Kosmetika
by apt. Diana Agustin, S.Si., M.M., M.Si.
2
Aktivitas sehari-hari:
5
Regulasi Nasional terkait Industri Kosmetik
➢ Peraturan Menteri Kesehatan No. 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika
➢ Peraturan Menteri Kesehatan No. 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika
➢ PerBPOM No. 25 Tahun 2019 tentang Pedoman CPKB tanggal 5 September 2019
➢ Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.3870 tentang Pedoman Cara Pembuatan Kosmetika
yang Baik
➢ PerBPOM No. 31 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PerBPOM No. 25 Tahun 2019 Pedoman CPKB
tanggal 30 Desember 2020
➢ Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.12.10.11983 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan
Notifikasi Kosmetika
➢ Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.12.10.12123 tentang Pedoman Dokumen Informasi
Produk
➢ Peraturan KaBPOM RI No. HK.03.42.06.10.4556 tentang Petunjuk Operasional Pedoman CPKB
tanggal 21 Juni 2010
BRAINSTORMING
Definisi Kosmetik
Bahan atau sediaan
11
Asal kata Kosmetika
Kosmetikos (Yunani)
Artinya:
Keterampilan
menghias, mengatur
12
Obat vs Kosmetika
Obat (PerBPOM No. 24 Tahun
2017 tentang Kriteria dan Tata
Laksana Registrasi Obat) Kosmetika (PerBPOM No. 12
✓ obat jadi termasuk produk Tahun 2020 tentang Tata Cara
biologi, yang merupakan Pengajuan Notifikasi Kosmetika)
bahan atau paduan bahan ✓ bahan atau sediaan yang dimaksudkan
digunakan untuk untuk digunakan pada bagian luar tubuh
mempengaruhi atau manusia seperti epidermis, rambut, kuku,
menyelidiki sistem fisiologi bibir dan organ genital bagian luar, atau gigi
atau keadaan patologi dalam dan membran mukosa mulut terutama untuk
rangka penetapan diagnosis, membersihkan, mewangikan, mengubah
pencegahan, penyembuhan, penampilan dan/atau memperbaiki bau
pemulihan, peningkatan badan atau melindungi atau memelihara
kesehatan dan kontrasepsi tubuh pada kondisi baik.
untuk manusia.
Kosmetika atau Bukan?
14
Bagaimana dengan
Legalitas Produk
Kosmetika?
15
KOSMETIK
Harmonisasi
ASEAN di bidang
WAJIB memenuhi kosmetik
standar dan/atau
2 0 1 1
persyaratan mutu,
ari
keamanan, dan
kemanfaatan sesuai
Janu
Hanya dapat
ketentuan peraturan
perundang-undangan. diedarkan setelah
mendapat izin
edar dari BPOM
berupa
NOTIFIKASI*
Lampiran II Lampiran V
Daftar Bahan Pewarna yang Daftar Bahan yang Tidak
Diizinkan dalam Kosmetik Diizinkan Digunakan dalam
Kosmetik
Lampiran I
Daftar Bahan yang Diizinkan
Digunakan dalam Kosmetik
Click
dengan Pembatasan dan here
Persyaratan Penggunaan
Bagaimana dengan bahan-bahan yang tidak diatur
dalam PerBPOM No 17/2022 ini, namun akan
digunakan sebagai bahan kosmetik?
2
Cara Pengajuan Permohonan Pengkajian Keamanan, Kemanfaatan, dan/atau Mutu
Penggunaan Bahan Kosmetik
Persyaratan Kosmetik
2. Diproduksi oleh industri kosmetik dengan menerapkan Cara Pembuatan Kosmetik
yang baik (CPKB).
mampu menerapkan
wajib menerapkan sanitasi & higiene
CPKB IKOS & IKOS serta dokumentasi
Golongan B sesuai CPKB
Golongan A
memiliki sekurang-
kurangnya tenaga teknis
memiliki apoteker kefarmasian sebagai
sebagai penanggung penanggung jawab
jawab
memiliki fasilitas produksi memiliki fasilitas produksi dengan
sesuai dengan produk teknologi sederhana sesuai produk
yang akan dibuat yang akan dibuat
PerBPOM 33/2021
Sertifikasi CPKB
Dalam melakukan kegiatan pembuatan Kosmetik, Industri Kosmetik wajib
menerapkan pedoman CPKB yang dibuktikan dengan:
Industri Kosmetik
penerima kontrak produksi
hanya
diterbitkan
diterbitkan bagi Industri
bagi Sertifikat Kosmetik
Sertifikat atau Pemenuhan yang tidak
CPKB Aspek menerima
kontrak
Industri Kosmetik yang CPKB produksi.
tidak menerima kontrak
produksi
Pembagian Sertifikat Pemenuhan Aspek (SPA)
CPKB:
SPA CPKB
Secara Bertahap
Gol. A
SPA CPKB
SPA CPKB Gol. B
PerBPOM 33/2021 Sertifikasi CPKB
Sertifikat CPKB SPA CPKB secara Bertahap Golongan A SPA CPKB Golongan B
Penerapan 12 Penerapan 10 (sepuluh) aspek Penerapan aspek sanitasi dan
meliputi aspek sistem manajemen mutu,
(dua belas) aspek personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan,
higiene serta dokumentasi sesuai
sistem mutu sesuai sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan dengan Peraturan Badan Pengawas Obat
dengan Peraturan Badan mutu, dokumentasi, penyimpanan, penanganan dan Makanan yang mengatur mengenai
Pengawas Obat dan keluhan dan penarikan produk sesuai dengan CPKB
Makanan yang mengatur Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
mengenai CPKB yang mengatur mengenai CPKB
Penyimpanan
Peralatan
Sanitasi
Audit Internal & Higiene
Produksi
Dokumentasi
Pengawasan Mutu
Dokumen Penerapan Sistem Mutu CPKB
SPA CPKB secara Bertahap Golongan A
Dokumen Penerapan Sistem Mutu CPKB
SPA CPKB Golongan B
Cont…
Persyaratan Kosmetik
3. Memenuhi aspek keamanan (safety), kemanfaatan (efficacy) dan mutu (quality).
3/29/2024 Continued… 30
Kelengkapan Persyaratan Penandaan Kosmetik
PerBPOM No. 30 Tahun 2020 tentang Persyaratan Teknis Penandaan kosmetika
Dalam rangka melindungi masyarakat dari kosmetika yang tidak sesuai dengan
standar dan/ atau persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu kosmetika
maka Pasal 197 dari UU Kesehatan tersebut menyatakan bahwa setiap orang
yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan kosmetika yang tidak
memiliki izin edar dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan
denda paling banyak Rp 1.500.000.000 (satu milyar lima ratus ribu rupiah).
Peringatan Keras;
Rekomendasi penutupan atau pemblokiran Sistem Elektronik milik
Apotek, Sistem Elektronik milik Industri Farmasi, Sistem Elektronik
milik PBF, merchant dalam Sistem Elektronik milik PSE, akun Media
Sosial, Daily Deals, Classified Ads dan media internet lain yang
dipergunakan untuk kegiatan perdagangan elektronik (e-commerce);
39
Cont'd... Perizinan Sarana Kosmetika
Industri Kosmetik
MUTU kosmetik ditentukan oleh hal-hal berikut:
Bahan
• Bahan kimia Pengemas
• Ekstrak • Pengemas
• Essential oil Primer
• Pengemas
Sekunder
Bahan Baku
Proses Produksi
Sesuai Protap
In Process Control
Terdokumentasi
Proses Distribusi
51
Aspek 4. Bangunan dan Fasilitas
✓ Bangunan untuk produk kosmetika harus terpisah dari bangunan untuk
produksi produk lain seperti obat atau obat tradisional.
✓ Produk perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) yang tidak
mengandung bahan berbahaya (non hazardous), misal sabun cuci
tangan cair, dapat diproduksi dalam satu bangunan tetapi dengan suatu
perlakuan khusus untuk mencegah pencemaran silang dan resiko
campur baur, yaitu dengan melakukan pembersihan, perawatan serta
pengecekan sarana/ peralatan pada setiap pergantian produksi
termasuk menjadwalkan produksi secara bergiliran.
52
Cont'd... Aspek 4. Bangunan dan Fasilitas
Hendaklah disediakan area yang memadai untuk:
1. Penerimaan bahan baku dan bahan pengemas
2. Karantina bahan baku dan bahan pengemas
3. Pengambilan contoh bahan baku dan bahan pengemas
4. Penyimpanan bahan baku dan bahan pengemas
5. Penimbangan
6. Pencampuran atau pengolahan
7. Pencucian alat
8. Penyimpanan alat bersih
9. Penyimpanan produk antara dan produk ruahan
10.Pengemasan primer
11. Pengemasan sekunder
12. Karantina produk jadi
13.Penyimpanan dan penyerahan produk jadi 53
14.Laboratorium
Bab 5. Peralatan
✓ Peralatan tidak boleh bereaksi dengan bahan/
produk, mudah dibersihkan/ disanitasi, serta
diletakkan di lokasi yang tepat sehingga
terjamin keamanan dan keseragaman mutu
produk yang dihasilkan serta aman bagi
personil yang mengoperasikan.
✓ Peralatan untuk menimbang, mengukur,
menguji dan mencatat harus dipelihara dan
dikalibrasi secara berkala.
54
Bab 6. Sanitasi dan Higiene
✓ Tujuan untuk menghilangkan semua sumber potensial kontaminasi
dan kontaminasi silang di semua area yang dapat beresiko pada
kualitas produk.
✓ Ruang lingkup: personalia, bangunan, peralatan dan perlengkapan,
bahan awal, lingkungan, bahan pembersih dan sanitasi.
✓ Pelaksanaan pembersihan
1. Pembersihan rutin (housekeeping cleaning)
2. Pembersihan dengan lebih teliti menggunakan bantuan bahan
pembersih dan sanitasi (deep cleaning)
3. Pembersihan dalam rangka pemeliharaan (maintenance cleaning)
55
Aspek 7. Produksi
✓ Air yang digunakan untuk produksi sekurang-
kurangnya berkualitas air minum sesuai
dengan standar baku nasional, misal untuk
produk shampo, sabun dan conditioner.
Sedangkan untuk produk sediaan bayi dan
sediaan sekitar mata digunakan kualitas air
murni menurut standar Farmakope.
56
Cont'd... Aspek 7. Produksi
✓ Proses produksi
Bahan awal
(Raw material)
diolah
Produk ruahan
dikemas
(Bulk product)
Produk jadi
(Finished product)
57
Aspek 8. Pengawasan Mutu
✓ Pengawasan mutu merupakan semua upaya pemeriksaan dan
pengujian yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah pembuatan
kosmetika untuk menjamin agar kosmetika yang diproduksi
senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
58
Aspek 9. Dokumentasi
✓ Tujuan dokumentasi:
1. Menjamin tersedianya spesifikasi semua bahan, metode
pengujian, prosedur produksi dan pengawasan mutu.
2. Karyawan memahami tugas yang akan dikerjakan.
3. Menjelaskan tanggung jawab dan wewenang personil.
4. Menjamin personil yang berwenang mempunyai semua
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan
pelulusan.
5. Sarana dalam pelaksanaan audit.
6. Meningkatkan mutu.
59
Cont'd... Aspek 9. Dokumentasi
60
Cont'd... Aspek 9. Dokumentasi
61
Aspek 10. Audit Internal
✓ Audit internal terdiri dari kegiatan penilaian dan pengujian
seluruh atau sebagian dari aspek produksi dan pengendalian
mutu dengan tujuan untuk meningkatkan sistem mutu.
✓ Audit internal dapat dilakukan oleh pihak luar, atau auditor
profesional atau tim internal yang dirancang oleh manajemen
untuk keperluan ini.
✓ Pelaksanaan audit internal dapat diperluas sampai ke tingkat
pemasok dan kontraktor, bila perlu.
✓ Laporan harus dibuat pada saat selesainya tiap kegiatan audit
internal dan didokumentasikan dengan baik.
62
Cont'd... Aspek 10. Audit Internal
Ruang lingkup audit internal
1. Personalia
2. Bangunan dan fasilitas
3. Peralatan
4. Sanitasi dan higiene
5. Produksi
6. Pengawasan mutu
7. Dokumentasi
8. Audit internal
9. Penyimpanan
10.Kontrak produksi dan pengujian
11. Penanganan keluhan dan penarikan produk 63
Aspek 11. Penyimpanan
✓ Area penyimpanan hendaknya cukup luas
untuk memungkinkan penyimpanan yang
memadai dari berbagai kategori baik bahan
maupun produk, seperti bahan awal,
produk antara, ruahan dan produk jadi,
produk yang dikarantina dan produk yang
lulus uji, ditolak, dikembalikan atau ditarik
dari peredaran.
64
Aspek 12. Kontrak Produksi dan Pengujian
✓ Kontrak produksi di bidang kosmetika adalah kerjasama untuk
memproduksi suatu produk kosmetika berdasarkan kesepakatan antara
pemberi kontrak dan penerima kontrak sesuai peraturan perUU yang
berlaku.
✓ Kontrak produksi dapat dimulai dari pengadaan bahan awal
✓ Pemberi kontrak adalah pihak yang karena suatu hal belum mampu
membuat produksi kosmetika sendiri atau melakukan pengujian sendiri.
✓ Penerima kontrak adalah pihak yang mampu membuat produksi
kosmetika yang telah menerapkan CPKB atau mampu melakukan
pengujian kosmetika yang telah terakreditasi laboratorium dan metode
pengujiannya oleh pemerintah.
65
Cont'd... Aspek 12. Kontrak Produksi dan Pengujian
66
Aspek 13. Penanganan Keluhan dan Penarikan Produk
67
Cont'd... Aspek 13. Penanganan Keluhan dan Penarikan Produk
71
Thanks!
Any questions?
You can find us at:
@dianaferly
@betafarmamaklonkosmetika
@nusantarabetafarmaofficial
@audeecosmetics
Website: betafarma.go.id
10/20/2021
SISTIMMANAJEMENMUTU
PENGANTAR
MUTU?
• Ukuran baik atau buruk suatu produk
20/10/2021 2
1
10/20/2021
PENDAHULUAN REGULASI
Dalampembuatan Kosmetika
pengendalian dan pemantauan BAB II
menyeluruh sangat penting untuk PERSYARATAN TEKNIS
memastikan bahwa konsumen Bagian Kesatu
mendapatkan produk bermutu Umum
tinggi. Pasal 2
(1)Kosmetika yang beredar harus
PEDOMAN CPKB 2019 memenuhi persyaratan teknis.
(2)Persyaratan teknis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi
persyaratan keamanan,
kemanfaatan, mutu, Penandaan, dan
Klaim.
KOSMETIK
Kebutuhan
PRODUSEN
KONSUM
EN
Menerima
PRODUS Pemenuhan
KOSMET
EN syarat
IK
KOSMETIK MUTU
BERMUTU
MUTU
HARUS
DIKELOLA
dengan BAIK
MANAJEME
N MUTU
20/10/2021 4
2
10/20/2021
REGULASI
MANAJEMEN
MUTU
PEMASTIAN
MUTU
CP
reKB
QUALITY
PENGAWASAN
RELATIONSHIP MUTU
KEPATUHANPADAREGULASI
1175/MENKES/PER/VIII/2010 PERKA BPOM RI NO 19 TAHUN 2015
TENTANG TENTANG
IZIN PRODUKSI KOSMETIKA PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIK
3
10/20/2021
SIAPAYANGBERTANGGUNGJAWABTERHADAP
MUTUPRODUKKOSMETIK?
