Anda di halaman 1dari 16

KOSMETIKA

EMELIA FITRIANI, S.Si.,M.Kes


PC PAFI KAB.OKU
BIODATA
NAMA : EMELIA FITRIANI,S.Si
T/TGL : PALEMBANG ,26 APRIL 1972
STATUS : MENIKAH, 3 PUTRI
PEKERJAAN : ASN DINAS KESEHATAN
KAB.OKU
JABATAN : KETUA PC PAFI KAB.OKU
ALAMAT : KOMPLEK PERUM PEMDA
BLOK C NO 03 BATURAJA
NO TELP : 082178113796/081279852226
KOSMETIKA
( PK BPOM RI NO 19 TAHUN 2015
• Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar, atau gigi dan
membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
• Kosmetika bukan obat dan tidak untuk mengobati
Tujuan Kosmetika digunakan

• kebersihan pribadi,
• meningkatkan daya Tarik melalui make up,
• meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang,
• melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultraviolet,
• polusi dan faktor lingkungan yang lain,
• mencegah penuaan, dan
• secara umum membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup
Jenis kosmetika terdapat 4 tipe
yaitu:
• Kosmetik untuk Kulit
• Kosmetik untuk Rambut
• Kosmetik untuk kuku
• Kosmetik untuk keperluan kebersihan
Jenis-Jenis Kategori Kosmetik berdasarkan
Peraturan Badan POM No. 12 Tahun 2020
1.Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2.
Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-lain.
3.
Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.
4.
Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.
5.
Preparat rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
6.
Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.
7.Preparat make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik, dan lain-lain.
8.
Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes, dan lain-lain.
9.
Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.
10.
Preparat kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dan lain-lain.
11.
Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-lain.
Persyaratan Kosmetik

• Menggunakan bahan yang memenuhi standar


dan persyaratan mutu serta persyaratan lain
yang ditetapkan.
• Diproduksi dengan menggunakan cara
pembuatan kosmetik yang baik.
• Terdaftar dan mendapat izin edar dari
BadanPengawas Obat dan Makanan
ZAT BERBAHAYA PADA KOSMETIKA
• Merkuri kerap ditambahkan pada eye shadow, perona wajah, dan bedak
sebagai bahan pengawet. Selain itu, bahan ini juga dapat ditemukan di dalam 
krim pemutih kulit. Jika terserap ke dalam tubuh, merkuri dapat menyebabkan
kerusakan otak dan saraf, penyakit ginjal, gangguan fungsi paru, masalah pada
sistem pencernaan, serta menurunnya daya tahan tubuh.

• Hidroquinon merupakan bahan yang sering digunakan pada produk pemutih


kulit. Bahan ini memang dapat mengurangi jumlah melanosit, yaitu sel yang
memproduksi melanin. Sebenarnya bahan ini diperbolehkan jika konsentrasinya
dalam produk tidak lebih dari 2 persen. Namun, Anda tetap tidak disarankan
menggunakannya dalam jangka panjang dan tanpa anjuran dokter. Penggunaan
jangka panjang kerap dikaitkan dengan terjadinya ochronosis, yaitu kelainan
pigmentasi yang menjadikan kulit mengalami bercak hitam kebiruan.
ZAT BERBAHAYA PADA KOSMETIKA

• Butil asetat , merupakan zat kimia yang biasanya dipakai di dalam industri plastik, zat ini
digunakan pada cat kutek sebagai pencegah hasil polesan yang pecah-pecah. Bahaya
zat ini mudah terbakar.
• Butilat hidroksi toluen (BHT) Merupakan zat kimia pencegah pelunturan warna. Bahan
ini di dalam kosmetik dipakai untuk pengawet agar kosmetik tidak cepat rusak.
Bahayanya, zat ini mudah terbakar, membuat sakit perut, pusing, mual, dan muntah.
Bahkan jika sungai tercemar zat ini, ikan-ikan dan organisme hidup lainnya bisa mati.
• Tar batu bara Banyak dipakai sebagai peluruh sel-sel mati dan pencegah gatal pada
sampo dan pewarna rambut, bahayanya adalah sifatnya yang karsinogenik atau dapat
memicu timbulnya kanker.
• Triklosan Dipakai sebagai pencegah kontaminasi kuman pada kosmetik, bahayanya
bersifat karsinogenik.
•Kokamid (Lauramid DEA) Yaitu merupakan zat pembuat busa pada sampo dan sabun, bahayanya
adalah bersifat karsinogenik.

•Formaldehid (formalin) . Dipakai sebagai pengawet berbagai macam kosmetik padahal sebenarnya
merupakan jenis pengawet (pencegah pembusukan) mayat (manusia atau pun hewan), bahayanya
juga bersifat karsinogenik.

•Diazolidinil urea . Merupakan sejenis desinfektan (pencegah pembusukan) yang dipakai sebagai
pengawet kosmetik, bahayanya bersifat karsinogenik.

•Etil asetat. Pelarut yang biasa digunakan pada kutek, maskara, pembersih gigi, dan juga parfum.
Bahayanya bersifat asfiksif, yaitu membuat sesak napas karena wanginya yang menyengat.

•Petrolateum (petroleum). Di dalam kosmetik digunakan sebagai zat pengkilap lipstik dan krim
pelembut kulit, bahayanya bersifat karsinogenik dan memicu penuaan dini.
AKIBAT BAHAN BERBAHAYA PADA KOSMETIKA
CARA AMAN MENGGUNAKAN KOSMETIKA

• Simpan kosmetik dalam wadah tertutup dan letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
• Hindari kosmetik dari paparan suhu panas yang dapat merusak kandungan pengawet di dalam kosmetik.
Pengawet dalam kosmetik berguna untuk menghalau bakteri.
• Hindari saling berbagi kosmetik dengan orang lain untuk mencegah infeksi dan penyebaran bakteri.
• Gunakan kapas atau spons baru bila Anda ingin mencoba sampel kosmetik di toko atau pusat perbelanjaan.
• Hati-hati menggunakan kosmetik di bagian mata. Bila mata sedang mengalami iritasi, tunda pemakaian
kosmetik hingga mata benar-benar pulih.
• Segera buang kosmetik, jika sudah berubah warna atau berbau.
• Jangan gunakan kosmetik yang sudah lama atau melewati tanggal kedaluwarsa.
• Usahakan untuk menggunakan kosmetik yang mencantumkan semua bahan yang digunakan pada label
kemasan.
• gunakan produk kosmetik yang sudah terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai