan nomor yang merangkum risiko yang terkait dengan opsi-
opsi. Dalam setiap kasus, hanya dua kemungkinan hasil terjadi dengan
probabilitas yang sama, sehingga q1 q2 1/2. Mean dari setiap opsi adalah
nol. Dengan demikian, varians dari opsi 1 adalah
σ2Option 1 = ½ ( 1-0 )2 + ½ ( - 1 – 0 )2 = ½ (1 ) + ½ ( 1 ) = 1
Varians dari opsi 2 adalah
σ2Option 2 = ½ ( 10 - 0 )2 + ½ ( - 10 – 0 )2 = ½ (100 ) + ½ ( 100 ) = 1
sejak
σ2Option 1 = 1 < σ2Option 2 = 100
opsi 2 lebih berisiko daripada opsi 1. Karena standar deviasi adalah
akar kuadrat dari varians, deviasi standar dari opsi 1 adalah 1 dan standar
deviasi dari opsi 2 adalah 10.
178
Seorang konsumen tidak mau mengambil resiko lebih suka hal yang
pasti untuk prospek yang tidak pasti dari nilai yang diharapkan sama.
Dengan demikian, jika konsumen mengharapkan lilin mobil baru untuk
bekerja sama dengan baik sebagai salah satu dia secara teratur pembelian,
maka, hal-hal lain yang sama, dia tidak akan membeli produk baru.
Alasannya adalah bahwa ada risiko yang terkait dengan penggunaan
produk baru; lilin baru dapat membuat mobil terlihat jauh lebih baik
daripada lilin tua, atau dapat merusak cat pada mobil. Ketika konsumen
berat kemungkinan ini dan menyimpulkan bahwa lilin baru ini
diharapkan akan sama baiknya seperti lilin dia sekarang menggunakan,
dia memutuskan untuk tidak membeli produk baru. Konsumen lebih
menyukai hal yang pasti (merek skr-sewa) dengan prospek berisiko
(produk baru).
Perusahaan menggunakan dua taktik utama untuk mendorong
konsumen mau menanggung risiko untuk mencoba produk baru. Pertama,
manajer perusahaan dapat menurunkan harga produk baru di bawah
bahwa dari produk yang sudah ada untuk mengkompensasi konsumen
untuk risiko yang terkait dengan mencoba produk baru. Kedua, ketika
perusahaan mengirimkan sampel gratis, mereka pada dasarnya
menggunakan teknik ini karena untuk konsumen harga produk baru
adalah nol.
Atau, manajer dapat mencoba untuk membuat konsumen berpikir
bahwa kualitas yang diharapkan dari produk baru lebih tinggi daripada
kualitas tertentu dari produk lama. Biasanya perusahaan melakukan hal
ini dengan menggunakan perbandingan iklan. Misalnya, iklan mungkin
menunjukkan 50 mobil yang wax dengan lilin baru dan 50 mobil yang wax
dengan produk pesaing; maka mobil berulang kali dicuci sampai hanya 50
mobil wax dengan produk baru masih bersinar. Jika konsumen yakin
dengan iklan seperti itu, mereka bisa pergi ke depan dan membeli produk
baru karena kualitas yang lebih tinggi yang diharapkan mengimbangi
risiko yang terkait dengan mencoba produk baru.
179
Asuransi.
Kenyataan bahwa konsumen risk averse ( tidak mau mengambil
resiko ) menyiratkan bahwa mereka bersedia membayar untuk
menghindari risiko. Inilah mengapa orang memilih untuk membeli
asuransi atas rumah dan mobil mereka. Dengan membeli asuransi,
individu menyerah kecil jumlah (relatif terhadap potensi kerugian) uang
untuk menghilangkan risiko yang terkait dengan kerugian cata-strophic.
Sebagai contoh, jika sebuah rumah $ 100.000 terbakar, rumah-pemilik
diasuransikan kehilangan $ 100,000; jika tidak membakar, pemilik rumah
kehilangan apa-apa. Sebagian besar pemilik rumah bersedia membayar
beberapa ratus dolar untuk menghindari risiko ini. Jika rumah terbakar,
perusahaan asuransi penggantian pemilik rumah kerugian. Jadi, untuk
konsumen, asuransi merupakan pembelian "hal yang pasti"-sebuah rumah
yang bernilai $ 100.000 terlepas dari apakah atau tidak terbakar.
Beberapa perusahaan memberikan asuransi kepada pelanggan
melalui "jaminan uang kembali." Perusahaan lain menjual bentuk asuransi
kepada nasabah. Sebagai contoh, banyak mobil pabrikan menjual rencana
diperpanjang-garansi kepada pelanggan dimana perusahaan setuju untuk
membayar biaya perbaikan. Hal ini menghilangkan risiko yang terkait
dengan memiliki mobil, sehingga membuat kepemilikan mobil lebih
menarik bagi konsumen mau mengambil resiko.
konsumen Search
Sampai sekarang, kita telah mengasumsikan konsumen mengetahui
harga barang dengan pasti. Analisis ini lebih rumit dalam situasi di mana
konsumen tidak tahu harga yang dibebankan oleh perusahaan yang
berbeda untuk produk yang sama.
Misalkan konsumen tidak tahu harga yang dikenakan oleh toko
yang berbeda untuk beberapa komoditi homogen. Misalkan ada banyak
toko pengisian harga berbeda untuk merek yang sama menonton. Seorang
konsumen ingin membeli produk dari toko pengisian harga terendah, tapi
180
dia tidak tahu harga yang dikenakan oleh toko-toko individu. Biarkan c
menunjukkan biaya memperoleh informasi mengenai harga yang
dikenakan oleh toko individu. Sebagai contoh, c mungkin mewakili biaya
membuat panggilan telepon, biaya perjalanan ke toko untuk mencari tahu
apa harga itu biaya untuk menonton, atau biaya mencari harga di katalog
atau di Internet.
Misalkan tiga-perempat dari toko di pasar biaya $ 100 untuk merek
tertentu menonton dan biaya seperempat $ 40. Jika konsumen
menempatkan sebuah toko yang menjual jam tangan seharga $ 40, ia jelas
harus berhenti mencari; ada toko biaya harga di bawah $ 40.
Apa yang harus konsumen risiko-netral lakukan jika ia mengunjungi
sebuah toko yang biaya $ 100? Untuk mempermudah, misalkan pencarian
konsumen dengan recall bebas dan dengan penggantian. Recall gratis kita
berarti bahwa konsumen bebas untuk kembali ke toko setiap saat untuk
membeli jam tangan seharga $ 100. Fakta bahwa konsumen mencari
dengan penggantian berarti bahwa distribusi harga yang dibebankan oleh
perusahaan lain tidak berubah hanya karena konsumen telah belajar
bahwa satu toko biaya $ 100 untuk jam tangan. Berdasarkan asumsi ini,
jika konsumen mencari lagi, seperempat dari waktu dia akan menemukan
harga $ 40 dan dengan demikian akan menghemat $ 100 $ 40 $ 60. Tapi
tiga-perempat dari waktu konsumen akan menemukan harga $ 100, dan
keuntungan dari hav-ing dicari akan menjadi nol. Dengan demikian,
manfaat yang diharapkan dari pencarian tambahan
EB = ¼ ( $100 - $40) + ¾ ( 0 ) = $15
Dengan kata lain, jika pencarian konsumen untuk harga yang lebih
rendah dari $ 100, seperempat dari waktu dia akan menghemat $ 60, dan
tiga-perempat dari waktu dia akan menyimpan apa-apa. Manfaat yang
diharapkan dari mencari harga yang lebih rendah dengan demikian
adalah $ 15.
Konsumen harus mencari harga yang lebih rendah selama manfaat
yang diharapkan lebih besar dari biaya pencarian tambahan. Sebagai
181
contoh, jika biaya setiap pencarian adalah $ 5, konsumen akan
menemukannya di ketertarikannya untuk terus mencari harga yang lebih
rendah. Tetapi jika biaya mencari sekali lagi untuk harga yang lebih
rendah adalah $ 20, tidak membayar untuk terus mencari harga yang lebih
baik.
Contoh ini menunjukkan bahwa manfaat yang diharapkan dari
pencarian tergantung pada harga terendah yang ditemukan selama
pencarian sebelumnya. Jika harga yang dikenal terendah adalah p,
manfaat yang diharapkan (EB) dari mencari harga yang lebih rendah
daripada p lereng atas, seperti pada Gambar 12-1. Secara intuitif, karena
harga yang lebih rendah ditemukan, penghematan terkait dengan harga
find-ing bahkan lebih rendah berkurang.
Gambar 12-1 juga menggambarkan strategi pencarian yang optimal
bagi konsumen. Biaya setiap pencari adalah garis horizontal diberi label c.
Jika konsumen menemukan harga yang lebih tinggi dari R, manfaat yang
diharapkan dari pencarian yang lebih besar dari biaya, dan con-sumer
harus menolak harga ini (terus mencari harga yang lebih rendah). Di sisi
lain, jika konsumen menempatkan harga di bawah R, yang terbaik adalah
untuk menerima harga ini (berhenti mencari dan membeli produk). Hal ini
karena manfaat yang diharapkan dari mencari harga yang lebih rendah
kurang dari biaya pencarian. Jika con-sumer terletak harga R, dia akan
acuh tak acuh antara pembelian pada harga dan terus mencari harga yang
lebih rendah.
Harga reservasi, R, adalah harga di mana konsumen adalah acuh tak acuh
antara pembelian pada harga dan mencari harga yang lebih rendah. Secara
formal,
182
Tabel strategi optimal
Jika EB (p) adalah manfaat yang diharapkan mencari harga yang lebih
rendah dari p, dan c merupakan biaya per pencarian, memenuhi harga
reservasi kondisi
EB ( R ) = c
185
Hal pertama manajer harus Anda lakukan adalah merangkum
informasi yang tersedia untuk mendokumentasikan alternatif yang
relevan:
The "bersama" pilihan mencerminkan apa yang akan terjadi jika manajer
mengadopsi kedua bologna dan kaviar proyek. Sebagai contoh, jika
manajer bersama-sama mengadopsi kaviar dan bologna project-project,
selama booming perusahaan akan kehilangan $ 10.000 pada proyek
bologna tapi membuat $ 20.000 proyek kaviar. Jadi, selama booming
proyek bersama akan menghasilkan pengembalian
$ 10.000. Perhitungan serupa mengungkapkan proyek bersama akan
menghasilkan pengembalian sebesar $ 4.000 selama resesi.
Berdasarkan tabel sebelumnya, apa yang harus seorang manajer bijaksana
lakukan? Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa manajer
tidak harus berinvestasi dalam tagihan Treasury. Proyek bersama akan
menghasilkan prof-nya $ 4.000 selama resesi dan $ 10.000 selama booming.
Dengan demikian, terlepas dari apa yang terjadi-pena terhadap
perekonomian, manajer terjamin membuat setidaknya $ 4000 di bawah
proyek bersama, yang lebih besar dari return sebesar $ 3.000 pada tagihan
Treasury.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah bahwa diharapkan (rata-
rata) keuntungan dari proyek bologna adalah negatif. Seorang manajer
menghindari risiko tidak akan pernah memilih proyek ini (tidak akan
seorang manajer risiko-netral). Dengan demikian, manajer harus
mengadopsi baik proyek kaviar atau proyek bersama. Justru yang pilihan
merek manajer akan tergantung pada nya pref-perbedaan-perbedaan
risiko.
Pengembalian terkait dengan proyek bersama dalam masalah
sebelumnya mengungkapkan gagasan penting diversifikasi, yang
diajarkan dalam kursus keuangan bisnis dasar. Dengan berinvestasi di
beberapa proyek, manajer mungkin dapat mengurangi risiko.
186
Ini hanyalah versi teknis pepatah lama, "Jangan menaruh semua
telur Anda dalam satu keranjang." Sebagai contoh mengungkapkan, ada
manfaat untuk diversifikasi, tapi apakah itu optimal untuk diversifikasi
tergantung pada preferensi risiko manajer dan insentif yang diberikan
kepada manajer untuk menghindari risiko.
Sementara banyak manajer yang risk averse, umumnya para pemilik
perusahaan (pemegang saham) ingin manajer untuk berperilaku risiko-
netral. Seorang manajer yang netral risiko hanya peduli nilai yang
diharapkan dari proyek berisiko, bukan risiko yang mendasari. Lebih
khusus lagi, tujuan risiko-netral manajer adalah untuk mengambil
tindakan yang memaksimalkan nilai sekarang yang diharapkan dari
perusahaan, yaitu, tindakan yang memaksimalkan keuntungan yang
diharapkan. Seorang manajer risiko-netral akan memilih tindakan berisiko
lebih suatu hal yang pasti memberikan keuntungan yang diharapkan dari
prospek berisiko melebihi orang-orang dari hal yang pasti.
Mengapa para pemegang saham ingin manajer untuk mengambil
tindakan yang memaksimalkan keuntungan yang diharapkan bahkan
ketika melakukan hal itu mungkin melibatkan resiko yang cukup besar?
Sharehold-ers bisa renang dan diversifikasi risiko dengan membeli saham
dari berbagai perusahaan yang berbeda untuk menghilangkan risiko
sistematis terkait dengan operasi perusahaan. Oleh karena itu tidak efisien
bagi para manajer untuk menghabiskan waktu dan uang berusaha untuk
diversifikasi terhadap risiko ketika melakukan itu akan mengurangi
keuntungan perusahaan yang diharapkan. Jadi, sementara para pemilik
dari suatu perusahaan mungkin risk averse, mereka lebih memilih manajer
yang membuat keputusan risiko-netral.
Contoh sederhana akan menggambarkan mengapa pemegang saham
menginginkan manajer untuk berperilaku risiko-netral. Misalkan seorang
manajer harus memutuskan mana dari dua proyek untuk melakukan.
Proyek pertama adalah berisiko, dengan 50-50 menghasilkan keuntungan
sebesar $ 2 juta atau nol. Proyek kedua akan menghasilkan pengembalian
187
tertentu $ 900.000. Keuntungan yang diharapkan diperoleh oleh proyek
berisiko adalah $ 1 juta, yang lebih besar daripada proyek menghasilkan
return tertentu. Tapi varians proyek berisiko lebih besar daripada satu
tertentu; setengah keuntungan waktu akan menjadi nol, separuh waktu
mereka akan menjadi $ 2 juta. Mengapa sharehold-ers ingin manajer untuk
melakukan proyek berisiko meskipun memiliki risiko yang lebih besar?
Jawabannya adalah bahwa pemegang saham dapat membeli saham dari
banyak perusahaan dalam perekonomian. Jika manajer dari masing-
masing perusahaan-perusahaan ini memilih proyek berisiko, proyek tidak
akan membayar untuk beberapa perusahaan, tetapi akan membayar untuk
orang lain. Jika keuntungan yang diperoleh oleh salah satu perusahaan
independen dari mereka diterima oleh perusahaan lain, maka rata-rata
hasil yang tidak menguntungkan yang dialami oleh beberapa perusahaan
akan lebih dari diimbangi dengan hasil yang menguntungkan di
perusahaan lain. Situasi ini mirip dengan membalik koin: Flip koin sekali,
dan Anda tidak bisa yakin itu akan muncul kepala; melempar koin berkali-
kali, dan Anda dapat yakin bahwa setengah membalik akan kepala.
Demikian pula, ketika pemegang saham memiliki saham dari banyak
perusahaan yang berbeda, masing-masing mengambil proyek-proyek
berisiko, mereka dapat yakin bahwa setengah dari perusahaan akan
mendapatkan $ 2 juta.
Untuk alasan ini, sebagai manajer, Anda mungkin akan diberi
insentif untuk max-imize keuntungan yang diharapkan dari perusahaan
Anda. Jika Anda akan disediakan dengan insentif tersebut, Anda akan
berperilaku dengan cara yang risiko-netral bahkan jika Anda dan pemilik
perusahaan adalah risk averse.
Profit Maximization
Prinsip-prinsip dasar maksimalisasi keuntungan juga dapat
dimodifikasi untuk berurusan dengan ketidakpastian-tian. Untuk
menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip dasar maksimalisasi
keuntungan dipengaruhi oleh adanya ketidakpastian, mari kita anggap
manajer risiko netral dan permintaan ketidakpastian-tain. Ingat bahwa
tujuan dari manajer risiko-netral adalah untuk memaksimalkan
keuntungan yang diharapkan.
