Anda di halaman 1dari 30

Dasar Dasar

Kosmedik

Kosmetika
Vs
Obat

Obat
Bahan yang di kehendaki untuk
di gunakan dalam diagnosis,
peredaan, pengobatan, dan
pencegahan penyakit atau yang
di kehendaki untuk memberikan
pengaruh pada struktur maupun
fungsi organ

Kosmetika
Definisi kosmetika menurut Federal Food And
Cosmetic Act (1958) sesuai dengan definisi
dalam peraturan menteri kesehatan RI No.
220/Men Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah
bahan atau campuran bahan untuk di
gosokkan, di lekatkan, di tuangkan, di
percikkan atau di semprotkan pada, di
masukkan dalam, di pergunakan dalam badan
manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, manambah daya tarik dan
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan
obat. Zat tersebut tidak boleh mengganggu
faal kulit atau kesehatan tubuh secara
keseluruhan.

Kosmetika
Definisi kosmetika menurut FD and
C (Food Ethical Drug and Cosmetic)
adalah produk atau komponen
produk yang di kehendaki untuk di
gunakan pada atau dalam tubuh
manusia sebagai pembersih,
mempercantik, meningkatkan daya
tarik, atau untuk mengubah
penampilan pemakai.

Kosmetika
Kosmetika adalah sediaan atau paduan
bahan yang siap di gunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan
organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut
yang di maksudkan untuk membersihkan,
manambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam
keadaan baik, memperbaiki bau badan;
tetapi tidak di maksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit.

Kosmetika hipoalergenik
Kosmetika yang di dalamnya
tidak mengandung zat zat yang
menyebabkan reaksi iritasi dan
reaksi sensitasi
Merupakan kosmetika yang
aman

Kosmetika Tradisional
kosmetika yang terdiri dari bahan bahan
yang berasal dari alam dan di olah secara
tradisional. Di samping itu, terdapat
kosmetika semi-tradisional yaitu kosmetika
tradisional yang pengolahannya di lakukan
secara modern dengan mencampurkan zat
zat kimia sintetik ke dalamnya. Seperti
bahan pengawet, bahan pengemulsi
(emulgator), bahan pensuspensi
(suspending agent) dan lain lain.

Terminologi
Kosmetika
Kosmetologi
Kosmetolog
Dermatolog

Dalam perkembangan kosmetika,


saat ini pada beberapa produk
tertentu batas antara kosmetika
dan obat menjadi kabur.
Selain itu tidak dapat di
golongkan dalam salah satu
definisi di atas (obat atau
kosmetika).
Oleh karenanya perlu satu
kategori intermediet yang akan
dapat menampung keperluan dari

Lubowe (1955)
mengemukakan istilah
Cosmedics di susul oleh
Faust (1975) dengan
istilah Medicated
Cosmetics untuk bentuk
gabungan dari kosmetika
dan obat.

Kosmesetika
Produk kosmetik yang mempunyai
efek farmasi yang dapat di gunakan
pada kulit normal atau dengan sedikit
kelainan. Jadi sebagai syarat adalah
harus bermanfaat, kelainan kulitnya
harus ringan, resiko sekecil mungkin.
Oleh karenanya produk kosmesetika
seharusnya melalui uji manfaat dan uji
keamanan.

Albert Kligman telah


mengusulkan suatu term
baru sebagai bentuk
intermediet tersebut
yaitu cosmeceuticals.
Bentuk ini berada
diantara obat farmasi
dan kosmetika.

Kosmedik
kosmetika yang di dalamnya di
tambahkan bahan bahan aktif
tertentu seperti zat zat anti bakteri
atau jasad renik lainnya, anti
jerawat, anti gatal, anti produksi
keringat, anti ketombe dan lain
lain dengan tujuan profilaksis,
desinfectan, terapi dan lain lain.

Di Jepang kosmesetika
tersebut telah di perinci
dengan pengertian
sebagai quasidrug yang
berarti mendekati
pengertian obat,
mempunyai khasiat yang
nyata dan teruji, serta
beresiko rendah.

Pada zaman modern ini, kelainan


kulit estetik telah merupakan
problema yang mendapat perhatian
khusus dalam kehidupan manusia.
Pemakaian kosmetika merupakan
hal yang sangat di perlukan oleh
seseorang, sejak bayi sampai usia
lanjut, tidak terkecuali pria
maupun wanita dengan tujuan
untuk mendapatkan kulit yang
sehat, wajah yang cantik,
penampilan pribadi yang baik dan

Kulit merupakan sasaran


utama yang menerima
berbagai efek, baik positif
maupun negatif pada
penggunaan kosmetika.
Karena itu, semua pihak
yang tersangkut di
dalamnya perlu mempunyai
pengetahuan dasar tentang
kulit dan kosmetika.

Penggolongan Kosmetika
Banyaknya kosmetika yang beredar
dengan segala macam bentuk dan nama,
telah membingungkan baik para
pemakai maupun pihak pihak lain yang
telah berperan serta di dalamnya. Untuk
itu para ahli berusaha mengelompokkan
kosmetika sesederhana mungkin. Tetapi
penggolongan yang di buat oleh masing
masing ahli ternyata tidak sama satu
dengan lainnya

Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I


berdasarkan kegunaan dan lokalosasi pemakaian pada
tubuh, kosmetika di golongkan menjadi 13 golongan :
Preparat untuk bayi : baby oil, bedak bayi, dll.
Preparat untuk mandi : minyak mandi, bath capsules, dll.
Preparat untuk mata : Maskara, eye shadow, dll.
Preparat wangi wangian : Parfum, toilet water, dll.
Preparat untuk rambut : cat rambut, hair spray,
pengeriting rambut, dll.
Preparat pewarna rambut : cat rambut, hair bleach, dll.
Preparat make up (kecuali mata) : pemerah bibir,
pemerah pipi, bedak muka, dll.
Preparat untuk kebersihan mulut : mouth washes, pasta
gigi, breath freshener, dll.
Preparat untuk kebersihan badan : deodoran, feminim
hygiene spray, dll.
Preparat kuku : cat kuku, cream kuku, lotion kuku, dll.
Preparat cukur : sabun cukur, after shave lotion, dll.
preparat perawatan kulit : pembersih, pelembab,
pelindung, dll.
Preparat untuk suntan dan sunscreen : suntan gel,

Penggolongan menurut
Nater Y.P dan kawan
kawan berdasarkan
kegunaan :
Higiene tubuh : sabun,
sampo, cleansing, dll.
Rias : make up, hair color,
dll.
Wangi wangian :
deodoran, parfum, after

Pembagian yang di pakai pada Bagian Kosmetologi


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin di bagi dalam 3
kelompok :
Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit
terdiri dari :
Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan
dasar air (face tonic, skin freshener, dll); pembersih
dengan bahan dasar minyak (cleansing cream,
cleansing milk, dll); pembersih dengan bahan dasar
padat (masker).
Pelembab (moisturizing) : cold craem, night cream,
moisturizing, base make up, dll.
Pelindung (protecting) : sun screen, foundation
cream, dll.
Penipis (thinning) : bubuk peeling, dll.
Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika
yang di pakai untuk make up seperti pemerah pipi,
pemerah bibir, eye shadow, dll.

Kulit adalah organ tubuh yang


hidup berguna untuk :
Melindungi organ organ dalam
tubuh terhadap pengaruh luar
seperti sinar matahari, trauma
mekanis, bahan kimia, infeksi, dll.
Memelihara keseimbangan cairan
tubuh dan mempertahankan suhu
tubuh.
menyokong penampilan dan

Konsep Kosmetika 30
tahun lalu :

Seharusnya tidak mempunyai efek biologis.


Seharusnya hanya di modifikasi di
superfisial kulit dan tidak di absorpsi.
Seharusnya tidak di klaim untuk
pencegahan penyakit kulit.
Seharusnya bukan obat yang di encerkan.
Seharusnya tidak ada resiko terhadap
kesehatan pada penggunaan yang normal.

Konsep Kosmetika Saat


Ini :

Sesuatu yang dapat atau di harapkan dapat


mempunyai efek biologis.
Sesuatu yang dapat di absorpsi kulit.
Sesuatu yang dapat membantu mencegah
timbulnya penyakit.
Sesuatu yang dapat mengandung zat aktif yang
jg di pakai dalam obat, tetapi dengan batasan
tertentu.
Sesuatu yang di harapkan tidak ada resiko
terhadap kesehatan pada penggunaan normal
atau tidak normal.

Kosmetika Yang Baik :


Aman
Bermutu
Bermanfaat
Dapat di terima

Kriteria Aman
Tidak menimbulkan efek samping
pada kulit, rambut dan kuku, mata
dan saluran nafas.
Tidak menimbulkan efek toksis.
Tidak menimbulkan gangguan
lingkungan.

Aplikasi Kosmedik
Kulit merupakan sasaran utama yang
menerima berbagai efek, baik positif
maupun negatif pada penggunaan
kosmetika.
Karena itu, semua pihak yang
tersangkut di dalamnya perlu
mempunyai pengetahuan dasar
tentang kulit dan kosmetika.

Peranan ahli kulit estetik tidak


terlepas dari :
1. Pengetahuan kosmetika,
2. Aspek formulasi,
3. Anatomi dan fisiologi kulit,
maupun
4. Penetrasi bahan melewati
kulit,
5. Prinsip dasar kimia dan
proses
kimiawi
yang terjadi.

Absorpsi dan penetrasi dari bahan


bahan yang di gunakan secara topikal
dapat terjadi melalui 3 cara:
Melalui seluruh permukaan stratum
korneum yang utuh yang merupakan
99,7 % dari permukaan kulit
(transepidermal resorption).
Melalui folikel rambut yang merupakan
0,2 % dari permukaan kulit
(transfollikular resorption).
Melalui saluran kelenjar keringat,
merupakan 0,04 % dari permukaan kulit.

Faktor yang mempengaruhi


absorpsi dan penetrasi
Sifat fisika dan kimia (fisikokimia)
dari bahan bahan tersebut.
Sifat dasar preparat
Cara aplikasi pada kulit
Sifat sifat dari kulit.

Anda mungkin juga menyukai