Anda di halaman 1dari 64

FAQ

IKLAN
KOSMETIK

Cetakan Ketiga: 2022

DIREKTORAT PENGAWASAN KOSMETIK


BADAN POM
KATA
PENGANTAR
Kos me t i k a s u d a h me n j a d i ke b u t u h a n u t a m a
masyarakat yang menyebabkan usaha di bidang
kosmetika sangat berkembang. Salah satu upaya untuk
meningkatkan penjualan kosmetika adalah dengan
membuat iklan produk di berbagai media. Melalui iklan
ini dapat disampaikan berbagai informasi yang
berkaitan dengan keunggulan produk kepada
masyarakat.

Sama seperti iklan produk lain, iklan kosmetika


hendaknya menonjolkan kreativitas. Namun demikian,
iklan kosmetika harus obyektif dan tidak menyesatkan,
sebagaimana diatur dalam beberapa ketentuan. Saat
ini terdapat beberapa peraturan dan etika di bidang
periklanan kosmetika yang harus dipatuhi oleh pelaku
usaha dan apabila tidak dipenuhi dapat dikenakan
sanksi.

Beberapa faktor tersebut di atas menyebabkan


munculnya banyak pertanyaan berkaitan dengan iklan
kosmetika. Berkenaan dengan hal tersebut, Badan POM
memandang perlu untuk menerbitkan buku Frequently
Asked Questions (FAQ) Iklan Kosmetika.

2 FAQ Iklan Kosmetika


Pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan dalam buku
ini diidentifikasi dari pelaku usaha di bidang kosmetika
d a n p e t u g a s s e r t a m a s ya r a k a t . S e d a n g k a n
jawabannya disusun berdasarkan peraturan yang ada
dengan melibatkan ahli terkait.

Semoga buku FAQ ini dapat bermanfaat, khususnya


bagi pelaku usaha yang akan mengiklankan kosmetika
secara kreatif namun tetap obyektif dan tidak
menyesatkan. Masukan untuk penyempurnaan buku ini
juga sangat diharapkan.

Jakarta, Mei 2022


Direktur Pengawasan Kosmetik

Drs. Arustiyono, Apt, MPH

FAQ Iklan Kosmetika 3


DAFTAR
ISI
Kata Pengantar 2

Daftar Isi 4

Umum 5

Pedoman Teknis Iklan Kosmetika 24

Pengawasan Iklan Kosmetika 41

Pengawasan Iklan Kosmetika


yang diedarkan Secara Daring 59

4 FAQ Iklan Kosmetika


A. FAQ Iklan Kosmetika 5
Umum

01.
Apa yang dimaksud
dengan iklan?

Iklan menurut KBBI adalah berita


pe s a n a n u nt u k me nd o ro n g,
membujuk khalayak ramai agar
tertarik pada barang dan jasa yang
ditawarkan.

6 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

02.
Apa yang dimaksud
dengan kosmetika?
Kosmetika adalah bahan atau sediaan
yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan
membran mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan,
me n g u b a h pe n a m p i la n d a n / a t a u
memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik.

FAQ Iklan Kosmetika 7


Umum

03.
Apa yang dimaksud
dengan iklan kosmetika?

Iklan kosmetika adalah suatu pesan


komunikasi mengenai kosmetika
dan/atau merek kosmetika kepada
khalayak sasarannya, dalam bentuk
gambar, tulisan, suara, audio visual
atau bentuk lain yang disampaikan
melalui berbagai cara untuk
pemasaran dan/atau perdagangan
kosmetika.

8 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

04.
Apa saja kewajiban
pelaku usaha dalam
mengiklankan
kosmetika?

Kewajiban pelaku usaha adalah


mengiklankan kosmetika yang:
Ÿ Kosmetik telah memperoleh izin
edar berupa notifikasi
Ÿ Iklan yang dipublikasikan sesuai
d e n g a n d a t a i nfo r m a s i p a d a
notifikasi

FAQ Iklan Kosmetika 9


Umum

05.
Apa peraturan yang
dipergunakan sebagai
acuan dalam melakukan
iklan kosmetika?

Peraturan yang menjadi acuan dalam iklan


kosmetika, yaitu:
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, pasal 9
ayat (1) bur (j) dan pasal 62;
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 106 ayat (2);
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
96/Men.Kes/Per/V/1977 tentang Wadah,
Pembungkus, Penandaan serta Periklanan
Kosmetika dan Alat Kesehatan, pasal 38
dan 40;
d. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
3 8 6 / Me n . Ke s / S K / I V / 1 9 9 4 t e nt a n g
Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat
Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika,
Perbekalan Rumah Tangga dan Makanan-
Minuman, Lampiran 2 tentang Pedoman
Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional,
Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Dan Makanan-
Minuman;

