Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

Alda Auliah (220103)


“Teori Nur Magfirah (220126)

Florence Tagari (220144)

Ade Irma Indriyani(220101)


Nigtingale” Nurul Hidayah (220131)
Latar belakang teori Florence Nigtingale

Florence Nightingale lahir tanggal 12 Mei


1820 di Florence, Italia, dalam suatu
perjalanan panjang keliling Eropa. Nama
depannya, Florence merujuk kepada kota
kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau
Florence dalam bahasa Inggris.

Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat ia mendengar
suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas. Pada saat itu
Florence berusia tujuh belas tahun. Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837
dia menulis di buku hariannya tentang pengalamannya itu dengan judul
“Tuhan berbicara padaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi
pelayanan apa?”
Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat
bersukacita bukan karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi
merasa bersemangat saat ia merawat keluarga-keluarga miskin yang
hidup di gubuk gubuk sekitar rumah keluarganya serta ia sangat
gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik dan rumah sakit.

Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan


Florence untuk berkarir sebagai perawat mendapat tantangan
keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan dengan jalur yang
hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski
mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini,
juga tidak ingin Florence menjadi perawat. Karena pada masa itu,
pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang
hina.
Adapun alasannya adalah sebagai berikut :
1. Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga
tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi,
2. Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam
keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang
kurang sopan untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien
memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di rumah
sakit dengan tidak sopan (tidak senonoh),
3. Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada
perempuan karena alasan-alasan di atas,
4. Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak
dibandingkan menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat.
Paradigma dan Kerangka Konsep

Manusia

Lingkungan

Kesehatan

Keperawatan
Definisi keperawatan menurut Florence Nightingale

Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu


dari keperawatan modern”. Meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi
kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk
menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari
factor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara
alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan.
Konsep Mayor
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup),

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik


keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui
proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep
Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.
A. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence
Nightingale:
1. Lima komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:

Peredaran hawa baik Cahaya yang memadai

Kehangatan yang cukup Pengendalian kebisingan

Pengendalian effluvia
(bau yang berbahaya)
b. 12 macam komponen umum dalam Teori Florence
Nightingale:

1. Kesehatan rumah
2. Ventilasidan pemanasanVentilasi
3. Cahaya
4. Kebisingan
5. Variasi keanekaragaman
6. Kebersihan kamar dan halaman
7. Kebersihan pribadi
8. Pengambilan nutrisi dan makanan
9. Obrolan, harapan dan nasehat
10.Pengamatan orang sakit
B. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan
Beberapa Konsep:
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan

a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan


kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik
untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi
lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar)
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses
keperawatan

Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale
lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan
sosial).

Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan
lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.
C. Hubungan Teori Florence Nightingale
Dengan Teori-teori Lain
1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya
sendiri.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik)
ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori
Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai
udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman.

4. Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus
ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir.
Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses
Keperawatan

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang


diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama
dalam menentukan penyembuhan pasien

Udara segar Kebersihan

Air bersih Cahaya


Kelebihan dan kelemahan
A. Kelebihan teori Florence Nigtingale

1. Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia keperawatan.
2. Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam kontek
keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
3. Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat.
4. Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan hidup
dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
5. Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan
Y.M.E.Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata
untuk kesembuhan pasien.
b. Kelemahan teori Florence Nigtingale

1. Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan


kemampuannya.
2. Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan
disepelekan oleh banyak orang.
3. Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses
pelayanan dan perkembangannya saat itu.
4. Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai