Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS USAHA NUGGET

Dosen Pengampu : Dr. Simson Masengi, M.Sc.

Disusun Oleh :

Zikry Dimas Julika 57213113726


Alisa Fadianti 57213213650
Dimas Adriyanto 57213113665
Muhammad Hilmi Hamdani 57213113690
Nabila Jasmine 57213213692
Narila Maryuni 57213213693
Yanuar Alfan Nugraha 57213113722

PROGRAM SARJANA TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Proposal analisis usaha nugget ikan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu, proposal ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bisnis nugget ikan di
kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.


Simson Masengi, M.Sc. selaku Dosen Kewirausahaan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Kemudian, kami menyadari
bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
proposal ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN..................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
DESKRIPSI...........................................................................................................................8
2.2.1 Bahan Baku........................................................................................................8
2.2.2 Bahan Tambahan...............................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................11
ANALISIS USAHA...............................................................................................................11
BAB IV..............................................................................................................................15
PROFIL USAHA..................................................................................................................15
4.1 Nama Perusahaan............................................................................................15
BAB V...............................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
5.2 Saran................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) adalah jenis ikan air laut


yang merupakan kelompok ikan laut pelagis yang memiliki cita rasa khas
sehingga digemari oleh masyarakat. Ikan tenggiri digemari oleh masyarakat
karena rasa dagingnya yang gurih dan tidak amis bila dibandingkan dengan
jenis ikan lainnya. Ikan tenggiri banyak ditemukan di perairan Indonesia
seperti di pantai utara Jawa, pantai selatan Jawa Tengah, pantai utara dan
selatan Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Irian Jaya (Martosubroto et al., 1991). Pengolahan ikan tenggiri di Indonesia
sudah cukup banyak dilakukan seperti bakso ikan (hiwan), pempek, dan
otak-otak. Bakso ikan (hiwan), pempek, dan otak-otak merupakan produk
emulsi yang memiliki tekstur kompak, elastis, kenyal, tidak lembek, tidak
basah berair, tidak rapuh dan tidak terdapat serat daging (Wibowo,1995)
sedangkan nugget merupakan produk restructured meat yang masih
memiliki tekstur kompak dan terdapat serat daging ketika dipatahkan.

Pemanfaatan daging ikan tenggiri untuk nugget merupakan salah satu


usaha diversifikasi produk nugget karena selama ini belum ada nugget ikan
tenggiri yang dijual di pasaran. Produk nugget juga lebih mudah diterima dan
disukai oleh konsumen terutama anak-anak. Menurut Mead (1989), nugget
merupakan enrobed (coated) product, yaitu produk yang menggunakan
pelapis tepung roti yang direkatkan dengan putih telur kemudian digoreng
sehingga menghasilkan produk yang renyah. Nugget ikan merupakan salah
satu produk olahan yang memanfaatkan potongan daging ikan yang relatif
kecil dan tidak beraturan kemudian dilekatkan kembali menjadi produk yang
lebih besar (restructured meat) dengan penambahan bumbu-bumbu, bahan
pengisi (filler), dan bahan pengikat (binder). Nugget ikan dikatakan
berkualitas baik apabila dapat membentuk struktur daging yang kompak dan
saling melekat satu sama lain. Tekstur nugget ikan yang diharapkan adalah
padat dan kompak sehingga perlu ditambahkan bahan pengisi (filler) untuk
meningkatkan daya ikat air. Bahan pengisi dalam pembuatan produk daging
olahan yang umum digunakan adalah tepung terigu, tepung tapioka, tepung
maizena, dan tepung beras yang memiliki kemampuan untuk mengikat
sejumlah air dan membentuk gel karena memiliki kadar pati yang tinggi
(Soeparno,2005). Tepung yang berasal dari umbi-umbian dapat dijadikan
sebagai bahan pengisi karena juga memiliki kadar pati yang tinggi.

1.2 Tujuan

1) Untuk mengetahui proses pembuatan nugget ikan tenggiri

2) Membuat diversifikasi nugget ikan tenggiri

3) Melatih kemampuan yang dimiliki untuk diterapkan dalam kegiatan


berwirausaha.

1.3 Rumusan Masalah

1) Bagaimana cara mengetahui tentang pembuatan nugget ikan tenggiri,


yang umumnya tidak diketahui oleh banyak orang.

2) Bagaimana cara memperoleh keterampilan dalam proses pembuatan


nugget ikan tenggiri dari tahap awal proses sampai akhir.

