PERMEN COKLAT
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Permen
Hard candy adalah jenis permen yang mempunyai tekstur keras dan tampak bening
serta mengkilap (glossy), bahan utama dalam pembuatan hard candy adalah sukrosa, sirup
glukosa, dan air. Sukrosa merupakan salah satu pemanis alami yang sering digunakan
dalam aplikasi produk pangan, seperti permen, roti manis, sirup, dan lain-lain. Sukrosa
memiliki tingkat kemanisan paling tinggi dan memiliki dampak negatif bagi tubuh bila
dikonsumsi dalam jumlah berlebih, misalnya kegemukan dan karies gigi (Darwin, 2013).
Didapat karakteristik hard candy yaitu memiliki rasa pahit, keras dan licin, berwarna hitam,
ada aroma gosong. Aroma gosong ini disebabkan pemasakan yang terlampau lama
sehingga terbentuk senyawa karbon yang menyebabkan warna hitam serta aroma gosong.
Rasa pahit juga merupakan indicator bahwa terbentuk senyawa karbon tersebut. Struktur
keras disebabkan pemasakan pada campuran yang sebagian besar merupakan gula sehingga
terjadi karamelisasi. Prinsip pembuatan permen adalah pemanasan untuk menguapkan
kelebihan air yang ditambahkan. Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan permen
adalah lama waktu memasak adonan yang akan menentukan banyaknya air yang diuapkan
untuk mendapatkan konsistensi produk yang diinginkan.
Coklat
Cokelat merupakan salah satu produk olahan hasil kakao yang banyak digemari
oleh masyarakat (Arif et al, 2017). Menurut Praseptiangga et al (2018), cokelat merupakan
suspense partikel-partikel seperi pasta kakao, susu bubuk, serta gula yang tersusun atas
lemak cokelat secara utuh dan terus menerus. Menurut Asriati et al (2018), berdasarkan
komposisi bahan penyusunya terdapat tiga jenis cokelat, yaitu dark chocolate, milk
chocolate, dan white chocolate. Perbedaan dari ketiga jenis cokelat tersebut terletak dari
penambahan susu pada produk tersebut, dimana dark chocolate merupakan jenis cokelat
yang tidak sama sekali menggunakan bahan susu dalam pembuatan produknya, sedangkan
milk chocolate menambahkan susu pada pembuatan produknya, white chocolate
berbahan baku susu dalam proses pembuatanya. Bahan baku yang digunakan, serta proses
yang dilakukan pada pembuatan cokelat akan berpengaruh terhadap kualitas mutu pada
cokelat salah satunya adalah dalam aspek fungsional atau kesehatan.
Dark Chocolate merupakan jenis unsweeted chocolate yang mempunyai sedikit rasa
pahit. Mengandung sedikitnya 75% masa coklat murni tanpa ada tambahan susu atau
mentega. Dark chocolate merupakan solusi pilihan yang baik jika menginginkan manfaat
coklat untuk kesehatan. Dark chocolate (coklat hitam) rasanya lebih pekat, warnanya lebih
gelap, dan lebih banyak kandungan komponen kimia yang berkhasiat bagi kesehatan. Dark
chocolate merupakan coklat murni tanpa kandungan susu. Coklat ini mengandung 15%
coklat cair, bubuk coklat, dan minyak coklat (Sufi, 2000). Pada praktikum ini, kami
menggunakan coklat hitam compound dengan komposisi : Gula, Lemak Nabati, Kakao
Bubuk, Pengelmusi Lesitin Kedelai, Perisa Artifisial Vanila.
ALAT :
Kompor, panci, pengaduk, wadah, timbangan, sendok, pisau dan cetakan.
BAHAN :
Dark chocolate, minyak goreng, dan kacang,
PROSEDUR KERJA :
Berdasarkan analisis intensitas warna pada hard candy didapatkan 3 macam permen
dan mendapatkan nilai rata-rata L sebesar 42,5 , nilai a sebesar 0,93, dan nilai B sebesar -
0,03.
Tabel 3. Hasil uji organoleptik pada permen coklat kelompok 2
Nama Warna Kesukaan Rasa
Caca 4 2 1
Lisma 4 4 2
Farach 4 4 4
Fadia 4 4 4
salma 5 5 4
Enrico 4 3 3
Chiesa 3 4 4
Maulydina 4 4 4
Jumlah 32 30 26
Rata-rata 4 3,75 3,25
Pembuatan permen coklat adalah jenis pengolahan coklat yan paling dasar, yaitu
hanya dengan melelehkan coklat batangan dan dicetak pada alat pencetak, sedangkan
praline adalah jenis coklat yang ditambahkan pengisi dengan berbagai macam bahan
pengisi misalnya kacang-kacangan atau buah-buahan segar (Moeljaningsih, 2011). Permen
coklat yang baik memilik karakteristik fisik seperti kenampakan yang mengkilap, tekstur
yang halus dan padat, stabil pada suhu ruang dan meleleh pada suhu tubuh, serta tidak
terbentuk fat blooming pada permukaan coklat selama penyimpanannya (Mutmainnah,
2012).
