Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD SULTAN SURIANSYAH
Jalan Rantauan Darat RT.04 RW.01 Kelurahan Kelayan Selatan Banjarmasin
Telp. (0511)6782000/(0511)6782222
e-mail : rsudsultansuriansyah@gmail.com Kode Pos 70246

PANDUAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN

BAB I
DEFINISI

Discharge Planning / Pemulangan pasien ialah proses dimana


mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan
kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatan sampai pasien siap untuk kembali ke
lingkungannya yang melibatkan tim dengan tanggung jawab mengatur
kesinambungan tersebut.
Discharge planning ialah proses sistematis yang diberikan pada
pasien ketika akan meninggalkan tempat pelayanan kesehatan, baik pulang
ke rumah maupun akan melakukan perawatan di rumah sakit lain (Taylor).
Discharge Planning ialah proses mempersiapkan pasien untuk
meninggalkan 1 unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau diluar
suatu agen pelayanan kesehatan umum (Kozier, 2004).
Discharge Planning merupakan perencanaan kepulangan pasien dan
memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya tentang hal-hal yang
perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondisi penyakitnya
(Rhindianto, 2008).
Discharge Planning merupakan komponen system perawatan
berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan pasien secara berkelanjutan dan
bantuan untuk perawatan berlanjut pada pasien dan membantu keluarga
menemukan jalan pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat dan
sumber yang tepat dengan harga yang terjangkau (Doenges &
Moorhouse,2000).
Pemulangan pasien yaitu proses pasien meninggalkan instalasi rawat
inap / rawat jalan, namun Rumah Sakit tetap memperhatikan kontinuitas
perawatan pasien selanjutnya.

1
BAB II
RUANG LINGKUP & TUJUAN

Pemulangan pasien merupakan proses sistematik yang dipersiapkan


bagi pasien untuk meninggalkan Rumah Sakit dan untuk mempertahankan
kontinuitas perawatan. Sejak menerima pasien, dokter sudah mengkaji
kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut (triase) dan harus ada
penjelasan dari dokter penerima pasien mengenai rencana pelayanan
kesehatan kepada pasien / keluarganya. Pemulangan pasien dapat dilakukan
di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), maupun
Instalasi Rawat Inap. Pemulangan pasien dapat atas advis Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) ataupun atas permintaan pasien /
keluarganya (APS). Pada waktu pasien dan keluarganya meninggalkan RS,
mereka harus memiliki pengetahuan tentang pelayanan kesehatan
selanjutnya (ada kontinuitas pelayanan) dan apa yang harus mereka lakukan
selanjutnya di rumah.
Pelayanan Pemulangan Pasien di RS Sultan Suriansyah mencakup :
1. Pemulangan pasien dari IGD dan IRJA atas advice dokter
2. Dari IGD dan IRJA atas permintaan sendiri (PAPS atau menolak rawat
inap)
3. Dari IRNA atas advice DPJP
4. Dari IRNA dan IRIN atas permintaan sendiri (PAPS)
5. Pasien cuti / pulang sementara dari IRNA
6. Pasien pulang dari IGD meninggal
7. Pasien pulang IRNA atau IRIN meninggal
8. Pemulangan pasien diantar ambulance
Pemulangan pasien dapat dengan alat transportasi :
1. Kendaraan pribadi / umum : permintaan pasien dan atau keluarganya
(penolakan ambulance), sakit ringan dengan jalan nafas, pernafasan dan
hemodinamik stabil.
2. Kendaraan rumah sakit yaitu ambulance untuk pasien sakit sedang dan
berat yang membutuhkan pendampingan tenaga medis ( missal pasien
yang masih memerlukan infuse meskipun pulang, pasien koma, dll),
permintaan pasien dan atau keluarga.