3) Bagaimana cara mengelola perusahaan/bisnis dimulai dari analisis usaha.


BAB II

DESKRIPSI

2.1 Bahan

2.2.1 Bahan Baku

1. Ikan Tenggiri

2.2.2 Bahan Tambahan

1.Tepung Tapioka

2. es batu

3. Tepung roti

2.2 Alat

1. Kukusan

2. Baskom

3. Kompor Gas

4. Pisau

5. Loyang

6. Sendok

7. Nampan

2.3 Proses Produksi

A. Penimbangan Bahan

2.4 Penimbangan bahan baku seperti tepung tapioka dan ikan.


Proses ini dilakukan untuk menentukan jumlah bahan yang akan
digunakan agar sesuai dengan adonan yang akan dibuat. Proses ini
memerlukan ketelitian jika terlalu banyak tepung tapioka maka hasilnya
akan gagal. Untuk tepung tapioka sebagai salah satu bahan baku utama
tidak perlu ditimbang karena penggunaannya tergantung seberapa
banyak ikan yang akan dibuat adonan.

B. Pencucian
2.5 Proses pencucian dilakukan pada bahan-bahan yang
mudah terkontaminasi dari bakteri atau kuman yang ada diluar ikan
tenggiri. Pencuciannya juga harus benar-benar bersih harus
menggunakan air yang bersih dan dicuci secara menyeluruh sampai tidak
ada celah yang tertinggal. Dilakukan dengan hati-hati mengingat bahan
seperti pemfiletan ikan yang lembek yang memungkinkan terjadinya
kerusakan atau perubahan bentuk saat proses pencucian. Untuk ikan
juga proses pencuciannya harus hati-hati agar tidak mengalami
kerusakan.

C. Penggilingan

2.6 Proses nugget dilakukan pada bahan-bahan yang sudah


disiapkan, dan disatukan dengan tepung tapioka, yang akan digiling
selama 20 menit,agar adonan tercampur merata dan memiliki tekstur
yang cukup halus.

D. Pembuatan Adonan

2.7 Campurkan semua bahan utama dan bahan tambahan


menjadi satu. Setelah itu, tambahkan garam, kaldu ayam, dan tambahkan
es batu. Kemudian bahan yang sudah siap diaduk sampai semua bahan
tercampur rata. Adonan yang diaduk harus menghasilkan adonan yang
lembutt. Artinya jangan terlalu padat agar proses penempelan adonan
diseluruh nugget menempel sempurna. Proses pembuatan sebaiknya
menggunakan tangan agar menghasilkan adonan yang sempurna.

E. Penempelan Adonan

2.8 Setelah adonan sudah jadi, proses selanjutnya yaitu


penempelan tepung roti di seluruh adonan. Tempelkan adonan sesuai
dengan ukuran nugget yang akan di tentukan berbentuk bulat. Adonan
harus benar-benar nempel tujuannya pada saat pengukuksan tepung roti
tidak lepas dari adonan.

F. Pengemasan dan Pelabelan

2.9 Pengemasannya yaitu menggunakan mika yang dilapisi


kertas nasi dibawahnya. Pengemasan dilakukan bertahap dan dilakukan
sesuai ukuran mika, yang sering pada umumnya menggunakan mika
sedang yang berisi 10 biji nugget. Selanjutnya diberi label penjualan yang
telah dibuat sedemikian rupa agar menarik minat pembeli. Setelah selesai
pengemasan selanjutnya mika-mika yang sudah terisi diberi label produk.

G. Penyimpanan

2.10 Mika yang telah terisi nugget ikan tenggiri selanjutnya


disimpan dilemari es atau freezer agar bisa bertahan lebih lama sebelum
ada yang membeli.
BAB III

ANALISIS USAHA

A. Biaya Investasi

Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah (RP)


(RP)
Pisau 1 20.000 20.000
Nampan 1 20.000 20.000
Baskom 3 27.000 81.000
Kompor gas 1 370.000 370.000
Gas 1 150.000 150.000
Loyang 1 100 100.000
Jumlah 741.00
Tabel 1. Biaya Investasi

B. Biaya tetap

Uraian Jumlah Harga Jumlah (RP)


Satuan (RP)

Pisau 1 1/48 x 20.000 416

Nampan 1 1/48 x 20.000 416

Baskom 1 3/12 x 27.000 6.750

Kompor gas 1 1/60 x 370.000 4.216

Gas 1 1/72 x 150.000 2.083

Loyang 1 1/24 x100 4.167

Jumlah 18.360

Tabel 2. Biaya Tetap

C. Biaya tidak tetap


Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah (RP)
(RP)

Tenaga kerja 1 Org 30.000 25.000

Ikan 4 Kg 50.000 200.000

Es batu 1 Kotak 3.000 3.000

Tepung tapioka 2 Kg 14.000 28.000

Penyedap rasa 3 Bks 1.000 3.000

Garam 1 Bks 3.000 3.000

Kemasan mika plastic Buah 300 4.500

Jumlah 266.500

Biaya tidak tetap per bulan = Rp. 266.500 30

Biaya tidak tetap per bulan = Rp. 7.995.000,-

D. Biaya operasional

Biaya operasional = biaya tetap + biaya variable

Biaya operasional = Rp. 18.360 + Rp. 136.500

Biaya operasional = Rp. 154.860

E. Pendapatan per bulan

Pendapatan = Penjualan rata-rata per hari x harga jual

Pendapatan = 30 mika x Rp. 10.000

Pendapatan = Rp. 300.000

Pendapatan = Jumlah penjualan per hari x 30 hari

= Rp. 300.000 x 30 hari

= Rp. 9.000.000,-

F. Keuntungan per bulan


Keuntungan = total pendapatan – total biaya variable

Keuntungan = Rp. 9.000.000 – Rp. 7.995.000

Keuntungan = Rp. 1.005.000,-

A. R/C Ratio

Efesiensi usaha merupakan salah satu ukuran keberhasilan


usaha perikanan. Untuk mengukur efesiensi usaha digunakan
ratio imbangan penerimaan dan biaya yang dikeluarkan (R/C)
yang merupakan perbandingan antara pendapatan kotor dari
setiap biaya.

R/C ratio = total pendapatan

Biaya variable

R/C ratio = Rp. 9.000.000


Rp. 7,995.000,-

R/C ratio = 1,17 (R/C ratio > 1, maka usaha layak untuk
dilanjutkan)

B. Break Event Point (BEP)

BEP ini digunakan untuk menganalisis berapa banyak jumlah


barang yang diproduksi, dengan berapa banyak uang atau laba
yang harus diterima untuk mencapai titik impas kembalinya
modal.

a. Break Event Point (BEP) Harga BEP


= Modal Produksi

Jumlah Penjualan Produk

BEP = Rp. 266.500


30 pcs
BEP = Rp. 883
b. Break Even Point (BEP) Unit
BEP = Modal Produksi
Harga jual produk (satuan)

BEP = Rp. 266.500 = 266.5


Rp. 1.000
BAB IV

PROFIL USAHA

4.1 Nama Perusahaan

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 Oktober 2022 dan diberi nama
PT.Frozen Fish Nugget Indonesia.Karena perusahaan ini adalah produksi
nugget ikan,maka namanya pun khas unsur nugget dan ikan.

4.2 Struktur Perusahaan

Direktur utama
(Zikry Dimas
Julika)

Direktur Direktur
Keuangan (Alisa Personalia
Fadianti) (M.Hilmi Hamdani)

Manager Manager Manager ADM & GUDANG


(Nabila Pemasaran Produksi (Dimas (Yanuar Alfan
Jasmine) (Narila Maryuni) Adriyanto) Nugraha)
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Proses pembuatan nugget ikan tenggiri menggunakan bahan baku


tepung tapioka, ikan, dengan tambahan tepung roti sebagai salah satu hasil
dari perikanan. Alur prosesnya yaitu, penimbangan bahan-bahan yang perlu
ditimbang, pecucian, penggilingan, pembuatan adonan, penempelan adonan
diseluruh permukaan adonan yang berbentuk lingkaran, selanjutnya
pengemasan dan pelabelan, proses terakhir penyimpanan.

Hasil dari analisa usaha yang diperoleh dari proses pembuatan nugget
ikan tenggiri antara lain, biaya investasi, biaya tetap, biaya tidak tetap, biaya
operasional, pendapatan per bulan, keuntungan per bulan, Revenue/Cost
(R/C), dan Break Event Point (BEP)

5.2 Saran

Analisa usaha yang dibuat pada proses pembuatan nugget ikan tnggiri
harus sesuai dengan berapa modal yang dikeluarkan, agar nantinya
mendapatkan keuntungan dan jangan sampai mendapatkan kerugian.

Anda mungkin juga menyukai