Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 3, No.

1, (2015) 207

BUSINESS MODEL CANVAS PADA


CV SEKAWAN COSMETICS SIDOARJO

Birgitta Florencia
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: birgittaflorencia@gmail.com

Abstrak² Penelitian bertujuan mendeskripsikan dan riasan wajah yang digunakan. Akan tetapi kosmetik
mendesain ulang business model canvas pada CV Sekawan menyangkut banyak hal dalam kehidupan. Mulai dari sabun,
Cosmetics Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan shampoo, hand and body lotion, cologne, parfume, dan
menggunakan format penelitian deskriptif dengan pelembab muka. Keinginan tampil cantik menjadi sebuah
menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan peluang bisnis yang menarik untuk digeluti.
narasumber dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Pasar kosmetik di Indonesia dulunya lebih didominasi
purposive sampling. Sumber data yang digunakan ada dua oleh konsumen yang sensitif terhadap harga. Akan tetapi saat
yaitu data primer dan data sekunder. Prosedur ini konsumen semakin peduli dan selektif dengan kosmetik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang dipakai. Juanita Soerakoesoemah (2013) berpendapat
dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian perawatan kecantikan di Indonesia sudah tidak dianggap
menggunakan teknik analisis data kualitatif, sedangkan sebagai hal yang mewah. Perawatan kecantikan yang dulu
metode pengujian data menggunakan triangulasi sumber. dianggap sebagai luxury, sekarang dianggap sebagai
Hasil penelitian menunjukkan desain ulang kebutuhan.Sehingga brand global memandang Indonesia
business model canvas pada CV Sekawan Cosmetics adalah sebagai pasar kosmetik yang besar (dalam Andarningtyas, 17
memperluas jangkauan segmennya, menciptakan produk Oktober 2013).
yang mengutamakan kualitas aroma dan desain, Salah satu perusahaan yang melihat peluang besar
memperluas saluran distribusi, meningkatkan hubungan dalam bisnis kosmetik ini adalah Sekawan Cosmetics.
dengan pelanggan melalui telephone langsung seperti Sekawan Cosmetics merupakan perusahaan yang memproduksi
layanan pelanggan atau komunikasi online, dan kosmetik sejak 1986, berkantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur
meningkatkan kinerja perusahaan dalam aktifitas dengan kantor cabang di Jakarta. Produk yang dihasilkan oleh
perusahaan karena memiliki modal untuk membiayai. Sekawan Cosmetics adalah Beauty Care, Skin Care, Hair Care,
Sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kegiatan Baby Care, Perfumes and Deodorant, dan Toiletries.
promosi dan penjualan produk kosmetiknya maka Secara umum bisnis kosmetik yang dijalankan oleh
hendaknya manajemen Sekawan Cosmetics dapat Sekawan Costmetic dapat dibagi menjadi dua bagian: pertama,
membuka outlet atau counter dengan nama merek sendiri yaitu produk yang dipasarkan dengan merk sendiri; kedua
agar masyarakat lebih mengenal produk kosmetik Sekawan Cosmetics menyiapkan beragam produk-produk
Sekawan Cosmetics dan lebih mudah bagi konsumen kosmetik sesuai dengan pesanan konsumen, mulai dari desain
dalam mendapatkan produk. Selain itu, perusahaan dapat dan legalitas usaha (merk dan pendaftaran BPOM) hingga
menambah tenaga salesman untuk menciptakan jaringan produk jadi dan konsumen yang memasarkan produk tersebut.
baru ke salon-salon kecantikan atau tempat-tempat spa. Untuk bisnis yang kedua ini diberi nama Original Equipment
Untuk membangun brand image di mata pelanggan Manufacturer (OEM). OEM adalah kerjasama perusahaan
perusahaan dapat menggunakan slogan, mengikuti event dengan perusahaan atau individu lain untuk memproduksi
dan sponsorships, dan menggunakan atribut perusahaan. produk sesuai kustomisasi dari pihak pemesan . Pada awal
menjalankan bisnisnya, Sekawan Cosmetics hanya
Kata Kunci² Business Model Canvas, Customer Segment, memproduksi dan memasarkan produk merk sendiri, akan
Value Propotition, Distribution Channels, Customer tetapi perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis kosmetik
Relationships akhirnya Sekawan Cosmetics juga menjalankan bisnis
produksi kosmetik yang dilabeli dan dipasarkan oleh
I. PENDAHULUAN perusahaan lain.
Kunci keberhasilan perusahaan adalah mampu
Kesadaran masyarakat akan kecantikan perlahan terus
merespon perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi. Setiap
mengalami peningkatan. Wanita adalah individu yang sangat
perusahaan perlu memiliki rencana untuk jangka pendek dan
memperhatikan penampilan. Wanita selalu ingin tampil cantik,
jangka panjang untuk perusahaannya. Setiap rencana
menarik dan menjadi pusat perhatian dalam aktivitas apapun.
dibutuhkan untuk mengarahkan apa yang ingin dicapai oleh
Untuk dikatakan menarik oleh orang lain, wanita perlu
perusahaan dan perusahaan perlu untuk menjalankannya.
menjaga kebersihan diri dan membutuhkan kosmetik untuk
Setiap rencana dapat menjawab perubahan lingkungan yang
menyeimbangkannya. Kata kosmetik sering identik dengan
terjadi.
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 208

Lingkungan bisnis yang sekarang dihadapi oleh CV 1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-
Sekawan Cosmetic tidaklah sama dengan lingkungan bisnis lain.
yang dulu dihadapi oleh perusahaan. Tingkat persaingan telah 2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules,
mengalami perubahan, konsumen juga mengalami sahampoo, sabun, dan lain-lain.
perubahandan pasar juga ikut berubah, sehingga CV Sekawan 3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
Cosmetic perlu untuk mendeskripsikan dan mendesain 4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan
ulangmodel bisnis yang sekarang dijalankan oleh perusahaan. lainlain.
Moris et al,. (2005) mendefinisikan business model adalah 5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting
sebuah representasi singkat tentang bagaimana sekumpulan rambut dan lain-lain.
variabel keputusan dalam area strategi usaha, arsitektur, dan 6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan
ekonomi saling berhubungan untuk menciptakan keunggulan lain-lain.
kompetitif yang berkelanjutan di pasar. Adanya analisis model 7. Preparat make up (kecuali mata); lipstik, rouge, bedak
bisnis pada CV Sekarang Cosmetic ini diharapkan akan muka dan lain-lain.
mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar. 8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta
Salah satu analisis model bisnis yang banyak digunakan gigi, breath freshener dan lain-lain.
oleh analisis industri adalah Business Model Canvas (BMC). 9. Preparat untuk kebersihan badan; deodorant, feminism
Osterwalder dan Pigneur (2010) menawarkan sebuah kanvas hygiene spray dan lain-lain
yaitu Business Model Canvas (BMC) juga digunakan untuk 10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku dan lain-
memvisualisasikan gagasan, logika berpikir, atau kerangka lain
kerja para desainer untuk memudahkan pelaku dan pengambil
keputusan bisnis meliputi merancang, mengevaluasi,
mengelola business modelnya. Kelebihan yang dimiliki oleh
model BMC ini adalah hasil analisa dapat membantu melihat
lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau akan
dijalankan. Melalui BMC ini maka analisis dapat melihat
bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail
tentang apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan
bisnis sehingga dapat dilihat gambaran utuh yang sangat
membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis yang dijalankan. Dengan mengevaluasi satu demi satu
elemen-elemen kunci, maka akan menjadi lebih mudah Gambar 1. Kanvas Model Bisnis
menganalisis hal-hal yang kurang tepat dan pada akhirnya kita Sumber: Osterwalder, 2010
bisa diambil langkah-langkah perbaikan untuk mencapai Business Model Canvas (BMC) salah satu alat strategi
tujuan bisnis yang dijalankan. Kelebihan lain dari BMC yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk
adalah dapat mengubah konsep model bisnis yang rumit yang diciptakan sebuah organisasi, menyampaikan, dan
menjadi sederhana. Oleh karena itulah maka penelitian ini menggambarkan sebuah nilai (Osterwalder, 2010).
PHQJDQJNDW MXGXO ³Business Model Canvas Pada CV Sekawan Ada empat langkah mendesain Business Model Canvas
&RVPHWLF 6LGRDUMR´ (Tim PPM Manajemen, 2012):
Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana 1. Potret (petakan) model bisnis saat ini. Potret pada 9
business model canvas Pada CV Sekawan Cosmetics elemen BM, didasarkan atas kondisi bisnis yang
Sidoarjo? Dan tujuan penelitian mendeskripsikan business sebenarnya terjadi.
model canvas saat ini dan mendesain ulang business model 2. Lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness,
canvas pada CV Sekawan Cosmetics sidoarjo. Opportunity, Threat). Analisis ini dilakukan di masing-
.RVPHWLN EHUDVDO GDUL NDWD <XQDQL µNRVPHWLNRV¶ \DQJ masing elemen. Analisis SWOT adalah pendekatan
mempunyai arti keterampilan menghias atau mengatur. terorganisasi dalam menilai kekuatan dan kelemahan
Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun internal sebuah perusahaan serta peluang dan ancaman
1998 menjelaskan kosmetika adalah bahan atau campuran eksternalnya. Analisis SWOT merupakan singkatan dari
bahan untuk digosokan, dilekatkan, dituangkan, dipercikan, strenght (kekuatan), weakness (kelemahan),
atau disemprotkan pada, dimasukan dalam, dipergunakan pada opportunities (peluang), threats (ancaman). Premis dasar
badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk SWOT adalah bahwa suatu uji realitas internal dan
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau eksternal yang kritikal hendaknya dapat mengarahkan
mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik manajer untuk memilih strategi yang tepat dalam
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi. Analisis SWOT
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit(Peraturan mendefiniskan peluang-peluang dan ancaman utama yang
Menteri Kesehatan RI Nomor 445/MenKes/Permenkes/1998). kemungkinan dihadapi oleh perusahaan selama rentang
Peraturan Menteri Kesehatan RI menggolongkan waktu rencana (Boone dan Kurtz, 2007). Berikut
kosmetika menjadi 13 golongan sebagai berikut: beberapa definisi SWOT sebagai berikut (dalam
Haffianto, 2009, p.7).
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 209

