Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS

(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENGERTIAN Upaya mempertahankan kondisi stabil pada bayi pascaresusitasi
yang berpegang pada prinsip STABLE, yaitu:
Sugar and Safe care (kadar gula darah dan perawatan yang aman)
Temperature (suhu tubuh)
Airway (jalan napas)
Blood pressure (tekanan darah)
Lab work (pemeriksaan laboratorium)
Emotional support (dukungan emosi).
TUJUAN Membuat bayi baru lahir stabil dalam waktu selambat-lambatnya 1
jam sesudah lahir
KEBIJAKAN Rekomendasi No.: 005/Rek/PP IDAI/V/2014 tentang Resusitasi dan
Stabilisasi neonatus
PROSEDUR 1. Sugar and Safe care (kadar gula darah dan perawatan yang
aman)
 Kadar gula darah pada bayi baru lahir harus senantiasa
diupayakan dalam rentang normal (50-110 mg/dL)
 Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan dalam 30-60 menit
setelah lahir dan jika bayi menunjukkan tanda-tanda
hipoglikemia, antara lain jitteriness, iritabilitas, hypotonia,
letargi, menangis lemah atau melengking, hipotermia,
refleks hisap buruk, takipnea, sianosis, apnea atau kejang
 Pemeriksaan dapat diulang 1-3 jam sesuai hasil
pemeriksaan kadar gula darah dan kondisi bayi
 Jika kadar gula darah menetap dalam rentang normal maka
frekuensi pemeriksaan dapat dikurangi atau dihentikan
 Pemeriksaan dengan strip gula darah (glukostik) atau
pemeriksaan laboratorium
 Hasil pemeriksaan kadar gula darah yang rendah pada strip
sebaiknya dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium,
namun terapi tidak boleh ditunda hingga hasil pemeriksaan
PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
laboratorium selesai
 Apabila bayi sakit dan dipuasakan, kadar gula darah <50
mg/dL:
- Berikan bolus D10% sebanyak 2 mL/kgBB dengen
kecepatan 1 mL/menit
- Untuk rumatan berikan infus sebanyak 60-80
mL/kgBB/hari (GIR 4,2-5,5 mg/kg/menit)
 Periksa kembali kadar gula darah 15-30 menit setelah
pemberian bolus glukosa atau peningkatan kecepatan infus
glukosa
 Dokumentasi respon terapi
 Apabila kadar gula darah tetap <50 mg/dL, ulangi bolus
D10% 2 mL/kgBB
 Apabila kadar gula darah tetap <50 mg/dL setelah 2 kali
bolus D10%, ulangi bolus dan tingkatkan jumlah glukosa
intravena hingga 100-120 mL/kgBB/hari atau tingkatkan
konsentrasi glukosa intravena menjadi D12,5% atau D15%
 Evaluasi kadar gula darah tiap 30-60 menit hingga kadar
gula darah mencapai >50 mg/dL minimal 2 kali
pemriksaan
 Apabila kadar gula darah >150 mg/dL pada 2 pemeriksaan
berurutan, pikirkan kemungkinan stres atau prematuritas
sebagai penyebab. Kadar gula darah >250 mg/dL yang
tidak membaik memerlukan pemberian insulin
 Cairan >D12,5% harus diberikan melalui akses vena
sentral (dalam keadaan darurat melalui vena umbilikalis)
 Hipoglikemia dapat dihindari dengan mencegah
hipotermia, pemberian minum dini dalam 30-60 menit
setelah lahir yang dilanjutkan minimal tiap 3 jam atau lebih
PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
sering jika bayi mau, dan mulai pemberian infus dekstrosa
10% sebanyak 60 mL/kgBB/hari apabila pemberian nutrisi
secara enteral tidak memungkinkan
2. Temperature (suhu tubuh)
 Suhu normal bayi baru lahir adalah dalam rentang 36,5-
37,5˚C yang diukur di aksila selama 3 sampai 5 menit atau
sampai termometer berbunyi jika menggunakan
termometer digital.