10 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

e. Peraturan Badan POM Nomor 32 Tahun


2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Badan POM Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Obat dan Makanan yang
diedarkan secara daring;
f. Peraturan Badan POM Nomor 32 Tahun
2021 tentang Pengawasan Periklanan
Kosmetika;
g. Peraturan Badan POM Nomor 3 Tahun
2022 tentang Persyaratan Teknis Klaim
Kosmetika

FAQ Iklan Kosmetika 11


Umum

06.
Apakah diperbolehkan
mengiklankan kosmetika
yang belum mendapatkan
izin edar?

Kosmetika yang belum mendapatkan izin


edar dilarang untuk diiklankan. Izin edar
kos me t i k be r u p a not i fi k a s i d a p a t
diperoleh melalui permohonan notifikasi
kosmetika yang diajukan ke Badan POM
secara online.

12 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

07.
Apakah iklan kosmetika
harus mendapat
persetujuan dari
Badan POM sebelum
ditayangkan?

Iklan kosmetik yang dipublikasikan tidak


memerlukan persetujuan Badan POM
terlebih dahulu, Namun demikian, iklan
kosmetika harus memenuhi ketentuan
perundang-undangan, baik ketentuan
yang berkaitan dengan produk, materi
iklan maupun etika periklanan.

FAQ Iklan Kosmetika 13


Umum

08.
Bagaimana kriteria
dan persyaratan iklan
kosmetika?

a. Iklan kosmetika harus memenuhi kriteria:


- Obyektif,
Informasi sesuai dengan kenyataan,
tidak boleh menyimpang dari sifat
kemanfaatan, cara penggunaan dan
keamanan kosmetika;
- Tidak menyesatkan,
Informasi yang jujur, akurat dan
bertanggung jawab, serta tidak
memanfaatkan kekhawatiran
masyarakat;
- T i d a k me nya t a k a n s e o la h - o la h
sebagai obat atau bertujuan untuk
mencegah suatu penyakit.
b. I k la n h a r u s me n g g u n a k a n B a h a s a
Indonesia. Kecuali, untuk Bahasa asing,
Bahasa daerah dan/atau istilah lainnya jika
telah diketahui secara umum baik ada
padanannya maupun tidak.

14 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

09.
Dimana tempat
publikasi
iklan kosmetika?

Publikasi iklan kosmetika dapat


dilakukan dimana saja, baik pada
media/tempat yang bersifat
umum maupun bersifat khusus,
sesuai ketentuan.

FAQ Iklan Kosmetika 15


Umum

10.
Media apa saja yang
dapat dipergunakan
untuk mempublikasikan
iklan kosmetika?

Media yang dapat digunakan


untuk publikasi iklan kosmetika
adalah:
Ÿ Media cetak;
Ÿ Media penyiaran;
Ÿ Media daring;
Ÿ Media sosial;
Ÿ Media luar griya; dan
Ÿ Komunikasi tatap muka.

16 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

11.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media cetak?

Media cetak meliputi surat kabar,


majalah, tabloid, koran, buletin,
poster atau selebaran, leaflet,
stiker, buklet, pamflet, halaman
kuning (Yellow Pages), katalog
termasuk media yang menyasar
khalayak terbatas menurut sektor,
industry, entitas, dan profesi
tertentu (media nirmasa).

FAQ Iklan Kosmetika 17


Umum

12.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media penyiaran
dan media sosial?

Media penyiaran meliputi:


- Televisi (termasuk iklan baris
(running text), superimposed,
bulit in);
- Radio; dan
- Bioskop

Media sosial antara lain:


- Instagram,
- Facebook,
- Twitter,
- Tiktok, dll

18 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

13.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media daring?
Pembagian media daring dapat berupa:
- Aktivitas (seperti pencarian (situs
dan laman)
- E-commerce
- Game
- Media sosial
- Aplikasi
- Publisher
- Transportation on demand
- Video ads
- Berupa format (seperti video,
audio, teks,)

FAQ Iklan Kosmetika 19


Umum

14.
Apa saja yang
termasuk ke dalam
media luar griya dan
komunikasi tatap muka?

Media luar griya antara lain: papan


reklame, billboard, lampu hias/neon
box, papan nama, balon udara, sarung
ban, panel di bandara atau di tempat-
tempat umum lainnya, iklan cetak yang
ditempel/digantung di luar ruang,
s p a n d u k, t r a n s i t a d ( i k l a n ya n g
dicetakkan pada obyek bergerak),
gimmick, backdrop, dan banner.

Komunikasi tatap muka antara lain:


Talkshow dan Sales Promotion Person.

20 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

15.
Apakah katalog
Multi Level Marketing
(MLM) juga merupakan
media iklan kosmetika?

Katalog MLM merupakan salah


satu media beriklan dalam bentuk
cetak, media elektronik, atau
lainnya untuk memperkenalkan
dan mempromosikan produk.

