Anda di halaman 1dari 6

1.

PENDAHULUAN:
Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) merupakan salah satu ikan
konsumsi air tawar yang telah lama dikenal di Indonesia dan cukup banyak
peminatnya. Citarasanya yang gurih serta tekstur dagingnya yang tidak
lembek menjadikan ikan gurame digemari dikalangan masyarakat kita. Ikan
gurame telah dikenal cukup jauh dari daerah asalnya yaitu Indonesia,
dikarenakan oleh nilainya yang tinggi sebagai sumber makanan (Shedd,
1983) dan dipelihara diseluruh Asia Tenggara (Chaliroff, 1976). Ikan ini di
budidayakan dengan menggunakan ekosistem air tawar, ia juga memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi, oleh sebab itu lah masyarakat kita mulai
banyak membudidayakan ikan gurame, walaupun memiliki kekurangan
dalam pembudidayannya yang lama, ikan ini tetap memiliki penikmat nya
tersendiri di kalangan masyarakat.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah mengetahui bagaimana
pembudidaya ikan gurame lokal dalam mengelola budidaya ikan mereka,
dan mengetahui bagaimana membudidayakan ikan gurame yang benar
sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas, dengan cara
meneiliti berbagai aspek mulai dari wadah kolam ikan, pemberian pakan,
pengelolaan air, hingga bagaimana pembudidaya memasarkan hasil
budidayanya,
BAB II
PEMBAHASAN

3. HASIL PRAKTIKUM
1) Wadah Budidaya: Wadah yang di gunakan dalam membudidayakan
ialah wadah kolam semen terpal, alat yang di gunakan yaitu terpal,
jaring, dan tali. Keramba tersebut memiliki panjang 7,50m, lebar
2,5m, dan tinggi….. Untuk kolam ini tidak menggunakan pintu air,
sehingga menggunakan sistem pengendapan air.

2) Bentuk Dasar Kolam: Bentuk dasar dari kolam ini yaitu persegi
panjang yang datar atau rata, dengan ukuran yang cukup untuk
menampung hingga 500 ikan gurame. dengan di atasnya di berikan
jaring dan tali

3) Pengelolaan Tanah Dasar Untuk Kolam: Kolam yang di gunakan


bukan kolam tanah melainkan kolam semen yang nanti di lapisi
terpal, cara dari pembuatan dasar kolam ini pertama-tama terpal di
endapkan terlabih duhulu di dalam air selama satu minggu setelah
satu minggu barulah kolam bisa di isi dengan ikan. Dalam
pengelolaan kolam tidak menggunakan kapur di karenakan kolam
yang terbuat dari semen, tetapi menggunakan cacahan pelepah
pisang yang berfungsi untuk menurunkan kadar pH dalam air kolam.

4) Air: Air yang di gunakan yaitu air tawar, dalam pengisian air, pada
hari pertama kolam di isi dengan air setinggi 20cm, pada hari kedua
air di isi hingga mencapai total ketinggian air 80cm, hal ini di lakukan
agar ikan mendapatkan oksigen yang cukup. Untuk Suhu air kolam di
dapati 29℃ , pH air mencapai 6,86, dan Oksigen terlarut kolam
mencapai 7 mg/liter.

5) Penebaran Benih: Ikan Gurame yang di budidayakan yaitu Ikan


Gurame Batang Hari, jumlah yang di tebar dalam kolam berjumlah
500 ekor, yang di tebar pada tanggal 06 maret 2020. Benih ikan
bersumber dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam
Jambi. Ukuran benih ikan pada awalnya 3cm, dengan berat 1gram,
untuk jenis bibit yang sehat memiliki ciri-ciri agresif saat berenang,
tidak cacat dan tidak berjamur.

6) Pakan: Pakan yang di gunakan yaitu pakan alami dan buatan, untuk
pakan alami menggunakan daun keladi, sedangkan pakan buatan
menggunakan pelet ikan. Pada saat benih di tebar pertama kali di
keramba pakan yang di berikan yaitu pelet ikan PF500, pemberian
pelet ini berlangsung hingga 3 bulam, setelah 3 bulan pakan yang di
berikan yaitu pelet 782 dan daun keladi, harga dari pakan ikan untuk
1 karung memiliki harga Rp 225,000,00. Dalam sekali pemberian
pakan berkisar 5 genggaman tangan dewasa, yang di berikan selama
2 kali salam sehari, pagi dan siang,

7) Pengelolaan Air: Frekuensi pergantian air 1 bulan sekali, dalam


pergantian air cara yang di gunakan menggunakan mesin air karena
tidak menggunakan outlet air, sedangkan pengisian air hanya
menggunakan selang air yang di sambungkan dengan keran air.

