Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN VISI DAN MISI

(TheInsecare, Perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik khususnya skincare)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 4

Universitas Muhammadiyah ParePare


Tahun Ajaran 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perusahaan kosmetik memiliki tujuan yang jelas dalam menjalankan bisnisnya. Visi dan
misi perusahaan menjadi panduan dalam merumuskan strategi bisnis dan mencapai tujuan jangka
panjang perusahaan. Pada pendahuluan ini, saya akan membahas visi dan misi perusahaan yang
bergerak di bidang kosmetik.
Visi perusahaan kosmetik biasanya menggambarkan cita-cita jangka panjang perusahaan,
yaitu tujuan utama yang ingin dicapai. Contohnya, visi perusahaan mungkin adalah "Menjadi
pemimpin dalam industri kosmetik dengan menyediakan produk-produk berkualitas dan inovatif
yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan kami.”
Sementara itu, misi perusahaan kosmetik biasanya menggambarkan tujuan yang lebih
spesifik dan praktis yang harus dicapai perusahaan dalam jangka pendek atau menengah.
Contohnya, misi perusahaan mungkin adalah "Menyediakan produk kosmetik yang aman dan
efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami, dengan memanfaatkan teknologi terbaru dan
mengikuti tren terkini dalam industri kosmetik."
Misi perusahaan kosmetik juga mungkin mencakup tanggung jawab sosial dan
lingkungan perusahaan, seperti "Menjaga integritas lingkungan dan mendukung keberlanjutan
dengan menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan dalam produk kami."
Dalam bisnis kosmetik, kepercayaan pelanggan sangat penting. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan dalam industri ini juga cenderung menambahkan nilai-nilai seperti
kejujuran, integritas, dan keterbukaan dalam visi dan misi mereka.
Demikianlah, visi dan misi perusahaan kosmetik dapat memberikan arahan yang jelas dan
fokus bagi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan membangun hubungan yang
baik dengan pelanggan. Terlepas dari visi dan misi, perusahaan kosmetik juga harus memiliki
strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Strategi bisnis harus mencakup hal-hal
seperti pengembangan produk, pemasaran, distribusi, dan operasi bisnis secara keseluruhan.
Salah satu strategi yang sering digunakan oleh perusahaan kosmetik adalah
pengembangan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi. Ini mencakup pengembangan
formula dan teknologi baru untuk produk, serta menambahkan bahan-bahan alami atau ramah
lingkungan untuk menarik pelanggan yang semakin memperhatikan keselamatan dan kesehatan
kulit.
Pemasaran juga merupakan strategi penting bagi perusahaan kosmetik. Perusahaan dapat
mempromosikan produknya melalui berbagai saluran, seperti iklan di media sosial, acara
promosi, dan kolaborasi dengan influencer atau selebritas. Selain itu, perusahaan juga dapat
meningkatkan kehadiran produknya di toko-toko ritel atau online yang diakui, serta memberikan
pelayanan pelanggan yang memuaskan.
Dalam industri kosmetik yang sangat kompetitif, distribusi yang efektif juga sangat
penting. Perusahaan dapat memilih untuk menjual produknya melalui toko-toko kosmetik, toko-
toko departemen, atau melalui platform e-commerce. Operasi bisnis yang baik juga diperlukan,
seperti manajemen persediaan yang efisien, manajemen sumber daya manusia, dan pengelolaan
keuangan yang baik.
Dalam kesimpulannya, visi dan misi perusahaan kosmetik memberikan arahan yang jelas
bagi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Namun, perusahaan juga harus memiliki
strategi bisnis yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam industri kosmetik yang
kompetitif, pengembangan produk, pemasaran, distribusi, dan operasi bisnis yang efektif sangat
penting untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis kosmetik.
Selain strategi-strategi yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat pula beberapa faktor
lain yang dapat memengaruhi kesuksesan perusahaan kosmetik. Di antaranya adalah kualitas
produk, kepuasan pelanggan, dan reputasi perusahaan. Kualitas produk yang baik dan terbukti
aman dan efektif dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Pelanggan
biasanya akan mengandalkan merek kosmetik yang telah mereka kenal dan percayai. Oleh
karena itu, perusahaan kosmetik perlu menjamin kualitas produknya dengan melakukan uji klinis
dan mematuhi regulasi yang berlaku di bidang kosmetik.
Kepuasan pelanggan juga merupakan faktor penting untuk kesuksesan perusahaan
kosmetik. Pelanggan yang merasa puas dengan produk dan layanan perusahaan cenderung akan
kembali membeli produk dan merekomendasikan merek tersebut ke orang lain. Oleh karena itu,
perusahaan harus memperhatikan pengalaman pelanggan, memberikan pelayanan yang baik, dan
memastikan bahwa pelanggan merasa senang dan puas dengan produk yang mereka beli.
Reputasi perusahaan juga sangat penting dalam industri kosmetik. Perusahaan yang
dikenal memiliki kualitas produk yang baik dan peduli terhadap tanggung jawab sosial dan
lingkungan akan memiliki reputasi yang baik di mata pelanggan. Reputasi yang baik dapat
membantu perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Dalam kesimpulannya, kesuksesan perusahaan kosmetik tidak hanya ditentukan oleh visi
dan misi yang jelas, tetapi juga oleh faktor-faktor seperti kualitas produk, kepuasan pelanggan,
dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan kosmetik harus memperhatikan faktor-
faktor tersebut dalam merancang strategi bisnis mereka untuk mencapai tujuan jangka panjang
dan membangun merek yang kuat di pasar kosmetik yang kompetitif.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana rancangan visi dan misi TheInseCare tetap dapat sejalan dengan kebutuhan
pelangan dengan produk yang berkualitas?
2. Bagaimana menerapkan teknologi dalam TheInseCare sesuai dengan rancangan visi dan
misi yang telah ditentukan?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui rancangan visi dan misi TheInseCare tetap dapat sejalan dengan kebutuhan
pelangan dengan produk yang berkualitas.
2. Menerapkan teknologi dalam TheInseCare sesuai dengan rancangan visi dan misi yang
telah ditentukan.
I.4 Manfaat
1. Bagi pengguna dapat menggunakan produk yang berkualitas dan konsisten dalam
pengembangan produknya.
2. Bagi Perusahaan dapat lebih mudah menyediakan produk dengan pendekatan teknologi
yang selaras dengan visi dan misi yang telah ditentukan
3. Bagi Mahasiswa mampu menganalisis potensi dan peluang bisnis kosmetik atau
skincare secara menyeluruh.
4. Bagi pemerintah membantu dalam menyelesaikan permasalahan legalitas dan jaminan
kualitas produk melalui izin BPOM dan lain-lain.

BAB II KAJIAN TEORI

II. 1 Perusahaan Kosmetik di Indonesia

Perusahaan kosmetik merupakan salah satu industri yang sedang berkembang pesat di
Indonesia. Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan kosmetik,
karena penduduknya yang besar dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
kecantikan dan perawatan diri.
Berbagai perusahaan kosmetik besar dunia seperti L'Oreal, Maybelline, dan Revlon telah
memasuki pasar Indonesia dan berhasil memenangkan hati konsumen Indonesia. Selain itu,
terdapat juga banyak perusahaan kosmetik lokal yang semakin berkembang dan berusaha
menyaingi merek-merek internasional.
Beberapa perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia adalah Wardah, Sariayu Martha
Tilaar, dan Make Over. Ketiga merek ini sudah dikenal luas di Indonesia dan memiliki pangsa
pasar yang besar. Merek-merek lokal seperti ini biasanya mengandalkan bahan-bahan alami dan
mengusung tema "kecantikan alami" untuk menarik konsumen Indonesia yang semakin sadar
akan produk-produk yang aman dan ramah lingkungan.
Selain merek-merek lokal, beberapa merek kosmetik internasional juga memiliki
popularitas yang tinggi di Indonesia. Merek seperti Maybelline, L'Oreal, dan Revlon, telah
memasuki pasar Indonesia sejak lama dan telah membangun reputasi yang kuat di Indonesia.
Merek-merek ini cenderung menawarkan produk-produk yang lebih inovatif dan berorientasi
pada tren terbaru di dunia kecantikan.
Tidak hanya merek-merek besar, terdapat juga banyak startup kosmetik di Indonesia yang
sedang berkembang dan menawarkan produk-produk yang unik dan berbeda dari yang sudah ada
di pasar. Startup-startup ini seringkali mengandalkan media sosial dan pengaruh para influencer
untuk mempromosikan produk mereka.
Pasar kosmetik di Indonesia terus tumbuh pesat dan diyakini akan terus berkembang di
masa depan. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
kesehatan dan kecantikan, serta semakin banyaknya perusahaan kosmetik yang berinvestasi di
Indonesia.
Namun, industri kosmetik di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan, seperti
regulasi yang ketat dan persaingan yang semakin ketat dari merek-merek internasional. Beberapa
peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga membatasi
penggunaan bahan-bahan tertentu dalam kosmetik.
Oleh karena itu, perusahaan kosmetik di Indonesia harus terus berinovasi dan
mengembangkan produk-produk yang aman, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan regulasi yang
berlaku. Mereka juga harus memperhatikan tren terbaru di dunia kecantikan dan mampu
mengikuti persaingan yang semakin ketat di pasar kosmetik.
Selain tantangan yang dihadapi, perusahaan kosmetik di Indonesia juga memiliki peluang
besar untuk terus berkembang. Peluang ini antara lain adalah meningkatnya penggunaan
kosmetik di kalangan pria, dan semakin banyaknya konsumen kosmetik yang mencari produk
yang ramah lingkungan dan etis.
Dalam kesimpulannya, perusahaan kosmetik di Indonesia sedang mengalami perk
embangan yang pesat. Terdapat banyak merek kosmetik lokal dan internasional yang telah
berhasil memenangkan hati konsumen Indonesia, namun juga terdapat banyak startup kosmetik
yang sedang berkembang dan menawarkan produk-produk yang unik. Perusahaan kosmetik di
Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti regulasi yang ketat dan persaingan yang
semakin ketat, namun juga memiliki peluang besar untuk terus berkembang.
Perusahaan kosmetik di Indonesia harus mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang
terus berubah dan selalu mengembangkan produk-produk yang inovatif, berkualitas tinggi, dan
aman bagi konsumen. Mereka juga harus mampu memanfaatkan media sosial dan pengaruh para
influencer untuk mempromosikan produk mereka. Selain itu, perusahaan kosmetik juga harus
memperhatikan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat akan produk-produk yang ramah
lingkungan dan etis.
Untuk dapat terus bersaing di pasar kosmetik Indonesia yang semakin ketat, perusahaan
kosmetik juga harus memperhatikan tren terbaru di dunia kecantikan. Salah satu tren terbaru
yang sedang berkembang adalah penggunaan teknologi dalam produksi kosmetik, seperti
menggunakan mesin cerdas dan teknologi DNA.
Selain itu, perusahaan kosmetik juga harus memperhatikan pasar kosmetik yang semakin
berkembang di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Semakin banyaknya masyarakat di daerah-
daerah terpencil yang sadar akan pentingnya perawatan diri dan kecantikan, membuat pasar
kosmetik di daerah tersebut semakin besar.
Dalam menghadapi persaingan di pasar kosmetik, perusahaan kosmetik di Indonesia juga
harus memperhatikan harga produk mereka. Meskipun kualitas produk sangat penting, harga
yang terjangkau juga merupakan faktor penting bagi konsumen Indonesia.
Secara keseluruhan, industri kosmetik di Indonesia memiliki prospek yang cerah dan
terus berkembang. Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada,
perusahaan kosmetik di Indonesia harus mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus
berubah, mengikuti tren terbaru di dunia kecantikan, memperhatikan kebutuhan konsumen, dan
mampu mengembangkan produk-produk yang inovatif dan berkualitas tinggi.