Katalog ini akan menjadi alat bantu


setidaknya bagi para downline MLM
untuk memperkenalkan produk
pada konsumen, baik pada katalog
tersebut ada pencantuman klaim
kosmetika ataupun tidak.

FAQ Iklan Kosmetika 21


Umum

16.
Apa yang dimaksud
dengan Iklan Layanan
Masyarakat (ILM)?

ILM adalah pesan komunikasi


publik yang tidak bertujuan
komersial tentang gagasan atau
wacana, untuk mengubah,
memperbaiki, atau meningkatkan
sesuatu sikap atau perilaku dari
sebagian atau seluruh anggota
masyarakat.

22 FAQ Iklan Kosmetika


Umum

17.
Bagaimana jika
pemilik notifikasi
membuat ILM bekerjasama
dengan organisasi
Kesehatan/ profesi?

ILM dapat dibuat atas kerjasama


antara pemilik nofikasi dengan
o r g a n i s a s i ke s e h a t a n / p r o fe s i
berdasarkan kesepakatan tertulis.
ILM tetap harus memenuhi
persyaratan, tidak bertujuan
komersil dan tidak mengiklankan
p rod u k kos me t i k a . I k la n t i d a k
menampilkan merek produk pada
iklan layanan masyarakat. Untuk jenis
iklan ini hanya boleh menampilkan
nama perusahaan.

FAQ Iklan Kosmetika 23


24 FAQ Iklan Kosmetika

B.
Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

01.
Apa yang perlu
diperhatikan dalam
pembuatan desain
Iklan kosmetika?

Iklan kosmetika harus obyektif, tidak


menyesatkan, dan tidak menyatakan
seolah-olah sebagai obat. Untuk itu,
Pelaku Usaha di bidang Kosmetika harus
m e m e r h a t i k a n “ P e d o m a n Te k n i s
Pengawasan Iklan Kosmetika, yaitu:

I. Informasi dalam Iklan


1. Umum
2. Pemeran Iklan
3. Data riset dan statistik
4. Testimoni dan rekomendasi
5. Lain-lain
II. Pencantuman Peringatan dalam Iklan

FAQ Iklan Kosmetika 25


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

02.
Apa saja Batasan yang
harus diperhatikan oleh
Pelaku Usaha di bidang
Kosmetika dalam hal umum?

a. Tidak bertentangan dengan norma kesusilaan dan


ketertiban umum;
b. Tidak menggunakan bendera, lambang negara
dan/atau lagu kebangsaan;
c. Tidak menampilkan pahlawan nasional dan/atau
monument kenegaraan yang bersifat merendahkan
d. Tidak menampilkan bentuk diskriminasi (etnis,
kebangsaan, agaman, gender, usia, disabilitas,
profesi/pekerjaan, penyakit, atau orientasi seksual)
e. Tidak merendahkan perusahaan/produk lain
f. Tidak mengeksploitasi erotisme atau seksualitas
g. Tidak memuat hal yang mendukung aksi kekerasan,
membenarkan dan/atau membiarkan kekerasan
tersebut
h. Tidak mengeksploitasi kemalangan, penderitaan
dan/atau kekhawatiran masyarakat
I. Tidak menimbulkan atau mempermainkan rasa
takut, maupun memanfaatkan kepercayaan orang
terhadap takhayul

26 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

03.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan oleh
tenaga Kesehatan?

- Iklan tidak diperankan oleh tenaga


Kesehatan
- Pemeran iklan tidak berperan
sebagai tenaga Kesehatan
- Pemeran iklan tidak menggunakan
atribut profesi Kesehatan baik
secara jelas maupun tersamar
- Iklan tidak mencantumkan identitas
profesi kesehatan

FAQ Iklan Kosmetika 27


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

04.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan oleh
pejabat negara/pejabat
publik?

Iklan tidak diperankan oleh pejabat


negara/pejabat publik pada iklan
komersial ataupun iklan layanan
masyarakat dari suatu produk
maupun korporasi yang bertujuan
komersial. Pejabat negara/pejabat
publik tidak boleh menjadi pemeran
iklan yang tujuannya semata-mata
untuk kepentingan pribadi. Pejabat
negara/pejabat publik hanya dapat
menjadi pemeran iklan untuk
kepentingan Lembaga yang di bawah
kewenangannya.

28 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

05.
Apakah iklan kosmetika
boleh diperankan
oleh tokoh agama?

Iklan tidak diperankan oleh tokoh


agama pada iklan komersial
ataupun iklan layanan masyarakat
dari suatu produk maupun
korporasi.