Manajer risiko netral harus menentukan apa output yang akan
diproduksi sebelum dia pasti permintaan untuk produk. Karena
permintaan tidak pasti, pendapatan yang tidak pasti. Ini berarti bahwa
189
untuk memaksimalkan keuntungan yang diharapkan, manajer harus
menyamakan diharapkan pendapatan marjinal dengan biaya marjinal
dalam menetapkan hasil:
E[MR] = MC
Alasannya sederhana. Jika penerimaan marjinal diharapkan melebihi
biaya marjinal, manajer bisa meningkatkan keuntungan yang diharapkan
dengan memperluas output. Produksi unit lain output akan, rata-rata,
tambahkan lebih banyak pendapatan dari itu akan untuk biaya. Demikian
pula, jika pendapatan marjinal diharapkan kurang dari biaya marjinal,
manajer harus mengurangi output. Hal ini karena dengan mengurangi
output, perusahaan akan mengurangi biaya lebih dari itu akan
mengurangi pendapatan yang diharapkan.
Jadi kita melihat bahwa ketika manajer netral risiko, maksimalisasi
keuntungan di bawah permintaan yang tidak pasti sangat mirip dengan
maksimalisasi keuntungan di bawah kepastian. Semua manajer perlu
lakukan adalah menyesuaikan formula yang sesuai untuk mewakili
pendapatan marjinal yang diharapkan.
191
Ketika beberapa orang di pasar memiliki informasi yang lebih baik
daripada yang lain, orang-orang dengan informasi paling dapat memilih
untuk tidak berpartisipasi dalam pasar. Untuk melihat mengapa demikian,
misalkan seseorang menawarkan untuk menjual Anda sebuah kotak
penuh uang. Anda tidak tahu berapa banyak uang yang berada di dalam
kotak, tapi dia tidak. Jika Anda memilih untuk membeli kotak?
Jawabannya adalah tidak. Karena dia tahu berapa banyak uang yang
berada di dalam kotak, dia tidak akan pernah menjual kotak kecuali jika
Anda menawarkan dia lebih untuk kotak daripada di dalamnya. Misalkan
dia tahu kotak berisi $ 10. Jika Anda menawarinya $ 6 untuk kotak, ia akan
memiliki insentif untuk terlibat dalam transaksi. Jika Anda menawarinya $
12, ia dengan senang hati akan menjual kotak, dan Anda akan kehilangan
$ 2.
Sebagai contoh sebelumnya mengungkapkan, informasi asimetris
dapat menghasilkan dalam situ di mana orang-orang dengan informasi
paling rasional menolak untuk berpartisipasi dalam pasar. Jika Anda
berpikir dari kotak dalam contoh sebagai perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di NASDAQ atau New York Stock Exchange, harus jelas
mengapa ada begitu banyak kekhawatiran atas insider trading-pembelian
dan penjualan saham oleh orang yang memiliki informasi tentang suatu
perusahaan. Jika beberapa orang tahu dengan pasti apa yang akan menjual
saham untuk besok (katakanlah, karena pengambilalihan) dan yang
lainnya tidak, informasi asimetris ada. Satu-satunya waktu orang dalam
akan membeli saham ketika mereka tahu itu adalah menjual dengan harga
di bawah apa yang layak; satu-satunya waktu orang dalam akan menjual
saham ketika mereka tahu itu adalah menjual dengan harga tinggi atas apa
yang layak. Jika orang-ple tahu bahwa orang dalam secara teratur
perdagangan di pasar saham, orang-orang yang tidak mungkin orang
dalam rasional memilih untuk tetap keluar dari pasar saham untuk
menghindari membayar terlalu banyak untuk saham atau menjualnya
untuk terlalu sedikit. Dalam kasus ekstrim, situasi ini benar-benar dapat
192
menghancurkan pasar saham, karena tidak ada yang bersedia untuk
membeli atau menjual saham perusahaan. Untuk alasan ini, dan seperti
dibahas dalam Bab 14, ada hukum-hukum yang membatasi orang-orang
dengan informasi rahasia tentang suatu perusahaan dari membeli saham
perusahaan itu.
Informasi asimetris antara konsumen dan perusahaan dapat
mempengaruhi perusahaan prof-nya. Misalnya, sebuah perusahaan
berinvestasi dalam mengembangkan produk baru yang ia tahu untuk
menjadi lebih unggul untuk produk yang ada di pasar. Konsumen, di sisi
lain, tidak mungkin untuk mengetahui apakah produk baru benar-benar
unggul untuk produk yang sudah ada atau apakah perusahaan tersebut
palsu mengklaim produk unggul. Jika tingkat informasi asimetris cukup
parah, konsumen dapat menolak untuk membeli produk baru bahkan jika
itu benar-benar lebih baik daripada produk yang ada. Alasannya adalah
bahwa mereka tidak tahu produk tersebut memang unggul.
Dengan gambaran ini beberapa masalah yang bisa timbul dengan
adanya informasi asym-metrik, kita beralih sekarang untuk dua
manifestasi spesifik dari informasi asimetris: adverse selection dan moral
hazard. Kedua konsep ini sering dif-ficult untuk membedakan, sehingga
sangat berguna pertama untuk membedakan antara jenis-jenis informasi
asym-metrik yang umumnya menyebabkan adverse selection dan moral
hazard.
Adverse selection umumnya muncul ketika seseorang telah
menyembunyikan Karakt eristik-tics-ciri bahwa dia tahu tapi itu tidak
diketahui oleh pihak lain dalam transaksi ekonomi. Dalam contoh kita
tentang pelamar pekerjaan, misalnya, pekerja tahu kemampuan sendiri
tetapi majikan tidak. Kemampuan pekerja sehingga mencerminkan
karakteristik tersembunyi. Sebaliknya, moral hazard umumnya terjadi
ketika salah satu pihak mengambil tindakan-tindakan tersembunyi yang ia
tahu pihak lain yang tidak dapat mengamati. Sebagai contoh, jika manajer
perusahaan tidak dapat memantau upaya pekerja, maka upaya pekerja
193
merupakan tindakan tersembunyi. Sama seperti itu seringkali sulit untuk
membedakan antara kemampuan (karakteristik) dan usaha (tindakan),
kadang-kadang sulit untuk membedakan antara adverse selection dan
moral hazard.
Seleksi merugikan
Adverse selection mengacu pada situasi di mana proses seleksi
menghasilkan kolam individu dengan karakteristik yang tidak diinginkan
ekonomis. Sebuah contoh sederhana tinggi-lampu isu-isu dasar yang
terlibat dalam adverse selection.
Pertimbangkan suatu industri di mana semua perusahaan
memungkinkan karyawan mereka lima hari cuti sakit dibayar. Misalkan
satu perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah hari cuti sakit
dibayar dari 5 sampai 10 untuk menarik lebih banyak pekerja. Jika pekerja
telah menyembunyikan karakteristik-yaitu, jika perusahaan tidak dapat
membedakan antara yang sehat dan tidak sehat pekerja-rencana mungkin
akan memikat banyak pekerja dari perusahaan lain. Tapi apa jenis pekerja
adalah perusahaan yang paling mungkin untuk menarik? Pekerja yang
tahu bahwa mereka sering sakit dan dengan demikian yang menghargai
cuti sakit paling. Pekerja yang tahu bahwa mereka tidak pernah sakit akan
memiliki sedikit insentif untuk meninggalkan majikan mereka saat ini,
tetapi mereka yang fre-paling sering akan sakit. Dari sudut perusahaan
pandang, kebijakan menarik pekerja yang tidak diinginkan. Dalam istilah
ekonomi, kebijakan menyebabkan adverse selection.
Adverse selection menjelaskan mengapa orang dengan catatan
mengemudi miskin merasa sulit untuk membeli asuransi mobil. Misalkan
ada dua jenis orang dengan buruk mengemudi catatan: (1) mereka yang
miskin dan driver sering mengalami kecelakaan dan (2) mereka yang
driver baik tetapi, karena murni untuk nasib buruk, telah terlibat dalam
berbagai kecelakaan di masa lalu. Kecelakaan lalu lintas oleh driver yang
buruk adalah hasil dari kebiasaan driver mereka dan merupakan indikator
yang baik dari jumlah kecelakaan masa depan yang diharapkan.
194
Kecelakaan lalu oleh driver yang baik, di sisi lain, yang bukan merupakan
indikator yang baik dari jumlah yang diharapkan dari kecelakaan masa
depan; mereka hanya mencerminkan string biasa nasib buruk.
Sebuah perusahaan asuransi memiliki informasi asimetris; tidak tahu
apakah orang dengan catatan mengemudi yang buruk adalah benar-benar
seorang sopir miskin atau apakah kecelakaan masa lalu adalah kejadian
yang tidak biasa karena nasib buruk. Dengan asumsi bahwa mereka yang
memiliki catatan mengemudi yang buruk tahu jenis mereka sendiri, kita
menghadapi situasi di mana satu sisi pasar asuransi memiliki karakteristik
tersembunyi. Misalkan sebuah perusahaan asuransi memutuskan untuk
memastikan driver dengan catatan mengemudi miskin, tetapi dengan
premi yang sangat tinggi untuk menutupi klaim masa depan diantisipasi
karena buruk mengemudi. Perusahaan asuransi harus mengisi semua
driver dengan catatan buruk tingkat asuransi yang sama, karena tidak
dapat membedakan antara mereka yang driver yang baik dan orang-orang
yang driver yang buruk. Dengan pengisian harga yang sama untuk kedua
jenis driver, hasil seleksi yang merugikan. Sebagai perusahaan asuransi
menaikkan suku asuransi untuk menutupi kerugian dari driver yang
buruk, satu-satunya orang yang akan bersedia membayar harga yang lebih
tinggi adalah mereka driver yang tahu bahwa mereka yang paling
mungkin untuk mengalami kecelakaan. Driver yang baik, yang tahu
bahwa masa lalu acci-penyok mereka kejadian yang tidak biasa, tidak akan
bersedia membayar tarif yang tinggi. Dengan demikian, perusahaan insur-
Ance akan berakhir menjual kebijakan hanya untuk driver yang paling
mungkin untuk menghancurkan mobil mereka. Karena asuransi bekerja
hanya ketika ada beberapa pembalap yang membayar pra-miums dan
tidak merusak mobil mereka, perusahaan asuransi biasanya merasa
kepentingan mereka untuk menetapkan harga yang lebih rendah untuk
asuransi dan menolak untuk memastikan driver apapun dengan catatan
mengemudi yang buruk. Melakukan dinyatakan akan menyebabkan
195
adverse selection dalam kolam driver dengan catatan buruk. Hazard
Moral
Kadang-kadang, satu pihak setuju untuk melindungi dari kerugian
ekonomi pihak lain dalam kontrak. Jika kontrak menginduksi pihak yang
terisolasi dari kerugian untuk mengambil tindakan tersembunyi yang
merugikan pihak lain, kita mengatakan bahwa moral hazard ada.
Misalnya, sebuah perusahaan sewa mobil dan sepenuhnya menjamin
penyewa terhadap kerusakan pada mobil. Jelas, perusahaan tidak dapat
mengamati upaya yang diajukan oleh penyewa untuk menghindari
kerusakan kendaraan sewaan. Karena penyewa sepenuhnya diasuransikan
dan dapat mengambil tindakan tersembunyi yang dapat mengakibatkan
kerusakan mobil, mereka indiffer-ent antara kembali mobil dengan radio
dicuri dan mengembalikan mobil dalam kondisi sempurna. Jika radio
dicuri, biaya penggantian dibayar untuk keluar dari saku com-haan itu.
Dengan demikian, ketika mobil diasuransikan sepenuhnya, pengemudi
tidak memiliki insentif untuk meluangkan waktu untuk mengunci mobil
atau untuk menghindari parkir mobil di daerah di mana pencurian
mungkin. Jika mobil tidak diasuransikan, pengemudi akan harus
mengganti barang yang dicuri dengan uang sendiri dan oleh karena itu
akan jauh lebih berhati-hati dengan mobil. Jadi, jika perusahaan menjamin
penyewa terhadap kerusakan, pembalap akan lebih hati-hati dengan mobil
daripada jika mereka tidak diasuransikan terhadap kerusakan. Dalam
istilah ekonomi moral hazard ada.
Salah satu cara perusahaan asuransi mobil berusaha untuk
mengurangi moral hazard adalah dengan requir-ing dikurangkan pada
semua klaim asuransi. Jika dikurangkan adalah $ 200, yang pertama $ 200
dalam kerugian dibayarkan oleh tertanggung. Ini secara efektif berarti
bahwa orang membeli insur-Ance harus membayar sesuatu dalam hal
kerugian dan tentunya memiliki insentif untuk mengambil tindakan untuk
mengurangi kemungkinan kerugian.
196
Moral hazard adalah salah satu faktor yang telah memberikan
kontribusi terhadap meningkatnya biaya medis selama dekade terakhir.
Ketika individu memiliki asuransi kesehatan atau milik sebuah organisasi
pemeliharaan kesehatan (HMO), mereka tidak membayar biaya marjinal
penuh pelayanan medis. Akibatnya, individu lebih cenderung untuk
mengunjungi dokter ketika mereka memiliki penyakit ringan (misalnya,
dingin) daripada mereka akan jika mereka harus membayar biaya marjinal
penuh pergi ke dokter.
Efek dari hal ini adalah dua kali lipat. Pertama, hasil moral hazard
dalam peningkatan permintaan untuk layanan medis, yang mengarah ke
harga ekuilibrium yang lebih tinggi serv-es medis. Hal ini karena orang
tidak membayar biaya penuh dari kunjungan ke dokter dan dengan
demikian menggunakan jasa dokter 'lebih sering daripada mereka akan
jika mereka diminta untuk membayar biaya penuh dari setiap kunjungan.
Kedua, perusahaan asuransi harus meningkatkan harga yang mereka
tetapkan untuk asuransi kesehatan untuk menutupi biaya yang lebih
tinggi dari klaim asuransi karena lebih sering berkunjung. Hal ini
mungkin menyebabkan orang-orang yang tahu bahwa mereka berada
dalam kesehatan yang baik untuk memutuskan terhadap asuransi, yang
berarti bahwa premi asuransi kesehatan yang lebih tinggi juga
menyebabkan adverse selection. Dalam hal ini perusahaan insur-Ance
yang tersisa untuk memastikan kolam individu yang kurang sehat, yang
memperburuk masalah. Dengan demikian, moral hazard dan adverse
selection mungkin sebagian bertanggung jawab untuk peningkatan dalam
biaya asuransi kesehatan.
Signaling dan Penyaringan
Kami belajar bahwa kontrak insentif dapat digunakan untuk
mengurangi masalah moral hazard yang berasal dari tindakan
tersembunyi. Kita sekarang menunjukkan bagaimana manajer dan pasar
para peserta lain dapat menggunakan sinyal dan skrining untuk
197
mengurangi beberapa masalah yang timbul ketika salah satu pihak yang
bertransaksi telah menyembunyikan karakteristik.
Signaling terjadi ketika pihak diinformasikan mengirimkan sinyal
(atau indikator) karakteristik nya tersembunyi untuk pihak kurang
informasi dalam upaya untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik tersembunyi. Di pasar produk, perusahaan menggunakan
sejumlah perangkat untuk sinyal kualitas produk kepada konsumen:
jaminan uang kembali, masa percobaan gratis, dan label kemasan yang
menunjukkan produk telah memenangkan "penghargaan khusus" atau
bahwa produsen telah di bisnis sejak 1933 . Dalam pasar tenaga kerja,
pelamar kerja berusaha untuk sinyal kemampuan mereka melalui resume
yang tout "silsilah" mereka (sekolah di mana mereka meraih gelar sarjana)
atau fakta bahwa mereka meraih gelar yang lebih tinggi seperti MBA atau
PhD.
