Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA/

BRONKOPNEUMONIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Februari 2017

Halaman : 1 dari 2
PEMERINTAH KAB. dr. Hj. RiskaSusanti
MEMPAWAH 19770127 200701 2 010

Pneumonia dan bronkopneumonia adalah suatu peradangan / inflamasi parenkim paru, distal
dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkioluss respiratorius dan alveoli, serta
Pengertian
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat, disebabkan
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, atau parasit).
Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia dan
Tujuan
bronkopneumonia.
Surat keputusan kepala puskesmas rawat inap sungai pinyuh Nomor 00 tahun 2017 tentang
Kebijakan
pemberian Layanan Klinis.
1. Dinas kesehatan kota yogyakarta. Panduan pengobatan di puskesmas kota yogyakarta
revisi I. Yogyakarta. 2012.
Referensi
2. Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga), apakah
batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang disertai darah, sesak napas,
demam tinggi, nyeri dada.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang sesuai.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
4. Jika diperlukan, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differensial diagnosis berdasarkan hasil
anamnesa, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang (jika diperlukan).
Prosedur
a. Anamnesa : trias pneumonia (batuk, demam, sesak).
b. Hasil pemeriksaan terlihat tanda-tanda : suhu meningkat, nadi cepat,
respirasi meningkat, napas cuping hidung, kadang sianosis, retraksi
interkostalis.
Kriteria pneumonia pada balita :
Terdapat tarikan pada dinding dada atau respirasi:
Umur < 2 tahun : 60 x/menit
Umur 2-12 bulan : 50 x/menit
Umur 1-5 tahun : 40 x/menit
c. Pemeriksaan paru : inspeksi (bagian yang sakit tertinggal waktu
PNEUMONIA/
BRONKOPNEUMONIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Februari 2017

Halaman : 2 dari 2
PEMERINTAH KAB. dr. Hj. RiskaSusanti
MEMPAWAH 19770127 200701 2 010

bernapas), palpasi (fremitus taktil dapat meningkat), auskultasi (suara


napas bronkovesikular sampai bronkial, mungkin disertai ronki basah
halus atau ronki basah kasar).
d. Angka leukosit (leukosis 10.000-15.000 /mm3), hitung jenis leukosit
(pergeseran ke kiri, netrofil batang tinggi).
6. Jika diperlukan petugas memberikan terapi simtomatik dengan :
Antipiretik
Parasetamol Dewasa : 500 mg tiap 6-8 jam
Anak : 10 mg/kgBB tiap 6-8 jam
Ibuprofen Dewasa : 200-400 mg tiap 6-8 jam
Anak :
1-6 bulan : 5 mg/KgBB
6-2 tahun : 50 mg tiap 6-8 jam
2-7 tahun : 100 mg tiap 6-8 jam
>7 tahun : 200 mg tiap 6-8 jam
(maks 40 mg/KgBB/hari)
Ekspektoran, Mukolitik
Ambroksol (30 mg) Dewasa : 60-120 mg/hari terbagi 2-3 kali
Anak :
< 2 tahun : 7,5 mg tiap 12 jam
2 5 tahun : 7,5 mg tiap 8-12 jam
6 12 tahun : 15 mg tiap 8-12 jam
Gliseril Guaicolat (100 mg) Dewasa : 200-400 mg tiap 4 jam
Antibiotik
Amoksisilin Dewasa : 3 x 250-500 mg
Anak : 20-40 mg/hari dalam 3 dosis
Kotrimoksasol Dewasa : 2 x 960 mg
Bayi dan anak-anak :
6 mgg 5 bln : 2 x 120 mg
6 bln - 5 tahun : 2 x 240 mg
6 12 tahun : 2 x 480 mg
Siprofloksasin Dewasa : 2 x 500 mg
(tidak boleh digunakan pada anak < 18 tahun)

7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya untuk


istirahat di tempat tidur, minum secukupnya, pencegahan rekurensi, pola hidup
sehat, tidak merokok.
PNEUMONIA/
BRONKOPNEUMONIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Februari 2017

Halaman : 3 dari 2
PEMERINTAH KAB. dr. Hj. RiskaSusanti
MEMPAWAH 19770127 200701 2 010

8. Jika ada indikasi, petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang


lebih tinggi (rumah sakit) :
a. Dewasa : laju napas > 30 x/menit dan tekanan darah sistolik < 90
mmHg, diastolik < 60 mmHg.
b. Anak-anak : pneumonia berat, dengan tanda bahaya ( krjang, penurunan
kesadaran, tidak bisa minum), post morbili, KKP (kurang kalori protein)
berat.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientri.
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa, dan terapi yang
sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus.

Unit Terkait Unit BP-Umum

Rekaman historis perubahan

No. Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai