Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMASETIKA DASAR

LANSOPRAZOLE

Disusun oleh :

1. FADILAH AYU LESTARI


2. FARADILA CAHYANI
3. HENDRA FEBRIANSYAH
4. IMRAN SADIKIN
5. ISMAR WULAN
6. ISRAWATI

FAKULTAS FARMASI
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

DAFTAR ISI
BAB.1. PENDAHULUAN
1.1

Definisi Lansoprazole

1.2

Komposisi

BAB II PEMBAHASAN
2.1.

Nama Obat

2.2.

Nama Dagang

2.3.

Indikasi Obat

2.4

Efek Samping Obat

2.5

Mekanisme Kerja Obat

2.6

Interaksi Obat

2.7

Kontra Indikasi

2.8

Dosis Obat

2.9

Terapi Farmakologi

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. DEFENISI

Lansoprazole adalah penghambat sekresi asam lambung yang secara spesifik


menghambat H+/K+-ATPase (pompa proton) dari sel parietal mukosa
lambung pada pH < 4. Lansoprazole secara cepat diabsorpsi, kadar serum
maksimum dicapai 1,7 jam setelah pemberian obat. Bioavailabilitas lansoprazole
80-90% pada dosis awal, sehingga efektifitas penghambatan sekresi asam
lambung cepat dicapai. Lansoprazole yang berikatan dengan proton (H) secara
cepat akan diubah menjadi sulfonamida, suatu penghambat pompa proton yang
aktif. Penggunaan Lansoprazole secara oral menghambat sekresi asam lambung
basal dan stimulasi pentagastrik.
Lansoprazole berbentuk bubuk kristal berwarna putih sampai putih
kecoklatan, tidak berbau dan akan mengalami dekomposisi pada suhu 166C.
Lansoprazole larut dalam dimethylformamide dan methanol; "sparingly soluble"
dalam ethanol; sedikit terlarut dalam ethyl acetate, dichloromethane dan
acetonitrile;sangat sedikit larut dalam ether; dan praktis tidak larut dalam hexane
dan air.
Lansoprazole relatif masih stabil, saat terpapar dengan cahaya selama 2 bulan.
Dalam bentuk larutan encer, degradasi senyawa ini akan meningkat, dengan
adanya kenaikan pH larutan. Pada suhu 25C, kecepatan degradasinya akan
meningkat dari 0,5 jam pada pH 5.0 menjadi 18 jam pada pH 7.0.
2. KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung
Lansoprazole 30 mg.

Lansoprazole

pellet

yang

setara

dengan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

NAMA RESMI
Lansoprazole

2.2

NAMA DAGANG
Betalans, Laz, Prosogan, Prolanz, Compraz, Digest, Gastrolan,
Laproton, Lasgan, Protica, Solans, Sopralan, Ulceran, pysolan, Inhipraz,
Loprezol

2.3

INDIKASI OBAT
Lansoprazole diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada
Ulkus duodenum, Benigna ulkus gaster dan Refluks esofagitis.

2.4

EFEK SAMPING OBAT


Selama penelitian klinis, kadang-kadang dapat terjadi efek samping :
sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dispepsia, nausea, vomitus, mulut kering,
konstipasi, flatulens, pusing, lelah, ruam kulit, urtikaria, pruritus.
Terjadinya kenaikan nilai tes fungsi hati yang bersifat sementara dan akan
normal kembali. Tidak diketahui hubungannya dengan terapi Lansoprazole.
Kadang-kadang dapat terjadi : arthralgia, edema perifer dan depresi.
Perubahan angka hematologis seperti trombositopenia, eosinofilia, leukopenia,
walaupun jarang, pernah dilaporkan.

2.5

MEKANISMEKERJA OBAT
Lansoprazol merupakan obat golongan Penghambat Pompa Proton
(PPI) dengan mekanisme kerja menghambat asam lambung dengan cara
menghambat sistem enzim adenosine trifosfat hydrogen-kalium (pompa
proton) dari sel parietal lambung. Obat-obat senyawa tersebut merupakan obat
pilihan bagi esofagus erosif, derajat yang lebih ringan biasanya memberikan
respon terhadap perubahan gaya hidup, antagonis reseptor H2, antasida atau
stimulant motilitas.
Lansoprazole memiliki mekanisme kerja lewat inaktivasi jalur
sitokrom CYP3A4 sehingga interaksi terhadap clopidogrel lebih rendah
daripada omeprazole. Pengendalian asam lambung dicapai lebih cepat dengan
pemberian lansoprazole oral dibandingkan PPI lainnya; meskipun setelah 24
jam efek ini relatif sama saja antara semua PPI. Lansoprazole juga memiliki
efek after-night yang relatif baik dalam mengendalikan asam lambung.

2.5.1

INTERAKSI OBAT

Lansoprazole dimetabolisme di hati dan merupakan penginduksi yang


lemah dari cytochrome P450. Oleh sebab itu ada kemungkinan
interaksi dengan obat-obat yang dimetabolisme di hati.
Terutama harus hati-hati bila diberikan bersama-sama dengan obatobat kontrasepsi oral dan preparat seperti fenitoin, teofilin, atau
warfarin.
Tidak menimbulkan efek klinis yang bermakna dengan obat-obat
antiinflamasi nonsteroid atau diazepam.
Antasida dan sukralfat akan mengurangi bioavaibilitas Lansoprazole
dan jangan diberikan antara satu jam setelah makan Lansoprazole.

2.6

KONTRA INDIKASI
Lansoprazole jangan diberikan kepada pasien yang hipersensitif atau
alergi terhadap lansoprazole.

2.7

DOSIS OBAT
Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai
Lansoprazole.
Dosis yang lazim diberikan :

Ulkus duodenum : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 4 minggu.

Benign ulkus gaster : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 8


minggu.

Reflux esofagitis : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 4 minggu.

Pada anak-anak tidak dianjurkan

Untuk mencapai efek penghambatan yang optimal, lansoprazole


diberikan sekali sehari pada pagi hari sebelum makan. Kapsul harus ditelan
sekaligus, jangan digerus atau dikunyah.
Untuk dosis > 120 mg perhari harus dibagi 2 kali sehari.
2.8

TERAPI FARMAKOKINETIK
Lansoprazole dengan cepat diserap, dengan konsentrasi maksimum
rata-rata yang terjadi sekitar 17 jam setelah dosis oral. Lansoprazole 97%
terikat pada protein plasma, dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam
urin.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, S.G. (Ed.), dkk., 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5,


Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta.
Sukandar, Elin Yulinah, Retnosari Andrajati, Jeseph I Sigit, I Ketut Adnyana,
dan Kusnandar. ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta. 2008.
http://dewa-api.blogspot.com/2013/08/fungsi-obat-lansoprazole.html
http://learnpharmacia.blogspot.com/2011/09/dispepsia-drugs-proton-pumpinhibitor.html
http://www.farmakita.com/2010/05/lansoprazole.html

Anda mungkin juga menyukai