Untuk memberikan informasi yang berguna kepada pihak lain
kurang informasi, sinyal harus diamati oleh pihak kurang informasi. Selain
itu, sinyal harus menjadi indikator yang dapat diandalkan karakteristik
teramati mendasari dan sulit bagi pihak dengan karakteristik lain untuk
dengan mudah meniru. Untuk menjadi beton, pertimbangkan seorang
manager yang ingin mempekerjakan seorang pekerja dari kolam tenaga
kerja yang terdiri dari dua jenis individu: (1) pekerja yang tidak produktif,
yang menghasilkan apa-apa; dan (2) pekerja yang produktif, yang masing-
masing memiliki nilai produk marjinal $ 80.000 per tahun. Jelas, jika pasar
tenaga kerja adalah persaingan sempurna dan manajer dapat mengamati
produktivitas pekerja sebelum mempekerjakan mereka, pekerja yang tidak
produktif akan mendapatkan gaji dari nol dan pekerja produktif akan
mendapatkan gaji yang sama dengan nilai marginal produk-$ 80.000 per
tahun mereka.
Situasi ini sangat berbeda ketika para manajer tidak dapat
mengamati produktivitas pekerja hanya dengan melihat pekerja. Misalkan
pada saat keputusan perekrutan, pekerja tahu apakah atau tidak mereka
198
produktif, tetapi manajer tidak. Dari sudut pandang manajer, ada
kesempatan 50-50 bahwa seorang pekerja yang diberikan adalah produktif
atau tidak produktif. Karena nilai produk marjinal yang diharapkan dari
seorang pekerja
5 (0) .5 ($ 80.000) $ 40.000, manajer risiko-netral hanya akan bersedia
membayar gaji sebesar $ 40.000 untuk mempekerjakan seorang pekerja
dengan karakteristik yang tidak teramati. Perhatikan bahwa pekerja tidak
produktif menghasilkan lebih dari dia akan diperoleh jika karakteristik
nya yang diamati dengan manajer, dan pekerja produktif menghasilkan
kurang dari dia akan diperoleh jika manajer tahu dia produktif.
Kurangnya manajer dari informasi, dalam hal ini, bermanfaat bagi para
pekerja yang tidak produktif dengan mengorbankan orang-orang yang
produktif.
Karena pekerja produktif dirugikan oleh kurangnya manajer
informasi, itu adalah dalam kepentingan terbaik mereka untuk mencoba
untuk memberikan informasi kepada manajer yang mengungkapkan
bahwa mereka memang produktif; hal tersebut akan meningkatkan gaji
mereka dari $ 40.000 sampai $ 80.000. Bagaimana mereka bisa
menandakan produktivitas mereka kepada manajer? Anda mungkin
berpikir bahwa itu akan cukup bagi pekerja produktif untuk hanya
memberitahu manajer bahwa mereka produktif. Masalah dengan
pendekatan ini adalah bahwa bicara murah; jika produktif pekerja bisa
meningkatkan penghasilan mereka dengan $ 40.000 dengan hanya
menyatakan "Aku produksi tive," maka pekerja tidak produktif bisa
dengan mudah meniru strategi ini untuk mendapatkan tambahan $ 40.000.
Untuk alasan ini, seorang manajer yang rasional akan mengabaikan hal ini
menganggur obrolan-setiap orang memiliki insentif untuk mengklaim
untuk menjadi produktif, sehingga pesan ini tidak mengungkapkan apa-
apa tentang karakteristik sebenarnya dari pekerja.
Untuk meningkatkan gaji pekerja produktif, mereka harus mengirim
sig-nal yang tidak dapat menirukan dengan mudah oleh pekerja yang
199
tidak produktif. Misalnya, pekerja produktif memiliki kemampuan
bawaan yang membuatnya mudah bagi mereka untuk mendapatkan gelar
sarjana, dan pekerja tidak produktif memiliki kemampuan bawaan yang
lebih rendah yang menghalangi mereka (atau lebih umum, membuatnya
sangat mahal bagi mereka) dari mendapatkan gelar sarjana. Dalam hal ini,
orang-orang yang tahu bahwa mereka produktif bisa mendapatkan gelar
sarjana untuk "sinyal" kepada manajer bahwa mereka memang produktif.
Karena jenis yang tidak produktif bisa-tidak meniru sinyal ini, manajer
dapat menyimpulkan bahwa pekerja dengan gelar sarjana adalah jenis
produktif. Akibatnya, tekanan persaingan akan menghasilkan lulusan
perguruan tinggi-uates penghasilan $ 80.000. Signaling bekerja karena
pekerja tidak produktif tidak mampu (atau lebih umum, tidak mau
menanggung biaya yang diperlukan) untuk meniru sinyal ini; manajer
tahu bahwa orang dengan gelar sarjana memang seorang pekerja yang
produktif.
Screening terjadi ketika pihak uninformed mencoba untuk memilah
individu sesuai-ing dengan karakteristik mereka. Sortasi ini dapat dicapai
melalui perangkat seleksi mandiri: Individu yang memiliki informasi
tentang karakteristik mereka sendiri adalah pra-sented dengan
serangkaian pilihan, dan pilihan mereka memilih mengungkapkan
karakteristik mereka kepada pihak kurang informasi.
Contoh sederhana akan menggambarkan bagaimana manajer
uninformed dapat menggunakan perangkat self-seleksi untuk
mendapatkan informasi tentang karakteristik tersembunyi pekerja.
Misalkan dua pekerja-Fred dan Mitchell-memiliki karakteristik yang
berbeda: Fred adalah administrator terbaik, dan Mitchell adalah penjual
terbaik. Fred dan Mitchell tahu apa yang mereka lakukan yang terbaik,
tetapi direktur personalia mereka tidak. Secara khusus, Fred tahu
keuntungan perusahaan akan meningkat sebesar $ 20.000 jika dia
dipekerjakan sebagai administrasi tor dan bahwa ia tidak akan mampu
untuk menghasilkan setiap penjualan jika ia dipekerjakan sebagai seorang
200
tenaga penjualan. Mitchell tahu keuntungan perusahaan akan meningkat
sebesar $ 15.000 jika dia dipekerjakan sebagai administrator dan bahwa ia
bisa menghasilkan $ 1 juta dalam penjualan jika ia dipekerjakan sebagai
salesman. Direktur personalia, Natalie, ingin menempatkan setiap pekerja
dalam posisi yang menambahkan nilai yang paling bagi perusahaan, tetapi
dia tidak memiliki informasi yang dibutuhkan untuk membuat tugas
tersebut.
Natalie bisa mengatasi dia kurang informasi dengan menawarkan
Fred dan Mitchell berbeda-ent pilihan pekerjaan dan membiarkan mereka
memilih sendiri ke dalam pekerjaan yang terbaik bagi mereka serta untuk
perusahaan. Secara khusus, misalkan Natalie menggunakan perangkat
seleksi mandiri dimana dia mengumumkan kompensasi berikut untuk
administrator dan tenaga penjualan: Adminis-trators mendapatkan gaji
tetap sebesar $ 20.000; penjual menerima komisi penjualan 10 persen.
Dihadapkan dengan pilihan ini, Fred menyadari bahwa ia akan
mendapatkan $ 0 sebagai seorang tenaga penjualan dan dengan demikian
akan memilih sendiri ke dalam nya pilihan terbaik-membayar: posisi
administrasi. Mitchell akan memilih posisi penjualan, karena $ 100.000
penghasilannya sebagai seorang tenaga penjualan (10 persen dari
1.000.000 $ ia menghasilkan penjualan) melebihi $ 20.000 ia akan
mendapatkan sebagai administrator. Jadi, meskipun Natalie tidak tahu
yang mana dari dua individu akan menjadi administrator terbaik dan
penjual terbaik, perangkat seleksi mandiri macam pekerja ke pekerjaan dia
akan ditetapkan jika dia sudah tahu Fred dan karakteristik Mitchell.
Demonstrasi Soal 12-5
Satu-Jet Airlines memiliki 100 pelanggan dan merupakan satu-
satunya maskapai penerbangan yang melayani dua kota kecil di Midwest.
Setengah dari pelanggan Satu-Jet adalah para wisatawan, dan separuhnya
pelancong bisnis. Pelancong bisnis bersedia membayar $ 600 untuk tiket
yang tidak memerlukan Sabtu tinggal-over dan $ 100 untuk tiket yang
membutuhkan stayover Sabtu. Pelancong fleksibel, bersedia membayar $
201
300 untuk tiket terlepas dari apakah itu memerlukan stayover Sabtu. Satu-
Jet tidak dapat menentukan apakah pelanggan tertentu adalah bisnis atau
liburan wisatawan. Akibatnya, kebijakan harga maskapai saat ini adalah
untuk biaya $ 300 untuk semua tiket. Sebagai konsultan pric-ing for One-
Jet Airlines, Anda dapat merancang mekanisme seleksi mandiri yang akan
per-mit Satu-Jet untuk meningkatkan pendapatan dan terus melayani
semua pelanggan? Jelaskan.
