NPM : 19208028
Semester : 4B
Telah melakukan uji identifikasi tumbuhan dengan koleksi :
Tanggal Koleksi 06 Maret 2021
Lokasi Laboratorium Fitokimia Akfar Bumsil Bandung
Hasil identifikasi
Nama Ilmiah Apium graveolens L.
Sinonim Celery/Saladri
Nama Lokal Seledri
Famili Apiaceae
Klasifikasi Taksonomi
Kingdom Plantae
Divisi Tracheophyta
Class Dicotyledonae
Ordo Apiales
Famili Apiaceae
Genus Apium
Species Apium graveolens L.
Bentuk
Daun Tipis majemuk, daun muda melebar atau meluas dari dasar, hijau
mengkilat, segmen dengan hijau pucat, tangkai di semua atau
kebanyakan daun merupakan sarung.
Batang Tidak berkayu, beralus, beruas, bercabang, tegak, hijau pucat.
Buah Panjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.
Bunga Tunggal, dengan tangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi,
daun bunga putih kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung
yang bengkok. Bunga betina majemuk yang jelas, tidak bertangkai
atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau
berbatasan dengan tirai bunga.
Akar Tebal
Referensi / *iterature
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo,
S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-
52, Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta
LATIHAN II
PEMBUATAN SIMPLISIA
Tujuan
Mahasiswa mengetahui cara pembuatan simplisia dari tumbuhan
Bahan :
Simplisia “Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)”
Cara Kerja :
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Hitung total berat simplisia kering
Hasil :
Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan penapisan/skrining fitokimia
2. Mahasiswa mampu menentukan golongan senyawa kimia apa saja yang ada dalam
tumbuhan obat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-tahap proses penapisan/skrining fitokimia
untuk suatu golongan senyawa
4. Mahasiswa mampu menjelaskan reaksi yang terjadi pada proses penapisan fitokimia
suatu golongan senyawa.
Bahan :
Nama Simplisia : Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)
TANIN
simplisia dalam tabung
reaksi dipanaskan diatas
√ Wijiastuti, Endang.
(2015). PENAPISAN
tangas air, kemudian FITOKIMIA, UJI
disaring. Pada filtrat AKTIVITAS EKSTRAK
ditambahkan larutan Gelatin METANOL HERBA
1%, adanya senyawa tannin SELEDRI/DAUN
ditandai dengan terjadinya ASHITABA DAN
endapan berwarna putih. DAUN PETROSELI
(APIACEAE).Rakernas
& PIT IAI. Bukittinggi
Serbuk Simplisia dalam Abroroh, Aliyatul.,
tabung reaksi dicampur Satria, Fandi (2012).
dengan serbuk Mg dan HCl Mutu Fisik Sediaan
Gargarisma Dari
FLAVONOID 2N. campuran dipanaskan
dan disaring. Kepada filtrate
ditambahkan amil alkohol,
√ √ Ekstrak Daun Seledri
(Apium Graveolens L. .
Jurnal Dinamika
kocok kuat-kuat. Adanya Penelitian Industri
Flavonoid ditandai dengan 23(2). 67-76
terbentuknya warna kuning
hingga merah yang dapat
ditarik oleh amil alkohol
Serbuk Simplisia Digerus
MONOTERPEN DAN dengan Eter, filtratnya
SESKUITERPEN diambil dan ditempatkan
dalam cawan penguap, dan
dibiarkan kering. Tambahkan
larutan vanillin 10% dalam
H2SO4 pekat. Terjadinya
warna-warna menunjukan
adanya monoterpen dan
seskuiterpen
Serbuk simplisia digerus Djamil, Ratna.,
dengan eter,
STEROID DAN diambil dan ditempatkan
filtratnya
√ Wijiastuti, Endang.
(2015). PENAPISAN
TRITERPENOID dalam cawan penguap, dan FITOKIMIA, UJI
biarkan kering. Tambahkan AKTIVITAS EKSTRAK
pereaksi Lieberman- METANOL HERBA
Burchard. Terjadinya warna SELEDRI/DAUN
hijau biru menunjukan ASHITABA DAN
adanya senyawa steroid DAUN PETROSELI
(APIACEAE).Rakernas
& PIT IAI. Bukittinggi
Serbuk simplisia
ditambahkan air dalam
KUINON tabung reaksi, dipanaskan
kemudian disaring. Terhadap
filtrat tambahkan KOH 5%.