MANAJEMEN
Apakah : harus bertanggung
• PRODUKSI
jawab memastikan
• PENGAWASAN
MUTU MUTU produk
• UNIT MUTU KOSMETIK yang
dibuat
MANAJEMENMUTU
MANAJEMEN • Mempunyai komitmen 🢝Dituangkan dalam
harus bertanggung terhadap MUTU dan KEBIJAKAN MUTU
KEAMANAN KOSMETIK (pernyataan formal
jawab memastikan
MUTU dan • Mematuhi peraturan dari pimpinan
mengenai perundangan perusahaan) 🢝🢝
KEAMANAN yang berlaku SASARAN MUTU
produk KOSMETIK
• Memobilisasi sumber 🢝Dibutuhkan peran
yang dibuat daya dalam serta dari seluruh
perusahaan atau
pabrik (material,
jajaran
finansial, personel dan
fasilitas) 8
4
10/20/2021
MANJEMENMUTU
ditetapkan dan ditegakkan dengan
tujuan memastikan persyaratan mutu
semua produk dipenuhi dan dipelihara
secara konsisten untuk melindungi
konsumen
20/10/2021 9
MANAJEMENMUTU(CPKB2019)
Sistem mutu harus dibuat dan diterapkan sehingga kebijakan yang
ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
Hendaknya dijabarkan
• struktur organisasi, tugasdan tanggungjawab,
• prosedur-prosedur,instruksi-instruksi, proses dan
• sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu.
Sistemmutu dibuat dan disesuaikan dengan kegiatan perusahaan,
dan memperhatikan elemen-elemen CPKB
10
5
10/20/2021
20/10/2021
Termasuk tugas dan tanggungjawab
11
MANUAL MUTU
PROSEDUR
FORMULIR
DATA
12
6
10/20/2021
MANUALMUTU
Manual Mutu
• dokumen tingkat pertama
• Berupa pedoman yang mendeskripsikanmanajemen mutuperusahaan dan tanggung
jawab manajemen
• menunjukkankemampuanorganisasi dalam menghasilkanproduk secara
konsisten/proses terstandar sesuai persyaratan dan peraturan yang berlaku
Dokumen yang dinamis !
• Membutuhkan pengkajian berkala
• Perubahan persyaratan regulasi
• Perubahan arah bisnis
• Perubahan pengaruh lingkungan
13
MANUALMUTU
1. Pendahuluan 8. Pengkajian Manajemen
2. Persyaratan Regulatori dan Pedoman yang 9. Pengelolaan sumberdaya
diacu misal : a) Personalia :
a) CPKB i. Organisasi
b) Peraturan terkait lain ii. Job description
iii. Recruitment
3. Definisi dan Singkatan
iv. Kompetensi, sosialisasi dan pelatihan
4. Cakupan SistemManajemen Mutu v. Personnel Planning, dan succession planning dan
Promosi
5. Visi, Misi, Nilai Perusahaan
b) Bangunan dan fasilitas
6. Tanggung Jawab Manajemen c) Peralatan
a) Komitmen Manajemen d) Sistem/peralatan pendukung
b) Kebijakan Mutu e) Pemeliharaan
c) Sasaran Mutu dan Perencanaan f) Pengelolaan lingkungan termasuk sumberdaya14
20/10/2021
pencapaian alam
7
10/20/2021
MANUALMUTU
10. Dokumentasi : 12. Pengukuran, analisis dan perbaikan
a) Hierarki dokumen a) Penyimpangan dan kegagalan
b) Penanganan dokumen b) Penanganan Produk Pulihan
c) Penyimpanan dokumen c) Penanganan keluhan, Penarikan kembali
Obat dan Obat kembalian
11. Product Realization : d) Inpeksi diri, audit mutu dan audit pemasok
a) Perencanaan Produk Baru
e) Penanganan Perubahan
b) Desain dan Pengembangan Produk
f) Tindakan Perbaikan Tindakan Pencegahan
c) Penanganan dan pengadaan material,
termasuk kegiatan alih daya 12. Pengelolaan Risiko Mutu
d) Transfer teknologi
e) Validasi Kualifikasi
f) Pembuatan skala komersial
g) PengawasanMutu (termasuk stabilitas on-going)
15
h) Pelulusan produk
MANUALMUTU
1. Ruang lingkup 9. Quality Control Laboratorium
2. Istilah dan Definisi 10. Penanganan Produk Tidak Sesuai
3. Personil 11. Limbah
4. Bangunan 12. Subkontrak
5. Peralatan 13. Penyimpangan
6. Bahan Baku dan Bahan Kemasan 14. Complaints and Recalls
7. Produksi 15. Kontrol Perubahan
8. Produk Jadi 16. Audit Internal
16
8
10/20/2021
PEMASTIANMUTU
PEMASTIANMUTU
ASPEKPEMASTIAN MUTU
Proses produksi & pengendalian diuraikan jelas & mengikuti Pemastian penyimpanan bahan dan produk kualitas
CPKB kosmetik terjamin
Dilakukan inspeksi diri dan audit mutu berkala
Ada uraian tugas yang jelas
Pemasok bahan awal & pengemas memenuhi
Pasokan , penggunaan yang benar untuk bahan awal & spesifikasi kualitas
kemasan Penyimpangan dilaporkan, dicatat, diselidiki
9
10/20/2021
PEMASTIANMUTU– PENANGANANPERUBAHAN
Hal-hal yang berkaitan erat/langsung dengan MUTU
Terjadi PERUBAHAN
DIKENDALIKAN
20/10/2021 19
PERUBAHAN
Dapat terjadi dalam kaitannya dengan pembuatan dan
pasokan produk Kosmetik selama siklus hidup produk
ContohPerubahan
• Teknologi baru
• ProsesParameter
• Regulasi
• Metode Analisis
• Pengawasan selama-proses
• Pemasok bahan awal atau bahan pengemas yang berhubungan dengan
mutu produk
• Spesifikasi yang terkait mutu produk
• Stabilitas
• Pabrik pembuat atau pengujian produk (alih daya)
MAKA,
• Pengelolaan perubahan merupakan bagian integral dan penting dari Sistem Mutu
• Perubahan yang berkaitan dengan DIP dan NA henaklah dilaporkan
10
10/20/2021
PEMASTIANMUTU– PENANGANANPERUBAHAN
PENGERTIAN Change Control
BILAPERUBAHANTIDAKDIKENDALIKAN
Memberikan risiko kepada konsumen/pasien
Implementasi perubahan
• tidak terkordinasi
• tidak lengkap atau tidak benar
Pelatihan subjek yang berubah tidak sesuai
Beban di pelaksanaan
22
11
10/20/2021
PEMASTIANMUTU– PENANGANANPERUBAHAN
ALUR
Stimuli Perubahan
EVALUASI dan Verifikasi Post
PERSETUJUAN
Implementasi
oleh TIM
• Effektivitas
USULAN
PERUBAHAN IMPLEMENTASI
23
LANGKAHPERSIAPAN
Pemahaman Proses PERUBAHAN
PERSIAPAN
Prosedur Mutu
Pengelolaan Perubahan
Buku log/SIstem
12
10/20/2021
PEMASTIANMUTU– PENANGANANPERUBAHAN
20/10/2021 25
PEMASTIANMUTU-PELULUSANBETS
PROSES
Bahan Awal/bahan
Mentah/bahan • PENGOLAHAN
PENGEMASmemenuhi • PENGEMASAN
• PENGUJIAN
syarat
13
10/20/2021
PEMASTIANMUTU–
PENANGANAN PENYIMPANGAN
20/10/2021 27
PEMASTIANMUTU– PENGOLAHANULANG
Proses Pengolahan 2. Pengolahan ulang
1.Metode
pengolahan ulang
Terjadi hasil menyimpang dari senantiasa
persyaratan
dievaluasi untuk
menjamin agar
Ditangani melalui Prosedur pengolahan ulang
Penyimpangan tidak
mempengaruhi mutu
Bila keputusan adalah PENGOLAHAN produk.
ULANG, maka berlaku PROSEDUR
PENGOLAHAN ULANG CPKB 2019 2.Perlu ada pengujian
tambahan dari
20/10/2021
produk jadi yang
28
berasal dari proses
pengolahan ulang.
14
10/20/2021
TINDAKANKOREKTIF
DAN TINDAKAN
20/10/2021
PREVENTIF 29
Merupakanstrategipengendalianagar
produkyangdihasilkanmemenuhi
persyaratan
BagianIntegraldari MENGAPA
SistimMutu
TKTP ?
20/10/2021 30
15
10/20/2021
Audit
Keluhan
Penyimpangan proses
Penarikan Produk
31
Mengacu pada
perbaikan, pengerjaan
ulang, penyesuaian
terhadap Mengidentifikasi dan
KOREKSI
ketidaksesuaian yang menghilangkan
ada penyebab
.
