(Biological theory)
Disusun oleh :
Mojokerto
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Tugas ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Tugas ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan Tugas ini dari awal sampai akhir.
Kata pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan masalah..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Aging.................................................
B. Definisi aging........................................
C. Mekanisme pada aging..................................
D. Teori teori proses menua..............................
E. Aspek psikologis akibat lanjut usia...................
F. Kepribadian intelektual dan sikap.....................
G. Batasan tua atau lanjut usia..........................
H. Kondisi Fisiologis Dan Patologis Pada Lanjut
Usia .....................
I. Terjadinya Penuaan Dini Pada Sebagian
Manusia .......................
J. Fakta Ilmiah Tentang
Kulit ..........................................................
K. Proses Penuaan
Kulit ............................................................
........
L. Usaha Pencegahan Penuaan
Dini ..................................................
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi fisik dan psikis dewasa akhir dan lansia?
2. Bagaimana proses penuaan dapat terjadi pada seorang manusia?
3. Penyakit apa saja yang rentan terjadi pada manusia pada saat lansia sebagai bagian dari
proses penuaan?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aging
Aging atau penuaan bukan hanya proses menjadi tua. Penuaan adalah apa yang
membuat “tua tidak sebaik baru” dan ketika laju kegagalan meningkat bersamaan
dengan peningkatan usia, orang menjadi sakit, lemah, dan kadang sekarat (Gavrilov,
2004). Aging atau penuaan secara praktis dapat dilihat sebagai suatu penurunan
fungsi biologik dari usia kronologik. Aging tidak dapat dihindarkan dan berjalan
dengan kecepatan berbeda, tergantung dari susunan genetik seseorang, lingkungan
dan gaya hidup, sehingga aging dapat terjadi lebih dini atau lambat tergantung
kesehatan masing-masing individu (Fowler, 2003).
B. Definisi Aging
Definisi aging menurut A4M (American Academy of Anti-Aging Medicine)
adalah kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging
normal disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah
dengan intervensi kedokteran yang tepat (Klatz, 2003). Webster’s New World
Dictionary mendefinisikan aging sebagai proses menjadi tua atau menunjukkan
tanda-tanda menjadi tua. Kenyataannya aging dapat dibagi menjadi dua konsep yang
berbeda, yaitu : usia kronologis dan usia biologis. Pada saat merayakan hari ulang
tahun (merayakan usia kronologis), kadang benar bahwa penampilan sistem tubuh
seseorang, dari fungsi mental hingga penampilan seksual sampai kekuatan fisik, lebih
baik atau lebih buruk dari yang diperkirakan jika dibandingkan dengan orang yang
seusianya (ini adalah contoh usia biologis) (Goldman dan Klatz, 2007; Pangkahila,
2007).
C. Mekanisme Pada Aging
Proses penuaan ditandai penurunan energi seluler yang menurunkan kemampuan
sel untuk memperbaiki diri. Terjadi dua fenomena, yaitu penurunan fisiologik
(kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) dan peningkatan penyakit (Fowler,
2003). Menurut Fowler (2003), aging adalah suatu penyakit dengan karakteristik yang
terbagi menjadi 3 fase yaitu :
1. Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)
Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH),
dan estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA
mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan
berlebihan radiasi ultraviolet dari matahari. Kerusakan ini biasanya tidak
tampak dari luar. Individu akan tampak dan merasa “normal” tanpa tanda dan
gejala dari aging atau penyakit. Bahkan, pada umumnya rentang usia ini
dianggap usia muda dan normal.
2. Fase Transisi (usia 35-45 tahun)
Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan
massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta
komposisi lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi
insulin, meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas.
Pada tahap ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman
penglihatan- pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan
pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun.
Tergantung dari gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga
individu mulai merasa dan tampak tua. Radikal bebas mulai mempengaruhi
ekspresi gen, yang menjadi penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk
kanker, arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes.
3. Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)
Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA
(dehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan hormon
tiroid. Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin, dan
mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot
sekitar 1 kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan. Di
antara usia 40 tahun dan 70 tahun, seorang pria kemungkinan dapat kehilangan
20 pon ototnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar 800-
1.000 kalori perhari. Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat sistem
organ yang mengalami kegagalan.
Ketidakmampuan menjadi faktor utama untuk menikmati “tahun emas”
dan seringkali adanya ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sederhana
dalam kehidupan sehari-harinya. Prevalensi penyakit kronis akan meningkat
secara dramatic sebagai akibat peningkatan usia (Fowler, 2007).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teoriteori
biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan mendukung berbagai
definisi mengenai proses menua. Dan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan,
perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan
menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian pendekatan eklektik akan
menghasilkan dasar yang baik saat merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada
klien lansia.
B. Saran
Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap manusia, untuk
menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang yang dapat menghindarinya dan
berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda. Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa
orang ada yang dapat melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar.
Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan. Maka, perawat
yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada berbagai tingkatan usia harus dan wajib
tahu bagaimana konidisi fisiologis pasiennya. Termasuk pada usia lanjut. Semoga makalah ini
dapat menjadi salah satu referensinya. Baik sebagai acuan dalam pembelajaran, ataupun
sebagai pedoman dalam tindakan asuhan keperawatan pada klien usia lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Pringgoutumo, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung Seto. Sutisna
Hilawan (1992), Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI. Gunawan S, Nardho, Dr,
MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I.