FREQUENTLY
ASKED
QUESTIONS
PENANDAAN
KOSMETIKA
DIREKTORAT
PENGAWASAN
Cetakan Ketiga: KOSMETIK
2022 BADAN POM
KATA
PENGANTAR
UMUM 5
PENGAWASAN 47
UMUM
Apa yang
dimaksud dengan 1.
Kosmetika?
Apa yang
2. dimaksud
dengan:
a. Penandaan Kosmetika?
P e n a nd a a n kos me t i k a a d a la h s e t i a p
informasi mengenai kosmetika yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan
pada kosmetika, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian
kemasan, serta yang dicetak langsung pada
produk kosmetika.
b. Label Kosmetika?
Pengertian label kosmetika adalah sama
dengan pengertian penandaan kosmetika.
c. Kemasan Kosmetika?
Kemasan kosmetika adalah bahan yang
digunakan untuk mewadahi dan/atau
membungkus kosmetika baik yang
bersentuhan langsung maupun tidak.
d. Kemasan Primer Kosmetika?
Kemasan primer kosmetika adalah kemasan
yang bersinggungan langsung dengan
Kosmetika.
e. Kemasan Sekunder Kosmetika?
Kemasan sekunder kosmetika adalah
kemasan yang melindungi Kemasan Primer.
Apakah
Penandaan Kosmetika 3.
Harus Mendapat
Persetujuan dari
Badan POM
Sebelum Diedarkan?
Apa peraturan
4. yang digunakan
sebagai acuan dalam
menyusun penandaan
kosmetika?
P e r a t u r a n ya n g me n j a d i a c u a n d a la m
penandaan kosmetika:
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
96/MENKES/PER/V/1977 tentang Wadah,
Pembungkus, Penandaan serta Periklanan
Kosmetika dan Alat Kesehatan;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1176/
MENKES/PER/ VIII/2010 tentang Notifikasi
Kosmetika;
f. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
31/M-DAG/PER/10/2011 tentang Barang
Dalam Keadaan Terbungkus;
Apa kriteria
5. penandaan
kosmetik?
Apakah penandaan
kosmetika harus 6.
menggunakan
Bahasa Indonesia?
Apa persyaratan
9. penandaan minimal
yang harus tercantum
pada kemasan primer,
apabila produk
tersebut memiliki
kemasan primer
dan sekunder?
Apabila produk kosmetika memiliki
kemasan primer dan sekunder,
maka persyaratan penandaan
minimal yang harus tercantum pada
kemasan primer:
a. Nama kosmetika;
b. Nomor bets; dan
c. Ukuran, isi/berat bersih.
Namun demikian, informasi lengkap
harus dicantumkan pada kemasan
sekunder.
Bagaimana cara
pencantuman penandaan, 10.
apabila produk hanya
memiliki kemasan primer
yang ukurannya kecil?
Apakah ada
11. ketentuan yang
mengatur penamaan
kosmetika?
Apakah fungsi
suatu produk dapat 12.
menjadi nama
kosmetika?
Apa persyaratan
penulisan nomor bets/ 14.
kode produksi pada
penandaan kosmetika?
P e r sya r a t a n pe n u li s a n no mo r
bets/kode produksi pada penandaan
kosmetika:
a. Dicantumkan pada kemasan
primer dan kemasan sekunder
dengan jelas dan mudah dibaca;
dan
b. Dicetak dengan menggunakan
tinta khusus sehingga tidak
mudah terhapus, atau dengan
menggunakan cetak tekan
(embossed).
Apa ketentuan
15. pencantuman netto/
berat bersih pada
penandaan kosmetika?
Ke t e n t u a n p e n c a n t u m a n
netto/berat bersih yaitu ditulis
dalam satuan sistem metrik atau
satuan sistem imperial yang
disertai dengan satuan sistem
metrik; Contoh satuan yang
diperbolehkan adalah:
- netto 50 g
- berat bersih 50 mL
- netto 1,76 onz (50 g)
Apakah produk
kosmetik impor dan 16.
produk kosmetik kontrak
produksi wajib
mencantumkan nama
produsen pada
penandaan kosmetik?
Contoh:
- Diproduksi di Indonesia
- Made in Germany
Apa ketentuan
17. pencantuman nama
dan alamat pemilik
notifikasi pada
penandaan kosmetika?
Ko s m e t i k a d a l a m n e g e r i d a p a t
mencantumkan alamat lengkap Pemilik
Nomor Notifikasi berupa alamat lengkap
pabrik. Hal ini tidak berlaku untuk
Kosmetika Kontrak dan Kosmetika Impor.
2. Kosmetika Impor:
- Diimpor dan diedarkan oleh: PT.