2
BAB III
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN

Kriteria pasien rawat jalan yang dipulangkan dari Rumah Sakit Sultan
Suriansyah:
1. Pasien stabil :
a. Jalan nafas paten
b. Breathing adekuat
c. Sirkulasi hemodinamik stabil
d. Suhu : demam ↓ ≤ 39 ⁰Celcius
e. Perdarahan teratasi
f. Luka telah dirawat, dijahit, dibebat
g. Fraktur telah dipasang bidai
h. Nyeri teratasi dan berkurang, nyeri ringan VAS 1-3
i. Tidak kejang
j. Tidak inpartu kala 1 fase aktif, kala 2, organ bayi menumbung, kala 3
2. Lengkap dokumentasi :
a. Form Rekam Medik Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap sudah
diisi dan ditandatangani lengkap oleh dokter, perawat / bidan , TPPGD
dan petugas lainnya.
b. Persetujuan / Penolakan (rawat inap, tindakan medis, observasi,
rujukan, pendampingan transfer, dirujuk dengan ambulance)
c. Penjelasan DPJP tentang : kondisi, diagnose, rencana tindakan /
terapi, prognosis
d. Pernyataan Pulang Atas Permintaan Sendiri (pasien atau jenazah)
3. Mendapatkan penjelasan dari DPJP atau dokter jaga dan atau perawat
mengenai :
a. Kondisi
b. Diagnosa
c. Hasil pemeriksaan
d. Rencana perawatan selanjutnya : konsul, pemeriksaan ulang,
perawatan luka
e. Resiko bila menolak rawat inap, observasi, pendampingan transfer
dan dirujuk dengan ambulance, dll
f. Prognosis
4. Beres administrasi ( sesuai prosedur)
Permintaan pasien dan atau keluarganya ( Pulang Atas Permintaan
Sendiri)

3
BAB IV
TATA LAKSANA

Tahap yang harus diperhatikan saat pemulangan pasien :


1. Pengkajian
Pengkajian mencakup : data pribadi pasien, data kesehatan pasien,
penanggung jawab pasien, diagnosa, hasil perawatan.
2. Identifikasi kebutuhan pasien
Saat perencanaan pemulangan pasien harus diketahui kebutuhan
perawatan berkelanjutan yang masih diperlukan, seperti kapan kontrol ke
DPJP, kunjungan rumah / pelayanan homecare, fisioterapi.
3. Edukasi
Saat pemulangan pasien harus ada edukasi dari petugas medis terutama
perawat kepada pasien dan keluarganya. Penjelasan mencakup :
a. Obat-obatan yang dibawakan saat pulang (nama obat, dosis dan
waktu
minum obat).
b. Rencana perawatan selanjutnya (kapan kontrol, pelayanan homecare
dan fisioterapi) beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
c. Diet / pembatasan makanan yang sesuai untuk kesehatannya.
4. Dokumentasi
Semua perawatan yang dilakukan harus terdokumentasi pada Rekam
Medik Pasien, Catatan Keperawatan. Semua instruksi dan hasil
pemeriksaan dokter harus tercatat, semua tindakan keperawatan dan
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital harus tercatat. Demikian juga obat-
obatan yang diberikan (nama, dosis, waktu pemberian, cara pemberian,
infus ) dan hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan juga tersimpan
rapi dalam berkas pasien. Saat pasien pulang diberikan Resume Medis
kepada pasien / keluarganya beserta hasil pemeriksaan penunjang.

5. Implementasi
Proses pasien pulang apakah diantar ke alat transportasi pasien /
keluarganya menggunakan kursi roda, blangkar didampingi perawat atau
menggunakan ambulance dengan / tanpa perawat.
6. Evaluasi
Dilakukan evaluasi untuk menilai dan memperbaiki pelayanan RS untuk
pelayanan yang lebih baik di masa depan.

TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN DARI IGD DAN IRJA


1. Dokter dan Perawat / bidan mengidentifikasi pasien.
2. Dokter menjelaskan mengenai :
a. Kondisi, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang bila ada, diagnosa
pasien bahwa pasien boleh pulang / tidak memerlukan rawat inap.

