INDUCED
RENAL
DISEASE
Dosen pengampu :
Tiara Tri Agustini, M.Farm, Apt.
KELOMPOK 1 S1-4C
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1 S1-4C
renal disease suatu penyakit
dimana fungsi ginjal mengalami
penurunan, sehingga tidak
mampu bekerja dalam hal
penyaringan, pembuangan
elektrolit tubuh serta menjaga
keseimbangan cairan dan zat
kimia dalam tubuh.
• Nefrotoksisitas obat terjadi pada sekitar 7% dari semua kasus toksisitas obat dan sekitar18-27% kasus gagal ginjal
akut yang menjalani perawatan di rumah sakit dan berkontribusi padasekitar 35% pada kasus nekrosis tubular akut
(NTA)
• dan pada sebagian besar kasus nefritisinterstisial alergik (NIA), serta nefropati yang terjadi karena adanya
perubahan hemodinamik ginjal dan obstruksi postrenal.
• Antibiotik aminoglikosida, media radiokontras, antinflamasinonsteroid, amfoterisin B dan ACE inhibitor merupakan
contoh-contoh obat yang dapat bersifat nefrotoksik.
• Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) dan obat-obat bebas meningkatkan resiko nefrotoksik pada
pasien yang pernah mengalami gagal ginjal akut
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS
Penyakit ginjal yang diduga timbul akibat adanya induksi
dari obat-obatan tertentu biasanya dapat dideteksi secara
dini melalui kreatinin serum dan nitrogen urea darah.
Mekanisme terbentuknya penyakit ginjal akibat induksi
obat dapat terjadi melalui toksisitas imunologik (misal:
glomerulonephritis dan nefritis interstisial alergik)
maupun toksisitas nonimunologik. Toksisitas imunologik
maupun nonimunologik secara langsung akan
mempengaruhi karakteristik fungsi ginjal yang normal.
GEJALA DIRD
Stadium 1 Stadium 2
Pada tahap ini kerusakan ginjal ringan dengan 01 02 Tahap ini, ginjal tak bekerja secara efisien
GFR antara 60 dan 89ml/menit/1.73 m2. sebagaimana seharusnya.
Tingkat filtrasi ginjal sedikit di bawah GFR, yakni antara 30 dan 59 ml/menit/1.73 m2.
standar. Pada tahap ini tak ada gejala yang Gejala :kelelahan, pembengkakan tangan dan kaki,
muncul namun mungkin ada indikasi kerusakan Stadium sering atau jarang buang air kecil, tekanan darah
& perubahan fisik ginjal penyakit tinggi.
ginjal
Stadium 3 Stadium 4
Pada tahap ini ginjal rusak parah dengan GFR
Ginjal mendekati atau gagal total dengan GFR
antara 15 dan 29 m/menit/1.73 m2.
kurang dari 15 ml/menit/1.73 m2.
Gejala : bengkak dan sakit punggung yang bisa
gejala : kehilangan nafsu makan, muntah, kram
memburuk dan mengakibatkan komplikasi 03 04
otot, buang air kecil lebih atau kurang dari biasanya,
seperti anemia, tekanan darah tinggi dan
sulit tidur, susah bernapas, dan kulit gatal.
penyakit tulang.
Gagal ginjal akut
Nefrolitiasis
GAGAL GINJAL AKUT
Selain itu gejala penyakit yang dapat mengakibatkan GGA Tanda-tanda overload volume darah :
yaitu syock dan infeksi saluran kemih (ISK)
Edema paru, gagal jantung, perdarahan saluran
pencernaan, penurunan keasadaran
Selain tanda tanda diatas, pemeriksaan Ht sangat serat
Pemeriksaan penunjang
hubungannya dengan ginjal
Urin : proteinuria, haematuria, leukosituria
Darah : anemia, trombositopenia, kadar
ureum & kreatinin meningkat karena tidak
dapat dibuang, asidosis metabolic
GEJALA GAGAL GINJAL AKUT
(GGA)
GAGAL GINJAL KRONIK
Nyeri punggung bawah yang berkepanjangan, kadang terasa sampai selangkangan. Pada penderita
pria, nyeri juga terasa pada testis dan skrotum.
• Sakit perut bagian samping dengan durasi bervariasi, mulai dari hitungan menit sampai jam.
• Gelisah.
• Tidak dapat berbaring dengan tenang karena sulit mencari posisi yang nyaman.
• Mual.
• Lebih sering buang air kecil dari biasanya.
• Sakit saat buang air kecil.
