Oleh :
Kelompok 3
Nama NIM
Adha Ayu Paramita Sari P07133218001
Annisa Febriani P07133218002
Dhofa Noor Hari Prayogo P07133218005
Dita Asmaningtyas P07133218006
Erma Satriana P07133218009
Ersha Febriani P07133218010
Ferdhy Farend Yuama P07133218011
Martha Edytia Rossalina P07133218024
Sheila Nur Salsabilla P07133218035
Susy Pujianti Kusuma P07133218038
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................... 2
C. Tujuan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Yeast............................................................ 3
B. Peranan Yeast dalam Makanan dan Minuman.............. 5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Yeast dalam Makanan.... 6
D. Upaya Pencegahan........................................................ 6
E. Studi Kasus Yeast Pada Makanan dan Minuman.......... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
ragi atau yeast itu sangat banyak sekali, karena kecepatan pebelahannya
atau penggandaannya yang singkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis yeast ?
2. Bagaimana peranan yeast terhadap makanan ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi yeast dalam makanan ?
4. Bagaimana upaya pencegahan penggunaan yeast yang berlebihan
dalam makanan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis – jenis yeast
2. Untuk mengetahui peranan yeast terhadap makanan
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi yeast dalam
makanan
4. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyakit akibat konsumsi
yeast
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Yeast
3
1. Bentuk dan Struktur Bentuk dan Struktur
Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi,. Bentuk sel khamir
bermacamSel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi,. Bentuk sel
khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bulat
panjang dengan salah satu ujung macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival
yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung
(triangular), berbentuk botol, bentuk runcing, segitiga melengkung
(triangular), berbentuk botol, bentuk spikulat atau lemon, spikulat atau
lemon, dan membentuk pseucomidan membentuk pseucomi selium.
selium. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma,
vakuola air, globula lemak dan granula. Dalam kultur yang sama, ukuran
dan bentuk sel khamir mungkin berbeda karena pengaruh umur sel dan
lingkungan selama pertumbuhan. Sel yang muda mungkin berbeda bentuk
dari yang tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan
individu sel.
Sel vegetatif yang berbentuk spikulat atau lemon merupakan
karakteristik grup khamir yang ditemukan pada tahap awal fermentasi
alami buah-buahan dan bahan lain yang mengandung gula,
misalnya Hanseniaspora dan Kloeckera. Bentuk ogival adalah bentuk
memanjang di mana salah satu ujungnya bulat dan ujung yang lainnya
runcing. Bentuk ini merupakan karakteristik dan khamir yang disebut Bret
tanomyces. Khamir yang berbentuk bulat misalnya Debaryomyces,
berbentuk oval misalnya Saccharomyces, dan yang berbentuk triangular
misalnya Trugonopsis. Khamir tidak mempunyai flagela atau organ lain
untuk bergerak.
4
B. Jenis-jenis Yeast
5
C. Peranan Yeast dalam Makanan dan Minuman
6
1. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah semua faktor yang mempengaruhi populasi
mikroba, berasal dari bahan makanan, meliputi sifat kimia / komposisi,
sifat fisik dan struktur makanan antara lain :
7
simbiosis antara pertumbuhan khamir pada makanan menghasilkan
vitamin B yang memungkinkan pertumbuhan bakteri lactobacillus.
8
Puluhan orang yang keracunan itu diketahui masih satu keluarga terdiri
dari 17 orang anak-anak dan 19 orang dewasa, 8 diantaranya adalah
perempuan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lambuya Ipda Made Adi
Ismanto menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat Hasana, salah
satu warga yang juga ikut keracunan menggelar arisan keluarga di
rumahnya. Hasana menyajikan berbagai macam jajanan makanan
termasuk tape yang dicampurkan dengan sirup.
“Setelah menyatap tape yang dicampurkan sirup DHT ini, mereka
langsung keracunan. Sehingga kami menduga makan tersebut yang
mengakibatkan terjadinya keracunan,” kata Made.
Made mengaku, saat ini sampel makanan tersebut sudah diambil oleh
tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium Dinkes di Unaaha untuk mengetahui
penyebab pasti terjadinya keracunan massal itu.
“Kita menduga kemungkinan ragi yang digunakan ini sudah tidak
layak konsumsi atau kadaluwarsa. Sebab informasi yang diperoleh
pihak kepolisian, makanan tersebut sudah sering disajikan oleh
masyarakat setempat ketika ada acara keluarga,” terangnya.
Saat ini, semua korban keracunan makanan tape masih dirawat intensif
di Puskesmas Lambuya. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian
belum menetapkan tersangka atas kejadian ini dan masih
mengumpulkan keterangan serta bukti-bukti di lapangan.
Untuk diketahui, tape berasal dari olahan ubi kayu (singkong) yang
diberi ragi sehingga apabila dikonsumsi berlebih akan menimbulkan
rasa pusing hingga mabuk
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://zonasultra.com/36-orang-warga-konawe-keracunan-usai-santap-tape-
campur-sirup.html
https://apwardhanu.wordpress.com/2009/06/15/sejarah-penggunaan-yeast-dalam-
makanan/
file:///C:/Users/ACER/Downloads/docdownloader.com_makalah-yeast.pdf
http://ruangpertanian.blogspot.com/2012/03/contoh-makalah.html