Jawaban:
Ya. Satu-Jet dapat menawarkan dua jenis tiket: $ 300 "supersaver" tiket
yang memerlukan Satur-hari stayover dan "full-fare" tiket $ 600 yang tidak
memerlukan stayover Sabtu. Mengingat pilihan, para wisatawan akan
memilih tiket supersaver dan pelancong bisnis akan memilih tiket penuh
tarif. Perangkat skrining ini tidak hanya memilah wisatawan dengan
mereka Karakteristik tics tetapi meningkatkan pendapatan Satu-Jet dari $
30.000 (dihitung sebagai 100 $ 300) hingga $ 45.000 (dihitung sebagai 50 $
300 50 $ 600).
LELANG
Dalam lelang, pembeli potensial bersaing untuk hak untuk memiliki
yang baik, layanan, atau, lebih umum, sesuatu yang berharga. Lelang yang
digunakan untuk menjual berbagai hal, termasuk seni, Treasury bills,
furniture, real estate, sewa minyak, perusahaan, listrik-ity, dan berbagai
barang konsumsi di situs lelang di internet. Ketika lelang-tioneer adalah
penjual, seperti pada lelang seni, dia atau dia ingin mendapatkan harga
tertinggi untuk item tersebut. Pembeli, di sisi lain, berusaha untuk
mendapatkan item dengan harga serendah mungkin. Dalam beberapa
kasus, juru lelang adalah orang yang mencari tawaran dari pemasok
potensial. Misalnya, sebuah perusahaan yang membutuhkan peralatan
modal baru dapat mengadakan lelang di mana calon pemasok tawaran
harga yang mencerminkan apa yang akan mereka biaya untuk peralatan.
Dalam lelang dengan beberapa penawar, persaingan di antara penawar
mengarah ke kondisi yang lebih menguntungkan untuk juru lelang.
202
Lelang yang penting bagi manajer untuk memahami karena dalam
banyak kasus, perusahaan berpartisipasi baik sebagai juru lelang atau
sebagai penawar dalam proses lelang. Dengan kata lain, perusahaan
mungkin ingin menjual baik di lelang atau membeli suatu barang (atau
masukan) dalam sebuah lelang. Untuk alasan ini, penting bagi para
manajer untuk memahami implikasi-lelang untuk keputusan manajerial.
Sementara preferensi risiko bidder dapat mempengaruhi strategi
penawaran dan ekspektasi pendapatan lelang menerima, kami akan
menganggap seluruh bagian ini yang menawar-ders netral risiko. Asumsi
ini puas dalam pengaturan lelang banyak, karena penawar dapat
mengurangi risiko mereka secara keseluruhan dengan berpartisipasi
dalam sejumlah besar lelang-tions. Sebelum kita menjelaskan berapa
banyak penawar risiko-netral harus menawar dalam lelang, pertama kita
menggambarkan aturan beberapa jenis lelang dan sifat bidder informasi
dapat memiliki sekitar item yang mereka bersaing.
Jenis Lelang
Ada empat tipe dasar lelang: Inggris (naik-bid); pertama-harga,
penawaran tertutup; kedua harga, penawaran tertutup; dan Belanda
(turun-bid) lelang. Lelang ini berbeda sehubungan dengan (1) waktu
keputusan bidder (apakah tawaran yang dibuat secara bersamaan atau
berurutan) dan (2) jumlah pemenang diharuskan membayar. Jauhkan
kedua sumber perbedaan dalam lelang dalam pikiran ketika kita
membahas setiap jenis lelang.
Lelang Inggris
Lelang Anda mungkin paling akrab dengan adalah lelang Inggris.
Dalam lelang Inggris, satu item yang akan dijual kepada penawar
tertinggi. Lelang dimulai dengan tawaran pembuka. Mengingat
pengetahuan tentang tawaran pembukaan, juru lelang bertanya apakah
ada yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi. Tawaran terus
meningkat dalam kekuatiran-ion berurutan sampai tidak ada peserta lain
203
ingin meningkatkan tawaran. Tertinggi penawar-penawar hanya kiri
membayar lelang tawaran nya dan mengambil kepemilikan item tersebut.
Perhatikan bahwa dalam lelang Inggris, penawar terus memperoleh
informasi tentang tawaran satu sama lain. Dengan informasi ini, jika
mereka berpikir item tersebut bernilai lebih dari tawaran tinggi saat ini,
mereka akan meningkatkan tawaran mereka. Lelang berakhir bila tidak
ada penawar lain bersedia membayar lebih untuk item daripada tawaran
tertinggi. Untuk alasan ini-son, dalam lelang Inggris orang yang berakhir
dengan item adalah orang yang val-nilai item yang paling.
Untuk mengilustrasikan, anggaplah tiga perusahaan bersaing untuk
hak untuk membeli mesin dalam lelang Inggris pada penjualan
kebangkrutan. Perusahaan A nilai mesin di $ 1 juta, perusahaan B nilai itu
pada $ 2 juta, dan perusahaan C nilai-nilai itu di $ 1,5 juta. Dimana
perusahaan akan memperoleh mesin, dan berapa harganya?
Ketiga perusahaan akan menawar hingga $ 1 juta untuk mesin.
Setelah tawaran sedikit di atas jumlah ini, perusahaan A akan putus,
karena nilai-nilai mesin pada $ 1 juta. Ketika tawaran mencapai $ 1,5 juta,
perusahaan C akan putus, yang berarti perusahaan B akan memperoleh
mesin sebesar $ 1,5 juta (atau mungkin $ 1.500.000 ditambah $ 0,01).
Efektif, pemenang lelang hanya harus atas tertinggi kedua valua-tion
mesin.
206
diketahui oleh peserta tender lainnya. Struktur informasi ini akan kita
diskusikan nanti.
Independent Nilai Swasta
Pertimbangkan lelang antik di mana penawar adalah konsumen
yang ingin memperoleh antik untuk penggunaan pribadi. Dengan
demikian, valuasi bidder item ditentukan oleh selera masing-masing.
Sementara penawar tahu selera sendiri, ia tidak tahu preferensi bidder
lainnya. Dengan demikian, ada informasi asym-metrik.
Lelang yang baru saja dijelaskan adalah satu di mana bidder
memiliki nilai swasta independen. Nilai pribadi merujuk pada fakta
bahwa nilai item ke penawar individu ditentukan oleh selera pribadi yang
hanya diketahui oleh penawar itu. Kenyataan bahwa nilai-nilai pribadi ini
adalah independen berarti bahwa mereka tidak tergantung pada penilaian
orang lain: Bahkan jika seorang pemain bisa mendapatkan informasi
mengenai valuasi bidder lainnya, nya penilaian objek tidak akan berubah.
Informasi ini mungkin, bagaimanapun, mendorong dia untuk mengajukan
tawaran yang berbeda dalam lelang.
Untuk menjadi beton, bayangkan bahwa barang itu adalah meja
antik, yang Anda nilai di $ 200 karena kau tahu itu akan membuat belajar
ekonomi manajerial lebih menyenangkan. Anda menghadapi penawar lain
yang, tanpa diketahui kepada Anda, menghargai meja $ 50. (Dia hanya
ingin meja untuk memo kayu.) Perhatikan informasi asimetris yang hadir
mengenai nilai-nilai-Anda pribadi masing-masing tahu berapa banyak
Anda menghargai meja tetapi tidak tahu berapa banyak nilai-nilai lain.
Valuasi ini juga independen: Bahkan jika Anda tahu penawar lainnya
senilai meja $ 50, itu tidak akan mempengaruhi penilaian Anda sendiri
meja. Tentu saja, informasi tentang penilaian lain bid-der yang mungkin
mempengaruhi Anda untuk tawaran kurang agresif untuk meja antik.
Perkiraan Nilai Korelasi
Dalam pengaturan lelang banyak, penawar tidak yakin penilaian
suatu barang yang sesungguhnya. Peserta Lelang dapat memiliki akses ke
207
informasi yang berbeda tentang nilai suatu barang yang sebenarnya dan
dengan demikian dapat membentuk perkiraan yang berbeda dari nilai
barang. Pertimbangkan lelang seni, dimana keaslian artis tidak pasti.
Dalam hal ini, penawar akan memiliki perkiraan yang berbeda dari nilai
sebuah lukisan untuk dua alasan. Pertama, selera individu mungkin
menyebabkan beberapa individu untuk menilai lukisan lebih dari yang
lain. Kedua, bidder mungkin memiliki perkiraan yang berbeda keaslian
lukisan itu. Selain itu, perkiraan bidder nilai lukisan itu kemungkinan
akan saling tergantung. Perkiraan Anda nilai lukisan itu kemungkinan
akan lebih tinggi jika Anda tahu orang lain dihargai lukisan itu, karena
Anda menghargai memiliki sebuah lukisan yang dikagumi oleh orang lain.
Demikian juga, Anda valua-tion lukisan kemungkinan akan lebih tinggi
jika Anda tahu orang lain dihargai lukisan itu karena informasi yang
mereka miliki tentang keaslian lukisan itu.
Contoh ini menggambarkan suatu lingkungan di mana penawar
telah berafiliasi (atau berkorelasi) estimasi nilai. Setiap penawar harus
mendasarkan nya atau keputusannya pada perkiraan (atau menebak) nya
atau penilaian item. Selain itu, bidder nilai estimasi pasangan yang
berkorelasi, atau, lebih tepatnya, berafiliasi: estimasi nilai Semakin tinggi
satu penawar, semakin besar kemungkinan itu adalah bahwa penawar lain
juga memiliki perkiraan nilai tinggi.
Sebuah kasus khusus dari lingkungan ini, lelang umum-nilai,
muncul ketika nilai yang mendasari sebenarnya dari item tersebut adalah
sama untuk semua peserta tender. Dalam hal ini, selera individu tidak
memainkan peran dalam membentuk perkiraan nilai penawar '.
Ketidakpastian itu berasal murni dari fakta bahwa penawar yang berbeda
menggunakan informasi yang berbeda untuk membentuk perkiraan
mereka dari nilai umum item.
Setiap penawar membentuk perkiraan nilai umum yang benar
dengan mengambil bacaan seismik dan per-membentuk tes lainnya.
Meskipun nilai sebenarnya adalah sama untuk semua peserta tender,
208
setiap bid-der kemungkinan akan mendapatkan perkiraan yang berbeda
melalui tes sendiri.
Strategi Penawaran Optimal untuk Peserta Lelang Risiko-Netral
Bagian ini menyajikan strategi penawaran optimal untuk penawar
risiko-netral, yaitu strategi yang memaksimalkan keuntungan penawar
yang diharapkan. Seperti yang akan kita lihat, optimal pemain strategi
penawaran tidak hanya tergantung pada jenis lelang tetapi pada informasi
yang tersedia bagi penawar ketika mereka membuat tawaran mereka.
Strategi untuk Independent Nilai Swasta Lelang
Hal ini paling mudah untuk mengkarakterisasi strategi penawaran
optimal untuk lingkungan di mana penawar memiliki valuasi independen
swasta. Dalam hal ini, setiap peserta tender sudah tahu betapa dia
menghargai barang sebelum lelang dimulai, jadi penawar belajar apa-apa
yang berguna tentang penilaian mereka sendiri selama proses lelang.
Pertimbangkan pertama lelang Inggris, di mana juru lelang dimulai
dengan harga rendah dan secara bertahap meningkatkan sampai hanya
satu penawar tersisa. Bidder yang masih dalam lelang setelah harga
melebihi risiko valuasi nya harus membayar lebih untuk item daripada
layak baginya. Seorang penawar yang turun dari lelang sebelum harga
mencapai valuasi nya melewatkan kesempatan untuk mendapatkan item
dengan harga di bawah nilai itu. Dengan demikian, strategi penawaran
optimal dalam lelang Inggris adalah untuk setiap peserta tender untuk
tetap aktif sampai harga melebihi valuasi sendiri objek. Dengan demikian,
penawar dengan valuasi tertinggi akan memenangkan objek dan
membayar jumlah yang pelelang yang sama dengan valuasi tertinggi
kedua (harga di mana pesaing terakhir tetes keluar).
Prinsip Optimal Strategi Penawaran untuk Lelang Inggris Strategi
penawaran optimal Seorang pemain dalam lelang bahasa Inggris dengan
independen, valuasi-swasta. Selanjutnya, pertimbangkan-harga kedua,
lelang penawaran tertutup: The menang penawar tertinggi dan membayar
jumlah tawaran oleh penawar tertinggi kedua. Dalam hal ini sesuatu yang
209
komentar-bisa terjadi: Setiap pemain memiliki insentif untuk tawaran
tepat penilaian sendiri item. Karena setiap pemain tawaran penilaian
sendiri, jumlah yang harus dibayarkan oleh penawar tertinggi adalah
penilaian dari penawar tertinggi kedua, seperti dalam lelang Inggris.
Mengapa pemain harus menawar valuasi mereka yang sebenarnya
dalam lelang kedua-harga? The rea-anak cukup sederhana. Sejak
pemenang membayar tawaran dari penawar tertinggi kedua, bukan
tawaran sendiri, itu tidak membayar pemain untuk menawar lebih atau
kurang dari val-asi mereka sendiri. Untuk melihat ini, misalkan tawaran
pemain lebih dari item layak baginya untuk meningkatkan kemungkinan
menjadi penawar tertinggi. Jika tawaran tertinggi kedua adalah kurang
dari valuasi nya, strategi ini menghasilkan tidak ada pengembalian
tambahan; ia juga akan menang telah ia tawaran valuasi yang sebenarnya.
Jika tawaran kedua berada di atas valuasi, lalu dengan penawaran lebih
dari valuasi ia mungkin memang menang. Tapi jika dia tidak menang, ia
membayar tertinggi kedua tawaran, yang kita diasumsikan berada di atas
valuasi sendiri! Dalam hal ini, ia membayar lebih untuk item dari item
tersebut bernilai baginya. Dengan demikian, tidak membayar pemain
untuk menawar lebih dari nya penilaian dalam lelang kedua harga.
Apakah pemain yang pernah tawaran kurang dari valuasi nya? Tidak
Seorang pemain yang tawaran kurang hanya mengurangi kesempatan
untuk menang, karena pemain tidak pernah membayar penawarannya
sendiri! Untuk alasan ini, strategi dominan untuk penawar dalam-harga
kedua, lelang penawaran tertutup adalah tawaran valuasi mereka.
211
Dalam rumus di atas, perhatikan bahwa semakin besar jumlah
penawar (n) atau penilaian bidder dekat adalah yang mungkin valuasi
terendah dari penawar lain (yaitu, semakin dekat v L adalah nol), maka
semakin dekat optimal bid (b) adalah penilaian yang sebenarnya pemain
item (v). Berikut masalah demonstrasi menunjukkan bagaimana Anda
dapat menggunakan rumus ini untuk menentukan tawaran optimal Anda
di kedua pertama-harga dan lelang Belanda.
Demonstrasi Soal 12-6
Pertimbangkan lelang di mana bidder memiliki nilai pribadi yang
independen. Setiap penawar merasakan bahwa valuasi yang merata antara
$ 1 dan $ 10. Sam tahu valuasi sendiri adalah
$ 2. Tentukan strategi penawaran optimal Sam dalam (1) pertama-harga,
lelang penawaran tertutup dengan dua penawar, (2) sebuah lelang
Belanda dengan tiga penawar, dan (3) kedua-harga, disegel-tawaran
lelang-tion dengan 20 penawar .
1. Dengan hanya dua penawar, n 2. Yang serendah mungkin penilaian
adalah L $ 1, dan penilaian Sam sendiri adalah v $ 2. Dengan
demikian, tawaran disegel optimal Sam adalah
v–L 2–1
b = v - ----- = 2 - ------- = $1.50
n 2
2. Karena lelang Belanda yang strategis setara dengan pertama-harga,
lelang penawaran tertutup, kita dapat menggunakan rumus tersebut
untuk menentukan harga di mana Sam harus menyatakan
kesediaannya untuk membeli item. Di sini, n 3, valuasi terendah
yang mungkin adalah L $ 1, dan penilaian Sam sendiri adalah v $ 2.
Dengan demikian,
v–L 2–1
b = v - ----- = 2 - ------- = $1.67
n 3
212
Strategi optimal Sam adalah membiarkan juru lelang terus
menurunkan harga hingga mencapai $ 1,67 dan kemudian berteriak
"Mine!"
3. Sam harus menawar valuasi yang sebenarnya, yang adalah $ 2.
216
independen swasta? (2) bidder risiko netral dan telah berafiliasi perkiraan
nilai?
Jawaban:
1. Dengan valuasi independen swasta, semua empat jenis lelang akan
menyebabkan pendapatan yang diharapkan identik pada kondisi ini.
2. Dengan estimasi nilai afiliasi dan penawar risiko-netral, lelang Inggris
akan menghasilkan pendapatan yang diharapkan tertinggi.
JAWABAN UTAMA
Judul pembukaan bertanya mengapa salah satu perusahaan dalam
lelang FCC putus penawaran sebelum harga mencapai estimasi $ 85 juta
untuk lisensi. Karena lelang hak spektrum adalah lelang umum-nilai, atau
lebih umum, lelang dengan perkiraan nilai afiliasi, perusahaan yang
memiliki estimasi pribadi tertinggi adalah perusahaan dengan perkiraan
paling optimis dari nilai sebenarnya dari lisensi. Jika perusahaan sebagai
bentuk keseluruhan harapan yang benar dari nilai, ini berarti bahwa nilai
estimasi dikawinkan pemenang cenderung melebih-lebihkan nilai
sebenarnya dari lisensi. Dalam hal ini perusahaan yang tawaran perkiraan
pribadi akan mengharapkan untuk kehilangan uang selama masa 10 tahun
dari lisensi. Untuk menghindari kutukan ini pemenang, perusahaan benar
keluar dari tawaran-ding sebelum harga mencapai estimasi pribadi sebesar
$ 85 juta.
RINGKASAN
Dalam bab ini, kami memeriksa beberapa komplikasi ketidakpastian
dan informasi asymmet-ric menambah pengambilan keputusan
manajerial. Harus jelas bahwa dalam banyak kasus, konsumen dan
manajer perusahaan 'memiliki informasi sempurna tentang fungsi
permintaan, biaya, sumber produk, dan kualitas produk. Keputusan yang
sulit untuk membuat karena hasil yang tidak pasti. Jika informasi Anda
proba-bilistic di alam, Anda harus meluangkan waktu untuk mencari
mean, varians, dan standar deviasi dari hasil yang akan ditimbulkan dari
217
tindakan alternatif. Dengan melakukan ini, Anda dapat menggunakan
analisis marjinal untuk membuat keputusan yang optimal.
Konsumen dan produsen memiliki preferensi risiko yang berbeda.
Beberapa orang ingin pergi ke pegunungan untuk lereng ski berbahaya,
sementara yang lain lebih memilih untuk duduk di pondok dan
mengambil dalam pemandangan di luar. Demikian pula, beberapa
individu memiliki preferensi untuk prospek berisiko, sementara yang lain
menolak risiko. Jika Anda atau perusahaan Anda bekerja untuk memiliki
preferensi untuk tidak tak-ing risiko (yaitu, adalah risk averse), Anda akan
menerima proyek dengan pengembalian yang diharapkan rendah, pro-
yang diberikan risiko sesuai lebih rendah dari proyek-proyek dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan lebih tinggi. Namun, jika
pengambilan risiko menggairahkan Anda, Anda akan bersedia untuk
mengambil proyek-proyek berisiko.
Struktur risiko dan penggunaan mean, varians, dan standar deviasi
juga membantu mengidentifikasi bagaimana pelanggan akan merespon
prospek tidak menentu. Misalnya, mereka individ-mereka inilah yang
paling aktif mencari asuransi dan bersedia membayar paling untuk itu
sering risiko buruk. Hal ini menyebabkan adverse selection. Selain itu,
sekali individu memperoleh insur-Ance, mereka akan cenderung untuk
mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari kerugian yang lebih
sedikit daripada mereka akan sebaliknya. Ini menciptakan moral hazard.
Kontrak insentif, signaling, dan penyaringan dapat digunakan untuk
mengurangi beberapa masalah yang terkait dengan informasi yang tidak
simetris.
Kami juga meneliti bagaimana konsumen akan bereaksi terhadap
ketidakpastian tentang harga atau kualitas melalui perilaku pencarian.
Konsumen akan mengubah pencarian mereka untuk kualitas dan "baik"
harga berdasarkan kedua persepsi mereka kemungkinan menemukan
kesepakatan yang lebih baik dan nilai waktu mereka. Menempatkan
informasi ini bekerja dapat membantu Anda tetap lebih banyak pelanggan
218
Anda. Ketika pelanggan Anda memiliki nilai yang rendah dari waktu,
Anda tahu bahwa Anda akan perlu untuk menurunkan harga untuk
menjaga mereka, karena biaya kesempatan mereka mencari rendah.
Akhirnya, kami memeriksa lelang, yang memainkan peran sentral
dalam ekonomi kapitalistik. Kita membahas empat jenis lelang: lelang
Inggris; lelang Belanda; pertama-harga, lelang penawaran tertutup; dan
yang kedua harga, lelang penawaran tertutup. Strategi penawaran dan
pendapatan yang diharapkan bervariasi di seluruh jenis lelang tergantung
pada jenis lelang dan apakah bidder memiliki nilai pribadi yang
independen atau perkiraan nilai berafiliasi.
DAFTAR PUSTAKA
219
Mulyono, S. (2002). Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
Nicholson, W. d. (2010). Intermediate Microeconomic and Its Application.
Jakarta: South-Western Cengage Learning.
Nitisemito, A. (1991). Manajemen Personalia-Manajemen Sumber Daya
Manausia. Jakarta: Ghalia.
Noor, H. F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Salvator, D. (2005). Managerial Economic. Dalam I. S. Budi, Ekonomi
Manajerial dalam Perekonomian Global (kelima ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Salvatore, D. (2003). Managerial Economic dalam Perekonomian Global
(Keempat ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sandeen, P. (2013). Why Nokia's Marketing Strategy Failed. Dipetik Desember
24, 2013, dari petersandeen.com:
http://www.petersandeen.com/nokia-marketing-strategy-fails/
Stanton, W. J. (1984). Prinsip Pemasaran. Jakarat: Penerbit Erlangga.
Strachman, J. M. (2013). Methods of Procuring Inputs. Dipetik Desember 24,
2013, dari mbaecon.wikispaces.com:
http://mbaecon.wikispaces.com/Methods+of+Procuring+Inputs
Swasta, B. D. (1986). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit
Liberty.
Taha, H. (1996). Riset Operasi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Times, E. (2013). Definition of Principal-Agent Problem. Dipetik Desember 24,
2013, dari Economictimes.indiatimes:
http://economictimes.indiatimes.com
Tjiptono, F. (2001). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andy Offset.
Wilkinson, N. (2005). Managerial Economics : A Problem-Solving Approach.
New York: Cambridge University Press.
220
TENTANG PENULIS
Penulis menjadiHasanuddin
dosen tetapdisejak
Makassar.
tahun 2005 di Universitas Mulawarman
Samarinda dan diberi amanat untuk memegang jabatan Ketua Program Studi
Manajemen dan Keuangan Universitas Mulawarman. Dari pengalaman
mengajar S1 dan S2 MM Universitas Mulawarman di Samarinda serta
menulis jurnal dan mengkaji jurnal – jurnal nasional maupun internasional
memotivasi penulis untuk membukukan ide dan inspirasi mengenai ESENSI
DAN HIRARKI RISIKO-RETURN PASAR, dari sudut pandang perilaku investor.
Saat ini, penulis tinggal bersama suami tercinta, Muhammad Amin dan anak
kesayangan mereka Fahrul Rozy Amin, Faradillah Putri dan Farel Aditya Amin.
Penulis dapat dihubungi via email : musdalifah.azis@gmail.com.
221