Obat antinyeri (NSAID) Laksatif Antibiotik
• Terlalu sering mengonsumsi • Laksatif adalah obat yang • Beberapa contoh antibiotik
obat antiinflamasi umumnya digunakan untuk yang berisiko menyebabkan
nonsteroid atau mengatasi kesulitan buang gagal ginjal akut antara lain
nonsteroidal anti- air besar (BAB). Terlalu aminoglycoside,
inflammatory (NSAID) yang sering menggunakan cephalosphorin, dan
dijual bebas seperti aspirin, laksatif atau menggunakan vancomycin.
naproxen, dan ibuprofen jenis obat ini dengan tujuan • Mengutip laporan yang
dapat menyebabkan untuk menurunkan berat diterbitkan di jurnal jurnal
kerusakan pada ginjal. badan akan mengakibatkan Thorax tahun 2010,
ginjal tidak berfungsi penggunaan
dengan baik. aminoglycoside dapat
• menyalahgunakan obat menyebabkan ginjal tidak
laksatif akan mengakibatkan berfungsi dan kemudian
jumlah elektrolit di dalam mengalami gagal ginjal akut.
tubuh tidak seimbang
Glomerular Filtration Rate (GFR) → GFR menggambarkan fungsi ginjal yang kita miliki dan umumnya
diperkirakan dari tingkat kreatinin darah.
Asam Urat → produk akhir metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen
asam nukleat
produk limbah normal dalam darah anda yang berasal dari pemecahan
Blood Urea Nitrogen (BUN) →protein dari makanan yang anda makan dan dari metabolisme tubuh
Protein Urine → Bila ginjal Anda rusak maka dapat terjadi kebocoran protein ke urin. Adanya protein
dalam urin merupakan tanda awal penyakit ginjal kronis.
Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih
dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria.
OBAT – OBAT YANG DAPAT
MENGINDUKSI KERUSAKAN GINJAL
OBAT – OBAT YANG DAPAT
MENGINDUKSI KERUSAKAN GINJAL
OBAT – OBAT YANG DAPAT MENGINDUKSI
KERUSAKAN GINJAL
OBAT – OBAT YANG DAPAT
MENGINDUKSI KERUSAKAN GINJAL
PEMILIHAN OBAT YANG TEPAT UNTUK
PENDERITA GAGAL GINJAL
Rasionalitas Obat yang digunakan untuk mengobati penderita penyakit ginjal
memiliki karakteristik berikut:
Subjective Assesment
Objective Plan
Subjective
Informasi Umum
Informasi pasien :
1. Pasien berusia antara 15 – 75 tahun
2. Pasien Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
3. Keluhan :
- Pasien kasus : mengalami gagal ginjal kronik dan hemodialisis secara
rutin sebanyak 60 orang
- Pasien kontrol : ginjal normal, sedang dirawat inap, kondisi
trauma,sadar dan infeksi ringan sebanyak 60 orang
4. Riwayat penyakit dahulu :
- Sakit kepala (37% kasus dan 34% kontrol)
- Nyeri muskuloskeletal (30% kasus dan 32% kontrol)
- Kondisi kardiovaskular dgn penggunaan aspirin (12% kasus dan 7%
kontrol)
5. Riwayat pengobatan : penggunaan obat analgetik dan OAINS (obat anti
inflamasi non steorid)
Objective
Data dianalisis dengan menggunakan tabel 2 x 2 dan chi-square untuk mengetahui odds ratio yang
menilai kaitan antara riwayat penggunaan analgetik, penggunaan obat anti inflamasi non steroid serta
penggunaan kombinasi analgetik dan obat anti inflamasi non steroid
Berdasarkan Data dianalisis dengan tabel 2x2 chi-square. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa :
1. penggunaan analgetik tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 0,1;p>0,05;CI 0,018-0,366).
2. Penggunaan OAINS berkaitan dengan kejadian GGK (OR 4,4; p<0,05;CI 0,906-21,97).
3. Penggunaan analgetik dan OAINS berkaitan dengan kejadian GGK (OR 5,1;p<0,05;CI
1,05724,78).
4. Lama penggunaan analgetik tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 1,4;p>0,05;CI 0,307-
5,94),
5. Jumlah tablet penggunaan analgetik berkaitan dengan kejadian GGK (OR 23;p<0,05;CI 3,981-
131).
6. Lama penggunaan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 0,4;p>0,05;CI 0,018-7,29),
jumlah tablet penggunaan OAINS berkaitan dengan kejadian GGK (OR 12;p<0,05;CI 0,936-153).
7. Lama penggunaan analgetik dan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 0,6;p>0,05;CI
0,036-6,9),
8. Jumlah tablet penggunaan analgetik dan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR
1,1;p>0,05;CI 0,138-7,934).