a. Strenghts; faktor internal yang mendukung cara seperti otak manusia, sisi kiri lebih ke logika (Customer
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor Segments (CS), Channels (CH), Customer Relationships (CR),
pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian, Value Propositions (VP), dan sisi kanan lebih ke emosional
atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat (Value Propositions (VP), Revenue Streams (R$), Key
sumber keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta Resources (KR), Key Activities (KA), Key Partnerships (KP),
hubungan baik antara buyer dengan supplier. dan Cost Structures (CS)
b. Weakness; faktor internal yang menghambat Kesembilan building block tersebut adalah sebagai
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor berikut:
penghambat dapat berupa fasilitas yang tidak 1. Customer Segments
lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan
mengelola, keahlian pemasaran dan citra sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin
perusahaan. dijangkau atau dilayani perusahaan. Sangat penting untuk
c. Opportunity; faktor eksternal yang mendukung menentukan segmen mana yang akan dilayani
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor organisasi/perusahaana. Segmen konsumen/ pelanggan
eksternal yang mendukung dalam pencapaian tujuan mana yang paling penting karena tiap segmen perlu
dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan pelayanan yang berbeda-beda, dicapai dengan saluran
persaingan, perubahan teknologi dan perkembangan distribusi yang berbeda, memerlukan hubungan yang
hubungan supplier dan buyer. berbeda, mempunyai kemampuan membayar dan
d. Threat; faktor eksternal yang menghambat memberikan profit yang berbeda.
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor 2. Value Propositions
eksternal yang menghambat perusahaan dapat Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan
berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk
yang lambat, meningkatnya bargaining power segmen pelanggan spesifik. Tim PPM Manajemen (2012)
daripada supplier dan buyer utama, perubahan menjelaskan Value propotion berbicara mengenai
teknologi serta kebijakan baru. penawaran produk dan jasa/layanan yang mempunyai
3. Langkah ketiga dalam mendesain Business Canvas Model keunggulan/nilai lebih (value) yang akan diberikan
adalah menggunakan strategi blue ocean untuk kepada segmen konsumen baik bersifat kuantitatif (harga
memperkuat argumen yang telah ada sebelumnya pada dan efisiensi) maupun kualitatif (pengalaman konsumen).
SWOT. Blue Ocean strategi adalah tentang inovasi nilai, Keunggulan/nilai lebih (value) adalah alasan mengapa
yaitu menciptakan ruang pasar baru yang belum memiliki konsumen memilih suatu produk tertentu. Akan lebih
persaingan. Hal ini berarti meningkatkan nilai untuk baik kalau keunggulan/nilai lebih (value) berbeda dengan
pelanggan dengan menciptakan manfaat dan layanan pesaing dekatnya.
baru, sementara secara bersamaan mengurangi biaya 3. Channels
dengan menghilangkan fitur dan layanan yang kurang Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana
memiliki nilai (Osterwalder, 2010). Untuk mencapai sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen
inovasi nilai, Kim dan Mauborgne mengusulkan alat pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
bantu analitis yang disebut sebagai kerangka kerja empat memberikan proposisi nilai.
langkah. Keempat pertanyaan kunci ini mempertanyakan 4. Customer Relationships
logika strategi industri dan model bisnis yang telah Blok bangunan pelanggan menggambarkan berbagai jenis
terbentuk: hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen
a. Faktor apa saja yang dianggap sudah ada dalam industri pelanggan yang spesifik. Customer relationship
yang harus dihilangkan? menunjukkan bagaimana perusahaan/organisasi
b. Faktor apa saja yang harus dikurangi sampai sedikit membangun hubungan target konsumen, sehingga
berada di bawah standar industri? konsumen.
c. Faktor apa saja yang harus dinaikan di atas standar 5. Revenue Streams
industri? Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang
d. Faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak pernah tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing
ditawarkan industri? segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan
Osterwalder (2010) dalam Canvas, Business Model ini untuk menghasilkan pemasukan). Revenue Streams
terbagi dalam 9 (Sembilan) building blocks atau elemen yang menggambarkan bagaimana organisasi memperoleh uang.
saling berkaitan. Building blocks ini berisikan elemen-elemen 6. Key Resources
penting yang menggambarkan bagaimana organisasi Blok bangunan key resources menggambarkan aset-aset
menciptakan dan mendapatkan manfaat bagi dan dari terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis
pelanggannya. Elemen-elemen BMC yaitu Customer Segments dapat berfungsi. Aset-aset atau sumber daya yang penting
(CS), Value Propositions (VP), Channels (CH), Customer yang dimiliki organisasi/perusahaan yang diperlukan agar
Relationships (CR), Revenue Streams (R$), Key Resources bisnis dapat berjalan dengan lancar dapat terdiri dari aset
(KR), Key Activities (KA), Key Partnerships (KP), dan Cost fisik, infrastruktur, uang, intektual SDM, buday/tata nilai
Structures (C$). Sembilan building block bekerja dalam dua
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 210

