00 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Ditetapkan SMF ILMU KESEHATAN Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha ANAK Tanggal Terbit Waingapu
dr. Rudi H. Damanik, Sp.Rad
NIP. 19750505 200501 1 018 Frekuensi buang air besar lebih sering dibanding biasanya, perubahan PENGERTIAN konsistensi menjadi lebih cair 1. Mencegah jangan sampai terjadi dehidrasi TUJUAN 2. Mengatasi kasus diare pada neonatus KEBIJAKAN Dilakukan pada semua neonatus yang mengalami diare 1. Gomella TC, Cunningham MD dan Eyal FG. Neonatology: Management, Procedures, On Call Problems, Diseases, and Drugs. Mc Graw Hill, edisi 6, 2009 REFERENSI 2. Kosim MS, Surjono A dan Setyowireni D. Buku Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan, dan Perawat di Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI, 2005 3. Buku Manajemen Terpadu Balita Sakit, Kementerian Kesehatan RI, 2022 1. Dokter memberikan dukungan pada ibu untuk menyusui 2. Perawat memberikan ASI peras dengan disendoki, jika bayi tidak dapat menyusu 3. Dokter memberitahukan pada ibu, jika ibu memberikan makanan atau minuman lain selain ASI, minuman/makanan tersebut harus dihentikan. 4. Perawat memberikan larutan rehidrasi oral, setiap kali diare 5. Dokter menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, atau dengan menggunakan larutan rehidrasi oral sebanyak 20ml diantara pemberian ASI dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum, jika bayi dapat menyusu 6. Perawat memasang pipa lambung dan berikan cairan oralit 20 ml melalui pipa, jika bayi tidak dapat menyusu dengan baik 7. Perawat memberikan ASI peras dan kemudian ASI dan oralit diberikan secara stimultan, bila tidak cukup PROSEDUR/ 8. Jika tidak ada ASI, Perawat memberikan larutan rehidrasi oral 20ml TATALAKSANA yang sudah diencerkan, dengan perbandingan 1:3. 9. Jika bayi tidak dehidrasi, perawat memberi ASI lebih sering dan lebih lama 10. Jika bayi menunjukkan tanda dehidrasi atau sepsis: Perawat memasang jalur intravena, sementara bayi masih menyusu jika memungkinkan Dokter memberikan larutan NaCl 0,9% 30 ml/kgBB dalam satu jam, kemudian dilanjutkan dengan 70 ml/kgBB dalam lima jam. 11. Dokter melakukan pemantauan dan penilaian dalam 5 jam kemudian 12. Dokter memberikan cairan dosis rumatan sesuai umur, jika bayi telah terehidrasi dan tidak diare lagi 13. Jika bayi telah terehidrasi tapi masih diare, dokter dan perawat menambahkan cairan rumatan dengan 10 ml setiap kali diare dan sesuaikan volume cairan yang diberikan 14. Dokter melakukan kaji ulang kembali setelah 12 jam. DOKUMEN TERKAIT Rekam medis UNIT TERKAIT Instansi Perinatologi, NICU