4
b. Dokter menuliskan resep obat dan menjelaskan pada pasien /
keluarganya tentang cara minum obat.
c. Dokter memberikan anjuran kapan kontrol, anjuran diet atau
perawatan selanjutnya (pemeriksaan yang masih perlu dilakukan atau
konsul ke dokter lain bila perlu).
3. Perawat / bidan menyerahkan hasil pemeriksaan penunjang, surat
keterangan istirahat / sakit bila ada pada pasien / keluarganya.
4. TPPGD menyerahkan surat pengantar mengurus administrasi di kasir.
5. Pasien membayar di APRJ dan mengambil obat di Farmasi.
6. Petugas TPPGD melengkapi RM IGD :
a. Identitas pribadi pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
pekerjaan jam datang, pengantar pasien, kendaraan yang digunakan
ke IGD)
b. Menginput data pasien ke komputer.
7. Perawat / bidan di IGD dan IRJA melengkapi :
a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat
alergi obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan TTV (Tensi, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu)
8. Dokter melengkapi :
a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat
alergi obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan fisik yang bermakna.
c. Diagnosa.
d. Instruksi berupa pemberian obat, pemeriksaan laboratorium, radiologi
dll.
e. Hasil pemeriksaan penunjang yang bermakna.
f. Nama dan dosis obat pulang yang diberikan.
g. Edukasi yang diberikan.
h. Perawat / bidan membantu pasien menuju kendaraan bila diperlukan,
daoat dibantu Satpam dan Non Medis lainnya.

TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN DARI RUANG RAWAT


1. DPJP melakukan pemeriksaan dan mengevaluasi hasil pemeriksaan
untuk menentukan apakah pasien dapat pulang.
2. Dokter DPJP menjelaskan pada pasien dan keluarganya bahwa pasien
boleh pulang.
3. DPJP memberikan pesan / anjuran pada pasien dan keluarganya (obat
yang masih harus diminum, anjuran diet, waktu kontrol, perawatan
lanjutan yang dibutuhkan seperti fisioterapi / homecare dll).
4. Dokter memberi instruksi pada perawat / bidan bahwa pasien boleh
pulang secara lisan dan tertulis di Rekam Medis Terintegrasi beserta
instruksi / pesan / anjuran pada pasien dengan lengkap.
5. DPJP melengkapi dan menandatangani :
a. Rekam Medis Terintegrasi

5
b. Resume Medis
c. Lembar Masuk dan Keluar Pasien (RM 1) menulis diagnosa akhir.
d. Menulis resep untuk obat pulang.
e. Menulis surat konsul / pengantar bila pasien memerlukan konsul (misal
konsul ke Spesialis Rehab Medik bila butuh fisioterapi, atau kepada
dokter dan petugas homecare dll), Surat Keterangan Dirawat dan
Surat Keterangan Istirahat bila dianggap perlu.
6. Perawat / bidan melengkapi dan mengecek kelengkapan berkas pasien
pulang
7. Perawat / bidan memberikan surat pengantar kepada keluarga pasien
untuk menyelesaikan administrasi pembiayaan pasien.
8. Keluarga pasien menyerahkan bukti administrasi kepada perawat / bidan
di ruang rawat.
9. Perawat / bidan menyerahkan kepada keluarga pasien :
a. Resume Medis asli
b. Pesan Pasien Pulang beserta penjelasan mengenai asupan makanan,
pembatasan aktivitas (bila ada), waktu dan tempat kontrol, nama dan
alamat instansi / dokter (bila dikonsulkan), tanda bahaya sehingga
pasien dibawa ke rumah sakit sebelum waktu kontrol, waktu dan cara
perawatan luka / alat (bila saat pulang masih disertakan), nomor
telepon petugas Homecare (bila memerlukan Homecare)
c. Surat Kontrol, Surat Konsul (bila dikonsul), Surat Keterangan
d. Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan di Rumah Sakit
e. Obat pulang beserta penjelasan mengenai cara peminuman, dosis
10. Perawat / bidan melepaskan alat-alat yang terpasang : infus, NGT, DC,
dll.
11. Perawat / bidan menggunting gelang identitas pasien.
12. Perawat / bidan mendampingi pasien menuju kendaraan pribadi /
ambulance di pintu keluar Rumah Sakit dengan kursi roda / brancart.
13. Perawat / bidan kembali ke ruang perawatan sesuai gugus tugasnya.

TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN APS (ATAS PERMINTAAN


SENDIRI)
1. Keluarga / pasien menyampaikan keinginan bahwa menghendaki pulang.
2. Perawat / bidan mengkaji keluhan, kondisi umum, tanda-tanda vital pasien
(kesadaran, tekanan darah, frekuensi nadi dan nafas dalam 1 menit, suhu
badan, saturasi oksigen) dan mendokumentasikan di RM Terintegrasi.
3. Perawat / bidan menghubungi DPJP melalui telepon dan memberitahukan
bahwa pasien dan keluarga menghendaki pulang dan menyampaikan
pengkajian terakhir. Bila DPJP tidak dapat dihubungi, maka perawat /
bidan melaporkan kepada Dokter IRNA / Case Manager.
4. Perawat / bidan mendokumentasikan advis dari DPJP / Dokter IRNA /
Case Manager.]

6
5. Dokter IRNA / Case Manager melakukan visit (anamnesa dan melakukan
pemeriksaan fisik, bila perlu penunjang sesuai persetujuan / penolakan
pasien dan atau keluarganya)- SPO persetujuan / penolakan tindakan
medis.
6. Dokter IRNA / Case Manager dibantu perawat / bidan menjelaskan pada
pasien dan atau keluarganya :
a. Kondisi terkini pasien
b. Diagnosa pasien
c. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang telah dilakukan
d. Advis terakhir dari DPJP
e. Rencana DPJP untuk perawatan pasien
f. Resiko pasien PAPS, prosedur PAPS untuk keluarga pasien,
konsekuensi PAPS.
g. Terdokumentasi di RM Terintegrasi dan Edukasi Pasien
7. Bila pasien / keluarga tetap menghendaki pulang maka pasien dan atau
keluarganya mengisi dan menandatangani Pernyataan Pulang Atas
Permintaan Sendiri.
8. Perawat / bidan kembali melaporkan pada DPJP melalui telepon dan
mencatat instruksi dan waktu pelaporan. Mendokumentasikan di RM
Terintegrasi.
9. Perawat / bidan memberikan pengantar kepada keluarga pasien untuk
menyelesaikan administrasi.
10. Setelah keluarga menyerahkan bukti penyelesaian administrasi, maka
perawat / bidan melepas alat medis yang terpasang
11. Perawat / bidan memberikan kepada pasien dan atau keluarganya :
a. Surat izin pulang untuk diserahkan ke Satpam di pintu keluar
b. Resume Medis Pasien Pulang
c. Pesan pasien pulang : obat yang disertakan saat pulang (beserta
dosis dan cara minum obat), anjuran diet / pembatasan aktivitas /
perawatan diri atau luka, anjuran control atau tindak lanjut setelah
pasien pulang, tanda kegawatan untuk kembali ke rumah sakit
d. Surat control, surat konsul, Surat Keterangan
e. Hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
f. Obat pulang
12. Perawat / bidan menggunting gelang identitas pasien.
13. Perawat / bidan mendampingi pasien dengan kursi roda / brancart sampai
ke kendaraan pulang atau ke ambulance.
14. Perawat / bidan melaporkan pada DPJP bahwa pasien telah pulang.
15. Perawat / bidan meminta DPJP untuk melengkapi berkas Rekam Medik
yang harus diisi dan ditandatangani DPJP, bila belum diisi.

7
TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN / JENAZAH DENGAN
KENDARAAN PRIBADI PASIEN
1. Identifikasi pasien.
2. Pasien / keluarganya menyerahkan bukti administrasi kepada perawat
di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat atau Instalasi Rawat
Jalan.
3. Perawat melakukan serah terima Resume Medis pasien, memberikan
edukasi / pesan-pesan sebelum pasien pulang seperti yang telah
dijelaskan.
4. Perawat mendampingi pasien menggunakan kursi roda / blangkar
sampai kendaraan pribadi pasien.

TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN / JENAZAH DENGAN


AMBULANCE
1. Identifikasi pasien.
2. Pasien / keluarganya menyampaikan dan mengisi serta
menandatangani formulir permintaan pelayanan ambulance termasuk
permintaan pendampingan perawat / tanpa perawat.
3. Pasien / keluarganya mengurus administrasi di APRJ atau APRI dan
menyerahkan bukti administrasi pada perawat.
4. Perawat berkoordinasi dengan petugas ambulance
5. Perawat melakukan serah terima Resume Medis pasien, memberikan
edukasi / pesan-pesan sebelum pasien pulang seperti yang telah
dijelaskan.
6. Pasien didampingi perawat menggunakan blangkar menuju
ambulance.
7. Bila ada permintaan didampingi perawat, perawat mendampingi
pasien menuju kediamannya. Bila permintaan tanpa perawat, maka
pasien didampingi keluarganya diantar sopir menggunakan ambulance
menuju rumah pasien.
8. Sopir dan perawat kembali ke Rumah Sakit.