II. 2 Potensi Produk Kosmetik (Skincare) di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya, termasuk dalam hal
kecantikan dan perawatan kulit. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak orang yang
semakin sadar akan pentingnya merawat kulit wajah dan tubuh, sehingga pasar kosmetik di
Indonesia semakin berkembang. Salah satu segmen yang memiliki potensi besar di Indonesia
adalah produk kosmetik skincare.
Skincare merupakan produk yang digunakan untuk merawat kulit, seperti pembersih
wajah, toner, serum, dan pelembap. Pasar skincare di Indonesia semakin besar, karena semakin
banyak orang yang mulai peduli dengan kesehatan kulit mereka. Banyak produk skincare lokal
maupun internasional yang tersedia di pasaran, dan semakin banyak pula orang yang mencari
produk skincare yang aman, alami, dan ramah lingkungan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepopuleran produk skincare di Indonesia adalah
budaya perawatan kulit yang kuat. Banyak orang Indonesia yang menganggap perawatan kulit
sebagai bagian dari gaya hidup, dan mereka siap mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan
produk skincare berkualitas. Selain itu, kultur perawatan kulit juga semakin populer di media
sosial, di mana influencer dan beauty blogger sering membagikan tips dan review produk
skincare.
Trend penggunaan produk skincare yang natural, organic, dan cruelty-free juga semakin
berkembang di Indonesia. Banyak konsumen yang mencari produk skincare yang dibuat dari
bahan-bahan alami, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, serta tidak diuji pada hewan. Hal
ini memberikan peluang bagi produsen kosmetik lokal yang memproduksi produk skincare yang
natural dan ramah lingkungan.
Perkembangan teknologi juga mempengaruhi pertumbuhan pasar skincare di Indonesia.
Banyak produsen kosmetik yang mulai menggunakan teknologi canggih untuk memproduksi
produk skincare yang lebih efektif. Beberapa contoh teknologi yang digunakan adalah teknologi
pengiriman bahan aktif ke dalam kulit (transdermal delivery system), teknologi pengolahan
bahan alami (green chemistry), serta teknologi penggunaan sel-sel stem untuk merangsang
regenerasi sel kulit.
Selain itu, pertumbuhan jumlah wanita yang bekerja dan menikmati gaya hidup yang
sibuk juga memberikan peluang bagi produk skincare di Indonesia. Wanita modern memiliki
waktu yang terbatas untuk merawat kulit mereka, sehingga mereka membutuhkan produk
skincare yang efektif dan mudah digunakan. Produk skincare dengan teknologi canggih, seperti
produk dengan kandungan antioksidan tinggi dan kemampuan menghidrasi yang lama, menjadi
produk yang diminati.
Tren pemasaran produk kosmetik juga mempengaruhi pertumbuhan pasar skincare di
Indonesia. Pemasaran produk kosmetik melalui media sosial, influencer, dan beauty blogger
semakin populer di Indonesia. Banyak konsumen yang mencari produk skincare yang
direkomendasikan oleh influencer atau beauty blogger, sehingga produsen kosmetik perlu
menjalin kerja sama dengan mereka untuk memperluas pasar mereka.
Namun, persaingan di pasar skincare di Indonesia juga semakin ketat. Banyak merek
lokal maupun internasional yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsum en. Oleh karena
itu, produsen kosmetik perlu terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka untuk
tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat membatasi pertumbuhan pasar skincare di
Indonesia, seperti masalah regulasi. Industri kosmetik di Indonesia masih diatur oleh berbagai
undang-undang yang kompleks dan berbelit, sehingga produsen kosmetik harus memenuhi
persyaratan yang ketat untuk mendapatkan izin edar produk mereka. Hal ini dapat
memperlambat proses produksi dan pengembangan produk, serta meningkatkan biaya produksi.
Selain itu, masalah ketersediaan bahan baku juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
