PERATURANNYA
Mudita,M.Farm.,Apt
SEJARAH KOSMETIKA
• Kosmetik berasal dari bahasa Yunani “ kosmetikos “ yang berarti
ketrampilan menghias, mengatur, namun pada perkembanganya istilah
kosmetik telah dipakai oleh banyak kalangan dan profesi yang brbeda,
sehingga pengertian kosmetik menjadi begitu luas
• Istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun 1940 di Inggris, Perancis,
Jerman. Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang menggunakanya.
• tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi, maupun mikrobiologi
tentang pembuatan, penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi) kosmetik,
Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui menyebut kosmetologi sebagai ilmu
kosmetik yang baru, yang lebih mendalam dan menyeluruh.
• Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu kosmetik
tidak hanya untuk kencantikan saja, melainkan juga untuk kesehatan
Perkembangan ilmu kosmetik serta industri secara besar-besaran baru
dimulai pada abad ke-20 (Wall, Jellinek, 1970).
Title 21 Code of Federal
Regulations (21 CFR)
Cosmetics
ASEAN Eropa Union USA
DEFINISI 1) artikel yang digunakan dengan
Kosmetika adalah bahan atau cara dioleskan, dituang,
sediaan yang dimaksudkan untuk disebarkan ataupun
digunakan pada bagian luar tubuh disemprotkan ke badan kecuali
manusia (epidermis, rambut, dinyatakan lain atau bagian
kuku, bibir dan organ genital badan lainnya dengan tujuan
bagian luar) atau gigi dan untuk membersihkan,
membran mukosa mulut terutama mempercantik, meningkatkan
untuk membersih- kan, daya tarik ataupun
mewangikan, mengubah mengubah penampilan dan
penampilan dan/atau memperbaiki 2) ataupun komponen dari artikel
bau badan atau melindungi atau tersebut tetapi tidak termasuk
memelihara tubuh pada kondisi sabun (Istilah sabun hanya untuk
baik. produk garam alkali dari asam
lemak)
Menjadi rujukan Indonesia
Definisi Kosmetika
.
Penyeragaman Persyaratan Teknis peredaran
kosmetik di wilayah ASEAN
5
ASEAN Cosmetic Directive (ACD)
Pasal
1. General Provisions (Ketentuan Umum)
2. Definition and Scope of Cosmetic Product (Definisi dan
Ruang Lingkup Produk Kosmetika)
3. Safety Requirement (Persyaratan Keamanan)
4. Ingredient Listing (Daftar Bahan)
5. ASEAN Handbook of Cosmetic Ingredients (Buku
Pedoman ASEAN tentang Bahan-bahan Kosmetika)
6. Labeling (Penandaan)
7. Product Claims (Klaim produk)
8. Product Information (Informasi Produk)
9. Methods of Analysis (Metode Analisis)
10. Institutionals Arrangement (Susunan Institusional)
11. Special Cases (Kasus Khusus)
12. Implementation (Implementasi)
Safety evaluation
The ASEAN Cosmetic Directive
Klaim Produk
•Klaim didukung dengan data ilmiah dan formulasi dari bentuk sediaan.
•Penentuan suatu produk termasuk dalam “kosmetik” atau “obat” didasarkan
pada dua factor, yaitu komposisi dan tujuan penggunaan dari produk tersebut.
•Klaim yang dimaksud disini adalah klaim mengenai manfaat kosmetik dan
bukan klaim sebagai obat/efek terapi.
Tujuan Penggunaan (Intended to use) dipengaruhi
oleh :
Has the
NO
ingredient been
characterized
Is cosmetic
chemically?**
exposure similar to NO
traditional use?
(Consider chemical YES
characterization)
Do the
NO
components
YES
have sufficient
safety data?**
YES
Is there
sufficient data NO
to cover the
cosmetic use?
YES
Not
Approved Cosmetic Use SAFE Proceed to safety SAFE Excluded as
assessment for
with local tolerance cosmetic
cosmetic
consideration ingredients ingredients
Penerapan harmonisasi ASEAN
bidang kosmetika
• Disepakati oleh negara ASEAN dimulai pada tanggal 1 Januari 2008.