Pemeriksaan Fisik
60 orang pasien hemodialisis GGK
60 orang sehat rawat inap (trauma, infeksi ringan dan sadar)
p value
Karakteristik pasien Kasus Kontrol Jumlah CI 95 % OR
Jenis kelamin
1 . Laki-laki 37 27 64 0,067 1,966
2 . Perempuan 23 33 56 0,950 - 4,071
Usia
1 . 15 – 45 tahun 18 31 49 0,016 2,494
2 . 46 – 75 tahun 42 29 71 1,179 - 5,276
Tabel 1 : lelaki > rentan dari perempuan , sedangkan peningkatan usia lebih rentan
Pemeriksaan faktor resiko
2. Kaitan antara penggunaan analgetik dengan kejadian gagal ginjal kronik
p value
Faktor risiko Kasus Kontrol Total CI 95% OR
Analgetik ya 2 18 20 0,080 0,08
tidak 58 42 100 0,018-0,366
4. Kaitan antara jumlah tablet analgetik dan kejadian gagal ginjal kronik
pengguna obat analgetik >500 tablet 23x lebih besar resiko GGK(+- 6 bulan )
Karena jika > dari 5000 tablet dalam 5 tahun meningkatkan penyakit ginjal stadium akhir
Pemeriksaan Faktor Resiko
5. Kaitan antara penggunaan OAINS dengan kejadian gagal ginjal kronik
p value OR
Faktor risiko Kasus Kontrol Total CI 95%
OAINS ya 8 2 10 0,048 4,47
6. Kaitan antara lama penggunaan OAINS dan kejadian gagal ginjal kronik
p value OR
Faktor risiko Kasus Kontrol Total
CI 95 %
Lama 1- 10 tahun 11 4 15 0,496 0,364
penggunaan
OAINS >10 tahun 1 1 2 0,018 - 7,295
Total 12 5 17
Lama penggunaan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 0,4;p>0,05;CI 0,018-7,29)
Pemeriksaan Faktor Resiko
7. Kaitan antara jumlah tablet OAINS dan kejadian gagal ginjal kronik
p value OR
Faktor risiko Kasus Kontrol Total
CI 95 %
Jumlah tablet 1- 500 tablet 3 4 7 0,036 12,0
OAINS
> 500 tablet 9 1 10 0,936-153
Total 12 5 17
jumlah tablet penggunaan OAINS berkaitan dengan kejadian GGK (OR 12;p<0,05;CI 0,936-153).
Penggunaan kombinasi analgetik dan OAINS kemungkinan meningkatkan risiko gagal ginjal kronik.
Pemeriksaan Faktor Resiko
9. Kaitan lama penggunaan analgetik dan OAINS dengan kejadian gagal ginjal kronik
p value OR
Faktor risiko Kasus Kontrol Total
CI 95 %
Lama penggunaan 1-10 tahun 16 4 20 0,602 0,5
analgetik dan
OAINS > 10 tahun 2 1 3 0,036-6,9
Total 18 5 23
Lama penggunaan analgetik dan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 0,6;p>0,05;CI 0,036-
6,9)
10. Kaitan jumlah tablet penggunaan analgetik dan OAINS dengan kejadian gagal ginjal kronik
p value OR
Faktor risiko Kasus Kontrol Total
CI 95 %
Jumlah tablet 1- 500 tablet 7 2 9 0,964 1,058
analgetik dan
OAINS >500 tablet 11 3 14 0,138-7,934
Total 18 5 23
Jumlah tablet penggunaan analgetik dan OAINS tidak berkaitan dengan kejadian GGK (OR 1,1;p>0,05;CI
0,138-7,934).
Assesment
Tepat Obat
Keterangan
Alasan Sebagai Drug of
Nama Obat
Choice Pasien kasus Pasien kontrol
timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, dan kadang
perdarahan dan tukak serta Gagal ginjal. Kerusakan hati, alveolitis, eosinofilia
OAINS pulmoner, pankreatitis, eye changes, sindrom Steven-Johnson, dan nekrosis
epidermal toksik adalah efek samping lain yang jarang terjadi.
Analgetik adalah paracetamol dan antalgin tidak berkaitan dengan gagal ginjal kronik
obat golongan NSAID adalah asam mefenamat, natrium diklofenak, kalium diklofenak,
piroxicam, tenoxicam, meloxicam, ibuprofen, ketoprofen berkaitan dengan gagal
ginjal
Riwayat penggunaan analgetik
(paracetamol dan antalgin) tidak
berkaitan dengan kejadian gagal ginjal
ronik
Menurunkan berat
badan jika obesitas Berkonsultasi
1. Dialisis
Dialisis atau penyaringan limbah serta cairan dalam tubuh dengan
mesin atau memanfaatkan rongga perut. Dialisis yang dilakukan
dengan mesin disebut hemodialisis atau yang dikenal dengan cuci
darah.
2. Transpatasi Ginjal
Tranplantasi ginjal. Untuk prosedur transplantasi ginjal, ginjal
penderita diganti dengan ginjal sehat yang didapat dari donor.
Peran Apoteker / farmasis