pasar skincare di Indonesia. Beberapa bahan baku untuk kosmetik, terutama yang berkualitas
tinggi, masih sulit didapatkan di Indonesia. Produsen kosmetik harus mengimpor bahan baku
dari luar negeri, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan memperlambat proses produksi.
Namun, meskipun ada beberapa faktor yang membatasi pertumbuhan pasar skincare di
Indonesia, potensi pasar kosmetik masih sangat besar. Perkembangan teknologi, tren perawatan
kulit alami dan ramah lingkungan, serta kultur perawatan kulit yang kuat, semuanya memberikan
peluang bagi produsen kosmetik untuk berkembang di pasar yang semakin besar ini. Dengan
inovasi dan kualitas produk yang terus meningkat, produsen kosmetik dapat memanfaatkan
peluang ini dan berkembang di pasar skincare yang semakin kompetitif di Indonesia.
II.3 Strategi Pemasaran Online
Pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online interaktif, yang
menghubungkan pembeli dan penjual secara elektronik, merupakan bagian terpenting dari e-
commerce atau proses perdagangan secara elektronik dengan menggunakan website, blog atau
media social. Pemasaran meliputi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penjualan,
pengiklanan, promosi serta penentuan harga. Strategi pemasaran Online atau sering disebut
dengan Online marketing strategy merupakan segala usaha (bisnis) yang dilakukan untuk
melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media online, yakni
media internet. Walaupun mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa melepaskan diri dari tiga
komponen yang selalu menyertai, yaitu konsumen, kompetitor dan perusahaan. Ketiga
komponen ini yang selalu ada dalamsetiap pembahasan tentang pemasaran (Setiawati, 2017).
II. 4 Metode Analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threat)
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan atau Strengths, kelemahan atau Weaknesses, peluang atau Opportunities,
dan ancaman atau Threast dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Dan dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya
(Cahyono, 2016). Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kekuatan (Strenght) Strenght atau kekuatan adalah situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan dari perusahaan. Strenght merupakan faktor internal yang
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor pendukung dapat berupa
teknologi, sumber daya, keahlian, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang
dimiliki atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra,
keunggulan dipasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier (Megawati
dan Irman, 2019).
2. Analisis Kelemahan (Weaknesses) Weaknesses atau kelemahan adalah kegiatan-
kegiatan yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan. Kelemahan itu terkadang lebih
mudah dilihat dari pada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan
kekuatan yang sudah ada
3. Analisis Peluang (Oppurtunity) Oppurtunity atau peluang adalah faktor positif yang
muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
memanfaatkannya. Oppurtunity merupakan faktor eksternal yang mendukung
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang mendukung dalam
pencapaian tujuan dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan teknologi,
perkembangan ekonomi dan perkembangan hubungan supplier dan buyer.
4. Analisis Ancaman (Threat) Threat atau ancaman adalah faktor negatif dari
lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya
sebuah perusahaan. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewatkan
dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau melawan arus.
Namun, pada kenyataanya perusahaan tersebut lebih banyak layu sebelum
berkembang. Threat merupakan faktor eksternal yang menghambat perusahaan
dalam mencapai tujuannya (Megawati dan Irman, 2019).

