Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah mekanisasi pertanian

“Indo Combine Rice Harvester”

Oleh

Nurul Aini Bakti


20021100

PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ASAHAN
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Di Indonesian panen merupakan kata yang cukup familiar, panen merupakan suatu
kegiatan yang rutin dilakukan oleh seluruh petani untuk memetik atau mengambil hasil
dariapa yang telah mereka tanam atau kerjakan. Negara kita merupakan negara agraris yang
hampir 65% penduduknya adalah petani, mereka bekerja diladang dengan bercucuran
keringat dengan hasil yang kadang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan tidak
sebanding dengan kerja keras petani. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
pertanian, maka diperlukan suatu perubahan (penyesuaian) khususnya dalam budidaya
tanaman, sehingga selaras dengan perkembangan kondisi alam, perkembangan teknologi ,
sosial dan masyarakat.

Petani yang memiliki lahan yang luas sering kali menghadapi hambatan dalam setiap
kegiatan budidaya karena keterbatasan sumber daya terutama tenaga kerja di bidang
pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja
pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah
memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik
ind ustri maupun sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun
langsung ke lahan pertanian. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem budidaya pertanian
berbasis teknologi (mekanisasi pertanian) berupa mesin pemanen padi yang dapat
mempermudah kerja petani.

Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat
perhatian khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, kerana untuk tanaman tertentu, apabila
saat panen terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasil atau produksinya akan turun
bahkan dapat rusak sama sekali. Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola
tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen
dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi
masalah pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga
kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan
mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya
panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional. Menggabungkan pemanen
adalah salah satu menghemat tenaga kerja penemuan paling penting secara ekonomis,
memungkinkan sebagian kecil dari populasi yang akan bergerak di bidang pertanian.Sebuah
kemajuan yang signifikan dalam desain menggabungkan adalah desain putar.

Pemakaian combine harvester selama 2 jam setara dengan 6 orang buruh tani yang
bekerja selama 7 jam. Ini tentu akan sangat menghemat tenaga kerja, karena untuk memanen
sawah seluas 1 Hektar hanya dibutuhkan waktu 1 – 2 jam saja. Bayangkan apabila
menggunakan tenaga manusia? Bila menggunakan tenaga manusia membutuhkan waktu
seharian dengan jumlah tenaga kerja yang banyak dan dan menimbulkan pemborosan karena
harus membayar upah yang banyak.

Combine harvester merupakan alat panen dengan 3 fungsi yaitu sebagai alat panen,
alat perontok padi dan juga sebagai alat pembajak sawah. Sebagai alat panen padi combine
harvester ini mempunyai pisau yang panjangnya sekitar 120 cm. Pemotong ini akan bergerak
secara otomatis saat mesin dijalankan dan memotong padi di hadapannya. Mesin ini bekerja
secara otomatis dengan kecepatan memotong padi hingga 50 % lebih efisien dari pekerjaan
manual. Sebagai alat pembajak sawah, karena alat ini mempunyai gerigi panjang berporos di
sisi bagian bawah yang akan berputar dan membalikkan tanah.

Prinsip kerja dari mesin panen combine harvester adalah padi yang dipotong termasuk
jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung
dalam bagor, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis
combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai, yang dioperasikan oleh 2 orang operator.
Satu orang sebagai pengemudi dan seorang lagi menjaga karung yang telah terisi gabah dan
menyiapkan kembali karungnya. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda.

Mesin panen combine harvester ini selain mempercepat proses pemanenan dan
menghemat biaya upah buruh tani juga dapat mengurangi penyusutan hasil gabahnya, yang
biasanya panen dengan sistem gepyok gabah bisa bertebaran dimana-mana maka dengan
mesin combine harvester ini gabah yang dipanen akan ditampung dalam wadah yang berupa
karung. Ternyata mesin panen combine harvester ini menguntungkan bagi petani dan dapat
dimanfaatkan dalam pemanenan serempak yang akan dapat menghemat tenaga kerja dan
upah buruh tani.
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi mesin combine harvester

2. Untuk mengetahui tipe-tipe combine harvester

3. Untukmengetahuikelebihandankelemahanmesin combine harvester

4. Dan untukmengetahuimekanismekerjacombine harvester


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Tetapi
walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin bercocok tanan secara
tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-alat pertanian tersebut tentunya akan
lebih mudah dan cepat, dan demikian juga pengoperasiannyapun mudah, baik itu traktor,
combine, dan masih banyak alat pertanian lainnya yang tentunya dapat mendukung petani
untuk lebih mudah dalam pekerjaannya tetapihasil panennya dapat maksimal.

2.1. Defenisi Mesin Combine Harvester


Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan canggih
dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja pada areal sawah yang
luas,namun hanya membutuhkan waktu yang relative singkat karena combine ini dilengkapi
dengan alat pemotong, perontok dan mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja
(Hisbuan, 1999).

Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan


tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar
seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar
dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001).

Combine harvester, atau hanya menggabungkan, adalah mesin yang panen tanaman
biji-bijian. Nama ini berasal dari yang menggabungkan tiga operasi terpisah yang terdiri dari
pemanenan-menuai, perontokan, dan menampi-dalam suatu proses tunggal. Di antara hasil
panen dengan menggabungkan adalah gandum, oat, rye, barley, jagung (jagung), kedelai dan
rami (biji rami). Jerami limbah ditinggalkan di lapangan adalah sisanya kering batang dan
daun tanaman dengan nutrisi terbatas yang baik cincang dan tersebar di lapangan atau
diterjunkan untuk pakan dan tempat tidur untuk ternak.

Pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu
melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner. Mengingat
adanya beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut dirasa belum maksimal, sehingga
perlu dilakukan perancangan dan pengembangan produk mesin pemanen padi (combine)
portable. Mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan
sekaligus dapat menebang batang padi tersebut ( DepartemenPertanian, 1993).

2.2 Komponen-Komponen Mesin Combine Harvester

Adapun komponen-komponen penyusun mesin combine harvester yaitu sebagai


berikut :

1. Reel 11. Cylinder cap

2. Cutter bars 12. Vibrating sieves

3. Stripping header auger 13. Re-threshing device

4. Control cab 14. Grain auger

5. Chassis assembly

6. Chute

7. Grain tank

8. Centrifugal blower

9. Concave sieve

10. Threshing cylinder


BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Combine Harvester

Pemanen kombinasi (combine harvester) adalah mesin yang memanen tanaman


serealia.Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padipadian/rumput-rumputan
(Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai
sumber karbohidrat/pati. Mesin ini, seperti namanya, merupakan kombinasi dari tiga operasi
yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi.
Di antara serealia yang dipanen antara lain gandum, oat, rye, barley, jagung, kedelai, dan
flax.

Batang serealia atau jerami ditinggalkan di lahan untuk memberikan nutrisi dan
menambah kadar organik bagi tanah, atau dikumpulkan kembali dengan mesin baler
(pembuat bale, gulungan jerami) dan dipadatkan untuk diberikan ke hewan ternak. Pemanen
kombinasi adalah salah satu penemuan penting di bidang pertanian karena mampu
menghemat biaya tenaga kerja dan mengefisiensikan usaha tani.

Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut :

1. Memotong tanaman yang masih berdiri

2. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder

3. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang

4. Memisahkan gabah dari jerami

5. Membersihkan gabah dengan caramembuanggabahkosongdanbendaasing.


3.2 Tipe-tipe Combine Harvester

Terdapat dua macam tipe combine harvester yaitu tipe pull atau tractor drawn dan tipe
self-propelled.

3.2.1 Tipe pull atau tractor drawn

Combine harvester tipe pull ditarik oleh sebuah traktor, tipe combine ini dengan
ukuran yang lebih kecil digerakkan oleh pengambildaya yang digerakkan oleh traktor,
sedangkan yang berukuran lebih besar mempunyai mesin tambahan yang dipasang pada
pemanen untuk menggerakkannya. Combine tipe ini mempunyai lebar potong 1,2 – 2,4 m
yang berukuran kecil dan 3 – 6,1 m untuk yang berukuran lebih besar.

3.2.2 Tipe self-propelled

Tipe ini mempunyai lebar pemotong 1,8 -6,7 m dengan kecepatan dilapangan berkisar
antara 2- 6,4 km/jam. Tipe self-propelled terdiri dari dua jenis yaitu :

3.2.2.1 Head feed type combine harvester

Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya
mengumpankan bagian malainya saja daripadi yang dipotong kebagian perontok mesin.
Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah
sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hamper sama dengan bagian pemotong
dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan.

Jerami, setelah perontokan, bias dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas
lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan kesatu sisi, untuk kemudian
dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.

Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan
bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan bervariasi dari 7 hingga 30 hp.
Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak
karet (full trackrubber belt).Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik.

Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di


bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70
menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1 m.
3.2.2.2 Standard type combine harvester

Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika dan Eropa,
yang dipergunakan juga untuk memanen gandum.Padi yang dipotong termasuk jeraminya,
semuanya dimasukkan kebagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam
tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah.

Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type). Lebar
pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang popular adalah 4 meter.Enjin
sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan.Bagian
penggerak majunya adalah menggunakan roda, atauhalf-track type atau full-track type.

