Oleh:
DINIANTO ADITIA, S.Kep
R014232017
3) Riwayat persalinan
Jenis Persalinan: Spontan
Jenis kelamin bayi: Laki-laki
BB Lahir: 3400 gram
PB Lahir: 50 cm
Tanggal/ Jam: 26/04/2024 pukul 19.40 WITA
Perdarahan: 1500 cc
Masalah Persalinan: Atonia Uteri
4) Riwayat Ginekologi
Masalah ginekologi: tidak ada
Riwayat KB: belum pernah KB
Pemeriksaan Fisik:
1) Kepala Leher:
Kepala
Tidak ada keluhan, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih, benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Mata
Tampak simetris kiri dan kanan, fungsi pengelihatan baik, konjungtiva tidak
anemis, pergerakan bola mata ke segala arah (+), tidak ada alat bantu melihat
Hidung
Bentuk simetris, polip (-), epitaksis (-), fungsi penciuman baik
Mulut
Mukosa tampak lembab, lidah bersih, perdarahan gusi (-), tidak ada keluhan
terkait mulut (-)
Telinga
Fungsi pendengaran baik, bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada keluhan
terkait telinga
Leher
Benjolan (-), pembesaran kelenjar (-), tidak terdapat gangguan menelan
2) Dada
Jantung
Bunyi S1 dan S2 murni regular, frekuensi nadi: 88x/menit, TD: 110/70,
tidak ada keluhan terkait jantung
Paru
Bunyi vesikuler pada kedua lapang paru, kembang kempis dada mengikuti
irama napas, frekuensi nafas: 20x/menit
Payudara
Tampak hiperpigmentasi aerola, bentuk payudara simetris kiri dan kanan,
luka (-), terasa lembek saat diberikan penekanan
Puting susu
Puting berwarna coklat gelap, tampak menonjol, lecet (-)
Pengeluaran ASI
Pasien mengatakan ASI-nya tidak keluar
3) Abdomen
Bentuk perut simteris dan masih nampak besar, Peristaltic usus terdengar,
distensi abdomen (-), tampak balutan luka bekas operasi
Involusi Uterus
Fundus Uteri: 3 jari dibawah tali pusar
Kontraksi: baik
Posisi: tengah
Kandung kemih: tidak ada distensi kandung kemih, kateter (+)
Distasis rektus abdominalis: 10x5 cm
5) Ekstremitas
Ekstremitas atas: edema (-), Varises (-)
Ekstremitas bawah: Edema (-), Varises (-), reflex patella negatif
6) Eliminasi
Urine: BAK tidak ada keluhan, frekuensi ±4-5 kali perhari
Fekal: tidak ada keluhan, pasien mengatakan sudah BAB pagi ini (29/04/24)
4. Perencanaan pulang
1) Menganjurkan kepada pasien untuk melanjutkan perawatan payudara pada
dirinya dan perawatan tali pusar pada bayinya
2) Menganjurkan pasien untuk mengkomsumsi air putih minimal 2L perhari
3) Menganjurkan pasien untuk meningkatkan mengkonsumsi makanan bergizi
terutama kacang-kacangan untuk meningkatkan produksi ASI
4) Menganjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
5) Menganjurkan pasien untuk mengontrol kondisi kesehatannya serta bayinya
secara teratur ke pelayanan fasilitas kesehatan terdekat
6) Menganjurkan kepada pasien untuk membawa anaknya untuk imunisasi secara
teratur agar terhindar dari penyakit-penyakit seperti polio, TBC, Hepatitis,
Tetanus, dll ke fasilitas kesehatan terdekat
7) Menganjurkan pasien untuk melakukan perawatan luka post operasi pada
fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah terjadinya infeksi
B. Analisa Data
Data Masalah
DS: Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri saat bergerak atau
turun dari tempat tidur
DO:
Pasien tampak lemah
Pasien dengan Post op kuretase hari
ke-3
Pasien tampak meringis saat bergerak
atau turun dari tempat tidur
Mobilitas terbatas
DS: Menyusui tidak efektif
Pasien mengeluh ASI belum ada sejak
melahirkan sehingga bayinya diberikan
susu formula
DO:
Bayi menyusu dengan susu formula
Payudara teraba lembek
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b/d Nyeri post operasi Kuretase
2. Menyusui tidak efektif b/d ketidak adekuatan suplai ASI
D. Rencana Perawatan
Diagnosa SLKI SIKI
Nyeri Akut b/d Nyeri post Kontrol Nyeri (L.08063) Manajemen Nyeri (I.08238)
operasi kuretase (D.0077) Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi:
1x24 jam, pasien dapat: Kaji tingkat nyeri melalui isyarat verbal
Mengungkapkan nyeri berkurang dan non verbal pada respon nyeri .
