Anda di halaman 1dari 17

BAB I

DEFINISI

Discharge Planning / Pemulangan pasien ialah proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatan sampai pasien siap untuk
kembali ke lingkungannya yang melibatkan tim dengan tanggung jawab mengatur

kesinambungan tersebut. 1

Discharge planning ialah proses sistematis yang diberikan pada pasien ketika akan
meninggalkan tempat pelayanan kesehatan, baik pulang ke rumah maupun akan melakukan

perawatan di Puskesmas Long Kali lain (Taylor).3

Discharge Planning ialah proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan 1 unit pelayanan
kepada unit yang lain di dalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum

(Kozier, 2004).3

Discharge Planning merupakan perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi


kepada pasien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan

sehubungan dengan kondisi penyakitnya (Rhindianto, 2008)3

Discharge Planning merupakan komponen system perawatan berkelanjutan, pelayanan yang


diperlukan pasien secara berkelanjutan dan bantuan untuk
perawatan berlanjut pada pasien dan membantu keluarga menemukan jalan pemecahan
masalah dengan baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau

(Doenges & Moorhouse,2000). 3

Pemulangan pasien yaitu proses pasien meninggalkan instalasi rawat inap / rawat jalan, namun
Puskesmas Long Kali tetap memperhatikan kontinuitas perawatan pasien selanjutnya.
BAB II
RUANG LINGKUP & TUJUAN

Pemulangan pasien merupakan proses sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk
meninggalkan Puskesmas Long Kali dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Sejak
menerima pasien, dokter sudah mengkaji kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut
(triase) dan harus ada penjelasan dari dokter penerima pasien mengenai rencana pelayanan
kesehatan kepada pasien / keluarganya.
Pemulangan pasien dapat dilakukan di Unit Gawat Darurat (UGD), Unit Rawat Jalan, maupun Unit
Rawat Inap. Pemulangan pasien dapat atas saran Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
ataupun atas permintaan pasien / keluarganya (APS). Pada waktu pasien dan keluarganya
meninggalkan RS, mereka harus memiliki pengetahuan tentang pelayanan kesehatan selanjutnya
(ada kontinuitas pelayanan) dan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya di rumah.

Pelayanan Pemulangan Pasien di Puskesmas Long Kali mencakup :


1. Pemulangan pasien dari UGD/VK dan Unit Rawat Jalan atas instruksi dokter

2. Dari UGD/VK dan Unit Rawat Jalan atas permintaan sendiri (APS atau menolak rawat inap)

3. Dari Unit Rawat Inap dan Nifas atas instruksi DPJP

4. Dari Unit Rawat Inap dan Nifas atas permintaan sendiri ( APS )

5. Pasien pulang dari UGD/VK meninggal

6. Pasien pulang Unit Rawat Inap atau Nifas meninggal

7. Pemulangan pasien diantar ambulance

Pemulangan pasien dapat dengan alat transportasi :

1. Kendaraan pribadi / umum : permintaan pasien dan atau keluarganya ( penolakan


ambulance), sakit ringan dengan jalan nafas, pernafasan dan hemodinamik stabil.
2. Kendaraan Puskesmas Long Kali yaitu ambulance untuk pasien sakit sedang dan berat
yang membutuhkan pendampingan tenaga medis ( missal pasien yang masih memerlukan
infuse meskipun pulang, pasien koma, dll), permintaan pasien dan atau keluarga.
BAB III
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN

KRITERIA PEMULANGAN PASIEN UPTD PUSKESMAS LONG KALI


A. RAWAT JALAN
Kriteria Pemulangan Pasien di Rawat jalan :
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3. Prognosis baik
4. Mampu minum obat
5. Disarankan kontrol apabila obat habis

B. UGD
Kriteria Pemulangan Pasien di UGD :
1. Pasien dalam kondisi stabil, GCS 4 5 6
2. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
3. Prognosis pasien baik
4. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa
5. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, seggera kembali
memeriksakan diri
6. Mampu kontrol apabila obat habis
7. Atas permintaan sendiri
8. Pasien meninggal dunia

C. RAWAT INAP
Kriteria pemulangan Pasien di rawat Inap :
1. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan, misalnya : tidak
panas dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat antipiretik, GDS dalam
keadaan stabil, tensi dalam keadaan stabil, dehidrasi sudah teratasi, dsb.
2. Pasien sudah bisa minum obat secara per oral
3. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan yang mengancam jiwa
4. Kondisi pasien sudah stabil
5. Mampu kontrol apabila obat habis
6. Atas permintaan sendiri
7. Pasien meninggal dunia

D. RUANG NIFAS / PERSALINAN


Kriteria pemulangan Pasien di Ruang Nifas/Persalinan
1. Ibu dalam kondisi yang stabil, misalnya : kontraksi uterus bagus, keras,
perdarahan tidak masif, BAK normal
2. Tanda-tanda vital bagus
3. Ibu mampu minum obat secara per oral
4. Bayi : kondisi stabil, bayi sudah BAB dan BAK
5. Bayi mampu menetek
6. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri di rumah
7. Mampu kontrol apabila obat habis
8. Pasien dipulangkan maksimal 1x24 jam
9. Atas permintaan sendiri.
10. Pasien meninggal dunia
BAB IV
TATA LAKSANA

Tahap yang harus diperhatikan saat pemulangan pasien :


1. Pengkajian

Pengkajian mencakup : data pribadi pasien, data kesehatan pasien, penanggung


jawab pasien, diagnosa, hasil perawatan.
2. Identifikasi kebutuhan pasien

Saat perencanaan pemulangan pasien harus diketahui kebutuhan perawatan


berkelanjutan yang masih diperlukan, seperti kapan kontrol ke DPJP, kunjungan rumah /
pelayanan homecare, fisioterapi.
3. Edukasi

Saat pemulangan pasien harus ada edukasi dari petugas medis terutama perawat
kepada pasien dan keluarganya. Penjelasan mencakup :
a. Obat-obatan yang dibawakan saat pulang (nama obat, dosis dan waktu minum
obat).
b. Rencana perawatan selanjutnya (kapan kontrol, pelayanan homecare dan
fisioterapi) beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
c. Diet / pembatasan makanan yang sesuai untuk kesehatannya.

4. Dokumentasi

Semua perawatan yang dilakukan harus terdokumentasi pada Rekam Medik Pasien,
Catatan Keperawatan. Semua instruksi dan hasil pemeriksaan dokter
harus tercatat, semua tindakan keperawatan dan hasil pemeriksaan tanda- tanda vital harus
tercatat. Demikian juga obat-obatan yang diberikan (nama, dosis, waktu pemberian, cara
pemberian, infus ) dan hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan juga tersimpan rapi
dalam berkas pasien. Saat pasien pulang diberikan Resume Medis kepada pasien /
keluarganya beserta hasil pemeriksaan penunjang.
5. Implementasi

Proses pasien pulang apakah diantar ke alat transportasi pasien / keluarganya


menggunakan kursi roda, blangkar didampingi perawat atau menggunakan
ambulance dengan / tanpa perawat.
6. Evaluasi

Dilakukan evaluasi untuk menilai dan memperbaiki pelayanan Puskesmas untuk


pelayanan yang lebih baik di masa depan.

IV.A. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN DARI UGD DAN Unit Rawat Jalan

1. Dokter dan Perawat / bidan mengidentifikasi pasien.

2. Dokter menjelaskan mengenai :

a. Kondisi, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang bila ada, diagnosa pasien
bahwa pasien boleh pulang / tidak memerlukan rawat inap.
b. Dokter menuliskan resep obat dan menjelaskan pada pasien /
keluarganya tentang cara minum obat.
c. Dokter memberikan anjuran kapan kontrol, anjuran diet atau perawatan
selanjutnya (pemeriksaan yang masih perlu dilakukan atau konsul ke
dokter lain bila perlu).
3. Perawat / bidan menyerahkan hasil pemeriksaan penunjang, surat
keterangan istirahat / sakit bila ada pada pasien / keluarganya.
4. Perawat / bidan menyerahkan surat pengantar mengurus administrasi di kasir.

5. Pasien membayar di Kasir dan mengambil obat di Farmasi.


6. Petugas TPPGD melengkapi RM IGD :

a. Identitas pribadi pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pekerjaan
jam datang, pengantar pasien, kendaraan yang digunakan ke IGD)
b. Menginput data pasien ke komputer.

7. Perawat / bidan di IGD dan IRJA melengkapi :

a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat alergi


obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan TTV (Tensi, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu)

8. Dokter melengkapi :

a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat alergi


obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan fisik yang bermakna.

c. Diagnosa.

d. Instruksi berupa pemberian obat, pemeriksaan laboratorium, radiologi


dll.
e. Hasil pemeriksaan penunjang yang bermakna.

f. Nama dan dosis obat pulang yang diberikan.

g. Edukasi yang diberikan.

9. Perawat / bidan membantu pasien menuju kendaraan bila diperlukan, daoat


dibantu Satpam dan Non Medis lainnya.

