Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

NomerRevisi
Nomer Dokumen Halaman
-
RSUD SPO/SKP/275/2018 1/3
LIMPUNG
Ditetapkan,
Direktur RSUD Limpung
TanggalTerbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. ANY RUSYDIANI, M.Kes
NIP. 19751204 200501 2 012

Penatalaksanaan Sepsis neonatorum adalah langkah perawatan


PENGERTIAN dan pengobatan infeksi sistematik pada neonatus. Penyakit ini
dapat disebabkan oleh bakteri Gram ( + ) maupun ( - ) dan virus.

Sebagai acuan petugas rumah sakit dalam melakukan


TUJUAN
penatalaksanaan sepsis neonatorum

SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah LIMPUNG Nomor


KEBIJAKAN 445.13.02/SK/130/IX/2018 tentang Panduan Pelayanan PONEK 24
Jam di RSUD LIMPUNG
1. Cuci tangan
2. Ucapkan salam
3. Beri informasi dan edukasi kepada orang tua / keluarga
tentang prosedur tindakan
4. Pakai Alat Pelindung Diri (hanscoond,Masker,
PROSEDUR
Apround/celemek)
5. Pasang jalur IV dan berikan cairan IV dengan dosis rumatan.
6. Jangan memberi minum bayi selama 12 jam pertama.
7. Ambil sampel darah dan kirim ke laboratorium untuk
pemeriksaan darah rutin, gula darah, elektrolit

PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM


Nomer Dokumen NomerRevisi Halaman
SPO/SKP/275/2018
- 2/3
RSUD
LIMPUNG
8. Bila bayi kejang, opistotonus, atau ubun – ubun besar
menonjol , lakukan penanganan kejang.
9. Bila kadar hemoglobin kurang 12 g/dl ( hematokrit kurang
dari 36 % ), beri tranfusi darah.
10. Bila bayi tidak menderita meningitis, beri antibiotik sesuai
dengan Pedoman yang ada, tunggu hasil kultur darah dan
sensitivitas dan nilai kondisi bayi secara ketat tiap hari untuk
melihat perkembangannya.
a. Bila keadaan bayi membaik sesudah pengobatan selama
3 hari, lanjutkan pengobatan sampai 5-7 hari
b. Bila keadaan bayi tidak membaik setelah pengobatan
selam 3-5 hari :
 Bila kultur darah positif, ganti antibiotika sesuai
dengan hasil kultur dan sensitivitas, diobati sampai
Prosedur
dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali dijumpai
perbaikan.
 Bila kultur darah tidak dapat dilakukan atau bila
organisme tidak dapat di identifikasi, hentikan
ampisilin dan berikan sefotaksim dan gentamisin
sampai dengan tujuh hari terhitung sejak pertama kali
dijumpai perbaikan. Bila memungkinkan ambil sampel
darah untuk pemeriksaan kultur darah dan sensitivitas
ulang kedua.
c. Bila setelah pemberian antibiotik kedua selama 5-7 hari
keadaan tetap tidak membaik :
 Bila kultur darah positif, ganti antibiotik sesuai dengan
hasil kultur dan sensitivitas, diobati sampai dengan
tujuh hari terhitung sejak

PENATALAKSANAAN SEPSIS NEONATORUM

Nomer Dokumen NomerRevisi Halaman


SPO/SKP/275/2018 - 3/3
RSUD
LIMPUNG
pertama kali dijumpai perbaikan.

 Bila kultur darah tidak dapat dilakukan atau bila


organisme tidak dapat di identifikasi, hentikan sefotaksin
dan gentamisin, ganti dengan sefalosporin generasi
ketiga (?) sampai dengan tujuh hari terhitung sejak
pertama kali dijumpai perbaikan.
d. Anjurkan bayi untuk menyusu ASI setelah 12 jam
pengobatan dengan antibiotika, atau bila bayi mulai
menunjukan perbaikan . menggunakan salah satu cara
alternatif pemberian minum.
Prosedur e. Setelah selesai pengobatan antobiotika, amati bayi
selama 24 jam berikutnya.
7. Bila bayi tetap baik selama pengamatan 24 jam dan minum
dengan baik serta tidak dijumpai masalah lain yang
memerlukan perawatan di rumah sakit, maka
Ulangi lagi manajemen infeksi/sepsis.
8. Ambil sampel darah, dan periksa kadar hemoglobin dua kali
setiap minggu, selama masa perawatan di rumah sakit dan
sekai lagi sebelum pulang. Bila kapan saja dijumpai kadar
hemoglobin kurang dari 10 g/dl ( hematokrit kurang dari
30% ) , beri tranfusi darah.

Unit Terkait 1. Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai