OLEH
KELOMPOK 2
CI LAHAN CI INSTITUSI
(……………………………………….) (……………………………………….)
NIP/NIDN NIP/NIDN
KELOMPOK 2
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….......2
3.3.1 Kesimpulan…………………………………………………...…………..53
3.3.2 Saran……………………………………………………………...………53
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan
organ tubuh (Nurkholifah, 2018).
5) Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel
tubuh lelah terpakai (Nurkholifah, 2018).
6) Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal
bebas (kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-
bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini
dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi (Nurkholifah,
2018).
b. Teori kejiwaan sosial
1) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
Lansia mengalami penurunan jumlah kegiatan yang dapat
dilakukannya. Teori ini menyatakan bahwa lansia yang sukses
adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial
(Nurkholifah, 2018).
2) Ukuran optimum (pola hidup)
dilanjutkan pada cara hidup dari lansia. Mempertahankan
hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari
usia pertengahan ke lanjut usia (Nurkholifah, 2018).
3) Kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia.
Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang
lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki
(Nurkholifah, 2018).
4) Teori pembebasan (disengagement theory)
4
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang
secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia
menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering
terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :
a) Kehilangan peran
b) Hambatan kontak sosial
c) Berkurangnya kontak komitmen (Nurkholifah, 2018)
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
2) Sistem Intergumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
berbercak. Kekeringan kulit disebabkan atropi glandula sebasea
dan glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit
dikenal dengan liver spot (Nurkholifah, 2018).
3) Sistem Muskuloskeletal
5
bentangan yang tidak teratur. Kartilago: jaringan kartilago pada
persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi, sehingga
permukaan sendi menjadi rata. Kemampuan kartilago untuk
regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah
progresif, konsekuensinya kartilago pada persendiaan menjadi
rentan terhadap gesekan.
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem respirasi
6
mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan kemampuan
peregangan toraks berkurang (Nurkholifah, 2018).
b. Perubahan Psikososial
1) Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal
terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti
menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan
sensorik terutama pendengaran.
2) Duka cita (Bereavement)
Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan
kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh
pada lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan fisik
dan kesehatan.
3) Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu
diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi
suatu episode depresi. Depresi juga dapat disebabkan karena stres
lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.
4) Gangguan cemas
Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan cemas
umum, gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesif
kompulsif, gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari dewasa
muda dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit medis,
depresi, efek samping obat, atau gejala penghentian mendadak dari
suatu obat.
7
5) Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham
(curiga), lansia sering merasa tetangganya mencuri barang-
barangnya atau berniat membunuhnya. Biasanya terjadi pada lansia
yang terisolasi/diisolasi atau menarik diri dari kegiatan sosial.
6) Sindroma Diogenes
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku
sangat mengganggu. Rumah atau kamar kotor dan bau karena
lansia bermain-main dengan feses dan urin nya, sering menumpuk
barang dengan tidak teratur. Walaupu n telah dibersihkan, keadaan
tersebut dapat terulang kembali (Nurkholifah, 2018).
8
penumpukan Asam Urat di dalam persendian dan organ lainnya
(Susanto, 2019). Jadi, dari definisi di atas maka Gout Arthritis
merupakan penyakit inflamasi sendi yang diakibatkan oleh
tingginya kadar Asam Urat dalam darah, yang ditandai dengan
penumpukan Kristal Monosodium Urat di dalam ataupun di
sekitar persendian berupa Tofi.
1.1.4 Patofisiologi
9
lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen
antara permukaan Kristal membram lisosom. Peristiwa ini
menyebabkan robekan membran dan pelepasan enzim-enzim dan
oksidase radikal kedalam sitoplasma yang dapat menyebabkan
kerusakan jaringan. Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim
lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan
kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan (Nurarif,
2015). Saat Asam Urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan
tubuh lain, maka Asam Urat tersebut akan mengkristal dan akan
membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau
menumpuk di jaringan konektif di seluruh tubuh, penumpukan ini
disebut Tofi. Adanya Kristal akan memicu respon inflamasi akut
dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom ini tidak hanya
merusak jaringan tetapi juga menyebabkan inflamasi (Nurarif,
2015).