IV.B. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN DARI RUANG RAWAT

1. DPJP melakukan pemeriksaan dan mengevaluasi hasil pemeriksaan untuk


menentukan apakah pasien dapat pulang.
2. Dokter DPJP menjelaskan pada pasien dan keluarganya bahwa pasien boleh
pulang.
3. DPJP memberikan pesan / anjuran pada pasien dan keluarganya (obat yang
masih harus diminum, anjuran diet, waktu kontrol, perawatan lanjutan yang
dibutuhkan seperti fisioterapi / homecare dll).
4. Dokter memberi instruksi pada perawat / bidan bahwa pasien boleh pulang
secara lisan dan tertulis di Rekam Medis Terintegrasi beserta instruksi / pesan /
anjuran pada pasien dengan lengkap.
5. DPJP melengkapi dan menandatangani :

a. Rekam Medis Terintegrasi

b. Resume Medis

c. Lembar Masuk dan Keluar Pasien (RM 1) menulis diagnosa akhir.

d. Menulis resep untuk obat pulang.

e. Menulis surat konsul / pengantar bila pasien memerlukan konsul (misal


konsul ke Spesialis Rehab Medik bila butuh fisioterapi, atau kepada dokter
dan petugas homecare dll), Surat Keterangan Dirawat dan Surat
Keterangan Istirahat bila dianggap perlu.
6. Perawat / bidan melengkapi dan mengecek kelengkapan berkas pasien pulang
7. Perawat / bidan memberikan surat pengantar kepada keluarga pasien untuk
menyelesaikan administrasi pembiayaan pasien.
8. Keluarga pasien menyerahkan bukti administrasi kepada perawat / bidan di
ruang rawat.
9. Perawat / bidan menyerahkan kepada keluarga pasien :

a. Resume Medis asli

b. Pesan Pasien Pulang beserta penjelasan mengenai asupan makanan,


pembatasan aktivitas (bila ada), waktu dan tempat kontrol, nama dan
alamat instansi / dokter (bila dikonsulkan), tanda
bahaya sehingga pasien dibawa ke Puskesmas Long Kali sebelum waktu
kontrol, waktu dan cara perawatan luka / alat (bila saat pulang masih
disertakan), nomor telepon petugas Homecare (bila memerlukan
Homecare)
c. Surat Kontrol, Surat Konsul (bila dikonsul), Surat Keterangan

d. Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan di Puskesmas Long Kali

e. Obat pulang beserta penjelasan mengenai cara peminuman, dosis

10. Perawat / bidan melepaskan alat-alat yang terpasang : infus, NGT, DC, dll.
11. Perawat / bidan menggunting gelang identitas pasien.

12. Perawat / bidan mendampingi pasien menuju kendaraan pribadi / ambulance


di pintu keluar Puskesmas Long Kali dengan kursi roda / brancart.
13. Perawat / bidan kembali ke ruang perawatan sesuai gugus tugasnya.

IV.C. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN APS (ATAS PERMINTAAN SENDIRI)


1. Keluarga / pasien menyampaikan keinginan bahwa menghendaki pulang.
2. Perawat / bidan mengkaji keluhan, kondisi umum, tanda-tanda vital pasien
(kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi dan nafas dalam 1 menit, suhu
badan, saturasi oksigen) dan mendokumentasikan di RM Terintegrasi.
3. Perawat / bidan menghubungi DPJP melalui telepon dan memberitahukan
bahwa pasien dan keluarga menghendaki pulang dan menyampaikan pengkajian
terakhir. Bila DPJP tidak dapat dihubungi, maka perawat / bidan melaporkan
kepada Dokter IRNA / Case Manager.
4. Perawat / bidan mendokumentasikan advis dari DPJP / Dokter IRNA / Case
Manager.
5. Dokter IRNA / Case Manager melakukan visit (anamnesa dan melakukan
pemeriksaan fisik, bila perlu penunjang sesuai persetujuan / penolakan pasien dan
atau keluarganya)- SPO persetujuan / penolakan tindakan medis.
6. Dokter IRNA / Case Manager dibantu perawat / bidan menjelaskan pada
pasien dan atau keluarganya :
a. Kondisi terkini pasien

b. Diagnosa pasien

c. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang telah dilakukan

d. Advis terakhir dari DPJP

e. Rencana DPJP untuk perawatan pasien

f. Resiko pasien PAPS, prosedur PAPS untuk keluarga pasien,


konsekuensi PAPS.
g. Terdokumentasi di RM Terintegrasi dan Edukasi Pasien

7. Bila pasien / keluarga tetap menghendaki pulang maka pasien dan atau
keluarganya mengisi dan menandatangani Pernyataan Pulang Atas Permintaan
Sendiri.
8. Perawat / bidan kembali melaporkan pada DPJP melalui telepon dan mencatat
instruksi dan waktu pelaporan. Mendokumentasikan di RM Terintegrasi.
9. Perawat / bidan memberikan pengantar kepada keluarga pasien untuk
menyelesaikan administrasi.
10. Setelah keluarga menyerahkan bukti penyelesaian administrasi, maka perawat /
bidan melepas alat medis yang terpasang.
11. Perawat / bidan memberikan kepada pasien dan atau keluarganya :

