Anda di halaman 1dari 43

SEMINAR KEPERAWATAN

MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.N DENGAN


DIAGNOSA P1A0 + POST PARTUM DI RUANG ASOKA
RSUD LASINRANG PINRANG
TINGKAT 2 B
LAPORAN PENDAHULUAN
Definisi

Tiga tahapan post partum


Post partum adalah masa 1. Immediate Post Partum
sesudah persalinan dapat (setelah plasenta lahir 24
juga disebut masa nifas jam )
(puerperium) yaitu masa 2. Early Post partum ( 24 jam –
sesudah persalinan yang 1 Minggu )
diperlukan untuk pemulihan 3. Late Post Partum ( 1 minggu
kembali alat kandungan – 6 Minggu )
yang lamanya 6 minggu.
ETIOLOGI IBU NIFAS
Tanda – tanda bahaya pada ibu nifas menurut (Pitriani, 2014) yaitu :

1. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke 4


pasca persalinan
2. Ibu demam tinggi dengan suhu tubuh > 38 c
3. Kontraksi uterus tidak baik
4. Pendarahan yang banyak setelah 24 jam post partus
5. Lochea yang berbau tidak enak
6. Adanya tanda human ( tanda kemerahan pada tungkai kaki ibu
saat ditekuk)
7. Terjadinya bendungan ASI
MANIFESTASI PADA IBU POST PARTUM
Tanda dan gejala pada pasien post partum dapat diketahui dengan
1. Proses involusi
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan, proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos uterus
2. Vagina dan perineum
Vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara
bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir
KOMPLIKASI
1. Perdarahan
Perdarahan adalah penyebap kematian terbanyak pada wanita selama
periode post partum. Perdarahan post partum adalah: kehilangan darah
lebih dari 500 cc setelah kelahiran
2. infeksi Puerperalis
inveksi saluran reproduksi selama masa post partum. Insiden infeksi
puerperalis ini 1%- 8%, ditandai adanya kenaikan suhu
3. Endometritis
Adalah infeksi dalam uterus paling banyak disebapkan oleh infeksi
puerperalis
KOMPLIKASI

4. Mastitis ( infeksi pada payudara )


5. Infeksi saluran kemih
Insiden mencapai 2-4 % wanita post partum,
pembedahan meningkatkan resiko infeksi saluran
kemih.
6. Post partum depresi
Tandanya antara lain, kurang konsentrasi, kesepian
tidak aman, perasaan obsepsi cemas, kehilangan
kontrol, dan lainnya.
Penatalaksanaan

Dalam menangani asuhan keperawatan pada ibu


post partum, dilakukan berbagai
penatalaksanaan seperti :
1. Monitor ttv
2. Pemberian cairan Intra Vena
3. Pemberian Oksitosin
4. Pemberian obat nyeri
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “N” DENGAN
DIAGNOSA P1A0 + POST PARTUM DIRUANG
ASOKA RSUD LASINRANG PINRANG
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien 2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny.N Nama : TN. M
No.RM : 324262 Umur : 25 Tahun
Umur : 28 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam
Agama : Islam Alamat : Tosulo
Alamat : Tosulo Hubungan dengan klien : Suami
Suku : Bugis
Status : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Diagnosa medik : P1A0 + POST PARTUM
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama Nyeri pada jahitan Perineum
Klien masuk di ruang perawatan nifas pada tanggal 13/11/2023
dengan keluhan Nyeri pada jahitan perinium, nyeri saat bergerak
dengan skala nyeri 5 (sedang), nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri
Riwayat Kesehatan Sekarang hilang timbul, sulit tidur dimalam hari akibat nyeri, Sulit melakukan
pergerakan, Merasa cemas saat bergerak dan klien juga mengatakan
tidak pernah mendapatkan informasi kesehatan tentang perawatan
bayi dan perawatan luka perineum sebelumnya

• Menarche : 15 tahun

• Banyaknya : 2-3 kali sehari mengganti pembalut


Riwayat Menstruasi
• Keluhan : Nyeri perut saat haid

• HPHT : 07/02/2023
• Menikah : 1 kali
Riwayat Pernikahan
• Lama : 11 bulan
● Riwayat Kehamilan Nifas Yang Lalu
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
Ke