Terbentuknya warna kuning
menunjukan adanya
senyawa kuinon
Serbuk simplisia Djamil, Ratna.,
SAPONIN
ditambahkan air, panaskan
dan disaring. Filtrat masukan
√ Wijiastuti, Endang.
(2015). PENAPISAN
dalam tabung reaksi, kocok FITOKIMIA, UJI
kuat-kuat. Terbentuknya AKTIVITAS EKSTRAK
busa yang mantap dan tidak METANOL HERBA
hilang selama 10 menit SELEDRI/DAUN
dengan tinggi busa minimal ASHITABA DAN
1 cm menunjukan adanya DAUN PETROSELI
saponin (APIACEAE).Rakernas
& PIT IAI. Bukittinggi
Kesimpulan dari Simplisia ekstrak daun seledri mengandung metabolit sekunder golongan :
1. Tanin
2. Flavonoid
3. Steroid
4. Saponin
5. ………………………………
LATIHAN IV
Ekstraksi cara sederhana / Maserasi dan digesti
Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses yang terjadi pada masing-masing
metoda ekstraksi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan alasan pemilihan metode ekstraksi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan alasan pemilihan pelarut pengekstraksi.
4. Mahasiswa mampu melakukan proses ekstraksi simplisia
Prosedur :
1. Siapkan 3 bungkus teh kering, diambil dari teh celup kemasan.
2. Siapakan wadah maserasi ukuran sesuai yang dibutuhkan.
3. Masukan simplisia teh kering kedalam wadah coklat.
4. Tambahkan pelarut yaitu air dengan perbandingan 5:1 dimana 5 untuk pelarut dan 1
untuk simplisia yang akan di maserasi.
5. Tutup wadah simpan kurang lebih 2 jam amati perubahan yang terjadi.
6. Pisahkan ekstrak dengan ampas, timbang dan hitung rendemen ekstrak.
7. Air sisa rendemen dihangatkan dengan menggunakan kompor dengan api kecil
selama 30 menit, lalu hitung berapa volune sisa nya.
Ekstraksi
Berat simplisi : 6 gram
Metode ekstraksi : Maserasi
Alasan : Dikarenakan praktikum tidak dilakukan di laboratorium, maka
metode maserasi dilakukan dengan cara dan alat yang sederhana.
Berat ekstrak kental : 5 ml
Rendemen : 5/6 x 100% = 83,33%
Kesimpulan :
Metode maserasi ekstrak dengan menggunakan simplisia teh kering dengan berat 6
gram dan air yang dipakai 5x nya yaitu 30 ml. Setelah simplisia direndam kurang lebih
selama 2 jam dengan tertutup rapat kemudian dipanaskan selama 30 menit dengan suhu
yang telah ditentukan, didapatkan rendemen ekstrak sebanyak 5 gram atau 83,33%.
LATIHAN VIII
Ekstraksi cara Destilasi
1. Tujuan
Untuk mengetahui cara pemisahan dan pemurnian dengan cara sederhana
Untuk mengetahui rangkaian alat pemisahan secara sederhana
Prosedur
1. Rangkai dan siapkan alat destilasi/destilator ( menggunakan alat yang sederhana
yaitu panci dan wadah stainless ).
2. Siapkan 10 bungkus teh kering lalu timbang dan didapatkan 60 gram, dengan
ditambahkan pelarut 5x nya atau 300 ml.
3. Masukan ke dalam panci, lalu panaskan diatas kompr lalu uapnya dialirkan dengan
tutup panci yang dibalik.
4. Panaskan simplisia selama 30 menit menggunakan api sedang.
5. Tampung hasil destilat dalam wadah stainless, dan hitung berapa ml larutan teh
murni yang didapatkan.
Kesimpulan
Metode destilasi secara sederhana dilakukan dengan cara panaskan teh kering
dengan menggunakan pelarut ke dalam panci selama 30 menit dan ditampung uap air dari
ekstrak yang dialirkan dengan cara tutup wadah disimpan dengan cara terbalik sehingga uap
air tidak keluar dan dapat tertampung dalam wadah stainless. Dan didapatkan hasil dari
destilasi teh kering adalah 30 ml dari 60 gram simplisia teh kering yang digunakan dan
dengan menggunakan pelarut sebanyak 300 ml.