PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari
sepanjang tahun. Paparan matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang
bermanfaat dalam memproduksi vitamin D dan membunuh bakteri. Namun
paparan sinar UV yang terlalu lama dapat menyebabkan kulit bibir lebih rentan
terhadap kerusakan akibat pengaruh buruk sinar UV matahari (Ahmeddkk, 2014).
Sinar ultraviolet disebut sebagai reactive oxygen spesies (ROS) karena bersifat
oksidatif sehingga dapat menghasilkan suatu senyawa radikal bebas (Rahmawati
et al., 2018). Radikal bebas dapat berada dalam tubuh dikarenakan hasil samping
proses oksidasi, terpapar polusi, olahraga yang berlebih dan proses metabolisme
sel serta paparan radiasi matahari secara langsung (Parwata, 2016). Maka dari itu,
untuk menjaga kesehatan kulit dapat menggunakan tabir surya atau sun
protection. Kosmetika sun protection yang dapat digunakan sebagai perlindungan
pada kulit (bibir) adalah lip balm (Youstiana Dwi Rusita, 2017). Lip balm
merupakan sediaan kosmetik yang di formulasikan sebagai pelembab,
diaplikasikan ke bibir untuk mencegah terjadinya kekeringan pada bibir dan
melindungi bibir dari pengaruh lingkungan yang buruk (Fernandes et al., 2013).
Menurut Survei JakPat tahun 2021 menunjukkan bahwa produk kecantikan
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat indonesia adalah produk
kecantikan untuk bibir, salah satunya lip balm. Laporan Badan Pusat Statistik
(BPS) pada tahun 2020 juga mengungkapkan bahwa industri kosmetik produk
perawatan bibir seperti lip balm, mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran dan minat masyarakat Indonesia terhadap produk
perawatan bibir, termasuk lip balm, semakin meningkat. Lip balm dengan
kandungan alami juga lebih digemari masyarakat karena dianggap lebih aman dan
bermanfaat untuk kesehatan bibir.
Maka dari itu mengingat pentingnya lip balm untuk kesehatan bibir dan
besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap lip balm, kelompok kami akan
membuat produk bernama Lip-co Balm (Lip Therapy Theobroma cacao L.
Balming) merupakan pelembab bibir yang memiliki kandungan tabir surya untuk
melindungi bibir dari sinar UV dan memberikan warna terhadap bibir sehingga
tetap dapat berpenampilan menarik. Dikarenakan banyak sekali saat ini produk lip
balm di pasaran yang hanya mengutamakan untuk melembabkan bibir saja,
namun tidak dapat melindungi dari sinar UV dan memberikan warna pada bibir.
Kelompok kami juga menggunakan formulasi lip balm dari bahan alami yang
ramah lingkungan yaitu ekstrak kulit buah coklat dan ekstrak biji buah coklat.
Biji buah coklat digunakan sebagai bahan aktif karena memiliki kandungan
senyawa polifenol yang kompleks yaitu flavonoid, katekin, prosianidin,
antosianin, dan tanin. Ekstrak kulit buah coklat digunakan sebagai bahan aktif
karena memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi dan saat ini limbah
tersebut belum banyak dimanfaatkan di bidang kosmetika.
Dalam hal pemasaran, bekerja sama dengan toko-toko yang mudah
diakses oleh masyarakat umum akan meningkatkan aksesibilitas produk dan
mengiklankan produk di berbagai platform yang digunakan oleh orangtua dan
remaja milenial, seperti media sosial dan poster, dapat menjadi strategi yang
efektif. Dengan memperhatikan manfaat, keamanan, dan strategi pemasaran
yang tepat, Lip-co Balm dapat berhasil dipasarkan kepada masyarakat umum
terutama remaja milenial.
Agar dapat menghasilkan produk perawatan bibir yang memiliki bahan
kandungan alami dengan kandungan sun protection untuk melindungi bibir dari
sinar UV yang memiliki nilai kualitas cukup tinggi serta untuk melatih
kemandirian berwirausaha dan menciptakan jiwa dan mental dalam berwirausaha.
Dengan menghasilkan produk lip balm dari keseluruhan bagian buah coklat ini,
diharapkan memiliki banyak manfaat untuk masyarakat. Tentunya buah coklat
akan lebih memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga sangat membantu petani
buah coklat. Limbah kulit buah coklat yang sebelumnya dibuang begitu saja
dengan adanya produk ini akan memiliki nilai ekonomis. Lip balm ini juga sangat
bermanfaat bagi yang menggunakannya, dapat melembapkan dan melindungi
bibir dari faktor lingkungan yang merugikan seperti bibir kering, untuk membantu
bibir menerima perlindungan dari sinar matahari/UV karena bahan dasar seperti
cacao memiliki sifat SPF alami, untuk menghindari penggunaan bahan kimia
yang berbahaya karena lipbalm berbasis cacao ini bersifat alami. Dengan
menghasilkan produk pelembab bibir dari biji dan kulit buah coklat luaran yang
diharapkan dari usaha ini ialah membantu petani buah coklat untuk pemasokan
buah coklat.
