Anda di halaman 1dari 12

Kelompok B7N:

1. Christopher Devon Chen - 13112010155


2. Shanne Aldora Vicyanto - 13112010152
3. Oei Nathania Wijaya P - 13112010057
4. Elyzabeth Halim - 13112010536
5. Joseph Lim - 13112010011
Barnes, B. (2020, December 11). Disney, Staggered by Pandemic, Sees a Streaming Boom
(Published 2020). The New York Times.
https://www.nytimes.com/2020/08/04/business/media/disney-earnings-coronavirus.html

Analisa Kasus Perusahaan


Apabila kita melihat situasi yang dialami oleh seluruh industri hiburan selama
pandemi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa industri tersebut merupakan salah satu
industri yang terkena dampak besar. Disney sebagai salah satu perusahaan hiburan juga
pastinya mengalami kerugian ataupun penurunan pendapatan. Namun, selama pandemi
apa yang dilakukan Disney menurut kelompok kami sangatlah baik dan membantu
perusahaan untuk bertahan.
Dari sisi strategic planning, disney sudah dapat mengetahui bahwa pasar berubah
selama pandemi. Dari yang awal mulanya merupakan pasar offline yaitu melalui bioskop
berubah menjadi pasar digital melalui streaming services. Oleh karena itu disney membuat
beberapa layanan streaming seperti disney+. Tidak hanya itu Disney juga berani mengambil
langkah berani yaitu dengan memasukkan film layar lebar ke layanan streaming. Hal
tersebut berbuah sangat manis bagi Disney karena pada saat pandemi tidak ada bioskop
yang dapat melayani konsumen. Meskipun kita melihat Disney melakukan perubahan
produk yang cukup signifikan, namun kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Disney
masih tetap mempertahankan core values dan core strategy yang dimiliki sehingga produk
produk yang dihasilkan masih berupa hiburan bagi masyarakat.
Apabila kita melihat dari sisi Stages of Strategic Management Model, Disney
menerapkan langkah langkah ini dengan sangat baik. Pada tahap strategy formulation,
Disney mengetahui bahwa dasar atau core strategy perusahaan merupakan produk hiburan
sehingga produk yang dikeluarkan adalah produk layanan streaming untuk menghibur
konsumen selama masa pandemi. Selain itu, waktu Disney masuk ke dalam pasar juga
sangat tepat dengan memberikan beberapa film film terbaru sedangkan perusahaan dan
rumah produksi lain tidak dapat menayangkan film mereka. Disney juga dapat disimpulkan
berhasil memanfaatkan kesempatan yaitu konsumen yang sedang mencari hiburan dan
memiliki banyak waktu namun tidak bisa kemana mana dan hanya bisa dirumah saja.
Pada tahap strategy implementation, Disney juga berhasil melakukannya dengan
sangat baik. Disney mematok harga layanannya jauh lebih murah dibandingkan dengan
banyak layanan TV kabel. Hal ini mematikan kompetisi Disney dan meningkatkan
pendapatan bagi perusahaan. Walau begitu, selama masa pandemi Disney tetap harus
melakukan layoff dan pemotongan gaji terhadap karyawannya. Dari sisi strategi
management hal ini tidaklah buruk karena berarti Disney berhasil memaksimalkan jumlah
karyawan yang ada untuk meningkatkan pendapatan dan bertahan di masa pandemi.
Pada tahap strategy evaluation, kita dapat melihat bahwa hasil dari seluruh strategi
yang diterapkan oleh perusahaan berbuah manis.Harga saham perusahaan Disney juga
tidak jatuh walaupun tidak ada theme park Disney yang beroperasi sama sekali.

ANALISA VISI MISI PERUSAHAAN (KECANTIKAN)


1. Martha Tilaar
Sumber:
https://www.marthatilaargroup.com/id/visi-misi#:~:text=Visi%20Untuk%20menjadi%2
0perusahaan%20kecantikan,nilai%20inti%20Martha%20Tilaar%20Group.
a. Visi: Menjadi perusahaan kecantikan global terkemuka dengan nilai-nilai alam
dan Timur, menggunakan penelitian, pengembangan dan teknologi modern
dalam memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
b. Misi: Mengoperasikan perusahaan kecantikan kelas dunia berdasarkan nilai
inti Martha Tilaar Group.

