Anda di halaman 1dari 18

Aspirin versus plasebo pada

kehamiln dengan risiko tinggi


pre-eklampsia prematur
Leny Suardi
Journal Reading Tahap 1A
PPDS Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK Universitas Lambung Mangkurat – RSUD Ulin

Pembimbing:
dr. Bambang Abimanyui, SpOG(K)
Daniel L. Rolnik, M.D, dkk., Aspirin versus Placebo in Pregnancies at High Risk for Preterm Preeclampsia n
nejm.org August 17, 2017. vol. 377 no. 7
Latar Belakang

 Preeklampsiamerupakan merupakan suatu


komplikasi pada kehamilan yang dapat
membahayakan  terjadinya kelahiran
premature hingga menyebabkan kematian baik
janin maupun ibunya.

 Masih belum pasti apakah asupan aspirin dosis


rendah selama kehamilan menurunkan risiko
kelahiran premature pada preeklampsia
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2016|BAB V KESEHATAN KELUARGA hal 118
 Katagori Hipertensi kehamilan
1. Preeklamsia-eklamsia
2. Hipertensi kronik adalah peningkatan tekanan
darah sebelum kehamilan 20 minggu
3. Hipertensi konik superimpose Preeklamsia
merupakan hipertensi kronis yang yang
memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai
tanda tanda preeklamsi
4. Hipertensi gestational adalah peningkatan
tekanan darah setelah kehamilan 20 minggu
tanpa ada proteinuria atau disertai tanda tanda
preeklamsia

ACOG 2013
Patogenesis Preeklamsia
Mengapa Aspirin?
 Th 1979 konsumsi aspirin secara teratur resiko rendah
preeklamsia

30 penelitian :
50-150 mg aspirin perhari menurunkan insiden
preeklamsia 10 %.

Pemberian aspirin usia16 minggu 


m↓penurunan kejadian preeklampsia,
m↓ pertumbuhan janin terhambat,
m↓kematian perinatal.
Pemberian terapi > 16 minggu tidak memberikan hasil yang
signifikan.

ACOG th 2013 merekomendasikan Terapi profilaksis aspirin dosis


rendah antara 60 hingga 81 mg per hari untuk wanita yang
memiliki risiko tinggi terjadinya preeklampsia.
Penelitian terbaru  double-blind membandingkan efek
pemberian aspirin dosis 150 mg per hari dibandingkan dengan
plasebo
METODE

o Uji coba double-blind, plasebo terkontrol dosis 150


mg/hr
o Diberikan sejak usia 11- 14 mgg sd 36 mgg pada
wanita beresiko tinggi preeklamsia prematur.
o Uji coba 13 RS bersalin di Inggris, Spanyol, Italia,
Belgia, Yunani dan Israel
o Uji Combined Multimarker Screening and
Randomized Patient Treatment With (ASPRE )
aspirin dosis 150 mg /hr dilakukan usia 11-14 mgg
sd 36 mgg  insidensi preeklmasia prematur
separuh dari plasebo
 Tablet aspirin dan plasebo diproduksi oleh actavis
Inggris , dikemas diberi label disimpan dan
didistribusikan oleh Mawdsley-Brooks, partisipan
diresepkan produk uji coba untuk mengkonsumsi
1 tab/mlm dan berhenti mengkonsumsi pada usia
kehamilan 36 mgg atau padaa saat kelahiran.
 Kepatuhan partisipan konsumsi aspirin dicatat
pada kunjungan klinis
Skrining kehamilan : Inklusi : Eklusi :
• pengukuran usia o Wanita hamil o Sakit berat
kehamilan, tunggal hidup o Kelainan janin
• Pengukuran Faktor o Wanita Usia 18 th / o Gangguan kesadaran
pertumbuhan lebih o gangguan mental
plasenta o Memiliki risiko tinggi berat, abnormalitas
• Usg doppler terjadinya fetus yang berat pada
transabdominal preeklampsia saat skrinning
~screening o gangguan perdarahan,
o usia kehamilan 11 penderita ulkus
dan 14 minggu ~ peptikumHipersensitive
usia kehamilan 36 terhadap aspirin
minggu. o Pengguna obat
o Kriteria antiinflamasi nonsteroid
jangka panjang
o Pengguna aspirin
sebelum skrining
o sedang dalam
penelitian penggunaan
obat lain dalam 28 hari
sejak sebelum skrinning.
Tolak ukur atau luaran utama 
o terjadinya kejadian persalinan dengan
preeklampsia sebelum usia 37 minggu.
o kejadian tambahan yang terjadi sebelum usia 34
minggu, 37 minggu dan setelah 37 minggu,
kematian atau komplikasi pada neonates,
o terapi yang perlu diberikan pada neonates
(akibat komplikasi atau kondisi yang lain terjadi)
serta neonatus dengan berat badan lahir rendah.
Outcome Kelompok Kelompok Odd ratio (95% atau
aspirin plasebo 99% CI)*
(N = 798) (N = 822)

Lahir mati atau kematian – jumlah (%)


Seluruh lahir mati atau kematian 8 (1,0) 14 (1,7) 0,9 (0,19-1,85)
Dengan pra-eklampsia atau status usia kehamilan kecil 5 (0,6) 8 (1,0) 0,65 (0,15-2,90)

Tanpa pra-eklampsia atau status usia kehamilan kecil 3 (0,4) 6 (0,7) 0,51 (0,08-3,19)
Dengan terlepasnya plasenta atau perdarahan 0 2 (0,2) 0,00 (0,00-∞)
Tanpa terlepasnya plasenta atau perdarahan 8 (1,0) 12 (1,5) 0,69 (0,21-2,28)
Kematian atau komplikasi – jumlah (%)
Apapun 32 (4,0) 48 (5,8) 0,69 (0,37-1,27)
Keguguran, lahir mati, atau kematian 19 (2,4) 26 (3,2) 0,76 (0,36-1,68)
Perdarahan intraventrikular derajat ≥ II 2 (0,3) 1 (0,1) 2,23 (0,09-52,70)
Sepsis diperkuat dengan bakteremia pada kultur 3 (0,4) 6 (0,7) 0,52 (0,08-3,32)
Anemia akibat transfusi darah 5 (0,6) 11 (1,3) 0,47 (0,11-1,92)
Sindrom distres saluran pernapasan yang dirawat menggunakan 11 (1,4) 22 (2,7) 0,53 (0,20-1,40)
surfaktan dan ventilasi
Enterokolitis nekrotizing akibat pembedahan 2 (0,3) 1 (0,1) 2,10 (0,09-49,54)
Terapi – jumlah (%)
Apapun 55 (6,9) 60 (7,3) 0,97 (0,58-1,60)
Dimasukkan dalam unit perawatan intensif 48 (6,0) 54 (6,6) 0,93 (0,55-1,59)
Ventilasi menggunakan tekanan jalur udara positif atau intubasi 37 (4,6) 46 (5,6) 0,85 (0,47-1,52)

Pertumbuhan janin buruk – jumlah/total jumlah (%)*


Berat lahir < persentil ketiga 57/785 (7,3) 63/807 (7,8) 0,92 (0,57-1,51)

Berat lahir < persentil kelima 82/785 96/807 0,86 (0,57-1,51)


(10,4) (11,9)
Berat lahir < persentil kesepuluh 148/785 187/807 0,77 (0,56-1,06)
(18,9) (23,2)
Kesimpulan
 Berdasarkan penelitian tersebut, pemberian
aspirin dosis 150 mg per hari yang dimulai
sejak usia kehamilan 11 hingg 14 minggu
menurunkan risiko kejadian preeklampsia
preterm pada wanita hamil janin tunggal
yang memiliki risiko tinggi terjadinya
preeklampsia preterm
 kejadian tidak diharapkan pada terapi
aspirin tidak berbeda bermakna
dibandingkan mereka yang tidak
mendapatkan terapi aspirin.

Anda mungkin juga menyukai