Glikosida
a pt. D in a Febr in a , M . Fa r m .
Universitas Harapan Bangsa
Pendahuluan
o Glikosida adalah senyawa organik yang bila
dihidrolisis dengan asam, basa atau enzim
akan menghasilkan bagian gula (disebut
glikon) dan bagian bukan gula (disebut aglikon
atau genin)
o Glikosida tersebar secara luas. Biasanya
ditemukan bersamaan dengan enzim yang
bisa mensintesis atau menghidrolisisnya
Pendahuluan:
Glikon
o Secara teoritis, gula bisa berada pada posisi
isomer alfa- dan beta-, akan tetapi yang lazim
ditemukan dalam tanaman adalah isomer beta-.
o Jenis gula yang paling banyak ditemukan adalah
D-glukosa, tetapi jenis gula yang lain (seperti
pentosa, deoksi-heksosa) dan derivat gula
(misalnya asam glukoronat pada glisirizina) juga
ditemukan dalam jumlah kecil.
Pendahuluan:
Glikon
o Glikon bisa berupa monosakarida (glukosa,
rhamnosida, dll) atau oligosakarida (misalnya
disakarida seperti gentiobiosa, trisakarida seperti
skilatriosa, tetrasakarida seperti glikosoda purpurea A
atau suatu pentasakarida) yang saling berikatan satu
sama lain seperti rantai
o Kebanyakan glikon terikat pada aglikon pada satu
posisi saja (misalnya monodesmosidik saponin), tapi
ada sebagian kecil yang terikat pada dua posisi
(misalnya pada saponin bidesmosidik)
Pendahuluan:
Glikon
o Berdasarkan gula yang dilepaskan saat terjadi
hidrolisis, glikosida bisa dikelompokkan
menjadi:
• Glukosida → melepaskan glukosa
• Rhamnosida → melepaskan rhamnosa
• Galaktosida → melepaskan galaktosa
o Peranan glikon dalam molekul glikosida:
• Memperbaiki stabilitas dan kelarutan senyawa
• Membawa aglikon ke site of action-nya
Pendahuluan:
Glikon
o Atom yang menghubungkan antara glikon dan
aglikon adalah:
• Atom O (disebut O-glikosida),
• Atom S (S-glikosida),
• Atom N (N-glikosida) atau
• Atom C (C-glikosida)
Stabilitas
Stabilitas
Penggolongan
Glikosida bisa digolongkan berdasarkan:
1. Golongan senyawa dari aglikon (akohol, ester, fenol, flavon, anthrakuinon,
steroid, lakton, monoterpenoid, diterpenoid, dll)
2. Gugus fungsi tertentu (aldehid, sianida, thio, dll)
3. Khasiat dan sifat terapetiknya (jantung, antiseptik saluran urin, laksatif,
dll)
4. Sifatnya (primer, sekunder dan tersier)
5. Tanaman penghasilnya (Salix, Senna, dll)
Jenis-jenis Glikosida
1. Glikosida Sianogenik
2. Glukosinolat
3. Glikosida Lakton
4. Iridoid, Stilbena, Lignan dan Glikosida Xanton
5. Glikosida Quinon
6. Glikosida Fenolik
7. Glikosida Jantung
8. Saponin
Jenis-jenis Glikosida
1. Glikosida Sianogenik
2. Glukosinolat
3. Glikosida Lakton
4. Iridoid, Stilbena, Lignan dan Glikosida Xanton
5. Glikosida Quinon
6. Glikosida Fenolik
7. Glikosida Jantung
8. Saponin
Glikosida Sianogenik
o Glikosida sianogenik adalah glikosida yang bila dihidrolisis akan menghasilkan
HCN
o Merupakan O-glikosida
o Ditemukan secara luas dalam tanaman
o Beberapa bersifat toksik, tapi beberapa bisa dimanfaatkan sebagai flavoring
agent.
o Tanaman menggunakannya sebagai perlindungan kimia, yaitu untuk melindungi
tanaman dari pemangsa → dengan melepaskan HCN yang toksik.
o Pseudosianogen atau glikosida azoksi tidak melepaskan HCN saat dihidrolisis,
tetapi akan menghasilkan HCN bila direaksikan dengan NaOH
Glikosida Sianogenik
Penyebaran
Jenis Gula Tanaman Asal
Amigdalin Gentiobiosa (2 glukosa) Prunus amagdalus, Rosaceae
Prunasin Glukosa Prunus padus, pada banyak tanaman lain
Sambunigrin Glukosa Sambucus nigra
Vicianin Vicianosa (Glukosa & arabinosa) Vicia angustifolia
Linamarin Manihot utilissima
Acacipetalin Glukosa Acacia stolonifera
Cycasin Glukosa Cycas revoluta
Neocycasin A Gentiobiosa Cycas revoluta
Glikosida
Sianogenik
Struktur
Senyawa
Glikosida Sianogenik
Amigdalin
o Terdapat pada : biji bitter almond (Prunus amygdalus) biji
aprikot (Prunus armeniaca), peach dan plum.
o Dimanfaatkan sebagai flavoring agent
o Hidrolisis dengan menggunakan emulsin (campuran dari 3
macam enzim) → benzaldehida + HCN + 2 molekul glukosa
Glikosida Sianogenik
Linamarin
o Terdapat pada singkong (Manihot utilissima)
o Bersifat toksik → singkong gendruwo
Glukosinolat
(Glukosida Mustard Oil)
o Glukosinolat adalah glikosida yang bila dihidrolisis akan
menghasilkan isotiosianat, sulfat dan D-glukosa.
o Merupakan S-Glikosida
o Terdapat pada familia mustard (Cruciferae),
Capparidaceae, Resedaceae & Liliaceae.
o Banyak ditemukan pada biji-bijian yang menghasilkan
minyak, rempah-rempah (mustard dan lobak) dan sayuran
(brokoli, kubis dan dan lobak)
Glukosinolat
Manfaat
o Isotiosianat memberikan rasa getir → berefek lakrimatorif
o Bagi tanaman berfungsi sebagai antipakan terhadap serangga dan
binatang.
o Aktivitas farmakologi: antikanker, antitiroid dan menginduksi gondok, juga
memiliki efek sebagai antibakteri, antifungi dan insektisida
Glukosinolat
Contoh
Senyawa
o Telah dikenal 120 jenis
Glukosinolat, beberapa
diantaranya bisa dilihat
pada tabel:
Glukosinolat
Sinigrin
o Terdapat pada familia Brassica seperti brokoli
dan biji mustard hitam (Brassica nigra)
o Bila jaringan tanaman yang mengandung sinigrin
rusak, enzim Myrosinase akan menghirolisisnya
menjadi minyak mustard (alil isotiosianat) yang
memiliki rasa getir/tajam yang kuat.
o Bisa mencegah kanker kolon bila dikonsumsi
dalam diet sehari-hari
o Merupakan rempah yang memiliki efek iritan
lokal dan emetik
Glukosinolat
Sinalbin
o Terdapat pada Brassica alba (mustard putih)
o Berbeda dengan Sinigrin, rasa getir dari
senyawa ini lebih ringan → karena setelah
terhidrolisis, hidroksibenzil isotiosianat yang
dihasilkan tidak stabil dan akan terdegradasi
menjadi 4-hidroksi benzilalkohol dan ion
tiosianat.
Pembagian Glikosida
Berdasarkan sifat kimia aglikon
5. Golongan
Isotiosianat
Aglikonnya dapat berupa turunan
alifatik maupun aromatik. Yang
paling penting disisni adalah
mustard yang mengasilkan glikosida
sinigrin dari mustrard hitam, dan
sinalbin dari mustard putih.
Golongan Isotiosianat
1. Mustard hitam
Mustard hitam, sinapsis nigra, atau brown mustard adalah biji yang
dikeringkan dari tanaman Brassica nigra atau Brassica juncea (family
Cruciferae). Mustard hitam berkhasiat iritan lokal dan emetik.
2. Mustard putih
Mustard putih atau Sinapsis Alba yang terdapat pada biji Brassica alba
(Famili Cruciferae). Mustard putih mengandung enzim myrosin dan sinalbin
glukosida setelah dihidrolisisis.
Merupakan glikosida yang aglikonnya
merupakan senyawa flavonoid.