Anda di halaman 1dari 4

PENGALAMAN SAAT BERTUGAS MENJADI PERAWAT PALIATIF DAN

DILEMA ETIK YANG PERNAH DIALAMI

DALAM MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN

DIRUANG ICU RSUD SULAWESI TENGAH

NAMA : RAMLI H.SULU

NIM :R011221055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2023


1.Apa saja yang dilakukan saat menjadi

perawat palitif dalam Menangani pasien

diruang perawatan intensive yaitu;

 Datang tepat waktu pada saat berdinas

 Mengikuti operan/aplosan timbang terima tugas jaga

 Mendampingi Dokter pada saat visite

 Melaksanakan Tindakan therapi Obat pada waktunya sesuai intruksi Dokter

 Membantu kebutuhan ADL klien seperti Makan minum,memandikan,ganti

pakaian,oralHygen,merapikan tidur dan lain-lain

 Melakukan observasi secara berkala secara ketat terutama pasien koma atau

menjelang ajal

 Memberikan informasi tentang keadaan pasien secara berkala pada DPJP terutama

pasien menjelang ajal

 Memberikan informasi yang sebenarnya pada pasiendan keluarga tentang penyakitnya

 Membantu pasien apa yang diinginkannya dan menerimah keputusan pasien tentang

tindakan Yang dilakukan terhadap dirinya

 Menerimah keputusan keluarga terhadap tindakan yang dilakukan pada

pasien,misalnya minta Pulang paksa(pulpak).

 Memberikan dukungan/support pada pasien dan keluarga

2.Dilema etik saat bertugas menjadi perawat paliatif yaitu;

 Pengalaman dalam menangani pasien yang menderita leukimia diruang paliatif(ICU)

diRSUD sulteng dikarenakan anemia akut dan hebat.saat visite dilakukan oleh dokter
umum saja berhubung dokter dpjp sedang diluar kota,saat visite dokter memberikan

pesan agar dipasang transfusi darah untuk melewati masa kritisnya.sayangnya agama

sipasien tersebut melarang

 menerima transfusi darah.dokter memberi tahu kami perawat bahwa pasien akan

menyatakan situasi kegawatdaruratan medik dan memerintahkan untuk memulai

transfusi segera.jika kami perawat tidak melakukan tindakan transfusi darah tersebut

dia akan melaporkan kami kedokter penang jawap.dengan berbagai cara dan edukasi

yang kami lakukan pada pasien dan keuarga ahirnya pasien/kluarga

menyetujuinya.saat transfusi darah berlangsung 2 jam pasien apnue dan akhirnya

meninggal dunia.

 Disaat melakukan tindakan pasien menjelang ajal kami(perawat) waktu tindakan

pemberian obat therapi injeksi intravena sudah waktu untuk pemberian,yang mana

keluarga pihak sebelah laki-laki setuju dilakukan tindakan sedangkan pihak sebelah

prempuan tidak setuju dengan tindakan yang akan dilakukan dalam pemberian therapi

obat injeksi..sedangkan pasien sudah akhir-akhir nafasnya.

 Saat menangani pasien dengan penyakit Gagal ginjal kronik,dimana dalam perawatan

pasien tersebut hasil leboratoriumnya HBsag positif.kami memberikan informasi

kepada pasien tentang hasil lebnya.namun pasien melarang kami perawat

memberitahu agar tidak memberitahu kepada suaminya tentang hasil laboratorium

hbsag positif istrinya.

Anda mungkin juga menyukai