Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA IBU MASA
NIFAS
Anggota Kelompok 2 :

Lupi Sugiyanti 23632408


Iis Retno Dewi 23632425
Masruroh Hanifatul M. 23632471
Iftitania Asrotul Laili 23632483
01
LAPORAN
PENDAHULUAN
POST PARTUM
SPONTAN
Pengertian Masa
Nifas
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah
persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa
nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami
perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan organ
reproduksi ini disebut involus
(Maritalia, 2012).
Etiologi
1. Teori Kerenggangan Rahim
2. Teori Penurunan Hormon Progesteron
3. Distensi Rahim
4. Teori Plasenta Menjadi Tua
Manifestasi Klinis
● Perubahan sistem pencernaan: biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan karena
pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi
kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan, kekurangan asupan makan,
hemoroid dan kekurangan aktivitas tubuh.

● Pernafasan: keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila
suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan ikut, kecuali bila ada gangguan khusus pada saluran
pernafasan. Bila pernafasan pada masa nifas menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda
syok.

● Nutrisi dan cairan: ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup dan cairan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuhnya

● Infeksi nifas: keadaan yang mencakup semua peradangan alat alat kelamin dalam masa nifas.
● Demam: sebagian besar disebabkan oleh infeksi nifas. Demam pada masa nifas sering disebut
morbiditas nifas dan merupakan indeks kejadian infeksi nifas.

● Perubahan pada volume darah: tergantung pada beberapa faktor yaitu kehilangan darah selama
persalinan dan mobilitas serta pengeluaran cairan ekstravaskular. Kehilangan darah merupakan
akibat penurunan volume darah total yang tetap tetapi dalam batas normal.

● Pengosongan usus: pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi.

● Perubahan pada sistem urinaria: sistem urinaria pada masa nifas memerlukan perhatian khusus
karena adanya risiko infeksi saluran kemih.

● Perubahan pada sistem reproduksi: involusi rahim, perubahan pada serviks, ligamen, dan
vagina.

● Gangguan emosional: dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.


Penatalaksanaan

Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun


psikologis, memberikan nutrisi dan cairan yang
cukup, melakukan skrining yang komprehensif
dengan mendeteksi masalah, mengobati, dan Merujuk
bila komplikasi yang terjadi pada ibu maupun
bayinya
Pathway
02

Asuhan
Keperawatan
I. IDENTITAS KLIEN
Nama/Inisial : Ny. S
Umur : 37 th
No. Register : -
II. KELUHAN UTAMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Pasien Ny. S mengeluh Nyeri dijalan lahir
Alamat : Madiun dan merasakan sakit pada payudara jika
belum memberikan ASI kepada bayinya
Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan Terakhir : SLTP

Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 30-09 - 2023

Dx. Medis : P2002


II. RIWAYAT KEHAMILAN, • Riwayat persalinan sekarang
PERSALINAN DAN NIFAS Pada tanggal 30 September 2023 pukul 21.00
SEKARANG WIB Ny.S melahirkan bayi perempuan secara
normal spontan pervaginam dengan panjang
• Riwayat kehamilan sekarang
badan 47 cm, berat badan 3000 gram. Tidak
Trimester I : Pasien mengatakan mual dan
ada komplikasi selama proses kelahiran baik
muntah serta tidak nafsu makan, selama
dari Ny.S maupun bayinya. Ny.S melahirkan
kehamilan pasien mengatakan periksa
bayi pada usia kehamilan 40 minggu.
kehamilan di puskesmas setempat
Trimester II : Pasien mengatakn sudah mulai
nafsu makan, tetapi hanya makan sayur-
sayuran dan tidak suka makanan yang berbau • Riwayat nifas sekarang
amis, pasien mengatakan kontrol kehamilan
Lochea : Lochea Rubra, perdarahan kurang
di puskesmas setempat
lebih 400cc seperti haid warna merah, ganti
Trimester III : Pasien mengatakan nafsu
pembalut 2-3/hari
makan sudah membaik, makan sayur dan
Laktasi : ASI keluar sedikit, terdapat
daging.. Tensi terakhir pada saat kontrol di
bendungan ASI bagian payudara sebelah
puskesmas setempat dengan hasil 130/80
kanan Involusi : TFU 2 jari dibawah pusat,
mmHg .
kontraksi baik, konsistensi bulat dan keras.
• RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN NIFAS YANG LALU
• RIWAYAT KEDIBANAN  Riwayat KB
 Riwayat haid : - Tahun pertama pakai : 2011
Cyclus : Teratur, satu bulan sekali 28 - Jenis kontrasepsi : Suntik
hari - Lama pemakian : 3 Bln
Lamanya : - Kelainan : -
5 - 7 hari
Banyaknya:
Kurang lebih 30-40cc ganti Pembalut 2- • RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
3/hr Pasien mengatakan tidak ada penyakit
Disminorrhoe: yang pernah diderita.
1-2 hari pertama
Haid Terakhir :
Lupa
 Status perkawinan
- Kawin 1 Kali
- Usia kawin pertama 18 Tahun • RIWAYAT KESEHATAN
- Lamanya perkawinan : 18 Tahun KELUARGA
- Dengan suami sekarang : 18 Tahun Pasien mengatakan dalam keluarga tidak
- Istri yang keberapa dari suami ada yang menderita penyakit kronis
sekarang : 1
- Berapa anak bawaan dari suami
sekarang : 2
• RIWAYAT PSIKOSOSIAL
 Presepsi klien terhadap masalah :
Pasien mengatakan cemas terhadap proses
persalinan, selama persalinan merasa takut.
 Presepsi keluarga terhadap masalah :
Keluarga pasien mengatakan sangat
bersyukur dan bahagia atas kelahiran anak
yang ke 2
 Harapan klien terhadap masalah :
Pasien mengatakan berharap cepat pulih
 Harapan keluarga terhadap masalah :
Suami berharap agar istrinya semoga cepet
pulih
 Pola interaksi :
Klien berinteraksi baik dengan perawat
 Pola komunikasi :
Pasien berkomunikasi dengan jelas dan
bahasa jawa
 Genogram
• POLA KESEHATAN SEHARI-HARI SELAMA DI RUMAH DAN DI RUMAH
SAKIT
 Pola nutrisi dan metabolisime
Setelah melahirkan Ny.S makan 3 hari kali sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk. Ny.S
mengatakan dalam satu hari minum 8-10 gelas
 Pola eliminasi BAK : 2-3x/hr BAB: sehari sekali tiap pagi hari
BAB : belum BAB setelah melahirkan
 Pola tidur dan istirahat
Pasien tidur selama 6-7jam dalam sehari
 Pola aktivitas
saat hamil Ny.S mengatakan untuk kegiatan sehari-hari masih bisa untuk mandiri, setelah
melahirkan Ny.S mengatakan untuk kegiatan sehari-hari terkadang dibantu oleh suami dan
keluarga, Ny.S tidak menggunakan alat bantu saat beraktivitas
 Personal Hygiene
mandi sendiri 2x dalam sehari
• PEMERIKSAAN FISIK
Mata
 Keadaan Umum
Inspeksi : Simetris, konjungtiva merah muda,
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
sklera putih, pupil isokor, fungsi penglihatan
Tinggi Badan :153 cm
baik
Respirasi : 20x/mnt
Palpasi : tidak ada oedem palpebra, tidak ada
Berat Badan :62 kg
nyeri tekan
Suhu : 36,5 C
Telinga
Nadi : 88x/mnt
Inspeksi : Simetris sejajar mata, bersih, tidak
ada serumen, fungsi pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan & benjolan
 Review of System (ROS)
abnormal
Kepala
Hidung
Inspeksi : Bersih, simetris, tidak ada lesi,
Inspeksi : simetris, tidak ada pernafasan cuping
persebaran rambut merata
hidung, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
ada alat bantu pernafasan
benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Muka
devisiasi septumnasi
Inspeksi : simetris, tidak sembab/ oedem, tidak
Mulut dan faring
tampak cloasma gravidarum, tidak tampak
Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada
tanda ikterus
caries gigi, tidak ada perdarahan pada gusi,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
lidah bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
abnormal
pembesaran tosil.
Paru
Leher Inspeksi : Inspirasi & ekspirasi sama
Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada lesi Palpasi : Vocal premitus getaran dex n sin
Palpasi : tidak ada pembesaran kelejar limfe, sama
tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada Perkusi : Resonan diseluruh lapang paru
pembesaran kelenjar thiroid diantara 2 costa
Ketiak Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara
Inspeksi : bersih, tidak ada lesi tambahan seperti ronchi ( O = grok, saat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada inspirasi ) & weeshing ( I = ngik, saat ekspirasi
benjolan abnormal & tidak ada pembesaran ) pada ics 2 dex sejajar sin
kelenjar limfe Jantung
Payudara Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Inspeksi : simetris, hyperpicmentasi pada Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS v
areola mammae, puting susu menonjol mid clavicula sinistra
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada Auskultasi : Bj 1 & 2 terdengar tunggal, tidak
benjolan abnormal, tidak ada bendungan ASI. ada suara tambahan seperti mur- mur dan
Thorak gallop. ( bj 1 katub mitral & trikuspidalis
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi (MITRI) ICS V) ( bj 2 katub aorta & pulmonal
intercosta, tidak ada lesi Palpasi : tidak ada (APU) ICS II)
nyeri tekan dan benjolan abnormal Perkusi : pekak ICS 3-5 sinistra
Abdomen Genetalia dan Sekitarnya :
Inspeksi : Perut bulat, tidak terdapat jahitan Inspeksi : bersih, lochea rubra, tidak ada oedem
bekas operasi, kulit ada yang menghitam pada labia, tidak ada varises, tidak ada
Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi condiloma acuminata, terdapat luka jahitan
uterus baik, konsistensi keras dan bulat perinium
Perkusi : Tympani Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Auskultasi : Bising usus 18x/mnt pembesaran kelenjar bartholin & skine
Sistem Integumen :
lnspeksi : Warna kulit sawo matang, kulit bersih
Palpasi : CRT > 2dtk, akral hangat
Ekstremitas :
KO : 5 5 fraktur : - - oedema : - -
5 5 - - -