No Th Uk Penyulit Jenis No Th Uk Penyuli Jenis No Th Uk


t

1. 20 39 - Norma 1 20 39 - Norma 1 20 39
23 mg l 23 mg l 23 mg

• Riwayat Kehamilan Saat • Riwayat Keluarga Berencana


Ini Akseptor : Tidak menggunakan
Status Obstetrikus Lama :-
G0P1A0 Masalah : -
Tp : 14-11-2023
Uk
• Riwayat : 39 Minggu
Penyakit Klien dan Keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit bawaan dan
riwayat penyakit keluarga
Pola Fungsional Kesehatan

a. Pola Persepsi Kesehatan


Klien mengatakan di rumah tetap menjaga kebersihan dirinya.
b. Pola Nutrisi
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien makan 3 x dalam sehari. Klien mengatakan
tidak memiliki makanan kesukaan. Selama masuk rumah sakit klien mengatakan sering makan dan
minum dengan frekuensi 3x1 Porsi selalu dihabiskan, 8-9 gelas perhari

c. Pola Eliminasi
Sebelum masuk rumah sakit , klien mengatakan BAB 1 x dalam sehari dengan
konsistensi lunak, warna coklat, dan berbau khas. Sedangkan kebiasaaan BAK pada
klien 6 – 7 x/hari dengan warna kuning pekat. Selama di rumah sakit klien
mengatakan BAB 1-2 x sehari dengan konstipasi padat, dan BAK 3-4 kali sehari.
d. Pola Aktivitas

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum ✓
Mandi ✓
toileting ✓
Berpakaian ✓
Mobilisasi ditempat tidur ✓
Berpindah ✓
Ambulasi ROM ✓

0 : mandiri
1. : alat bantu
2. : dibantu orang lain
3. : dibantu orang dan alat
4. : tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidur jam 22.00 WITA pada malam hari. jam 14.00-
15.20 WITA tidur siang. Selama dirumah sakit klien mengatakan sulit tidur, sering terbangun akibat
nyeri yang dirasakan dan sering begadang pada malam hari ( tidur jam 02.00-05.00)
f. Pola Perseptual
Pasien mengatakan nyeri pada perinium bekas jahitan jalan lahir, pasien tampak meringis Ketika
melakukan pergerakan..
g. Pola Perspepsi diri :
Pasien mengatakan sangat senang dan Bahagia telah menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya tetapi
pasien masih bingung dan kurang mengetahui tentang informasi kesehatan pada bayi dan ibu post
partum
h. Pola seksual
Pasien mengatakan tidak melakukan pola seksual karena masih dalam masa nifas
i. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya sangat baik
j. Pola manajemen koping stres
Pasien mengatakan jika terdapat masalah akan diselesaikan dengan baik dengan keluarganya.
Pemeriksaan Fisik

a. keadaan umum
1. GCS : 15
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV : TD : 120/70 mmHg P : 20x/i
N : 82x/i S : 36,5’C
4. P : Nyeri saat bergerak
Q : Nyeri seperti tertusuk – tusuk
R : Nyeri pada area yang dijahit ( perineum )
S : Skala nyeri 5 ( sedang )
T : Nyeri hilang timbul
Pemeriksaan Head To Toe
1. Kepala 4. Wajah
Inspeksi : bentuk kepala tampak simetris Inspeksi : Wajah tampak meringis
dan bulat saat bergerak
Palpasi : tidak terdapat benjolan dan nyeri Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
tekan
5. Telinga
2. Mata
Inspeksi : telinga simetris, tampak
Inspeksi : Mata Simetris, tidak tampak
adanya peradangan, konjungtiva anemis.
bersih, tidak ada peradangan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
6. Mulut
Inspeksi : hidung simetris, tidak nampak
adanya peradangan Inspeksi : mukosa bibir kering
Palpasi : tidak ada nyeri tekan Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Thorax
Inspeksi : dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara paru
Auskultasi : bunyi nafas bronchovesicular, tidak terdapat suara nafas tambahan,
irama nafas teratur
9. Payudara
Inspeksi : Payudara Nampak simetris dan tidak ada garis/stretch mark
Areola : Tampak kehitaman
Putting : Menonjol
Tanda dimpling : Tidak Nampak adanya tanda dan gejala
Pengeluaran ASI : Lancar saat ditekan
11. Genetalia dan perineum
Inspeksi : Terdapat pengeluaran linea rubra
Terdapat 8 bekas jahitan perineum ( 4 jahitan kulit dalam dan 4 jahitan kulit luar
12. Anus
Inspeksi : Tidak terdapat hemoroid
13. Ekstermitas
Atas : Kedua tangan dapat digerakkan,jari tangan lengkap,tidak terdapat nyeri tekan,
terpasang infus sebelah kanan
Bawah : Kedua kaki dapat digerakkan,jari kaki lengkap, gerakan terbatas karena bekas
jahitan perineum, dan refleks patella baik
Kekuatan otot : 5 5
4 4
14. Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kering
15.Genogram

? ? ? ? ? ? ? ?

28 ? ? ? 25

: Laki-laki ? : Umur tidak diketahui : Menikah


: Perempuan : Pasien : Anak
X : Meninggal _ _ _ : Serumah : Saudara
16. Terapi Obat
1.Terpasang Infus Rengal Lacktat
2.Obat oral Cefadroxil 2x1
3.Obat oral Asam mefenamat 3x1
4.Obat oral myotonic 3x1
5.Sf 1x1
Data Fokus
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengatakan Nyeri pada luka bekas jahitan 1. Klien tampak Wajah meringis kesakitan
perineum saat bergerak
2. Klien mengatakan Nyeri saat bergerak dengan skala 2. Skala nyeri 5 (sedang)
nyeri 5 (sedang) 3. Klien tampak Sulit tidur dan sering
P : Nyeri saat bergerak begadang akibat nyeri bekas jahitan
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk perineum
R : nyeri pada area yang dijahitt (Perinium) 4. Klien tampak pucat dan lemah
S : skala nyeri 5 (sedang) 5. Tampak Gerakan klien terbatas
T : nyeri hilang timbul 6. Kekuatan otot menurun
3. Klien Mengatakan Sulit tidur akibat nyeri 5 5
4. Klien mengatakan sulit melakukan pergerakan akibat 4 4
nyeri jahitan perineum yang dirasakan 7. Klien Tampak sering bertanya tentang
5. Klien mengatakan Merasa cemas saat bergerak akibat keadaannya sekarang
jahitan luka perineum 8. Klien tidak mengetahui informasi terkait
6. Klien mengaakan Tidak pernah mandapatkan informasi dengan perawatan pada luka perineum dan
tentang perawatan bayi dan perawatan luka jahitan perawatan bayi
perineum 9. OBS TTV
TD : 120/70 mmHg S : 36,5’C
N : 82x/I P : 20x/i
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

Post partum Nyeri akut


DATA SUBYEKTIF berhubungan
1. Klien mengatakan nyeri pada jahitan perineum dengan agen
2. Klien mengatakan nyeri saat bergerak dengan skala pencedera fisiologis
nyeri 5 (sedang) Perubahan fisiologis
P : Nyeri saat bergerak
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri pada area yang sudah dijahit
(perineum) Vagina dan perineum
S : Skala nyeri 5 ( sedang )
T : Nyeri hilang timbul
DATA OBYEKTIF Ruptur jaringan
3. Klien tampak wajah meringis kesakitan saat bergerak
4. Skala nyeri 5 Sedang
5. Obs TTV
TD : 120/70 mmHg Nyeri Akut
N : 82x/I
S : 36,5’C
P : 20x/I
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

Post partum Gangguan pola tidur


DATA SUBYEKTIF b.d Hambatan
lingkungan
1. Klien mengatakan suit tidur dan selalu Perubahan fisiologis (nyeri akut)
terbangun akibat nyeri jahitan perineum
Taking in
DATA OBYEKTIF
(ketergantungan)
2. Klien tampak sulit tidur akibat nyeri
3. Klien Tampak sering begadang Butuh perlindungan
dan pelayanan
4. Wajah tampak pucat
5. Obs TTV Berfokus pada diri
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/i sendiri dan lemas
S : 36,5’C
P : 20x/I Gangguan pola tidur
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

Post partum Gangguan mobilitas


DATA SUBYEKTIF fisik b.d nyeri
1. Klien mengatakan sulit melakukan pergeraka akibat Perubahan fisiologis
nyeri luka jahitan perineum yang dirasakan
2. Klien mengatakan cemas saat bergerak akibat luka Vagina dan perineum
jahitan perineum
DATA OBYEKTIF Ruptur jaringan
3. Klien tampak pucat dan lemah
4. Gerakan klien tampak terbatas Sulit bergerak dan fisik
5. Kekuatan otot menurun lemah
5 5
4 4 Peradangan
4. Obs TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/i Gangguan mobilitas
S : 36,5’C fisik
P : 20x/i
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah

DATA SUBYEKTIF Post partum Defisit


1. Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan Pengetahuan b.d
informasi tentang perawatan luka jahitan Perubahan Psikologis Kurang terpapar
perineum dan perawatan bayi informasi
DATA OBYEKTIF Taking hold
2. Klien tampak sering bertanya tentang keadaannya (kemandirian)
sekarang
3. Tidak mengetahui informai terkait dengan Belajar mengenai
perawatan luka jahitan perineum dan perawatan perawatan diri dan bayi
bayi
4. Obs TTV Butuh informasi
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/i
S : 36,5’C Defisit pengetahuan
P : 20x/I
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik ( D.


0077 )
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan
lingkungan ( nyeri akut ) ( D. 0055 )
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
( D.0054 )
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ( D.0111)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan / kriteria Intervensi
hasil
Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
DATA SUBYEKTIF intervensi keperawatan
1. Klien mengatakan nyeri pada luka selama 3x24 jam
durasi, frekuensi, intensitas nyeri.
jahitan perineum diharapkan tingkat nyeri 2. Identifikasi skala nyeri.
2. Klien mengatakan nyeri saat bergerak
Feel this.
dengan skala nyeri 5 (sedang)
menurun : 3. Berikan tehnik non farmakologi
Kriteria Hasil
P : Nyeri saat bergerak untuk mengurangi nyeri
Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk 1. Pasien melaporkan
keluhan nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetic
R : Nyeri pada area yang sudah dijahit
(perineum/ berkurang dengan
S : Skala nyeri 5 ( sedang ) skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul (ringan)
DATA OBYEKTIF 2. Keluhan nyeri
3. Wajah klien tampak meringis kesakitan meringis (wajah)
saat bergerak menurun
4. Skala nyeri 5 (sedang)
5. Obs TTV
TD : 120/70 mmHg P : 20x/i
N : 82x/I S : 36,5’C
Diagnosa Tujuan / kriteria hasil Intervensi
Gangguan pola tidur b.d Hambatan Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
lingkungan ( nyeri akut ) tindakan
durasi, frekuensi, intensitas
DATA SUBYEKTIF keperawatan
1. Klien mengatakan sulit tidur selama 3x 24 jam nyeri.
dan selalu terbangun akibat diharapkan pola 2. Berikan tehnik norfarmakologis
nyeri jahitan perineum
Feel this.
tidur meningkat. ( relaksasi nafas dalam ) untuk
DATA OBYEKTIF
Kriteria Hasil :
2. Klien tampak sulit tidur mengurangi rasa nyeri
akibat nyeri yang dia 1. Keluhan sulit tidur
rasakan akibat nyeri bekas 3. Edukasi tentang pentingnya
3. Sering begadang jahitan perineum tidur yang adekuat
4. Wajah klien tampak pucat menurun 4. Kolaborasi pemberian analgetic
5. Obs TTV 2. Pola tidur membaik
TD : 120/70 mmHg
N : 82x/i
S : 36,5’C
P : 20x/i
Diagnosa Tujuan / kriteria hasil Intervensi

Gangguan Mobilitas Fisik b.d Setelah dilakukan 1. Monitor Keadaan umum


Tindakan keperawatan
Nyeri selama melakukan mobilisasi
selama 3x 24 jam
DATA SUBYEKTIF diharapkan mobilitas 2. Ajarkan mobilisasi sederhana
1. Klien mengatakan sulit fisik meningkat 3. Identifikasi kebiasaan BAK
melakukan pergerakan akibat Kriteria Hasil :
nyeri luka jahitan perineum
Feel this. 1. Mobilitas fisik 4. Jelaskan manfaat dan efek
2. Merasa cemas saat bergerak meningkat fisiologis dari olahraga
akibat nyeri luka jahitan 2. Toleransi aktifitas
perineum meningkat
DATA OBYEKTIF
3. Klien tampak pucat dan lemah
4. Gerakan klien tampak terbatas
5. Kekuatan otot menurun
5 5
4 4
4. Obs TTV
TD : 120/70 mmhg P : 20x/i
N : 82x/I S : 36,5’C
Diagnosa Tujuan/Kriteria hasil Intervensi