1.2. Jenis dan Spesifikasi Teknis Komoditas
Jenis komoditas berupa produk lip balm
1.3. Luaran PKM-K
1.3.1 Laporan Kemajuan
usaha ini akan menghasilkan laporan kemajuan tentang rencana
kegiatan pembuatan dan pemasaran lip balm yang dilakukan
1.3.2 Laporan Akhir
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Teknik Cara Pembuatan Produk
3.1.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah oven, blender, rotary evaporator, cawan
porselin, corong kaca, batang pengaduk, kertas saring, timbangan analitik,
beaker glass, ph meter, spektrofotometri Uv-vis, Moisture checker, wadah
lip balm, hot plate, pipet tetes, spatula, ayakan ukuran 80 mesh, alat uji daya
sebar, alat uji daya lekat, kaca objek, freeze dryer, dan labu ukur 50 ml.
Bahan yang digunakan adalah buah coklat, etanol 96%, etanol 70%,
caurnaba wax, tween 80, metal paraben, a-tokoferol, gliserin, essence
coklat, vaselin album, olive oil, dan asam sitrat
3.1.2 Proses Pembuatan Simplisia dan Ekstraksi
3.1.2.1 Biji Coklat
Buah coklat segar yang sudah masak berwarna kuning
dikupas kemudian diambil bijinya dan dibersihkan dari kotoran lalu
ditimbang sebanyak 3,5 kg, Keringkan sampai kulit biji gampang
dikupas (sekitar 5-7 hari). Kemudian ditimbang sebanyak 1,85 kg
menggunakan neraca analitik, haluskan biji buah coklat menggunakan
lumpang dan alu, timbang kembali sebanyak 1 kg. Masukkan dalam
bejana. Tambahkan 1,5 liter etanol 96% yang telah dicampur dengan
30 g asam sitrat. Aduk menggunakan batang pengaduk, kemudian
tutup dan biarkan selama 5 hari. Selama proses maserasi harus
terlindung dari cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan.
Saring dengan kain kasa, tampung filtrat yang dihasilkan (filtrat
pertama). Kemudian ampas dimaserasi kembali selama 2 hari dengan
etanol 96% sebanyak 0,5 liter yang telah dicampur dengan 10 g asam
sitrat. Hasil yang diperoleh dicampur dengan filtrat pertama lalu
uapkan menggunakan alat rotary evaporator pada temperatur ± 50⁰C
dan Langkah akhir freeze dryer selama 2 hari pada suhu -40⁰C.
3.1.2.2 Kulit buah coklat
Limbah kulit buah coklat dikeringkan pada suhu 40-50⁰C
menggunakan lemari pengering hingga mencapai kadar air simplisia
8%. Hancurkan menggunakan lumpang dan alu terlebih dahulu,
kemudian di blender hingga halus. Lalu lalu diayak menggunakan
ayakan ukuran 80 mesh. Serbuk tersebut kemudian ditimbang masing-
masing sebanyak 20 g menggunakan neraca analitik. Masukkan dalam
bejana tambahkan pelarut etanol 70% sebanyak 200 ml, sehingga
perbandingan sampel dan pelarut 1:10. Lakukan maserasi selama 24
jam pada suhu 25⁰C dan terlindung dari cahaya langsung. Filtrat
dipisahkan dari residu dengan cara disaring menggunakan corong kaca
yang dilapisi kertas saring. Ekstrak cair selanjutnya dikeringkan
dengan vacum rotary evaporator pada suhu 45⁰C, hingga diperoleh
ekstrak kental. Masukkan dalan cawam poselin, lalu pekatkan
menggunakan waterbath. Setelah dingin masukkan dalam botol vial.
3.1.2.3 Proses pembuatan Produk Lip balm
Siapkan alat dan bahan, timbang semua bahan menggunakan
neraca analitik. Ektrak biji buah coklat 9,195 g; ekstrak kulit buah
coklat 9,195 g; carnuba wax 2,452 g; metil paraben 0,01839 g; a-
tokoferol 0,613 g; tween 80 3,065 g; gliserin 3, 065 g; olive oil 3,065
g; vaselin album 6,13 g; dan essence coklat 0, 613 g. Masukkan
carnauba wax, olive oil, tween 80, gliserin, dan vaselin album yang
sudah ditimbang tadi kedalam cawan porselin kemudian dileburkan
diwaterbath dengan suhu 70⁰C hingga homogen. Setelah melebur,
tambahkan metil paraben kedalam campuran bahan tersebut lalu aduk
hingga homogen. Terakhir masukkan sediaan kedalam wadah bersih
yang sudah disiapkan, tunggu hingga sediaan agak mengeras dan siap
di evaluasi.