8) Jenis Hama: Hama yang menganggu budidaya ikan hanya penyakit


bakteri Aeromonas yang tergolong cukup berbahaya, penyebab dari
munculnya bakteri ini karena perubahan suhu yang drastis,
sebelumnya telah terjadi kasus di mana bekteri ini muncul, walupun
telah di tangani, ikan yang mati akibat bakteri ini berjumlah 300 ekor.
Untuk hewan buas atuaupun burung tidak ada karena kolam berada
di tempat yang aman dan di beri jaring agar tidak di ganggu burung
dan hama lainnya.

9) Panen: Ikan gurame yang di budidayakan telah berumur 1 tahun 7


bulan, ikan ini telah tumbuh hingga berukuran 30cm. Ketika waktu
panen, ikan yang berhasil di produksi berkisar 200 ekor, dalam
memanen cara yang di gunakan yaitu, pertama tama air di kolam di
kuras menggunakan mesin air dan selang yang di masukkan ke
dalam kolam hingga menyisakan 25cm saja, kemudian gunakan
jaring untuk menangkap ikan, dan ini di lakukan secara bertahap,
dengan tujuan agar ikan tidak lecet dan stress karena hal ini bisa
menyebabkan harga jual menurun, terakhir masukkan ikan yang
telah di tangkap kedalam wadah penampung ikan.

10) Pemasaran: Saat ikan telah di panen maka ikan siap untuk di
pasarkan atau di jual, biasanya pembudidaya menjualnya kepada
pengepul ikan dengan harga jual Rp 35,000.00 per ekor, karena
biasanya pengepul membeli dengan jumlah yang banyak, sedangkan
bila di beli langsung oleh konsumen maka harga jual per ekor
mencapai Rp 45,000.00. Bila di perhatikan dari waktu panen dan
harga jual, pembudidaya mengatakan ia mendapatkan untung, tetapi
ini semua tergantung dengan bagaimana perawatan ikan di lakukan.
BAB III
PENUTUP
4. KESIMPULAN DAN SARAN:
1) Kesimpulan: dari wawancara ini bisa saya simpulkan bahwa memang
menjadi seorang pembudidaya ikan adalah usaha yang memiliki
potensi yang cukup bagus, dengan bagaimana harga jual dan
perawatan nya yang setimpal, untuk membudidayakan ikan gurame
sendiri bisa di kategorikan hal yang menguntungkan karena memiliki
harga jual yang cukup tinggi, meskipun perawatannya yang
memerlukan kepiawaian yang lebih dalam perawatan, dan ini pun
bisa di bilang cocok dengan harga jual ikan per ekor nya yang bisa
mencapai harga Rp 45,000.00. Dalam mebudidayakan ikan kita
memerlukan niat, pengetahuan, pengalaman, dan modal, 4 hal itu lah
yang di perlukan untuk menjadi seorang pembudidaya ikan yang
piawai, untuk pengalaman sendiri kita bisa mendapatkannya dari
magang bila kita bersekolah, dan juga bisa kita dapatkan selama kita
menjalankan budidaya ikan, dengan berbagai rintangan yang datang,
masalah yang bisa muncul tiba tiba, dan lain hal. itu semua lah yang
bisa menjadi guru terbaik dan menempa kita untuk bisa menjadi lebih
baik lagi dari sebalumnya.

2) Saran: Saran yang bisa saya berikan untuk budidaya ikan ini tidak
banyak namun ada beberapa yang bisa saya berikan, pertama
keramba sebagai tempat budidaya perlu di tambah agar bisa
meningkatkan kuantitas produksi, bila keramba di tambah maka bisa
menambah jenis ikan yang akan di budidayakan berikutnya sehingga
budidaya ikan menjadi lebih besar dan menambah produksi ikan,
kedua perawatan nya harus di tingkatkan terutama saat
memerhatikan kemunculannya hama, karena ikan gurame sendiri
mudah terkena penyakit, bila perawatannya di tingkatkan maka
kulaitas produksi akan meningkat pula dan bisa menjaga kestabilan
harga saat pemasaran nanti.
DOKUMENTASI:
DAFTAR PUSTAKA:
1. Arfah, H., Maftucha, L., & Carman, O. (2006). Pemijahan secara
buatan pada ikan gurame Osphronemus gouramy Lac. dengan
penyuntikan ovaprim. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2), 103-112.
2. https://www.dekoruma.com/artikel/64016/membuat-kolam-koi
3. Mulyadi, I. E. (2020). Modul 1 Budidaya Perikanan.
4. https://abiansuryacentralbudidayaikan.blogspot.com/?m=1

Anda mungkin juga menyukai