IKLAN
KOSMETIK
Daftar Isi 4
Umum 5
01.
Apa yang dimaksud
dengan iklan?
02.
Apa yang dimaksud
dengan kosmetika?
Kosmetika adalah bahan atau sediaan
yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan
membran mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan,
me n g u b a h pe n a m p i la n d a n / a t a u
memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.
03.
Apa yang dimaksud
dengan iklan kosmetika?
04.
Apa saja kewajiban
pelaku usaha dalam
mengiklankan
kosmetika?
05.
Apa peraturan yang
dipergunakan sebagai
acuan dalam melakukan
iklan kosmetika?
06.
Apakah diperbolehkan
mengiklankan kosmetika
yang belum mendapatkan
izin edar?
07.
Apakah iklan kosmetika
harus mendapat
persetujuan dari
Badan POM sebelum
ditayangkan?
08.
Bagaimana kriteria
dan persyaratan iklan
kosmetika?
09.
Dimana tempat
publikasi
iklan kosmetika?
10.
Media apa saja yang
dapat dipergunakan
untuk mempublikasikan
iklan kosmetika?
11.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media cetak?
12.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media penyiaran
dan media sosial?
13.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media daring?
Pembagian media daring dapat berupa:
- Aktivitas (seperti pencarian (situs
dan laman)
- E-commerce
- Game
- Media sosial
- Aplikasi
- Publisher
- Transportation on demand
- Video ads
- Berupa format (seperti video,
audio, teks,)
14.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media luar griya dan
komunikasi tatap muka?
15.
Apakah katalog
Multi Level Marketing
(MLM) juga merupakan
media iklan kosmetika?
16.
Apa yang dimaksud
dengan Iklan Layanan
Masyarakat (ILM)?
17.
Bagaimana jika
pemilik notifikasi
membuat ILM bekerjasama
dengan organisasi
Kesehatan/ profesi?
B.
Pedoman Teknis Iklan Kosmetika
01.
Apa yang perlu
diperhatikan dalam
pembuatan desain
Iklan kosmetika?
02.
Apa saja Batasan yang
harus diperhatikan oleh
Pelaku Usaha di bidang
Kosmetika dalam hal umum?
03.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan oleh
tenaga Kesehatan?
04.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan oleh
pejabat negara/pejabat
publik?
05.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan
oleh tokoh agama?
06.
Apakah
iklan kosmetika
boleh diperagakan
oleh bayi?
07.
Apakah iklan kosmetika
dapat menampilkan data
riset dan statistik?
08.
Apakah diperbolehkan
menggunakan tanda bintang (*)
untuk menjelaskan klaim,
yang antara lain berkaitan
dengan kemanfaatan dan
tingkat penjualan dari
kosmetika yang diiklankan?
09.
Apakah diperbolehkan
menggunakan testimoni
dalam iklan kosmetika?
10.
Apakah iklan kosmetika
dapat menggunakan
rekomendasi dari suatu
laboratorium atau
lembaga riset?
11.
Apakah logo/identitas
lembaga pemerintah/
sertifikat terhadap kosmetik
diperbolehkan dicantumkan
dalam iklan kosmetika?
12.
Apakah logo lembaga
pemberi penghargaan
diperbolehkan dicantumkan
dalam iklan kosmetika?
13.
Apakah logo organisasi
Kesehatan/profesi
diperbolehkan
dicantumkan dalam ILM?
14.
Apa saja batasan lainnya
dalam iklan kosmetika
yang harus diperhatikan
oleh Pelaku Usaha
di bidang Kosmetika?
15.
Apakah pencantuman
peringatan diharuskan
untuk setiap iklan
produk kosmetika?
16.
Bagaimana ketentuan
pencantuman peringatan
dalam iklan?
01.
Mengapa harus
dilakukan pengawasan
iklan kosmetika?
02.
Siapakah yang
melakukan pengawasan
iklan kosmetika?
03.
Bagaimana mekanisme
pengawasan iklan
kosmetika yang
dilakukan Badan POM?
04.