CITA, Jl. Mawar no. 23B, Jakarta-
Indoneisa
- Diimpor oleh: PT. Cita, Jl. Mawar
no. 23B, Jakarta-Indonesia
- Diedarkan oleh: PT. CITA, Jl.
M awa r no. 2 3 B , J a k a r t a -
Indonesia
3. Kosmetika Kontrak:
- Diproduksi: PT. ANITA, Indonesia
- Untuk: PT. CITA, Jl. Mawar no. 23
B, Jakarta-Indonesia
Bagaimana cara
18. pencantuman pada
penandaan kosmetika,
jika industri pembuat
produk ruahan berbeda
dengan industri
pengemas primer dan/
atau sekunder?
Contoh:
Diproduksi di Indonesia
Dikemas oleh PT. KLM – Indonesia
Apa ketentuan
20. pencantuman nomor
notifikasi pada
penandaan
kosmetika?
Bagaimana cara
penulisan tanggal 21.
kedaluwarsa pada
penandaan kosmetika?
Contoh:
Tanggal kedaluwarsa 13-12-2022
Exp. 12122022
Baik digunakan sebelum 0822.
Apa ketentuan
22. pencantuman komposisi
pada penandaan
kosmetika?
Apakah pada
23. penandaan kosmetika
wajib dicantumkan
kemanfaatan/kegunaan
dan cara penggunaan?
Apa ketentuan
pencantuman 24.
peringatan/perhatian
pada penandaan
kosmetika?
Apa sediaan
kosmetika yang 25.
wajib dicantumkan
peringatan/perhatian
pada penandaannya?
MENGANDUNG BABI
Apa persyaratan
perubahan desain 26.
kemasan kosmetika?
Apakah diperbolehkan
27. menggunakan stiker
tambahan pada
penandaan kosmetika
dan apa persyaratannya?
Apa persyaratan
pencantuman gambar 28.
pada penandaan
kosmetika?
Apakah diperbolehkan
29. menggunakan kemasan
yang masih
mencantumkan nomor
notifikasi lama, apabila
nomor notifikasi baru
telah terbit?
Apakah yang
dimaksud dengan 30.
Kosmetika Kit?
Bagaimana
31. pencantuman nomor
notifikasi kit pada
kemasan kosmetika kit?
Apabila sudah
33. mencantumkan
2D Barcode Badan POM
maka penandaan
kosmetik tidak perlu
lagi mencantumkan
nomor notifikasi?
Contoh:
Apakah diperbolehkan
35. mencantumkan
netto/varian seperti
di bawah ini?
Apakah diperbolehkan
menggunakan kemasan 36.
sekunder yang
transparan/berlubang
sehingga seluruh/
Sebagian informasi
dicantumkan hanya
pada kemasan primer?
A p a b i l a ke m a s a n s e k u n d e r
transparan/berlubang, maka
pencantuman seluruh/sebagian
informasi diperbolehkan hanya
pada kemasan primer, namun
informasi tersebut harus mudah
dilihat dan dapat jelas langsung
dibaca.
PENGAWASAN
Siapa yang
bertanggung jawab 1.
terhadap penandaan
kosmetika?
Mengapa terhadap
2. penandaan kosmetika
harus dilakukan
pengawasan?
P e n a n d a a n kos m e t i k a ya n g
beredar di masyarakat harus
dilakukan pengawasan agar
masyarakat terhindar dari risiko
penggunaan kosmetika yang tidak
aman, tidak tepat dan tidak
rasional akibat informasi pada
penandaan produk yang tidak
lengkap, tidak obyektif, dan
menyesatkan. Pengawasan
dilakukan juga agar memberikan
iklim usaha yang kondusif bagi
pelaku usaha.
Bagaimana cara
4. Badan POM melakukan
pengawasan terhadap
penandaan kosmetika?
Apa sanksi
6. terhadap pelanggaran
penandaan
kosmetika?
S a n ks i t e r h a d a p pe la n g g a r a n
penandaan kosmetika, berupa
a. Peringatan tertulis;
b. L a r a n g a n m e n g e d a r k a n
kosmetika untuk sementara
paling lama 1 (satu) tahun;
c. Penarikan kosmetika yang tidak
memenuhi persyaratan teknis
penandaan dari peredaran
d. Pemusnahan penandaan;
e. P e n g h e n t i a n s e m e n t a r a
kegiatan peredaran paling lama
6 (enam) bulan; dan/atau
f. P e n c a b u t a n n o t i fi k a s i
Kosmetika.
Bagaimana ketentuan
penarikan kosmetika 9.
yang TMK Penandaan?
Bagaimana ketentuan
pemusnahan kosmetika 10.
yang TMK Penandaan?