-
Analisa Data
No. Data Masalah Penyebab

1. Minggu, 01 Oktober 2023 Nyeri Akut (Kondisi pasca


DS: (SDKI, D. 0077) persalinan)
Ny.S mengatakan nyeri dijalan lahir Insisi
Ny.S mengatakan merasakan sakit pada
payudara jika belum memberikan ASI
kepada bayinya Luka episotomi
DO:
Tekanan darah 110/80 mmHg
Nadi 88x/menit Nyeri akut
2. Minggu, 01 Oktober 2023 Konstipasi (Situasional: Kebiasaan
DS: (SDKI, D.0149) menahan dorongan
Ny.S mengatakan belum BAB semenjak defekasi)
persalinan. Takut Mengejan
Ny.S masih takut untuk
mengejan
Ny.S mengatakan belum Konstipasi
merasakan mules
DO: Bising usus terdengar 18 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan kondisi pasca persalinan ditandai dengan
Ny.S mengatakan nyeri dijalan lahir, Ny.S mengatakan merasakan sakit
pada payudara jika belum memberikan ASI kepada bayinya, tekanan
darah 110/80 mmHg, dan nadi 88x/menit
2. Konstipasi berhubungan dengan kebiasaan menahan dorongan defekasi
ditandai dengan Ny.S mengatakan belum BAB semenjak persalinan,
masih takut untuk mengejan, Ny.S mengatakan belum merasakan mules
INTERVENSI 1

Diagnosis keperawatan Tujuan Rencana tindakan Rasional

Konstipasi b.d kebiasaan Minggu, 01 Oktober 2023 (Pukul Minggu, 01 Oktober 2023 (Pukul Minggu, 01 Oktober 2023 (Pukul
menahan dorongan 14.00 WIB) 14.00WIB) 14.00 WIB)
defekasi
Setelah dilakukan tindakan Manajemen eliminasi fekal Observasi:
keperawatan selama 3 kali SIKI i.04151 a. mengetahui masalah usus dan
pertemuan diharapkan eliminasi Observasi: penggunaan obat pencahar
a.
fekal membaik dengan kriteria hasil: Identifikasi masalah usus danb. mengetahui pengobatan yang
a. Keluhan defekasi lama dan sulit penggunaan obat pencahar dilakukan klien
menurun b. Identifikasi pengobatan yang berefekc. pengkajian dasar untuk
b. Mengejan saat defekasi menurun pada kondisi gastrointestinal mengetahui masalah BAB
c. Konsistensi feses membaik c. Monitor buang air besar (misald. mengetahui tanda dan gejala
d. Frekuensi defekasi membaik warna, frekuensi, konsistensi, diare, konstipasi dan impaksi
(SLKI 2019, L.04033) volume)
d. Monitor tanda dan gejala diare, Terapeutik
konstipasi atau impaksi a. untuk memperlancar saluran
pencernaan
Terapeutik: b. agar jadwal sesuai dengan
a. berikan air hangat setelah makan keinginan pasien
b. jadwalkan waktu defekasi bersama c. menurunkan konstipasi
pasien
c. sediakan makanan tinggi serat Edukasi
a. agar klien mengerti jenis
makanan yang membantu
meningkatkan keteraturan
peristaltic usus
Nyeri Akut b.d kondisi Minggu, 01 Oktober 2023 (Pukul Minggu, 01 Oktober 2023 (Pukul Minggu, 01 Oktober 2023
pasca persalinan 14.40 WIB) 14.40WIB) (Pukul
14.40 WIB)
Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
keperawatan selama 3 kali SIKI I.08238 Observasi
pertemuan diharapkan status Observasi: a. untuk mengetahui lokasi,
kenyamanan pasca partuma. Identifikasi lokasi, karakteristik, karakteristik, durasi, frekuensi,
meningkat dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas kualitas dan intensitas nyeri
a. keluhan tidak nyaman menurun nyeri b. untuk mengetahui skala nyeri
b. meringis menurun b. Identifikasi skala nyeri c. untuk mengetahui respons nyeri
c. luka episiotomy menurun c. Identifikasi respons nyeri nonverbal non verbal
d. kontraksi uterus menurun d. Identifikasi faktor yang memperberat d. untuk mengetahui faktor yang
e. payudara bengkak menurun dan memperingan nyeri memperberat dan memperingan
(SLKI 2019, L.07061) nyeri
e. Identifikasi pengaruh budayae. untuk mengetahui pengaruh
terhadap respon nyeri budaya terhadap respon nyeri
f. Identifikasi pengaruh nyeri pada klien
kualitas hidup f. untuk mengetahui pengaruh
g. identifikasi pengetahuan dan nyeri pada kualitas hidup klien
keyakinan tentang nyeri g. untuk mengetahui pengetahuan
h. Monitor keberhasilan terapi dan keyakinantentang nyeri klien
komplementer yang sudah diberikan h. mengetahui keberhasilan terapi
i. Monitor efek samping penggunaan komplementer yang sudah
analgetik diberikan
i. mengetahui efek samping
Terapeutik: penggunaan analgetik terhadap
a. berikan teknik nonfarmakologis klien
untuk mengurangi rasa nyeri (misal
TENS. Hypnosis, akupresur, terapi Terapeutik
music, biofeedback, terapi pijat, a. Untuk meningkatkan
aromaterapi, teknik imajinasi kenyamanan pasca partum
terbimbing, kompres hangat/ dingin, b. untuk meningkatkan
terapi bermain) kenyamanan pasca partum
b. kontrol lingkungan c.
yang agar kebutuhan istirahat dantidur
memperberat rasa nyeri (misal suhu klien tercukupi
ruangan, pencahayaan, kebisingan) d. untuk mengetahui pemilihan
c. fasilitasi istirahat dan tidur strategi meredakan nyeri yang
d. pertimbangkan jenis dan sumbernyeri tepat
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
edukasi:
a. jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Implementasi Dan Evaluasi
Tanggal dan waktu Implementasi Evaluai
01 Oktober 2023, pukul 1. Mengukur tanda- tanda vital Ny.S S:
15.00 WIB 2. Monitor buang air besar Ny.S (warna, frekuensi,1. Ny.S mengatakan semenjak persalinan klien sudah BAB2
konsistensi) kali
3. Monitor tanda dan gejala konstipasi pada Ny.S 2. klien mengatakan masih nyeri saat buang air besar
4. Mengidentifikasi pengetahuan klien terkait makanan 3. klien mengatakan konsistensi feses nya masih keras
yang tinggi serat untuk menurunkan konstipasi 4. klien mengatakan mengetahui makanan yang tinggi
5. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat serat untuk memperlancar buang air besar yaitu papaya
seperti buah alpukat, stroberi, apel, pisang, wortel O:
brokoli, kacang merah, manga dan papaya 1. TTV
6. Anjurkan mencatat frekuensi dan konsistensi feses TD: 120/90 mmHg
N: 84x/menit
S: 36,4 ⁰C
RR: 20x/menit
2. Ny.S menganggukkan kepala ketika diberikan edukasi
mengenai makanan yang tinggi serat
3. peristaltic usus 18x/menit
4. A: tujuan tercapai sebagian
P:
Bagi Ny.S: menerapkan anjuran peneliti, mengkonsumsi
makanan tinggi serat.
Bagi peneliti: monitor buang air besar klien, menyediakan
makanan tinggi serat

02 Oktober 2023, Pukul 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien S:


15.30 WIB 2. Monitor buang air besar (frekuensi dan konsistensi) 1. klien mengatakan baru 1 kali BAB yaitu pada siang hari
3. Sediakan makanan tinggi serat 2. klien mengatakan feses nya masih kerasO:
1. TTV
TD: 120/80 mmHg
N: 82x/menit
S: 36,6 ⁰C
RR: 20x/menit
2. klien memekan makanan yang disediakan oleh peneliti
3. peristaltis usus16x/menit
A:tujuan tercapai sebagian
P:
Bagi Ny.S: klien memakan makanan yang tinggi serat
Bagi peneliti: mengevaluasi kondisi konstipasi klien

03 Oktober 2023, Pukul 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien S:


15.00 WIB 2. Monitor buang air besar (frekuensi dan konsistensi) 1. Ny.S mengatakan baru sekali buang air besar
2. Ny.S mengatakan fesesnya masih keras
3. klien mengatakan sudah memakan makanan yang
disediakan
O:
1. TTV
TD: 110/80 mmHg
N: 84x/menit
S: 36,5 ⁰C
RR: 20x/menit
2. peristaltik usus 18x/menitA:
tujuan tercapai sebagian P: -
1

Diagnosa keperawatan: ketidaknyamanan pasca partum b.d kondisi pasca persalinan

Tanggal dan waktu Implementasi Evaluasi

01 Oktober 2023, Pukul 1. Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi nyeri S:


17.00 WIB 2. Identifikasi skala nyeri 1. Ny.S mengatakan nyeri di bekas jaitan
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan 2. Ny.S mengatakan jika duduk kelamaan terasa nyeri
memperingan nyeri 3. Ny.S mengatakan masih dapat melakukan kegiatan
sehari-hari
4. Ny.S mengatakan payudaranya kebas dan bengkak jika
lama tidak menyusui
O:
1. skala nyeri Ny.S yaitu skala 3
A: tujuan tercapai sebagian
P:
Bagi Ny.S: istirahat yang cukup dan bersiap diri untuk
diberikan edukasi besok rabu, 24 februari 2021
Bagi peneliti: monitor frekuensi nyeri klien, edukasi senam
nifas, edukasi pijat payudara
02 Oktober 2023, Pukul 1. Identifikasi frekuensi nyeri dan durasi nyeri S:
17.15 WIB 2. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi 1. Ny.S mengatakan masih perih sedikit pada bekas jaitan
rasa nyeri 2. Ny.S mengatakan paham apa yang telah diajarkan oleh
3. Menjelaskan stretegi meredakan nyeri pada peneliti
payudara O:
4. Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk 1. Ny.S mengikuti senam yang diajarkan
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi) 2. Ny.S mengikuti pijat payudara yang diajarkanA:
5. Mengajarkan senam nifas untuk mengurangi nyeri tujuan tercapai sebagian
pada jahitan P:
6. Mengajarkan pijat payudara untuk menguranginyeri Bagi Ny.S: melakukan pemijatan jika payudara nya terasa
pada payudara nyeri, menyesui sesegera mungkin jika merasakan nyeri
pada payudaranya
Bagi peneliti: monitor frekuensi nyeri dan durasi nyeri,
mengevaluasi edukasi yang telah diberikan

03 Oktober 2023, Pukul 1. Identifikasi frekuensi nyeri dan durasi nyeri S:


17.00 WIB 2. Mengevaluasi edukasi yang sudah diberikan 1. Ny.S mengatakan perih sedikit pada bekas jaitan
2. Ny.S mengatakan masih merasakan kebas dan bengkak
jika lama tidak menyusui
O:
1. Ny.S tampak mampu mengulangi materi yang telah
berikan peneliti kemaren yaitu pijat payudara dan senam
nifas untuk mengurangi nyeri
A: tujuan tercapai
P: -
NO KRITERIA JAWAB PEMBENARAN DAN CRITICAL THINKING

Pada Kasus diatas, problem yang ditemukan adalah ibu nifas yang
mengeluh Nyeri dijalan lahir dan merasakan sakit pada payudara jika
1 P Ya
belum memberikan ASI pada bayinya , dan belum BAB Semenjak
melahirkan

Intervensi yang diberikan untuk meredakan rasa nyeri adalah :


a. Manajemen nyeri : Identifikasi penyebab nyeri, lokasi, durasi dan
frekwensi nyeri serta skala nyeri
b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri dengan teknik relaksasi
c. Mengajarkan masase pada payudara untuk mengurangi nyeri
2 I Ya d. Memberikan motivasi pada ibu untuk sering menyusui bayinya
Intervensi yang diberikan untuk mengatasi konstipasi
e. Monitor pola BAB pasien
f. Anjurkan untuk mengkonsumi makanan yang tinggi serat
g. Anjurkan untuk banyak minum air putih

Nifas normal :
a. Suhu Tubuh normal 36,5 – 37,5 C
b. Tidak ada nyeri perut hebat
c. Lochea yang keluar normal dan tidak berbau

Anda mungkin juga menyukai