yang bisa dimiliki oleh organisasi/perusahaan sendiri atau II. METODE PENELITIAN
disediakan oleh Key Partners (mitra). Penelitian yang dilakukan menggunakan format
7. Key Activities penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
Blok bangunan key activity menggambarkan hal-hal kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang
terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki,
bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas utama ini harus mendeskripsikan suatu fenomena social dan masalah manusia
dilakukan oleh perusahaan/entitas bisnis agar model (Iskandar, 2009). Penelitian menggunakan jenis penelitian
bisnis dapat berjalan baik. deskriptif karena penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan
8. Key Partnerships Business Model Canvas Pada CV Sekawan cosmeticss
Menggambarkan hubungan dengan pihak kedua, Sidoarjo danmendesain ulang Business Model pada CV
ketiga/merupakan partner/mitra utama yang penting agar Sekawan cosmeticss.
model bisnis dapat berjalan lancar. Penelitian yang akan dilakukan membahas tentang
9. Cost Structures business modelcanvas pada CV Sekawan cosmeticss. Definisi
Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang konseptual business model canvas berdasarkan elemen-elemen
dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Cost BMC yaitu Customer Segments (CS), Value Propositions
structure Menggambarkan semua jenis dan besarnya (VP), Channels (CH), Customer Relationships (CR), Revenue
biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan key activity, Streams (R$), Key Resources (KR), Key Activities (KA), Key
dengan memanfaatkan key resources dan bekerjasama Partnerships (KP), dan Cost Structures (C$).
dengan key partner. Empat informan yang digunakan dalam penelitian
berasal dari internal perusahaan dengan jabatan direktur
Selanjutnya 9 elemen tersebut dijabarkan secara lebih utama, direktur pemasaan, manager/supervisiorsales, dan
rinci ke dalam kanvas model bisnis (Business Model Canvas- kepala produksi.
BMC). Dengan menggunakan kanvas BMC ini, model bisnis Data yang digunakan penelitian ini adalah data primer da
suatu usaha/industri dapat digambarkan dalam satu dokumen data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
tunggal dalam bahasa yang sama (common language) dengan informan penelitian. Data sekunder merupakan data
mengenai bagaimana mengembangkan, menyelesaikan dan yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh periset sendiri
menilai model bisnis usaha/industri tersebut. untuk tujuan lain. Data sekunder yang diperoleh berupa
dokumen perusahaan, buku-buku literatur, internet
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Wawancara
yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, yaitu
wawancara menggunakan pedoman wawancara yang telah
disusun berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dengan tidak
menyediakan jawaban. Dokumentasi didapat dari
pengumpulan data melalui dokumentasi berupa dokumen
perusahaan yang berisikan profil perusahaan dan foto-foto
hasil observasi di lapangan.
Analisis data dalam penelitian menggunakan teknik
analisis data kualitatif, yaitu upaya yang dilakukan melalui
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2012).
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan
membandingkan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat atau pandangan orang (Moleong, 2012). Data yang
didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian
tentang pengelolaan perusahaan keluarga yang telah
didapatkan dari pimpinan/ pemilik perusahaan kemudian di
cross check dengan data yang didapatkan dari manajer ataupun
dari karyawan lain yang mengetahui tentang pengelolaan
perusahaan.

Gambar 2. Kerangka Berpikir


III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sumber: diolah, penulis
Customer segment menggambarkan sekelompok orang
atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 211

