Anda di halaman 1dari 20

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


( ANC )

IDENTITAS KLIEN IDENTITAS SUAMI

Nama : Ny. L :
Umur : 22 Tahun :
Jenis Kelamin : Perempuan :
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Madiun
No reg : 6-83-26-07
Tgl MRS : 18 Oktober 2021
Tgl pengkajian : 18 Oktober 2021
Diagnosis medis : G1P0A0 UK 40/41 mgg disertai PEB

I. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Keluhan utama :
Perut kencang-kencang + keluar lendir dari jalan lahir
1.1. Riwayat kehamilan sekarang :
Trimester 1 : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Trimester 2 : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
Trimester 3 : Pasien mengatakan terkadang merasa pusing dan kakinya bengkak
sejak usia kehamilan 8 bulan
1.2. Riwayat Obstetri:
Menarche : 12 tahun

1
Cyclus / lama / jumlah : 28 hari/7 hari/sedang
Dysmenorhe : Terkadang nyeri
Hari pertama haid terakhir : 12-01-2021
1.3. Riwayat Pernikahan :
Umur pernikahan pertama kali : 1 tahun
Lama pernikahan dengan suami sekarang : 1 tahun
Menikah berapa kali : 1 kali
1.4. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi : Pasien mengatakan belum pernah
KB
Lamanya :-
Keluhan selama menggunakan kontrasepsi : Tidak ada keluhan
Rencana penggunaan kontrasepsi yang akan datang : Pasien mengatakan masih
memikirkan

2
1.5 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Kehamilan Persalinan Keadaan
No Penolong Hidup Mati Penyebab Ket
Suami Umur Penyulit Spontan Tindakan Operasi
Umur Jenis Umur Jenis
H A M I L I N I - - - - -

3
Riwayat Kesehatan Terdahulu ( pasien, suami, keluarga)Penyakit pada masa
kanak-kanak dan imunisasiPasien mengatakan tidak ada penyakit saat masa kanak-
kanak dan telah mendapatkan imunisasi secara lengkap
1) Penyakit kronis
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit kronis
2) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan cedera (pelvis dan pinggang)
Pasien mengatakan tidak ada penyakit sebelumnya dan belum pernah dilakukan
operasi
3) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberculosis
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit hepatitis, PMS dan TBC
4) Riwayat dan perawatan anemia
Pasien mengatakan tidak tahu apakah mengalami anemia atau tidak, namun ia sering
merasa pusing.
5) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan)
Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK dan BAB
6) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh dan coklat.
Pasien mengatakan selama hamil ia sering minum teh manis, 2 kali sehari
7) Merokok (jumlah batang per hari)
Pasien mengatakan tidak merokok
8) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing, burung, monyet dapat
meningkatkan resiko terinfeksi toxoplasma.
Pasien mengatakan tidak memiliki hewan peliharaan
9) Alergi dan sensitive dengan obat
Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat tertentu
10) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit
Pasien mengatakan ia masih kuliah
11) Riwayat keluarga
Pasien mengatakan neneknya mempunyai riwayat hipertensi.
12) Riwayat kesehatan pasangan
Pasien mengatakan suaminya selama ini sehat dan belum pernah mengalami sakit
parah serta tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

1.5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien mengatakan tinggal di lingkungan yang bersih

1.6. PEMERIKSAAN FISIK

4
 Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
TD : 162/120 mmHg
N : 91 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5oC
BB : 66 kg
TB : 155 cm

1.7. PEMERIKSAAN PER SISTEM


A. Sistem Reproduksi
Payudara
Kesimetrisan : Payudara simetris kanan dan kiri
Kebersihan : Payudara tampak bersih
Warna : Ada hiperpigmentasi di area aerola
Bentuk papilla mamae : Menonjol
Kolostrum : Belum keluar
Kondisi putting : Baik, tidak ada luka dan benjolan

Abdomen
Inspeksi :
Simetris/tidak simetris : Abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada pembesaran
Striae gravidarum : Tampak striae gravidarum
Luka bekas operasi (SC) : Tidak ada
Palpasi :
Tinggi fundus uteri : 29 cm
Perkusi :
Timpani ( Tidak kembung )
Auskultasi :
DJJ : 132x/menit
- Leopod I : 29cm
- Leopod II : Punggung bayi berada pada perut ibu seblah kanan
- Leopod III : Kepala bayi sudah teraba di bawah perut ibu
- Leopod IV : Kepala bayi sudah masuk, tetapi saat di VT sudah pembukaan satu
HIS / Kontraksi : + jarang-jarang

Genetalia :

5
Inspeksi :
Rambut pubis : Rambut pubis tampak pendek dan bersih
Kebersihan : Vagina tampak bersih dan tidak ada keputihan
Odema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran (darah, cairan, lendir) : Tampak keluar lendir dari vagina
Adakah tanda-tanda infeksi (REEDA) : Tidak ada
Palpasi :

Tidak ada benjolan di area vagina.

B. Sistem Pernapasan
Pernapasan 22 x/menit, ekspansi paru simetris, tidak ada suara napas tambahan. Pasien
mengatakan kadang ia merasa sesak napas.
Hidung:
Inspeksi:
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret, tidak ada polip, mukosa hidung
lembab.
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir lembab
Leher
Inspeksi : Warna : Tidak ada memar
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan posisi
trakea simetris.
Faring :
Inspeksi :
Tidak ada kemerahan, tidak ada odema
Area dada:
Inspeksi:
Pola napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, pergerakan dinding
dada simetris, waktu inspirasi ekspirasi 1:2
Palpasi:
Tida ada nyeri tekan, tidak ada kelainan pada dinding thorax, tidak ada bengkak
Auskultasi :
Suara napas vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan

C. Cardiovaskuler Dan Limfe

6
Anamnesa: Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak. Pasien
mengatakan pusing.
Wajah
Inspeksi : Tampak pucat dan konjungtiva ananemis
Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada
I : Iktus cordis tampak pada ICS 6 Sinistra
P : Batas-batas jantung berada di luar batas normal
P : Iktus cordis terasa pada ICS 6 Sinistra
A: Katup jantung terdengar jelas dalam batas normal (Lup-dup)

Ekstrimitas Atas
Inspeksi : Tidak ada sianosis, tidak ada odema
Palpasi : CRT < 3 detik, suhu akral dingin
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : Tidak ada sianosis, tampak odema pada kaki kanan dan kiri
Palpasi : Ada pitting odema

Genetalia eksterna
Inspeksi : Tidak ada Chadwick (Perubahan warna Kebiruan/ Keungunan) pada vulva,
vagina dan serviks yang dipengaruhi hormon estrogen.

D. Persyarafan
Reflek tendon : baik
Reflek patella : baik

E. Perkemihan-Eliminasi Uri
Anamnesa
Pasien mengatakan tidak ada nyeri saat miksi.
Genetalia eksterna
Inspeksi : Tidak ada odema, ada kemerahan, pengeluaran per vagina (cairan): keluar
lendir dari vagina
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.

F. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi


Anamnesa

7
Pasien mengatakan nafsu makan menurun saat trimester 3, makan 2x/hari namun tetap
menghabiskan porsi makan. Pasien mengatakan tidak ada keluhan mual muntah, nyeri
telan. Pasien mengatakan belum BAB sejak 1 hari yang lalu.
Mulut:
Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak ada lesi/luka, tidak ada karies gigi dan gigi
tampak bersih, gusi tidak berdarah.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada rongga mulut dan massa

G. Sistem Muskuloskeletal & Integumen


Anamnese : Pasien mengatakan tidak ada nyeri tekan pada bagian punggung, tangan
dan kaki. Pasien mengatakan nyeri punggung sejak 2 hari yang lalu, pasien mengatakan
nyeri seperti terasa berat dan muncul tiba-tiba. Pasien mengatakan nyeri semakin
bertambah jika ia banyak duduk dan berjalan. Pasien mengatakan skala nyeri 5.
Postur : Postur tubuh pasien seperti menahan nyeri

H. Sistem Endokrin
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan seperti penyakit gondok ataupun pembengkakan
kelenjar getah bening.
Pemeriksaan fisik :
Kepala :
Inspeksi: Rambut tampak bersih, merata dan tidak ada kerontokan
Leher :
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan

I. Persepsi sensori :
A. Pendengaran (telinga kiri dan kanan):
Anamnesa : Pasien mengatakan tidak ada nyeri yang dirasakan pada telinga, keluhan
penurunan pendengaran dan tidak memakai alat bantu dengar
Inspeksi :
Warna telinga : Normal
Ukuran telinga : Normal
Kesimetrisan telinga : Simetris kanan dan kiri
Serumen yang dikeluarkan telinga : Tidak berlebihan
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada mastoid
Tidak ada odema