 Pemantauan suhu perlu dilakukan tiap 15-30 menit
hingga suhu berada pada rentang normal dan minimal
setiap jam sampai bayi dipindahkan
 Upaya pencegahan hipotermia:
- Menaikkan suhu ruangan menjadi 25-28˚C
- Meletakkan bayi di bawah infant warmer saat resusitasi
atau tindakan
- Menghangatkan benda yang akan bersentuhan dengan
bayi (tempat tidur, stetoskop, topi, selimut, sarung
tangan)
- Mengenakan topi pada bayi
- Bungkus bayi BBL<1500 gr dengan plastik bening dari
kaki hingga setinggi leher bayi
- Jauhkan dari AC, kipas angin, jendela terbuka, dan
pintu
- Memberikan oksigen yang telah dihangatkan dan
dilembabkan
- Menghangatkan inkubator terlebih dahulu sebelum
meletakkan bayi di dalamnya
- Menggunakan inkubator transport yang telah
PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
dihangatkan atau kontak kulit dengan kulit (jika tidak
tersedia inkubator transport) saat memindahkan bayi
dari ruang bersalin ke ruang perawatan
- Prosedur rewarming harus dilakukan pada bayi yang
mengalami hipotermia: menggunakan inkubator atau
infant warmer, kecepatan rewarming tidak lebih dari
0,5˚C/jam untuk menghindari vasodilatasi mendadak
dan hipotensi, pantau laju dan irama denyut jantung,
tekanan darah, laju dan usaha napas, saturasi oksigen,
status asam basa jika memungkinkan, dan kadar gula
darah
3. Airway (jalan napas)
 Menjaga patensi jalan napas yang baik dengan
menggunakan Continuous Positive Airway Pressure
(CPAP) untuk bayi yang retraksi atau merintih sejak di
kamar bersalin.
 Oksigen tambahan diberikan dengan mencampur oksigen
dan udara (blended oxygen) dan mengatur konsentrasi
oksigen berdasarkan panduan oksimetri dengan target
saturasi oksigen 88-92%.
4. Blood pressure (tekanan darah)
 Penilaian sirkulasi bayi baru lahir yang baik dilihat dari
beberapa parameter yaitu 1) denyut jantung 120-160
x/menit, 2) pulsasi arteri radialis kuat dan teratur, 3) akral
hangat, dan 4) capillary refill time < 3 detik
5. Lab work (pemeriksaan laboratorium)
 Blood count: darah lengkap, termasuk hitung jenis
leukosit
PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
 Blood culture: dengan teknik steril, dalam jumlah cukup,
dan sebelum pemberian antibiotik
 Blood glucose: kadar gula darah diperiksa dini dan pantau
dengan ketat sesuai indikasi
 Blood gas: dilakukan pada bayi dengan distres napas atau
riwayat syok
6. Emotional support (dukungan emosional)
Dukungan bagi orang tua/keluarga diberikan sejak awal hingga
bayi menjalani perawatan:
 Mengijinkan ibu melihat bayi
 Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi dan memanggil
bayi dengan nama yang sudah dipersiapkan oleh keluarga
 Mengambil foto dan jejak kaki bayi
 Menawarkan dukungan dari pihak lain seperti kerabat atau
pemuka agama
 Memberikan penjelasan secara sederhana namun akurat
kepada orang tua mengenai keadaan bayi dan rencana tata
laksana
 Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk bertanya
mengenai keadaan bayi
 Melibatkan orang tua dalam perawtan bayi dan
pengambilan keputusan terkait tata laksana

UNIT TERKAIT IGD, ruang bersalin, kamar operasi


PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENATALAKSANAAN PASCARESUSITASI NEONATUS
(STABLE)

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
5
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP

Anda mungkin juga menyukai