KOREKTIF ketidaksesuaian yang
ada/telah terjadi dan
masalah kualitas
Mengidentifikasi dan
PREVENTIF lainnya
menghilangkan
penyebab
ketidaksesuaian yang
potensial dan
masalah kualitas
20/10/2021 lainnya 32
16
10/20/2021
TINDAKANKOREKTIF
Masalah dilaporkan oleh pihak eksternal atau
internal.
REAKTIF
3
3
TINDAKANPREVENTIF
Tindakan dilakukan dengan tujuan :
PROAKTIF
20/10/2021 34
17
10/20/2021
SISTEMTKTP
Akar masalah (root Quality
Masalah/problem Improvement
cause)
Corrective Action
Penyebab yang
potensial
Potential masalah
Quality
improvement
Preventive Action
20/10/2021 35
⚫Audit
Masalah Keluhan
Ketidak Penyimpangan proses TK TP
sesuaian
⚫Tren/Review
⚫dll
Tutup masalah
Validasi Verifikasi
Implementasi /Pengendalian perubahan,
20/10/2021
bila perlu 36
18
10/20/2021
PROSEDUR TKTP
6 LANGKAH 1. Identifikasi – mendeskripsikan masalah
dengan jelas
Identifikasi
2. Evaluasi – menetapkan dampak
potensial, penilaian risiko
Evaluasi
3. Investigasi – RCA ( Root cause analysis )
– Membuat rencana investigasi
Investigasi -RCA – Lakukan penilaian yang mendalam
– Membuat daftar tindakan
– Memverifikasi kepatuhan terhadap persyaratan
Rencana tindakan dan/ atau regulasi
4. Implementasi – Lakukan rencana
Implementasi tindakan
5. Efektivitas – validasi dan penilaian
20/10/2021
Efektifitas efektifitas TKTP 37
PROSEDUR TKTP
6 LANGKAH
Identifikasi
Evaluasi
Investigasi -RCA
Tiap langkah CAPA harus
didokumentasikan
Rencana tindakan
Implementasi
Efektivitas
20/10/2021 38
19
10/20/2021
ROOTCAUSEANALYSIS
Masalah : di permukaan
( terlihat )
Penyebab masalah :
“ The Root “
dibawah permukaan
( tidak terlihat )
20
10/20/2021
PERANGKATRCAYANGSERINGDIGUNAKAN
5 Why
Brainstorming
20/10/2021 41
CAPACLOSURE
Penutupan TKTP
🢝Setelah dipastikan semua 6 langkah TKTP terpenuhi
🢝Penutupan dilakukan oleh Kepala Pemastian Mutu
20/10/2021 42
21
10/20/2021
FORMTKTP
LAPORAN PERBAIKAN DAN TINDAK LANJUT TERHADAP SERTIFIKASI CPKB
Nama Industri :
Alamat :
Tujuan inspeksi :
Tanggal Inspeksi
ROOT CAPA
TINGKAT BUKTI ANALISIS CAPA
No. TEMUAN PERSYARATAN CAUSE TIMELINE STATUS
KEKRITISAN Corrective Action Preventif Action PERBAIKAN (diisi oleh BPOM)
ANALYSIS
CPKB
I. Pendahuluan VIII. Pengawasan Mutu
II. Ketentuan umum IX. Dokumentasi
III. Personalia X. Audit Internal
IV. Bangunan dan Fasilitas XI. Penyimpananan
V. Peralatan XII. Kontrak Produksi dan Pengujian
VI. Sanitasi dan Higiene XI. Penanganan Keluhan dan Penarikan
Produk
VII. Produksi
20/10/2021 44
22
10/20/2021
PENGAWASANMUTU
MELIPUTI :
Pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian terhadap bahan awal, produk
dalam proses, produk antara, produk ruahan dan produk jadi.
Jika diperlukan, pengawasan mutu juga meliputi :
a. Program pemantauan lingkungan,
b. Pengkajian betsdokumen,
c. Program sampel pertinggal,
d. Pengujian stabilitas, dan
e. Pemeliharaan data spesifikasi bahan awal dan produk jadi.
20/10/2021 45
23
PERSONALIA
MANAJEMEN MUTU
05 SUMBER DAYA
04
03 PERALATAN.
02 PROSEDUR ,INSTRUKSI-INSTRUKSI,
Manajemen memobilisasi 01 MATERIAL
PROSES DAN METODE YANG VALID
Mempunyai pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan Memahami prinsip CPKB ,
kemampuan yang sesuai dengan pengetahuan tentang produk
tugas dan fungsinya. sesuai tugasnya
serta memperoleh pelatihan awal
dan berkesinambungan
Ed Shereen:
Kepala pabrik
KUALIFIKASI PERSONIL KUNCI
KEPALA BAGIAN PRODUKSI KEPALA BAGIAN PENGAWASAN MUTU
• telah mendapat pelatihan yang memadai • mendapat pelatihan yang memadai dan
dan berpengalaman dalam pembuatan berpengalaman dalam bidang pengawasan
Kosmetika. mutu.
• mempunyai kewenangan dan tanggung • Mempunyai kewenangan penuh dan
jawab dalam manajemen produksi yang tanggung jawab dalam semua tugas
meliputi semua pelaksanaan kegiatan, pengawasan mutu meliputi penyusunan,
peralatan, personil produksi, area produksi verifikasi dan penerapan semua prosedur
dan pencatatan. pengawasan mutu.
• dijabat oleh seorang Apoteker atau Sarjana • dijabat oleh seorang Apoteker atau Sarjana
Farmasi, Sarjana Kimia atau tenaga lain yang Farmasi, Sarjana Kimia atau tenaga lain yang
mempunyai pengalaman dalam bidang mempunyai pengalaman di bidang
produksi Kosmetika pengawasan mutu Kosmetika.
• Independen, memiliki wewenang serta • Independen terhadap bagian lain
tanggung jawab penuh untuk mengelola
produksi Kosmetika
KOMPETENSI PERSONAL KUNCI
Dasar penentuan pada saat
• Recruitment dan
• Program pelatihan sebagai
induction dan rutin
PELATIHAN
Classroom/OJT
Tersedia training matrix untuk tiap posisi
dan personil kunci (sesuai tipe) dan
Training needs tiap departemen
HR dibantu Departemen terkait
menyediakan personil pelaksana pelatihan
ALUR
Pelaksanaan pelatihan
Dokumen : Daftar hadir, Module Training
Pembuatan Agenda Tahunan dan Jadwal
Evaluasi setelah pelatihan (kriteria
Pelatihan yang tdd : Siapa, Apa, Kapan dan
keberterimaan ditetapkan)
oleh siapa
Mutahirkan data pelatihan personel
BANGUNAN
dan
FASILITAS
1
10/12/2021
PRINSIP B A N G U N A N
PERHATIAN
LOKASI KONSTRUKSI DESAIN
MEMPERMUDAH
OPERASIONAL PEMBERSIHAN PERAWATAN
MEMPERKECIL RISIKO
C A M P U R BAUR KONTAMINASI
BERDAMPAK KEPADA MU TU
LOKASI
2
10/12/2021
LOKASI
PENCEGAHAN➔SUMBER C E M A R A N
ASAL BENTUK C E M A R A N TI N D A K A N P E N C E G A HA N
Udara Debu jalan, debu industri • Melengkapi sistem ventilasi dengan
lain, partikel, pestisida. saringan udara yang tepat.
• Bila perlu dilakukan pemantauan suhu
dan kelembaban sesuai ketentuan
• Untuk pembuatan produk yang berisiko
menggunakan fasilitas bersama (contoh :
perbekalan kesehatan rumah tangga,
cairan pembersih peralatan bayi)
hendaklah diorganisasi dengan baik
untuk mencegah kontaminasi silang
LOKASI
PENCEGAHAN➔SUMBER C E M A R A N
ASAL BENTUK C E M A R A N TI N D A K A N P E N C E G A HA N
Tanah Bekas timbunan sampah dan • konstruksi bangunan yang kokoh dan
bahan kimia kedap air sesuai dengan persyaratan
bangunan yang berlaku;
• bebas dari rembesan air, serangga,
binatang pengerat serta dari kontaminan
lain;
• dilengkapi dengan saluran pem-
buangan air yang efektif untuk mencegah
genangan air.
