A. Pengkajian
1. Identitas Bayi
Nama : -
Tgl Lahir/ Jam lahir : 01-02-2015
Jenis kelamin bayi : Laki-Laki
No. Tanda identifikasi bayi : -
2. Identitas Ibu
Nama : Ny. R
Umur : 30
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
Pekerjaan : IRT
Alamat : Griya Rajeg RT/RW 07/00
3. Identitas Ayah
Nama : Tn. S
Umur : 34
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Griya Rajeg RT/RW 07/006
d. Menangis : meringis
e. Kulit : warna kuning
f. kepala :
- kulit kepala kurang bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edem
- LK 30
g. Mata :
- Sklera mata warna putih dan Konjuntiva tampak pucat dan refleks-refleks
mata kurang terangsang karena belum maturnya fungsi mata
h. Telinga
- Bentuk keduanya simetris tidak ada kelainan. Bersih tidak ada nyeri
tekan. telinga kurang berkembang, keadaan lunak dan lembut ditumbuhi lanugo
i. Hidung :
- Bentuk hidung pasien normal, simetris, tidak ada perdarahan. Tidak ada nyeri tekan
j. Mulut
- bentuk bibir normal tidak ada kelainan,warna bibir kebiruan, mukosa kering
k. Leher
- Pada leher ditemukan adanya refleks tonik neck, penurunan refleks
menelan (swallow refleks).
l. Dada
- Bentuk dada relatif kecil dibandingkan ukuran lingkaran kepala tulang
rusuk masih agak lemah. Pernafasan cenderung tidak teratur,
seringkali ditemukan takipnea
m. Abdomen
- Abdomen buncit atau kembung dan pembuluh darah tampak terlihat,
peristaltik usus dapat terdengar 16 x / menit, tampak kuning
n. Genetalia : Laki-laki
- Bersih, tidak ada darah, tidak ada gangguan
o. Anus
- saat diinspeksi ada lubang anus , BaB bercampus mekonium (hitam)
- saat dipalpasi wink anal baik
p. EkstremitaAtas : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, terdapat
sianosis, terpasang infuse pada tangan sebelah kiri, aktivitas lemah
Bawah : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, aktivitas lemah
ANALISA DATA
2 DS : - Nutrisi kurang
DO : Penyakit infeksi yang di derita dari
aktivitas lemah ibu bakteri dan virus kebutuhan
tampak sakit tubuh
menyusu buruk
BB rendah 1.700 gr
Masuk keneonatus
sistempencernaan distensi
abdomen
anoreksia, muntah
Masa
intranatal kuman di vagina dan
sevik naik mencapai amnion
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Infeksi yang berhubungan dengan penularan infeksi pada bayi sebelum, selama dan
sesudah kelahiran.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan minum sedikit atau
intoleran terhadap minuman.
3. Gangguan pola pernapasan yang berhubungan dengan takipnea
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Infeksi yang berhubungan Setelah dilakukan a. Kaji bayi yang memiliki resiko
dengan penularan infeksi asuhan keperawatan menderita infeksi meliputi :
pada bayi sebelum, selama 3x24 jam masalah 1. Kecil untuk masa kehamilan, besar
dan sesudah kelahiran. infeksi dapat teratasi untuk masa kehamilan, prematur.
dengan criteria hasil 2. Nilai agar dibawah normal
penularan infeksi 3. Bayi mengalami tindakan operasi
tidak terjadi. 4. Epidemi infeksi dibangsal bayi
dengan kuman E. coli Streptokokus
5. Bayi yang megalami prosedur
invasif
6. Kaji riwayat ibu, status sosial
ekonomi, flora vagina, ketuban pecah
dini, dan infeksi yang diderita ibu.
b. Kaji adanya tanda infeksi
meliputi suhu tubuh yang tidak stabil,
apnea, ikterus, refleks mengisap
kurang, minum sedikit, distensi
abdomen, letargi atau iritablitas.
c. Kaji tanda infeksi yang
berhubungan dengan sistem organ,
apnea, takipena, sianosis, syok,
hipotermia, hipertermia, letargi,
hipotoni, hipertoni, ikterus, ubun-
ubun cembung, muntah diare.
d. Kaji hasil pemeriksaan
laboratorium
e. Dapatkan sampel untuk
pemeriksaaan kultur.