Defisit pengetahuan b.d kurang Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan


terpapar informasi
Tindakan keperawatan dan kemampuan
DATA SUBYEKTIF diharapkan Tingkat menerima informasi
1. Klien mengatakan tidak pernah pengetahuan meningkat 2. Jelaskan faktor risiko
mendapatkan informasi tentang
dengan Kriteria Hasil :
perawatan bayi dan perawatan luka
1. Kemampuan untuk yang dapat
jahitan perineum
menerima pengtahuan mempengaruhi
DATA OBYEKTIF
tentang suatu perawatan kesehatan
2. Klien tampak sering bertanya
tentang keadaannya sekarang bayi dan peawatan luka
3. Ajarkan perilaku hidup
3. Tidak mengetahui informasi terkait jahitan perineum
dengan perawatan pada luka jahitan meningkat bersih dan sehat
perineum dan perawatan bayi
4. Obs TTV
TD : 120/70 mmHg P : 20x/i
N : 82x/I S : 36,5’C
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari / No Ja Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX m
Senin I DX : Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera 14.00 S : - klien mengatakan nyeri pada area yang
13/11/202 dijahit (perinium)
Fisik
3
- P : nyeri saat bergerak
08.0 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
0 intensitas nyeri. Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
Hasil : P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)
R : nyeri pada area yang dijahit (perinium) S : skala nyeri 5 (0-10) (sedang)
S : skala nyeri 5 (0-10) (sedang)
T : nyeri hilang timbul T : nyeri hilang timbul
2. Identifikasi skala nyeri. O : - Ekspresi wajah klien tampak
08.0 Hasil : Skala 5 nyeri (0-10)( sedang) meringis
5
3. Berikan tehnik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri ( relaksasi napas dalam ) A : Masalah nyeri belum teratasi
09.1 Hasil : klien diajarkan teknik relaksasi napas dalam
5 P : Intervensi dilanjutkan
dengan benar kemudian menganjurkan klien
melakukan relaksasi saat nyeri timbul. Klien tampak 1. Identifikasi lokasi dan kualitas nyeri
kooperatif dan mengerti penjelasan perawat.
2. Identifikasi skala nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetic
3. Pemberian tehnik non farma kologi ( nafas
Hasil : Asam mefenamat 3x1 / 500mg / 8 jam ( oral ) dalam )
13.0
4. Pemberian obat analgetic
0
Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX

II DX : Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan hambatan 14.0 S : - Klien mengatakan sulit tidur
Senin lingkungan ( Nyeri Akut ) 0 akibat nyeri bekas jahitan
13/11/ perineum
08.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas
2023
nyeri. O : -ekspresi wajah klien tampak
Hasil : P : nyeri saat bergerak meringis
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri pada area yang dijahit (perinium) -skala nyeri 5 dari (0-10)
S : skala nyeri 5 (0-10) (Sedang) (sedang)
T : nyeri hilang timbul -tampak pasien sulit tidur dan
sering begadang akibat nyeri
09.15 2. Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri bekas jahitan perineum
Hasil : Klien mulai mencoba untuk melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dan akan melakukan apabila nyeri timbul A : masalah belum teratasi

11.20 3. Edukasi tentang pentingnya tidur yang adekuat P : intervensi dilanjutkan


Hasil : pasien mulai mencoba untuk tidur lebih awal untuk 1. identifikasi lokasi dan kualitas
mendapatkan kualitas tidur yang baik/adekuat nyeri

2. pemberian tehnik non


13.00 4. Kolaborasi pemberian analgetic farmakologi

Hasil : Asam mefenamat 3x1/500mg/8jam 3. edukasi tentang pentingnnya


tidur yang adekuat
Hari / No Ja Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX m
Senin III DX : Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri S : -klien mengatakan takut dan
13/11/202 14.0 jarang BAK karena jahitan bekas
3 0 luka periniumnya
08.0 1. Monitor Keadaan umum selama melakukan mobilisasi
0
Hasil : keadaan umum lemah dan klien tampak pucat - klien mengatakan baru
mengetahui manfaat mengenai
2. Ajarkan mobilisasi sederhana olahraga dan mobilisasi
08.4 sederhana seperti belajar berjalan
5
Hasil : Klien mulai melakukan mobilisasi sederhana
beberapa langkah
seperti duduk ditempat tidur dan belajar berjalan beberapa
langkah O : -klien tampak pucat
- klien tampak mulai melakukan
3. Identifikasi kebiasaan BAK mobilisasi sederhana yang
09.1 diajarkan
5
Hasil : Klien mengatakan takut dan jarang BAK karena
luka bekas jahitan perinium A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
4. Jelaskan manfaat dan efek fisiologis dari olahraga
1. monitor keadaan umum

13.0 Hasil : klien mengatakan baru mengetahui mengenai 2. ajarkan mobilisasi sederhana
0
efek olahraga dan mobilisasi sederhana seperti belajar 3. identifikasi kebiasaan bak
berjalan beberapa langkah dan duduk ditempat tidur 4. Manfaat dan efek fisiologis dari
olahraga
Hari/ DX Jam Implementasi jam Evaluasi
Tanggal

Senin DX : Defisit pengetahuan b.d kurang 14.00 S:


13/11/ terpaparnya informasi -klien mengatakan belum mengetahui
2023 tentang informasi kesehatan yang
08.00 1. Identifikasi kesiapan dan
diberikan
kemampuan menerima informasi
Hasil : klien mengatakan siap untuk O:

menerima informasi kesehatan yang -klien tampak bingung


akan diberikan -klien tampak tidak mengetahui
09.15 2. Jelaskan faktor risiko yang dapat pertanyaan yang diberikan
mempengaruhi kesehatan A : masalah belum teratasi
Hasil : klien mengatakan belum
P : intervensi dilanjutkan
mengetahui tentang faktor resiko yang
mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi 1. Identifikasi kesiapan menerima
informasi
13.00 3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 2. Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Hasil : Klien mengatakan mulai paham
tentang perilaku hidup bersih dan sehat 3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX

Selasa I DX : Nyeri akut b.d agen pencedera fisik S : Klien mengatakan sulit tidur akibat
14/11/ 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 08.00 nyeri jahitan perineum yang
2023 21.00 dirasakannya
frekuensi, intensitas nyeri.
P: nyeri saat bergerak
Hasil : P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : nyeri pada area yang dijahit
R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)
(perinium) S : skala nyeri 4 (sedang)
T : nyeri hilang timbul
S : skala nyeri 4 (sedang)
O : - ekpresi wajah tampak meringis
T : nyeri hilang timbul mulai berkurang karena pemberian
2. Identifikasi skala nyeri. analgetic asam mefenamat 3x1
/500mg/8 jam (oral)
Hasil : Skala 4 (sedang)
21.05 3. Berikan tehnik non farmakologi untuk A : masalah nyeri belum teratasi

mengurangi nyeri P : intervensi dilanjutkan


Hasil : Klien mulai paham untuk 1. identifikasi lokasi dan kualitas nyeri
22.00
melakukan Latihan yang dianjurkan 2. identifikasi skala nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetic
3. pemberian tehnik non farmakologi
Hasil : Asam mefenamat 3x1/500mg/ 8 jam ( oral)
4. pemberian obat analgetic
Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX
Selasa II DX : Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkungan ( nyeri 08.00 S : - Klien mengatakan sulit tidur
14/11/ akut ) akibat nyeri bekas jahitan
2023 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, perineum
21.00 intensitas nyeri. O : -ekspresi wajah klien tampak
Hasil : P : nyeri saat bergerak meringis mulai berkurang
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk -skala nyeri 4 dari (sedang)
R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)
-tampak pasien sulit tidur dan
S : skala nyeri ( sedang ) sering begadang akibat nyeri
T : nyeri hilang timbul bekas jahitan perineum
2. Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa
-pasien akan mencoba untuk tidur
nyeri lebih awal untuk mendapatkan
21.05 Hasil : Klien mulai mencoba untuk melakukan Latihan yang kualitas tidur yang baik/adekuat
dianjurkan A : masalah sulit tidur masih
3. Edukasi tentang pentingnya tidur yang adekuat dirasakan
Hasil : pasien mulai untuk tidur lebih awal untuk
P : intervensi dilanjutkan
mendapatkan kualitas tidur yang baik/adekuat
22.00 4. Kolaborasi pemberian analgetic 1. identifikasi lokasi dan kualitas nyeri
Hasil : asam mefenamat 3x1/500 mg (oral) 2. pemberian tehnik non farmakologi

3. edukasi pentingnya tidur yang


adekuat

00.00 4. kolaborasi pemberian analgetic


Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX
Selasa III DX : Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri 08.00 S : - Klien mengatakan sudah
14/11/ 1. Monitor Keadaan umum selama melakukan mobilisasi mulai mencoba kekamar
2023 21.00 mandi untuk BAK pada
Hasil : keadaan umum lemah dan klien tampak pucat
waktu pagi dan malam hari

2. Ajarkan mobilisasi sederhana - klien mengatakan sudah mulai


21.30 Hasil :Klien mulai melakukan mobilisasi sederhana seperti mengetahui mengenai efek
duduk ditempat tidur dan belajar berjalan beberapa langkah ke olahraga dan mobilisasi
sederhana seperti belajar
kamar mandi
berjalan beberapa langkah
dan duduk ditempat tidur
3. Identifikasi kebiasaan BAK
Hasil :Klien mengatakan sudah mulai mencoba kekamar mandi O : -klien tampak pucat
21.35 untuk BAK pada waktu pagi dan malam hari -klien tampak mulai melakukan
mobilisasi sederhana yang
4. Jelaskan manfaat dan efek fisiologis dari olahraga diajarkan

Hasil : klien mengatakan sudah mulai mengetahui A : masalah belum teratasi


mengenai efek olahraga dan mobilisasi sederhana seperti belajar P : intervensi dilanjutkan
22.00
berjalan beberapa langkah dan duduk ditempat tidur
1. monitor keadaan umum

2. ajarkan mobilisasi sederhana

3. identifikasi kebiasaan bak


Hari/ DX Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal

Selasa IV DX : Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya 08.00 S : -klien mengatakan mulai
14/11/ mengetahui tentang informasi
informasi kesehatan yang diberikan
2023
21.00 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
O : -klien tampak bingung dan belum
informasi mengetahui faktor resiko yang
Hasil : klien mengatakan siap untuk menerima mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
-klien tampak mulai mengetahui
21.35 informasi kesehatan yang akan diberikan
pertanyaan yang diberikan tentang
2. Jelaskan faktor risiko yang dapat kesehatan ibu dan bayi
mempengaruhi kesehatan A : masalah defisit pengetahuan belum
Hasil : klien mengatakan belum mengetahui teratasi
tentang faktor resiko yang mempengaruhi P : intervensi dilanjutkan
22.00
kesehatan ibu dan bayi 1. identifikasi kesiapan menerima informasi
3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat 2. jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Hasil : Klien mengatakan mulai paham tentang
3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
perilaku hidup bersih dan sehat seperti menjaga
kebersihan perineum
Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX

Rabu I DX : Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik S :- klien mengatakan nyeri pada area yang
15/11/ 08.00 14.00 dijahit (perinium) berkurang karena
2023 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 0 melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
frekuensi, intensitas nyeri. dan mengonsumsi obat asam mefenaat
Hasil : P : nyeri saat bergerak berkurang 3x1/500mg/8 jam (oral)

Q : nyeri seperti ditusuk tusuk berkurang - nyeri saat bergerak berkurang


R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)
- P : nyeri saat bergerak berkurang
S : skala nyeri 3 (ringan ) Q : nyeri seperti ditusuk tusuk berkurang
08.05
T : nyeri hilang timbul R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)
S : skala nyeri 3 ( ringan )
2. Identifikasi skala nyeri. T : nyeri hilang timbul
09.15 Hasil : Skala 3 ( Ringan )
O : - ekpresi wajah tampak meringis tidak ada
3. Berikan tehnik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri A : masalah nyeri teratasi Sebagian klien di
pulangkan
13.00 Hasil : Klien akan melakukan Latihan yang
dianjurkan secara mandiri dirumah P : intervensi dipertahankan dan dilakukan
4. Kolaborasi pemberian analgetic dirumah secara mandiri

1. Melaakukan tehnik rlaksasi nafas dalam


Hasil : Asam mefenamat 3x1/ 8 jam ( oral ) dilakukan secara mandiri dirumah apabila
nyeri timbul

2. Pemberian analgetic
Hari / No Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal DX

Rabu II DX : Gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkungan ( 14.00 S : -klien mengatakan sulit tidur akibat nyeri pada
15/11/ nyeri akut ) area yang dijahit (perinium) berkurang karena telah
2023 melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dan
08.00 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, mengonsumsi asamefenamat 3x1/500mg/8jam
frekuensi, intensitas nyeri.
- P : nyeri saat bergerak berkurang
Hasil : P : nyeri saat bergerak berkurang
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk berkurang
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
berkurang R : nyeri pada area yang dijahit (perinium)

R : nyeri pada area yang dijahit S : skala nyeri 3 (ringan)

(perinium) T : nyeri hilang timbul

09..15 S : skala nyeri 3 (ringan) O : -ekspresi wajah klien tampak meringis tidak
T : nyeri hilang timbul ada
2. Berikan tehnik norfarmakologis untuk -tampak pasien mulai tidur lebih awal dan
mengurangi rasa nyeri mendapatkan kualitas tidur yang baik
11.20
Hasil : Klien melakukan tehnik nafas dalam A : masalah teratasi sebagian klien di pulangkan
yang dianjurkan
P : intervensi dipertahankan dan dilanjutkan dirumah
13.00 3. Edukasi tentang tidur yang adekuat secara mandiri
Hasil : pasien mulai tidur lebih awal dan
1. Melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dilakukan
mendapatkan kualitas tidur yang baik secara mandiri dirumah apabila nyeri timbul
4. Kolaborasi pemberian analgetic 3. Pemberian analgetic
Hasil : asam mefenamat 3x1 (oral)
Hari/ D Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal X

Rabu III DX : Gangguan mobilitas fiik b.d nyeri 14.00 S : - Klien mengatakan sudah mulai
kekamar mandi untuk BAK pada
15/11/ 08.00 1. Monitor Keadaan umum selama melakukan
waktu pagi dan malam hari
2023 mobilisasi secara mandiri
Hasil : keadaan umum Baik
- klien mengatakan sudah paham
08.45 2. Ajarkan mobilisasi sederhana dan mengetahui mengenai efek
Hasil : Klien mulai melakukan mobilisasi sederhana olahraga dan mobilisasi
seperti duduk ditempat tidur dan belajar berjalan sederhana seperti belajar berjalan
beberapa langkah ke kamar mandi secara mandiri beberapa langkah dan duduk
ditempat tidur secara mandiri
3. Identifikasi kebiasaan BAK
09.15
Hasil : Klien mengatakan sudah mulai kekamar O : - keadaan umum baik
mandi untuk BAK pada waktu pagi dan malam hari - klien tampak melakukan mobilisasi
secara mandiri sederhana yang diajarkan

13.00
4. Jelaskan manfaat dan efek fisiologis dari olahraga A : masalah teratasi sebagian klien
dipulangkan
Hasil : klien mengatakan sudah paham dan mengetahui mengenai
efek olahraga dan mobilisasi sederhana seperti belajar berjalan P : intervensi dipertahankan dan
beberapa langkah dan duduk ditempat tidur secara mandiri dilakukan dirumah secara
mandiri

1. Klien melakukan mobilisasi sederhana


secara mandiri dirumah
Hari/ DX Jam Implementasi Jam Evaluasi
Tanggal
Rabu IV DX : Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar 14.00 S : -klien mengatakan sudah
15/11 mengetahui tentang informasi
informasi kesehatan tentang perawatan
2023
08.00 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima perineum dan bayi baru lahir
informasi O : -klien tampak sudah tidak
Hasil : klien mengatakan siap untuk menerima bingung
informasi kesehatan yang akan diberikan - klien tampak sudah mengetahui
2. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi tentang perawatan perineum dan
09.15
bayi baru lahir dan akan
kesehatan melakukan secara mandiri dirumah
Hasil : klien mengatakan sudah mengetahui tentang
faktor resiko yang mempengaruhi kesehatan ibu dan A : masalah teratasi Sebagian klien
bayi dipulangkan

13.00 3. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat P : intervensi dipertahankan dan
dilanjutkan secara mandiri
Hasil : Klien Mengatakan paham tentang perilaku dirumah
hidup bersih dan sehat seperti menjaga kebersihan 1. Klien melakukan perilaku hidup bersih
vagina dan sehat secara mandiri dirumah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai