MIND MAP
SEPSIS NEONATORIUM
Oleh:
R014232017
Sepsis Neonatorum
Respon humoral
Septikemia dan
Hipotensi kulit yang lembab, Mual, muntah,
viremia
pucat, serta sianosis anoreksia
Aktifasi Sel Mast
dan Basofil
Melepaskan
Pelepasan Histamin
PERFUSI PERIFER DEFISIT NUTRISI interleukin 1 serta
Aktivasi Bradikinin TIDAK AKTIF prostaglandin 2
Pelepasan Histamin
Aktivasi Bradikinin Perubahan pada set
point di hipotalamus
Permeabilitas Kapiler bagian anterior
Meningkat
Adanya
Perubahan membran Evaporasi pada
peningkatan suhu
alveolus-kapiler tubuh meningkat
tubuh
Hipoventilasi Dehidrasi
HIPERTERMIA
Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala
infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok
septik. Sedangkan sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan
gejala sistematik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis
pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam 24 sampai 48 jam. Sepsis
neonatal adalah sindrom klinik penyakit sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada
bayi dalam satu bulan pertama kehidupan (Pudjiadi et al., 2011). Angka kejadian sepsis
neonatal di Negara berkembang meningkat yaitu (1,8-18 per 1000 kelahiran hidup),
sedangkan pada negara maju sebanyak (4-5 per 1000 kelahiran hidup) (Wilar et al.,
2016).
Sepsis Neonatorum merupakan jenis sindroma klinis yang disebabkan oleh virus,
bakteri, ataupun jamur yang dapat ditandai dengan adanya gejala sistemik yang
mengarah pada kultur darah positif pada masa kehidupan bulan pertama (Jaya I. G. A
dkk, 2019) (Kosim MS dkk, 2014). Menurut Obaid K, dkk (2016) menyatakan bahwa
sepsis neonatorum ini merupakan sindrom klinik bakterimia yang umumnya dapat
ditandai dengan munculnya respon inflamasi secara sistemik pada bayi yang memiliki
B. Penyimpanan KDM
1. Hipovolemia
2. Defisit nutrisi
3. Hipertermia
7. Risiko infeksi
8. Ikterik neonates
9. Nausea
Tanda-tanda yang muncul bayi yang mengalami sepsis neonatal antara lain pe
ningkatan suhu tubuh, masalah pernapasan, masalah pencernaan, gula darah rendah,
gerakan tidak aktif, kejang, takikardi atau bradikardi, area perut bengkak, muntah,
joundice (kulit dan mata berwarna kuning) (Adler, 2020). Faktor Risiko untuk
Terjadinya Sepsis Neonatal menurut Pusponegoro pada 2016 antara lain Prematuritas
dan berat lahir rendah sebagai akibat dari fungsi dan anatomi kulit yang masih lemah
dan imun yang lemah, Ketuban pecah dini atau KPD (>18 jam) serta keruh dan
berbau, Ibu demam dengan ditandai infeksi seperti khorioamnionitis, dan infeksi
saluran kemih, pemberian resusitasi pada bayi, kehamilan kembar, tindakan invasif,
D. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
1. Radiografi
diagnostik dari bayi yang diduga sepsis dan tanda-tanda penyakit saluran
pernapasan. Dalam kasus ini, radiografi dada dapat menunjukkan difusi atau
2. Pemeriksaan labolatorium
diagnosis. Selain itu, hasil pemeriksaan tes resistensi dapat digunakan untuk
menentukan pilihan antibiotik yang tepat. Pada hasil pemeriksaan darah tepi,
umumnya ditemuksan anemia, leukositosis, laju endap darah mikro tinggi, dan
trombositopenia. Hasil biakan darah tidak selalu positif walaupun secara klinis
sepsis sudah jelas. Selain itu, biakan perlu dilakukan terhadap darah, cairan
serebrospinal, usapan umbilikus, lubang hidung, lesi, pus dari konjungtiva, cairan
drainase atau hasil isapan isapan lambung. Hasil biakan darah memberi kepastian
adanya sepsis, setelah dua atau tiga kali biakan memberikan hasil positif dengan
kuman yang sama. Bahan biakan darah sebaiknya diambil sebelum bayi diberi
terapi antibiotika. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, antara lain pemeriksaan
di hepatosit dan muncul pada fase akut bila terdapat kerusakan jaringan (Surasmi,
2013).
E. Masalah Keperawatan
1. Hipovolemia
2. Defisit nutrisi
3. Hipertermia
F. Intervensi keperawatan
1. Manajemen Hipovolemia
Observasi:
1. Identifikasi tanda dan gejala hipovolemia.
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Observasi:
Terapeutik:
Edukasi:
Observasi:
1. Identifikasi penyebab hipertermia.
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Observasi:
Terapeutik:
6. Lakukan hidrasi.
Edukasi:
Terapeutik
Observasi
G. Evaluasi keperawatan
Victor Y. H dan Hans E. Monintja (2016), pemberian antibiotik ini harus berdasarkan
hasil dari pemantauan mikrobiologi, bersifat murah dan mudah untuk diperoleh, tidak
bersifat toksik, menembus sawar darah otak, dan pemberiannya secara parenteral.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, L.C. National Institutes of Health (2020). U.S. National Library of Medicine
MedlinePlus. Neonatal Sepsis.
Azzahroh, P., & Utami, W. E. (2017). Hubungan BBLR dengan Kejadian Sepsis
Neonatorum di RSUD Dr. H. Abdul Moelek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal
Ilmu dan Budaya, 40(57), 6609 – 6616
Belachew, A. & Tewabe, T. Neonatal Sepsis and Its Association with Birth Weight and
Gestational Age Among Admitted Neonates in Ethiopia : Systematic Review and
Meta-analysis. BMC Pediatrics, 20(55), 1 – 7.
Hasanah, N., Lestari, H., & Rasma, R. (2016). Analisis Faktor Risiko Jenis Kelamin Bayi,
BBLR, Persalinan, Prematur, Ketuban Pecah Dini dan Tindakan Persalinan dengan
Kejadian Sepsis Neonatus di Rumah Sakit Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 1(3),
185324
Istiadah, S. F. (2019). Asuhan Keperawatan pada By. Ny. A yang mengalami Sepsis
Neonatorum di Ruang Perinatalogi Lantai II Utara RSUP Fatmawati Jakarta
Selatan. Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Poltekkes Kemenkes Jakarta I.
Mainolo, F. M., Fatmwati, I., & Mudrikatin, S. (2020). Asuhan Kebidanan pada By. Ny.
“S” NKB Umur 22 Hari dengan Sepsis Neonatorum di Ruang Paviliun Anggrek
RSUD Jombang. Jurnal Akademika Husada, 11(1), 72 – 85.
Pusponegoro, T. S. (2016). Sepsis pada Neonatus (Sepsis Neonatal). Sari Pediatri, 2(2),
96-102
PPNI. 2018. Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Rahmawati, P., Mayetti, M., & Rahman, S. (2018). Hubungan Sepsis Neonatorum dengan
BeratBadan Lahir pada Bayi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas, 7(3), 405-410.