Analisa:
- Visi dari Martha Tilaar meliputi hal yang tidak seharusnya ada di visi. Visi
Martha Tilaar cukup sampai di kalimat "Menjadi perusahaan kecantikan global
terkemuka dengan nilai-nilai alam dan Timur". Kalimat selebihnya lebih cocok
untuk disebutkan pada bagian misi. Selain itu, visi Martha Tilaar yang ingin
menjadi perusahaan global juga pantas digunakan karena hal tersebut
merupakan hal yang dapat dicapai oleh perusahaan terlebih Martha Tilaar
sudah cukup lama bernaung di Indonesia. Produk kecantikan Martha Tilaar
juga sudah go international sehingga tidak menutup kemungkinan
perusahaan dapat mengembangkan klinik kecantikannya di luar negeri.
Selain itu, visi perusahaan juga dapat ditambahkan dengan kata-kata "...
yang selalu memberikan kepercayaan dirian kepada para pelanggan
sekarang dan selamanya" untuk memberikan keterlibatan pelanggan maupun
pekerja dalam visi perusahaan.

Jika dilihat dari the 5 out 5 test, untuk aspek clear dan futuristic, dapat kita
lihat bahwa visi perusahaan sudah cukup jelas dimana telah menyebutkan
industri yang digeluti oleh perusahaan yaitu "perusahaan kecantikan" dan
perusahaan mampu menunjukkan cita-cita dari perusahaan untuk menjadi
perusahaan global. Untuk aspek concise, belum terpenuhi karena kalimat dari
visi perusahaan masih cukup panjang. Untuk unique, sudah terpenuhi karena
perusahaan mampu menunjukkan bahwa keunikan perusahaan adalah
menggunakan nilai-nilai alam dan Timur dalam bisnisnya. Untuk inspiring,
sudah cukup terpenuhi karena telah menyebutkan "memberikan nilai tambah
kepada pelanggan" yang dapat memotivasi para pekerja untuk dapat
memuaskan para pelanggan. Dengan demikian, visi dari Martha Tilaar dapat
diubah menjadi,

"Menjadi perusahaan kecantikan global terkemuka dengan nilai-nilai alam


dan Timur yang selalu memberikan kepercayaan dirian kepada para
pelanggan sekarang dan selamanya".

- Misi dari Martha Tilaar belum dapat dikatakan baik karena tidak dapat
memenuhi beberapa komponen dalam misi. Komponen yang harus ada di
dalam misi diantaranya adalah customer, product or service, market,
technology, concern for survival, growth, and profitability, philosophy,
self-concept, concern for public image, concern for employees. Dari
aspek-aspek tersebut, perusahaan hanya memenuhi aspek philosophy yang
mengatakan bahwa perusahaan akan beroperasi sesuai nilai inti. Jika ingin
disesuaikan dengan aspek-aspek tersebut, misi dari perusahaan Martha
Tilaar dapat diubah menjadi,
"Misi Martha Tilaar menciptakan perusahaan kecantikan dan produk (product
or services) dengan kualitas terbaik (self-concept) di kancah internasional
(market) dengan nilai-nilai alam dan Timur (philosophy) melalui penelitian,
pengembangan, dan teknologi modern (technology) untuk memberikan
kepuasan dan rasa percaya diri kepada para pelanggan (customer) sehingga
memiliki loyalitas tinggi yang dapat membantu perusahaan berkembang dan
menciptakan solusi dan inovasi baru (growth)".

2. L’oreal
Sumber:
https://valueinvestorscentral.com/what-is-loreals-competitive-advantage-moat/#googl
e_vignette
https://bstrategyhub.com/loreal-mission-statement-vision-core-values-analysis/#Missi
on_Statement_Analysis

a. Visi: Create Beauty that Moves the World


b. Misi: Beauty for All

Analisa:
- Berpatokan dari the 5 out of 5 test kita dapat melihat bahwa visi perusahaan
L’oreal masih belum sempurna dan memiliki aspek yang belum terpenuhi.
Aspek pertama yaitu clear sudah dipenuhi, L’oreal sudah berhasil
menjelaskan pada calon konsumen dan stakeholder lainnya bahwa
perusahaan bergerak dalam bidang kecantikan. Aspek kedua yaitu futuristic
juga sudah dipenuhi, L’oreal sudah dapat menjelaskan bahwa kedepannya
perusahaan ingin terus membantu kemajuan industri terutama industri beauty.
Selain itu dari sisi futuristic, visi L’oreal juga dapat diartikan bahwa
perusahaan akan terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi
untuk beradaptasi dengan perubahan dunia. Aspek ketiga yaitu concise juga
sudah dipenuhi, visi L’oreal dapat disampaikan melalui satu kalimat. Aspek
keempat, merupakan aspek pertama yang belum dapat dipenuhi L’oreal yaitu
unique. Dalam visinya, L’oreal tidak menyebutkan competitive advantage apa
yang dimiliki oleh perusahaan. Aspek kelima yaitu inspiring juga sudah
dipenuhi, visi ini dapat terus digunakan terus menerus oleh karyawan dan
manager untuk memotivasi mereka bekerja bagi perusahaan.

Salah satu visi yang dapat kami sarankan adalah “Create Beauty that Moves
the World Through Our Continuous Innovation”. Dengan demikian aspek
Unique sudah dipenuhi karena inovasi dan R&D berkelanjutan merupakan
salah satu aspek unggul yang dimiliki perusahaan. L’oreal melakukan
investasi sebesar 3,7% dari total pendapatan untuk riset dan pengembangan
produk. Hal ini lebih tinggi dari rata rata industri sehingga dapat disimpulkan
ini merupakan salah satu competitive advantage perusahaan.

- Misi perusahaan L’oreal secara umum sudah sangat baik dikarenakan misi
tidak spesifik dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Selain itu
misi L’oreal juga dapat membantu perusahaan untuk tetap kreatif dalam
membuat dan mengembangkan produk namun masih dalam ranah beauty.
Misi yang dibuat juga sudah menarik bagi seluruh stakeholders karena masih
umum dan tidak spesifik.

Walau begitu, secara komponen masih ada beberapa yang kurang lengkap
dari mission statement L’oreal. Terdapat sembilan aspek yang harus dipenuhi
dalam sebuah mission statement. Aspek pertama yaitu customers sudah
dipenuhi oleh L’oreal. L’oreal menyatakan seluruh kalangan masyarakat
dapat menjadi konsumen produknya. Aspek kedua yaitu product or services
juga sudah disebutkan yaitu beauty. Aspek ketiga yaitu markets belum
disebutkan oleh L’oreal, sehingga stakeholders bisa menjadi bingung dimana
produk ini akan dipasarkan. Aspek keempat yaitu technology juga masih
belum ada pada mission statement ini Aspek kelima yaitu concern for
survival, growth, and profitability juga belum ada sehingga komitmen
perusahaan di masa depan belum terlihat. Aspek keenam yaitu philosophy
juga tidak disebutkan walau sebenarnya L’oreal menjelaskan ini di bagian
core strategies. Aspek ketujuh yaitu distinctive competence juga belum
disebutkan. Aspek kedelapan yatu public image sudah dipenuhi dikarenakan
L’oreal menyatakan bahwa produk ini memang untuk semua kalangan
sehingga tidak ada diskriminasi yang terjadi. Aspek ke sembilan yaitu
concern for employees juga sudah ada, dikarenakan misi ini tidak spesifik
sehingga bisa tetap memotivasi karyawan dari masa ke masa.

Oleh karena itu, kami memiliki saran untuk memperbaiki mission statement
L’oreal yaitu “Passion for Beauty to All People in the World Now and Forever”.
Dengan demikian beberapa aspek yang belum terpenuhi dapat dipenuhi.
3. The Body Shop
Sumber:
https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/8315/3/BAB%20II.pdf

a. Visi: Menjadi merek kecantikan yang dikenal sebagai merek yang ramah
lingkungan dan memiliki etika, serta menciptakan berbagai jenis produk alami
yang efektif dengan pelayanan terbaik
b. Misi:
- Memberikan dedikasi bisnis bagi sosial dan lingkungan
- Menyeimbangkan kebutuhan finansial dan non finansial perusahaan
dari para stakeholdernya
- Memastikan bahwa perusahaan ini bersifat sustainable untuk
memenuhi kebutuhan manusia tanpa menimbulkan kerusakan bagi
lingkungan
- Berkontribusi pada warga lokal, nasional, dan internasional dengan
menggunakan kode etik berupa kepedulian, keadilan, kejujuran, dan
saling menghormati
- Melakukan kampanye yang berisi tentang lingkungan, hak manusia,
dan uji coba pada hewan
- Selalu memasukkan nilai-nilai semangat, kebahagiaan, dan
kepedulian sebagai bagian dari operasional perusahaan
Analisa:
- Bila kita analisa dari visi yang dimiliki oleh perusahaan The Body Shop dapat
kita lihat bahwa visi tersebut sudah menggambarkan gambaran kedepannya
perusahaan ingin menjadi perusahaan yang seperti apa. Lebih dalamnya lagi
kita akan menganalisis menggunakan teori The 5 out of 5 test. Poin pertama
adalah Clear dimana bila kita lihat dalam visi The Body Shop sudah
menggambarkan jenis industri dari perusahaan mereka yaitu kecantikan dan
gambaran kedepannya mengenai perusahaan mereka. Kedua adalah
Futuristic dimana yang kita lihat bahwa The Body Shop sudah dengan
gamblang memberikan proyeksi untuk 5 tahun lagi bahwa mereka ingin
menjadi perusahaan yang dikenal sebagai perusahaan yang ramah
lingkungan dan beretika serta menciptakan berbagai jenis produk alami yang
efektif dengan pelayanan terbaik. Poin ketiga adalah Concise dimana dalam
hal ini pun visi dari The Body Shop sudah sangat memenuhi kriteria tersebut
dengan hanya memiliki satu kalimat saja. Poin keempat adalah Unique,
menariknya visi tersebut sudah mengandung competitive advantage
perusahaan dimana kita melihat hal yang membedakan The Body Shop
dengan merek kecantikan lainnya yaitu mereka ingin menjadi brand yang
ramah lingkungan juga menciptakan produk-produk yang alami namun efektif.
Kebanyakan merek kecantikan masih menggunakan animal testing dan
belum benar-benar memperhatikan faktor lingkungan. Poin terakhir adalah
Inspiring juga sudah terpenuhi dimana bila karyawan perusahaan yang
membaca mereka akan terpacu untuk memberikan pelayanan yang terbaik
dan berusaha keras untuk mempertahankan perusahaan sebagai merek yang
ramah lingkungan. Sedangkan bila konsumen yang membaca maka mereka
akan merasa senang untuk membeli produk The Body Shop karena mereka
akan menjadi bagian dalam gerakan melestarikan alam dan mereka akan
mendapatkan pelayanan yang terbaik dari para staff perusahaan. Dengan hal
ini bisa kita simpulkan bahwa perusahaan The Body Shop memiliki visi yang
sudah baik.
- Selesai dengan visi, saat ini kita akan membedah misi yang dimiliki oleh The
Body Shop. kita akan menganalisis misi tersebut menggunakan beberapa
komponen yang harus ada pada misi yang baik. Komponen yang pertama
yaitu customer dalam hal ini perusahaan harus tau siapa customer mereka
namun dalam misi yang tertera masih belum memiliki kejelasan mengenai
segmen customer mereka. Komponen yang kedua yaitu Product or Services
dimana dalam komponen ini pun masih belum terpenuhi mengenai
keterangan produk yang mereka produksi. Komponen ketiga yaitu markets
dimana bisa kita lihat sudah tertera bahwa mereka juga ingin berkarya
sampai kancah internasional. Aspek keempat yaitu Teknologi dimana dalam
aspek ini pun masih belum terlihat dalam mission statement yang dimiliki The
Body Shop. lanjut ke komponen kelima yaitu Concern for Survival, growth
and profitability dimana dalam misi mereka sudah menjelaskan bahwa
mereka akan menyeimbangkan kebutuhan finansial dan non finansial dari
perusahaan yang berarti komponen ini sudah terpenuhi. Selanjutnya ada
Philosophy yang sudah juga dipenuhi dengan adanya kepedulian yang besar
terhadap lingkungan dan juga sosial. Komponen ketujuh adalah distinctive
competitive yang dimana sudah terpenuhi dan sejalan dengan visi mereka.
Dan ada komponen Concern for Public Image dimana mereka tidak
mengerucutkan konsumen mereka dalam mission statement tersebut
sehingga komponen ini masih terpenuhi. Terakhir ada Concern for Employees
dimana misi tersebut sudah juga memasukkan kepedulian mereka terhadap
karyawan dengan memasukkan nilai-nilai semangat, kebahagiaan, dan
kepedulian sebagai bagian dari operasional perusahaan.

Untuk komponen-komponen yang belum terpenuhi kami menyarankan untuk


memperbaiki beberapa hal yaitu:
“ Memastikan bahwa perusahaan ini bersifat sustainable untuk memenuhi
kebutuhan manusia tanpa menimbulkan kerusakan bagi lingkungan” menjadi
“Memastikan bahwa perusahaan ini bersifat sustainable untuk memenuhi
kebutuhan semua orang tanpa menimbulkan kerusakan bagi lingkungan”.
Kalimat “Memberikan dedikasi bisnis bagi sosial dan lingkungan” menjadi
“Memberikan dedikasi bisnis kecantikan bagi sosial dan lingkungan”. Kalimat
“Memastikan bahwa perusahaan ini bersifat sustainable untuk memenuhi
kebutuhan manusia tanpa menimbulkan kerusakan bagi lingkungan” menjadi
“Memastikan bahwa perusahaan ini bersifat sustainable untuk memenuhi
kebutuhan semua orang dengan teknologi yang terbarukan tanpa
menimbulkan kerusakan bagi lingkungan”.

Anda mungkin juga menyukai