3.3 Mekanisme Kerja Alat


1) Kumparan penarik 12) Ayakan utama

2) Batang pemotong 13) Konveyor tongkol

3) Kepala auger 14) Pendaurulangtongkol

4) Konveyorbiji-bijian 15) Auger biji-bijian

5) Perangkapbatu 16) Tangkibiji-bijian

6) Drum perontok 17) Penekanjerami

7) Cekungan 18) Kabin pengemudi

8) Pembawa jerami 19) Mesin

9) Nampan biji-bijian 20) Auger pengeluaran

10) Kipas 21) Impeller

11) Ayakan yang dapat diatur

Tanaman yang akan dipanen masuk ke nomor (2) dengan dipotong batang bawahnya
menggunakan batang pemotong. Setelah itu dialirkan ke perontok (6) menggunakan auger (3)
dan konveyor (4). Biji-bijian yang rontok akan jatuh ke nampan di bawahnya (9), dengan
memanfaatkan getaran yang dihasilkan mesin, biji-bijian mengalir ayakan (11) dan ayakan
utama (12) lalu jatuh ke kaki auger biji-bijian (15) untuk dibawa ke tangki biji-bijian (16).
Sementara jerami yang mungkin masih mengandung biji-bijian dibawa sambil digetarkan di
pembawa jerami (8). Biji-bijian yang tersisa akan jatuh ke ayakan (11) dan mengikuti aliran
biji-bijian utama. Tongkol atau kepala biji-bijian berukuran cukup besar sehingga tidak dapat
lolos ayakan utama. Tongkol akan kembali ke perontok (6) untuk dirontokkan kembali.
Jerami akan dikeluarkan melalui penekan jerami (chaffer) (17).

3.4 Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan dari mesin combine tersebut yaitu :

1. Tidak perlu banyak waktu untuk mempelajarinya.

2. Tenaga yang dibutuhkan maksimal hanya tiga orang, satu operator/driver, dua
orang lainnya bertugas mengatur pengemasan gabah.

3. Dengan menggunakan Combine Harvester ini, petani hanya butuh waktu 1-2 jam
untuk memanen 1 ha.

4. Petani tidak lagi mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra untuk merontokkan bulir-
bulir padi dari tangkainya. Sekali jalan, padi yang masih berdiri di hamparan sawah langsung
terpisah dari tangkainya, dan langsung bisa dikemas. Damen atau pohon padi juga terpotong
lembut.

5. Keuntungan lain, mesin ini tidak boros bahan bakar. Untuk mengoperasikan alat
bermesin diesel 45 PK (44,38 HP) ini, hanya dibutuhkan solar sebanyak 30 liter/ha.

Adapun kekurangan dari mesin combine harvester tersebut yaitu :

1. Hanya saja, Combine Harvester ini memiliki keterbatasan. Mesin ini akan sulit
bekerja pada lahan dengan kedalam lumpur 20 cm atau lebih.

2. Disamping itu, alat ini juga tidak berfungsi efektif pada lahan dengan kemiringan
tinggi. Akses jalan menuju area panen juga menjadi kendala.

3. Tidak cocok digunakan untuk lahan yang berukuran kecil.


4. Dengan harga yang begitu mahal membuat petani susah untuk memiliki mesin
combine harvester tersebut.

3.5 Komponen Utama Combine Harvester dan Fungsinya

Combine harvester adalah salah satu tipe mesin panen yang kegiatan memotong,
memegang, merontok dan membersihkan dilakukan sekaligus. Mesin combine
harvester dioperasikan oleh dua orang operator, satu operator bertugas untuk mengendalikan
mesin combine harvester, operator yang lain bertugas memegang karung pada saat
memasukkan gabah ke dalam karung.

Tipe combine harvester berdasarkan cara perontokannya dibagi menjadi dua macam,


yaitu tipe whole feeding dimana semua hasil potongan (jerami dan padi) masuk kedalam
bagian perontokan (thresher). Tipe whole feeding digunakan untuk memanen gandum,
kemudian berkembang dan diadopsi untuk memanen padi, serta tipe Head feed type combine
harvester, mesin panen padi dimana hanya bagian malainya yang masuk ke dalam bagian
perontok (thresher) sedangkan jerami dijepit oleh bagian pembawa (conveying).

Bagian-bagian dari Combine Harvester  dan fungsinya :

