Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

“HIPERTENSI ESEFALOPATI”

DISUSUN OLEH :

SELVI AYU ANDINI

CL LAHAN CL INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGGI ILMU KESEHATAN MAKASSSAR

PRODI ILMU KESEHATAN

2023
BAB 1

KONSEP MEDIS

A. Definisi

Hipertensi Ensefalopati (HE) adalah sindrom klinik akut reversibel yang


disebabkan oleh kenaikan tekanan darah secara mendadak sehingga melampaui batas
autoregulasi otak. HE dapat terjadi pada normotensi yang tekanan darahnya mendadak
naik menjadi 160/100 mmHg. Pasien dengan ensefalopati dapat mengalami
kemunduran dalam fungsi kognitif umum, prestasi akademis, fungsi
neuropsikologik.Skor intelegensi pasien yang mengalami ensefalopati juga rendah di
bandingkan anak seusianya. Dari segi prestasi akademis pasien akan mengalami
kesulitan untuk membaca,mengeja, dan aritmatik. Sedangkan fungsi neuropsikologikal
dapatmenjadihiperaktifmaupun autis.

Hipertensi Ensefalopati (HE) adalah keadaan emergency yang membutuhkan


diagnosis dan penanganan yang cepat. Gejalanya dapat menyerupai stroke akute,
meskipun ada banyak perbedaan gejala. HE dapat terjadi pada semua umur, tetapi
biasanya terjadi pada usia muda daripada usia 50 tahun. Adanya Hipertensi akut
dibutuhkan untuk diagnosis, dengan tekanan darah lebih tinggi dari 240/140 mmHg.
Meskipun hipertensi lebih sering terjadi pada stroke akut, ini tidak selalu dengan
derajat yang extrim. Hipertensi berat ini dapat lebih dulu merusak batas normal
autoregulasi cerebrovascular, pengantaran ke cerebral hyperperfusion, bertambahnya
permeabilitas vaskular, dilatasi pembuluh darah cerebral, edema cerebral dan
perdarahan. Infark jarang terlihat.

pada anak karena nilai tekanan darah berbeda berdasarkan usia jenis kelamin tinggi
bada anak dan lingkungan maka di definisi hipertensi didasarkan pada persentil dari
monogram terkait. jika tekanan darah antara persentil ke-90 dan ke 95 + 5 mmhg
adalah hipertensi stadium 1 dan lebih dari persentil ke 99 + 5 mmhg adalah hipertensi
stadium 2.

B. Etiologi
Secara klinis, diagnosis ensefalopati digunakan untuk menggambarkan disfungsi otak
difuse yang disebabkan oleh gangguan faktor sistemik, metabolik,atau toksik.Etiologi
ensefalopati pada anak meliputi penyebab infeksi, toksis (misalnya karbon monoksida,
obat, timah hitam), metabolik dan iskemik.Kelainan dalam struktur anatomi listrik dan
fungsi kimia dapat menyebabkan fungsi mental berubah dan ensefalopati.Keracunan
jaringan otak dan sel-sel juga dapat mempengaruhi fungsi.Racun ini dapat di produksi
dalam tubuh, misalnya dari hati/gagal ginjal, atau mungkin sengaja (keracunan
alkohol/penyalahgunaan narkoba) atau tidak sengaja tertelan (keracunan karbon
monoksida, obat-obatan, zat beracun).Ensefalopati mungkin karena cacat lahir
(kelainan genetik yang meyebabkan struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia
dengan gejala yang di temukan pada saat lahir)
Beberapa contoh penyebab lain ensefalopati :
a. Menular (bakteri, virus, parasit)

b. Anoxic (kekurangan oksigen ke otak, termasuk penyebab trauma)


c. Alcohol (toksisitas alkohol)
d. Hepatik (missal : kanker hati)
e. Uremik (ginjal/gagal ginjal)
f. Perubahan dalam tekanan otak (perdarahan kepala, tumor, abses)
g. Bahan kimia beracun (timbal, merkuri)
h. Penyakit metabolic