3
10/12/2021
KONSTRUSI
PER L IN DUN GAN TERHADAP
LINGKUNGAN CONT. TINDAKAN P E N C E G A H A N
Cuaca • menggunakan cat tahan cuaca pada dinding;
• atap bangunan dapat menahan air hujan.
Banjir • mendesain letak bangunan dibuat lebih tinggi daripada permukaan air
banjir;
• memasang saluran pembuangan air yang berfungsi dengan baik.
Rembesan air • memasang saluran pembuangan air yang berfungsi dengan baik;
• membuat pondasi dan lantai bangunan yang tahan rembesan air sesuai
dengan teknik bangunan yang berlaku.
Masuk dan bersarang • memasang kawat kasa pada ventilasi dan/atau tirai plastik pada pintu;
binatang kecil, tikus, • melaksanakan pengendalian hama
burung, serangga dan • alat dan bahan untuk membasmi serangga dan tikus, tidak
hewan lain diletakkan/disimpan di ruang pembuatan kosmetik. 7
DESAIN
DASAR
• Paham sifat material atau produk dan memenuhi
PRO DU K persyaratannya (mis : higroskopis, formula mudah
terbakar)
• Paham tentang alur proses PRODUKSI berdasarkan
tipe PRODUK, misal Krim (kebutuhan ruangan, alur
personil/material)
BIA YA DESAIN PRO SES
• Regulasi
• Menangani kontaminasi dan/atau kontaminasi silang
selama proses kelas kebersihan.
• Prinsip hygiene dan sanitasi terhadap personil, sarana
dan peralatan.
REGULASI
• Kesehatan, keamanan kerja serta memperhatikan cemaran
terhadap lingkungan
• Ketentuan bangunan dan aturan regulasi lain
Melindungi bahan / produk, peralatan dan personil
4
10/12/2021
DESAIN
5
10/12/2021
U PAYA P E N C E G A H A N
KO N TAM INASI/ KO N TAM I
NASI SILANG
PERA L A T AN
SISTIM TATA
U DA RA & A IR
PEMBERSIHAN untuk
PRO DU KSI
KONTAMINAN
PERSO N IL BANGUNA N
UPAYA PENCEGAHAN
KONTAMIN ASI/KON TAMIN ASI SILANG
6
10/12/2021
U PAYA P E N C E G A H A N
KONTAMINASI/KON TAMINASI SILANG
AREA P E N Y I M PA NA N / G U DA N G
• Terlindung dari pengaruh dari lingkungan sekitar
• Pintu masuk penerimaan bahan dan pintu keluar pengiriman produk terpisah
• Mempunyai fasilitas penyimpanan
• Bahan awal
• Bahan pengemas
• Produk jadi
7
10/12/2021
AREA P E N Y I M PA NA N / G U DA N G
• Cukup pencahayaan
• Bahan tidak diletakkan di lantai dan diberi cukup ruang untuk memungkinkan
manuver, pembersihan dan pemeriksaan
• Bahan dan atau produk yang ditolak diletakkan di area/tempat terpisah dan
terkunci serta diberi penandaan DITOLAK
• Mempunyai pengendalian hama (pest control) yang benar
• Akses terbatas serta perhatian terhadap keamanan
• Ruang sampling bisa merupakan bagian dari Gudang
• Gudang api : area terpisah
• Penerimaan dan pengiriman barang terhindar dari lingkungan (hujan, panas)
AREA
PENYIM PA N A N / G U D A N G
8
10/12/2021
AREA PRODUKSI
Washing
Pengolahan , room
Pengemasan Primer dan
Pengemasan Sekunder
Penimbangan Mixing
Penyimpanan
alat/tools
Staging
Area
Ruang antara
Pengemasan beda kelas C Z
IPC Filling Sekunder
Ruang
administrasi
• Suplai udara
• Pengendalian debu (termasuk sistem
pengisap debu dan udara)
• Perlindungan terhadap bahan,
produk dan operator
• Permukaan mudah dibersihkan
• Hindarkan area penumpukan debu
9
10/12/2021
Pengolahan/Pengemsa
Ruang Antara
n Primer
Pengemasa
Sekunder
n
Gudang
Laboratorium
Risiko kontaminasi
19
AREA PRODUKSI
10
10/12/2021
AREA PRODUKSI
AREA PRODUKSI
11
10/12/2021
AREA PRODUKSI
Pengolahan ,
Pengemasan Primer dan • Saluran pembuangan air di ruang produksi
Pengemasan Sekunder bertutup. Saluran terbuka dicegah tetapi bila perlu
hendaklah cukup dangkal untuk memudahkan
pembersihan dan disinfeksi.
• Pintu berhubungan langsung ke lingkungan luar
ditutup rapat dan dikontrol dan pintu sebagai
pencegah kontaminasi silang ditutup rapat jika
tidak digunakan ➔ emergency exit
• Cahaya di ruang produksi cukup terang untuk
pemeriksaan visual
AREA PRODUKSI
24
12
10/12/2021
TERSEDIA
• Ruang Sampling
• Laboratorium fisika/kimia
Jenis Kegiatan /mikrobiologi
• Sampling • Meja kerja untuk administrasi
• Pengujian
• Pengumpulan/Evaluasi /Pelaporan Data • Penyimpanan sampel
• Penyimpanan pengujian/pembanding/ pertinggal
• Ruang penyimpan stabilitas produk
pasca pemasaran yang terkontrol
• Ruang ganti, dilengkapi dengan lemari
untuk barang pribadi maupun pakaian
kerja dan Kamar mandi
• Fasilitas keselamatan kerja
KETENTUAN :
• Area pengujian hendaklah terpisah dari area produksi.
• Laboratorium Mikrobiologi terpisah dari laboratorium lainnya
• Ruang instrument terkendali kondisinya sesuai ketentuan teknis
peralatan
• Ruang (bila berupa ruang) untuk penyimpanan produk uji stabilita
pascapemasaran perlu dipantau kondisinya terus menerus sesuai
ketentuan
• Cahaya di ruang pengawasan mutu cukup terang untuk
pemeriksaan visual
13
10/12/2021
Laboratorium Mikrobiologi
AREA/RUANG DESKRIPSI
a. Umum • Terpisah dari lab fisika kimia
• Area ganti pakaian terpisah
• Mengikuti ketentuan lab fisika kimia
• Tata udara terpisah dari ruang
produksi dan laboratorium lain
b. Preparasi • Penerimaan sampel
• Preparasi media
• Sterilisasi/dekontaminasi alat dan
media
• Inkubasi
c. Pengujian • Dilengkapi BSC atau Ruang dgn
UDAF
S A R A NA P E N D U KU N G
14
10/12/2021
S A R A NA P E N D U KU N G
• Toilet
• jumlah cukup sesuai gender & mudah diakses
• tidak boleh berhubungan langsung dg area produksi dan penyimpanan
• Kantin
• Bengkel
• Bengkel perbaikan & pemeliharaan peralatan terpisah dr area produksi .
• Suku cadang, asesori mesin, perkakas bengkel di area produksi → disediakan
ruangan atau lemari khusus utk penyimpanannya
• Laundry
S A R A NA P E N U N JA N G KRITIS
SISTEM
SISTEM TATA U DA R A U DA R A BERTEKANAN
P E N G O L A H A N AIR
15
10/12/2021
TATA UD A RA TERVALIDASI
GO WN ING- HIGIENE
PERSONAL 31
32
16
10/12/2021
SISTEM P E N G O L A H A N AIR
WATER
PURIFIE
FOR TREATMENT D
INJECTION WATER
33
Reverse C o n t in o u s
E le c t r o d e in o n i M ix ed bed
Osmosis Penukar Ion
zation
Reverse
Ul t r a filtr as i
O s mos is Di sti l asi
Pe n u k a r Ion Mi k r o f i l t r a s i
Pe n u k a r Ion
Penukar Ion Lampu UV
34
Di sti l asi
17
10/12/2021
S A R A NA P E N U N JA N G KRITIS
18
12/10/2021
SANITASI HIGIENE
1
12/10/2021
01
PerKa BPOM No11 tahun
2016 tentang Pedoman
Penerapan Higiene
Sanitasi dan Dokumentasi
pada Industri Kosmetika
Gol B
02 03
PerKa BPOMRI No 31 tahun
PerKa BPOMRI No 12 2020 tentang Perubahan atas
tahun 2019 tentang PerKaBPOM No 25 tahun
Cemaran Kosmetika 2019 tentang Pedoman CPKB
3
CEMARAN KOSMETIKA
4
4
2
12/10/2021
Kimi
• Staphylococcus
aureus
• Candida
albicans
3
12/10/2021
Batasan Cemaran
4
12/10/2021
9
9
1. Personalia
2. Bangunan
3.Peralatan &
Perlengkapan
CPKB 2020
PerKa BPOM No 31 tahun 2020
10
10
5
12/10/2021
Menghilangkan semua
Tujuan sumbeí potensial kontaminasi
& kontaminasi silang di semua
Sanitasi dan Higiene aíea yang beíisiko pada mutu
píoduk
11
11
12
12
6
12/10/2021
Perlu Diperhatikan …
Sudah diketahui secara luas bahwa
partikel di udara adalah “ kendaraan “
01 bagi mikroorganisme untuk bermigrasi
13
Jenis
kontaminan Residu yang ditinggalkan oleh bahan
( terukur) 02 penolong proses
✓ Bahan pembersih (cleaning agent)
✓ Bahan sanitasi
✓ Sarana penunjang ( utility )
03 + ++ ???
14
14
7
12/10/2021
15
PENDAPAT ANDA ?
15
Jenis
kontaminan Residu yang ditinggalkan oleh bahan
( terukur) 02 penolong proses
✓ Bahan pembersih (cleaning agent)
✓ Bahan sanitasi
✓Sarana penunjang ( utility)
03 + ++ ??? MIKROBA
16
16
8
12/10/2021
Human Microbiota
Area anatomis
▪Kulit → Actinobacteria , Firmicutes , Proteobacteria
dan Bacterroidetes
▪Konyungtiva → Gram pos. spt Staphylococcus &
Streptococcus serta Gram neg. sptHaemophyllus &
Jenis mikroba Neisseria
▪Vagina → Bacteria non pathogen : Lactobacillus ;
1. Bacteria Pathogen : E. coli ; Fungi : al. Candida albicans
2. Archaea ▪ Mulut → Bakteri an-aerob : al.
3. Fungi Actinomyces,Lactobacillus, Peptococcus,
4. Viruses Peptostreptococcus ; Fungi : al. Aspergillus, Candida
▪Sal. Pencernaan → Microbiota / gut flora yg
menguntungkan dan ada pula yang pathogenic : E.coli
, Staphyllococcuss
17 Human Microbiome – Wikipedia
17
Airborne Microbes
( Bioaerosols )
Catatan
▪ Airborne viral diseases → al. chicken pox ; flu /
influenza. Measles , Rubella. Mumps
▪Airborne bacterial disesases → al. Whooping
Jenis mikroba cough, Meningitis , Diphteria , Pneumonia
▪ Fungi → Aspergillosis
1. Virus ▪Airbone toxins → Endotoxin ( lipopolysacharides )
2. Bacteria yg dilepaskan dr dinding sel bakteri Gram neg. pada
3. Fungi waktu sel berkembang dan mengalami kerusakan .
4. Toxins Ini menimbulkan penyakit alergi pada manusia
18
9
12/10/2021
Water Microbiology
Catatan
Jenis bakteri ▪ Akibat dari air yang terkontaminasi feces
1. Vibrio manusia atau hewan
▪ Penyakit yang ditimbulkan :
2. Salmonella
✓ Kolera → al. Vibrio cholerae
3. Shigella ✓ Thypoid → al. Salmonella enterica
4. Helicobacter ✓Disenteri basiler ( Shigelosis ) → al.
pylori Shigella dysenteriae, Shigella boydri
5. Enterobacter ✓ Gastritis → H. pylori
✓ Diare → E coli
coli
19 Water Microbiology. Bacterial Pathogen & Water – Int. Journal Environment Public Health 7 Oct. 2010 , J. Cabral
19
MIKROORGANISME
Hidup Mati
1 Bakteíi 1 Endotoksin
2 Spoía 2 Bodies
3 Viíus
4 Kapang
5 Jamuí
20
10
12/10/2021
▪ Planktonik
✓ melayang
▪ Sessile
✓ menempel pada permukaan
21
21
3
Sekali terbentuk akan sangat sulit dihilangkan
22
11
12/10/2021
23
23
24
24
12
12/10/2021
25
O1 02
Mengeliminasi semua sumber
potensial pencemaran (termasuk Memberi perlindungan terhadap bahan
cemaran mikroba) yang berisiko / produk & mencegah :
terhadap mutu produk dari seluruh ✓ kontaminasi dari lingkungan
area pembuatan kosmetika atau personil
✓ kontaminasi silang oleh
PerKa BPOM No 12 tahun 2019 bahan/produk lain
Tentang Cemaran Kosmetika
03
Memberi perlindungan terhadap personil
(operator) Menjaga kesehatan dan
keselamatan personil dari dampak
bahan/produk berbahaya yang sedang
26 ditangani
26
13
12/10/2021
27
27
PENGERTIAN SANITASI
Semua aktivitas yang berkaitan dengan pembersihan dengan tujuan untuk :
sekaligus . . . . . .
28
28
14
12/10/2021
29
29
Sanitasi& Higiene
Merupakan pertimbangan
utama pada saat merancang
bangunan dan peralatan
dalam suatu pabrik kosmetika
Sanitasi& Higiene
Mempunyai peran yang sangat
penting untuk menghasilkan produk
dengan mutu yang tinggi
3
0
30
15
12/10/2021
6.1 Personalia
31
31
Personalia
▪ Personil dalam keadaan sehat untuk melaksanakan tugasnya ,
▪ pemeriksaan kesehatan berkala bagi personil yang terlibat
dalam proses pembuatan produk
▪ Personil yang sakit , punya luka terbuka tidak diperbolehkan menangani bahan baku ,
bahan pengemas, bahan dalam proses dan produk jadi
32
32
16
12/10/2021
Personalia
▪ Setiap personil wajib melaporkan setiap kondisi sarana ,
peralatan atau personil yang menurut pertimbangan mereka
dapat memengaruhi mutu produk kepada atasan langsung
▪ Wajib dipatuhi :
▪ hindarkan kontak langsung dg produk, gunakan sarung tangan dan alat bantu lain yang
diperlukan
▪ personil mengenakan pakaian pelindung badan yang bersih, penutup mulut/masker,kaca
mata, penutup telinga dan alas kaki yang menutupi bagian depan kaki , sesuai dengan
tugas yang dilakukan
▪ tidak diperbolehkan memakai perhiasan , bulu mata palsu, riasan wajah yang berlebihan
pada saat bekerja di ruang produksi
▪ Contoh : Pakaian kerja
✓ CPKB 2020 – Lampiran VI.3.
33
..
33
34
34
17
12/10/2021
Personalia
▪ Merokok , makan , minum , mengunyah dan menyimpan makanan , minuman ,rokok atau
barang lain yang dapat mengontaminasi bahan / produk , dilarang dilakukan di area
produksi , laboratorium , gudang atau area lain yang dapat memengaruhi mutu produk
▪ Personil yang memiliki kewenangan memasuki area produksi harus selalu menerapkan
higiene perorangan atau pola bersih termasuk mengenakan pakaian kerja sesuai jenis
pekerjaan yang dlakukan
35
1
2
36
36
18
12/10/2021
Personalia
37
37
6.2 Bangunan
38
38
19
12/10/2021
Bangunan
▪ Tersedia :
✓ wastafel serta toilet dengan ventilasi yang baik dan
terpisah dari area produksi
✓ locker / ruang ganti di lokasi yang sesuai untuk
menyimpan pakaian serta barang lain milik personil
✓ ruang kantin hendaklah terpisah dari ruang produksi dan
dijaga kebersihannya
39
39
Bangunan
Penerapan CPKB :
• Dilakukan pembersihan lantai pada ruang :
✓ gudang,
✓ ruang produksi
setiap hari minimal setelah selesai bekerja dan dilakukan pencatatan oleh personil
yang mengerjakan.
