1. Tinjauan Kasus
a. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 07 Agustus 2019
Tanggal masuk RS : 06 Agustus 2019
Tempat praktek : Rs Guntur Garut
1) Identitas pasien
Nama : By. A
R.M : 13-76-32
Tempat/tanggal lahir : Garut, 25 Desember 2018
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Pendidikan : Belum Sekolah
Agama : Islam
Pekerjaan : Lainya
Alamat : Kp. Panyingkiran RT/RW: 03/08
Des. Situsaer karang pawitan garut
2) Identitas penanggung jawab
Nama : Rini mulyawati
Hubungan dengan klien : Nenek
Tempat/tanggal lahir : Garut, 17 januari 1963
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Lainya
Alamat : Kp. Panyingkiran RT/RW: 03/08
Des. Situsaer karang pawitan garut
28
29
3) Riwayat Kesehatan
a) Alasan masuk Rumah Sakit
Mencret, mual muntah dan badan lemes
b) Keluhan utama
Mencret
c) Keluhan yang menyertai
Mencret di sertai mual muntah
d) Status kesehatan sekarang
Saat dikaji pada tanggal 07 Agustus 2019 jam 07.00 WIB,
keluarga klien mengatakan tidak ada tanda-tanda rasa nyeri
yang dirasakan oleh klien, keluarga klien mengatakan klien
BAB cair lebih dari 3x, mual muntah 7x, badan klien lemas dan
rewel tidak bisa tidur. Klien BAB setelah diberi asi dan BAB
mencret berkurang saat diberi obat L.bio untuk memperbaiki
fungsi normal saluran pencernaan.
e) Status kesehatan dahulu
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami
penyakit yang diderita saat ini seperti Gastroenteritis Akut
(GEA) disertai BPH.
f) Status kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada
yang menderita penyakit yang sama seperti Gastroenteitis Akut
(GEA) maupun keturunan lainya seperti HIV, asma, dan TBC.
4) Pengkajian Fisik
a) Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
E : 4 (Spontan)
M : 6 (Bergerak spontan)
V : 5 (berbicara mengoceh
Seperti biasa)
Penampilan : Baik
BB sebelum sakit : 7,5 kg
30
c) Mata
(1) Inspeksi
Bentuk bola mata : Bulat, simetris antara bola mata kiri
dan kanan
Kelopak mata : Normal, dapat buka tutup
Konjung tiva : pucat
Sclera : Kemerahan
Kornea : Hitam
Iris : Coklat
Gerakan :-
Lapang pandang :-
(2) Palpasi
Tekanan pada bola mata: Tidak ada nyeri tekan
d) Telingan
(1) Inspeksi
Daun telinga : Simetris antara kanan dan kiri
Membrane tympani : Normal
Liang : Bulat, terdapat bulu-bulu halus
(2) Palpasi
Kartilago : Tidak ada nyeri tekan
Nyeri tekan tragus : Tidak ada nyeri tekan
e) Hidung dan sinus
(1) Inspeksi
Bagian luar : Simetris
Bagian dalam : Terdapat Bulu-bulu halus
Ingus : Ada
Perdarahan : Tidak ada
(2) Palpasi
Septum : Tidak ada nyeri tekan
Sinus : Tidak ada nyeri tekan
f) Mulut
(1) Inspeksi
Bibir : Simetris bawah dan atas
32
Gigi :-
Gusi :-
Lidah : Bersih
Membrane mukosa : Kering
Faring : Ada
Uvula : Menggantung pada tempatnya
Tonsil : Tidak ada pembengkakan
(2) Palpasi
Pipi : Tidak ada nyeri tekan
Palatum : Bersih
Dasar mulut : Normal, tidak ada nyeri tekan
Lidah : Bersih
(3) Perkusi
Gigi :-
Bau mulut : Tidak bau
g) Leher
(1) Inspeksi
Bentuk leher : Simetris
Warna kulit : Sama dengan kulit sekitar
Bengkak : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Tekanan vena : Tidak ada peninggian
Gerakan : Normal, bisa digerakan
(2) Palpasi
Kelenjar limfe : Normal, tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembengkakan
h) Dada
(1) Inspeksi
Bentuk : Normal
Retrasi : Ada mengembang dan mengempis
Kulit : Sama dengan kulit sekitar
i) Abdomen
(1) Inspeksi
Bentuk : Normal
33
4 5
5 5
b) Ekstremitas bawah
Posisi kaki kiri dan kaki kanan simetris tidak terdapat edema
dapat digerakan kesegala arah dan jari kaki sempurna
34
7) Pola Aktivitas
2 Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 3-4 sehari
Konsistensi Padat Cair
Warna Kuning Kuning
Bau Khas feses Khas feses
Cara Dibantu Dibantu
b. BAK
Frekuensi 2-3x sehari 3-4x sehari
Warna Kuning jernih Kuning keruh
Bau Khas urine Khas urine
Cara dibantu Dibantu
3 Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari Belum pernah
