Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Sains Akuakultur

Nama: Frishila Indriyani

Nim: 4443220087

Video 1

Pada tahun 2005 para petani Jepang membuat budidaya sidat bebas narkoba dan
bahan kimia, karena mereka ingin menyediakan sidat yang aman dan terjamin untuk
dikonsumsi konsumen. Awalnya mereka mengalami kerugian karena 45% dari sidat yang ada
mati, tetapi hal tersebut dijadikan mereka untuk landasan agar terus berusaha mewujudkan
sidat yang sehat dan bebas dari penyakit. Akhirnya mereka pun menggunakan air tanah yang
dipompa 70 meter di bawah tanah di Shibushi, Prefektur Kagoshima, suhu, kualitas air,
kandungan oksigen, dan lain-lain di kontrol secara ketat dan menyeluruh agar tetap terjaga.

Tuan sidat mendirikan tempat tinggal di peternakan sidat, tinggal di sana bersama
keluarganya dan tinggal bersama sidat 24 jam sehari. Cara makan, cara berenang, bau kolam.
Sidat yang dibesarkan dengan sepenuh hati dan jiwa, dipanggang dengan hati-hati di
sepanjang garis sekitar 80 meter menggunakan teknologi pemanggangan arang yang
memaksimalkan kualitas bahan. Mereka mengirimkan sidat bebas obat yang enak kepada
pelanggan.

Video 2

Budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung (KJA) sudah lama dilakukan para
pembudidaya ikan baik di danau waduk sungai maupun di laut. Umumnya budidaya ikan
dengan KJA masih menggunakan bahan bambu atau kayu yang kurang tahan lama dan
kurang ramah lingkungan, menjawab tantangan tersebut telah hadir KJA aquatech berbahan
hdpe yang di produksi PT Gani Arta Dwi Tunggal. Sejak pertama kali diperkenalkan 2008
silam kini penggunaan aquatech telah tersebar di berbagai sentra budidaya ikan nasional
pengguna aquatec mulai dari pelaku usaha budidaya, swasta hingga instansi pemerintah.
Salah satu instansi pemerintah yang telah bekerjasama dengan aquatech adalah Balai Besar
penelitian pengembangan budidaya laut Gondol di Bali. KJA memiliki beberapa bentuk yaitu
bulat untuk ikan tuna, kotak untuk kerapu dan lobster.
Balai Gondol menggunakan KJA bundar aquatec berdiameter 50 meter sebagai solusi
dalam mengatasi kematian tuna sirip kuning yang sebelumnya dibudidayakan dalam wadah
pembenihan dari bak beton. Hal ini karena KJA bundar yang berdiameter besar sangat sesuai
dengan karakter tuna sebagai ikan perenang cepat yang memiliki daya jelajah tinggi.
Sementara itu pemerintah daerah kabupaten Pandeglang Banten melihat potensi penggunaan
KJA hdpe sebagai sarana budidaya diwilayahnya yang kebanyakan masih tradisional.
Aquatec mudah dalam perawatan, kuat, awet, dan tahan dari ombak.

Video 3

Menangkap ikan lele dengan cara diserok, agar lele tidak mudah mati dan tetap segar,
lele harus segera diangkat keatas. Panen lele biasanya 2 bulan sekali agar mendapat ukuran
lele yang ideal. Lele yang sudah diangkut kemudian disortir berdasarkan ukurannya,
memegang lele dengan cara memegang siripnya, membedakan jenis lele jantan dan betina
dengan dilihat bagian bawahnya atau alat kelaminnya, jika betina bentuknya bukat dan
merah, ukuran tubuhnya lebih besar karena memiliki kantung telur. Sedangkan lele jantan
bentuknya panjang dan warna agak kemerahan, pada proses pemisahan ikan lele betina harus
dipisahkan untuk bertelur, tujuannya agar telurnya tidak dimakan oleh lele jantan.

Video 4

Ketika sudah beranak ikan lele harus dipisah berdasarkan ukurannya, karena lele yang
sudah besar akan menjadi kanibal dan akan memakan ikan lele yang masih kecil. Ikan lele
yang baru lahir biasanya dijual Rp.250 hingga Rp.300, lele yang baru lahir sangat sensitif
sehingga sangat mudah mati, pada saat proses pemisahan harus hati-hati.

Penyebab ikan lele bau setelah dimasak adalah dulu ikan lele hidup di lumpur, pakan lele
bukan pelet. Kebutuhan konsumsi ikan di Indonesia tahun 2020 mencapai 14 juta ton, jumlah
terus naik setiap tahunnya, budidaya ikan lele dapat mencapai 30 ton/tahun dan mencapai
omset 150 juta.

Anda mungkin juga menyukai