• Dilakukan pembersihan langit-langit dan dinding pada ruang gudang dan ruang
produksi secara berkala ( misalnya tiap akhir minggu )
40
40
20
12/10/2021
Bangunan
Area gudang memungkinkan penyimpanan bahan dan produk dalam keadaan :
▪ Kering
▪ Bersih , dan
▪ Tertata rapi
41
41
42
42
21
12/10/2021
43
43
44
44
☺
22
12/10/2021
▪ Bangunan dan fasilitas harus dijaga agar selalu dalam keadaan bersih , antara lain :
✓ Setiap hari :
o Lakukan pembersihan lantai ruang gudang dan ruang produksi ( termasuk pintu,
jendela dan meja kerja ) setiap hari minimal setelah selesai bekerja ,
45
45
3. 1.
serta nama PenanggungJawab dibuat secara rinci sesuai
pelaksanaan sanitasi . dengan fungsi dan kondisinya.
Protap
Sanitasi
Bangunan
2.
menguraikan program & jadwal
sanitasi , metoda, peralatan,
46
bahan sanitasi yang digunakan .
46
23
12/10/2021
447
7
47
48
48
24
12/10/2021
49
49
Bangunan
50
25
12/10/2021
52
52
26
12/10/2021
▪ cara vakum
Jika mungkin hindarkan penggunaan udara bertekanan serta sikat karena dapat
meningkatkan risiko kontaminasi . Jika tetap digunakan maka harus dengan hati- hati
karena dapat meningkatkan risikoterjadinya kontaminasi produk
o Peralatan yang bersih ditempatkan terpisah dari peralatan yang kotor di ruang cuci alat
→ jalur alat kotor masuk dan jalur alat bersih keluar dari ruang cuci alat dibedakan
53
53
54
54
27
12/10/2021
55
TEMPAT CUCI ALAT
☺ TEMPAT SIMPAN ALAT
JANITOR
55
▪ Protap tersebut dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur tersebut
masih efektif dan memenuhi persyaratan
▪ Protap pembersihan peralatan ditulis secara rinci dan jelas , diletakkan di dekat alat yang
bersangkutan ( mudah terlihat )
56
56
28
12/10/2021
57 Label BERSIH
57
o Contoh :
o Program Pemeliharaan Peralatan , CPKB 2020 – Lampiran VI.9
o Prosedur tetap Pemeliharaan Peralatan , CPKB 2020 – Lampiran VI.10
o Catatan Pemeliharaan Peralatan , CPKB 2020 – Lampiran VI.11
o Prosedur tetap Pembersihan dan Sanitasi , CPKB 2020 –Lampiran VI.12
o Label Kebersihan Peralatan ,CPKB 2020 – Lampiran VI.13
o Prosedur tetap Pemakaian Alat, CPKB 2020 – Lampiran VI.14
o Catatan Pemakaian dan Pembersihan Alat , CPKB 2020- Lampiran VI.15
o Catatan Perbaikan Alat , CPKB 2020 – Lampiran VI.16
58
58
29
12/10/2021
PERTANYAAN …….
59
59
30
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
& PROSEDUR PENGEMASAN INDUK
LEARNING OBJECTIVE
Bisa melakukan
perbaikan
berkesinambungan
dalam pembuatan
PPI
12 ASPEK CPKB
Sistem Personalia Bangunan & fasilitas Peralatan Sanitasi & higiene Produksi
manajemen
mutu
Dokumentasi
Pengawasan Audit internal Penyimpanan Kontrak Penanganan
mutu produksi & keluhan &
pengujian penarikan
- Prosedur Pengolahan Induk produk
PPI - Prosedur Pengemasan Induk
Ketentuan CPKB
(PerBPOM No. 31 tahun 2020)
Sistem dokumentasi meliputi riwayat setiap batch, mulai dari bahan awal
sampai produk jadi.
Berisi informasi:
1. Nama, nomor kode produk kosmetik dan pemerian 4. Pernyataan mengenai hasil teoritis yang
produk ruahan. diperoleh termasuk persentase maksimum
2. Daftar lengkap wadah, tutup dan bahan pengemas dan minimum hasil nyata terhadap hasil
lain, termasuk contoh label dan penandaan teoritis yang diperbolehkan.
lainnya yang ditandatangani serta dibubuhi 5. Rekonsiliasi antara produk ruahan dan
tanggal oleh petugas yang berwenang untuk bahan pengemas.
memberi persetujuan atas kebenaran penandaan 6. Lokasi pengemasan dan peralatan yang
bahan pengemas tersebut. harus digunakan
3. Prosedur Pengemasan yang rinci beserta
pengawasan selama proses
Catatan Pengolahan Batch
Berisi informasi:
1. Nama dan kode produk serta pemerian bentuk 7. Bobot atau volume sebenarnya dan nomor
sediaan. bets dari masing– masing bahan baku yang
2. Nomor bets dan ED digunakan selama pengolahan dan paraf
3. Formula bets. petugas yang menimbang atau mengukur
4. Prosedur Pengolahan. serta paraf petugas yang melaksanakan
5. Tanggal mulai dan tanggal selesai pengolahan. pemeriksaan verifikasi.
6. Identitas setiap peralatan utama dan identitas jalur 8. Catatan atau label tentang pembersihan
atau lokasi yang digunakan. peralatan yang dipakai pengolahan
Catatan Pengemasan Batch
Berisi informasi:
1. Nama dan kode produk.
2. Nomor bets dan ED.
3. Tanggal mulai dan tanggal selesai pengemasan.
4. Identitas setiap peralatan utama dan identitas jalur atau lokasi yang digunakan.
5. Jumlah sebenarnya dan nomor bets dari masing–masing bahan pengemas dan produk
ruahan yang digunakan dan paraf petugas yang menimbang atau menghitung serta
paraf petugas yang melaksanakan pemeriksaan verifikasi.
6. Hasil pengawasan selama proses pengemasan.
7. Catatan atau label tentang pelaksanaan pembersihan peralatan yang dipakai
8. Pemeriksaan kesiapan jalur pengemasan sebelum pemakaian oleh petugas yang
berwenang
9. Hasil nyata maupun persentase terhadap hasil teoritis pada waktu penyelesaian
pengemasan
Catatan Pengemasan Batch
10. Contoh lengkap bahan pengemas cetak dan catatan pemeriksaan termasuk semua bahan pengemas
cetak yang telah diberi kode penandaan.
11. Pengambilan contoh yang dilakukan selama dan sesudah pengemasan termasuk jumlah contoh yang
diambil.
12. Paraf petugas yang melakukan dan mengawasi langsung atau memeriksa setiap langkah
pengemasan.
13. Hasil rekonsiliasi dan pemusnahan sisa bahan pengemas yang tidak terpakai.
14. Hasil pengujian produk yang telah dikemas.
15. Persetujuan yang ditandatangani dan diberi tanggal oleh petugas yang berwenang yang menyatakan
bahwa seluruh kegiatan pengemasan telah dilaksanakan berdasarkan Prosedur Pengemasan Induk
dan bahwa penyimpangan proses maupun hasilnya telah dijelaskan secukupnya.
16. Penyelidikan terhadap kegagalan ataupun penyimpangan produksi
Catatan Pengolahan dan Pengemasan Batch
AUDIT INTERNAL
PENGANTAR
2
1
19/10/2021
AUDIT
Definisi
Di industri Kosmetika :
mengevaluasi bahwa industri telah menerapkan sistem mutu , CPKB dan
peraturan teknis lain secara terstandard , sesuai ketentuan ( DIP dan Regulasi )
dengan konsisten diseluruh bagian yang terkait dengan pembuatan kosmetika
3
Audit
TIPE AUDIT SECARA UMUM-1
First party audit atau internal audit :
Dilakukan oleh personil di dalam organisasi untuk mengevaluasi penerapan
internal prosedur , standard CPKB atau standard lain yang diacu oleh organisasi .
Hasilnya adalah analisa gap atau rekomendasi untuk perbaikan yang
disampaikan kepada manajemen
Second party audit atau external audit :
2
19/10/2021
Audit
TIPE AUDIT SECARA UMUM-2
AUDIT INTERNAL
6
CPKB 2020
PerKa BPOM No 31 tahun 2020 ,tentang
Perubahan atas PerKaBPOM No 25 tahun 2019 tentang Pedoman CPKB
3
19/10/2021
Prinsip
01
Implementasi
02
Audit dan Persetujuan
03 Pemasok
Prinsip
4
19/10/2021
Pelaksanaan Laporan
PRINSIP
Prinsip
✓ Pada saat terjadi penarikan produk kosmetika atau keluhan yang berulang
o Semua kegiatan audit internal didokumentasikan , dilaporkan kepada pimpinan dan
ditindak lanjuti dengan melakukan semua tindakan perbaikan atau pencegahan secara
efektif
10
o Pelaksanaan audit internal dapat diperluas sampai ke tingkat pemasok dan kontraktor
10
5
19/10/2021
10
11
Prinsip
12
6
19/10/2021
5.Inspeksi pada
semua aspek CPKB
2. Dibentuk Tim
, penandaan &
klaim
3.Dilakukan secara
independen 4.Program/
Rencana 13
13
o Frekuensi : minimal 1x setahun dilakukan menyeluruh pada seluruh bagian dan semua
aspek
o Persyaratan minimal dan standard yang diacu
o Tim
o Format laporan dan tindak lanjut
o Program tahunan
o Laporan didokumentasikan
o Program tindak lanjut yang efektif
o Dilakukan berkala ( secara periodik ) dan jika ada situasi khusus misalnya :
✓ Penarikan produk, Keluhan , Penolakan ( rejected case ) yang berulang
14
7
19/10/2021
15
15
PEMILIHAN TIM :
Ketua Tim → ditunjuk oleh Pimpinan perusahaan :
▪ Senior auditor
▪ Mengetahui proses di perusahaan dengan baik
▪ Kepemimpinan yang kuat
Jumlah / Besarnya tim :
▪ Tergantung besar perusahaan
▪ Jumlah produk yang diproduksi dan sistem pengendalian yang ada
▪ Tujuan audit → rutin atau kasus
Komposisi tergantung :
▪Bagian yang diaudit
▪ Ruang lingkup dan kedalaman audit 16
16
8
19/10/2021
KETUA TIM :
Bertugas :
1. Membentuk tim auditor
2. Menentukan program dan jadwal audit
3. Mempersiapkan dokumen terkait audit
4. Memimpin pelaksanaan audit
5. Merangkum hasil audit
6. Menyusun laporan audit dan menyerahkan
kepada auditee
7. Membuat usulan perbaikan dan tindak lanjut →
seharusnya ini dilakukan oleh auditee
8. Memantau penerapan tindakan perbaikan dan
pencegahan serta melakukan verifikasi / tindak
17
lanjut
17
▪ Perhatikan latar belakang personil yang ditunjuk sebagai Tim Inspeksi diri → pengalaman ,
18
pelatihan
▪ Data pelatihan yang dimiliki
18
9
19/10/2021
KUALIFIKASI TIM
⚫ Kualifikasi Tim Audit Internal :
Terlatih
Kompeten
Independen
⚫ Dengan pelatihan dan bekal pemahaman CPKB yang mendalam , anggota Tim Audit Internal
akan mampu menggali masalah dengan tujuan perbaikan sistem atau mengatasi
ketidaksesuaian / kesenjangan
⚫ Audit indipenden oleh pihak ketiga yang telah berpengalaman dalam mengaudit banyak
perusahaan , membantu untuk mengidentifikasi blinds spot dan memberikan saran yang baik
untuk perbaikan lebih lanjut terhadap sistem yang berjalan.
19
19
3. INDIPENDEN
➢ rinci , obyektif , detil dan mendalam serta evidence based ( fact finders )
20
20
10
19/10/2021
4. PROGRAM / RENCANA
Semua audit perlu dilakukan secara terstruktur dan sistematik → memerlukan program
dan detil perencanaan.
Program Audit Internal dirancang untuk mendeteksi kelemahan dalam penerapan CPKB
dan ketentuan teknis lain
Program menjelaskan tentang :
▪ Frekwensi
▪ Tujuan
▪ Tim auditor
Perlu standard acuan mis. : CPKB, DIP
Rencana audit ( jadwal ) adalah dokumen formal, mencakup semua bagian , Tim
auditor , waktu –> rencana & realisasi 21
21
I . Sistem
Manajemen Mutu II. Personalia III. Bangunan IV. Peralatan
dan Fasilitas
( termasuk DIP )
XII. Penanganan
XI. Kontrak Keluhan &
IX. Audit
X. Penyimpanan Produksi & Penarikan 22
Internal
Pengujian Produk
22
11
19/10/2021
1 . Aspek
2 Aspek Klaim
Penandaan
23
23
CONTOH MATRIKS
Bagian Wh B B / Pur ch RD- Prod QC QA Teknik HRD
Aspek FG Reg
Sistem Manajemen v v v v v v v v
Mutu
Personalia v v v v v v v v
Bang & Fas v v v v v
Peralatan v v v v v v
Sanitasi-Higiene v vH v v v v v vH
Produksi v v v v v v v
Pengawasan Mutu v v v v v
Dokumentasi v v v v v v v v
Audit Internal v v v v v v v v
Penyimpanan v v v
Kontrak v v v v v v
Keluhan & Recall v v v v v 24
Penandaan& Klaim v v
24
12
19/10/2021
25
Dibuat Program Tindak Lanjut yang efektif → link dg CAPA Sistem , Perbaikan
berkelanjutan
Auditee mengusulkan tindakan perbaikan, tenggang dan tenggat waktu perbaikan
Kaji usulan
Lakukan follow up pada tindakan perbaikan, kaitkan dengan sistem CAPA
26
26
13
19/10/2021
CORRECTIVE ACTION
• Corrective action adalah tindakan perbaikan terhadap suatu masalah
• yCaonrgretcetlaivhetaecrtjiaodniadalah tindakan perbaikan terhadap suatu masalah
• yang telah terjadi
• Masalah dilaporkan oleh pihak eksternal atau internal.
Masalah dilaporkan oleh pihak eksternal atau internal.
•• TTininddaakkaann d diillaakkuukkaann ddeennggaanntutjuujaunan : :
➢a)mmee mm erebrabikaiikmi am saalsaahla
(fhix (tfhixe tphro
ebpleromb),ledm
an), dan
➢b)mm em
em odoidfikifaiksiassiistseismtem
mutm u uatgu arapgraorsepsroyasnegs m
yaenngyem
baebnkyaenbm
abaskaalnahmdaaspaaltah
ddimapoantitodrikdeannddaiklieknadnaldikaanndagimarotnidiatkorteargualarntgidkaemkbtearliu.lang kembali
•• RReeaakkttifif
CA 27
27
PREVENTIVE ACTION
PA 28
28
14
19/10/2021
AUDIT INTERNAL
Sebagai mata dan telinga dari perusahaan /manajemen dengan tujuan mengumpulkan semua data
yang dapat digunakan untuk perbaikan berkelanjutan
✓ Mengidentifikasi kelemahan pada produk, proses atau pada fasilitas maupun pada penerapan
sistem manajemen mutu
✓ Menghindarkan risiko pada pelanggan / pasien yang disebabkan oleh non compliance
29
30
15
19/10/2021
PERSYARATAN REGULASI
PENARIKAN KELUHAN
PRODUK KELUHAN
PENARIKAN PRODUK
BERKURANG
BERKURANG 31
31
32
32
16
19/10/2021
TAMBAHAN :
1. Audit Mutu
Audit mutu diselenggarakan sebagai pelengkap audit internal
Meliputi : pemeriksaan atau penilaian semua atau sebagian dari sistim
manajemen mutu
33
34
17
19/10/2021
o Persetujuan pemasok bahan baku dan bahan pengemas primer menjadi pemasok yang
diandalkan dalam memenuhi spesifikasi yang ditentukan menjadi tanggung jawab
Kepala Pemastian Mutu bersama bagian lain yang terkait , umumnya bagian RD dan
Procurement
35
PERTANYAAN ……. 36
36
18