8
B. Penglihatan (mata kiri dan kanan):
Anamnesa : Pasien mengatakan tidak ada nyeri di mata. Pasien tidak mengalami
penurunan tajam penglihatan. Pasien mengatakan mata tidak pernah berkunang-kunang,
kabur, penglihatan ganda, mata berair, dan gatal.
Inspeksi :
Kesimetrisan mata : Simetris kanan dan kiri
Bentuk mata : Normal
Odema palpebra, Lesi Papelbra : Tidak ada
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera (warna) : Tidak ikterik
Gerakan bola mata : Normal

J. KONSEP DIRI
1. Citra Tubuh :
Pasien mengatakan saat ini ia merasa sangat cemas.
2. Ideal Diri :
Pasien mengatakan ia sudah berperilaku sesuai dengan ideal dirinya.
3. Harga Diri :
Pasien merasa sedih karena tidak bisa melahirkan secara normal.
4. Peran Diri :
Pasien mengatakan ia berharap ia dan bayinya bisa selamat melalui operasi SC.
5. Identitas Diri
Pasien mengatakan ia sadar akan menjadi seorang ibu.

K. PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT


1. Bagaimana kebiasaan klien dalam tata cara hidup sehat :
Pasien mengatakan selama ini ia memang banyak makan-makanan instan karena
sangat ingin selama hamil. Namun ia juga masih tetap makan sayur, ikan, dan buah-
buahan. Pasien mengatakan ia memang jarang melakukan olahraga ringan seperti
jalan-jalan pagi dan lebih banyak duduk di rumah.
2. Pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan yang terdekat dalam mengatasi
permasalahan kesehatan:
Pasien mengatakan selama ini ia memeriksakan kehamilannya di Dokter dan bidan
praktek.
3. Kebiasaan sehari-hari :
Pasien mengatakan mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi 2x/hari,
memotong kuku seminggu sekali.

9
L. NILAI DAN KEPERCAYAAN/ SPIRITUAL
Pasien mengatakan beragama Islam dan selalu melakukan sholat 5 waktu. Pasien
mengatakan ia memang tidak mengikuti pengajian ataupun acara keagamaan lainnya di
masyarakat namun ia tetap memiliki hubungan yang baik dengan tetangga-tetangganya.

M. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan saat ia merasa sedih dan tidak berharga ia hanya bisa menangis.

N. HUBUNGAN PERAN
Pasien mengatakan selama hamil perannya sebagai seorang istri.

O. ISTIRAHAT TIDUR
Pasien mengatakan tidak ada kebiasaan khusus yang dilakukan sebelum tidur, pasien
tidur 7 jam saat malam dan 2 jam saat siang.

P. Pemeriksaan Penunjang
 Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 19 Oktober 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 12,2 g/dl 11,5-16,0
Lekosit 11,700 10ᵔ9/L 4 - 11
Trombosit 132 10ᵔ9/L 150-450
Antigen Negatif Negatif Negatif

 Terapi Medis
1) Terapi MgSO4 40% Full Dose
2) Nifedipine 10 mg 3x1
3) Dopomed 500 mg 3x1
4) Metildopa 250 mg 3x1

10
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. L


No RM : 6-83-18-15
Dx. Medis : G1P0A0 UK 40/41 mgg disertai PEB

TGL DATA ETIOLOGI MASALAH


18/10/21 DS: Agen pencedera Nyeri akut
 Pasien mengatakan nyeri punggung fisiologis
 Pasien mengatakan nyeri seperti terasa
berat dan muncul tiba-tiba
 Pasien mengatakan nyeri semakin
bertambah apabila ia banyak duduk
dan berjalan
 Pasien mengatakan skala nyeri 5
DO:
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak menahan nyeri
 Akral teraba dingin
 TD : 162/120 mmHg
 N : 91 x/menit
 S : 36,5C
18/10/21 DS: Gangguan Hipervolemia
 Pasien mengatakan kakinya sering mekanisme
bengkak-bengkak sejak usia regulasi
kehamilan 8 bulan
 Pasien mengatakan terkadang ia

11
merasa sesak
DO:
 Tampak oedema pada kaki kanan dan
kiri

DAFTAR & PRIORITAS


DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
Hipervolemia berhubungan dengan Gangguan
18/10/21 D.0022
mekanisme regulasi
Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera
18/10/21 D.0077
fisiologis

12
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Hipervolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia Manajemen Hipovolemia
berhubungan keperawatan 3x24 diharapkan Observasi: Observasi:
dengan Gangguan keseimbangan cairan 1) Periksa tanda dan gejala hipervolemia 1) Mengetahui keadaan status hipervolemia
mekanisme meningkat 2) Monitor status hemodinamik pasien
regulasi Kriteria Hasil: 3) Monitor intake dan output cairan 2) Mengetahui keadaan tanda vital pasien
Definisi: 1. Asupan cairan meningkat Terapeutik 3) Mengetahui keseimbangan cairan pasien
Peningkatan 2. Haluaran urin meningkat 1) Timbang berat badan setiap hari pada Terapeutik:
volume cairan 3. Edema Menurun waktu yang sama 1) Mengetahui pertambahan berat badan
intrvaskuler, 2) Batasi asupan cairan dan garam sebagai indikasi perubahan status cairan
interstisial dan/ 3) Tinggikan kepala 30-40o tubuh pasien
atau intraselular. Edukasi 2) Untuk mengontrol cairan dalam tubuh
1) Anjurkan melapor jika haluaran urine < pasien
0,5 Ml/Kg/jam dalam 6 jam 3) Menghindari terjadinya penumpukan cairan
2) Anjurkan melapor jika BB bertambah > 1 pada pleura/ paru-paru.
Kg / hari Edukasi
3) Ajarkan cara membatasi cairan 1) Memudahkan dalam pemantauan pasien
Kolaborasi 2) Memudahkan perawat dalam pemantauan
1) Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu berat badan pasien
3) Membantu perawat dalam mencapai
keseimbangan cairan bagi pasien
Kolaborasi
1) Untuk mengeluarkan kelebihan cairan dalam
tubuh.
2. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
pencedera fisiologi keperawatan 3x24 jam Observasi: Observasi:
(dilatasi serviks) diharapkan tingkat nyeri 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1) Mengetahui karakteristik nyeri sebagai data
Definisi: menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri evaluasi keperawatan

13
Pengalaman Kriteria Hasil: 2) Identifikasi skala nyeri 2) Mengetahui tingkat nyeri
sensorik atau 1. Keluhan nyeri menurun Terapeutik: Terapeutik:
emosional yang 2. Ekspresi wajah rileks 1) Berikan teknik nonfarmakologi untuk 1) Mengurangi nyeri tanpa efek samping kimia
berkaitan dengan 3. Frekuensi nadi normal mengurangi rasa nyeri dengan tarik napas 2) Mencegah nyeri semakin parah
kerusakan jaringan 4. Pola napas dalam batas dalam Edukasi
aktual atau normal 2) Kontrol lingkungan yang memperberat 1) Meningkatkan motivasi pasien untuk
fungsional, dengan 5. Tidak ada gelisah rasa nyeri mengurangi nyeri
onset mendadak 6. Kesulitan tidur menurun Edukasi 2) Meningkatkan pengetahuan pasien tentang
atau lambat dan 1) Jelaskan strategi meredakan nyeri cara mengontrol nyeri secara
berintensitas ringan 2) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk nonfarmakologis
hingga berat yang mengurangi rasa nyeri Kolaborasi
berlangsung Kolaborasi 1) Memberikan intervensi yang tepat
kurang dari 3 1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
bulan.

14
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. L


No RM : 6-83-26-07
Dx. Medis : G1P0A0 UK 40/41 mgg disertai PEB
NO Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi/Respon Klien TTD
1 Hipervolemia 18 Oktober 1) Memeriksa tanda dan gejala  Pasien mengatakan bahwa ia sudah
berhubungan dengan 2021 hipervolemia mengetahui kapan harus melapor bila terjadi
Gangguan 2) Memonitor status hemodinamik peningkatan berat badan
mekanisme regulasi 3) Memonitor intake dan output  Pasien membatasi asupan cairan
cairan
4) Menimbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
5) Membatasi asupan cairan dan
garam
6) Meninggikan kepala 30-40o
7) Menganjurkan melapor jika
haluaran urine < 0,5 Ml/Kg/jam
dalam 6 jam
8) Menganjurkan melapor jika BB
bertambah > 1 Kg / hari
9) Mengajarkan cara membatasi
cairan
10) Mengolaborasi pemberian diuretik,
jika perlu
2 Nyeri akut 18 Oktober 1) Mengidentifikasi lokasi,  Pasien mengatakan nyeri di area perut
berhubungan dengan 2021 karakteristik, durasi, frekuensi, bagian bawah
agen pencedera kualitas, intensitas nyeri  Pasien mengatakan nyeri muncul tiba-tiba.
fisiologi 2) Mengidentifikasi skala nyeri  Pasien mengatakan skala nyeri 5
3) Memberikan teknik  Pasien mampu mempraktikan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi

15
rasa nyeri dengan tarik napas relaksasi napas dalam
dalam
4) Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
5) Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
6) Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
7) Mengolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
4 Hipervolemia 19 Oktober 1) Memonitor status hemodinamik  Pasien membatasi asupan cairan
berhubungan dengan 2021 2) Memonitor intake dan output  Pasien mempertahankan posisi semifowler
Gangguan cairan
mekanisme regulasi 3) Membatasi asupan cairan dan
garam
4) Menimbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
5) Mempertahankan posisi semi
fowler
5 Nyeri akut 19 Oktober  Mengidentifikasi karakteristik  Pasien mengatakan nyeri di area perut
berhubungan dengan 2021 nyeri bagian bawah
agen pencedera  Memberikan teknik  Pasien mengatakan nyeri muncul tiba-tiba.
fisiologi nonfarmakologi untuk mengurangi  Pasien mengatakan skala nyeri 4
rasa nyeri dengan tarik napas  Pasien mampu mempraktikan teknik
dalam relaksasi napas dalam
 Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
 Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

16
7 Hipervolemia 20 Oktober  Memonitor status hemodinamik  Pasien membatasi asupan cairan
berhubungan dengan 2021  Memonitor intake dan output  Pasien mempertahankan posisi semifowler
Gangguan cairan
mekanisme regulasi  Membatasi asupan cairan dan
garam
 Menimbang berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
 Mempertahankan posisi semi
fowler
8 Nyeri akut 20 Oktober 1) Mengidentifikasi karakteristik  Pasien mengatakan nyeri di area perut
berhubungan dengan 2021 nyeri bagian bawah
agen pencedera 2) Memberikan teknik  Pasien mengatakan nyeri muncul tiba-
fisiologi nonfarmakologi untuk mengurangi tiba.
rasa nyeri dengan tarik napas  Pasien mengatakan skala nyeri 3
dalam  Pasien mampu mempraktikan teknik
3) Mengontrol lingkungan yang relaksasi napas dalam
memperberat rasa nyeri
4) Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

17
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. L
No RM : 6-83-26-07
Dx. Medis : G1P0A0 UK 40/41 mgg disertai PEB
No. TGL/JAM DIAGNOSA PERKEMBANGAN (SOAPIER)
1 19 Oktober 2021 Hipervolemia berhubungan S:
dengan Gangguan  Pasien mengatakan kakinya masih bengkak-
mekanisme regulasi bengkak (oedema)
 Pasien mengatakan bahwa ia terkadang masih
merasa sesak
O:
 Tampak adanya oedema pada kaki kanan dan
kiri
A:
Masalah keperawatan Hipervolemia berhubungan
dengan Gangguan mekanisme regulasi belum
teratasi
P: Intervensi di lanjutkan
2 19 Oktober 2021 Nyeri akut berhubungan S:
dengan agen pencedera  Pasien mengatakan nyeri punggung masih terasa
fisiologi dengan skala nyeri 4, nyeri terasa tertimpa benda
berat dan sering muncul tiba-tiba, nyeri
meningkat bila beraktivitas seperti duduk
maupun berjalan.
O:
 Pasien tampak lebih rileks
 Pasien mampu mengontrol nyeri
A:
Masalah keperawatan Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera fisiologi belum teratasi

18
P:
Intervensi dilanjutkan

3 20 Oktober 2021 Hipervolemia berhubungan S:


dengan Gangguan  Pasien mengatakan kakinya masih bengkak-
mekanisme regulasi bengkak (oedema)
 Pasien mengatakan bahwa ia terkadang
masih merasa sesak
O:
 CRT<3 detik
 Tampak adanya oedema pada kaki kanan dan
kiri
A:
Masalah keperawatan Hipervolemia berhubungan
dengan Gangguan mekanisme regulasi belum
teratasi

P : Intervensi di lanjutkan

4 20 Oktober 2021 Nyeri akut berhubungan S:


dengan agen pencedera  Pasien mengatakan nyeri punggung masih terasa
fisiologi dengan skala nyeri 3, nyeri terasa tertimpa benda
berat dan sering muncul tiba-tiba, nyeri
meningkat bila beraktivitas seperti duduk
maupun berjalan.
O:
 Pasien tampak lebih rileks
 Pasien mampu mengontrol nyeri
A:
Masalah keperawatan Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera fisiologi teratasi sebagian

19
P : Intervesi di lanjutkan

20

Anda mungkin juga menyukai