• Namun untuk Indonesia melalui berbagai pertimbangan terutama terkait
kesiapan industri kosmetika domestik yang juga wajib memenuhi persyaratan
yang ditetapkan, penerapan persyaratan harmonisasi ASEAN bidang kosmetika
(Notifikasi dan Izin Produksi Kosmetika) dimulai pada tanggal 1 Januari 2011
PERUBAHAN PARADIGMA
9
Sistem Notifikasi
Setiap kosmetika hanya dapat diedarkan setelah notifikasi.
Notifikasi diajukan kepada Kepala Badan POM
Notifikasi berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Setelah jangka waktu notifikasi berakhir, pemohon harus melakukan
notifikasi kembali.
PERSAMAAN
Proses Registrasi dan Notifikasi Kosmetika
Registrasi Notifikasi
Persyaratan Utama:
Setiap kosmetika yang beredar wajib
memenuhi standar, persyaratan mutu,
keamanan, dan kemanfaatan
CARA MENGETAHUI PERATURAN YANG BERLAKU
http://jdih.pom.go.id/
Peraturan BPOM -
Kosmetik
KOSMETIK NOTIFIKASI
http://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/
Lanjutan PerMenKes No. 1176.................
Pasal 5 :
•Kosmetika yang dinotifikasi harus dibuat dengan menerapkan CPKB
dan memenuhi persyaratan teknis
•Persyaratan yang dimaksud ayat (1) meliputi persyaratan keamanan,
bahan, penandaan, dan klaim
Pasal 11 :
•Notifikasi berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun
•Setelah jangka waktu tsb berakhir, pemohon harus memperbaharui
Pasal 4 :
1.Notifikasi dilakukan sebelum kosmetika beredar oleh pemohon
2.Pemohon yang dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Industri kosmetika yang telah memiliki izin produksi
b. Importir kosmetika yang mempunyai Angka Pengenal Importir dan surat
penunjukan keagenan dari produsen negara asal; dan/atau
c. Usaha perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi dengan
industri kosmetika yang telah memiliki izin produksi
Post Market Control (1)
Tanggung Jawab Produsen/Importir
Industri, importir kosmetika, atau usaha yang
melakukan kontrak produksi bertanggung jawab:
Terhadap kosmetika yang diedarkan.
MESKOS: apabila terjadi kerugian atau KTD
penggunaan kosmetika, untuk menangani keluhan
dan/atau menarik kosmetika Laporan.
Melaporkan ke Badan POM apabila kosmetika
yang sudah dinotifikasi tidak lagi diproduksi atau
diimpor.
Kosmetika yang tidak lagi diproduksi atau
diimpor yang masih ada di peredaran.
Post Market Control (2)
Tanggung Jawab Pemerintah
Perkuatan Pengawasan Kosmetik di peredaran oleh Badan POM:
– Pemeriksaan sarana produksi/distribusi
– Inspeksi CPKB
– Post marketing surveilance
– Sampling dan pengujian laboratorium
– Audit Dokumen Informasi Produk dan evaluasi keamanan produk
– Pengawasan periklanan
– MESKOS
Sistem Pengawasan Kosmetika
Sebelum Produk Sesudah Produk
Beredar Beredar
Dokumen
Informasi Produk MESKOS
(DIP)
Audit DIP
Notifikasi
Kosmetika ke
Badan POM Mutu Keamanan Kemanfaata
n
POST MARKET
Nomor Databas
CONTROL
Notifikasi e produk
Sampling Inspeksi
Pengujian
10
TANTANGAN
HARMONISASI ASEAN
BIDANG KOSMETIKA
(59,48%)
(57,99%)
(56,78%)
(55,85%) (40,52%)
(42,01%)
(43,22%)
(44,15%)
DATA PRODUK KOSMETIKA
TERNOTIFIKASI
Tahun 2012-2015 ( Desember 2015)
(total = 32229 produk)