BAB III METODE PENYUSUSNAN STRATEGI BISNIS

III.1 Cara Pengambilan Data


Teknik pengumpulamn data yang dilakukan dengan menggunakan berbagai
referensi journal ilmiah dari sepuluh tahun terakhir tentang persalahan aktual yang diangkat yang
selanjutnya ditulis sebagai rancangan ide bisnis untuk mendirikan TheSeafood yang ramah
terhadap pelanggan, nelayan serta karyawan. Referensi yang dgnakan diperoleh dari mesin
pencari menggunakan situs googke.scholar, serta berbagai informasi dari pihak-pihak terkait
dengan pengisian kuisioner dan wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
berkompetensi dibidangnya, data yang diperoleh kemudian di validasi dan dituangkan dalam
bentuk tulisan rancangan ide bisnis. Data ini digunakan sebagai referensi dalam menyusun
rancangan agar mampu menjalankan visi dan misinya sesuai yang telah di rencanakan, serta
menciptkana konsep usaha yang berkelanjutan dan kekinian.
III.2 Analisis SWOT
Berikut merupakan analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threat) dari usaha
TheInseCare :
1) Analisis Kekuatan (Strenght) TheInseCare
TheSeafood merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik yang mengikutyi
trend terkini sehingga memungkinkan banyaknya pelanggan tidak hanya dari kaum tua juga
kalangan milenial yang senang nongkrong, tidak hanya untuk ke tempat kerja, teman juga
keluarga tercinta. serta dilakukan strategi pemasaran secara online dan offline dengan pendekatan
yang menarik sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk-produk skincare yang
tidak kalah kualitas dengan produk impor lainnya. Serta harga yang masih kompetitif dan
ekonomis karena target pemasaran masyrakat menegah ke atas namun tetap mempertahankan
kualitas dari produk yang dihasilkan.
2) Analisis Kelemahan (Weaknes) TheInseCare
Adanya perang diskon yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas produk brand
kosmetik sehingga produksi dapat terhambat, adanya produk yang sama atau mirip dengan
produk TheInseCure sehingga menambah persaingan dengan produk dan perusahaan lainnya.
3) Analisis Peluang (Opportunity) TheInseCure
Peluang dari theInseCure yakni yaitu menjangkau masyrakat menengah ke atas sehingga
berpeluang untuk laku keras di pasar nasional dan internasional serta melihat kegemaran orang
indonesia dalam menggunakan skincare dengan brand lokal sehingga produk-produk
TheInseCure sangat berpotensi membanjiri pasar nasional maupun Internasional
4) Analisis Ancaman (Threat) TheInseCure
Adanya produk tiruan dari pesaing lain yang tidak bertanggungjawab dapat meragukan
konsumen terhadap kualitas produk yang dijaga oleh TheInseCure.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil Analisa Perancangan Visi dan Misi TheInseCure