Berdasarkan hasil uji organoleptik dari 8 panelis, menunjukkan bahwa warna
mendapatkan nilai 4 yang artinya adalah coklat tua. Untuk uji kesukaan dari 8 panelis,
mendapatkan rata-rata 3 yang berarti suka dengan coklat. Sedangkan untuk uji rasa dari 8
panelis, mendapat rata-rata 3 yang artinya permen coklat rasanya manis.
Berdasarkan hasil uji intensitas warna pada coklat yang sudah melalui proses
pelelehan dan dicetak, didapatkan 3 macam coklat namun tidak ada perbedaan perlakuan,
hanya bentuk saja. Rata-rata nilai L yang didapat adalah 38,1. Untuk nilai a sebesar 1,9 dan
untuk nilai B sebesar 1,89.
Tabel 4. Hasil uji organoleptik pada permen coklat kelompok 3
Nama Warna Kesukaan Rasa
Chika 5 4 4
Amel 5 3 4
Adella 5 4 4
Alfian 5 3 4
Enrico 5 4 4
Chiesa 4 3 3
Maulydina 4 4 4
Salma 5 4 4
Caca 5 5 3
Farach 5 5 3
Fadia 5 3 4
Lisma 4 4 3
Jumlah 57 46 44
Rata-rata 4,75 3,83 3,66
Pembuatan permen coklat adalah jenis pengolahan coklat yan paling dasar, yaitu
hanya dengan melelehkan coklat batangan dan dicetak pada alat pencetak, sedangkan
praline adalah jenis coklat yang ditambahkan pengisi dengan berbagai macam bahan
pengisi misalnya kacang-kacangan atau buah-buahan segar (Moeljaningsih, 2011). Permen
coklat yang baik memilik karakteristik fisik seperti kenampakan yang mengkilap, tekstur
yang halus dan padat, stabil pada suhu ruang dan meleleh pada suhu tubuh, serta tidak
terbentuk fat blooming pada permukaan coklat selama penyimpanannya (Mutmainnah,
2012).
Tidak jauh berbeda dengan hasil uji organoleptik dari kelompok 2, Berdasarkan
hasil uji organoleptik kelompok 3 dari 12 panelis, menunjukkan bahwa warna mendapatkan
nilai 4 yang artinya adalah coklat tua. Untuk uji kesukaan dari 12 panelis, mendapatkan
rata-rata 3 yang berarti suka dengan coklat. Sedangkan untuk uji rasa dari 12 panelis,
mendapat rata-rata 3 yang artinya permen coklat rasanya manis.
Keterangan :
1 = Krem/Tidak Suka/Tidak Manis
2 = Coklat Muda/Agak Suka/Agak Manis
3 = Coklat/Cukup Suka/Cukup Manis
4 = Coklat Tua/Suka/Manis
5 = Hitam/Sangat Suka/Sangat Manis
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Marhana, Tamrin, and Syukri. 2017. “Pengaruh Penambahan Karagenan Dan Jahe
Terhadap Organoleptik Dan Sifat Fisikokimia Cokelat Batang.” J. Sains dan
Teknologi Pangan (JSTP) 2(2): 394–404.
Asriati, Dyah Wuri et al. 2018. “PENGARUH PENAMBAHAN POLIFENOL
TERHADAP KARAKTERISTIK MILK CHOCOLATE COUVERTURE DAN
ANALOG The Effect of Polyphenol
Addition to Milk Chocolate Couverture and Analog Characteristics.” : 83–96.
Braga, Soraia C.G.N. et al. 2018. “Study of Volatile Profile in Cocoa Nibs, Cocoa
Liquor and Chocolate on Production Process Using GC × GC-QMS.”
Microchemical Journal 141(2017):353–61.
https://doi.org/10.1016/j.microc.2018.05.042.
Darwin P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Perpustakaan Nasional: Sinar Ilmu.
Handayani, Euis. 2007. Pembuatan Karamel dari Susu Sapi dan Karakteristisasi Fisik dan
pHnya. Skripsi. Departemen Fisika, FMIPA. IPB, Bogor.
Moreira, Igor Magalhães da Veiga et al. 2018. “Volatile Compounds and Protein Profiles
Analyses of Fermented Cocoa Beans and Chocolates from Different Hybrids
Cultivated in Brazil.” Food
Research International 109(2017): 196–203.
https://doi.org/10.1016/j.foodres.2018.04.012.
Praseptiangga, Danar, Yasmin Nabila, and Dimas Rahadian Aji Muhammad. 2018. “Kajian
Tingkat Penerimaan Panelis Pada Dark Chocolate Bar Dengan Penambahan
Bubuk Kayu Manis
(Cinnamomum Burmannii).” Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture 33(1):
78–88.
LAMPIRAN