perusahaan. Segment pelanggan perusahaan secara umum berkomuikasi langung dengan konsumen. Akan tetapi
dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu segmen perusahaan masih mempunyai banyak kekurangan dalam hal
berdasarkan geodemografi. Geografi meliputi perkotaan dan menjalin hubungan langung dengan pelanggan akhir karena
daerah-daerah kecil. Dilihat dari sisi pendapatan, konsumen perusahaan terbatas untuk sampai langsung ke end user.
Sekawan Cosmetics dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Perusahaan lebih banyak berkomunikasi dengan mitra kerja.
konsumen dengan pendapatan menengah dengan istilah Blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang
segmen superior dan konsumen dengan pendapatan menengah tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen
ke bawah dengan istilah standar. Segmen superior adalah pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk
konsumen dengan pendapatan Rp 5 ± 8 juta, sementara segmen menghasilkan pemasukan). Sekawan memiliki arus pendapatan
standar adalah konsumen dengan pendapatan < Rp 5 juta. tunggal yang berasal dari penjualan aset. Penjualan aset
Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan dimaksudkan pendapatan yang berasal dari penjualan hak
antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk kepemilikan atas produk fisik. Selama ini pendapatan
segmen pelanggan spesifik. Dua elemen yang digunakan perusahaan dapat diprediksi dengan melihat permintaan
perusahaan untuk menciptakan nilai pelanggan adalah produk selama 3 bulan terakhir. Selain itu pendapatan dapat
penyesuaian (custom) dan harga. Eleman penyesuaian (custom) diprediksi dari posisi order distributor, karena pihak
adalah perusahaan menyesuaikan produk untuk memenuhi perusahaan menetapkan ketentuan minimum order untuk
kebutuhan spesifik sekelompok segment pelanggan. Elemen distributor. Apabila tidak terpenuhi maka akan diakumulasikan
harga menggambarkan penawaran nilai yang sama pada harga sisanya pada bulan berikutnya.
yang lebih rendah. Dalam hal ini perusahaan membagi merk Arus pendapatan perusahaan menggunakan mekanisme
dan produk dalam tiga kategori besar yaitu kategori hair and penetapan harga tetap yaitu standar harga yang di berikan
body care remaja dan dewasa segmen standar, hair and body perusahaan disasarkan pada variabel-variabel statis. Penetapan
care segmen superior untuk kategori dewasa dan hair and harga tetap yang digunakan perusahaan mempertimbangkan
body care kategori anak-anak. unsur daftar harga yaitu harga tetap untuk sebuah produk
Delivery channels menggambarkan bagaimana sebuah sesuai proposisi nilai; kebergantungan fitur produk yaitu harga
perusahaan berkomunikasi dengan segment pelanggannya dan yang di pakai bergantung pada kualitas proposisi nilai; dan
menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. kebergantungan segmen pelanggan yaitu harga bergantung
Sekawan meningkatkan kesadaran terhadap produk perusahaan pada jenis dan karakteristik segmen pelanggan.
menggunakan satu jenis saluran dalam delivery channels ini Key resources dapat dikategorikan sebagai berikut:
berupa mitra yang bersifat tidak langsung. Perusahaan a. Fisik. Sumber daya fisik seperti fasilitas pabrik,
menggunakan salesman untuk mencari orderan di area pulau bangunan, kendaraan dan mesin adalah milik perusahaan
jawa yang masih dapat dijangkau langsung oleh perusahaan. sendiri. Sedangkan untuk jaringan distribusi, perusahaan
Untuk daerah lain di luar pulau jawa, perusahaan menjalin menjalin kerjasama dengan mitra di setiap wilayah.
kerjasama dengan mitra di setiap daerah yang berperan sebagai b. Intelektual. Sumber daya intelektual meliputi merk,
distributor. Distributorlah yang mengembangkan jangkauannya pengetahuan yang dilindungi, paten, hak cipta, kemitraan,
untuk mendapatkan toko-toko ritel. Selain itu perusahaan juga dan data base pelanggan. Untuk sumber daya intelektual,
menjalin kerjasama dengan mitra melalui penjualan web. pihak perusahaan telah melakukan upaya-upaya yang
Penjualan web yang dimaksudkan bukan web khusus yang diperlukan, seperti mendaftarkan merk, membuat SOP,
dimiliki perusahaan untuk melayani penjualan. Perusahaan dan menjalin kemitraan yang baik sehingga dapat
mendaftarkan produknya di web seperti web lazada. Dengan melindungi keberadaan sumber daya intelektual tersebut.
begitu perusahaan dapat merambah ke pasar online dari c. Manusia. Perusahaan merekrut karyawan melalui dua
jaringan mitra tersebut. Akan tetapi penjualan di web ini belum cara, yaitu melalui rekrutmen umum dan rekomendasi
berkontribusi besar. dari pekerja yang ada di perusahaan. Rekrutmen umum
Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan dilakukan dengan cara perusahaan memasukan informasi
berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama lowongan pekerjaan seperti di Koran dan website seperti
segmen pelanggan yang spesifik. Perusahaan menggunakan jobsbd.com.
beberapa kategori hubungan pelanggan yaitu bantuan personal d. Finansial. Dalam hal pendanaan, perusahaan
dan komunitas. Kategori bantuan personal adalah hubungan mendapatkan dari perputaran modal yang telah ada.
yang didasarkan pada interaksi antar manusia. Dalam hal ini Modal perusahaan yang telah ada berasal dari modal
perusahaan dapat berkomunikasi dengan end user melalui form sendiri, pinjaman dari bank, dan laba yang di dapat
contact yang berada di website sekawan. Form contact yang perusahaan.Pemb\ayaran yang diperoleh dari distributor
ada di website dapat di isi untuk menyampaikan komplain, itulah yang digunakan sebagai modal produksi dan
saran atau kritik yang hendak di sampaikan ke perusahaan. operasional perusahaan. Dengan menggunakan pinjaman
Setelah konsumen mengisi form contact dan di terima dari bank dan modal yang ada diperusahaan, perusahaan
perusahaan, perusahaan akan membalas dalam bentuk email ingin memastikan produk sampai di tangan pelanggan
ataupun telephone yang telah di di isi untuk di komunikasikan tepat waktu
dengan yang bersangkutan. Blok bangunan key activity menggambarkan hal-hal
Selain itu, perusahaan juga menggunakan kategori terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model
komunitas online berupa facebook fanpage dan twitter untuk bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 212

dikategorikan dalam beberapa pembagian yaitu produksi,


dan distribusi. Aktivitas produksi meliputi aktivitas-aktivitas
seperti pengadaan bahan baku, desain produk, aktivitas
penelitian dan pengambangan, dan kegiatan produksi
sendiri. Aktivitas produksi yang ada di CV Sekawan
Cosmetics dikerjakan berdasarkan order yang masuk dari
bagian penjualan. Hal ini dilakukan agar kegiatan produksi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien dapat sampai ke
tangan pelanggan dengan tepat waktu. Selanjutnya distribusi
produk akan dilakukan berdasarkan perwilayah yang searah.
Aktivitas distribusi sendiri meliputi aktivitas seperti
penjualan, promosi dan layanan after sales.
Blok key partnership menggambarkan jaringan pemasok
dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Dalam
membangun kemitraan, perusahaan menggunakan motivasi
optimisasi dan skala ekonomi yang berarti perusahaan
memiliki pemasok untuk mengoptimalkan sumber daya yang
tidak dimiliki dan aktivitas-aktivitasnya. Optimisasi dan skala
ekonomi sering digunakan perusahaan untuk mengurangi biaya
perusahaan. Mitra kunci perusahaan dapat dibagi menjadi tiga
bagian pokok, yaitu mitra dalam produksi, mitra dalam sumber
daya yang tidak dimiliki, dan mitra dalam distribusi. Mitra
dalam produksi dan sumber daya yang tidak dimiliki ini
meliputi pengadaan bahan baku untuk perusahaan. Dan mitra
dalam distribusi meliputi ekspedisi yang di gunakan
perusahaan untuk mengirimkan barang kepada mitra. Ketiga
jenis kemitraan ini telah diciptakan dengan baik dan selalu
dijaga hubungan baiknya sehingga aktivitas perusahaan dapat
berjalan dengan lancar, baik dalam aktivitas produksi,
distribusi, maupun aktivitas yang lain.
Blok Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Cost
structure menggambarkan semua jenis dan besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankan key activity, dengan
memanfaatkan key resources dan bekerjasama dengan key
partner. Biaya model bisnis yang di terapkan perusahaan
Gambar 3. Business Model Canvas baru CVSekawan Cosmetics
termasuk dalam kelas yang terpacu-biaya (cost driven) hanya Sumber: diolah oleh penulis, 2015
berfokus pada peminimalan biaya. Perusahaan berusaha untuk
3. Delivery Channel
memperketat biaya, walaupun untuk produk dengan kategori
Delivery channel menggambarkan bagaimana sebuah
kualitas yang lebih baik, perusahaan tetap menginginkan harga
perusahaan berkomunikasi dengan segment pelanggannya
produk perusahaan lebih murah di banding pesaing.
dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi
Berdasarkan hasil analisa business model canvas lama CV
nilai. Penjualan web yang sudah berlangsung
sekawan cosmetics, SWOT, dan alat strategi Blue ocean dapat
membuktikan bahwa penjualan produk sekawan secara
mendesain business canvas baru yang sesuai dengan kondisi
online dapat diterima pasar, sehingga perusahaan perlu
pasar saat ini.
untuk meningkatkan penjualan web ini dengan membuat
1. Customer segment
web atau media online lain untuk penjualan produk
Perusahaan memiliki peluang untuk memperluas
perusahaan sendiri atau menambah mitra tidak hanya
jangkauan segmennya dengan menambah pasar lain yaitu
melalui lazada. Tidak hanya itu, perusahaan memiliki
segmen premium untuk kelas menengah keatas dengan
peluang untuk merambah ke outlet modern local terlebih
pendapatan > Rp 8 juta per bulan.
dahulu untuk membangun brand image.
2. Value Proposition
Selain itu, perusahaan dapat menciptakan channel
Dari value proposition yang sudah digambarkan pada
baru perusahaan yang tidak hanya ditargetkan untuk
kanvas lama, perusahaan memiliki kemampuan dan
pasar tradisional, melainkan produk cosmetic perusahaan
berpeluang untuk masuk dalam segmen baru yaitu segmen
memiliki peluang untuk menciptakan jaringan baru ke
premium dengan mengusung elemen penyesuaian
salon atau tempat-tempat spa.
(custom). Value yang dapat diciptakan perusahaan
Perusahaan dapat menambah saluran miliknya sendiri
mengutamakan pada kualitas aroma, dan desain.
dengan membuka outlet sendiri untuk produknya
sehingga lebih mudah dijangkau oleh konsumen selain
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 213