Dalam konteks perusahaan kosmetik, contoh faktor internal yang dapat dinilai
melalui IFE adalah kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam hal manajemen, sumber daya
manusia, teknologi, pemasaran, dan keuangan. Sedangkan faktor eksternal yang dapat dievaluasi
melalui EFE mencakup peluang dan ancaman yang berasal dari faktor lingkungan seperti pasar,
persaingan, regulasi pemerintah, teknologi, dan faktor sosial budaya.
Untuk melakukan analisis IFE, perusahaan kosmetik dapat mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan melalui berbagai metode seperti analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats), analisis finansial, dan wawancara dengan karyawan.
Selain itu, perusahaan kosmetik juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi kinerja mereka, seperti perkembangan tren kosmetik terbaru, persaingan
dari merek kosmetik lain, dan regulasi pemerintah terkait kosmetik.
Setelah dilakukan analisis IFE dan EFE, perusahaan kosmetik dapat mengambil tindakan
untuk memanfaatkan kekuatan internal mereka dan meminimalkan kelemahan, serta
memanfaatkan peluang eksternal dan mengatasi ancaman. Hal ini dapat membantu perusahaan
kosmetik untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan mereka di pasar kosmetik yang semakin
kompetitif.
IV. 2 Analisa lingkungan strategi visi dan misi TheInseCure
Berikut adalah contoh isi matriks dengan menggunakan faktor IFE dan EFE untuk
perusahaan kosmetik:
Tabel Matriks IFE berikut:

Faktor Internal Bobot Penilaian Skor

Manajemen 0.15 3 0.45

Sumber daya manusia 0.1 4 0.4

Teknologi 0.1 3 0.3

Pemasaran 0.2 4 0.8

Keuangan 0.15 3 0.45

Total 1 2.4

Tabel Matriks EFE berikut:


Faktor Eksternal Bobot Penilaian Skor

Tren kosmetik terbaru 0.2 4 0.8

Persaingan dari merek kosmetik lain 0.25 2 0.5

Regulasi pemerintah terkait kosmetik 0.15 3 0.45

Perkembangan teknologi 0.2 4 0.8

Faktor sosial budaya 0.2 3 0.6

Total 1 3.15

Keterangan:
Bobot adalah bobot relatif dari masing-masing faktor, di mana jumlah bobot harus sama dengan
1.
Penilaian adalah penilaian kualitatif dari masing-masing faktor, di mana 1 = sangat lemah, 2 =
lemah, 3 = cukup, 4 = kuat, dan 5 = sangat kuat.
Skor adalah hasil perkalian bobot dengan penilaian untuk masing-masing faktor.
Total adalah jumlah skor dari masing-masing faktor.
IV. 3 Pembahasan hasil analisa faktor IFE dan EFE TheInseCure
Hasil total dari matriks IFE dan EFE dapat digunakan untuk mengevaluasi posisi
perusahaan kosmetik di pasar dan menentukan strategi yang tepat untuk memperbaiki kinerja
perusahaan dan menghadapi persaingan di pasar kosmetik.

Berdasarkan matriks IFE dan EFE di atas, terlihat bahwa perusahaan kosmetik memiliki
skor 2.4 pada matriks IFE dan 3.15 pada matriks EFE. Skor IFE menunjukkan bahwa perusahaan
kosmetik memiliki kekuatan internal yang cukup dan kelemahan yang relatif kecil, sementara
skor EFE menunjukkan bahwa ada peluang besar untuk pertumbuhan di pasar kosmetik, namun
ada beberapa ancaman yang perlu diatasi.
Dalam matriks IFE, kekuatan perusahaan kosmetik terletak pada pemasaran dan sumber
daya manusia yang kuat, sementara kelemahan terletak pada teknologi dan manajemen yang
kurang efektif. Untuk memperbaiki kelemahan ini, perusahaan kosmetik dapat
mempertimbangkan investasi dalam teknologi yang lebih canggih dan meningkatkan
keterampilan manajemen karyawan.
Sementara itu, dalam matriks EFE, peluang besar untuk pertumbuhan perusahaan
kosmetik terletak pada tren kosmetik terbaru dan perkembangan teknologi, namun ada ancaman
dari persaingan yang ketat dan regulasi pemerintah yang ketat terkait kosmetik. Untuk
menghadapi ancaman ini, perusahaan kosmetik dapat mempertimbangkan strategi pemasaran
yang lebih agresif dan fokus pada inovasi produk untuk membedakan diri dari pesaing.
Dalam keseluruhan, matriks IFE dan EFE dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan
perencanaan strategi yang penting bagi perusahaan kosmetik. Dengan memperbaiki kelemahan
internal, memanfaatkan peluang eksternal, dan mengatasi ancaman, perusahaan kosmetik dapat
memperkuat posisinya di pasar kosmetik dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian permasalahan diatas dan analisa data yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan produk kosmetik utamanya skincare banyak diproduksi dan
digemari di Indonesia serta trend kekinian yang terapkan akan menambah daya tarik utamnya
kaum milenial yang sangat suka mempercantik diri demi kebutuhan yang instagramable, tidak
hanya sebatas skincare tetapi juga berkembang kepada penggunaan body care yang lainnya.
Produk-produk yang dipasarkan telah teruji klinis dan memiliki harga yang kompetitif namun
juga terjaga dari segi kualitas produknya. Disamping itu dengan menerapkan penggunaan
teknologi dan tidak menggunakan produk kimia dalam menjaga kualitas skincare dapat
menciptakan produk dengan harga yang sesuai.
V.2 Saran
1. sebaiknya TheInsecure lebih giat melakukan pemasaran secara online dan langsung
kepada para target konsumen.
2. Pamflet tentang TheInseCure harus disebar tapi tetap memperhatikan aspek lingkungan
seperti sampah yang akan ditimbulkan.
3. Tetap berusaha menigkatkan kualitas produk yang dijual meskipun sudah mampu
bersaing di pasar nasional dan pasar internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Kartika, D., & Sari, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Kosmetik
pada Mahasiswa Universitas Lampung. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 67(1), 89-97.
Susanti, A., & Wulandari, A. D. (2021). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Wardah di Kota Medan.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis (JIMBIS), 12(2), 164-174.
Nurwahida, N., & Handayani, H. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Minat Beli Konsumen Produk Kosmetik Oriflame di Kota Banjarmasin. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 87(1), 45-53.
Yanti, Y. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Wardah di Kota Padang. Jurnal Ilmu Manajemen
dan Bisnis (JIMBIS), 11(2), 103-114.
Supriyati, E. (2018). Strategi Pemasaran Produk Kosmetik Pada PT Mustika Ratu, Tbk. Jurnal
Riset Manajemen Bisnis dan Publik, 5(1), 67-79.
Rahmawati, D. A., & Wijayanti, N. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Wardah di Kota Semarang.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 99(1), 20-30.
Adiyati, R., & Kristiyanto, A. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Pada Online Shop. Jurnal Riset Manajemen
Bisnis dan Publik, 7(1), 1-12.
Handayani, R. (2019). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Viva di Kota Bandung. Jurnal Ilmu
Manajemen dan Bisnis (JIMBIS), 10(2), 83-94.
Marisca, E., & Gunawan, H. (2021). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Kosmetik Pixy di Kota Medan. Jurnal
Ilmu Manajemen dan Bisnis (JIMBIS), 12(1), 47-58.

Anda mungkin juga menyukai