1. Header Unit
Terdiri atas pengarah (reel guide) dan pisau pemotong (cutter bar). Reel guide atau
pengarah batang padi berfungsi untuk mengarahkan batang padi ke sistem pemotong
(cutting), selain itu memegang batang padi supaya dalam posisi tegak selama proses
pemotongan. Komponen pengarah ini sangat membantu dalam keberhasilan proses
pemotongan batang padi. Sedangkan pisau pemotong (cutter bar) berfungsi sebagai
memotong batang padi. Pisau yang digunakan dirancang khusus agar mampu
menahan gaya pantulan yang ditimbulkan oleh batang padi.
2. Conveyor Unit
Berfungsi untuk membawa hasil pemotongan batang padi ke dalam mesin perontok
(thresher unit).
3. Komponen perontok (Thresher Unit)
Berfungsi untuk memisahkan antara butir gabah dari malainya. Proses pemisahan
dikarenakan adanya efek tumbukan antara malai padi dengan gigi perontok
pada thresher. Pada pengoperasiannya kecepatan putar drum thresher diatur antara
600-800 rpm. Hal ini untuk meminimalkan kerusakan dan kehilangan butiran gabah
pada proses perontokan. Kecepatan putaran drum thresher yang lambat dapat
mengakibatkan kehilangan (loss) yang tinggi karena gabah tidak terontok, sebaliknya
jika drum thresher terlalu tinggi akan mengakibatkan kualitas gabah hasil rontokan
yang jelek karena banyak gabah yang pecah atau patah.
4. Pemisah dan Pembersih (cleaner and separator) 
Berfungsi untuk memisahkan dan membersihkan butiran gabah dengan jerami setelah
proses perontokan. Proses pemisahan dilakukan untuk memisahkan biji gabah masak
(mature grain) yang diinginkan dari sekam, jerami, debu dan kotoran, memisahkan
biji gabah masak (mature grain) terhadap biji gabah tidak masak (immature grain).
Proses pembersihan dilakukan setelah perontokan padi oleh thresher. Dengan
menggunakan hembusan udara dari blower akan membersihkan butiran gabah (mature
grain) dari jerami, kotoran dan butiran gabah yang tidak matang (immature grain).
Untuk mendapatkan tingkat kebersihan yang baik, kecepatan putaran kipas
pada blower sebaiknya sebesar 70-300 rpm dan kecepatan angin pada outlet sebesar
4-8 m/s.
5. Grain Output
Merupakan tempat keluarnya gabah bersih hasil pembersihan di
dalam cleaner dan separator.
6. Main Frame
Merupakan kerangka utama dari combine harvester tempat terpasangnya berbagai
komponen-komponen combine harvester.
7. Transportation Unit
Merupakan bagian yang berfungsi untuk beroperasinya combine harvester di lahan.
8. Driving Panel
Bagian kontrol pengoperasian combine harvester di lahan untuk mengendalikan
kecepatan, belok dan mengatur tinggi rendahnya bagian header unit.
9. Engine

Merupakan sumber penggerak utama untuk mengoperasikan seluruh komponen-


komponen combine harvester dari mulai menggerakkan transportation unit, header unit,
Conveyor unit, thresher unit serta cleaner and separator.

10. Kanopi
Sebagai pelindung operator dari sinar matahari
BAB 4

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pemanen kombinasi (combine harvester) adalah mesin yang memanen tanaman


serealia.

2. Di antara serealia yang dipanen antara lain gandum, oat, rye, barley, jagung,
kedelai, dan flax.

3. Combine harvester merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu
menuai, merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi.

4. Terdapat dua macam tipe combine harvester yaitu tipe pull atau tractor drawn dan
tipe self-propelled, tipe self-propelled terdiri dari dua jenis yaitu Head feed type
combine harvester dan Standard type combine harvester.

5. Mesin panen combine jenis Head feed type combine harvester dikembangkan di
Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang
dipotong kebagian perontok mesin.

6. Mesin panen padi jenis Standard type combine harvester adalah mesin yang
dikembangkan di Amerika danEropa, yang dipergunakan juga untuk memanen
gandum.

4.2. Saran

Jadi mesin combine harvester untuk kegiatan pertanian ini merupakan suatu
penemuan teknologi yang sangat canggih karena memiliki banyak manfaat dan fungsi yang
beraneka ragam. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa yang ahli dalam kegiatan pertanian
harus senantiasa untuk belajar dan belajar dengan memanfaatkan waktu yang ada tanpa
menyia-nyiakannya. Agar kelak nanti kita bisa menciptakan alat teknologi pertanian yang
begitu canggih lagi dibandingkan dengan mesin combine harvester yang ada sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA

Barokah, N. I. 2001. Uji Kinerja dan Losses Combine Harvester Type CA 85 ML.
Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Departemen Pertanian. 1993. Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan Latihan
Pertanian.

Hasibuan, F. 1999. Kajian Teknis dan Ekonomis Pemakaian Head Feed Combine
Harvester ( CA 385 EG ) Di Daerah Sukamadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Skripsi.
Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Web.IPB.ac.id. “ Mesin Panen Padi.” http://web.ipb.ac.id/Mesin panen padi


4april.htm diakses 21 November 2015

Lynda, Lone. 2012. “Cara Kerja Combine Harvester.”


http://lonelyndaenda4f.blogspot.com/2012/01/makalah-bengkel.html diakses 19
November20145

Anda mungkin juga menyukai