FAQ Iklan Kosmetika 29


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

06.
Apakah
iklan kosmetika
boleh diperagakan
oleh bayi?

Iklan kosmetika tidak diperagakan


oleh bayi, kecuali untuk kosmetika
sediaan bayi, seperti sampo bayi,
sabun mandi bayi, dan bedak bayi.

30 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

07.
Apakah iklan kosmetika
dapat menampilkan data
riset dan statistik?

Pelaku usaha di bidang kosmetik yang


sudah melakukan riset terhadap
keamanan dan kemanfaatan kosmetika
seperti uji dermatologi, uji alergi, atau uji
klaim kosmetika dapat menampilkan data
hasil riset tersebut, namun tidak boleh
menyesatkan masyarakat dan/atau
memanipulasi data.

Untuk data terkait penjualan produk, usia


data yang ditampilkan tidak boleh lebih dari
2 (dua) tahun.

Iklan juga tidak boleh menyalahgunakan


istilah ilmiah, statistik, dan grafik.

Iklan yang mencantumkan manfaat


kosmetika harus mempunyai bukti yang
dapat dipertanggungjawabkan.

FAQ Iklan Kosmetika 31


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

08.
Apakah diperbolehkan
menggunakan tanda bintang (*)
untuk menjelaskan klaim,
yang antara lain berkaitan
dengan kemanfaatan dan
tingkat penjualan dari
kosmetika yang diiklankan?

Penggunaan tanda bintang (*) atau


tanda lain yang bermakna sama
diperbolehkan digunakan dalam iklan
kosmetika selama tidak digunakan
untuk menyembunyikan informasi yang
s e be n a r nya , me nye s a t k a n , a t a u
membingungkan masyarakat.

Tanda bintang (*) atau tanda lain yang


bermakna sama harus diikuti dengan
pencantuman penjelasan tentang
maksud dari penandaan tersebut.
Pencantuman penjelasan tersebut
harus mudah terbaca.

32 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

09.
Apakah diperbolehkan
menggunakan testimoni
dalam iklan kosmetika?

Testimoni diperbolehkan dalam iklan


kosmetika, selama pemberi testimoni
m e m a n g m e n g g u n a k a n p ro d u k
tersebut yang diperkuat dengan
pernyataan tertulis, dan testimoni
tersebut memenuhi ketentuan klaim
kosmetika. Namun demikian,
testimoni tidak boleh mewakili orang
lain, lembaga, kelompok, golongan
atau masyarakat luas.

FAQ Iklan Kosmetika 33


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

10.
Apakah iklan kosmetika
dapat menggunakan
rekomendasi dari suatu
laboratorium atau
lembaga riset?

Iklan kosmetika tidak diperbolehkan


menggambarkan atau menimbulkan
kesan adanya anjuran, rekomendasi,
atau keterangan tentang penggunaan
kosmetika dari suatu laboratorium,
lembaga riset, instansi pemerintah,
organisasi profesi kesehatan atau
kecantikan dan/atau tenaga
kesehatan.

34 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

11.
Apakah logo/identitas
lembaga pemerintah/
sertifikat terhadap kosmetik
diperbolehkan dicantumkan
dalam iklan kosmetika?

Iklan kosmetika tidak diperbolehkan memuat:


- Nama;
- Logo/lambang; dan/atau
- Identitas

dari Kementerian/Lembaga dan/atau


laboratorium/ instansi yang melakukan
analisis, serta mengeluarkan sertifikat
terhadap kosmetika, dikecualikan untuk logo
dengan nama yang melekat menjadi satu
kesatuan, misalkan sertifikat halal.

Selain itu, iklan tidak mencantumkan


pernyataan telah mendapatkan sertifikat
seperti Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik
(CPKB), nomor notifikasi, kosmetika organik,
izin ISO, kecuali bila disertai dengan bukti yang
dapat dipertanggungjawabkan.

FAQ Iklan Kosmetika 35


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

12.
Apakah logo lembaga
pemberi penghargaan
diperbolehkan dicantumkan
dalam iklan kosmetika?

Logo Lembaga pemberi


penghargaan atau penghargaan
terhadap produk seperti
superbrand diperbolehkan
dicantumkan dalam iklan
ko s m e t i k a s e s u a i d e n g a n
ketentuan yang berlaku.

36 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

13.
Apakah logo organisasi
Kesehatan/profesi
diperbolehkan
dicantumkan dalam ILM?

Logo organisasi kesehatan/profesi


diperbolehkan dicantumkan dalam
ILM berdasarkan pesetujuan tertulis
dari organisasi tersebut.