a. Surat izin pulang untuk diserahkan ke Satpam di pintu keluar


b. Resume Medis Pasien Pulang

c. Pesan pasien pulang : obat yang disertakan saat pulang (beserta dosis dan
cara minum obat), anjuran diet / pembatasan aktivitas / perawatan diri atau
luka, anjuran control atau tindak lanjut setelah pasien pulang, tanda
kegawatan untuk kembali ke Puskesmas Long Kali
d. Surat control, surat konsul, Surat Keterangan

e. Hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan

f. Obat pulang

12. Perawat / bidan menggunting gelang identitas pasien.

13. Perawat / bidan mendampingi pasien dengan kursi roda / brancart sampai
ke kendaraan pulang atau ke ambulance.
14. Perawat / bidan melaporkan pada DPJP bahwa pasien telah pulang.

15. Perawat / bidan meminta DPJP untuk melengkapi berkas Rekam Medik yang
harus diisi dan ditandatangani DPJP, bila belum diisi.

IV.D. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN / JENASAH DENGAN


KENDARAAN PRIBADI PASIEN
1. Identifikasi pasien.

2. Pasien / keluarganya menyerahkan bukti administrasi kepada perawat di Instalasi


Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat atau Instalasi Rawat Jalan.
3. Perawat melakukan serah terima Resume Medis pasien, memberikan edukasi /
pesan-pesan sebelum pasien pulang seperti yang telah dijelaskan.
4. Perawat mendampingi pasien menggunakan kursi roda / blangkar sampai
kendaraan pribadi pasien.
IV.E. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN / JENASAH DENGAN
AMBULANCE
1. Identifikasi pasien.

2. Pasien / keluarganya menyampaikan dan mengisi serta menandatangani formulir


permintaan pelayanan ambulance termasuk permintaan pendampingan perawat /
tanpa perawat.
3. Pasien / keluarganya mengurus administrasi di APRJ atau APRI dan
menyerahkan bukti administrasi pada perawat.
4. Perawat berkoordinasi dengan petugas ambulance.

5. Perawat melakukan serah terima Resume Medis pasien, memberikan edukasi /


pesan-pesan sebelum pasien pulang seperti yang telah dijelaskan.
6. Pasien didampingi perawat menggunakan blangkar menuju ambulance.

7. Bila ada permintaan didampingi perawat, perawat mendampingi pasien menuju


kediamannya. Bila permintaan tanpa perawat, maka pasien didampingi keluarganya
diantar sopir menggunakan ambulance menuju rumah pasien.
8. Sopir dan perawat kembali ke Puskesmas Long Kali.

IV.F. TATA LAKSANA PASIEN PULANG SEMENTARA / CUTI

1. Keluarga / pasien menyampaikan keinginan bahwa menghendaki pulang


sementara.
2. Perawat / bidan mengkaji keluhan, kondisi umum, tanda-tanda vital pasien
(kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi dan nafas dalam 1 menit, suhu
badan, saturasi oksigen) dan mendokumentasikan di RM Terintegrasi.
3. Perawat / bidan menghubungi DPJP melalui telepon dan memberitahukan
bahwa pasien dan keluarga menghendaki pulang
sementara dan menyampaikan pengkajian terakhir. Bila DPJP tidak dapat
dihubungi, maka perawat / bidan melaporkan kepada Dokter IRNA / Case
Manager.
4. Perawat / bidan mendokumentasikan advis dari DPJP / Dokter IRNA / Case
Manager (persetujuan atau penolakan DPJP).
5. Dokter IRNA / Case Manager melakukan visit (anamnesa dan melakukan
pemeriksaan fisik, bila perlu penunjang sesuai persetujuan / penolakan pasien dan
atau keluarganya)- SPO persetujuan / penolakan tindakan medis.
6. Dokter IRNA / Case Manager dibantu perawat / bidan menjelaskan pada
pasien dan atau keluarganya :
a. Kondisi terkini pasien

b. Diagnosa pasien

c. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang telah dilakukan

d. Advis terakhir dari DPJP

e. Rencana DPJP untuk perawatan pasien

f. Resiko pasien cuti, prosedur cuti untuk keluarga pasien, konsekuensi cuti.

g. Terdokumentasi di RM Terintegrasi dan Edukasi Pasien

7. Bila pasien / keluarga tetap menghendaki pulang maka pasien dan atau
keluarganya mengisi dan menandatangani Pernyataan Pasien Cuti.
8. Perawat / bidan kembali melaporkan pada DPJP melalui telepon dan mencatat
instruksi dan waktu pelaporan. Mendokumentasikan di RM Terintegrasi.
9. Perawat / bidan menandatangani Pernyataan Pasien Cuti sebagai saksi.