Terapeutik:
Ajarkan pasien dalam penggunaan teknik
pernafasan atau relaksasi yang tepat.
Jelaskan penyebab rasa nyeri dan beritahu
bahwa nyeri itu adalah hal yang normal.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik
Menyusui tidak efektif b/d Status menyusui ((L.03029) Konseling Laktasi (I.03093)
ketidak adekuatan suplai ASI Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
(D.0029) selama 2x24 jam, diharapkan status Monitor adanya nyeri atau lecet pada
menyusui membaik dengan kriteria hasil : putting susu
Tetesan/pancaran ASI meningkat Monitor kemampuan bayi untuk mengisap
Terapeutik:
Suplai ASI adekuat
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
Bayi dapat menyusu dengan ASI hidrasi dan diet yang seimbang
Bantu menjamin adanya kelekatan bayi ke
dada dengan cara yang tepat
Instruksikan posisi menyusui yang
bervariasi
Berikan masase payudara
Edukasi:
Jelaskan tanda bayi membutuhkan makan
Ajarkan ibu cara masase payudara
E. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa: Nyeri Akut
Hari/Tanggal Catatan Implementasi Catatan perkembangan
Senin, 08.30 S:
29/04/2024 Mengkaji tingkat nyeri melalui isyarat verbal dan Pasien mengatakan nyeri pada area jahitan post op
non verbal pada respon nyeri . kuretase , skor NRS: 3
Hasil : pasien mengatakan nyeri daerah bekas
jahitan skala 4 NRS O:
Pasien tampak lemah
09.00 Pasien dengan Post op seksio sesarea
Mengajarkan pasien dalam penggunaan tekhnik transperitoneal profuunda + tubektomi (SSTP)
pernafasan atau relaksasi yang tepat. hari ke-1
Hasil : pasien merasa sedikit rileks Pasien tampak meringis saat bergerak atau turun
dari tempat tidur
09.35 Mobilitas terbatas
Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan beritahu
bahwa nyeri itu adalah hal yang normal. A : Nyeri akut
Hasil : Pasien mengerti
P : Pertahankan intervensi
12.00 Kolaborasi pemberian analgetik
Kolaborasi pemberian analgetik (Paracetamol Ajarkan pasien dalam penggunaan teknik
3x1) pernafasan atau relaksasi yang tepat.
Hasil: Pasien meminum obat tiap sesudah makan
pagi, siang, dan malam
Selasa, 12.10 S:
30/04/2024 Kolaborasi pemberian analgetik (Paracetamol Pasien mengatakan masih nyeri pada luka jahitan post
3x1) kuretase hari ke 4, skala nyeri: 2
Hasil: Pasien meminum obat tiap sesudah makan
pagi, siang, dan malam O:
Pasien tampak lemah
Pasien dengan Post op kuretase hari ke 4
Pasien tampak meringis saat bergerak atau turun
dari tempat tidur
Mobilitas terbatas
A : Nyeri akut
P : Pertahankan intervensi
Kolaborasi pemberian analgetik
Pertahankan penggunaan teknik pernafasan
atau relaksasi yang tepat.