Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENGERTIAN Sindrom klinis penyakit sistemik akibat infeksi yang terjadi dalam
satu bulan pertama kehidupan.
Sesuai dengan patogenesis dibedakan menjadi:
- Sepsis neonatorum awitan dini, terjadi pada <72 jam pertama,
tanda distres pernapasan lebih mencolok, organisme penyebab
penyakit didapat dari intrapartum, atau melalui saluran genital
ibu
- Sepsis neonatorum awitan lambat, umumnya terjadi setelah
bayi berumur ≥72 jam. Bakteri penyebab sepsis dan meningitis,
termasuk yang timbul sesudah lahir yang berasal dari saluran
genital ibu, kontak antarmanusia atau dari alat-alat yang
terkontaminasi (sepsis nosokomial).

TUJUAN Melakukan tata laksana yang tepat dan pilihan antibiotik pada
sepsis neonatorum
KEBIJAKAN Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2013
Micormedex NeoFax Essential 2014
PROSEDUR 1. Dokter jaga konsultasi kepada SpA untuk terapi sepsis
neonatorum
2. Dasar melakukan pengobatan adalah daftar tabel 1 (temuan
dugaan sepsis). Pada dugaan sepsis pengobatan ditujukan pada
temuan khusus (misalnya kejang), serta dilakukan pemantauan.
3. Antibiotik
Lini pertama:
Ampisilin 50 mg/kgBB/12 jam iv dan Gentamisin 5
mg/kgBB/24 jam untuk bayi aterm usia 0-7 hari.
Apabila terjadi meningitis:
Usia 0-7 hari: Ampisilin 200-300 mg/kgBB/hari dibagi tiap 8
jam iv
Usia ≥8 hari: Ampisilin 300 mg/kgBB/hari dibagi tiap 6 jam
Atau Ampisilin-Sulbaktam dosis sama dengan ampisilin dan
gentamisin.
PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
Lini kedua:
Sesuai dengan kultur darah/cairan serebrospinal. Jika tidak ada
hasil kultur/kultur tidak dapat dilakukan/tidak ditemukan
organisme dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi setelah 48
jam antibiotik lini pertama, maka diberikan antibiotik lini
kedua secara empiris, yaitu sefalosporin generasi ketiga
(ceftazidime, cefoperazone) dan gentamisin dilanjutkan atau
dikombinasi dengan amikasin/metronidazole. Jika disertai
dengan meningitis, maka antibiotik diberikan dengan dosis
meningitis selama 14 hari untuk kuman gram positif, dan
selama 21 hari untuk kuman gram negatif. Lanjutan terapi
berdasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium
serial (CRP, darah lengkap)

Cefotaxim: 50 mg/kgBB/dosis iv
Ceftazidim: 30 mg/kg/dosis iv
PMA/ Postnatal Interval
postmenstrual age (hari) (jam)
(minggu)
≤29 0-28 12
>28 8
30-36 0-14 12
>14 8
37-44 0-7 12
>7 8
≥45 Semua usia 6

Cefoperazone:
Usia 0-7 hari: 50-200 mg/kgBB/hari dibagi tiap12 jam
Usia ≥8 hari: 50-200 mg/kgBB/hari dibagi tiap 6-8 jam

Lini ketiga:
Jika tidak ada hasil kultur/kultur tidak dapat dilakukan/tidak
PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
ditemukan organisme dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi
setelah 48 jam antibiotik lini kedua, maka diberikan antibiotik
secara empiris, yaitu meropenem dan/atau ditambahkan
amikasin.
Dosis meropenem pada meningitis bakterialis: 40
mg/kgBB/dosis
Usia gestasi <32 minggu dan <14 hari pascalahir: setiap 12 jam
Usia gestasi <32 minggu dan ≥14 hari pascalahir: setiap 8 jam
Usia gestasi ≥32 minggu: setiap 8 jam

4. Respirasi
Menjaga patensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk
mencegah hipoksia. Pada kasus tertentu mungkin dibutuhkan
ventilator mekanik.
5. Kardiovaskuler
Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan serta
lakukan pemantauan tekanan darah (jika tersedia fasilitas) dan
perfusi jaringan untuk mendeteksi dini adanya syok. Pada
gangguan perfusi dapat diberikan volume expander (NaCl
fisiologis, darah, atau albumin, tergantung kebutuhan)
sebanyak 10 mL/kgBB dalam waktu setengah jam, dapat
diulang 1-2 kali. Jangan lupa untuk melakukan monitor
keseimbangan cairan. Pada beberapa keadaan mungkin
diperlukan obat-obat inotropik seperti dopamin atau
dobutamin.
6. Hematologi
Tranfusi komponen jika diperlukan, Fresh Whole
Blood/Whole Blood jika terjadi kehilangan darah akibat
perdarahan masif dan transfusi komponen belum tersedia.
Untuk DIC (trombositopenia, PT memanjang) sebaiknya
diberikan Fresh Frozen Plasma 10 mL/kgBB, Vitamin K,
suspensi trombosit, dan kemungkinan transfusi tukar.
7. Tunjangan nutrisi adekuat
PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
Nutrisi parenteral parsial maupun total
8. Manajemen khusus
- Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit
penyerta serta komplikasi yang terjadi (misalnya gangguan
metabolik hipo dan hiperglikemia, asidosis metabolik,
hemtologi, respirasi, gastrointestinal, kardiorespirasi,
hiperbilirubinemia, kejang)
- Transfusi tukar dilakukan jika tidak terdapat perbaikan
klinis dan laboratorium setelah pemberian antibiotik
adekuat.
UNIT TERKAIT IGD, Perinatologi, NICU
PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

No. Dokumen Revisi Halaman

01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
4
Ditetapkan
STANDAR Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP

Anda mungkin juga menyukai