10. Perawat / bidan melepas alat medis invasive yang terpasang.

11. Perawat / bidan memberikan kepada pasien dan atau keluarganya :


a. Surat izin pulang sementara untuk diserahkan ke Satpam di pintu keluar

b. Pesan pasien pulang : obat yang disertakan saat pulang (beserta dosis dan
cara minum obat), anjuran diet / pembatasan aktivitas / perawatan diri atau
luka, anjuran control atau tindak lanjut setelah pasien pulang, tanda
kegawatan untuk kembali ke Puskesmas Long Kali
12. Perawat / bidan mendampingi pasien dengan kursi roda / brancart sampai
ke kendaraan pulang atau ke ambulance.
13. Perawat / bidan melaporkan pada DPJP bahwa pasien telah pulang.

14. Perawat / bidan meminta DPJP untuk melengkapi berkas Rekam Medik yang
harus diisi dan ditandatangani DPJP, bila belum diisi.

IV.G. TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN YANG MENOLAK DIRAWAT INAP

1. Dokter menjelaskan kondisi, hasil pemeriksaan penunjang bila ada dan diagnosa
pasien bahwa pasien sesungguhnya memerlukan rawat inap.
2. Pasien / keluarganya mengisi dan menandatangani formulir Penolakan Rawat
Inap.
3. Dokter menuliskan resep obat dan menjelaskan pada pasien /
keluarganya tentang cara minum obat.
4. Dokter memberikan anjuran kapan kontrol, anjuran diet atau perawatan
selanjutnya (pemeriksaan yang masih perlu dilakukan atau konsul ke dokter lain bila
perlu) dan keluhan-keluhan yang harus diperhatikan sehingga segera ke
Puskesmas Long Kali.
5. Perawat / bidan menyerahkan hasil pemeriksaan penunjang, surat
keterangan istirahat / sakit bila ada pada pasien / keluarganya.
6. Dokter dan perawat / bidan menandatangani formulir Penolakan Rawat Inap.
7. Pasien membayar di APRJ dan mengambil obat di Farmasi.
8. Petugas TPPGD melengkapi RM IGD :

a. Identitas pribadi pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pekerjaan
jam datang, pengantar pasien, kendaraan yang digunakan ke IGD)
b. Menginput data pasien ke komputer.

9. Perawat / bidan IGD / IRJA melengkapi :

a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat alergi


obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan TTV (Tensi, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu).

10. Dokter melengkapi :

a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat alergi


obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan fisik yang bermakna.

c. Diagnosa.

d. Instruksi berupa pemberian obat, pemeriksaan laboratorium / radiologi

e. Hasil pemeriksaan penunjang yang bermakna

f. Nama dan dosis obat pulang yang diberikan

11. Bila memerlukan bantuan bracart / kursi roda maka perawat / bidan
membantu mengantar pasien sampai pintu Puskesmas Long Kali.

BAB V DOKUMENTASI
1. Rekam Medis IGD

2. Rekam Medis IRJA

3. Rekam Medis Terintegrasi


4. Form Edukasi Pasien

5. Discharge Planning

6. Resume Medis Pasien Pulang

7. Pesan Pasien Pulang

8. Pernyataan Permintaan Cuti

9. Form Pulang Atas Permintaan Sendiri

10. Form Penolakan Rawat Inap

11. Form PAPS jenasah

12. Pernyataan permintaan pelayanan ambulans

13. Surat control

14. Surat rujukan

15. Surat konsul

16. Brosur homecare

17. Brosur pendaftaran rawat jalan secara online

DAFTAR PUSTAKA

1. Harper E.A (1998). Discharge Planning : An Interdisciplinary method.


Silverberg Press : Chicago,IL.
2. New Brunswick Department of Health and Wellness (2002). Job Definition of a discharge
planning coordinator. Author : Fredericton, NB
3. Makalah Manajemen Keperawatan “Discharge Planning” oleh Didik Fandrianto, Febi M,
Nahrowi, Siti Arfiah, Wahyu Antoro, Program Studi Ilmu Keperawatan S1 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Kadiri,2014

Anda mungkin juga menyukai