itu, perusahaan dapat menciptakan website penjualan keatas. Hal ini tidak luput dari kemampuan perusahaan
perusahaan yang dikelola sendiri melihat pasar online untuk menciptakan dan meningkatkan kinerja perusahaan
mengalami pertumbuhan dan berkontribusi untuk dalam aktifitas perusahaan melihat perusahaan memilki
penjualan. modal untuk membiayai.
Perusahaan dapat memperluas jaringan channelsnya
dengan membangun brand image. Beberapa cara untuk
perusahaan membangun brand image adalah dengan
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
menguatkan ekuitas merek. Ekuitas merek atau brand equity
adalah aset intangible yang dimiliki oleh sebuah merek karena
value yang di berikan kepada pelanggan. Desain ulang business model pada CV Sekawan
Ada tiga cara yang dapat dicapai untuk membangun Cosmetics sebagai berikut:
brand image: a. Blok bangunan segmen pelanggan yang dapat
a. Slogan dikembangkan adalah memperluas jangkauan segmennya
Slogan adalah media pemasaran yang efisien untuk dengan menambah pasar lain yaitu segmen premium
membangun brand image. Perusahaan dapat (menengah keatas) dengan pendapatan > Rp 8 juta per
PHQJJXQDNDQ VORJDQ µ+HDOWK\ IRU %HDXW\¶ 0DNVXG bulan.
slogan healthy for beauty adalah produk-produk b. Blok bangunan proposisi nilai yang dapat dikembangkan
dengan bahan dasar alami dapat menciptakan nilai adalah value menciptakan produk yang mengutamakan
lebih untuk menunjang kecantikan. Terlebih lagi kualitas aroma dan desain
Sekawan seringkali membuat produk yang berbahan c. Blok bangunan saluran yang dapat dikembangkan
alami sesuai kebutuhan konsumen di Indonesia. perusahaan adalah menambah saluran miliknya sendiri
b. Event dan Sponsorships dengan membuka outlet sendiri untuk produknya sehingga
Event dan sponsorships adalah salah satu cara untuk lebih mudah dijangkau oleh konsumen, perusahaan dapat
membangun brand image. Perusahaan dapat menciptakan website penjualan perusahaan yang dikelola
mengikuti event-event kosmetik yang ada sesuai sendiri, dan perusahaan memiliki peluang untuk
segmen eventnya. Dalam hal sponsorships, menciptakan jaringan baru ke salon atau tempat-tempat
perusahaan dapat mengikuti event-event dalam betuk spa.
pembagian sampel, atau dalam bentuk material d. Blok bangunan hubungan pelanggan yang dapat
lainnya. Pembagian sample produk yang hendak dikembangkan perusahaan adalah menciptakan alat bantu
dikenalkan umumnya lebih efektif untuk pengenalan lain untuk lebih dekat dengan pelanggan melalui
produk. penyediaan telephone langsung kepada layanan pelanggan,
c. Atribut perusahaan atau komunikasi online yang lebih cepat tanggap.
Atribut perusahaan dapat mengingatkan pada merek e. Blok bangunan key activities yang dapat dikembangkan
tertentu. Konsumen dapat lebih mengenal produk adalah perusahaan memiliki kemampuan untuk
sekawan dengan berbagai merk yang diciptakan menciptakan segmen baru yaitu target menengah ke atas.
sekawan dengan mencantumkan nama perusahaan. Hal ini tidak luput dari kemampuan perusahaan untuk
4. Customer Relationship menciptakan dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam
Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan aktifitas perusahaan karena memiliki modal untuk
berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan membiayai.
bersama segmen pelanggan yang spesifik. Perusahaan Saran yang diajukan sebagai berikut:
menggunakan beberapa kategori hubungan pelanggan 1. Sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan
yaitu bantuan personal dan komunitas. Kategori bantuan dan memperluas pasar, maka perusahaan dapat menambah
personal adalah hubungan yang didasarkan pada interaksi tenaga salesman untuk menciptakan jaringan baru ke salon-
antar manusia. Dalam busnis model saat ini perusahaan salon kecantikan atau tempat-tempat spa.
dapat berkomunikasi dengan end user melalui form 2. Sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kegiatan
contact yang berada di website sekawan. Selain itu, promosi dan penjualan produk kosmetiknya maka
perusahaan juga menggunakan kategori komunitas online hendaknya manajemen Sekawan Cosmetics dapat
berupa facebook dan twitter untuk berkomuikasi langung membuka outlet atau counter dengan nama merek sendiri
dengan konsumen. Kedepannya perusahaan perlu agar masyarakat lebih mengenal produk kosmetik Sekawan
meningkatkan kinerja web dan media social/online ini Cosmetics dan lebih mudah bagi konsumen dalam
untuk lebih focus terhadap pelanggan. Perusahaan dapat mendapatkan produk.
menciptakan alat bantu lain untuk lebih dekat dengan 3. Sebagai upaya menciptakan brand image di mata
pelanggan melalui penyediaan telephone langsung konsumen, perusahaan dapat menggunakan empat cara,
kepada layanan pelanggan, atau komunikasi online yang yaitu: menggunakan slogan, mengikuti event dan
lebih cepat tanggap. sponsorships,dan menggunakan atribut perusahaan.
5. Key Activities
Dalam hal produksi, perusahaan meiliki kemampuan
untuk menciptakan segmen baru yaitu target mengengah
AGORA Vol. 3, No. 1, (2015) 214

DAFTAR PUSTAKA of Theoretical and Applied Electronic Commerce


Andarningtyas. (17 Oktober 2013). Pasar Kosmetik Indonesia ResearchVOL 6 / ISSUE 2 / AUGUST 2011
Menjanjikan. Diakses dari Osterwalder, P., Pigneur, Y. (2010). Business Model
http://www.antaranews.com/berita/400824/pasar- Generation. Diterjemahkanoleh Natalia Ruth
kosmetik-indonesiamenjanjikan pada 27 September Sihandrini. Jakarta: Elex Media Komputindo
2014 Schiffman, L.G. danKanuk, L.L. (2007). Perilaku konsumen.
Dewi, M.K. (2013). Peluang Kosmetik di Filipina. AKSES, Alih Bahasa: Drs. Zulkifli Kasif. Jakarta: Indeks
Volume 27, Desember 2013 Sugiono. (2014). Metodologi Penelitian Manajemen.
Fleisher, C.S., Bensoussan, B.E. (2007). Business and Bandung: Alfabeta
Competitive Analysis, Effective Application of New Tim PPM Manajemen. (2012). Business Model Canvas
and Classic Methods. New York: Pearson Education Penerapan Di Indonesia. Jakarta: Penerbit PPM
Haffianto, B. 2009. Perancangan 6LVWHP« dari Fakultas Virdhani, M.H. (18 Oktober 2013). Indonesia Berpotensi Jadi
Ekonomi Universitas Indonesia Website Pasar Terbesar Industri Kecantikan. Diakses dari
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/130684- http://ekbis.sindonews.com/read/
T%2027283-Perancangan%20sistem- 795591/34/indonesia-berpotensi-jadi-pasar-terbesar-
Tinjauan%20literatur.pdf diakses pada 1 Januari 2015 industri-kecantikan diakses pada 27 September 2014
Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Widjaja, B.T. (2009). Lifestyle Marketing. Jakarta: Gramedia
untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, & Manajemen, Pustaka Utama
Sosial, Humanoria, Politik, Agama, dan Filsafat. Yunus, M., Moingen, B., Ortega, L.L. (2010). Building Social
Jakarta: Gaung Persada Business Models: Lessons from the Grameen
Johnson, M.W., Christensen, C.M., Kagermann, H. (2008). Experience. Long Range Planning, vol 43 2010
Reinventing Your Business Model. Boston: Harvard Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., Wilson, D. (2008).
Business Review Essential of Enterpreneurship and Small Business
Kartajaya, H., Yuswohady. 2005. Attracting, Tourists, Management (Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Traders, Investors: Strategi Memasarkan Daerah di Kecil). Diterjemahkan oleh Deny Aros Kwary dan
Era Otonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Dewi Fitriasari. Jakarta: Salema Empat.
diakses dari Zoot, C., Amit, R., Massa, L. (2011). The Business Model:
https://books.google.co.id/books?id=9B9MO263kQY Recent Developments and Future Research.Journal
C&pg=PA177&dq=brand+awareness+adalah&hl=en of Management Vol. 37 No. 4, July 2011
&sa=X&ei=GkK9VPHkJY_58QX5pICQCw&ved=0
CCAQuwUwAA#v=onepage&q=brand%20awarenes
s%20adalah&f=false pada tanggal 19 januari 2015
Kementrian Perindustrian (3 September 2013). Kemenperin
Gelar Pameran Kosmetik dan Obat Tradisional.
Diakses dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/7294/Kemenperi
n-Gelar-Pameran-Kosmetik-dan-Obat-Tradisional
diakses pada 22 september 2014
Kementrian Perindustrian. (27 September 2013). Indonesia
Lahan Subur Industri Kosmetik. Diakses dari
http://kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-
Lahan-Subur-Industri-Kosmetik diakses pada 22
september 2014
Konsep Dasar Kosmetologi. (n.d). Retrieved December 12,
2014 from
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KES
EJAHTERAAN_KELUARGA/196310161990012-
PIPIN_TRESNA_PRIHATIN/BU_343_KOsmetologi
_(Pipin)/bAHAN_ajar_I_Kosmetologi.pdf
Moleong, Lexy J.(2012). Metodologi penelitian kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Morris, M., Schindehutte, M., Allen, J. (2005). The
(QWUHSUHQHXU¶V %XVLQHVV 0RGHO Toward A Unified
Perspective. Journal of Business Research 58 (2005)
726± 735
Muller, R.M., Kijl, B., Martens, J.K. (2011). A Comparison of
interorganizational business models of mobile app
stores: There is More than Open vs. Closed.Journal

Anda mungkin juga menyukai