KELOMPOK 3
ANGGOTA : AHMAD.S
AUREL JOSE.F
M.IBNU
M.NUR FAUZAN
NURAISYAH
SIGIT AGIN.A
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkatnya kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah mengenai
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN MEMAMAH BIAK
Makalah ini membahas tentang apa itu makanan dan
bagaimana sistem pencernaankhususnya pada hewan. Kami
menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang
maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam
penyusunannya. Oleh karna itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan sarannya.Walaupun demikian, kami berharap
penulisan makalah ini bermanfaat bagi kami, khususnya bagi
para pembaca, sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu
pengetahuan yang senantiasa berkembang dengan cepat.
FEBRUARI 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................
DAFTAR ISI.............................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hewan Ruminansia
B. Ciri-ciri Hewan Ruminansia
C. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
B. Rumusan Masalah
Bagaimana dan apa saja sistem pencernaan pada hewan
ruminansia?
C. Tujuan
Penelitiaan ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah
kepada masyarakat mengenai manfaat feses hewan sapi pada
umumnya dan cairan rumen sebagai substrat tambahan pada
khususnya dalam memproduksi energi alternatif yang ramah
lingkungan.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hewan Ruminansia
Secara etimologi, kata “ruminansia” berasal dari bahasa Latin,
yakni “Ruminae” yang berarti mengunyah kembali. Dalam ilmu
peternakan dan ilmu hewan, hewan ruminansia adalah hewan
pemamah biak, yang mana merupakan hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) dengan sistem pencernaan dalam dua
langkah. Meskipun demikian, semua hewan herbivora itu tidak
termasuk pada kelompok ruminansia ini. Hal tersebut karena
ciri utama dari hewan ruminansia adalah memiliki dua fase
mengunyah sebelum makanannya dapat dicerna di perut.
3. Lambung
Sama halnya dengan lambung pada umumnya, lambung pada
hewan sapi juga berperan sebagai perut besar dan tempat
makanan yang telah dikunyah. Perbedaannya adalah lambung
pada hewan sapi ini memiliki 4 ruangan yang berbeda, yakni
rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.
a) Rumen
Rumen ini dapat disebut sebagai kantong besar yang memiliki
kapasitas sekitar 80%. Beberapa bagian rumen mempunyai
pupil layaknya handuk dan tidak berkelenjar. Di dalam rumen
banyak terdapat bakteri yang turut berguna untuk proses
pencernaan makanan, yang berupa Bakteri Pencerna Selulosa,
Bakteri Pencerna Hemiselulosa, Bakteri Pencerna Pati, Bakteri
Pencerna Gula, dan Bakteri Pencerna Protein.
Tidak hanya bakteri saja, di dalam rumen juga terdapat
protozoa, yakni Holotricha dan Oligotricha. Protozoa
Holotricha, yakni mempunyai silia hampir di seluruh tubuh sapi
yang berguna untuk mencerna karbohidrat fermentabel,
sementara Protoza Oligotricha, yakni mempunyai silia di sekitar
mulut dan berguna untuk merombak karbohidrat yang lebih
sulit dicerna. Di dalam rumen juga terdapat fungsi yang tentu
saja bermanfaat bagi pencernaan pakan yang berserat.
b) Reticulum
Reticulum juga sering disebut sebagai perut jala dan berfungsi
sebagai penahan partikel pakan, terutama ketika tengah terjadi
regurgitasi rumen. Regurgitasi adalah suatu keadaan dimana
cairan naik ke atas lambung, apabila terjadi pada manusia
biasanya menjadi gejala sakit magh.
c) Omasum
Bagian lambung ketiga pada hewan ruminansia adalah
omasum yang permukaan dindingnya memiliki wujud lipatan
dan kasar, dengan 5 lamina (daun) yang menyerupai duri.
Lamina adalah penyaring partikel digesti yang nantinya akan
masuk ke abomasum. Di dalam omasum ini, akan terjadi
pencampuran pakan dan air, yang mana sebagian besar air
tersebut akan diserap oleh lapisan-lapisan omasum.
d) Abomasum
Sebagian besar proses pencernaan hewan ruminansi terjadi
pada bagian ini. Pada dinding abomasum, terdapat kelenjar
pencernaan yang menghasilkan cairan lambung dengan
kandungan pepsinogen, garam, onorganik, mukosa, asam
hidroklorat, untuk penyerapan vitamin B12 secara efisien.
Di dalam abomasum juga terdapat unsur-unsur penyusun
berbagai nutrien yang dihasilkan melalui adanya proses kerja
cairan lambung terhadap bakteri dan protozoa. Cairan lambung
tersebut akan diserap melalui dinding usus halus.
4. Usus Halus
Usus halus pada hewan ruminansia ini memiliki tiga bagian,
yakni duodenum, jedunum, dan ileum. Biasanya, panjang usus
halus ini sekitar 22-30 kali dari panjang tubuh hewan
ruminansia itu sendiri.
Pada duodenum, menghasilkan cairan alkali yang berfungsi
sebagai pelumas dan melindungi dinding duodenum dari asam
hidroklorat yang masuk dari lambung abomasum. Pada bagian
usus ini terdapat juga kelenjar empedu dan pankreas.
Proses pencernaan yang terjadi di dalam usus halus adalah
berupa gerakan mendorong dan mencampur kimus (makanan
yang sudah cair). Hewan sapi umumnya menggunakan gerakan
peristaltik untuk mendorong kimus di usus halus ini.
5. Usus Besar
Usus besar pada hewan sapi memiliki 2 bagian dasar yakni
Cecum (kantong buntu) dan Colon. Pada bagian Cecum,
berbentuk seperti kantong yang mencabangkan diri dari usus
besar dan terletak mengarah ke arah belakang. Sementara
bagian Colon, memiliki bentuk gulungan layaknya obat nyamuk
dan terletak ke arah naik, datar, dan turun.
Pada usus besar, biasanya akan terjadi proses pencernaan
terakhir yakni berupa penyerapan air dan sedikit sisa nutrisi
dari makanan yang telah dimamah sebelumnya. Di usus besar
juga akan terjadi proses pembentukan feses, yang nantinya
akan dikeluarkan melalui anus.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan.
Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan
yang siap diserap dalam tubuh.
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis
hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel
hewan tersebut serta jenis makanannya.
B. Saran
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan
kritik maupun saran darimakalah ini tujuannya hanyalah demi
kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kamisusun
bermanfaat bagi kita semua, Aamiin