10
Arthritis Akut atau Gout Arthritis Kronik ditandai dengan
Polyarthritis yang berlangsung sakit dengan Tofi yang besar pada
kartigo, membrane sinovial, tendon dan jaringan halus. Tofi
terbentuk di jari tangan, kaki, lutut, ulna, helices pada telinga,
tendon achiles dan organ internal seperti ginjal (Sudoyo, 2018).
11
1.1.5 Pemeriksaan Penunjang
12
d. Pemeriksaan dengan Roentgen Pemeriksaan ini baiknya dilakukan
pada awal setiap kali pemeriksaan sendi. Dan jauh lebih efektif jika
pemeriksaan roentgen ini dilakukan pada penyakit sendi yang sudah
berlangsung kronis. Pemeriksaan roentgen perlu dilakukan untuk
melihat kelainan baik pada sendi maupun pada tulang dan jaringan di
sekitar sendi (Aspiani,2020).
13
4. Kortikosteroid Kortikosteroid sering digunakan untuk
menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan.
Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang
dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID.Jika goutnya
monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif.
Contohnmya: dexametason, hidrokortison, prednisone
(Nurarif,2015).
b. Tirah Baring
14
a. Pengobatan serangan akut dengan colchine 0,6 mg PO,
Colchine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl/IV), phenilbutazon,
inomethacin.
2. Perawatan
15
c. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui urin.
16
BAB II
LAPORAN KASUS
II. Pengkajian :
A. Fisik
Wawancara
1. Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya :
Klien mengatakan sejauh ini kesehatannya baik, hanya terkadang
telapak kakinya dan lututnya sering mengalami sakit tiba-tiba.
2. Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Klien mengatakan masih mampu melakukan aktivitas dirumah, seperti
memasak, menyapu, mencuci dan sebagainya. klien sudah lama tidak
bekerja jadi buruh harian sehingga klien lebih banyak menghabiskan
17
waktu dirumah
3. Kebiasaan Lanjut Usia merawat diri sendiri :
Klien mengatakan pasien masih dapat merawat dirinya dengan baik
seperti mampu mandi sendiri, BAB/BAK sendiri, berpakaian sendiri,
berdandan sendiri. Semua masih bisa dilakukan tanpa bantuan orang
lain
4. Kekuatan fisik Lanjut Usia: otot, sendi, penglihatan dan
pendengaran :
Klien mengatakan biasa mengalami nyeri otot dan sendi pada saat
melakukan pekerjaan berat, penglihatan klien sudah mulai agak kabur,
klien agak sulit melihat jika jarak benda yang jauh, klien sudah mulai
sedikit mengalami penurunan pendengaran.
18
kebiasaan dalam minum obat:
Klien mengatakan dalam memelihara kesehatan klien sering
mengkonsumsi obat-obatan tradisional yang di rebus, pasien pernah
minum obat sekitar 3 tahun yang lalu yaitu obat asam urat, tetapi 2
tahun terakhir pasien mengkonsumsi obat herbal untuk menggantikan
obat yang di berikan di rumah sakit.
9. Masalah-masalah seksual yang dirasakan:
Klien mengatakan tidak ada masalah-masalah seksualitas yang di
rasakan.
B. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1. Temperatur : 36 ºC
- Tempat pengukuran : Aksila
19
b. Tempat :
Klien mampu menyebutkan tempat dan lokasi yang ditanyakan
c. Orang :
Klien mampu menyebutkan anggota keluarga dan tetangga
disekitar rumahnya
20
tulisan dan gambar pasien mengatakan tidak keliatan (kabur)
6. Sensori deprivation (gangguan sensorik) : Tidak ada
7. Ketajaman pendengaran : Kurang baik
Apakah menggunakan alat bantu dengar : Tidak ada
Tinitus : Tidak ada
Serumen : Tidak Banyak
8. Rasa sakit atau nyeri : Tidak ada
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer
- Warna : Kemerahan
- Kehangatan : Hangat
2. Denyut nadi apikal : Normal dan teratur
3. Pembengkakan vena jugularis : Tidak ada
4. Pusing : Tidak ada
5. Nyeri dada : Tidak ada
6. Edema : Tidak ada
c. Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi : Baik
2. Pemasukan diet : Tidak ada
3. Anoreksia : Tidak ada
4. Mual : Tidak ada
5. Muntah
: Tidak ada
6. Mengunyah dan menelan : Tidak ada
7. Keadaan gigi : Memakai gigi palsu
8. Rahang : Tidak ada gangguan
9. Rongga mulut : Tidak ada kemerahan
atau pembengkakan
10. Bising usus : 6x/menit
11. Keadaan perut : Tidak ada kemeraha,
21
tidak ada benjolan dan
tidak ada jaringan
parut
12. Konstipasi (sembelit) : Tidak ada gangguan
13. Diare : Tidak ada gangguan
14. Inkontinesia alvi : Tidak ada gangguan
d. Sistem Genitourinarius
1. Warna dan bau urine : Kuning Jernih dan bau
khas
2. Distensi kandung kemih : Tidak ada gangguan
3. Inkontinensia : Tidak ada gangguan
4. Frekuensi : ± 6x/hari
5. Tekanan/ desakan :-
6. Pemasukan cairan : Tidak diketahui
7. pengeluaran cairan : Tidak diketahui
8. Disuria : Tidak ada gangguan
e. Seksualitas
Minat melaksanakan hubungan seks : Sudah tidak pernah
Frekwensi :-
f. Sistem Kulit
1. Kulit
Temperatur : 36ºC
Tingkat kelembaban : Kering
Keadaan luka
- Luka terbuka/tertutup : Tidak ada
- Robekan : Tidak ada
Turgor (kekenyalan kulit) : Turgor kulit > 2 detik
Pigmen : Sawo matang
2. Jaringan parut : Tidak ada
22
3. Keadaan kuku : Bantalan kuku
berwarna pink, kuku
pendek.
4. Keadaan rambut : Beruban
5. Gangguan-gangguan umum : Tidak ada
g. Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur : Baik
Otot : Baik
Tendon : Baik
Gerakan sendi : Baik
2. Tingkat mobilisasi
Ambulasi (Dengan atau tanpa bantuan/peralatan) :
Tidak menggunakan bantuan apapun
Gerakan : Baik
Kekuatan otot : Baik
Kadang sakit jika asam uratnya mengalami kekambuhan
Kemampuan melangkah atau berjalan : Baik
3. Gerakan sendi : Baik
4. Paralisis : Tidak ada gangguan
5. Kifosis : Tidak ada gangguan
D. Psikologis
1. Pengenalan masalah-masalah utama :
Klien mengatakan masalah yang sering muncul selama menjadi lansia
yaitu penurunan fungsi tubuh, seperti penglihatan mulai kabur
penurunan pendengaran dan telapak kaki sampai lutut biasa terasa sakit
2. Sikap terhadap proses penuaan :
Klien mengatakan menerima semua proses penuaan yang terjadi pada
dirinya
23
3. Perasaan dibutuhkan :
Klien mengatakan selalu memiliki perasaan dibutuhkan dan klien masih
sering dikunjungi oleh anak-anaknya
4. Pandangan terhadap kehidupan :
Klien mengatakan pandangannya terhadap kehidupannya yaitu sangat
bermakna karena klien merasa keluarganya masih sangat
menyayanginya
5. Koping Stressor :
Klien mengatakan sejauh ini mampu mengelola stresnya
6. Penyesuaian diri :
Klien mengatakan sejauh ini penyesuaian dirinya di masa tuanya sangat
baik
7. Kegagalan :
Klien mengatakan tidak pernah merasa gagal sejauh ini
8. Harapan saat ini dan yang akan datang
Harapan klien ingin selalu diberi kesehatan
9. Fungsi kognitif
1. Daya ingat : Baik
2. Proses pikir : Baik
3. Alam perasaan : Baik
4. Orientasi : Baik
10. Kemampuan dalam penyelesaian masalah :
Klien masih bisa menyelesaikannya sendiri
E. Sosial Ekonomi
1. Sumber keuangan :
Diberikan oleh anaknya
2. Kesibukan dalam mengisi
waktu luang :
Melakukan kegiatan didalam rumah seperti memasak, menyapu,
mengepel, mencuci dan pekerjaan rumah lainnya
24
3. Teman tinggal :
Suami
4. Kegiatan organisasi :
Tidak ada kegiatan yang diikuti
5. Pandangan terhadap lingkungannya :
Klien mengatakan sejauh ini pandangannya terhadap lingkungannya
yaitu tetangga sekitar rumah sangat baik dan ramah sehingga klien sering
berkumpul dan bercerita dengan tetangga lingkungan sekitar rumahnya
25
membutuhkan perhatian
dari suami dan keluarganya
4. Rasa Kasih sayang : Klien memiliki rasa kasih
sayang yang begitu dalam
dengan anak dan cucunya
26
dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan :
Klien termasuk dalam kategori Katz A yaitu mandiri dalam hal makan, kontinen
dalam BAB dan BAK, mampu kekamar kecil, berpakaian dan mandi secara
mandiri.