3.1.2.4 Pengujian Kelayakan Produk
1. Uji Organoleptis
Dilakukan dengan mengamati dari segi tekstur, warna dan bau pada
sediaan lip balm.
2. Uji Homogenitas
Timbang sediaan sebanyak 1 gram, kemudian oleskan pada bagian
atas kaca objek, amati partikel kasar dengan cara diraba, sediaan yang
halus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terdapat butir-
butir kasar.
3. Uji pH
Timbang sediaan sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dalam 2 ml
aquadest. Pengukuran pH dilakukan dengan memasukkan pH meter,
kemudian celupkan alat ke dalam larutan tersebut. Nilai yang tertera
pada alat pH meter dicatat sebagai pH lip balm. pH ideal untuk
sediaan lip balm adalah 4,5-8. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali
dengan cara yang sama.
4. Uji Daya Sebar
Timbang sediaan sebanyak 1 gram, kemudian letakkan diatas alat
uji daya sebar berupa lempengan kaca lalu tutup menggunakan kaca
pasangannya dan diberikan beban seberat 150 gram diatas lempengan
kaca tersebut dibiarkan selama 1 menit. Diukur diameter penyebaran
lip balm dengan cara mengukur dari berbagai sisi dan hitung
rataratanya. Diameter yang memenuhi syarat uji yaitu berkisar antara
3 - 5 cm. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara yang sama.
5. Uji Iritasi Teknik
Dilakukan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka (open patch)
pada bagian lengan bawah bagian dalam terhadap 10 panelis yang
bersedia dan menulis surat pernyataan. Uji tempel terbuka dilakukan
dengan mengoleskan sediaan pada lokasi lekatan dengan luas tertentu
(2,5x2,5 cm), dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini
dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari berturut-turut..
Kriteria inklusi uji iritasi meliputi wanita berusia 20-30 tahun, sehat
jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat penyakit alergi, dan
menyatakan kesediaanya untuk dijadikan responden. Reaksi yang
diamati adalah terjadinya eritema, papula, vesikula atau edema.
6. Uji Daya Lekat
Timbang sediaan sebanyak 1 gram, kemudian diletakkan diatas
gelas objek. Kedua gelas objek ditempelkan hingga menyatu.
Kemudian diletakkan beban seberat 1 kg diatas gelas objek tersebut
selama 5 menit, lalu diberi beban 80 gram dan dicatat waktu yang
dipelukan untuk kedua gelas objek tersebut terlepas. Syarat untuk uji
daya lekat tidak kurang dari 4 detik. Replikasi dilakukan sebanyak 3
kali.
7. Uji Stabilitas
Lip balm yang telah jadi, di evaluasi selama 28 hari yang meliputi
pengamatan organoleptis (warna, aroma, bentuk) untuk mengetahui
perubahan selama penyimpanan pada suhu kamar.
8. Uji aktifitas SPF
Zat aktif lip balm timbang sebanyak 3 gram sediaan lip balm
larutkan sedikit menggunakan etanol 96% kemudian disaring
menggunakan kertas saring. Selanjutnya hasil saringan dimasukkan ke
dalam labu takar 50 mL, tambahkan etanol 96% sampai tanda batas
pada labu takar. Kemudian diukur serapannya dengan menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm
dengan interval 5 nm. Dicatat absorbansi yang muncul pada
Spektrofotometri UV-Vis.
Tahap Produksi
Desain Prosedur Pengujian Finishing Produk
Produk Pembuatan Kelayakan Produk
Produk
Tahap Pascaproduksi
Survei Produk Survei Bahan Baku
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, Y. H. (2020). Studi Formulasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Kayu Secang
(Caesalpinia sappan L.) dengan Variasi Beeswax. J. Islamic Pharm, 5(2) :
36- 45.
Iman, N. (2020.). FORMULASI BEESWAX DAN CARNAUBA WAX TERHADAP
KARAKTERISTIK LIP BALM DENGAN PENAMBAHAN MINYAK
ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odorotum Baill) DAN EKSTRAK
KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus). Skripsi:
Universitas Jember.
Nazliniwati, R. d. (2012). Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Biji Coklat
(Theobroma cacao L.) Sebagai Pewarna. Journal of Pharmaceutics and
Pharmacology., 1(1) : 78 - 86.
Pirani, S. P. (2021). Pengembangan Sediaan Emulgel Antioksidan dan Tabir
Surya Mengandung Ekstrak Kulit Buah Cokelat . Jurnal Farmasi Dan
Ilmu Kefarmasian Indonesia., 8(3):264-270.
Risnayanti, N. B. (2022.). FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LIP
BALM EKSTRAK BUAH SEMANGKA (Citrullus lanatus) SEBAGAI
SUN PROTECTION. Sains Medisina., 1(2) : 68 - 76.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Risdaliyanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 22103145
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 24-Januari-2004
6 Alamat Email Risdaliyanti202@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085961448511
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1
2
Peneliti
No Judu Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2