Apa saja wewenang
Pengawas Badan POM
dalam pengawasan
iklan kosmetika?
05.
Bagaimana masyarakat
berperan serta dalam
pengawasan iklan
kosmetika?
- Secara elektronik:
a. Alamat email halobpom@pom.go.id ;
dan/atau
b. Telepon dengan nomor 1500533
06.
Apa saja yang harus
disertai dalam pemberian
informasi dan/atau
laporan atas dugaan
pelanggaran iklan?
07.
Bagaimana koordinasi
lintas sektor pengawasan
iklan kosmetika?
08.
Apakah pelaku usaha
wajib melakukan
konsultasi materi iklan
ke Badan POM
sebelum iklan
dipublikasikan?
09.
Apakah sanksi
terhadap pelanggaran
iklan kosmetika?
10.
Apa yang harus
dilakukan pemilik
notifikasi apabila
menerima Surat
Peringatan pelanggaran
iklan kosmetika dari
Badan POM?
Apabila pemilik notifikasi menerima surat
peringatan, maka pemilik notifikasi harus
menindaklanjuti dengan tujuan menghentikan
penyebarluasan iklan kosmetika yang Tidak
Memenuhi Ketentuan (TMK) dan mencegah
terjadinya keberulangan pelanggaran iklan.
Beberapa tindak lanjut yang harus dilakukan
pemilik notifikasi diantaranya:
- Menghentikan penyebarluasan/
penayangan iklan kosmetika yang TMK di
semua media;
- Menarik dan memusnahkan materi iklan;
- Melaporkan hasil pelaksanaan tindak lanjut
Peringatan tersebut kepada Badan POM
11.
Bagaimanakah
cara penarikan
iklan kosmetika?
U nt u k i k la n kos me t i k a d i me d i a
penyiaran, pemilik notifikasi dapat
b e r ko o r d i n a s i d e n g a n Le m b a g a
penyiaran, marketplace dan pihak
terkait untuk segera menghentikan
penayangan dan menarik master file
iklan untuk selanjutnya dimusnahkan.
12.
Bagaimanakah cara
pemusnahan materi
iklan kosmetika yang TMK?
Apakah harus disaksikan
oleh petugas Badan POM?
13.
Bagaimanakah cara
penghentian iklan
kosmetika yang TMK,
namun masih terikat
kontrak dengan media?
14.
Bagaimanakah cara
pemusnahan materi
iklan kosmetika TMK
yang ditayangkan pada
media penyiaran seperti
TV dan radio?
15.
Apakah yang
dimaksud dengan
Pelaku Usaha?
16.
Bagaimanakah cara
menghentikan publikasi
iklan kosmetika yang
dilakukan oleh member/
downline MLM?
17.
Apa yang harus
dilakukan apabila
mengetahui adanya
iklan kosmetika lain
yang menurutnya TMK?
01.
Ketentuan apa saja
yang wajib dipenuhi
bagi pelaku usaha
untuk mengedarkan
kosmetik secara
daring?
a. Kosmetika yang diedarkan wajib
memiliki izin edar serta memenuhi
cara pembuatan kosmetik yang baik
(CPKB) sesuai dengan ketentuan
b. Pelaku usaha wajib menjamin
kosmetika yang diedarkan secara
d a r i n g me me n u h i pe r sya r a t a n
keamanan, khasiat/kemanfaatan, dan
mutu sesuai dengan ketentuan
c. Pelaku usaha dan Penyelenggara
S i s t e m E le k t r o n i k ( P S E ) y a n g
melakukan peredaran kosmetika
secara daring wajib menjamin sistem
elektronik yang digunakan memenuhi
ketentuan:
02.
Bagaimana cara
melakukan pengawasan
kosmetik yang diedarkan
secara daring?
03.
Bagaimana Badan POM
melakukan pembinaan
kepada pelaku usaha
dalam mengedarkan
kosmetika secara daring?
04.
Hal apakah yang
dilarang bagi
Pelaku Usaha dalam
mengedarkan kosmetika
secara daring?