27
b. Pengkajian Status Kognitif Dan Afektif
Shart Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skore No
Pertanyaan Jawaban
B S
√ 1 Tanggal berapa hari ini ? 8
√ 2 Hari apa sekarang ini ? (hari, tanggal, bulan) Selasa, 8
agustus
√ 3 Apa nama tempat ini ? Rumah
√ 4 Berapa nomor telepon anda ? Tidak
memiliki hp
√ 4a. Dimana alamat anda ? ( tanyakan jika hanya Katimbang
klien tidak mempunyai telepon)
√ 5 Berapa umur anda ? 63 Tahun
√ 6 Kapan anda lahir ? 1959
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
√ 8 Siapa nama presiden sebelumnya ? Susilo
Bambang
Yudhoyono
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda ? Daeng Bace
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 20-3 = 17
setiap angka baru, semua secara menurun 17-3 = 14
14-3 = 11
11-3 = 8
8-3 = 5
5-3 = 2
Jumlah keseluruhan total 8
Penilaian SPMSQ
28
(1) Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : Fungsi intelektual berat
Keterangan :
(a) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
(b) Bias dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek
mempunyai pendidikan diatas sekolah menengah atas.
(c) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subjek kulit
hitam dengan menggunakan criteria pendidikan yang sama.
Kesimpulan :
Klien termasuk dalam kategori kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
karena klien tidak menjawab “berapa nomor telepon anda ?” karena
klien tidak memiliki hp dan klien tidak menjawab “Kapan anda lahir?”,
dan itu bisa dimaklumi karena klien hanya berpendidikan sekolah
dasar, dan. Dapat disimpulkan status kognitif klien baik atau dalam
kategori intelektual utuh.
29
Mini Mental State Wxam (MMSE)
Nilai max Pasien Pertanyaan
Orientasi
5 5 (tahun) (musim) (tanggal) (bulan) (hari) apa sekarang ?
Jawaban Klien :
(2022) (Kemarau) (8) (Agustus) (Kamis)
5 4 Dimana kita : (Negara) (propinsi) (kota) (kelurahan) (RW)
Jawaban Klien :
(Indonesia) (Sulawesi Selatan) (Katimbang) (Tidak
diketahui)
Registrasi
3 3 Nama 3 objek: 1 detik untuk mengatakan masing-
masing. Kemudian tanyakan klien ketiga objek setelah
anda telah mengatakan. Beri 1 poin untuk setiap jawaban
yang benar. Kemudian ulangi sampai ia mempelajari
ketiganya. Jumlahkan percobaan dan catat
Contoh :
3 nama objek (kursi, meja, kertas)
Jawaban Klien :
(Pintu, Kursi, Jendela)
Perhatian dan kalkulasi
5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100.kemudian
dikurangi 7 sampai 5 tingkat
Contoh : 100, 93, 86, 79,72
Jawaban Klien :
100-7 = 93
93-7 = 86
86-7 = 79
79-7 = 72
Mengingat
3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek di atas .
30
(kursi, meja, kertas)
Jawaban Klien :
(Pintu, Kursi, Jendela)
Bahasa
2 2 Menanyakan kepada klien tentang benda (sambil
menunjuk benda tersebut)
Contoh :
1. Jendela
2. Jam dinding
Jawaban Klien :
1. Jendela
2. Kursi
1 1 Meminta klien untuk mengulangi kata berikut “tak ada
jika, dan, atau tetapi
Contoh :
Klien menjawab : dan atau tetapi
Jawaban Klien :
“ dan atau tetapi”