FAQ Iklan Kosmetika 37


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

14.
Apa saja batasan lainnya
dalam iklan kosmetika
yang harus diperhatikan
oleh Pelaku Usaha
di bidang Kosmetika?

a. Tidak memuat ekspresi dan/atau


t i n d a k a n b e r le b i h a n ya n g
b e r p e l u a n g u n t u k
ditiru/membahayakan terutama
untuk anak-anak
b. Tidak menampilkan merek produk
pada ILM. Untuk iklan jenis ini
hanya boleh menampilkan nama
perusahaan
c. Tidak menampilkan lokasi yang
t e r k a i t p r o f e s i Ke s e h a t a n
dan/atau otoritas kesehatan

38 FAQ Iklan Kosmetika


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

15.
Apakah pencantuman
peringatan diharuskan
untuk setiap iklan
produk kosmetika?

Pada setiap akhir iklan untuk


kosmetika berupa pewarna rambut,
pelorus rambut, pengeriting rambut,
depilatori, tabir surya, mandi surya,
aerosol, dan/atau pemutih gigi harus
mencantumkan peringatan sebagai
berikut:

BACA CARA PENGGUNAAN


DAN PERINGATAN

FAQ Iklan Kosmetika 39


Pedoman Teknis Iklan Kosmetika

16.
Bagaimana ketentuan
pencantuman peringatan
dalam iklan?

Pencantuman peringatan harus c. Media daring dan media


disesuaikan dengan media yang sosial, peringatan harus
digunakan, antara lain: dibuat proporsional sehingga
a. Media cetak, peringatan terlihat dan terbaca dengan
harus dibuat proporsional jelas; dan
sehingga terlihat dan terbaca d. Media luar griya, peringatan
dengan jelas; harus disesuaikan dengan
b. Media penyiaran, media iklan yang digunakan
- Audio visual, peringatan berupa cetak atau elektronik
harus dicantumkan harus dibuat proporsional
dengan tulisan yang jelas sehingga terlihat dan terbaca
terbaca pada satu screen/ dengan jelas.
gambar terakhir dengan
ukuran minimal 30% dari
screen elektronik dan
ditayangkan minimal 3
detik; dan
- Audio, peringatan harus
dibacakan pada akhir iklan
dengan nada suara jelas.

40 FAQ Iklan Kosmetika


C. FAQ Iklan Kosmetika 41
Pengawasan Iklan Kosmetika

01.
Mengapa harus
dilakukan pengawasan
iklan kosmetika?

Pengawasan iklan kosmetika


perlu dilakukan agar masyarakat
terlindungi dari risiko penggunaan
kosmetika yang tidak aman, tidak
tepat, dan tidak rasional akibat
pe n g a r u h i k la n s e r t a t e t a p
memberikan iklim usaha yang
kondusif bagi pelaku usaha.

42 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

02.
Siapakah yang
melakukan pengawasan
iklan kosmetika?

Badan POM melakukan pengawasan terhadap iklan


kosmetika setelah dipublikasikan. Badan POM juga
menjaga keseimbangan kepentingan masyarakat dan
pelaku usaha terhadap iklan kosmetika.
Selain Badan POM, instansi/lembaga lain juga
melakukan pengawasan terhadap iklan kosmetika,
diantaranya:
- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI); melakukan
pengawasan terhadap iklan yang ditayangkan di
Lembaga penyiaran nasional
- Dewan Periklanan Indonesia (DPI); melakukan
pengawasan dari sisi etika berdasarkan Etika
Pariwara Indonesia (EPI)
- Lembaga Sensor Film (LSF); melakukan
sensor/pengawasan iklan elektronik sebelum
ditayangkan
- Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS); melakukan
pengawasan terhadap iklan di media cetak yang
akan ditayangkan
- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID);
melakukan pengawasan terhadap iklan yang
ditayangkan di Lembaga penyiaran lokal

FAQ Iklan Kosmetika 43


Pengawasan Iklan Kosmetika

03.
Bagaimana mekanisme
pengawasan iklan
kosmetika yang
dilakukan Badan POM?

Badan POM melakukan pengawasan iklan


kosmetika melalui sistem pengawasan post
market oleh unit pelaksana teknis Badan POM
di seluruh Indonesia. Pengawasan iklan
meliputi:
- Rutin;
- Berdasarkan kasus; dan/atau
- berdasarkan pengaduan masyarakat

Pengawasan iklan dilakukan melalui kegiatan:


a. Monitoring terhadap publikasi iklan yang
ditayangkan pada media periklanan;
dan/atau
b. Inspeksi pada sarana produksi dan/atau
distribusi.

Iklan kosmetika yang Tidak Memenuhi


Ketentuan (TMK) akan ditindaklanjuti sesuai
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

44 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

04.
Apa saja wewenang
Pengawas Badan POM
dalam pengawasan
iklan kosmetika?

Pengawas Badan POM berwenang untuk:


a. Memeriksa dan/atau mengambil data,
informasi dan/atau dokumen meliputi
gambar, foto, dan/atau video serta data,
informasi, dan/atau dokumen lain yang
berdasarkan pemeriksaan patut diduga
meupakan kegiatan yang berkaitan dengan
iklan, termasuk menggandakan atau
mengutip keterangan tersebut;
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas yang
berhubungan dengan iklan termasuk
Media Periklanan;
c. Mengakses data identitas, nama, dan
alamat pemasang iklan; dan/atau
d. Melakukan evaluasi iklan yang beredar

Pengawas yang melakukan pengawasan harus


dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat
perintah tugas dari pejabat berwenang.

FAQ Iklan Kosmetika 45


Pengawasan Iklan Kosmetika

05.
Bagaimana masyarakat
berperan serta dalam
pengawasan iklan
kosmetika?

Peran serta masyarakat dapat dilaksanakan


dengan memberikan informasi dan/atau laporan
atas dugaan pelanggaran iklan. Dalam hal
pe me g a n g i z i n e d a r me n ge t a h u i d u g a a n
pelaggaran iklan, pemegang izin edar wajib
memberikan informasi dan/atau laporan atas
dugaan pelanggaran iklan.

Pemberian informasi dan/atau laporan atas


dugaan pelanggaran iklan disampaikan kepada
Kepala Badan melalui:

- Secara elektronik:
a. Alamat email halobpom@pom.go.id ;
dan/atau
b. Telepon dengan nomor 1500533

- Secara tertulis kepada Kepala Badan melalui


direktorat yang mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan pengawasan Iklan dan/atau unit
pelaksana teknis di lingkungan Badan POM

46 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

06.
Apa saja yang harus
disertai dalam pemberian
informasi dan/atau
laporan atas dugaan
pelanggaran iklan?

Pemberian informasi dan/atau laporan


atas dugaan pelanggaran iklan harus
disertai:
a. Data mengenai identitas pelapor,
pimpinan organisasi masyarakat,
atau pimpinan Lembaga swadaya
masyarakat dengan melampirkan
fotokopi kartu tanda penduduk
(KTP) atau identitas lain; dan
b. Keterangan mengenai dugaan
adanya pelanggaran iklan dan
dilengkapi dengan bukti-bukti
permulaan.

FAQ Iklan Kosmetika 47


Pengawasan Iklan Kosmetika

07.
Bagaimana koordinasi
lintas sektor pengawasan
iklan kosmetika?

Pengawasan iklan kosmetika oleh


lintas sektor dilakukan sesuai tugas
pokok dan fungsi masing-masing
kementerian/ Lembaga negara.
Badan POM bekerja sama dengan
berbagai pemangku kepentingan
untuk peguatan pengawasan iklan,
sehingga pengawasan lebih efektif
dan bisa menimbulkan efek jera.

48 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

08.
Apakah pelaku usaha
wajib melakukan
konsultasi materi iklan
ke Badan POM
sebelum iklan
dipublikasikan?

Tidak ada kewajiban bagi pelaku


usaha untuk melakukan konsultasi
ke Badan POM sebelum iklan
kosmetika dipublikasikan. Pemilik
notifikasi/distributor/reseller/agen
promosi dapat berkreasi
menciptakan iklan kosmetika yang
akan dipublikasikan secara
bertanggung jawab. Pemerintah
telah mengatur ketentuan iklan
kosmetika sebagai panduan untuk
dipatuhi.

FAQ Iklan Kosmetika 49


Pengawasan Iklan Kosmetika

09.
Apakah sanksi
terhadap pelanggaran
iklan kosmetika?

Pelanggaran terjadi karena ditemukan


iklan kosmetika yang TMK. Sanksi
administratif terhadap pelanggaran
iklan kosmetika berupa:
a. Peringatan tertulis;
b. Penarikan;
c. Pemusnahan;
d. Penghentian sementara kegiatan;
e. Pembatalan/pencabutan nomor
notifikasi;
f. Pengumuman kepada publik;
dan/atau
g. Rekomendasi kepada instansi
terkait sebagai tindak lanjut hasil
pengawasan

Sanksi administratif dikenakan kepada


Pelaku Usaha oleh Kepala Badan.

50 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

10.
Apa yang harus
dilakukan pemilik
notifikasi apabila
menerima Surat
Peringatan pelanggaran
iklan kosmetika dari
Badan POM?
Apabila pemilik notifikasi menerima surat
peringatan, maka pemilik notifikasi harus
menindaklanjuti dengan tujuan menghentikan
penyebarluasan iklan kosmetika yang Tidak
Memenuhi Ketentuan (TMK) dan mencegah
terjadinya keberulangan pelanggaran iklan.
Beberapa tindak lanjut yang harus dilakukan
pemilik notifikasi diantaranya:
- Menghentikan penyebarluasan/
penayangan iklan kosmetika yang TMK di
semua media;
- Menarik dan memusnahkan materi iklan;
- Melaporkan hasil pelaksanaan tindak lanjut
Peringatan tersebut kepada Badan POM

FAQ Iklan Kosmetika 51


Pengawasan Iklan Kosmetika

11.
Bagaimanakah
cara penarikan
iklan kosmetika?

Penarikan iklan kosmetika dilakukan


oleh pemilik notifikasi terhadap iklan
yang TMK. Untuk iklan kosmetika di
media cetak dan luar ruang, pemilik
notifikasi dapat bekerjasama dengan
redaktur, distributor atau pihak terkait
sehingga iklan TMK tersebut tidak
diterbitkan ulang dan dikembalikan ke
pemilik notifikasi untuk kemudian
dimusnahkan.

