Anda di halaman 1dari 6

1. Apa pengertian senyawa glikosida?

2. Apa  saja  peranan  glikosida  di  bidang  farmakologi?


3. Bagaimana proses biosintesis glikosida?
4. Sebutkan fungsi glikosida bagi manusia?
5. Sebutkan klasifikasi glikosida?
6. Mengapa  glikosida  steroid  disebut  dengan  glikosida jantung?
7. Apa yang dimaksud dengan glikosida sianofor/sianogenik
8. Apa kegunaan glikosida saponin pada bidang kefarmasian?
9. Bagaimana cara mendeteksi adanya glikosida saponin?
10. Sebutkan  dan jelaskan glikosida lain yang masih di alam?

Jawaban
1. Senyawa Glikosida adalah Senyawa (compound) yang terdiri dari dua gabungan
senyawa yaitu bagian gula (glikon) dan bagian bukan gula (aglikon) dan
menghasilkan satu atau lebih gula sebagai produk dari hidrolisis atau Senyawa
yang terdiri dari komponen gula (glikon) dan non gula (aglikon) yang terikat
dalam ikatan glikosidik.
Glikosida adalah suatu senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan suatu
gula atau lebih dan zat yang lain bukan gula. Gula yang sangat sering terjadi
adalah β-D-Glukosa meskipun ramnosa, digitoksa, symarosa dan gula-gula lain
ditemukan sebagai komponen-komponen glikosida. Jika gula yang terbentuk
adalah glukosa zat tersebut kemungkinan adalah suatu glikosida, atau gula-gula
lain yang terbentuk selama proses hidrolisa disebut dengan glikosida.
Secara kimia glikosida-glikosida adalah asetal-asetal dalam mana gugus
hidroksil gula dikondensasikan dengan sebuah gugusan hidroksil dari komponen
non gula itu sendiri untuk membentuk sebuah cincin oksida.

2. peran  glikosida  di  bidang  farmakologi yaitu


 Glikosida antrakuinon (misalnya emodin sebagai laxative, dan Allil isotiosianat
sebagai iritan lokal yang kuat yang diperoleh dari glikosida sinigrin).
 Glikosida jantung atau Obat jantung (glikosida-glikosida digitalis,
Strophanthus, Scilla, Apocynum, dll).
 Obat pencahar : Senna, aloe, rheum, cascara sagrada, frangula mengandung
emodin dan glikosida-glikosida antrakinon lain.
 Analgesik seperti metil salisilat yang diperoleh dari Gaulther procumbers.
3. Proses biosintesis glikosida terdiri dari 2 bagian reaksi yang umum yaitu suatu
Reaksi penggabungan residu gula dipasangkan menjadi suatu aglikon. Terdapat
dua tahap yaitu:
 UTP + Gula -1-P (1) UDP – Gula + PPi
Transfer gugus uridilil dari uridin triphosphat kepada gula - 1-
phospat dengan dikatalisis oleh enzim uridilil transferase.
Pada reaksi ini terjadi perpindahan gugus uridilil transferae (1) yang telah
dapat diisolasi dari sumber-sumber hewan, tanaman dan mikroba. Gula-1-P
dapat merupakan fosfat-fosfat dari pentosa, heksosa atau derivat-derivat gula
lainnya. Reaksi berikutnya ditunjukkan oleh perubahan-perubahan glikosil.
 UDP – gula + aseptor (2) aseptor – gula + UDP
Terjadi perubahan gula dari uridin difosfat (UDP) menjadi aseptor yang cocok
(aglikon) hingga terbentuk terbentuk glikosida. Reaksi ini terbentuk glikosida.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim glikosiltransferase. (2)
Transfer gula dari uridin diphosphat kepada enzim aglikon
glikosil membentuk glikosida, dikatalisis transferase
4. fungsi glikosida bagi manusia yaitu sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi
lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.
Fungsi glikosida:
 Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer
Teori Pfeffer mengatakan bahwa glikosida adalah meruapakan cadangan gula
temporer (cadangan gula sementara) bagi tanaman. Cadangan gula di dalam
bentuk ikatan glikosides ini tidak dapat diangkut dari sel satu ke sel yang lain,
oleh karena adanya bagian aglikon.
 Proses pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi
Pada tahun 1915, Geris mengatakan bahwa proses sintesa senyawa glokosida
adalah merupakan proses detoksikasi, sedang anglikonnya merupakan sisa
metabolisme.
 Glikosida sebagai pengatur tekanan turgor
Teori Wasicky mengatakan bahwa setelah diadakan percobaan-percobaan pada
tanaman digitalis, ternyata bahwa glikosida mempunyai fungsi sebagai
pengatur tekanan turgor di dalam sel.
 Proses glikosidasi untuk menjaga diri terhadap pengaruh luar yang
mengganggu
Teori ini menyatakan bahwa proses glikosidasi di dalam tanaman dimaksudkan
untuk menjaga diri terhadap serangan serangga atau binatang lain dan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada tanaman.
 Glikosida sebagai petunjuk sistematik
Adanya glikosida didalam tanaman, meskipun masih sangat tersebar, dapat
digunakan sebagai salah satu cara mengenal tanaman secara sistimatik, baik
dari aglikonnya, bagian gulanya maupun dari glikosidanya sendiri. Sebab ada
beberapa glikosida, aglikon atau gula yang hanya terdapat di dalam tanaman
atau familia tertentu.
 glikosida sebagai obat kardiotonik, yaitu glikosida dari Digitalis, Strophanthus,
Colchicum, Conyallaria, Apocynum
 glikosida sebagai obat laksatifa atau pencahar seperti Senna, Aloe, Rheum,
Cascara Sagrada dan Frangula yang mengandung glikosida turunan antrakinon
emodin.
 sinigrin, suatu glikosida dari Sinapis nigra, mengandung alilisotiosianat sebagai
iritansia lokal.
 Gaulterin adalah glikosida dari gaulteria yang dapat menghasilkan metal
salisilat sebagai analgesik.
5. klasifikasi glikosida berdasarkan aglikonnya yaitu
 glikosida sterol cardio active digitalis atau glikosida jantung adalah glikosida
yang mempunyai efek yang kuat pada otot jantung. Molekul gula terletak
pada posisi 3 dari inti steroid. Maka glikosida ini disebut juga Glikosida
golongan steroid. Contoh tanamannya yaitu : strophantus, digitalis
 antrakinon Adalah glikosida dengan aglikon antracene. Contoh tanamannya
yaitu : Cascara sagrada atau Rhamnus purshiana adalah kulit kayu kering dari
tanaman Rhamnus purshianus DC. (Rhamnase), Frangula dari tanaman
Rhamnus frangula Lin, Aloe barbadensis Miller (Famili Liliaceae), Rhubarb
atau Rheum berasal dari rhizoma dan akar Rheum officinale Bailon atau R.
palmatum Lin. yang telah dikeringkan (Fam : Poligonaceae), aloe, casia
acutifolia.
 Glikosida saponin Adalah glikosida dengan aglikon saponin (sapogenin).
Terdapat 2 tipe saponin berdasarkan struktur sapogenin yaitu aglikon steroid
atau aglikon triterpenoid. Contoh tanamannya yaitu : saponin, Glycyrrhiza dari
rhizoma dan akar tanaman Glycyrrhiza glabra Linn atau Succus Liquiritiae L.
(nama dagang Licorice root, akar manis atau kayu legi), Dioscorea dimana
Diosgenin dan botogenin diperoleh dari akar tanaman Dioscorea spiculiflora,
D. hispida Digunakan sebagai sumber prekursor kortison.
 Glikosida siaonfor atau sianogenik contohnya prunus amigdalus, Amigdalin
(paling banyak), Prunasin, Linamarin, Phaseolunatin, dan Sambunigrin
Amigdalin, terdapat dalam jumlah besar dalam amygdale semen, dan biji-biji
laindari famili Rosaceae. Prunasin, terdapat dalam Prunus pradus. Kedua
golongan glikosida ini menghasilkan aglikon D-mandelonitril. Prulaurasin,
terdapat dalam Cherry laural leaves mempunyai aglikon mandelonitril
rasemik. Sambunigrin dari Sambucus nigra, mempunyai aglikon L-
mandelonitril
 Glikosida isotiosianat atau glukosinolat, Terdapat pada famili Cruciferae
dengan aglikon berupa isotiosianat. Contoh : Sinigrin (Sinapis nigri semen),
Sinalbin ( Sinapis albi semen), dan Glukonapin (biji lobak), mustard, brassica
nigra.
 Glikosida flavonol, Aglikon : flavonoid = pigmen kuning Contoh : Rutin,
Kuersetin, bioflavonoidcitrus (hesperidin, hesperitin, dll), ruta graviolens.
 Glikosida alkohol Contoh : Salisin dari Salix purpurea, Salix fragilis dan
Populus. Penggunaan : Antirematik
 Glikosida aldehid Contoh Vanilla dari buah belum masak (tapi sudah dewasa)
dari tanaman Vanilla planifolia, V. tahitensis (Orchidaceae) Penggunaan :
sebagai Flavouring agent.
 Glikosida lakton, Bahan alam yang mengandung lakton : Kumarin
nonglikosida seperti Kantaridin: dermatologik, Metoksalen: dermatologik, dan
Santonin: obat cacing, tonka, cantharides.
 Glikosida fenol Contoh : Arbutin dari tanaman Urva ursi ( daun kering dari
Arctostaphylos uva ursi (Ericaceae) Kegunaan : diuretic, astrigensia, urethritits