TATA LAKSANA PASIEN MENINGGALKAN RUMAH SAKIT SELAMA


PERIODE WAKTU TERTENTU
1. Keluarga / pasien menyampaikan keinginan bahwa menghendaki pulang
selama periode waktu tertentu.
2. Perawat / bidan memberitahukan kepada pasien / keluarga bahwa RSUD
Sultan Suriansyah tidak memperbolehkan pasien meninggalkan rumah
sakit selama periode waktu tertentu dengan alasan apapun.
3. Bila pasien / keluarga tetap menghendaki pulang maka pasien dan atau
keluarga mengisi dan menandatangani pernyataan Pulang Atas
Permintaan Sendiri.

8
TATA LAKSANA PEMULANGAN PASIEN YANG MENOLAK DIRAWAT
INAP
1. Dokter menjelaskan kondisi, hasil pemeriksaan penunjang bila ada dan
diagnosa pasien bahwa pasien sesungguhnya memerlukan rawat inap.
2. Pasien / keluarganya mengisi dan menandatangani formulir Penolakan
Rawat Inap.
3. Dokter menuliskan resep obat dan menjelaskan pada pasien /
keluarganya tentang cara minum obat.
4. Dokter memberikan anjuran kapan kontrol, anjuran diet atau perawatan
selanjutnya (pemeriksaan yang masih perlu dilakukan atau konsul ke
dokter lain bila perlu) dan keluhan-keluhan yang harus diperhatikan
sehingga segera ke Rumah Sakit.
5. Perawat / bidan menyerahkan hasil pemeriksaan penunjang, surat
keterangan istirahat / sakit bila ada pada pasien / keluarganya.
6. Dokter dan perawat / bidan menandatangani formulir Penolakan Rawat
Inap.
7. Pasien membayar di APRJ dan mengambil obat di Farmasi.
8. Petugas TPPGD melengkapi RM IGD :
a. Identitas pribadi pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
pekerjaan jam datang, pengantar pasien, kendaraan yang digunakan
ke IGD)
b. Menginput data pasien ke komputer.
9. Perawat / bidan IGD / IRJA melengkapi :
a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat
alergi obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan TTV (Tensi, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu).
10. Dokter melengkapi :
a. Anamnesa keluhan pasien, riwayat sakit dahulu / turunan, riwayat
alergi obat / makanan.
b. Hasil pemeriksaan fisik yang bermakna.
c. Diagnosa.
d. Instruksi berupa pemberian obat, pemeriksaan laboratorium / radiologi
e. Hasil pemeriksaan penunjang yang bermakna
f. Nama dan dosis obat pulang yang diberikan
11. Bila memerlukan bantuan bracart / kursi roda maka perawat / bidan
membantu mengantar pasien sampai pintu Rumah Sakit.

9
BAB V
DOKUMENTASI

1. Rekam Medis IGD


2. Rekam Medis IRJA
3. Rekam Medis Terintegrasi
4. Form Edukasi Pasien
5. Discharge Planning
6. Resume Medis Pasien Pulang
7. Pesan Pasien Pulang
8. Pernyataan Permintaan Cuti
9. Form Pulang Atas Permintaan Sendiri
10. Form Penolakan Rawat Inap
11. Form PAPS jenasah
12. Pernyataan permintaan pelayanan ambulans
13. Surat control
14. Surat rujukan
15. Surat konsul
16. Brosur homecare
17. Brosur pendaftaran rawat jalan secara online

10
DAFTAR PUSTAKA

Harper E.A (1998). Discharge Planning : An Interdisciplinary method.


Silverberg Press : Chicago,IL.

New Brunswick Department of Health and Wellness (2002). Job Definition of


a discharge planning coordinator. Author : Fredericton, NB

Makalah Manajemen Keperawatan “Discharge Planning” oleh Didik


Fandrianto, Febi M, Nahrowi, Siti Arfiah, Wahyu Antoro, Program Studi
Ilmu Keperawatan S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri,2014

11

Anda mungkin juga menyukai