C. Klasifikasi
a. Ensefalopati Akibat Infeksi

Infeksi system saraf pusat termasuk didalamnya meningitis, meningioensefalitis,


ensefalitis, empyema subdural atau epidural dan abses otak.Virus dan bakteri
menyebabkan meningitis, infeksi jamur dapat terjai pada pasien yang menjalani
transplantasi dan pada pasien yang mengalami imunosupresi. Ensefalitis dan ensefalopati
harus dapat dibedakan, dimana pada ensefalopati terjadi kerusakan fungsi otak tanpa
adanya proses inflamasi langsung didalam parenkim otak. Neonatus tidak selalu
memberikan gejala ubun-ubun besar yang menonjol.Pasien dapat menunjukkan gejala
ensefalopati global seperti koma atau status epileptikus.Diagnosis dan pengobatan awal
dengan antibiotik atau antiviral yangsesuai menjadi penting.

b.Ensefalopati Akibat Metabolik


Ensefalopati dengan masalah metabolic sebagai dasarnya merupakan masalah baik bagi
neonates maupun anak, dengan outcome fungsional bergantung pada waktu dan
intervensi yang hati-hati. Ensefalopati metabolic adalah pengertiann umum keadaan
kinis yang ditandai dengan :
a. Penurunan kesadaran sedang sampai berat.
b. Gangguan neuropsikiatrik : kejang, lateralisasi.
c. Kelainan fungsi neurotransmitter otak.
d. Tanpa disertai tanda-tanda infeksi bakteri yang jelas.
Gangguan metabolic yang biasa terjadi adalah disfungsi hepar, disfungsi renal, dan
gangguan metabolic.Gangguan yang paling sering terjadi adalah disfungsi hepar,
sehingga yang dibahas dalam refarat kali ini adalah ensefalopati hepatik.Terdapat tiga
varian ensefalopati metabolic pada anak, dua varian pertama sangat berhubungan,
kerusakan genetic dari metabolism dapat menimbulkan bayi dengan ensefalopati yang
berat dari hanya hiperammonemia saja.Ketika kerusakan metabolic terjadi setelah
beberapa bulan hingga tahun kemudian, derajat insufisiensi hepar dapat mempersulit
kerusakan metabolic tersebut.

D. Tanda dan gejala


Gejala umumnya berkembang lebih lambat dari pada stroke dan biasanya non spesifik
misalnya , sakit kepala , mual dan muntah gejala pada penglihatan umumnya penglihatan
kabur, kehilangan penglihatan dan kebutaan. seperti pada perkembangan ensefalopati
pasien menjadi gelisah , mengatuk bingung, dan disorientasi .kejang adalah sebuah
komplikasi yang sering terjadi pada hipertensi ensefalopati baik fokal atau general .
defisit fokal motorik ataupun sensorik jarang terjadi tetapi dari dari kejang edema,
pendarahan ataupun iscemia. hipertensi menyebabkan kerusakan pada otak karena
kenaikan tekanan darah secara mendadak yang melampaui kemampuan autregulasi otak .
hal ini dikenal dengan ensefalopati hipertensi
E. Pemeriksaan

a. Lumbal pungsi (pemeriksaan CSS)


- Cairan warna jernih
- Glukosa normal
- Leukosit meningkat
- Tekanan Intra Kranial meningkat
b. CT Scan/ MRI
Membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/ letak ventrikel, hematom, daerah cerebral,
hemoragic, atau tumor.

c. EEG (Electro Encephalo Graphy)


Terlihat aktivitas fisik (gelombang) yang menurun, dengan tingkat kesadaran yang
menurun. Gambaran EEG memperlihatkan proses inflamasi difu (aktivitas lambat
bilateral).
F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan/pengobatan ensefalopati bervariasi dengan penyebab utama dari gejala,


akibatnya, tidak semua kasus ensefalopati diperlakukan sama. Perlakuan terbaik yang
dirancang oleh dokter yang merawat setelah diagnosis utama pasien dibuat.Perawatan yang
sangat bervariasi karena penyebab yang sangat berbeda.

a. Toksisitas alkohol jangka pendek: cairan IV atau ada terapi.


b. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang (sirosis atau gagal hati kronis): laktulosa oral,
diet rendah protein, antibiotik.
c. Ensefalopati uremik (karena gagal ginjal): memperbaiki penyebab fisiologis yang
mendasari, dialisis, transplantasi ginjal.
d. Diabetic encephalopathy: mengelola glukosa untuk mengobati hipoglekemia
penghapusan glukosa darah untuk mengobati hiperglekemia
e. Hipo-atau hipertensi ensefalopati: obat untuk meningkatkan (untuk hipotensi) atau
mengurangi (untuk hipertensi) tekanan darah.

G. Komplikasi

Komplikasi encephalopathy bervariasi dari tidak ada menjadi gangguan mental yang
mendalam yang menyebabkan kematian.Komplikasi dapat mirip dalam beberapa kasus.Selain
itu, banyak peneliti menganggap ensefalopati sendiri menjadi komplikasi yang timbul dari
masalah kesehatan utama atau diagnosis utama.
Komplikasi tergantung pada penyebab utama dari ensefalopati dan dapat diilustrasikan
dengan mengutip beberapa contoh dari berbagai penyebab :
a.Hepatik (hati) encephalopathy (pembengkakan otak dengan herniasi, koma, kematian)
b.Ensefalopati metabolik (lekas marah, lesu, depresi, tremor, kadang-kadang, koma, kematian)
c. Ensefalopati uremik (lesu, halusinasi, pingsan, otot berkedut, kejang, kematian).
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas Klien
Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, nama orang tua,
pekerjaan orang tua, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian
dan diagnosa medis.
2. Riwayat Kesehatan

a) Keluhan utama

Biasanya klien datang dengan keluhan kejang-kejang dapat disertai dengan

penurunan kesadaran.

b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien dengan ensefalopati terjadi kelemahan/lesu, gangguan mental,

ketidakmampuan untuk berkosentrasi, respirasi cheynes-stokes.

c.) Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya klien pernah menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, infeksi bakteri

kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia, keracunan jaringan otak dan

sel-sel (ex : keracunan alcohol/penyalahgunaan narkoba, keracunan karbon monoksida,

obat-obatan, zat beracun).

d.) Riwayat Kesehatan Keluarga

Biasanya klien ada kemungkinan cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan struktur

otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di temukan pada saat lahir.
B. Diagnosa keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan objektif


yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk merumuskan diagnosis
keperawatan dibutuhkan keterampilan klinik yang baik mengcangkup proses
diagnosis keperawatan dan perumusan pernyataan keperawatan. proses diagnosis
keperawatan dibagi menjadi dua perumusan pernyataan keperawatan memiliki
beberapa syarat yaitu dapat membedakan antara sesuatu yang actual risiko dan
potensial , metode penulisan diagnosa aktual terdiri dari masalah , penyebab , dan
gejala (SDKI DPD PPNI 2016) .
Diagnosa keperawatan studi kasus yang penulis tulis menurut ( SDKI DPP PPNI
2016 dalam buku standar diagnosa keperawatan indonesia yaitu defisit pengetahuan
tentang hipertensi berhubungan dengan klien kurang terpapar informasi .

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Dalam buku standar intervensi keperawatan indonesia (SIKI),intervensi
keperawatan segala bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis indiviu keluarga dan komunitas,
intervensi keperawatan terdiri dari intervensi utama dan pendukung intervensi utama
dari defisit pengetahuan adalah bimbingan sytem kesehatan edukasi aktifitas
istirahat/istirahat , edukasi perilaku upaya kesehatan , edukasi diet , edukasi keluarga
pola kebersihan , edukasi manajemen stres , edukasi nutrisi , edukasi pengukuran
tekanan darah .( SIKI DPP PPNI, 2018)

Anda mungkin juga menyukai