3 0 Minta klien untuk mengikuti perintah yang terdiri dari 3
langkah ambil ballpoint di tangan anda, ambil kertas,
menulis saya mau tidur
1. Ambil ballpoint
2. Ambil kertas
3. Menulis..........
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu melakukannya dikarenakan klien
hanya sampai kelas 3 SD dan tidak mengetahui beberapa
huruf
1 1 Perintahkan klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai
31
perintah nilai 1 point)
“tutup mata anda”
1. Klien menutup mata
Jawaban Klien :
Klien menutup mata
1 0 Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu melakukannya dikarenakan klien
hanya sampai kelas 3 SD dan tidak mengetahui beberapa
huruf
1 0 Perintahkan pada klien untuk Menyalin gambar
Jawaban Klien :
Klien tidak mampu melakukannya dikarenakan klien
hanya sampai kelas 3 SD dan tidak mengetahui beberapa
huruf
30 24 Nilai total
Keterangan :
24-30 : Normal
17-23 : Probable (berpeluang) gangguan kognitif
0-16 : Definitif (pasti) gangguan kognitif.
Kesimpulan :
Nilai kemungkinan paling tinggi adalah 30, nilai 21 atau kurang menunjukkan
adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lanjut. Dalam
penilaian yang dilakuakn pada klien dalam aspek kogitif, klien termasuk dalam
kategori status kognitif baik karena mendapatkan skore 25.
32
Inventaris Depresi Beck berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala
dan sikap yang berhubungan dengan depresi.
Inventaris Depresi Beck
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia di mana saya tak dapa
menghadapinnya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pasimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan say adalah sia-sia dan sesuatu tidak
dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke depan
33
3 Saya mersa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya mersa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian waktu yang
baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan sendiri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan stidak
perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit persaaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-Raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
34
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebai sebelumnya
0 Nafsu makan sya tidak buruk dari yang biasanya
Penilaian :
0-4 : Depresi tidak ada atau minimal
5-7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
>16 : Depresi berat
Kesimpulan :
35
Klien termasuk dalam penilaian 0-4 yaitu depresi tida ada atau minimal
dikarenakan hasil dari pengkajian ini hanya poin keletihan yang bernilai 1 dan
lainnya bernilai 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien tidak mengalami
depresi.
36
Apakah anda berfikir bahwa banyak orang lebih baik Ya Ya
daripada anda ?
Kesimpulan :
Skala Depresi Geriatrik Yesavage dengan penilaian jika jawaban pertanyaan
sesuai indikasi dinilai pin 1 (nilai poin 1 untuk setiap respons yang cocok dengan
jawaban Ya atau Tidak setelah pertanyaan). Nilai 5 atau lebih dapat menandakan
depresi. Berdasarkan hasil pengkajian klien, skor yang didapat dari skala depresi
geriatrik Yesavage adalah 3, yang artinya klien tidak mengalami depresi karena
skor kurang dari 5.
Skore
No Fungsi Uraian
Selalu Kadang Tidak
(2) - Pernah
kadang (0)
(1)
1 A :Adaptasi Saya puas bahwa saya 2
dapat kembali pada
keluarga (teman-teman)
saya untuk membantu
pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P: Partisipasi Saya puas dengan cara 1
(Hubungan) keluarga (teman-teman)
sya membicarakan
sesuatu dengan
37
saya dan
mengungkapkan
masalah dengan saya
3 G : Growth Saya puas bahwa 2
(Pertumbuhan) keluarga (teman-teman)
saya menerima dan
mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru
4 A: Afeksi Saya puas dengan cara 2
keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan
efek dan berespons
terhadap emosi- emosi
saya, seperti marah, sedih
atau mencintai
5 R: Resolve Saya puas dengan cara 2
(Pemecahan) teman-teman saya dan
saya menyediakan waktu
bersama-sama
Penilaian :
Nilai : 0-3 : fungsi sosial kurang
Nilai : 4-6 : fungsi sosia sedang
Nilai : 7-10 : fungsi sosial baik/norma
Kesimpulan :
Status sosial lansia dapat diukur dengan mengguanakan APGAR Keluarga.
Penilaian jika pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu (poun 2).
Kadangkadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0). Kategori penilaian jika
hasil >3 = tinggi, 4-6 = menengah / sedang, dan 7-10= rendah. Kesimpulan dari
hasil pengkajian pada Ny.M adalah skor 9 yang termasuk dalam kategori rendah,
38
jadi status sosial Ny.M baik.
39
2.2.2 Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Diagnosis
Keperawatan
1. Ds : Asam urat berlebih dalam Nyeri Akut
Klien mengatakan telapak plasma
kaki kiri dan kanannya
biasanya sakit ketika
pasien banyak melakukan Gangguan metabolisme
aktivitas
Do :
P : Nyeri bertmbah jika Gout
Respon inflamasi
meningkat
Nyeri Akut
40
2. Ds : Respon inflamasi Gangguan
Klien mengatakan meningkat mobilitas fisik
mengalami kesulitan
berjalan jika kakinya
sakitnya timbul Pembesaran dan
Do : penonjolan sendi
Kekuatan Otot
5555 5555
Deformitas sendi
5555 5555
Kekakuan sendi
Klien mengalami
perubahan dalam
pergerakannya
Gangguan mobilitas fisik
Menunjukkan persepsi
yang keliru terhadap Salah menginterprestasikan
masalah informasi pengobatan
41
Defisit pengetahuan
42
2.2.4 Intervensi Keperawatan
Inisial Klien : Ny. M
Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
Ds : keperawatan selama 3 x 24 jam
Observasi
Klien mengatakan telapak kaki kiri diharapkan tingkat nyeri menurun
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dan kanannya biasanya sakit ketika dengan kriteria hasil:
frekuensi, kualitas intensitas nyeri
pasien banyak melakukan aktivitas 1. Kemampuan menuntaskan
2. Identifikasi skala nyeri
Do : aktivitas meningkat dengan
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
P : Nyeri bertmbah jika digerakkan skor 5
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
dan berkurang jika istirahat 2. Keluhan nyeri menurun dengan
memperingan nyeri
Q : Seperti di remas skor 5
Terapeutik
R : telapak kaki kiri dan kanan
3. Gelisah menurun dengan skor 5 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
S : Ringan (Skala 3)
mengurangi rasa nyeri (mis. kompres
4. Ketegangan otot menurun
T : Hilang timbul, kadang nyeri jika
hangat/dingin).
dengan skor 5
digerakkan
Edukasi
Tanda-tanda vital
1. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
TD : 130/80 mmHg
43
mengurangi rasa nyeri
P : 20 x/menit
Kolaborasi
N : 92 x/menit
1. Kolaborasi pemberian analgetik,jika
S : 36ºC
perlu
2. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi
Ds : keperawatan selama 3 x 24 jam
Observasi :
Klien mengatakan mengalami
diharapkan tingkat nyeri menurun
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
kesulitan berjalan jika kakinya
dengan kriteria hasil:
fisik lainnya
sakitnya timbul
1. Pergerakan ekstremitas
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
Do :
meningkat dengan skor 5
ambulasi
Kekuatan Otot
2. Kekuatan otot meningkat
Terapeutik
5555 5555 dengan skor 5 1. Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik,
3. Rentang gerak (ROM) jika perlu
5555 5555
meningkat dengan skor 5 Edukasi
44
3. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Perilaku Upaya Kesehatan
Ds : keperawatan 3 × 24 jam
Observasi
Klien mengatakan selama ini keliru diharapkan tingkat pengetahuan
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
mengikuti anjuran pengobatan yang meningkat dengan kriteria hasil
menerima informasi.
diberikan sehingga penyakit yang yaitu :
Edukasi
diderita klien sering hilang timbul 1. Perilaku sesuai anjuran
1. Jelaskan penanganan masalah kesehatan
Do : meningkat dengan skor 5
2. Informasikan sumber yang tepat yang
Menunjukkan persepsi yang keliru 2. Pertanyaan tentang masalah
tersedia di masyarakat.
terhadap masalah yang dihadapi menurun
3. Anjurkan menggunakan fasilitas
dengan skor 5
kesehatan.
3. Persepsi yang keliru terhadap
4. Ajarkan menentukan perilaku spesifik
masalah menurun dengan skor
yang akan diubah.
5
5. Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan.
4. Perilaku membaik dengan
skor 5
45
2.2.5 Implementasi Keperawatan
Nama : Ny.M Diagnosa medis : Gout Artritis
Umur : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pukul Keperawatan
8/08/2022 Nyeri Akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan masih terasa sakit dibagian telapak
10.00 karakteristik, durasi, frekuensi, kaki kiri dan kanan
WITA kualitas intensitas nyeri. O : Klien tampak menahan sakit sambil memegangi
2. Mengidentifikasi skala nyeri. telapak kakinya.
3. Mengidentifikasi respon nyeri non A : Masalah belum teratasi
verbal. P : Intervensi dilanjutkanMengidentifikasi lokasi,
4. Mengidentifikasi faktor yang karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri.
memperberat dan memperingan 1. Mengidentifikasi skala nyeri.
nyeri. 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
5. Memberikan teknik 3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
nonfarmakologis untuk memperingan nyeri.
mengurangi rasa nyeri (mis. 4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
kompres hangat/dingin). mengurangi rasa nyeri (mis. kompres
46
6. Mengajarkan teknik hangat/dingin).
nonfarmakologis untuk 5. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri. mengurangi rasa nyeri.
7. Mengkolaborasikan pemberian 6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik,jika
analgetik,jika perlu. perlu.
8/08/2022 Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S : Klien mengatakan agak sulit berjalan jika kakinya
10.15 Mobilitas Fisik atau keluhan fisik lainnya. sakit
WITA 2. Mengidentifikasi toleransi fisik O : Klien tampak memegangi kakinya dan memijitnya
melakukan ambulasi. agar sakitnya berkurang
3. Memfasilitasi melakukan A : Masalah belum teratasi
mobilisasi fisik, jika perlu P : Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan melakukan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
ambulasi dini. lainnya.
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi.
3. Memfasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika
perlu
4. Menganjurkan melakukan ambulasi dini.
47
8/08/2022 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S : Klien mengatakan keliru mengikuti pengobatan yang
10.30 Pengetahuan kemampuan menerima informasi. dianjurkan
WITA 2. Menjelaskan penanganan masalah O : Klien tampak menunjukkan persepsi yang keliru
kesehatan terhadap masalah
3. Menginformasikan sumber yang A : Masalah belum teratasi
tepat yang tersedia di masyarakat. P : Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan menggunakan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
fasilitas kesehatan. menerima informasi.
5. Menganjurkan menentukan 2. Menjelaskan penanganan masalah kesehatan
perilaku spesifik yang akan 3. Menginformasikan sumber yang tepat yang tersedia
diubah. di masyarakat.
6. Mengajarkan cara pemeliharaan 4. Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan.
kesehatan. 5. Menganjurkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah.
6. Mengajarkan cara pemeliharaan kesehatan.
48
Keperawata
n
10/08/2022 Nyeri Akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan sakitnya sudah mulai berkurang
10.00 karakteristik, durasi, frekuensi, O : Klien tampak sudah bisa berjalan tanpa harus
WITA kualitas intensitas nyeri. menahan sakit
2. Mengidentifikasi skala nyeri. A : Masalah teratasi sebagian
3. Mengidentifikasi respon nyeri non P : Intervensi dilanjutkan
verbal. 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
4. Mengidentifikasi faktor yang frekuensi, kualitas intensitas nyeri.
memperberat dan memperingan 2. Mengidentifikasi skala nyeri.
nyeri. 3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal.
5. Memberikan teknik 4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
nonfarmakologis untuk mengurangi memperingan nyeri.
rasa nyeri (mis. kompres 5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
hangat/dingin). mengurangi rasa nyeri (mis. kompres
6. Mengajarkan teknik hangat/dingin).
nonfarmakologis untuk mengurangi 6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk
rasa nyeri. mengurangi rasa nyeri.
7. Mengkolaborasikan pemberian 7. Mengkolaborasikan pemberian analgetik,jika
49
analgetik,jika perlu. perlu.
10/08/2022 Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : Klien mengatakan sudah mulai bisa berjalan tanpa rasa
10.15 Mobilitas keluhan fisik lainnya. sakit
WITA Fisik 2. Mengidentifikasi toleransi fisik O : Klien tampak sudah mulai beraktivitas seperti
melakukan ambulasi. biasanya
3. Memfasilitasi melakukan A : Masalah teratasi sebagian
mobilisasi fisik, jika perlu P : Intervensi dilanjutkan
4. Menganjurkan melakukan ambulasi 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
dini. lainnya.
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi.
3. Menganjurkan melakukan ambulasi dini.
10/08/2022 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S : Klien mengatakan sudah mulai mengikuti pengobatan
10.30 Pengetahuan kemampuan menerima informasi. yang dianjurkan
WITA 2. Menjelaskan penanganan masalah O : Klien tampak menunjukkan persepsi baik terhadap
kesehatan masalah
3. Menginformasikan sumber yang A : Masalah teratasi sebagian
tepat yang tersedia di masyarakat. P : Intervensi dilanjutkan
50
4. Menganjurkan menggunakan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
fasilitas kesehatan. menerima informasi.
5. Menganjurkan menentukan 2. Menjelaskan penanganan masalah kesehatan
perilaku spesifik yang akan diubah. 3. Menginformasikan sumber yang tepat yang tersedia
6. Mengajarkan cara pemeliharaan di masyarakat.
kesehatan. 4. Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan.
5. Menganjurkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah.
6. Mengajarkan cara pemeliharaan kesehatan.
51
Keperawata
n
12/08/2022 Nyeri Akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan sakitnya sudah hilang
10.00 karakteristik, durasi, frekuensi, O : Klien tampak sudah bisa berjalan tanpa harus
WITA kualitas intensitas nyeri. menahan sakit
2. Mengidentifikasi skala nyeri. A : Masalah teratasi
3. Mengidentifikasi respon nyeri non P : Intervensi dihentikan
verbal.
4. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri.
5. Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
kompres hangat/dingin).
6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri.
7. Mengkolaborasikan pemberian
analgetik,jika perlu.
52
12/08/2022 Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau S : Klien mengatakan sudah mulai bisa berjalan tanpa
10.15 Mobilitas keluhan fisik lainnya. rasa sakit
WITA Fisik 2. Mengidentifikasi toleransi fisik O : Klien tampak sudah mulai beraktivitas seperti
melakukan ambulasi. biasanya
3. Memfasilitasi melakukan mobilisasi A : Masalah teratasi
fisik, jika perlu P : Intervensi dihentikan
4. Menganjurkan melakukan ambulasi
dini.
12/08/2022 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S : Klien mengatakan mulai mengikuti pengobatan yang
10.30 Pengetahuan kemampuan menerima informasi. dianjurkan
WITA 2. Menjelaskan penanganan masalah O : Klien tampak menunjukkan persepsi baik terhadap
kesehatan masalah
3. Menginformasikan sumber yang A : Masalah teratasi
tepat yang tersedia di masyarakat. P : Intervensi dihentikan
4. Menganjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan.
5. Menganjurkan menentukan perilaku
spesifik yang akan diubah.
53
6. Mengajarkan cara pemeliharaan
kesehatan.
54
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.3.1 Kesimpulan
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
berdasarkan i,mu dan kiat/ teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosial-spritual dan kultural yang holistik, ditunjukkan kepada klien lanjut
usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok
dan masayarakat (Nurkholifah, 2018).
Gout Arthritis adalah penyakit sendi yang diakibatkan oleh tingginya
kadar Asam Urat dalam darah. Kadar Asam Urat yang tinggi dalam darah
melebihi batas normal yang menyebabkan penumpukan Asam Urat di
dalam persendian dan organ lainnya (Susanto, 2019). Jadi, dari definisi di
atas maka Gout Arthritis merupakan penyakit inflamasi sendi yang
diakibatkan oleh tingginya kadar Asam Urat dalam darah, yang ditandai
dengan penumpukan Kristal Monosodium Urat di dalam ataupun di sekitar
persendian berupa Tofi (Nurkholifah, 2018).
3.3.2 Saran
a. Bagi Pasien
Diharapkan keluarga pasien agar selalu memantau ketepatan waktu
dalam meminum obat sesuai anjuran dokter, menjaga pola makan, dan
istirahat yang cukup.
b. Bagi Pelayanan Keperawatan
Diharapkan dapat mempertahankan kualitas dalam pemberian pelayanan
keperawatan dan mempertahankan kerjasama yang baik antara tim
kesehatan maupun klien, untuk mendukung, meningkatkan, kesehatan
pasien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan.
55
DAFTAR PUSTAKA
Info Media.
Kesehatan.
56