U nt u k i k la n kos me t i k a d i me d i a
penyiaran, pemilik notifikasi dapat
b e r ko o r d i n a s i d e n g a n Le m b a g a
penyiaran, marketplace dan pihak
terkait untuk segera menghentikan
penayangan dan menarik master file
iklan untuk selanjutnya dimusnahkan.

52 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

12.
Bagaimanakah cara
pemusnahan materi
iklan kosmetika yang TMK?
Apakah harus disaksikan
oleh petugas Badan POM?

Pemusnahan materi iklan kosmetika


yang TMK dilakukan dengan
me me r h a t i k a n d a m p a k t e r h a d a p
kesehatan manusia serta lingkungan
dan sesuai dengan ketentuan peraturan
p e r u n d a n g - u n d a n g a n . Ke g i a t a n
pemusnahan tersebut dicatat dalam
Berita Acara Pemusnahan yang dilampiri
dengan bukti dokumentasi. Pemusnahan
materi iklan harus disaksikan oleh
Petugas Badan POM.

FAQ Iklan Kosmetika 53


Pengawasan Iklan Kosmetika

13.
Bagaimanakah cara
penghentian iklan
kosmetika yang TMK,
namun masih terikat
kontrak dengan media?

Terhadap iklan kosmetika yang TMK


harus segera dilakukan penghentian
publikasi. Apabila pemilik notifikasi
sudah terikat kontrak dengan media,
maka dapat dilakukan revisi materi
iklan kosmetika tersebut sesuai
ketentuan, sebelum dipublikasikan
kembali.

54 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

14.
Bagaimanakah cara
pemusnahan materi
iklan kosmetika TMK
yang ditayangkan pada
media penyiaran seperti
TV dan radio?

Pemusnahan materi iklan kosmetika


ya n g d i t aya n g k a n p a d a m e d i a
penyiaran dilakukan setelah
penghentian penayangan iklan dengan
cara menghancurkan master file iklan
tersebut. Kegiatan pemusnahan
dicatat dalam Berita Acara
Pemusnahan dilampiri dengan bukti
dokumentasi. Pemusnahan materi
iklan tersebut harus disaksikan
Petugas Badan POM.

FAQ Iklan Kosmetika 55


Pengawasan Iklan Kosmetika

15.
Apakah yang
dimaksud dengan
Pelaku Usaha?

Pelaku usaha adalah orang


perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum NKRI, baik sendiri maupun
bersama-sama menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang
kosmetika.

Pelaku Usaha termasuk pemilik


nomor notifikasi dan/atau
pengunggah iklan kosmetik.

56 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika

16.
Bagaimanakah cara
menghentikan publikasi
iklan kosmetika yang
dilakukan oleh member/
downline MLM?

Pemilik notifikasi tetap menggunakan media cetak


bertanggungjawab terhadap berupa “katalog” maupun flyer.
publikasi iklan tersebut. Pada Jika terdapat iklan kosmetika
prakteknya kegiatan yang TMK dalam suatu katalog,
mengiklankan produk maka katalog tersebut harus
kosmetika dapat dilakukan oleh dihentikan penyebarluasannya
member/downline MLM yang dan dilakukan penarikan/
memiliki target penjualan. pemusnahan.
Untuk itu, pemilik notifikasi Demikian juga, apabila
hendaklah men-supervisi dan member/downline membuat
memantau kegiatan sendiri iklan kosmetika yang
member/downline MLM, TMK, maka terhadap iklan
termasuk bagaimana tersebut harus ditarik dan
mengiklankan produknya. d i m u s n a h k a n o le h pe m i li k
U m u m nya p u b l i k a s i i k l a n notifikasi.
kosmetika yang dipasarkan
melalui sistem MLM

FAQ Iklan Kosmetika 57


Pengawasan Iklan Kosmetika

17.
Apa yang harus
dilakukan apabila
mengetahui adanya
iklan kosmetika lain
yang menurutnya TMK?

Pemilik notifikasi ataupun


masyarakat umum yang menemukan
iklan kosmetika yang TMK dapat
menyampaikan laporan kepada
Badan POM melalui Unit Layanan
Pengaduan Konsumen (ULPK) dengan
link sebagai berikut:
- SMS: 081219999533
- Email: halobpom@pom.go.id
- Website: www.pom.go.id
- Twitter: @bpom_ri
- Facebook: bpomri
- Instagram: @bpom_ri