b. Menggosok - -
35
gigi
c. Ganti 2x sehari 1x sehari
pakaian
d. Keramas 2x sehari Belum pernah
e. Cara Dibantu Dibantu
4 Pola istirahat
a. Tidur siang
Frekuensi 2-3 jam 1-3 jam
Kualitas Nyenyak tidak nyenyak
b. Tidur
malam
Frekuensi 11 jam/hari 8-9 jam
Kualitas Nyenyak terjaga
8) Data Penunjang
a) Hasil laboratorium
b) Therapy obat
Tabel 3.3 Therapy obat
36
b. Analisa Data
- klien terlihat
lemas, dan Gangguan
kulit kering kebutuhan cairan
dan elektrolit
2 Ds: Ibu klien Faktor makanan Gangguan
mengatakan klien (ASI) kebutuhan nutrisi
mual muntah
Do:
Gangguan motilitis
- Klien terlihat
usus
lemas
- klien tidak mau
minum ASI Hiperistaltik
Kesempatan usus
menyerap makanan
Inflamasi saluran
pencernaan
Anoreksia
38
Gangguan
kebutuhan nutrisi
3 Ds: Ibu klien Infeksi mukosa Gagguan pola
mengatakan klien lambung istirahat tidur
rewel tidak bisa tidur
Do:
Informasi
- Klien tampak
lemas
- Konjungtiva Nyeri epigastrium
pucat
- Tidurnya Gangguan pola
sering istirahat tidur
terbangun
39
d. Proses keperawatan
e. Catatan perkembangan
2. Pembahasan
46
b. Diagnosa keperawatan
Dalam tinjauan teoritis disebutkan bahwa diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul pada kasus Gasroenteritis Akut adalah :
1) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
output yang berlebihan dengan intake yang kurang.
2) Gangguan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan intake yang tidak
adequat.
3) Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi.
4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB.
5) Gangguan pola istirahat tidur sehubungan dengan mual muntah
Dari uraian di atas, Diagnosa Keperawatan yang ada pada teori tetapi
tidak ada pada kasus adalah Hipertermi sehubungan dengan proses
infeksi dan kerusakan integritas kulit dikarenakan tidak ditemukanya
tanda-tanda hipertermi sehubungan dengan infeksi, dan gangguan
integritas kulit tidak muncul dikarenaka pada saat pengkajian objektif
tidak ditemukan gangguan tersebut.
c. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan, penulis menyusun rencana dengan
pedoman teori untuk menentukan langkah-langkah yang dibuat dalam
menentukan prioritas masalah, menentukan tujuan serta tindakan. Dan
dalam perencanaan penulis tidak mendapat masalah karena penulis
bekerja sama dengan keluarga klien dan perawat ruangan. Adapun
rencana yang dilakukan pada By. A adalah:
48
d. Tahap pelaksanaan
Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat, Secara umum tahap pelaksanaan ini berjalan dengan
lancar. Hal ini dikarenakan faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan
adalah koperatifnya klien, kerjasama keluarga selama implementasi dan
dukungan penuh dari perawat ruangan dan tim kesehatan lainya. Tetapi,
ketersediaan sarana dan prasarana yang ada dirumah sakit tidak cukup
lengkap sehingga selalu meminjam dari ruangan lain ketika malakukan
tindakan.
Adapun yang menjadi hambatan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan ini yaitu, penulis tidak dapat melaksanakan asuhan
keperawatan selama 24 jam karena keterbatasan waktu, sehingga
penulis tidak dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan
sempurna.
e. Tahap evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Selama
melakukan asuhan keperawatan penulis menentukan 3 masalah
keperawatan sehingga masalah tersebut dapat teratasi diantaranya
meliputi gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit, gangguan kebutuhan
nutrisi, dan gangguan pola istirahat tidur.
49
f. Tahap perkembangan
Pada tahap perkembangan diagnosa keperawatan yang teratasi
adalah gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit karena klien sudah
tidak BAB dalam keadaan caira dan BAB kembali normal 3x/hari dalam
keadaan padat, gangguan kebutuhan nutisi karea nafsu makan klien
meningkat (ASI), dan gangguan pola istirahat tidur karena klien sudah
bisa tidur dengan nyenyak. klien pulang dengan ACC dokter pada
tanggal 09 agustus 2019.