 Glikosida yang tidak dimasukkan kedalam golongan diatas seperti zat pahit,
manis,warna, metal.
 Kombinasi suatu glikosida dengan minyak atsiri.
 Glikosida lain yang masih terdapat dialam seperti glikosida alkaloid steroid,
glikosida resin, glikosida zat pahit, glikosida antibiotik, nukleotida atau asam
nukleat

6. Mengapa  glikosida  steroid  disebut  dengan  glikosida jantung karena Molekul


gula terletak pada posisi 3 dari inti steroid. Maka glikosida ini disebut juga
Glikosida golongan steroid.
7. Glikosida sianofor/sianogenik merupakan derivat dari mandelonitril (benzaldehid-
sianohidrin, atau glikosida yang jika dihidrolisis menghasilkan asam sianida
(HCN)
8. Apa kegunaan glikosida saponin pada bidang kefarmasian yaitu
 ekspektoran
 Flavouring agent terutama untuk menutupi rasa pahit dari obat seperti aloe,
amonium klorida, quinin dsb.
 Licorice dapat ditambahkan pada permen coklat, permen karet, rokok dll
 Glycyrrhetic acid digunakan sebagai antiinflamasi pada kulit
 Ekstrak akar licorice digunakan untuk mengobati peptic ulcer
 Efek deoksi-kortikosteron sehingga digunakan untuk obat
 rheumatoid arthritis
 Glycyrrhizin meningkatkan cairan sel dan retensi natrium dan juga
meningkatkan perpindahan K+ shg penderita gangguan jantung atau hipertensi
harus berhati-hati
9. Bagaimana cara mendeteksi adanya glikosida saponin yaitu dengan cara misalkan
pada larutan koloid dalam air dan bila dikocok dapat membentuk busa, rasanya
pahit, dapat mengiritasi membran, dapat menghemolisis sel merah dan toksik
sehingga digunakan sebagai racun ikan.
10. Sebutkan  dan jelaskan glikosida lain yang masih di alam seperti alkaloid steroid,
glikosida resin, glikosida zat pahit, glikosida antibiotik, nukleotida atau asam
nukleat.

Anda mungkin juga menyukai