58 FAQ Iklan Kosmetika


D. FAQ Iklan Kosmetika 59
Pengawasan Iklan Kosmetika yang diedarkan Secara Daring

01.
Ketentuan apa saja
yang wajib dipenuhi
bagi pelaku usaha
untuk mengedarkan
kosmetik secara
daring?
a. Kosmetika yang diedarkan wajib
memiliki izin edar serta memenuhi
cara pembuatan kosmetik yang baik
(CPKB) sesuai dengan ketentuan
b. Pelaku usaha wajib menjamin
kosmetika yang diedarkan secara
d a r i n g me me n u h i pe r sya r a t a n
keamanan, khasiat/kemanfaatan, dan
mutu sesuai dengan ketentuan
c. Pelaku usaha dan Penyelenggara
S i s t e m E le k t r o n i k ( P S E ) y a n g
melakukan peredaran kosmetika
secara daring wajib menjamin sistem
elektronik yang digunakan memenuhi
ketentuan:

60 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika yang diedarkan Secara Daring

- Mampu menginformasikan secara


benar paling sedikit mengenai: nama
dan alamat atau identitas penjual
dengan jelas dan mampu tertelusur;
dan data dan/atau informasi yang
dicantumkakan pada penandaan
sesuai dengan ketentuan, dapat
berupa keterangan tertulis dan
gambar produk yang menampilkan
keseluruhan bagian penandaan
- Memiliki mekanisme pencatatan/
dokumentasi distribusi produk yang
diedarkan secara daring

FAQ Iklan Kosmetika 61


Pengawasan Iklan Kosmetika yang diedarkan Secara Daring

02.
Bagaimana cara
melakukan pengawasan
kosmetik yang diedarkan
secara daring?

a. Pengawasan terhadap kegiatan peredaran


kosmetik yang diedarkan kosmetik secara daring.
secara daring dilaksanakan c. P e n g a w a s d a l a m
melalui pemeriksaan oleh melaksanakan pemeriksaan
pengawas dapat berkoordinasi dengan
b. Pemeriksaan dilakukan Ke m e n t e r i a n / Le m b a g a ,
dengan ketentuan sebagai Pemerintah Daerah terkait,
berikut: dan/atau asosiasi PSE.
- Melakukan pemantauan d. Pelaku usaha yang
terhadap peredaran bertanggung jawab atas
kosmetik secara daring tempat dilaksanakannya
t e r m a s u k i k la n ya n g pemeriksaan oleh Pengawas
menyertainya pada dapat menolak pemeriksaan
Sistem Elektronik, Media jika pengawas yang
Sosial, dan media internet bersangkutan tidak dilengkapi
lain; dan dengan surat perintah tugas
- Melakukan pemeriksaan dan tanda pengenal.
setempat di sarana yang
terkait atau patut diduga
me nye le n g g a r a k a n

62 FAQ Iklan Kosmetika


Pengawasan Iklan Kosmetika yang diedarkan Secara Daring

03.
Bagaimana Badan POM
melakukan pembinaan
kepada pelaku usaha
dalam mengedarkan
kosmetika secara daring?

Ÿ Badan POM melakukan pembinaan


kepada pelaku usaha yang
mengedarkan kosmetika secara
daring dengan memberikan
bimbingan teknis untuk
meningkatkan daya saing kosmetika
secara daring.
Ÿ Pemberian bimbingan teknis
dilakukan melalui:
a. Ko m u n i k a s i , i nfo r m a s i d a n
edukasi; dan/atau
b. Pendampingan dalam rangka
pemenuhan standar dan/atau
persyaratan di bidang kosmetika.

FAQ Iklan Kosmetika 63


Pengawasan Iklan Kosmetika yang diedarkan Secara Daring

04.
Hal apakah yang
dilarang bagi
Pelaku Usaha dalam
mengedarkan kosmetika
secara daring?

Pelaku usaha dilarang mengedarkan


kosmetika tertentu yang berdasarkan
ke t e nt u a n pe r a t u r a n pe r u nd a n g -
undangan harus diaplikasikan oleh
tenaga medis. Kosmetika tertentu yang
dimaksud meliputi:
a. Kosmetika sediaan kulit yang
mengandung alpha hidroxy acid
(AHA) dengan kadar lebih besar dari
10%; dan
b. Kosmetika sediaan pemutih gigi yang
mengandung dan/atau melepaskan
hydrogen peroxide dengan kadar
lebih besar dari 6%.

64 FAQ Iklan Kosmetika

Anda mungkin juga menyukai