2 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan a. Kaji intoleran terhadap minuman
kebutuhan yang asuhan keperawatan Hitung kebutuhan minum bayi
berhubungan dengan dalam waktu 3x24jam Ukur masukan dan keluaran
minum sedikit atau masalah dapat teratasi Timbang berat badan setiap hari
intoleran terhadap dengan criteria hasil : Catat perilaku makan dan aktivitas
minuman. aktivitas baik secara kurat
minum susu baik
3 Gangguan pola pernafasan Setelah dilakukan a. Kaji perubahan pernapasan
yang berhubungan dengan asuhan keperawatan meliputi takipnea, pernapasan cuping
apnea. 1x24jam masaalah dapat hidung, gunting,sianosis, ronki kasar,
teratasi dengan criteria periode apnea yang lebih dari 10
hasil : detik.
frekuensi pernapasan b. Pantau denyut jantung secara
normal, tidak mengalami elektronik untuk mengetahui
apneu. takikardia atau bradikardia dan
perubahan tekanan darah.
c. Sediakan oksigen lembap dan
hangat dengan kadar T1O2 yang
rendah untuk menjaga pengeluaran
energi dan panas.
d. Sediakan alat bantu pernapasan
atau ventilasi mekanik
e. Isap lendir atau bersihkan jalan
napas secara hati-hati
f. Amati gas darah yang ada atau
pantau tingkat analisis gas darah
sesuai kebutuhan.
g. Atur perawatan bayi dan cegah
penanganan yang berlebihan .
IMPLEMENTASI
no tanggal jam implementasi Paraf
1 mengkaji bayi yang memiliki resiko menderita infeksi
R/
mengkaji adanya tanda infeksi meliputi suhu tubuh
yang tidak stabil, apnea, ikterus, refleks mengisap
kurang, minum sedikit, distensi abdomen, letargi atau
iritablitas.
R/ pasien mengalami hipertermi s : 38 celcius
mengkaji tanda infeksi yang berhubungan dengan
sistem organ
R/ pola nafas pasien berangsur normal
mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium
R/
2 mengkaji intoleran terhadap minuman
R/ pasien mau meminum susu yang diberikan lewat
NGT
menghitung kebutuhan minum bayi
R/ kebutuhan minum pasien 60 X 3 sehari
menimbang berat badan setiap hari
R/ berat badan pasien mengalami penaikan setiap 1 bulan.
BB naik : 0,2 ons
mengkaji perubahan pernapasan meliputi takipnea,
pernapasan cuping hidung, gunting,sianosis, ronki
kasar, periode apnea yang lebih dari 10 detik.
R/ pasien sudah tidak mengalami periode apnea
3 memantau denyut jantung secara elektronik untuk
mengetahui takikardia atau bradikardia dan perubahan
tekanan darah.
R/ denyut jantung pasien normal
menyediakan oksigen lembap dan hangat dengan kadar
T1O2 yang rendah untuk menjaga pengeluaran energi
dan panas.
R/ pasien mau diberikan oksigen
EVALUASI
A. Kesimpulan
Sepsis neonatal adalah merupakan sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi
selama satu bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur, dan protozoa dapat menyebabkan sepsis
bayi baru lahir. (DEPKES 2007)
Penyebab neonatus sepsis/sepsis neonatorum adalah berbagai macam kuman seperti bakteri,
virus, parasit, atau jamur. Sepsis pada bayi hampir selalu disebabkan oleh bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
NANDA. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-NOC. Media ihardy:Yogyakarta
Surasmi, Asrining. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta